Secara fisik sistem utilitas rumah sakit sebagian besar merupakan jalur-jalur
panjang, baik pada arah horisontal maupun pada arah vertikalnya. Dan di dalam
perancangan bangunan jalur-jalur ini menuntut disediakannya ruang/tempat/lokasi
yang secara kuantitas cukup dan secara kualitas memenuhi syarat, baik syarat
teknis maupun syarat pemeliharaan dan perbaikan.
B . Batasan
3.Sistem kelistrikan
5.Sistem plumbing
A. Sistem Penghawaan
Setiap bangunan rumah sakit harus memiliki ventilasi alami dan/atau
ventilasi mekanik/buatan sesuai dengan fungsinya. Bangunan rumah sakit harus
mempunyai bukaan permanen, kisi-kisi pada pintu dan jendela dan/atau bukaan
permanen yang dapat dibuka untuk kepentingan ventilasi alami.
2. Exhaust fan
berfungsi untuk menghisap udara panas di dalam ruang dan membuangnya ke
luar dan pada saat bersamaan menghisap udara segar di luar masuk ke dalam
ruangan.
Fungsi lain exhaust fan adalah mengatur volume udara yang akan
disirkulasikan pada ruang. Supaya sehat setiap ruang butuh sirkulasi udara berbeda
sesuai dengan fungsinya.
BAB III
SISTEM KOMUNIKASI DALAM RUMAH SAKIT
2. Telepon
Telepon Pemeliharaan Handset dibersihkan dengan kain
lap,sedangkan microphone sebaiknya dilakukan dengan compressor.
Pembersihan diakukan sebulan sekali.
BAB IV
SISTEM KELISTRIKAN
2. Peralatan pada papan hubung bagi seperti pemutus atus, saklar, tombol, alat
ukur dan lain-lain harus ditempatkan dengan baik sehingga memudahkan
pengoperasian dan pemeliharaan oleh petugas.
BAB V
1. Harus tersedia air bersih yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan
atau dapat mengadakan pengolahan sesuai dengan persyaratan yang
berlaku.
2. Tersedia penampungan air berupa Tong besar
3. Klinik telah menggunakan air yang sudah diolah seperti dari PDAM.
Sistem yang digunakan adalah dengan menngunakan 2 buah sumber air, yaitu:
1. PDAM
Adalah alah satu unit usaha milik daerah, yang yang bergerak dalam
distribusi air bersih bagi masyarakat umum. PDAM terdapat di setiap
provinsi, kabupaten, dan kotamadya di seluruh Indonesia.
2. AIR HUJAN
Air hujan disimpan dalam penampungan berupa tong besar yang terdapat
beberapa unit.
Pembuangan air limbah domestik yaitu air bekas dan kotor berasal dari kamar
mandi dan kloset letak instalasi pengolah air limbah ( IPAL ) dilantai dasar.sistem
yang digunakan aerob.pemantauan dilakukan setiap hari oleh unit sanitasi untuk
parameter debit hasil air limbah, pH limbah outlet terakhir dan secara berkala
pelaporan keinstansi berwenang .
BAB VI
SISTEM TANGGAP DARURAT KEBAKARAN
I. SISTEM APAR
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat pemadam api portable yang
mudah dibawa, cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal kebakaran, selain
itu pula karena bentuknya yang portable dan ringan sehingga mudah mendekati
daerah kebakaran. Oleh karena itu cara penggunaan APAR dan pemahaman
terhadap fungsi- fungsi serta bagaimana management penggunaan Alat Pemadam
Api Ringan serta tata letak APAR penting diketahui oleh setiap pegawai di Klinik,
karenakan fungsinya untuk penanganan dini dalam menangani kebakaran bisa
semaksimal mungkin.
1. Tabung
Untuk ruangan yang belum terpasang instalsi Oksigen sentral masih
menggunakan tabung Oksigen dengan kapasitas tabung 6 m3 dan untuk
transfer pasien menggunakan tabung 1 m3 .Pada ruang Instalasi Bedah Sentral
menggunakan tabung N2O dengan kapasitas 25 kg.
BAB VIII
KURSI LIFT
Chair Lift adalah lift yang membawa seseorang naik-turun tangga sambil duduk
di kursi. Pengoperasiannya mudah: Anda cukup duduk di kursi, menekan tombol kontrol
ke arah yang Anda inginkan dan ini akan membawa Anda menaiki/turun tangga dengan
nyaman dan aman.
Kursi lift ini ditujukan untuk pasien-pasien yang kesulitan menaiki tangga menuju
lantai dua keruang tindakan operasi.