Deni Suraya N.
Abstrak
Utilitas bangunan merupakan kelengkapan dari suatu gedung agar bangunan gedung
dapat berfungsi secara optimal. Disamping itu penghuni akan merasa nyaman, aman dan
sehat.
Kata Kunci : sistem utilitas, Sirkulasi(vertikal & Horizontal pada bangunan ), sistem
plumbing, sistem penangkala petir,
Pendahuluan
Sistem instalasi air kotor atau sistem pembuangan air limbah merupakan sistem
instalasi untuk mengalirkan air buangan yang berasal dari peralatan saniter: closet dan
urinoir. Sistem instalasi ini kemudian diteruskan ke septictank, atau diolah dalam
bioseptictank atau instalasi IPAL, hingga akhirnya menuju saluran kota.
Sistem pembuangan air bekas merupakan instalasi untuk mengalirkan air buangan yang
berasal dari peralatan saniter: wastafel, FD (floor drain) dan kitchen zink. Instalasi air bekas
pada umumnya memeiliki instalasi tersendiri yang berbeda dengan instalasi air kotor. Pada
gedung-gedung yang lebih besar, misalnya:mall, instalasi yaang berasal dari kitchen
dipisahkan dan mempunyai instalasi sendiri yang kemudian dialirkan hingga ke greese trap.
Sistem air bekas juga biasanya dialirkan ke sistem pengolahan air limbah (IPAL), atau ada
juga yang langsung dialirkan ke saluran kota, jika tidak membahayakan
3. Sistem Venting
Sistem venting merupakan 2ystem instalasi untuk mengeluarkan udra yang terjebak di
dalam pipa air limbah / air buangan (air kotor, air bekas dan air hujan). Diantara tujuan
pemasangan 2system venting adalah:
a. Menjaga sekat air dari efek siphon atau tekanan. Efek siphon timbul apabila seluruh
perangkat dan pipa pembuangan terisi air buangan pada akhir proses pembuangan
mengakibatkan sekat air akan ikut mengalir.
b. Menjaga aliran air yang 2ystem di dalam pipa pembuangan
c. Memungkinkan adanya sirkulasi udara di dalam semua jaringan pipa pembuangan.
Dari perbandingan diatas maka untuk area perlindungan luas antara radius 50-150 m
penangkal petir elektro statis merupakan pilihan yang tepat dan lebih murah dibandingkan
penangkal petir konvensional.
Sirkulasi horizontal.
Sirkulasi horizontal merupakan jalan lalu-lalang antar ruang dalam satu lantai. Persentasi
kemiringan pada jenis sirkulasi ini tidak lebih dari 10 %. Sedangkan alat
transformasi jenis sirkulasi horizontal ini adalah koridor dan konveyor.
A. Koridor.
Urutan yang logis baik dalam ukuran ruang, bentuk dan arah.
Aman, persilangan arus sirkulasi sesedikit mungkin atau dihindari sama sekali.
Cukup terang.
B. Konveyor.
Konveyor. merupakan suatu alat angkut untuk orang atau barang dalam arah yang
mendatar/horizontal. Dipaang dalam keadaan datar atau sudut kemiringan kurang dari 10
derajat. Alat ini digunakan dalam jarak tertentu (gunanya untuk menghemat tenaga). Alat ini
dipasang di bandara, terminal, pabrik.
Sirkulasi vertikal
Suatu bangunan yang besar dan tinggi memerlukan suatu alat transportasi
(angkut) untuk memberikan suatu kenyamanan dalam berlalu lintas dalam bangunan.
A. Elevator
Elevator atau biasa disebut dengan lift merupakan alat angkut untuk
mengangkut orang atau barang dalam suatu bangunan yang tinggi. Lift dapat
dipasang untuk bangunan yang tingginya lebih dari 4 lantai, karena kemampuan
orang untuk naik turun dalam menjalankan tugasnya hanya mampu dilakukan sampai
4 lantai.
Lift menurut fungsinya dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
1. Sistemgearless
Yaitu mesin yang berada diatas, untuk perkantoran, hotel, apartemen, rumah
sakit dan sebagainya (sekarang ada juga lift yang mesinnya disamping).
2. Sistemhydrolic
Yaitu mesin dibawah, hanya terbatas pada 3-4 lantai, biasanya digunakan untuk
lift makanan dan uang. Sekarang system hydrolic juga dipakai untuk penumpang
manusia contoh di Bandara Kuala Lumpur.
Rumah lift dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu :
1. Lift pit
Merupakan tempat pemberhentian akhir yang paling bawah, berupa buffer
sangkar dan buffer beban penyeimbang. Karena letaknya yang paling bawah,
harus dibuat dari dinding kedap air.
Bentuk dan macam lift tergantung pada fungsi dan kegunaan gedung
B. Escalator
Eskalator adalah suatu alat angkut yang lebih dititik beratkan pada
pengangkutan orang dengan arah yang miring dari lantai bawah miring ke lantai
atasnya. Standart kemiringan antara 30-35 derajat. Dengan kemiringan lebih dari 10
derajat sudah masuk kategori escalator.
Panjang escalator disesuaikan dengan kebutuhan, lebar untuk satu orang kurang lebih
60 cm, untuk 2 orang sekitar 100-120 cm. Mesin escalator terletak dibawah lantai.
Karena terdiri dari segmen tiap anak tangga maka escalator dapat diset untuk
bergerak maju atau mundur.
Kesimpulan.
a. Sistem sirukulasi pada bagunan terbagi 2 yaitu vertikal dan horizontal, sistem
transfortasi horizontal Seperti berikut koridor, konveyor. Sedangkan pada
sistem transfortasi vertikal ada berbagai macam tipe transfortasi vertikal
diantranya lift, travator, ekskalator dan dumbwaiter.
b. Syarat yang harus di penuhi dalam meracang sirkulasi horizontal terutama
koridor dan ruang peralihan diantaranya adalah : 1. Urutan yang logis baik
dalam ukuran ruang, bentuk dan arah. 2.pencapaian yang mudah dan
langsung dengan jarak sependek mungkin. 3. Memberi gerak yang logis dan
pengalaman yang indah bermakna. 4. Aman, persilangan arus sirkulasi
sesedikit mungkin dihindari sama sekali. 5.pencahayaan yang cukup.
c. Kriteria dalam perancangan lift penumoang yang perlu diperhatikan antara
lain : 1.type dan fungsi dari bangunan. 2. Banyak lantai. 3.luas tiap lantai.
4.dan intervalnya.
d. Cara kerja elevator/lift pada sistem geared atai gearless( yang masing-masing
di gunakan pada instalasi gedung dengan ketinggian menengah dan tinggi),
kereta elevator tergantung di ruang luncur olelh beberapa steel hoist ropes,
biasanya dua puli katrol, dan sebuah bobot penfimbang (counter weight).
Bobot kereta dan counter weight menghasilkan traksi yang memandai antar
puli katrol dan hoist ropes sehingga puli katrol dapat menggengam hoist
ropes dan bergerak serta menahan kereta tanpa slip berlebihan. Kereta dan
counterweigth bergerak sepanjang rel yang vertikal agar mereka tidak
berayun ayun.
e. Lift menurut fungsinya dapat dibagi menjadi 4 yaitu, a. Lift penumpang
(passanger elevator) 2.lift barang(fright elevator) 3. Lift uang/makanan
(dumb waiter) 4.Lift pemadam kebakaran( biasanya berfungsi sekaligus
sebagai lift barang)
f. Eskalator adalah suatu alat angkut yang lebih dititik beratkan pada
pengangkutan orang dengan arah yang miring dari lantai bawah miring ke
lantai atasnya. Standart kemiringan antara 30-35 derajat. Dengan kemiringan
lebih dari 10 derajat sudah masuk kategori ekskalator lebar ekskalator untuk
satu orang yaitu 60cm dan untuk dua orang yaitu 120cm-150cm.
Daftar pustaka :