SISTEM UTILITAS
RUMAH SAKIT MITRA SEHAT MEDIKA
PANDAAN – PASURUAN
2022
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan sampai dan
akan diubah dan diatur kembali sebagaimana mestinya apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.
Ditetapkan di Pandaan
A. Latar Belakang
Bangunan-bangunan gedung tidak dapat terlepas dari masalah-masalah
lingkunganseperti hujan,angin,panas,dingin& lembab, polusi dan sebagainya. Hal itu
menyebabkan sebuah bangunan memerlukan suatu sistem utilitas yang dapat berfungsi
dalant pelayanan suatu bangunan (building sertice), dimana fungsi utamanya adalah
pada operasi mekanikal dan elektrikal seperti sistem tata udara sistem plumbing system
kelistrikan, sistem tata cahaya sistem transportasi vertikal dan sistem-sistem yang lain
yang dapat menunjang bangunan tersebut agar dapat berfungsi dengan baik.
Secara fisik sistem utilitas rumah sakit sebagian besar merupakan jalur-jalur panjang,
baik pada arah horisontal maupun pada arah vertikalnya.Dan di dalam perancangan
bangunan jalur-jalur ini menuntut disediakannya ruang/tempat/lokasi yang secara
kuantitas cukup dan secara kuatitas memenuhi syarat, baik syarat teknis maupun syarat
pemeliharaan dan perbaikan.
Di dalam perancangnya seringkali jalur instalasi ini ditempatkan pada satu zona
dengan jalur sirkulasi, baik yang berada di dalam perencanaanya seringkali jalur instalasi
ini ditempatkan pada satu zona dengan jalur sirkulasi, baik yang berada dalam jalur
vertikal maupun yang berada pada jalur horisontal.Pada lajur vertikal yang ditempatkan
pada satu zona disebut core dan pada jalgr horisontal sering kita lihat berada sejalan
dengan jalur-jalur koridor yang menjalar di dalam bangunan yang bersangkutan.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan umum dari pedoman sistem utilitas adalah sebagai dasar untuk
memberikan pedoman kepada petugas Rumah Sakit Mitra Sehat Medika
khususnya petugas yang berhubungan dengan sistem utilitas yang ada Rumah
Sakit.
Tujuan Khusus
a. Merencanakan sistem utilitas sebaik mungkin agar fungsi bangunan dapat
berjalan lancar dan keberadaannya tidak mengganggu lingkungan di
sekitarnya.
b. Menerapkan sistem penghawaan yang tepat untuk rumah sakit.
c. Menggunakan sistem komunikasi yang tepat di lingkungan rumah sakit.
d. Mengetahui spesifikasi jenis air bersih dan air minum, standar penggunaan
dan penyesuaian terhadap kebutuhan penghuni bangunan
e. Merancang secara rinci sistem palmbing air bersih yang terdiri dari :
Sistem perpipaan air bersih
Perhitungan kebutuhan sistem penyediaan sistem air bersih
3. Cooling Tower
a. Pemeliharaan
Dilakukan pembersihan atau penyekaan pada rumah unit dengan kain atau
sikat pembersih dan deterjen. Pemeliharaan ditakukan 3 (tiga) bulan sekali.
Dilakukan pembersihan pada komponen lauver/ filling udar4 kipas udara,
saringan air keluar, panci penampung/filter drain dengan
membukalauver/filling udara dan dikeluarkan kemudian dibersihkan dengan
cara menggunakan alat, kain/sikat pembersih dan deterjen sedangkan untuk
kipas udara saringan air keluar dan panci penampung dibersihkan ditempat
dengan menggunakan alat yang sama seperti di atas. Pembersihan dilakukan
6 (enam) bulan sekali.
Dilakukin pencampuran fluida cair pada air cooling tower yang gunanya untuk
membantu menurunkan temperatur air dan juga mencegah timbulnya korosi
pada cooling tower.Pencampuran ini dilakukan dengan memakai fluida cair
tersebut dan kadamya disesuaikan standar manual dari pabrik pembuatnya
dengan mengukur fluida tabung gelas. Pengukuran tabung fluida ini dilakukan
setiap hari.
Dilakukan pelumasan terhadap motor listrik penggerak propeler dengan cara
melumasi poros yang berputar. Pemeliharaan dilakukan setiap 6 (enam)
bulan. Dilakukan penyetelan/pengaturan terhadap katup pelarnpung sesuai
dengan kebutuhan air cooling tawer. Penyetelan dilakukan dengan cara
kalibrasi level pelampung yang berhubungan dengan make up water terhadap
kebutuhan air cooling tower yang ditunjukkan oleh meter air yang ada.
BAB III
SISTEM KOMUNIKASI DALAM RUMAH SAKIT
BAB V
SISTEM FASILITAS SANITASI
Sistem Plambing Rumah Sakit adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
pelaksanaan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan alat plambing dan pipa dengan
peralatan didalam gedung rumah sakit, yang berhubungan dengan system drainase saniter,
draiase hujan, dan jaringan air bersih yang dihubungkan dengan system kota atau sistem
lain yang diperbolehkan. Perencanaan sistem plambing bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan air bersih dan menyalurkan air kotor ke tempat buangan secara higienies yang
sesuai dengan lingkungan sekitar. Mengetahui dasar- dasar dan mampu membuat
perencanaan plambing dan instrumentasi/ perataan instalasi yang berkaitan dengan rancang
bangun dibidang lingkungan. Sistem perataan plambing adalah suatu sistem penyediaan
atau pengeluaran air ke tempat- tempat yang dikehendaki tanpa ada gangguan atau
pencemaran terhadap daerah- daerah yang dilaluinya dan dapat memenuhi kebutuhan
penghuninya dalam masalah air.
6.1 Fungsi dan Jenis Peralatan Plambing
a. Fungsi dan jenis peralatan plambing
Untuk menyediakan air bersih ke tempat tempat yang dikehendaki dengan
tekanan yang cukup.
Membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian
penting lainnya.
6.2 Peralatan Plambing
Peralatan plambing meliputi kebutuhan- kebutuhan yang diperlukan dalam suatu
kompleks rumah sakit. Peralatan tersebut terdiri dari :
a. Peralatan untuk penyediaan air bersih
b. Peralatan untuk penyediaan air panas
c. Peralatan untuk pembuangan air kotor
d. Peralatan lainnya yang ada hubungannya terhadap perencanaan pemipaan.
Sedangkan dalam pengertian yang lebih umum, jenis peralatan plambing digunakan
untuk mencakup :
a. Peralatan pengolah air kotor
b. Peralatan penyediaan gas
c. Peralatan dapur
d. Peralatan mencuci
e. Peralatan pengolah sampah
6.3 Syarat dan mutu bahan bangunan
Dalam perencanaan pelaksanaan plambing harus diperhatikan syarat- syarat dari bahan
plambing yaitu :
a. Tidak menimbulkan bahaya kesehatan
b. Tidak menimbulkan gangguan suara
c. Tidak menimbulkan radiasi
d. Tidak merusak perlengkapan bangunan
e. Instalasi harus kuat dan bersih
Kemudian mutu bahannya harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Daya tahan harus lama minimal 30 tahun
b. Permukaan harus halus dan tahan air
c. Tidak ada bagian- bagian yang tersembunyi/ menyimpan kotoran pada bahan- bahan
yang dimaksud
d. Bebas dari kerusakan baik mekanis maupun yang lain
e. Mudah memelihara
f. Memenuhi peraturan- peraturan yang berlaku
Dalam perencanaan plambing, perrlu diperhatikan bahan atau alat plambing pipa
PVC dan pipa tembaga (untuk air panas). Ukuran yang sering digunakan mulai dari
diameter 1dm- 2 dm sampai dengan 6 dm untuk bangunan. Alat- alat plambing yang
merupakan permulaan dari sistem pembuangan dari instalasi dapat berupa : Kran,
kloset, wastafel, Bath up, shower.
6.4 Sistem plambing air bersih
WHO telah membuat standarisasi mengenai air bersih. Air bersih adalah air yang telah
memenuhi syarat tersebut yang meliputi kualitas fisik, biologis, kimia dan radiologis yang
jika dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping. Untuk penyediaan air minum dirumah
sakit menggunakan air minum dalam kemasan. Syarat sistem penyediaan air bersih
adalah :
a. Persyaratan Kualitatif
Menggambarkan syarat air bersih secara kualitas yang meliputi :
Syarat Fisik
Air bersih harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa
Syarat Kimia
Tidak boleh mengandung bahan kimia dan jumlah yang melampaui batas.
Syarat Biologis
Tidak mengandung bakteri pathogen dan parasit
Syarat Radiologis
Tidak boleh mengadung zat- zat yang dapat menimbulkan radioaktif.
b. Persyaratan Kuantitatif
Dilihat dari banyaknya air baku yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan air dari
jumlah pemakai yang menempati gedung tersebut.
c. Persyaratan Kontinuitas
Persyaratan ini berkaitan dengan kualitas air. Yakni air yang digunakan diambil
secara terus menerus dengan debit yang sama pada saat musim kemarau maupun
musim penghujan.
6.5 Sistem plambing air buangan
Air buangan atau juga sering disebut air lirnbah adalah semua cairan yang dibuang
baik yang mengandung kotoran makhluk hidup maupun sisa-sisa proses produksi. Air
buangan dibagi menjadi 4 golongan,yaitu :
a. Air kotor
Air buangan yang berasal dari kloset, spoelhoek dan air buangan yang mengandung
kotoran manusia yang berasal dari alat plambing lainnya.
b. Air bekas
Air buangan yang berasal dari alat plambing lainnya, seperti bak mandi, bak cuci
tangan, bak dapur.
c. Air hujan
Sistem pembuangan dimana hanya air hujan dari atap gedung dan tempat lainnya
dikumpulkan dan dialirkan keluar.
d. Air buangan khusus
Air buangan yang mengandung gas, racun atau bahan- bahan berbahaya seperti air
buangan dari laborat, farmasi, kamar operasi.