Anda di halaman 1dari 10

Jenis-Jenis Penangkal Petir

Ada beberapa jenis penangkal petir yang tersedia, dan pemilihan jenis yang
tepat tergantung pada kebutuhan dan karakteristik bangunan atau struktur yang
akan dilindungi. Berikut adalah beberapa jenis penangkal petir yang umum
digunakan:

1. Penangkap Petir Konvensional (Conventional Lightning Rods )

Ini adalah jenis penangkal petir yang paling umum. Penangkap petir
konvensional terdiri dari batang logam yang dipasang di puncak bangunan.
Ketika petir menyambar, penangkap petir akan menangkap energi listrik dari
petir dan mengalirkannya melalui konduktor turun ke tanah.

2. Penangkap Petir Aktif (Active Lightning Rods)

Penangkap petir aktif adalah versi modern dari penangkap petir konvensional.
Mereka dilengkapi dengan teknologi canggih yang memungkinkan mereka untuk
mendeteksi kilatan petir dan meresponsnya secara otomatis. Ini memungkinkan
penangkap petir aktif untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menangkap
kilatan petir.

3. Sistem Konduktif (Conductive Systems)

Sistem konduktif adalah jenis penangkal petir yang melibatkan jaringan kabel
dan penangkap petir yang meratakan potensi petir di sekitar bangunan. Mereka
bekerja dengan mengalirkan arus petir ke tanah melalui sistem konduktif yang
tersebar di seluruh bangunan.

4. Penangkap Petir Elektronik (Electronic Lightning Arrestors)

Ini adalah teknologi terbaru yang menggunakan perangkat elektronik untuk


mendeteksi dan menangkap petir. Mereka bekerja dengan mengalihkan muatan
listrik melalui sistem elektronik sehingga petir tidak merusak bangunan atau
peralatan.
SISTEM PENGHAWAAN
Merupakan pengaturan sirkulasi udara dalam ruang, berupa penghawaan alamiah
melalui bukaan / ventilasi maupun penghawaan buatan yaitu dengan sistem AC atau
penghawaan lainnya yaitu exhauser fan.

Tujuan dari direncanakan penghawaan ini adalah terwujudnya kenyamanan user


dengan standart kenyamanan ruang, yaitu untuk
Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah penilaian komprehensif seseorang
terhadap lingkungannya. Oleh karena itu kenyamanan tidak dapat diwakili oleh satu
angka tunggal. Beberapa faktor lain yang sering dikaitkan dengan kenyamanan
tertentu, yaitu

1) Ras, sebenarnya tidak ditemukan bukti bahwa ras mempengaruhi penilaian


kenyamanan. Manusia mempunyai kemampuan adaptasi terhadap iklim
(aklimatisasi) dengan baik. Normalnya orang dapat menyesuaikan diri dalam 2
minggu.

2) Jenis kelamin, perempuan pada umumnya menyukai lingkungan yang 1o C lebih


hangat daripada laki-laki.

3) Usia, orang berusia lanjut lebih suka di lingkungan yang lebih hangat dan tidak
berangin. Hal ini disebabkan metabolisme pada orang usia lanjut cenderung
menurun. Dari beberapa hal diatas, maka dapat dibedakan jenis penghawaan, yaitu:

Penghawaan Alami (natural thermal) adalah sistem penghawaan yang


menggunakan udara alam sebagai sumber penghawaan. Sifat dari penghawaan
alami adalah permanen, karena udara yang dihasilkan oleh alam tidak akan habis.
Sehingga penggunaannya bisa kapan saja kita menginginkan tanpa ada batasnya.
Untuk penghawaan alami ini biasanya melalui bukaan-bukaan dan ventilasi udara
yang lain. Contohnya seperti jendela, pintu, ventilasi udara serta bukaan-bukaan
yang lain yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan penghawaan yang diperoleh
dari alam.

Untuk merancang sistem penghawaan alami diperlukan beberapa syarat awal,


yaitu :
a) Tersedianya udara luar yang sehat (bebas dari bau, debu dan polutan lain yang
menggangu)

b) Suhu udara luar tidak terlalu tinggi (maksimal 28o C) c) Tidak banyak bangunan
disekitar yang akan
Air bersih
adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik dan biasa
dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka
sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi

Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum
adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat.
Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air
ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya.
Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100°C, banyak zat
berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.[butuh rujukan]

Ciri-ciri
Air bersih memiliki ciri-ciri awal yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.
Pada air bersih yang sehat, tidak terdapat kontaminan mikrobiologi mapun senyawa
kimia. Kebersihan air ini dinilai dari sifat fisika, kimia dan biologi. Ketidaklayakan pada
salah satu penilaian menandakan bahwa air tidak masuk dalam kategori air bersih yang
dapat diminum atau dipakai untuk keperluan lain.[2]

Sumber air bersih


Sungai
Rata-rata lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-sungai di
dunia. Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari 7.000 meter kubik untuk setiap
orang) sepintas terlihat cukup untuk menjamin persediaan yang cukup bagi setiap
penduduk, tetapi kenyataannya air tersebut sering kali tersedia di tempat-tempat yang
tidak tepat. Sebagai contoh air bersih di lembah sungai Amazon walupun
ketersediaannya cukup, lokasinya membuat sumber air ini tidak ekonomis untuk
mengekspor air ke tempat-tempat yang memerlukan.[butuh rujukan]

Curah hujan
Dalam pemanfaatan hujan sebagai sumber dari air bersih, individu perorangan/
berkelompok/ pemerintah biasanya membangun bendungan dan tandon air yang mahal
untuk menyimpan air bersih di saat bulan-bulan musim kemarau dan untuk menekan
kerusakan musibah banjir.[butuh rujukan]
SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH

Cara Kerja Trash Chute

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, trash chute berbentuk tabung berongga
vertikal. Untuk membuat trash chute, tidak bisa sembarangan dan ada aturan yang
harus diperhatikan. Di Indonesia, trash chute atau corong sampah, diatur dalam
Permen PU No. 26/PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan. Dan juga pada Permen PUPR
No. 14/PRT/M/2017 tentang Kemudahan Persyaratan Pembangunan Gedung. Dalam
aturan ini, dijelaskan standar teknis apa saja yang harus dimiliki trash chute, agar
aman dan tidak merugikan.

Cara Membersihkan Trash Chute

Trash chute terbuat dari bahan yang tidak mudah kotor, membuat air dan debu
mengendap sehingga mudah untuk dibersihkan. Untuk bagian luar trash chute,
seperti pada pintu tiap lantai, cara membersihkannya cukup mudah dengan kain.
Sedangkan untuk perawatan dan pengoperasian serangkaian trash chute, tidak bisa
dilakukan sembarangan dan perlu tenaga ahli yang memahami struktur trash chute.
Biasanya, pemilik/pengelola gedung yang menggunakan trash chute sudah memiliki
anggaran sendiri untuk perawatan trash chute. Jadi, penghuni apartemen yang
menggunakan trash chute, cukup membuang sampah dengan bijak. Seperti memilah
sampah sebelum dibuang dan membayar biaya penanganan sampah.
Spesifikasi Sistem Pembuangan Air Kotor

Sistem pembuangan air kotor memiliki beberapa


spesifikasi yang harus dipertimbangkan dalam
perancangan dan pemasangannya:

Pipa pembuangan harus terbuat dari bahan yang


tahan terhadap korosi dan tahan lama.
Pipa harus memiliki ukuran yang sesuai dengan
volume air limbah yang akan dialirkan.
Saluran pembuangan harus dirancang dengan
kemiringan yang tepat agar air limbah dapat
mengalir dengan baik.
Sistem pembuangan harus dilengkapi dengan
ventilasi yang cukup untuk menghindari
penumpukan gas beracun di dalam pipa.
SISTEM PEMADAM KEBAKARAN
1. Fire Fighting Sistem Sprinkler

Sistem ini menggunakan instalasi pipa sprinkler bertekanan dan head sprikler
sebagai alat utama untuk memadamkan kebakaran.

Sistem ada 2 macam, yaitu:


Wet Riser System: Seluruh instalasi pipa sprinkler berisikan air bertekanan dengan
tekanan air selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap.
Dry riser system : Seluruh instalasi pipa sprinkler tidak berisi air bertekanan,
peralatan penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis jika instalasi fire alar
memerintahkannya.
Pada umumnya gedung bertingkat tinggi menggunakan sistem wet riser, seluruh
pipa sprinkler berisikan air bertekanan, dengan tekanan air selalu dijaga pada
tekanan yang relatif tetap.

2. Fire Fighting Sistem Hydran

Sistem ini menggunakan instalasi hydran sebagai alat utama pemadam kebakaran,
yang terdiri dari box hydran dan accesories, pilar hydran dan siemese. Hal ini
untuk memudahkan dalam pengisian air.

3. Fire Fighting fire Extinguisher

Fire extinguisher atau lebih dikenal dengan nama APAR (Alat Pemadam Api
Ringan) merupakan alat pemadam api yang pemakaiannya dilakukan secara
manual dan langsung diarahka pada posisi dimana api berada.

Sistem fire gas biasanya digunakan untuk ruangan tertentu, seperti: ruang
Genset, ruang panel dan ruangan eletronik (ruang central komputer: ruang hub
dan server, IT, Comunication dan lain-lain).
Peralatan komunikasi

Peralatan Komunikasi gedung adalah bagian dari utilitas bangunan


gedung yang merupakan suatu sistem perlengkapan bangunan
yang keberadaanya diperlukan
untuk memperlancar dan meningkatkan kegiatan, keamanan serta
fungsi
bangunan.

Salah satu fungsi yang termasuk dalam sistem utilitas bangunan


adalah sistem komunikasi bangunan.
Sistem komunikasi bangunan diciptakan untuk mengembangkan
dan memberikan fasilitas serta kinerja yang maksimal dan efisien,
sehingga fungsi dari bangunan
tersebut dapat tercapai. Desain komunikasi bangunan yang dipakai
di dalam suatu gedung mengikuti standar yang diberlakukan sesuai
aturan.

Aturan yang dimaksud umumnya dikeluarkan oleh pemegang


otoritas daerah setempat, aturan nasional, standar internasional
maupun sebagai kajian sains dan teknologi yang belum dijadikan
standar.

Anda mungkin juga menyukai