KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORA BELO
Nomor :
TENTANG
PEDOMAN PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TORA
BELO
Menetapkan :
Ditetapkan di : Sigi
Pada tanggal :
DIREKTUR
BAB I
PENGERTIAN DAN BATASAN
A. Pengertian
Sistem utilitas adalah unit-unit kelengkapan fasilitas yang digunakan
untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan,
keselamatan, kemudahan, komunikasi, dan mobilitas dalam pelayanan rumah
sakit.
Dalam hal ini kelengkapan serta ketersediaan sistem utilitas sangat
dibutuhkan Rumah Sakit untuk mendukung standar pelayanan pasien yang
berkualitas tinggi dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien dan biaya
yang efektif. Perencanaan manajemen utilitas diperlukan untuk memastikan
bahwa layanan penting dari sistem utilitas ini selalu tersedia,misalnya seperti
ketersediaan listrik dan air bersih 24 jam 7 hari
Bangunan-bangunan gedung tidak dapat terlepas dari masalah-masalah
lingkungan seperti hujan, angin, panas, dingin, lembab, polusi dan sebagainya.
Hal itu menyebabkan sebuah bangunan memerlukan suatu sistem utilitas yang
dapat berfungsi dalam pelayanan suatu bangunan (building service), dimana
fungsi utamanya adalah pada operasi mekanikal dan elektrikal seperti sistem
tata udara, sistem plumbing, sistem kelistrikan, sistem tata cahaya, sistem
transportasi vertikal dan sistem-sistem yang lain yang dapat menunjang
bangunan tersebut agar dapat berfungsi dengan baik.
Secara fisik sistem utilitas rumah sakit sebagian besar merupakan jalur-
jalur panjang, baik pada arah horisontal maupun pada arah vertikalnya. Dan di
dalam perancangan bangunan jalur-jalur ini menuntut disediakannya
ruang/tempat/lokasi yang secara kuantitas cukup dan secara kualitas
memenuhi syarat, baik syarat teknis maupun syarat pemeliharaan dan
perbaikan.
Di dalam perancangannya, seringkali jalur instalasi ini ditempatkan pada
satu zona dengan jalur sirkulasi, baik yang berada dalam jalur vertikal maupun
yang berada pada jalur horisontal. Pada jalur vertikal yang ditempatkan pada
satu zona disebut core dan pada jalur horisontal sering kita lihat berada sejalan
dengan jalur-jalur koridor yang menjalar di dalam bangunan yang
bersangkutan.
B. Batasan
Pembangunan sebuah rumah sakit menempati rangking teratas dalam hal
komplesitasnya bila dibandingkan dengan public building yang lain, misalnya
hotel, perkantoran, kampus,dan lain-lain.
Untuk itu diperlukan pemahaman yang sama pada tim yang terlibat dalam
proses pembangunan sebuah rumah sakit, berikut adalah beberapa hal penting
yang nampaknya sederhana namun sering “terlewatkan” dalam proses
perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan rumah sakit ;
1. Sistem penghawaan dan pengkondisian udara
2. Sistem komunikasi intern rumah sakit
3. Sistem kelistrikan
4. Sistem fasilitas sanitasi
5. Sistem plumbing
6. Sistem tanggap darurat kebakaran
7. Sistem gas medis
BAB II
SISTEM PENGHAWAAN DAN PENGKONDISIAN UDARA
A. Sistem Penghawaan
Setiap bangunan rumah sakit harus memiliki ventilasi alami dan/atau
ventilasi mekanik/buatan sesuai dengan fungsinya. Bangunan rumah sakit
harus mempunyai bukaan permanen, kisi-kisi pada pintu dan jendela dan/atau
bukaan permanen yang dapat dibuka untuk kepentingan ventilasi alami.
Jenis sistem penghawaan di Rumah Sakit Umum Daerah Tora Belo menggunakan :
1. AC ( Air Conditioner )
adalah sistem atau mesin yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara
dan kelembapan suatu area (yang digunakan untuk pendinginan maupun
pemanasan tergantung pada sifat udara pada waktu tertentu).
Jenis AC yang digunakan yaitu :AC Central, AC Split dan AC stand.
2. Exhaust fan
berfungsi untuk menghisap udara panas di dalam ruang dan membuangnya
ke luar dan pada saat bersamaan menghisap udara segar di luar masuk ke
dalam ruangan. Fungsi lain exhaust fan adalah mengatur volume udara yang
akan disirkulasikan pada ruang. Supaya sehat setiap ruang butuh sirkulasi
udara berbeda sesuai dengan fungsinya.
BAB III
2) Perbaikan kecil
Knop yang aus dapat dilakukan penggantian dengan elemen yang sama.
d. Speaker
Pembersihan permukaan dan debu dilakukan dengan kuas.
2. Telepon
a. Pesawat
telepon
Pemeliharaan
Handset dibersihkan dengan kain lap, sedangkan microphone
sebaiknya dilakukan dengan compressor. Pembersihan diakukan sebulan
sekali.
b. Jack/outlet telepon
1) PemeIihraan
Dilakukan penyetelan dengan obeng bila jack/outlet telepon longgar.
2) Perbaikan kecil
Bila terjadi kerusakan dilakukan penggantian.
d. PABX
Pemeliharaan
Pembersihan kotoran pada PABX yang menggunakan relay dilakukan
dengan contact cleaner.
BAB IV
SISTEM
KELISTRIKAN
1. PDAM
Adalah alah satu unit usaha milik daerah, yang yang bergerak dalam
distribusi air bersih bagi masyarakat umum. PDAM terdapat di setiap
provinsi, kabupaten, dan kotamadya di seluruh Indonesia. PDAM
merupakan perusahaan daerah sebagai sarana penyedia air bersih yang
diawasi dan dimonitor oleh aparat aparat eksekutif maupun legislatif
daerah. Rumah sakit umum daerah Kertosono menggunakan air PDAM
sebagai support pasokan pengadaan air bersih selain dari air tanah.
2. Air Tanah
Adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah
permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air Selain
air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat
penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan
baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk
kepentingan industri, termasuk di rumah sakit umum daerah kertosono ini,
yang dipompa menggunakan mesin pompa tanam sibel.
1. Saluran
Pemeliharaan dan saluran diatas secara periodik tiap bulan dapat berupa:
a. Penggelontoran air.
b. Penyemprotan air dengan tekanan tinggi
c. Pengambilan endapan.
2. Lubang Pemeriksa (Bak Kontrol/Main Hole)
3. Pemeliharaan Kloset
4. Tangki Septik
5. Bak Pengumpul/Pengangkat
6. Instalasi Pengolahan Biologis Dengan Anaerobic Filter
7. Bak Penampung Lumpur
8. Bak Pengering Lumpur
9. Bak Kaporisasi
BAB VI
SISTEM TANGGAP DARURAT KEBAKARAN
I. SISTEM APAR
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat pemadam api portable yang
mudah dibawa, cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal kebakaran, selain itu
pula karena bentuknya yang portable dan ringan sehingga mudah mendekati daerah
kebakaran. Oleh karena itu cara penggunaan APAR dan pemahaman terhadap fungsi-
fungsi serta bagaimana management penggunaan Alat Pemadam Api Ringan serta
tata letak APAR penting diketahui oleh setiap pegawai di Rumah Sakit, karenakan
fungsinya untuk penanganan dini dalam menangani kebakaran bisa semaksimal
mungkin.
Apar yang digunakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono yaitu :
1. tangki air;
2. instalasi pipa isap,
3. pompa kebakaran,
4. pompa jockey;
5. penggerak pompa kebakaran dan pompa jockey; dan
6. instalasi pipa tekan.
BAB VII
SISTEM GAS MEDIS
Sistem gas medis merupakan instalasi untuk memenuhi kebutuhan dari gas untuk
medis. Instalasi gas medis telah dikembangkan untuk mengeliminasi kesulitan-kesulitan
penggunaan gas medik secara konvensional. Dalam sistem ini, silinder gas tekanan tinggi,
compressor dan pompa vacuum di sentralisasi di suatu tempat, kemudian gas-gas dan udara
tersebut dialirkan ke ruangan melalui pemipaan.
Gas medis yang digunakan di rumah sakit adalah elemen pendukung kehidupan yang
berpengaruh langsung dalam mempertahankan hidup pasien. Oleh karena itu, pada bagian
dimana gas medis digunakan, gas tersebut harus bersih, memiliki kemurnian tinggi dan
tersedia dengan tekanan yang stabil.
Gas medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono menggunakan 2 buah system yaitu :
1. Sentral
Gas medis sentral di Rumah Sakit umum Daerah Kertosono menggunakan Oksigen
Liquid sebagai pemasok kebutuhan oksigen utama di ruang perawatan .
2. Tabung
Untuk ruangan yang belum terpasang instalsi Oksigen sentral masih menggunakan
tabung Oksigen dengan kapasitas tabung 6 m3 dan untuk transfer pasien menggunakan
tabung 1 m3 Pada ruang Instalasi Bedah Sentral menggunakan tabung N2O dengan
kapasitas 25 kg.