PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia arsitektur bangunan, utilitas berarti hal-hal yang menyebabkan
bangunan dapat digunakan atau berfungsi sebagaimana mestinya. Utilitas pada mata
kuliah semester ini adalah utilitas pada bangunan berlantai banyak atau (multi stories
building). Salah satu contohnya yaitu Mall Tatura Palu.
Bangunan berlantai banyak adalah bangunan yang mempunyai jumlah lantai lebih
dari tiga dan menghendaki fasilitas dan utilitas diatas standar bangunan sederhana.
Perbedaan antara bangunan sederhana dan bangunan berlantai banyak adalah:
Bangunan sederhana masih menggunakan kaidah-kaidah struktur dan konstruksi
konvensional, misalnya bentang gording kayu maksimal 3,5 meter, serta sistem utilitas
masih sederhana.
Bangunan berlantai banyak sudah memakai komponen struktur dan utilitas non
konvensional, misal bentang gording Baja 7 meter, memakai elevator, lift dan lain
sebagainya.
Ciri khas bangunan berlantai banyak adalah :
1. Sistem struktur advanced, yaitu komponen dan dimensinya non-konvensional.
2. Sistem utilitas advanced, yaitu dalam hal ini banyak bersifat mekanis dan artificial
(buatan), misalnya AC.
3. Utilitas yang menghubungkan antar lantai pada pada umumnya diletakkan pada core
bangunan gedung.
4. Memerlukan ruang kontrol pada tiap lantai pada setiap jenis utilitas yang ada dan
memerlukan pengaturan secara khusus.
Jenis utilitas pada bangunan berlantai banyak:
Jaringan Air Bersih dan Air Kotor
Transportasi dalam Bangunan (tangga, elevator, escalator, conveyor, dll)
Jaringan AC (HVAC)
Jaringan Listrik dan Penangkal Petir (Lightning Protection)
Fire protection dan Telekomunikasi
Sistem Plambing merupakan suatu sistem penyediaan atau pengeluaran air (baik
air bersih maupun air kotor) yang dikehendaki tanpa ada gangguan atau pencemaran
terhadap daerah-daerah yang dilaluinya. Jenis peralatan plambing meliputi peralatan untuk
penyediaan air bersih, air panas, air kotor, pemadam kebakaran, gas, oksigen, udara, dll.
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan
menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih adalah
air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum. Untuk memenuhi
kebutuhan air pada suatu bangunan, sumber air bisa didapatkan dari PDAM , sumber
sendiri berupa sumur artesistant, deep well, dll ataupun gabungan PDAM dan sumber
sendiri. Sistem Distribusi Air Bersih pada bangunan tinggi ada dua cara yaitu, yang
pertama dengan cara pipa distribusi dari tangki bawah tanah di pompa dan langsung
didistribusikan pada seluruh bangunan. Dan yang kedua yaitu dengan cara air ditampung
Sistem Utilitas pada Bangunan Tinggi
terlebih dahulu di tangki bawah kemudian dipompakan ke tangki atas pada lantai tertinggi
bangunan kemudian didistribusukan ke seluruh bangunan.
Air buangan/air kotor adalah air bekas pakai yang dibuang. Air kotor dapat dibagi
menjadi beberapa bagian sesuai dengan hasil penggunaannya yaitu air buangan bekas
mencuci, mandi dan lai-lainnya, air yang jatuh ke atas permukaan tanah atau bangunan,
air bekas cucian dari kotoran-kotoran dan alat-alat tertentu seperti air bekas dari rumah
sakit laboratorium, restoran dan pabrik.
Sampah adalah bahan buangan padat yang sudah tidak terpakai lagi pada saat
itu.sampah juga dapat diartikan bahan buangan sisa kegiatan manusia yang keberadaannya
bila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai macam dampak negative.
Jenis sampah sendiri terbagi dua yaitu sampah organic dan anorganik.
Transportasi vertical, adalah moda transportasi digunakan untuk mengangkut
sesuatu benda dari bawah ke atas ataupun sebaliknya. Ada berbagai macam tipe
transportasi vertikal di antaranya lift, travalator, eskalator dan dumbwaiter. Dari tipe
pengangkut vertikal ini masing-masing mempunyai fungsi angkut yang berbeda. Lift
sering dijumpai di gedung perkantoran, travalator lebih banyak di bandar udara,
sedangkan eskalator lebih banyak di pusat pertokoan besar atau mall sedangkan
dumbwaiter lebih banyak digunakan di rumah sakit dan hotel.
Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut
orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya
lebih dari tiga atau empat lantai.
Escalator dan Travelator adalah sistem transportasi vertikal didalam bangunan
gedung untuk memindahkan orang / barang dari satu lantai ke satu lantai yang berikutnya.
Escalator diprioritaskan untuk transportasi orang dengan barang bawaan yang dijinjing
sedangkan Travelator untuk transportasi orang dengan barang yang didalam trolley.
Tangga merupakan salah satu alat transportasi dalam bangunan yang
menghubungkan antar lantai satu dengan lantai lain dengan system transportasi manual.
Penggunaan tangga pada bangunan bertingkat lebih dari tiga lantai, biasanya digunakan
sebagai tangga darurat. Tangga adalah alat transportasi vertikal pada bangunan yang
mempunyai pijakan dan kemiringan yang digunakan untuk mencapai ketinggian tertentu.
Tangga Darurat, untuk menyelamatkan diri dari terjadinya kebakaran atau keadaan darurat
lainnya sehingga tangga ini harus dilindungi dari api dan asap.
Sistem tata udara pada bangunan bertugas mengolah udara dan menghasilkan
kualitas udara yang baik (nyaman dan sehat) bagi penghuninya. Keberadaan sistem tata
udara sangat menunjang aktifitas dan produktifitas manusia. Sistem AC (air Conditioning)
atau sering disebut juga Sistem Tata Udara merupakan salah satu hal yang penting
sekarang ini, baik rumah, gedung perkantoran, mall, bandara dan lain
sebagainya. Diantara fungsi dari sistem tata udara adalah mengatur suhu udara, mengatur
sirkulasi udara, mengatur kelembaban (humidity) udara, mengatur kebersihan udara.
Dalam proses pendinginan udara, system pendingin udara dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
mengunakan system direct cooling (system langsung), dan system tidak langsung (indirect
cooling).
Dasar Instalasi Listrik Listrik dihantarkan oleh kabel yang berfungsi sebagai
konduktor. Kabel yang digunakan beragam jenis dan dengan ukuran yang biasanya
disesuaikan dengan penggunaan tingkat tegangan yang perlu dihantarkan. Sistem bisa
Sistem Utilitas pada Bangunan Tinggi
menyeluruh mencakup semua perangkat elektronik, bahkan sampai mengatur terang gelap
dan sorot lampu, atau parsial (hanya piranti elektronik tertentu seperti sistem lighting dan
keamanan). Generator set adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber
energi mekanikal, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini
dikenal sebagai pembangkit listrik.
Jaringan tata suara pada bangunan biasanya digabungkan dengan sistem
keamanan, sistem tanda bahaya, dan sistem pengaturan waktu terpusat. Sistem tata suara
biasanya diintegrasikan sistem tanda bahaya, sehingga bila terjadi kondisi darurat
(kebakaran), sistem tanda bahaya mendapatkan prioritas sinyal (signal) dari sistem tata
suara untuk membunyikan tanda bahaya (sirine) atau program panduan evakuasi ke
seluruh bangunan.
Penggunaan jumlah telepon pada suatu bangunan pada umunya tidak diketahui
secara tepat dan oleh karenanya perlu dirancang secara Terpadu dengan perancangan
jaringan utilitas lainnya. Meskipun pada saat tahap rancangan jumlah telepon sudah
diketahui, pada kenyataanya masih sering terjadi penambahan jumlah dan perubahan
jaringan layanan telepon.untuk dapat berfungsinya sistem telekomunikasi di dalam
bangunan, diperlukan saluran telepon dari telkom, yang mempunyai fasilitas hubungan
local (dalam kota), hubungan keluar interlokal (DDD- Domestic Direct Dialling) atau
hubungan keluar internasional (IDD-International Direct Dialling).
Sistem pencegah kebakaran atau perlindungan kebakaran adalah salah satu
sistemyang harus dipasang atau diaplikasikan pada sebuah bangunan. Dengan adanya
sistem ini pada bangunan, bangunan daapt terlindungi serta nyawa penghuni bangunan
tersebut dapat terselamatkan. Setiap pemasangan sistem pencegah kebakaran atau
perlindungan kebakaran patut mengikut akta dan standard yang bersesuaian dengan
bangunan tersebut. Sistem pendeteksi kebakaran adalah sistem yang menyangkut
mengenai cara kerjaalat-alat yang digunakan untuk menganalisa atau mengenali tejadinya
kebakaran sejakawal proses timbulnya api atau asap. Sistem pendeteksi kebakaran terdiri
dari beberapa komponen diantaranya yaitu dalam bentuk alarm peringatan kebakaran.
Macam-macam Sistem Pemadam Kebakaran yaitu Sistem sprinkler, sistem hydrant,
sistem pompa hydrant, sistem Fire Alarm.
Instalasi penangakal petir adalah suatu sistem dengan komponen-komponen dan
peralatan-peralatan secara keselurujan berfungsi untuk menangkal petir dan
menyalurkannya ke tanah. Sistem tersebut harus dipasang sedemikian rupa sehingga
semua bagian dari bangunan beserta isinya atau benda-benda yang dilindunginya terhindar
dari bahaya sambaran petir baik secara langsung atau tidak langsung.
Sistem keamanan pada gedung merupakan standarisasi yang harus diterapkan
sebagai fasilitas keamanan dan kenyamanan pemakai gedung. Kebutuhan keamanan bisa
dipenuhi dengan ystem Access Control yaitu sebuah sistem keamanan yang
memungkinkan pemilik bangunan dan property untuk melakukan lebih dari sekedar
mengontrol masuk ke daerah yang diproteksi dan Alarm System , alarm secara umum
dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau pemberitahuan. Pesan ini digunakan
untuk memperingatkan operator atau administrator mengenai adanya masalah (bahaya)
pada jaringan.
1.2 Tujuan
Sistem Utilitas pada Bangunan Tinggi
Adapun Tujuan dari Mata Kuliah Utilitas yaitu memberikan pemahaman kepada
mahasiswa tentang kinerja bangunan tinggi khususnya sistem utilitas bangunan yang
mendukung aktifitas manusia di dalam dan di luar bangunan.
Adapun Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi Sistem Plumbing pada Mall Tatura Palu
2. Mengidentifikasi Jaringan Air bersih pada Mall Tatura Palu
3. Mengetahui Jaringan Air kotor, dan Sampah pada Mall Tatura Palu
4. Mengetahui Perancangan Lift dan Escalator pada Mall Tatura Palu
5. Mengetahui Perancangan Tangga darurat/kebakaran pada Mall Tatura Palu
6. Mengidentifikasi Sistem AC sentral pada Mall Tatura Palu
7. Mengetahui sistem Penanggulangan bahaya kebakaran pada Mall Tatura Palu
8. Mengetahui sistem Penangkal petir pada Mall Tatura Palu
1.3 Metode Penelitian
Untuk penulisan laporan ini menggunakan metode deskriptif yang berdasarkan
informasi yang dikumpulkan dengan cara :
1. Pengamatan langsung di bangunan Mall tatura
2. Wawancara dengan pihak Mall tatura
3. Pengamatan pada tiap-tiap sistem utilitas pada bangunan Mall tatura
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Sistem Plumbing
2.1.1 Definisi sistem Plumbing
Plumbing adalah seni dan teknologi pemipaan serta peralatannya untuk
menyediakan air bersih, dan pembuang air bekas atau air kotor. Sedangkan Sistem
Plumbing adalah sistem penyediaan air bersih dan sistem pembuangan air kotor
yang saling berkaitan serta merupakan paduan yang memenuhi syarat; yang berupa
peraturan dan perundangan, pedoman pelaksanaan, standar peralatan dan standar
instalasinya.
Menurut Alfred Steele (1984), Plumbing adalah sistem perpipaan yang
mencakup sistem distribusi penyedian air bersih dan peralatannya, perangkap,
limbah, dan pipa ven, saluran pembuangan rumah, sistem air hujan
beserta peralatannya serta hubungan antara struktur dan bangunannya.
Sistem peralatan plumbing merupakan suatu system penyediaan atau
pengeluaran air ke tempat-tempat yang dikehendaki tanpa ada gangguan atau
pencemaran terhadap daerah-daerah yang dilaluinya dan dapat memenuhi kebutuhan
penghuninya dalam masalah air.
2.1.2
2.1.3
Gambar
Sistem Sambungan Langsung (Noerbambang M, soufyan dkk, 2005)
2.1
Dalam sistem ini pipa distribusi langsung dari tangki bawah tanah (ground
tank) dengan pompa langsung disambungkan dengan pipa utama penyediaan air
bersih pada bangunan, dalam hal ini menggunakan sepenuhnya kemampuan
pompa. Karena terbatasnya tekanan dalam pipa dan dibatasinya ukuran pipa
cabang dari pipa utama tersbut, sistem ini terutama dapat diterapkan untuk
perumahan dan gedunggedung kecil yang rendah.
2. Down Feed System
System
(Sumber:http://www.academia.edu/6779570/UTILITAS_HOTEL_AMARIS_YOGYAKARTA)
Dalam sistem ini, air ditampung terlebih dahulu di tangki bawah (ground
tank), kemudian dipompakan ke tangki atas (upper tank) yang biasanya dipasang
di atas atap atau di lantai tertinggi bangunan. Dari sini air didistribusikan ke
seluruh bangunan.
d. Pipa Distribusi
Pipa distribusi harus terbuat dari bahan-bahan tahan karat dengan jenis sebagai
perbikut:
a. Logam (baja, besi atau tembaga yang digalvanis)
b. Plastik (PE, PVC)
Pipa-pipa yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Pipa yang dipakai tidak korosif pada permukaan aliran
b. Pipa mempunyai ketahanan terhadap tekanan air sesuai dnegan desain jaringan
dengan angka kenyamanan yang cukup
c. Kecepatan aliran dalam pipa tidak melebihi kecepatan standar (berkaitan dnegan
noise yang ditimbulkan) batas-batas kecepatan tertinggi (biasanya 2m/detik atau
kurang).
Sambungan memenuhi syarat dalam hal:
Kekuatan sambungan
Bahan
Sistem sambungan
Menahan tekanan
d. Pipa memenuhi syarat-syarat yang berkaitan dengan bahan dan aspek encemaran,
misalnya pipa tidak boleh bereaksi terhadap cairan yang mengalir di dalamnya
e. Sistem yang dipilih pipa harus dirancang dan dipasang sedemikian rupa sehingga
udara maupun air kalau perlu dapat dibuang/dikeluarkan dengan mudah (mudah
diperbaiki dan diganti)
f. Pipa mendatar pada sistem pengaliran ke atas sebaiknya dibuat agak miring ke atas
(searah aliran) sedangkan pada sistem pengaliran ke bawah dibuat agak miring ke
bawah. Kemiringan sekitar 1/300
g. Pemipaan yang tidak merata, agak melengkung ke atas atau melengkung ke bawah
harus dihindarkan (misalnya ada erombakan gedung) hendaknya dipasang katup
pelepas udara.
Sistem Utilitas pada Bangunan Tinggi
10
h. Sambungan harus benar-benar tapat supaya air tidak dapat merembes keluar/bocor
i. Pipa dan sambungannya harus mampu menahan kekuatan tekanan air sebesar 10
kg/cm2
j. Bagian pipa melewati siar dilatasi bangunan harus diberi sambungan fleksibel
untuk menetralisir perubahan kedudukan pipa apabila terjadi gempa.
Pemipaan
Panduan Sistem Bangunan
Tinggi Untuk Arsitek Dan Praktisi Bangunan, 2004)
11
Pipategak
Saluran pembuangan gedung
Pipa ven
Fungsi dari pipa-pipa tersebui adalah :
Pipa cabang mendatar adalah pipa pembuangan mendatar yang
menghuhungkan pembuangan alat plumbing dengan pipa tegak air buangan.
Berfungsi untuk mengalirkan air kotor dari alat plumbing ke pipa tegak air
kotor.Dalam sistem plumbing air kotor, sistem pembuangan harus mampu
mengalirkan air buangan dengan cepat, dan biasanya air buangan mengandung
bagian-bagian padat.
Oleh karena itu pipa pembuangan cabang mendatar harus mempunyai
ukuran dan kemiringan yang cukup, sesuai dengan banyaknya dan jenis air
buangan yang dialirkan. Pada umumnya kemiringan pipa pembuangan cabang
mendatar sebesar 2%.
Pipa tegak adalah pipa pembuangan air kotor yang rnenghubungkan pipa
cabang datar dengan pipa Saluran pembuangan gedung.
2.3.2
12
pencemaran air, tanah dan udara melampaui baku mutu lingkungan. Hal ini
disebabkan rendahnya pelayanan umum untuk mengatasi limbah tersebut. Pada
saat ini, hanya sekitar 40% dari sampah penduduk perkotaan yang tertangani,
sedangkan sisanya dibakar, dibuang ke badan air atau dibuang ke lahan
terbuka.Limbah padat bisa merupakan limbah organic yang dapat diuraikan
oleh mikroorganisme maupun anorganik yang tak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Sampah anorganik biasanya terakumulasi dan menimbulkan
berbagai permasalahan di lingkungan.
Contoh limbah padat : logam berat (berasal dari industri-industri logam,
pemakaian bahan logam, pencucian bahan logam dari sampah), kaca
(digunakan dalam bentuk botol, arsitektur, komponen kendaraan, elektronik,
sanitasi dll), plastic (digunakan dalam bentuk pembungkus, kemasan, botol,
pipa, peralatan rumah tangga, komponen kendaraan, elektronik, arsitektur dll),
kertas ( digunakan dalam bentuk lembaran kertas, karton, kardus, pembungkus,
kemasan, sanitasi dll) serta kain/tekstil (digunakan dalam bentuk pakaian,
selimut, kanvas lukis, sanitasi, mebel, tenda dll). Selain itu ada sludge yaitu
lumpur padat yang dihasilkan dari pengolahan limbah cair industry, biasanya
mengandung serat dan komponen lain yang bisa dimanfaatkan untuk kompos,
media tanam.
2. Limbah cair
Adalah semua limbah yang berwujud cair dengan komposisi 99,9 % air
dan 0,1 % bahan buangan yang terlarut maupun tersuspensi didalamnya.
Limbah cair diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yaitu :
a. Limbah cair domestic ( domestic wastewater)
Yaitu limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, restoran,
penginapan, mall dan lain-lain.Contoh : air bekas cucian pakaian atau
peralatan makan, air bekas mandi, tinja, sisa makanan berwujud cair dll.
b. Limbah cair industry (industrial wastewater)
Yaitu limbah cair hasil buangan industri.
Contoh ; air sisa cucian daging, buah atau sayur dari industry pengolahan
makanan, air sisa pewarnaan pada industry tekstil dll.
c. Rembesan dan Luapan ( infiltration and inflow )
Rembesan yaitu : limbah cair yang berasal dari berbagai sumber saluran
pembuangan yang rusak, pecah atau bocor sehingga merembes ke dalam
tanah.
Luapan yaitu : limbah cair yang meluap dari saluran pembuangan yang
terbuka karena debitnya melebihi daya tampungnya.
Contoh : air buangan dari talang atap, AC, tempat parker, halaman,
bangunan industry/perdagangan, pertanian dan perkebunan dll.
d. Air hujan
Air hujan dikategorikan sebagai limbah apabila hujan terjadi pada daerah
yang tercemar udaranya oleh gas-gas sulfur maupunnitrogen sehingga
ketika hujuan turun, terjadilah hujan asam sebagai akibat terjadinya reaksi
antara gas-gas belerang dan nitrogen di udara dengan air hujan.Hujan asam
pHnya rendah, berasa masam, bersifat korosif dan kadang-kadang terasa
gatal di kulit.
Sistem Utilitas pada Bangunan Tinggi
13
14
Diagram
2.1 Transportasi
dalam bangunan secara vertical dan horizontal (Sumber :
http://www.academia.edu/6779570/UTILITAS_HOTEL_AMARIS_YOGYAKARTA)
Transportasi Vertikal
Transportasi vertical, adalah metoda transportasi digunakan untuk mengangkut
suatu benda atau manusia dari bawah ke atas ataupun sebaliknya. Ada berbagai
macam tipe transportasi vertical, di antaranya tangga, lift, travator, escalator,
dan dumbwaiter.
Transportasi Horizontal
Sistem transportasi horizontal merupakan jalur angkut / lalu-lalang antar ruang
dalam satu lantai. Prosentase kemiringan pada jenis sirkulasi ini tidak lebih
dari 10 %. Alat transportasi yang bersifat horizontal ini adalah konveyor dan
koridor.
b. Transportasi Manual dan Mekanis
Diagram 2.2
Transportasi dalam bangunan secara manual dan mekanis Sumber :
http://www.academia.edu/6779570/UTILITAS_HOTEL_AMARIS_YOGYAKARTA)
Transportasi Manual
Sistem transportasi ini disebut juga dengan sistem transportasi tanpa mesin.
Sehingga sistem transportasi yang dipakai berupa tangga dan ramps. Sistem ini
pun tidak perlu mengeluarkan banyak biaya seperti pada sistem mekanis
Transportasi Mekanis
Berbeda dengan sistem manual , sistem transportasi ini disebut juga dengan
sistem transportasi alat / mesin. Sistem ini tentunya akan mengeluarkan banyak
biaya , diantaranya saat pemesanan, operasionalnya sehari- hari dan biaya
Sistem Utilitas pada Bangunan Tinggi
15
16
Perletakan Eskalator:
a. Paralel
Diletakkan secara paralel. Perencanaannya lebih menekankan segi arsitektural
dan memungkinkan sudut pandang yang luas.
b. Cross Over
Perletakan bersilangan secara menerus (naik saja atau turun saja). Kurang
efisien dalam sistim sirkulasi tetapi bernilai estetis tinggi.
c. Double Cross Over
Sistem Utilitas pada Bangunan Tinggi
17
18
19
20
Gambar 2.13 Jenis-jenis kabel (Sumber : UTILITAS BANGUNAN BUKU PINTAR UNTUK
MAHASISWA ARSITEKTUR-SIPIL, 2002)
Gambar 2.14 Tipe-tipe kabel (Sumber : UTILITAS BANGUNAN BUKU PINTAR UNTUK
MAHASISWA ARSITEKTUR-SIPIL, 2002)
Selanjutnya, kabel di beri warna untuk membedakan bagi penggunanya dalam
instalasi listrik.
Daya listrik umum nya dipasok dari Pembangkit Tenaga Listrik melalui
jaringan kabel tegangan tinggi (TT, di atas 20.000 volt), yang kemudian
diturunkan menjadi tegangan menengah (TM, antara 1000-20.000 volt) dan
tegangan rendah (TR, di bawah 1000 volt) oleh transformator yang ditempatkan
pada gardu-gardu listrik.
21
Gambar 2.16 Pasokan listrik dengan kabel bawah tanah (Sumber : Buku Sistem bangunan
tinggi)
22
23
24
220/230
-empat
(Sumber :
BANGUNAN
UNTUK
Gambar 2.22
Tegangan
volt. Tiga fase
kabel
UTILITAS
BUKU PINTAR
MAHASISWA
ARSITEKTUR-
SIPIL, 2002)
Di samping itu penggunaan tegangan 220 volt (1 fase) juga sering dijumpai pada
bangunan tinggi.
P biasa disebut sebagai daya aktif (real power), sedang EI atau sering dinyatakan
dalam VA adalah daya semu.
Untuk menghitung konduktor, rumus diatas dapat diubah menjadi:
25
Nilai u (voltage drop) diperoleh dari selisih antara tegangan kirim ( Es ) dan
tegangan terima ( E g ) :
Atau
26
Pada panel daya listrik, umumnya dibagi dalam kelompok : daya listrik untuk
stop kontak, daya listrik untuk penerangan dan daya listrik untuk
perlengkapan/peralatan bangunan (pemanas air, lemari es, dan mesin fotocopy, dan
lain-lain).
27
28
29
30
31
32
isinya. Pada sebagian besar bangunan tinggi, spinker ini memberikan reaksi
(response) yang cepat pada saat terjadinya api dan memberikan waktu yang cukup
bagi penghuni/pengguna bangunan untuk mengatur proses evakuasi.
Air tidak selalu cocok untuk memadamkan api yang berasal dari cairan yang
berat jenisnya lebih ringan dari air (seperti bensin dan spiritus/alcohol), atau api
yang disebabkan oleh arus pendek listrik karena air juga dapat membahayakan
orang akibat sengatan listrik. Air juga dapat merusak isi bangunan (misalnya: buku
dan alat-alat elektronik). Oleh karenanya, pada museum atau tempat penyimpanan
benda-benda seni, penggunaan busa, zat kimia kering dan karbon dioksida (CO)
mungkin lebih cocok untuk memadamkan api.
Spinker dipasang pada jarak tertentu dan dihubungkan dengan jaringan pipa air
bertekanan tinggi (minimum 0,5 kg/cm). Kepala spinker dirancang untuk
berfungsi jika panas telah mencapai suhu tertentu. Umumnya spinker dirancang
untuk suhu 68 C dan air akan memancar pada radius sekitar 3,50 meter.
Jika spinker bekerja, tekanan air dalam pipa akan turun, dan sensor otomatis
akan memberi tanda bahaya (alarm) dan lokasi yang terbakar akan terlihat pada
panel pengendalian kebakaran. Meskipun sistem spinker tidak pernah aktif untuk
jangka waktu yang cukup panjang, sesungguhnya sistem tersebut harus selalu ada
dalam keadaan siap jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran.
d. Pasokan Air
Sejumlah cadangan air diperlukan untuk hidran dan sistem sprinker, dan
umumnya disimpan dalam tempat penyimpanan air tertentu (reservoir). Jika
dimungkinkan suatu tangki penyimpanan air dapat difungsikan ganda, baik untuk
keperluan keseharian maupununtuk keperluan pemadaman api. Agar di dalam
tangki selalu tetap tersedia cadangan air yang dapat dipergunakan jika sewaktuwaktu terjadi kebakaran, maka lubang pasokan (outlet) untuk kebutuhan
keseharian dibedakan dengan lubang untuk pemadaman api.
1. Tangki Air
Untuk banguna tinggi, diperlukan tangki air di atas bangunan untuk
menyediakan air dengan tekanan tinggi yang dibutuhkan untuk penyemprotan
melalui hidran dibawahnya.Air yang tersimpan di dalam tangki harus cukup
untuk kebutuhan awal terjadinya api (sekitar 30 menit), dimana waktu itu
diperlukan adalah waktu yang cukup bagi mobil barisan pemadam kebakaran
untuk melakukan persiapan. Tangki dengan kapasitas 25 m cukup untuk
memasok kebutuhan dua hidran yang beroperasi selama sekitar 30 menit.
2. Tekanan Air
Pada umumnya tekanan air tidak cukup kuat untuk hidran/selang
kebakaran yang ditempatkan pada ketinggian lebih dari 14 meter dari
permukaan tanah. Untuk kondisi ini, pompa diperlukan untuk memberikan
tekanan yang cukup. Pada lokasi dimana pasokan air tidak memadai, maka
tangka air di atas bangunan dan pompa tekan (booster pump) diperlukan untuk
bangunan yang mempunyai ketinggian kurang dari 25 meter.
Sistem Utilitas pada Bangunan Tinggi
33
34
b. Kabel Konduktor
Kabel Konduktor terbuat dari kawat tembaga
yang dipilin. Standar diameter kawat tembaga
yang digunakan adalah 1cm-2cm. Kabel
konduktor memiliki fungsi untuk mengalirkan
aliran listrik dari batang penangkal petir menuju
ke tanah. Kabel konduktor dipasang pada
dinding bagian luar bangunan.
Gambar 2.31 Kabel Konduktor
(Sumber:http://www.academia.edu/6779570/UTILITAS_HOTEL_AMARIS_YOGYAK
ARTA)
c. Grounding Sistem
Grounding sistem berfungsi mengalirkan muatan
listrik dari kabel konduktor ke batang
pentanahan (groundrod) yang tertanam di tanah.
Batang pentanahan terbuat dari bahan tembaga
berlapis baja, dengan diameter 1,5 cm dan
panjang sekitar 1,8 3 m
Gambar 2.32 Grounding system (Sumber :
http://www.academia.edu/6779570/UTILITAS_HOTEL_AMARIS_YOGYAKARTA)
2.8.3 Cara Kerja
Terjadinya beda potensial antara awan petir dan tanah akan merangsang adanya
loncatan elektron dari petir ke tanah. Loncatan elektron yang terlihat melalui kilat
akan tertangkap oleh batang penangkal. Dari batang penangkal petir akan diteruskan
melalui kabel konduktor menuju grounding sistem ke batang pentanahan yang akan
diteruskan menuju tanah di bumi.
2.8.4
35
Sistem Pengamanan
1. Sistem Keamanan Gedung
Sistem keamanan pada gedung merupakan standarisasi yang harus diterapkan
sebagai fasilitas keamanan dan kenyamanan pemakai gedung. Kebutuhan keamanan
bisa dipenuhi salah satunya dengan mengunakan Visitor Management System
(VMS), Access Control dan CCTV dengan sitem keamanan yang terintegrasi
tersebut sangat membantu meminimalisir sebuah masalah sistem keamanan dalam
gedung/ruangan dari bahaya adanya orang lain yang masuk tanpa seizin pemilik. Di
paper ini, kita akan mempelajari teknologi Akses Gedung yang tersedia bagi pemilik
bangunan dan property dalam kelangsungan proses bisnis, kemudian kita akan
melihat lebih dekat bagaimana sistem dapat membantu anda meningkatkan
keamanan, Data secara otomatis akan tercatat dalam database dan tidak bisa dihapus
oleh sembarang orang. Dengan alat yang sudah di rancang dan diimplementasiakan
ini tentunya sangat membantu dalam hal meningkatkan keamanan pada gedung
dengan konsep real time.Apa-apa saja sistem yang bisa diintergrasikan, berikut sitem
yang dapat dijadikan dalam satu sistem.
Visitor Management System
Visitor Management System adalah sebuah system yang dipergunakan
untuk melakukan management tamu atau pengunjung, yang biasanya diterapkan
pada high rise building, perkantoran, instansi umum atau pemerintahan yang
fungsi utamanya adalah untuk mengurangi resiko yang tidak diiinginkan, baik
berupa unsur kriminal, terorisme, dan tindakan yang bersifat negatif lainnya.
Visitor Management System merupakan sebuah cara terbaik untuk saat
ini untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan, yang ditempatkan pada porsi
membantu system keamanan dan pengamanan sebuah instansi yang sudah ada
sebelumnya, tetapi tidak untuk menggantikan yang sudah ada.
Bentuk Visitor Management System ini, sangat fleksibel untuk
disesuaikan dengan situasi dan kondisi dengan instansi anda, mulai dengan
Sistem Utilitas pada Bangunan Tinggi
36
hanya system tunggal mandiri, sampai dengan system yang amat luas dan
diintegrasikan dengan kemajuan teknologi saat ini, baik berupa internet atau
intranet, face recognition, biometrics, dan lain sebagainya.
Access Control
Sebuah sistem keamanan Access Control memungkinkan pemilik
bangunan dan property untuk melakukan lebih dari sekedar mengontrol masuk
ke daerah yang diproteksi.Sistem ini juga dapat membuat catatan history atau
informasi secara elektronik mengenai siapa saja yang masuk ke dalam ruangan
yang sudah diproteksi. Dengan adanya cacatan informasi tersebut membantu
pemilik usaha mengidentifikasi siapa saja yang masuk ke ruangan pada waktuwaktu tertentu. Ada beberapa metode verifikasi pada sistem Access Control yang
cocok digunakan, dan itu merupakan pilihan bagi anda yang menginginkan
sistem keamanan seperti apa yang anda perlukan sesuai dengan kebutuhan serta
budget yang anda miliki tentunya.
CCTV (Closed Circuit Television)
CCTV (Closed Circuit Television) adalah penggunaan kamera video
untuk mentransmisikan signal video ke tempat spesifik, dalam beberapa set
monitor. Berbeda dengan siaran televisi, sinyal CCTV tidak secara terbuka
ditransmisikan.CCTV paling banyak digunakan untuk pengawasan pada area
yang memerlukan monitoring seperti bank, gudang, tempat umum, dan rumah
yang ditinggal pemiliknya.
Sistem CCTV biasanya terdiri dari komunikasi fixed (dedicated) antara
kamera dan monitor. Teknologi CCTV modern terdiri dari sistem terkoneksi
dengan kamera yang bisa digerakkan (diputar, ditekuk, dan di-zoom), dapat
dioperasikan jarak jauh lewat ruang kontrol, dan dapat dihubungkan dengan
suatu jaringan baik LAN, Wireless-LAN maupun Internet.
Sistem perekaman CCTV masih sering digunakan di tempat peluncuran
modern untuk merekam penerbangan roket, untuk menemukan kemungkinan
penyebab kerusakan, sementara roket yang lebih besar sering dilengkapi dengan
CCTV yang memungkinkan gambar-gambar menjadi tahap pemisahan
ditransmisikan kembali ke bumi dengan link radio.
Berdasarkan lokasi penempatan, Kamera CCTV dapat dibedakan menjadi indoor
dan outdoor camera.
- Indoor Camera adalah kamera yang ditempatkan di dalam gedung, umumnya
berupa Dome (Ceiling) Camera, Standard Box Camera.
- Outdoor Camera adalah kamera yang ditempatkan di luar gedung dan memiliki
casing yang dapat melindungi kamera terhadap hujan, debu, maupun temperatur
yang extreme. Umumnya berupa Bullets camera yang telah dilengkapi dengan
Infra Red Led (Infra Red Kamera). Disamping outdoor camera, standard box
camera juga sering kali ditempatkan di luar dengan menggunakan tambahan
Outdoor Housing.
37
2. Kegunaan
CCTV sering digunakan untuk pengawasan (surveilans). Bisnis, kantor,
sekolah, dan bahkan tempat tinggal dapat menggunakan CCTV. Tempat yang paling
sering memanfaatkan CCTV adalah bank, bandara, kasino, instalasi militer, sekolah,
toko-toko, dan rumah sakit.Lebih terbuka tempatnya, semakin sering menggunakan
CCTV. Beberapa uraian manfaat CCTV berikut bisa dijadikan pertimbangan saat
Anda akan memilih CCTV.
1. Upaya Preventif
Pelaku kejahatan biasanya menjadi ragu kalau melihat sasarannya mempunyai
CCTV.Banyak bangunan besar yang memiliki beberapa ceruk pada eksterior
menggunakan sistem CCTV ini.Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa ada
beberapa wilayah di sekitar gedung tempat seseorang bisa bersembunyi dan
menyerang orang yang tidak curiga.Jika rumah memiliki gerbang, CCTV bisa
dimanfaatkan sehingga orang di dalam bangunan dapat melihat siapa yang
berusaha untuk masuk dan mencegah kemungkinan yang tidak diinginkan.
2. Alat Pantau
Untuk memonitor keadaan dan aktivitas di dalam rumah atau tempat usaha Anda
dari mana saja.
3. Meningkatkan Kinerja : CCTV dapat meningkatkan kinerja karyawan dengan
signifikan. Karyawan akan sungkan untuk berleha-leha ketika jam kerja.
Mungkin juga karyawan Anda malah akan terpicu untuk semakin meningkatkan
kinerjanya karena ingin menunjukkan pada Anda bahwa dia bisa.
Sistem Utilitas pada Bangunan Tinggi
38
Kabel Coaxial merupakan sebuah jenis kabel yang biasa digunakan untuk
mengirimkan sinyal video dari kamera CCTV ke monitor. Ada beberapatipe
kabel coaxial yaitu : RG-59, RG-6 dan RG-11. Penggolongannya berdasarkan
diameter kabel dan jarak maksimum yang direkomendasikan untuk instalasi
kabel tersebut.
Peralatan untuk Crimp kabel coaxial digunakan sebagai alat bantu untuk
memasang konektor BNC pada kabel coaxial.
39
Coaxial (sumber :
Google Gambar)
Conektor RJ-45 yaitu digunakan untuk conektor kabel jaringan dari kamera cctv
ke computer untuk membentuk suatu jaringan dimana dalam hal ini hanya
berlaku pada system CCTV berbasis internet.
Kabel UTP yaitu kabel yang digunakan bersamaan dengan konektor RJ-45,
dimana hanya digunakan pada system CCTV berbasis internet yang dapat
dipantau langsung melalui jaringan internet dimana saja dan kappa saja.
40
Adaptor dan power supply merupakan perangkat yang menyuplai tegangan kerja
ke kamera CCTV, pada umumnya tegangan yang digunakan yaitu 12 Volt DC.
Namun adapula yang menggunakan tegangan 24 Volt (AC) maupun 24 Volt
(DC). Hal ini tergantung pada jenis atau tipe kamera yang digunakan.
Kamera CCTV dapat dibedakan menjadi beberapa type yaitu kamera Fixed
Dome, kamera IP, kamera wireless dan kamera PTZ (Pan/Tilt/zoom).Hal ini
disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran anda. Jika anda membutuhkan
sebuah kamera yang perlu diperhatikan adalah mempelajarispesifikasi kamera
CCTV sebelum membeli. Biasanya spesifikasi yang diberikan berupa format
lensa CCD (Charge Coupled Device) yang memiliki ukuran tipikal (1/2,
1/3dan 1/4), TV Lines yang berkaitan dengan resolusi gambar, LUX yang
berkaitan dengan kesensitifan kamera terhadap cahaya, Varifocal lens yang
berkaitan dengan pegaturan sudut/jarak pandang kamera dan bisa diatur secara
manual, indoor, outdoor, dan lain-lain.
41
DVR (Digital Video Recorder) adalah sebuah media penyimpan hasil rekaman
video yang telah terpantau oleh kamera CCTV. Besar kecilnya kapasitas
penyimpanan hasil rekaman tergantung pada harddisk yang terpasang (pada
umumnya 160 Gygabyte, namun adapula yang diupgrade hingga 1 Terabyte).
Hasil rekaman video tersebut ada yang berformat QCIF, MPEG-4 dan avi. Dan
biasanya input DVR terdiri dari 4, 8, 16 dan 32 channel kamera.
Keunggulan DVR :
Monitor CCTV ada yang masih menggunakan tabung CRT dan adapula yang
menggunakan LCD. Monitor tersebut dapat menampilkan keseluruhangambar
dari kamera sesuai inputan ke DVR maupun Multiplexser. Tampilan kamerakamera dapat dilihat pada monitor dengan pembagian yang berbeda(satu
tampilan kamera, matrik 22, matrik 33 dan matrik 44).
42
4. Alarm Sytem
Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau
pemberitahuan. Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan
berisi pemberitahuan ketika terjadi penurunan atau kegagalan dalam
penyampaian sinyal komunikasi data ataupun ada peralatan yang mengalami
kerusakan
(penurunan
kinerja).
Pesan
ini
digunakan
untuk
memperingatkan operator atau administrator mengenai adanya masalah (bahaya)
pada jaringan. Alarm memberikan tanda bahaya berupa sinyal, bunyi, ataupun sinar.
Untuk memberikan peringatan dini pada penghuni bangunan berkaitan dengan
hal-hal yang terjadi pada bangunan seperti kebakaran, getaran gempa (vulkanik atau
tektonik), bahaya tsunami, keamanan dan kekuatan elemen struktur.Sistem alarm ini
dapat pula diintegrasikan atau dipisahkan dengan sistem alarm yang menyangkut
keamanan dan kenyamanan penghuninya, seperti ancaman pencurian dan
perampokan, teror dan aksi kejahatan lainnya, radiasi bahan berbahaya (nuklir), dan
emisi gas buang.
Penggunaan sistem alarm pada bangunan ini tentunya tidak terbatas hanya
pada bangunan gedung/rumah, tapi juga bangunan yang menyangkut infrastruktur
transportasi seperti jembatan, dan bangunaan infrastruktur keairan seperti dam,
bendungan, tandon dan sebagainya.
Secara umum, sistem alarm terdiri atas 3 unsur yaitu unsur detektor, unsur
sinyal tanda bahaya, dan unsur pengendali.Unsur detektor adalah piranti yang dapat
mendeteksi beberapa isyarat dan tanda yang berkaitan dengan fenomena yang
dideteksi. Misalkan detektor untuk bahaya kebakaran akan mendeteksi munculnya
asap atau panas yang berlebihan dalam ruangan, atau detektor getaran gempa akan
mendeteksi simpangan bangunan yang berlebihan akibat getaran gempa.
Pada sistem alarm bahaya kebakaran, apabila detektor asap dan panas yang
berlebih ini memberikan sinyal yang akan diterima oleh panel induk pada ruang
pengendali, dan seketika panel pengendali akan memberikan peringatan berupa
lampu nyala tertentu disertai dengan bunyi sirine atau alarm, dan secara otomatis
akan menyalakan sprinkle yang akan menyemprotkan air di ruangan yang timpul
asap atau panas yang berlebihan. Tentunya dengan peringatan dini ini penghuni dan
petugas pengaman bangunan gedung akan segera melakukan upaya pemadaman
kebakaran dengan peralatan pemadam kebaran yang sudah terintegrasi dengan
bangunan gedung pada lokasi timbulnya api.
Pada sistem alarm untuk pengamanan dari bahaya kejahatan, detektor sistem
keamanan (security system) yang digunakan berupa detektor model sensor yaitu
Sistem Utilitas pada Bangunan Tinggi
43
sensor ultrasonik, sensor gelombang mikro, sensor infra merah dan sensor suara
suara. Masing-masing jenis sensor mempunyai keunggulan. Prinsipnya apabila ada
benda bergerak, maka akan terjadi perubahan panjang gelombang yang dipancarkan.
Sensor ultrasonik dan gelombang mikro termasuk dalam kategori sensor aktif,
dibandingkan sensor infra merah yang hanya menangkap gelombang infra merah
yang dihasilkan oleh tubuh manusia atau benda-benda panas yang mempunyai
radiasi infra merah dan dapat dipasang sampai jarak 30 m.
Selain memasang sistem tanda bahaya (alarm system), untuk menjaga
keamanan dari suatu ruangan maupun beberapa ruangan maka dibuatlah sistem
pengamanan ruangan, maupun yang dikombinasikan antara keduanya, semua itu
gilakukan untuk menjaga keamanan dari suatu ruangan.
5. Sistem pengaman :
1) Dengan Anak Kunci
Secara umum pengamanan dilakukan dengan memasang kunci pada
setiap pintu yang dibuka dengan menggunakan anak kunci tertentu. Pada
prinsipnya terdapat dua sistem perkuncian(key system), yaitu : dengan sistem
master key dan sistem penguncian yang dipusatkan (central locking system).
Dalam sistem master key, sebuah anak kunci dapat digunakan untuk
membuka beberapa pintu yang berada di bawah tingkatannya, yang disusun
berdasarkan hirarki.Kunci grand master dapat digunakan untuk membuka
seluruh pintu yang ada dalam satu bangunan.Kunci masterdapat digunakan
untuk membuka seluruh pintu pada satu lantai tertentu dalam bangunan; jika
ada 20 lantai, maka ada 20 buah kunci master.Selanjutnya, jika setiap lantai
bangunan dibagi atas beberapa zona, maka pintu-pintu yang berada pada zona
tertentu dapat dibuka oleh kuncisub master. Dan akhirnya, pintu-pintu ruangan
menggunakan pintu individual. Sistem ini biasa digunakan untuk bangunan
hotel, kantor, pendidikan dan industri.
44
Dalam sistem central lock, beberapa anak kunci tertentu yang berbeda
dapat digunakan untuk membuka satu pintu tertentu. Sistem ini biasanya
digunakan untuk beberapa blok apartemen. Setiap penghuni apartemen, dengan
anak kuncinya masing-masing, dapat membvuka pintu blok apartemennya, pintu
unit apartemennya dan pintu untuk ke tempat cuci (laundry).
2) Tanpa Anak Kunci
Pintu dibuka dengan menekan tombol angka yang ada pada pintu, baik
yang difungsikan secara mekanik maupun elektronik. Jika angka-angka yang
ditekan sesuai dengan kode kunci pintu, maka pintu akan dapat dibuka.
Penggunaan kartu dengan pita magnetik atau kartu berlubang dapat pula
digunakan sebagai pengganti anak kunci.Penggunaan kartu sebagai pengganti
kunci konvensional banyak digunakan pada hotel dan tempat pengambilan uang
(ATM - Anjungan Tunai Mandiri).
Jenis alat pembuka pintu lainnya adalah transmiter gelombang radio atau
pengendalian jareak jauh (remote sensing) yang mengirimkan gelombang pada
frekuensi tertentu, dan diterima oleh sensor yang ditempatkan pada pintu.
45
46