Anda di halaman 1dari 31

SISTEM AIR BERSIH, AIR KOTOR, PUMBLING, PERKONDISIAN UDARA TRANSPORTASI DALAM BANGUNAN

HOTEL

Dosen pengampuh :
Apridus Lapelangga, ST

1. CLAREISA C. MAKING ( 221 21 061) AIR BERSIH


2. PETRUS UHE HURINT ( 221 21 062) AIR KOTOR
3. PASKALIS B.I. D. BESTARI (221 21 064) PLUMBING
4. ANGELICA CHIERLI ULY (221 21 067) PENGKONDISIAN UDARA
5. FRANSISKUS M. G. P. EDA ( 221 21 068) TRANSPORTASI

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


UNIVERSITAS WIDYA MANDIRA
KUPANG 2023
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Jaringan utilitas pada bangunan hotel mengacu pada sistem yang digunakan untuk memasok berbagai kebutuhan sumber daya
pada bangunan hotel, seperti listrik, air bersih, pembuangan air, dan sistem pendingin atau pemanas ruangan. Berikut adalah
beberapa jenis jaringan utilitas yang umum digunakan pada bangunan hotel:

1. Jaringan Listrik: Jaringan listrik pada bangunan hotel berfungsi untuk memasok listrik ke semua peralatan dan sistem
dalam bangunan, termasuk lampu, AC, elevator, kulkas, dan lain-lain. Sistem listrik pada bangunan hotel harus dirancang
untuk memenuhi kebutuhan listrik yang besar dengan aman dan efisien.
2. Jaringan Air Bersih: Jaringan air bersih pada bangunan hotel berfungsi untuk memasok air bersih ke semua kamar tamu,
restoran, dan fasilitas umum lainnya. Sistem ini harus dirancang dengan baik dan dijaga agar selalu bersih dan aman
untuk dikonsumsi.
3. Jaringan Pembuangan Air: Jaringan pembuangan air pada bangunan hotel berfungsi untuk mengalirkan air limbah ke sistem
pembuangan yang tepat. Sistem ini harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan hotel dan dijaga agar tidak terjadi masalah
seperti tersumbat atau bocor.
4. Jaringan Sistem Pendingin atau Pemanas Ruangan: Jaringan sistem pendingin atau pemanas ruangan pada bangunan
hotel berfungsi untuk menjaga suhu ruangan tetap nyaman dan sesuai dengan kebutuhan tamu. Sistem ini harus
dirancang untuk memenuhi kebutuhan hotel dan dijaga agar berjalan dengan efisien dan aman.
5. Jaringan Komunikasi: Jaringan komunikasi pada bangunan hotel berfungsi untuk memungkinkan tamu dan staf hotel
untuk berkomunikasi dengan mudah. Jaringan ini dapat mencakup telepon, internet, dan sistem interkom. Sistem ini
harus dirancang dan dijaga agar berjalan dengan baik dan aman.
IDENTIFIKASI MASALAH
Berikut beberapa masalah yang dapat muncul pada sistem utilitas bangunan hotel:
1. Bagaimana merancang dan mendesain bangunan hotel dengan system utilitas yang efisien dan efektif dalam penggunaan
energi dan sumber daya lainnya ?
2. Bagaimana merancang dan mendesain system utilitas bangunan hotel dengan dilengkapi teknologi yang dapat membantu
kerja system utilitas namun tetap mempertimbangkan sumber daya dan lingkungan sekitar ?
TUJUAN
Beberapa tujuan yang inin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Rancangan dan hasil desain bangunan hotel dengan system utilitas yang efisien dan efektif dalam penggunaan energi dan
sumber daya lainnya
2. Rancangan dan hassil desain system utilitas bangunan hotel dengan dilengkapi teknologi yang dapat membantu sitetem utilitas
namun tetap memprtimbangkan sumber daya dan lingkungan sekitar.
SASARAN
Dalam penelitian ini ada beberapa sasaran yang ingin dicapai antara lain :
1. Mahasiswa dapat merancang dan mendesain bangunan hotel dengan system utilitas yang efisien dan efektif dalam penggunaan
sumber daya dan energi
2. Mahasiswa dapat memilih dan mempertimbangkan teknologi dan peralatan yang mengurangi dampak lingkungan dalam
penggunaannya
3. Setiap mahasiswa dapat bertanggung jawab atas jaringan utilitas yang menjadi tanggung jawab setiap anggota kelompok
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah system utilitas bangunan hotel yang mencakup jaringan air bersih, jaringan air kotor,
plumbing, transportasi, dan pengkodidian udara.
TINJAUAN TEORI
Teori
Air Bersih
Potensi air bersih adalah jumlah total sumber air yang tersedia dalam suatu daerah atau wilayah yang dapat dimanfaatkanuntuk
memenuhi kebutuhan air bersih manusia dan keperluan lainnya. Potensi air bersih dapat berasal dari berbagai sumber, seperti sungai,
danau, mata air, sumur bor, atau sistem penyediaan air dari kota atau daerah sekitar. Penting untuk memanfaatkan potensi air
bersih secara bijaksana dan bertanggung jawab, dengan melakukan penghematan air dan pengelolaan air yang baik, untuk menjaga
ketersediaan air bersih di masa yang akan datang.

Potensi air bersih pada bangunan hotel adalah sumber-sumber air bersih yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan hotel,seperti
mandi, cuci, masak, dan minum. Sumber air bersih tersebut dapat berasal dari beberapa sumber, seperti sistem penyediaan air dari
kota atau daerah sekitar hotel, sumur bor atau mata air yang terletak di sekitar hotel, sistem pengolahan air di dalam hotel, atau air
hujan yang ditangkap dan disimpan untuk keperluan non-potable. Mengoptimalkanpotensi air bersih pada bangunan hotel sangat
penting untuk menjaga kesehatan penghuni hotel dan juga untuk menjagalingkungan agar tidak tercemar akibat penggunaan air
yang berlebihan dan tidak terkelola dengan baik.

Potensi air bersih pada hotel dapat berasal dari beberapa sumber, antara lain:

1. Sistem penyediaan air bersih dari kota atau daerah sekitar hotel.
2. Sumur bor atau mata air yang terletak di sekitar hotel.
3. Sistem pengolahan air di dalam hotel, seperti sistem penyaringan, pengolahan dengan ozon, atau sistem pemanasair.
4. Air hujan yang ditangkap dan disimpan untuk digunakan sebagai air non-potable, seperti untuk keperluan irigasiatau
toilet.
Dalam memanfaatkan potensi air bersih tersebut, hotel dapat menerapkan praktik-praktik penghematan air dan pengelolaan air yang
bertanggung jawab, seperti penggunaan teknologi toilet dan shower yang hemat air, serta pengolahan air limbah sebelum dibuang
ke lingkungan. Dengan demikian, hotel dapat meminimalkan penggunaan air bersih yang berlebihan dan meningkatkan efisiensi
penggunaan air dalam operasional hotel.

Sistem air bersih pada hotel adalah sistem penyediaan air bersih dan pengolahan air limbah yang digunakan di dalam hotel. Sistem
ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

1. Sumber air bersih: Sumber air bersih dapat berasal dari sistem penyediaan air dari kota atau daerah sekitar hotel, sumur bor
atau mata air yang terletak di sekitar hotel, atau air hujan yang ditangkap dan disimpan untuk keperluannon-potable.
2. Penyaringan air: Air yang masuk ke dalam hotel harus melalui proses penyaringan terlebih dahulu untuk memastikanair bersih
dari kotoran dan bakteri.
3. Pengolahan air: Setelah melalui proses penyaringan, air kemudian diolah dengan teknologi tertentu untuk memastikan
keamanan dan kualitas air, seperti pengolahan dengan ozon atau sistem pemanas air.
4. Distribusi air bersih: Air bersih kemudian didistribusikan ke seluruh bagian hotel, seperti kamar, restoran, kolam renang, dan
tempat lainnya.
5. Pengolahan air limbah: Air limbah dari hotel kemudian diolah melalui sistem pengolahan air limbah sebelum dibuang ke
lingkungan.

Sistem air bersih yang baik dapat membantu hotel dalam menghemat penggunaan air dan menjaga kualitas air yang baikuntuk
kebutuhan penghuninya. Selain itu, sistem pengolahan air limbah yang efektif dan bertanggung jawab juga dapat membantu dalam
menjaga lingkungan sekitar hotel.
Sumber air bersih

Air bersih dapat diperoleh dari berbagai sumber, yaitu:


1. Air tanah
a. Air tanah dangkal (unconfined aquifer)
b. Air tanah dalam (confined aquifer)
2. Air hujan
3. Air permukaan
Dapat berasal dari sungai, danau, waduk, telaga dan sebagainya.

Sistem distribusi air bersih

1. Up-feed system
Dalam sistem ini pipa distribusi langsung dari tangki bawah tanah (ground tank) dengan pompa langsung disambungkan dengan
pipa utama penyediaan air bersih pada bangunan, dalam hal ini
menggunakan sepenuhnya kemampuan pompa. Karena terbatasnya tekanan dalam pipa dan dibatasinya ukuran pipa cabang dari
pipa utama tersbut,
sistem ini terutama dapat diterapkan untuk perumahan dan gedung- gedung kecil yang rendah.
2. Down-feed system
Dalam sistem ini, air ditampung terlebih dahulu di tangki bawah (ground tank), kemudian dipompakan ke tangki atas (upper tank)
yang biasanya dipasang di atas atap atau di lantai tertinggi bangunan. Dari sini air didistribusikan ke seluruh bangunan.

Pipa distribusi

Pipa distribusi harus terbuat dari bahan-bahan tahan karat dengan jenis sebagai perbikut:
a. Logam (baja, besi atau tembaga yang digalvanis)
b. Plastik (PE, PVC)
Pipa-pipa yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Pipa yang dipakai tidak korosif pada permukaan aliran.
b. Pipa mempunyai ketahanan terhadap tekanan air sesuai dnegan desain jaringan dengan angka kenyamanan
yang cukup.
c. Kecepatan aliran dalam pipa tidak melebihi kecepatan standar (berkaitan dnegan noise yang ditimbulkan)
batas-batas kecepatan tertinggi (biasanya 2m/detik atau kurang). Sambungan memenuhi syarat dalam hal:
 Kekuatan sambungan
 Bahan
 Sistem sambungan
 Menahan tekanan
d. Pipa memenuhi syarat-syarat yang berkaitan dengan bahan dan aspek encemaran, misalnya pipa tidak boleh
bereaksi terhadap cairan yang mengalir di dalamnya.
e. Sistem yang dipilih pipa harus dirancang dan dipasang sedemikian rupa sehingga udara maupun air kalau perlu
dapat dibuang/dikeluarkan dengan mudah (mudah diperbaiki dan diganti).
f. Pipa mendatar pada sistem pengaliran ke atas sebaiknya dibuat agak miring ke atas (searah aliran) sedangkan
pada sistem pengaliran ke bawah dibuat agak miring ke bawah. Kemiringan sekitar 1/300.
g. Pemipaan yang tidak merata, agak melengkung ke atas atau melengkung ke bawah harus dihindarkan
(misalnya ada erombakan gedung) hendaknya dipasang katup pelepas udara.
h. Sambungan harus benar-benar tapat supaya air tidak dapat merembes keluar/bocor
i. Pipa dan sambungannya harus mampu menahan kekuatan tekanan air sebesar 10 kg/cm2.
j. Bagian pipa melewati siar dilatasi bangunan harus diberi sambungan fleksibel untuk menetralisir perubahan
kedudukan pipa apabila terjadi gempa.
Hot water system

1. Supply air bersih


Dalam perhitungannya, kapasitas air bersih yang perlu dicadangkan untuk keperluan air panas sebesar 1/3 dari total kebutuhan air
bersih atau 1/3 dari debit kebutuhan total air bersih. Tangki air bersih yang digunakan secara ekonomis dapat dijadikan satu
dengan tangki air bersih untuk keperluan secara umum.
2. Boiler (tangki pemanas)
Adalah unit pemanas air yang digunakan dalam bangunan berlantai banyak untuk keperluan supply air panas di bangunan
tersebut.
Bagian-bagian boiler:
a. Tangki persiapan/tangki air bersih yang mampu men-supply kebutuhan pemanasan dalam waktu 1 jam.
b. Alat pemanas (fire tube boiler). Terdiri burner dan sistem kontrol (sensor)

3. Tangki air panas


Adalah tangki yang berfungsi sebagai penyimpan air panas dengan cadangan penyimpanan selama minimum 1 jam. Dilengkapi
dengan lapisan isolaso panas sehingga tidak terjadi reduksi panas pada saat distribusi dilaksanakan. Tangki air panas tersebut
harus mampu menahan panas air sekitar 180° F atau 82°C. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tangki boiler
umumnya dilengkapi dengan katup pengaman.

4. Pompa
Dalam hot water system diperlukan pompa, karena pada umumnya letak boiler ada di bagian bawah bangunan (basement).
Apabila letaknya di bagian bawah bangunan, maka jenis pompa yang diperkukan adalah pompa tekan.

5. Pemipaan
Pipa air panas mempunyai fungsi yang spesifik yaitu mendistribusikan air pamas untuk bagian yang diperlukan serta menjaga suhu
agar tidak terlalu banak mengalami penurunan. Dengan demikian:
a. Tahan pada suhu tinggi
b. Anti bocor
c. Kedap air
d. Dilapisi dengan serat kaca untuk menahan suhu dengan ketebalan minimum ¼ inch secara merata di
seluruh permukaan pipa/
6. Sistem listrik dan panel kontrol

a. Tegangan dan kuat arus listrik harus stabil apabila menggunakan unti pemanas dengan
sistem pemanasan listrik.
b. Panel kotrol menunjukan indikasi dari:
 Volume air panas dalam tanki air panas
 Tekanan air
 Suhu air panas
 Volume bahan bakar apabila mrnggunakan bahan bakar.
AIR KOTOR
Air kotor adalah air yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan untuk untuk kebutuhan minum, masak, mandi, dan energi. Air kotor
merupakan air limbah dari sisa produksi aktifitas manusia. Air dapat dikatakan kotor jika mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Secara fisik: berbau, warnanya keruh, berasa jika diminum.
2. Secara kimia: memiliki kadar pH tinggi, memiliki kandungan mineral yang tinggi/miskin kandungan mineral.
3. Secara mikrobiologi: terkontaminasi bakteri pantogen.
Sistem Penyaluran Air Limbah
Air limbah dari WC, kamar mandi dan dapur disalurkan melalui pipa yang dihubungkan dengan jaringan pipa air limbah menuju IPAL
Penggalian dan pemasangan pipa air limbah menggunakan metode yang sudah memperhitungkan segala aspek yang berhubungan
dengan keamanan dan ketidaknyamanan, sehingga gangguan yang mungkin ditimbulkan selama pelaksanaan pemasangan pipa
dapat ditekan seminimal mungkin.
Beberapa metode yang diterapkan dalam konstruksi pemasangan pipa air limbah yaitu:
 Sistem galian terbuka tanpa turap penahan.
 Sistem galian terbuka dengan turap kayu/baja/sheeting plate.
 Sistem “Jacking“, yang digunakan untuk perlintasan sungai, jalan yang padat lalu lintasnya dan galian yang dalam.
Pada pelaksanaan konstruksi diterapkan metode Clean Construction yaitu tanah bekas galian langsung dimuat ke dalam truck
diangkut menuju stock yard (tempat penampungan).
Dry Installation Submersible Wastewater Pump
Wastewater pump atau pompa air kotor, atau yang biasa disebut pompa sump pit. Pompa wastewater biasanya dibagi- bagi menurut
liquid yang akan dipompakan, dan umumnya yang membedakan pompa-pompa tersebut adalah impellernya.
Pompa wastewater paling umum yang dipergunakan adalah pompa untuk kolam ikan atau air mancur, biasanya pompa yang dipakai
adalah pompa waste water yang kecil, bahkan karena pada umumnya pompa ini digunakan untuk kolam ikan,pompa ini lebih sering
dinamakan pompa kolam ikan (padahal fungsi aslinya untuk penguras)
Ada juga pompa waste water yang kapasitasnya besar, pompa ini biasa dipakai untuk pompa banjir, lalu ada juga pompawastewater
yang menggunakan grinder, pompa wastewater jenis ini digunakan untuk liquid yang mengandung partikel- partikel lebih besar,
sehingga perlu dihancurkan lebih dulu oleh cutter/grinder yang ada di pompa, sehingga kotorannya bisa dipompakan bersama dengan
liquidnya.
Pompa wastewater biasanya memiliki kapasitas besar tetapi headnya kecil, karena biasanya pompa ini dioperasikan dengan mengerjar
kapasitas bukan head.
Pemasangan sambungan antar pipa harus betul-betul rapat. Untuk air bekas mandi atau cuci harus dibuat sebuah manhole
untuk mengontrol pembersihan (bak kontrol) pada tempat-tempat tertentu. Lubang saluran pembuang pun harus diberikan sebuah
saringan.
Selain itu, sparing harus dibuat melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton (yang diatas plat = 25 cm, sedang yang di bawah
plat = 15 cm). Posisi sparing harus disesuaikan dengan tipe saniter (jika saniter telah ditentukan). Jika saniter belum ditentukan maka
dapat dipakai sistem block out.Sparing clean out harus dipasang secara bersamaan dengan sparing closet (jika ada), di mana letak sparing
clean out sebaiknya berada di samping atau dekat sparing closet. Fungsinya adalahsebagai pembersihan apabila pada kloset terjadi
penyumbatan. Fan out hanya dipasang bila dalam instalasi saluran kotorterdapat banyak percabangan dengan saluran pembuangan
melalui shaft. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tekanan udara pada pipa pada saat closet diberi banyak air. Floor drain sebaiknya
diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan bak.
PUMBLING

Pengertian Sistem Plumbing

Sistem Plumbing adalah salah satu sistem utilitas bangunan yang berkaitan dengan teknologi pemasangan pipa dan perlengkapannya untuk
menyediakan air bersih dengan tekanan yang cukup dan disalurkan ke tempat yang diinginkan, serta menyediakan system pembuangan limbah tanpa
mencemari lingkungan sekitar untuk menciptakan kondisi higienis dan nyaman yang diinginkan.

Dari segi bahasa, kata plumbing berasal dari bahasa Inggris yang diartikan menjadi dua bentuk, yakni kata benda dan kata kerja. Jika dijadikan
sebagai kata benda, artinya adalah pipa ledeng. Sedangkan jika dijadikan kata kerja, artinya adalah pekerjaan memasang pipa ledeng.

Sementara itu, secara istilah plumbing adalah segala bentuk pekerjaan yang berkaitan dengan proses pemasangan, perawatan, serta pemeliharaan
terhadap instalasi saluran air baik itu di rumah ataupun di gedung.

Prinsip Sistem Plumbing

Dalam melakukan proses pemasangan alat plumbing untuk saluran air, ada beberapa hal penting yang wajib diperhatikan. Jika hal ini diabaikan,
maka manfaat plumbing tidak akan bekerja secara optimal dan merusak konstruksi dalam bangunan.

Prinsip-prinsip dasar yang harus diperhatikan tersebut adalah :

1. Konsep Denah Serta Peralatan Plumbing yang Digunakan

Konsep denah yang ada dalam sebuah konstruksi bangunan akan sangat mempengaruhi peletakan saluran plumbing. Dengan memperhatikan denah,
maka peletakan peralatan plumbing bisa dipilih pada area yang tidak merusak konstruksi bangunan ataupun mengurangi estetiknya.

2. Perlindungan Konstruksi

Peletakan pipa dan segala perlengkapan plumbing bisa membebani dan merusak konstruksi gedung. Oleh karenanya, dalam pemasangan plumbing
harus memperhatikan prinsip perlindungan dengan cara membuat selubung pada tempat yang akan ditembus pipa.

3. Perlindungan Pipa

Selain perlindungan konstruksi, pipa yang dipasang juga harus terlindungi dari kerusakan. Untuk melindunginya, pipa bisa diberi lapisan cat atau
aspal. Dengan begitu, kondisi pipa tetap aman dan bebas dari korosi ataupun berkarat.
4. Perencanaan Pemasangan Sistem Plumbing yang Baik

Sistem plumbing yang baik adalah yang memiliki tempat pengeluaran udara sehingga bebas dari penyumbatan. Cara membuatnya adalah dengan
memasang katup menggunakan posisi yang benar. Misalnya pada pipa mendatar, pemasangannya agak miring dan searah dengan aliran.

5. Perencanaan dalam Sistem Pembuangan

Untuk mencegah pembuangan pipa tersumbat, maka posisi pemasangannya adalah kemiringan pipa harus sama atau lebih dari besar dari diameter
pipa. Dengan demikian, pipa akan terbebas dari risiko turbulensi aliran.

Sistem Plumbing Gedung Hotel.

Jika dilihat dari arah pengalirannya, plumbing pada gedung bisa dibedakan menjadi dua yaitu transfer atau pengaliran ke atas, dan distribusi atau
pengaliran ke bawah. Sementara sistem plumbing berdasarkan cara kerjanya bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya:

1. Penyambungan Sistem Plumbing Secara Langsung

Sistem ini tergolong sangat praktis, karena hanya perlu menyambungkan langsung saluran pipa utama dari pusat dengan saluran pipa distribusi yang
ada dalam rumah atau gedung.
2. Menggunakan Tangki

Sistem ini tentu sudah familiar di kalangan masyarakat, khususnya mereka yang memiliki rumah tingkat. Untuk menyalurkan air ke seluruh bagian
rumah, hanya dibutuhkan tangki penampung yang menampung air langsung dari saluran pipa utama.

Air dalam tangki ini selanjutnya ditekan menggunakan pompa sehingga naik ke tangki air yang ada di atas. Air yang sudah mengisi tangki atas, akan
mengalirkan air ke seluruh saluran air yang ada dalam rumah dengan tekanan gaya gravitasi.

3. Menggunakan Tangki Tekan

Walaupun sama-sama menggunakan tangki, namun sistem ini tergolong lebih praktis karena hanya menggunakan satu tangki saja, yakni tangki
bawah. Tangki bawah yang sudah menampung air dari pipa utama selanjutnya akan ditekan dengan pompa ke seluruh saluran air di rumah.

4. Sistem Bosster Pump

Sistem ini sangat asing di masyarakat karena penggunaannya memang dilarang oleh pemasok air. Cara kerjanya dengan menyambungkan langsung
pipa utama dengan pompa air. Dari sambungan ini akan menghasilkan output berupa air yang langsung mengalir pada saluran air di rumah dan
gedung.

Jenis Plumbing Berdasarkan Penggunaannya

Dari air yang dialirkan, plumbing dapat dibagi menjadi 5 jenis, di antaranya :

 Plumbing air bersih, yang menyalurkan air bersih untuk kebutuhan pokok sehari-hari seperti mandi, memasak dan mencuci.
 Plumbing air bekas, yakni saluran air untuk membuang air bekas dipakai yang masih bisa diproses lagi seperti bekas mandi dan air
wastafel.
 Plumbing air kotor, jenis plumbing untuk saluran pembuangan air kotor yang sudah tidak bisa diolah lagi atau memerlukan penanganan
khusus. Misalnya bekas limbah dapur ataupun kloset.
 Plumbing vent, berupa instalasi untuk mengisi udara pada saluran air bekas dan kotor. Dengan adanya saluran vent yang terisi udara,
maka saluran air bekas dan kotor bebas dari macet atau mampet.
 Plumbing air hujan, saluran air untuk menyalurkan air hujan agar bisa digunakan kembali dan disalurkan ke saluran air kota.
PERKONDISIAN UDARA
Pengkondisian udara nyaman adalah proses perlakuan terhadap udara untuk mengatur suhu,kelembaban, kebersihan, dan
pendistribusiannya secara serentak guna mencapai kondisi nyaman yang dibutuhkan oleh penghuni yang ada di dalamnya(Jones at
all,1994).
Sistem penyegaran udara pada umumnya dibagi menjadi dua golongan utama yaitu :
a. Penyegaran udara untuk kenyamanan Menyegarkan udara ruangan untuk memberikan kenyamanan kerja bagi orangyang
melakukan kegiatan tertentu.
b. Penyegaran udara untuk industri Menyegarkan udara ruangan karena diperlukan oleh proses, bahan, peralatan ataubarang
yang ada di dalamnya.

Fungsi Sistem Tata Udara


Fungsi sistem tata udara adalah sebagai berikut:
a. Mengatur suhu udara
b. Mengatur sirkulasi udara
c. Mengatur Kelembaban udara
d. Mengatur Kebersihan Udara

Faktor-Faktor yang Memperngaruhi Sistem Tata Udara Sebelum merencanakan atau memasang AC, maka perlu mempertimbangkan
beberapa hal berikut agar AC tersebut bisa berfungsi maksimal dan efisien :
a) Penggunaan atau Fungsi Ruang

Penggunaan ruang berpengaruh terhadap suhu ruangan karena pada dasarnya manusia yang mengisi suatu ruangan
mengeluarkan kalori yang cukup tinggi. Kamar tidur yang hanya diisi dua orang berbeda dengan ruang keluarga yang frekuensi keluar
masuk penghuninya cukup tinggi. Semakin banyak pengguna maka semakin besar daya AC yangdibutuhkan.
b) Ukuran Ruangan
Ukuran ruangan menentukan berapa banyak Btu/h (british thermal unit per hour) atau kecepatan pendinginan. Btu/h adalah
kecepatan pendinginan untuk ruangan satu meter persegi dengan tinggi standar (umumnya tiga meter). Semakin besar satu ruangan
tentunya akan semakin besar pula Btu/h yang dibutuhkan.
c) Beban Pendinginan
Beban pendinginan berasal dari dalam ruangan (internal heat gain). Misalnya dari jumlah penghuni, dan penggunaan penerangan,
seperti lampu.Beberapa jenis lampu mengeluarkan panas yang tinggi, yang berarti juga harus memilih AC dengan daya yang lebih
tinggi. Selain dari dalam, beban pendinginan juga berasal dari luar. Seperti cahaya matahari yangmengeluarkan energi panas melalui
dinding, atap atau jendela.
d) Banyaknya Jendela Kaca
Saat ini banyak rumah yang mempunyai jendela kaca atau menggunakan blok kaca (glass block). Untuk ruangan yang menggunakan
kaca sebanyak 70% 14 atau lebih, sebaiknya gunakan kaca film yang dapat menahan sinar ultraviolet untuk mengurangi beban
pendinginan.

Pengertian AC (Air Conditioning)


Air Conditioning (AC) atau alat pengkondisi udara merupakan modifikasi pengembangan dari teknologi mesin pendingin. Alat ini
dipakai bertujuan untuk memberikan udara yang sejuk dan menyediakan uap air yang dibutuhkan bagi tubuh. Untuk negara beriklim
tropis yang terdiri dari musim hujan dan musim panas, pada saat musim panas suhu ruangan tinggisehingga penghuni tidak nyaman.
Di lingkungan tempat kerja, AC juga dimanfaatkan sebagai salah satu cara dalam upayapeningkatan produktivitas kerja. Karena dalam
beberapa hal manusia membutuhkan lingkungan udara yang nyaman untukdapat bekerja secara optimal. Tingkat kenyamanan suatu
ruang juga ditentukan oleh temperatur, kelembapan, sirkulasi
dan tingkat kebersihan udara. Untuk dapat menghasilkan udara dengan kondisi yang diinginkan, maka peralatan yangdipasang
harus mempunyai kapasitas yang sesuai dengan beban pendinginan yang dimiliki ruangan tersebut.
Jenis-Jenis AC (Air Conditioning)
Berdasaran jenis dan nama peralatan yang terpasang, AC dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:
a) AC Split Mesin
tata udara jenis ini, terbagi atas dua unit, satu di bagian luar ruangan (Outdoor Unit) yang berisi kondensor dan kompresor,
dan satu di dalam ruangan (Indoor Unit) berisi evaporator dan kipas udara.

Sumber : Arsitur Studio

b) AC Window
AC jenis ini merupakan pendingin yang relatif murah untuk kapasitas kecil mudah digunakan dan mudah pemasangannya.
Kelemahan dari AC ini adalah penggunaannya yang cenderung menimbulkan kebisingan di dalam ruangan, karena letak
kompresor AC dari ruangan berdekatan.
c) AC Sentral
Pada AC jenis ini udara dari ruangan didinginkan pada cooling plant di luar ruangan tersebut, kemudian udara yangtelah dingin
dialirkan kembali kedalam ruangan tersebut. AC central ini biasa digunakan di hotel, mall atau gedung gedung dengan ruangan
yang banyak.

d) Standing AC
Jenis AC ini cocok dipergunakan untuk kegiatan- kegiatan situasional danmobil karena fungsinya yang mudah dipindahkan,
seperti seminar, pengajian outdoor dsb.
STANDAR SNI PERKONDISIAN UDARA (SNI 03-6572-2001)

Sistem pengkondisian udara, terdiri dari :

 Sistem Ekspansi Langsung (DX).


Pada sistem ini udara didinginkan secara langsung oleh koil pendingin dimana media di dalam koil pendingin adalah refrigeran.
Sistem ini terdiri dari kipas udara, koil pendingin dan mesin refrigerasi yang berada di dalam satu kotak.
Ada 4 jenis alat pengkondisian udara yang termasuk dalam kelompok ini :
a) jenis paket.
b) Jenis jendela.
c) Jenis lantai.
d) jenis atap.
Mesin refrigerasi yang ada didalamnya terdiri dari kondenser (jenis pendingin air atau udara) dan kompressor yang terpisah dari unit
Fan Koil, tetapi dihubungkan dengan pipa refrigran.
 Sistem Air Penuh.
Pada sistem air penuh, air sejuk (chilled water) dialirkan melalui unit Fan koil untuk pengkondisian udara. Udara yang diperlukan untuk
ventilasi dimasukkan melalui celah celah pintu atau jendela, lubang masuk pada dinding dan dimasukkan ke dalam ruangan melalui
saluran khusus.

 Sistem Udara Penuh.


Campuran udara luar dan udara ruangan didinginkan dan dikurangi kadar uap airnya, kemudian dialirkan kembali ke dalam ruangan
melalui saluran udara. Dalam keadaan di mana beban kalor dari beberapa ruangan yang akan dilayani berbeda, tidak mungkin
mempertahankan udara ruangan pada suatu temperatur tertentu. Masalah tersebut dapat dipecahkan dengan melayani ruangan
dengan kondisi yang sama oleh satu alat pengkondisian udara.
 Peralatan Sistem Pengkondisian Udara.
Peralatan sistem pengkondisian udara menyediakan satu (paket tunggal) atau lebih (sistem terpisah/split system) paket yang dirakit
di pabrik yang terdiri dari ; sarana sirkulasi udara, pembersih udara, pendingin udara dengan kontrol temperatur dan penurunan
kelembaban. (dehumidification). Fungsi pendinginan dioperasikan antara lain oleh listrik atau kalor, dan kondenser refrigerant
didinginkan oleh udara, air atau evaporasi. Apabila peralatan disediakan lebih dari satu paket, paket yang dipisahkan harus oleh pabrik
direncanakan untuk dapat dipakai bersama.

PERENCANAAN AC HOTEL AMARIS KUPANG


AC (Air Conditioner) merupakan sejenis mesin yang diciptakan untuk menstabilkan kelembaban udara dan suhu dalam sbeuah ruangan.
AC dipakai untuk mendinginkan ruangan sesuai kebutuhan.
Jenis Ac yang digunakan pada Hotel Amaris ialah :
 AC Split Duct
Jenis AC yang ini mempunyai cara kerja dengan sistem ducting atau mendistribusikan hawa dingin ke seluruh ruangan.
Peletakannya biasanya pada bagian langit-langit atau tembok dan bisa ditutupi sehingga sering kali tidak terlihat.Penempatannya
Biasa pada area lobby, Ballroom, koridor, dan resto dan hotel.

 AC Split Wall
Tipe AC ini memiliki dua komponen, yakni satu instansi yang terpasang di dalam ruangan dan satu lainnya berada di luar
ruangan. Sistem kerjanya adalah dengan memanfaatkan pemompaan freon ke koil pendingin melalui jaringan yang sudah
terkoneksi dengan pipa sehingga bisa menghubungkan unit yang ada di indoor dan outdoor. Dalam ruangan pun bisa menjadi
dingin. Penempatannya pada area Kamar Hotel.
 AC Floor Standing
AC floor standing adalah AC yang umumnya dipakai untuk bangunan dan rumah yang berukuran standar. AC jenis ini hanya
memiliki satu komponen yang dipasang pada ruangan indoor. Karenanya, AC floor standing ini pun lebih simpel dan ringkas.
Biasanya digunakan pada area lobby, café, dan ballroom.

Keterangan :
Hijau (AC Split Duct)
Merah (AC Split Wall)
Kuning (AC Floor Standing)

Denah Hotel Lantai 1


Denah Hotel Lantai 2
Denah Hotel Lantai 3 - 7
Adapun data masukan dalam perancangan Lift passanger adalah :
 Luas Bangunan : 1200 m²
 Tinggi Bangunan : 126 m
 Jumlah lantai : 7 lantai
 Luas perkamar : 18 m²
 Jumlah kamar 1 lantai : 25 kamar
 Jumlah seluruh kamar : 180 kamar

PERHITUNGAN AC PADA HOTEL


Kebutuhan kapasitas AC paling ditentukan oleh luas ruangan. Ada dua cara untuk menentukan kapasitas AC yang sesuai, yakti cara
mudah dan cara detail. Dan tentu saja, cara ini pun akan melibatkan perhitungan matematis. Sebelum itu, perlu diketahui terlebih
dahulu istilah-istilah yang akan digunakan. Pertama adalah PK yang merupakan singkatan dari istilah berbahasa Belanda Paarde Kracht
yang artinya tenaga kuda atau dalam bahasa Inggris disebut Hourse Power (HP).

1 PK = 735,5 watt/jam = 0,986 HP


Jika ada AC 1 PK, itu artinya adalah : tenaga listrik yang digunakan kompresor AC adalah sekitar 735,5 watt (ada juga yang bilang
750 watt) dalam 1 jam. Tapi itu belum ditambah rugi daya, kipas pendingin indoor maupun outdoor. Terkadang AC 1 PK bisa
menyedot listrik sekitar 1 KWh bahkan lebih.
Istilah selanjutnya adalah BTU/hr atau British Thermal Unit Per Hour. Satuan ini menunjukkan energi yang dibutuhkan untuk
memanaskan atau mendinginkan 1 galon air agar temperatur naik atau turun sebesar 1 derajat Fahrenheit dalam 1 jam. Atau
singkatnya, BTU menyatakan kemampuan mengurangi panas/mendingin ruangan dengan luas dan kondisi tertentu selama satu jam.
Kapasitas AC biasanya menggunakan satuan PK, sehingga perlu mengubah BTU/hr ke PK dengan tabel konversi di bawah ini.
Hasil dari Pengukuran AC yang didapatkan melalui pengukuran yang sesuai standar pengkondisian udara terdapat pada
table.
Ruangan Luas area Koefisian Ruangan Spesifikasi (PK)

P(m2) /m2 Terpasang Disarankan


Kamar Tidur 16 500 BTU/hr 2 1
Aula 42 500 BTU/hr 1,5 2,5
Front Office 36 500 BTU/hr 2 2
Lobby 36 500 BTU/hr 3,5 2
Private Room 18 500 BTU/hr 1,5 1
Ruang Makan 60 500 BTU/hr 2 3,5
Ruang Rapat 36 500 BTU/hr 2 2
Pada tiap-tiap ruangan memiliki kebutuhan AC yang berbeda-beda karena faktor perbedaan luas ruangannya. Semakin luas
ruangannya maka AC pun semakin banyak yang digunakan.
Penggunaan AC akan menentukan jumlah AC yang akan terpasang pada suatu ruangan dengan menyesuaikan luas ruangan yang
memiliki ukuran yang berbeda-beda, sehingga mendapatkan pemasangan AC yang efisien.
Menghitung kebutuhan AC dengan Persamaan :

a) Kamar Tidur
Ukuran Ruangan ÷ p + 4m, L = 4ms
𝐵𝑇𝑈
Kebutuhan AC = (4x4) x 500 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐵𝑇𝑈
= 16m2 x 500 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐵𝑇𝑈
= 8000 ℎ𝑎𝑟𝑖

Selain Menghitung kebutuhan AC, maka diperhatikan juga dalam perhitungan nilai COP dan EER.
COP (Coefficient of Peformance/Koefisien Kinerja) pada AC mengindikasi seberapa efisien unit itu memakai energi. COP yang lebih tinggi berarti efisiensi energi yang lebih besar.
Energy Efficiency Ratio (EER) adalah perbandingan kapasitas pendinginan dengan input daya. Kapasitas pendinginan dengan input daya.
Dalam Perhitungan Dalam Perhitungan Coefisien Of Performance (COP) dan Energy Efficiency Ration (EER) diperoleh dari pengukuran
dan pengecekan spesifikasi pada tiaptiap AC yang ada diruangan, semakin besar nilai COP dan EER maka semakin bagus.

Spesifikasi nya

Setiap AC memiliki merk yang berbeda-beda COP maupun EER, semakin besar nilai COP dan EER maka semakin bagus sistem
pendingin udaranya. Koefisien Kinerja pendingin atau Coefisien Of Performance persamaannya dibawah ini :

a) Kamar Tidur

1.958 𝑘𝑊
COP = = 1,00
1,950 𝑘𝑊
18000 𝐵𝑇𝑈/ℎ𝑎𝑟𝑖
EER = = 9,3 BTU/hari
1,950 𝑘𝑊
TRANSPORTASI

Beberapa teori yang berkaitan dengan utilitas pada bagian transportasi pada bangunan hotel antara lain: The
Universal Design Theory
Teori ini mengemukakan bahwa transportasi pada bangunan hotel harus dirancang sedemikian rupa agar dapat diakses dan
digunakan oleh semua orang tanpa memandang usia, jenis kelamin, dan kemampuan fisik. Hal ini dapat dilakukan dengan
menyediakan fasilitas yang memadai, seperti tangga darurat, lift yang cukup luas, dan jalur akses yang mudah digunakan oleh orang
dengan disabilitas.
The Green Building Theory
Teori ini mengemukakan bahwa transportasi pada bangunan hotel harus dirancang dengan mempertimbangkan efisiensi energi dan
keberlanjutan lingkungan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan teknologi ramahlingkungan pada lift
dan eskalator, seperti menggunakan sistem regeneratif untuk menghasilkan listrik yang dapat digunakan kembali.
The Safety Theory
Teori ini mengemukakan bahwa transportasi pada bangunan hotel harus dirancang dengan mempertimbangkan aspek keamanan
bagi pengguna. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan sistem keamanan yang memadai, seperti CCTV, pengaman pintu lift,
dan sistem pemadam kebakaran.
The Customer Experience Theory
Teori ini mengemukakan bahwa transportasi pada bangunan hotel harus dirancang dengan mempertimbangkan pengalaman yang
diinginkan oleh tamu hotel. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor seperti waktutunggu lift, kecepatan lift, dan
tampilan lift yang menarik.
Dalam pengelolaan transportasi pada bangunan hotel, perlu dipertimbangkan teori-teori tersebut agar dapat menciptakansistem
transportasi yang optimal dan memenuhi kebutuhan tamu hotel.

Anda mungkin juga menyukai