Anda di halaman 1dari 19

Lampiran : KEPUTUSAN DIREKTUR

RSU PKU MUHAMMADIYAH SRAGEN


Nomor :381/PER/DIR/RSU-PKUM/I/2018
TENTANG : PANDUAN PENANGGULANGAN
BENCANA

PANDAUN PENANGGULANGAN BENCANA


RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH SRAGEN

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bencana bisa terjadi dimana saja, baik di dalam Rumah Sakit maupun di luar rumah
sakit, merupakan suatu potensi ataupun suatu resiko yang harus kita terima. Hal ini bisa
terjadi karena faktor alam, yang disebut bencana alam, serta bencana industri, yang
disebabkan karena human error, atau kecelakaan karena sifat bahan / material yang diolah
dan sifat pekerjaan yang mengandung sumber bahaya.
Bencana terjadi setiap saat, dengan rangkaian mata rantai terakhir berupa kerugian
moril, materiil, begitu juga banyaknya korban akibat bencana tersebut. Kehilangan
anggota keluarga, kehilangan sumber pencaharian, kehilangan rumah, mobil, bahkan
kehilangan nyawa, belum lagi gangguan psikologis akibat trauma yang ditimbulkan
bencana tersebut. Untuk dapat mengurangi jumlah korban jiwa manusia akibat bencana
ini perlu adanya usaha pertolongan medik darurat (pra-rumah sakit dan atau di rumah
sakit) yang melibatkan berbagai unsur kesehatan dari berbagai instansi pemerintah
maupun swasta secara terpadu dan terintegrasi. Sehingga diperlukan adanya suatu
upaya kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam memberikan pertolongan medik darurat
terutama di rumah sakit (Hospital disaster Planning).
Dalam usaha efektivitas pelaksanaan penanggulangan bencana tersebut maka
dengan ini di susun Panduan Penanggulangan Bencana yang diberlakukan di Rumah
Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen.

1
B. Definisi
1. Bencana
Disebut juga musibah masal adalah suatu keadaan dimana terjadi kecelakaan dan
atau bencanan yang dibuat oleh manusia yang dalam waktu relative singkat terdapat
korban dalam jumlah banyak, yang tidak dapat ditanggulangi oleh hanya satu unit
kerja/ bagian tertentu, sehingga harus dapat mendapat pertolongan segera. Bencana
yang dimaksud diatas bisa berasal dari dalam/luar bangunan Rumah Sakit Umum
PKU Muhammadiyah Sragen.

2. Berbagai bencana
Berbagai bencana yang menimbulkan ancaman bagi rumah sakit :
a. Bencana internal : kebakaran, ledakan-ledakan.
b. Bencana external minor : bencana yang melibatkan korban dalam jumlah kecil.
c. Bencana external mayor : bencana yang melibatkan korban dalam jumlah besar.
d. Bencana yang mengancam baik rumah sakit ataupun lingkungannya : kebakaran
yang besar atau dekat banjir, ancaman bom dll.
e. Bencana dilingkungan lain.

3. Triase
Adalah tindakan pemilihan korban sesuai kondisi kesehatan untuk mendapat lebel
tertentu dan kemudian dikelompokkan untuk mendapatkan pertolongan/ penanganan
sesuai dengan kebutuhan.
Korban akan terbagi dalam lima kondisi kesehatan, sebagai berikut :
a. Label hijau
Korban yang tak memerlukan pengobatan atau pemberian pengobatan dapat
ditunda, mencangkup korban dengan :
- Fraktur minor
- Luka minor, luka bakar minor
b. Label kuning
Korban dengan cidera sedang yang perlu mendapatkan perawatan khusus dan
kemudian dapat dipulangkan, atau dirawat di rumah sakit atau dirujuk ke rumah
sakit lain termasuk dalam kategori ini :
- Korban dengan risiko syok (korban dengan gangguan jantung, trauma
abdomen berat)

2
- Fraktur Dissable
- Fraktur femur/ pelvis
- Luka bakar luas
- Gangguan kesadaran/ trauma kepala.
c. Label merah
Korban dengan cidera berat yang memerlukan observasi ketat,kalau perlu
tindakan operasi. Dengan kemungkinan harapan hidup yang masih besar dan
memerlukan perawatan rumah sakit atau rujuk ke rumah sakit lain termasuk
dalam kategori ini :
- Syok oleh berbagai kasus
- Gangguan pernafasan
- Trauma kepala dengan pupil anisokor
- Pendarahan external masal.
d. Label hitam
Korban yang sudah meninggal dunia.

4. Siaga
Adalah suatu keadaan dimana pada waktu yang bersamaan korban di Rumah Sakit
Umum PKU Muhammadiyah Sragen dalam jumlah yang besar sehingga memerlukan
penanggulangan khusus, dan dapat terjadi di dalam maupun di luar jam kerja.
Pesan siaga dari Pusat Komunikasi (dibagian Umum) harus disampaikan langsung
kepada IGD (melalui telpon) Informasi ini harus diterima langsung oleh perawat atau
dokter jaga, kemudian berkoordinasi dengan Direktur, Direktur Pelayanan dan
Manager keperawatan keputusan mengaktifkan rencana masal laksana korban
bencana masal di rumahsakit akan dibuat. Setelah itu operator akan memanggil /
memobilisasi tenaga penolong yang tercantum dalam daftar.
Sesuai kondisi dan kemampuan Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen
maka kondisi SIAGA dibagi menjadi 2 (dua) tingkat sebagai berikut :
a. Siaga I (satu) : jumlah korban 15 orang sampai 25 orang
Keadaan diman korban dengan jumlah melebihi kemampuan pelayanan Instalasi
Gawat Darurat Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen sehingga harus
dibantu dengan memobilisasi petugas dari unit kerja lain, tetapi masih terbatas di
dalam lingkungan Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen. Adapun

3
pekerjaan rutin sebagaian terpaksa ditunda tetapi sebagian lagi masih dapat
dilakukan tanpa terganggu.
b. Siaga II (dua) : jumlah korban lebih dari 25 orang
Keadaan dimana korban dalam jumlah melebihi kemampuan pelayanan Instalasi
Gawat Darurat sehingga harus memobilisasi sebagian besar petugas Rumah Sakit
Umum PKU Muhammadiyah Sragen termasuk karyawan yang sedang tidak
bertugas. Adapun seluruh kegiatan rutin dihentikan kecuali pelayanan pasien
rawat inap.

C. TUJUAN
1. Sebagai panduan dalam menanggulangi bencana yang terjadi baik dari dalam
maupun dari luar rumah sakit yang mengenai pegawai, pasien, pengunjung, dan
masyarakat sekitar.
2. Menentukan tanggung jawab dari masing-masing personel dan unit kerja pada saat
terjadinya bencana
3. Sebagai acuan dalam penyusunan standar prosedur operasional dalam
penanggulangan kegawat daruratan.

4
BAB IV
DOKUMENTASI

Pencatatan dan pelaporan kejadian dilakukan terhada semua kejadian bencana oleh
tim kesehatan dan keselamatan kerja di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen.

5
BAB V
PENUTUP

Demikian Buku Panduan Pencegahan Penanggulangan Bencana ini disusun untuk


semua jenis alat dan sistim penanggulangan bencana yang dipakai di RSU PKU
Muhammadiyah Sragen.

Tujuan penyusunan buku ini yaitu sebagai acua bagi para karyawan rumah sakit dalam
pemakaian alat dan sistim penanggulangan bencana secara tepat mengingat bahwa rumah
sakit mempunyai beberapa jenis ruangan khusus.

Kami mengharapkan saran yang membangun untuk penyesuaian dan penyempurnaan


buku pedoman ini pada masa yang akan datang.

DIREKTUR
RSU PKU Muhammadiyah Sragen

dr. INDRA AGUS SETYAWAN

6
BAB III
TATA LAKSANA

A. Bencana Diluar Rumah Sakit Umum Pku Muhammadiyah Sragen


Adalah bencana yang terjadi diluar rumah sakit, lingkungan disekitar rumah sakit,
dimana terjadi kekurangan petugas rumah sakit dalam mengatasi korban bencana yang
dibawa ke rumah sakit.
1. Metodologi
Tindakan yang akan dilakukan oleh Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah
Sragen bila terjadi bencana diluar rumah sakit adalah bersikap aktif dan bersikap
pasif.
a. Aktif
Yang dimaksud bersikap aktif adalah apabila para korban bencana dibawa ke
Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen untuk mendapatkan
pertolongan medis. Dalam hal ini Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah

7
Sargen akan mengaktifkan sistem siaga sesuai dengan jumlah korban yang
datang. Dan semua korban ditangani melalui proses triase dalam keadaan
bencana. Keadaan ini akan dilakukan oleh Tim Penanggulangan Bencana Rumah
Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen.

b. Pasif
Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen bersikap pasif atau menunggu
informasi dan instruksi dan instalasi terkait seperti Dinkes atau Kanwil Depkes
dalam menghadapi bencana yang terjadi diluar Rumah Sakit Umum PKU
Muhammadiyah Sragen melainkan rumah sakit yang telah ditentukan oleh
instalasi yang berwenang tersebut.

2. Organisasi Tim Penanggulangan Bencana Rumah Sakit Umum Pku


Muhammadiyah Sragen
Tim Penanggulangan bencana berlaku sebagai organisasi keadaan “Siaga” apabila
setelah Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen dinyatakan dalam keadaan
“SIAGA” dengan demikian, selanjutnya seluruh petugas yang telah ditentukan
langsung dan segera bertugas dilokasi tugasnya masing-masing.
Susunan keanggotaan Tim Penanggulangan Bencana Rumah Sakit Umum PKU
Muhammadiyah Sragen sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing. Dalam
mengantisipasi terjadinya bencana diluar jam kerja, maka Tim Penanggulangan
Bencana Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen diluar jam kerja, hanya
bersifat sementara akan bertugas sesuai fungsinya, sampai penjabat penanggung
jawab yang sebenarnya hadir/ mengganti alih.

3. Pengerahan Petugas
Semua petugas yang ditunjuk sebagai penanggung jawab kegiatan bencana di luar
jam kerja adalah penanggung jawab sementara, sampai penanggung jawab
sesungguhnya atau staf yang ditunjuk tiba dilokasi.

Mobilisasi Instalasi Petugas Rumah Sakit


Petugas Unit Gawat Darurat yang diberangkatkan ke lokasi kecelakaan harus segera
digantikan dengan petugas dari keperawatan lain. Petugas dari bagian lain juga harus

8
membantu mempersiapkan ruangan yang akan dipergunakan untuk menampung
korban kecelakaan massal tersebut.

Mobilisasi Sentripetal Petugas Rumah Sakit


Bantuan harus diberikan kepada unit-unit utama dalam penanggulangan kecelakaan
massal di Rumah Sakit, yaitu Unit Gawat Darurat, Unit Bedah, Kamar Operasi,
Laboratorium, Radiologi dan Unit Perawatan Insentif, dan petugas-petugas lain
seperti Kepala Urusan, petugas gizi, ruang laundry, petugas cleaning service, etugas
keamanan dan operator telpon harus pula mobilisasi. Untuk meningkatkan efisiensi,
pemberian bantuan ini harus direncanakan secara seksama dan dengan penekanan
untuk melakukan pergantian yang cepat petugas yang bertugas di lokasi yang paling
terekspos/ paling sibuk (Unit Gawat Darurat, Kamar Operasi). Hal ini akan
mencegah tidak tergantinya petugas pada unit-unit tersebut selama penanganan
kecelakaan massal dan memperlancar pengembalian petugas ke pekerjaan rutin
setelah di unit penanganan kecelakaan masal.

a. Pos Komando di Rumah Sakit


Rumah Sakit harus menyediakan satu ruangan yang akan difungsikan sebagai Pos
Komando selama bencana missal terjadi yaitu diruang marketing. Sebaiknya
ruangan ini sudah dilengkapi dengan telepon, atau telah dipersiapkan untuk
pemasangan alat komunikasi tersebut. Ruangan ini harus mudah ditemukan /
dicapai, dan cuku untuk menampung hingga 10 orang petugas.
Tim inti dari Pos Komando di Rumah Sakit ini beranggota :
- Direktur Rumah Sakit
- Kabid Pelayanan medis
- Manager Keperawatan
- Keala Urusan Rumah Tangga
- Sekretaris
- Humas (yang akan berhubungan dengan keluarga korban dann media massa)
- Customer Service
- Ka. Si Umum

9
b. Pimpinan Siaga
Didalam jam kerja : Ka. Istalasi IGD
Diluar jam kerja : Dokter jaga IGD Rumah Sakit Umum PKU
Muhammadiyah Sragen.
Keadaan siaga penanggulangan bencana langsung dikendalikan oleh Ketua
Pelaksana Tim Penanggulangan Bencana Rumah Sakit Umum PKU
Muhammadiyah Sragen di bantu oleh staf yang ditunjuk diluar jam kerja
pimpinan sementara dikendalikan oleh Doktet jaga IGD sampai Ketua Pelaksana
atau staf yang ditunjuk tiba di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sargen.
Tugas:
1) Menetukan tingkat bencana
2) Memimpin koordinasi segenap unsur yang terlibat
3) Memberikan informasi kepada aparat yang berwenang.

Penyamaian informasi resmi yang berkaitan dengan hospital disaster paln


diberikan oleh Direksi atau Manager Keperawatan.

c. Pimpinan Unsur Pelayanan Medik


Didalam jam kerja : Direktur
Diluar jam kerja : Dokter Jaga IGD
Tugas :
Memimpin segaala unsur medis dalam penanggulangan korban, yang terdiri dari
para dokter dan semua etuggas penunjang medik.
1) Peanggung Jawab Mobilisasi Tenaga Medis
Didalam jam kerja : Kabid. Pelayanan Medis
Diluar jam kerja : Dokter jaga IGD
Tugas :
a) Menyediakan tenaga medis kebutuhan tingkat siaga dan kasus, agar
tercukupi dalam jumlah setiap jenis spesialisasinya.
b) Mengatur penambahan/ penarikan atau penempatan tenaga medis agar
dengan jumlah tenaga yang ada korban tetap tertangani.

10
c) Mengumpulkan dan mencatat rekapitulasi mengenai data yang ditangani
di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen.
d) Memberikan informasi kepada korban dan atau keluaarga untuk
memberikan ketenanganan.
e) Mempersiapkan data lengka yang dibutuhkan Direktur Rumah Sakit
Umum PKU Muhammadiyah Sragen untuk disampaikan kepada pihak
berwenang.

2) Penanggung Jawab Triase


Didalam jam kerja : Ka. Unit IGD
Diluar jam kerja : Dokter Jaga IGD
Lokasi : Ruang Triase IGD
Tugas :
a. Melaksanakan Triase Korban
b. Evaluasi lengkap data/ administrasi setelah selesaai keadaan siaga.

3) Penanggung Jawab Ruang Label Hijau


Didalam jam kerja : Dokter jaga IGD
Diluar jam kerja : PJ Shif Perawat jaga IGD
Lokasi : Ruang IGD
Tugas :
- Pemeriksan ulang menentukan tingkat triase korban
- Memberikan pelayanan kesehatan yang diperlukan
- Mencatat identitas korban
- Evaluasi lengkap data/ administrasi setelah selesai keadaan siaga.

4) Penanggung Jawab Ruang Label Kuning


Didalam jam kerja : Dokter jaga IGD
Di luar jam kerja : Perawat Jaga IGD
Lokasi : Ruang IGD
Tugas :
- Pemeriksaan ulang untuk menentukan tingkat triase korban
- Memberikan pelayanan kesehatan yang diperlukan (perawatan luka,
penjahitan luka dan lain-lain sesuai kebutuhan)

11
- Mencatat identitas korban
- Evaluasi lengkap data/ administrasi setelah selesai keadaan siaga.

5) Penanggung Jawab Ruang Label Kuning


Didalam jam kerja : Dokter Penanggung jawab HCU
Diluar jam kerja : PJ Shift perawat HCU
Lokasi : Ruang IGD
Tugas :
- Seleksi ruang triase.
- Memberikan pelayanan kesehatan bagi korban
- Menentukan korban yang memerlukan perawatan di Rumah Sakit Umum
PKU Muhammadiyah Sragen atau transfer kerumah sakit lain, setelah
kondisi pasien relative stabil
- Menentukan korban yang memerlukan tingkat operasi
- Mencatat semua identitas korban
- Evaluasi lengkap data/ administrasi setelah selesai keadaan siaga.

6) Penanggung Jawab Kamar Operasi


Didalam jam kerja : Dokter Kepala Unit kamar operasi
Diluar jam kerja : Pj shift perawat kamar operasi
Tugas :
- mempersiapkan kamar operasi jika diperlukan dengan mengatur jadwal
operasi
- mempersipkan tenaga perawat operasi
- mempersiapkan alat kesehatan kamar operasi untuk siap digunakan
- Evaluasi lengkap data/ administrasi setelah selesai keadaan siaga.
- mencatat identitas korban

7) Penanggung Jawab Farmasi


Didalam jam kerja : Ka. Instalasi farmasi
Diluar jam kerja : PJ Shift Asisten Apoteker jaga
Tugas :
- Melayani segala kebutuhan obat dan alat kesehatan semua unit kerja
- Evaluasi lengkap data/ administrasi setelah selesai keadaan siaga

12
- Mencatat identitas korban

8) Penanggung Jawab Radiologi


Didalam jam kerja : Dokter penanggung jawab Radiologi
Diluar jam kerja : PJ Shift Radiografer jaga
Tugas :
- Memberikan pelayanan kesehatan bagi korban yang terkait dengan
pemeriksaan radiologi
- Mencatat semua identitas korban
- Evaluasi lengkap data/ administrasi setelah selesai keadaan siaga.

9) Penanggung Jawab Laboratorium


Didalam jam kerja : Dokter penanggung jawab Laborat
Diluar jam kerja : PJ Shift Laboratorium
Tugas :
- Mempersiapkan unit laboratorium untuk pelayanan korban dengan
mengatur jadwal kegiatan yang sudah ada
- Evaluasi lengkap data/ administrasi setelah selesai keadaan siaga.
- Mencatat semua identitas korban

d. Pimpinan Unsur Pelayanan Keparawatan


Didalam jam kerja : Kabid Keperawatan
Diluar jam kerja : Perawat Piket
Tugas :
Koordinasi semua unsur keperawataan dalam penaggulangan bencana.
1) Penananggung jawab Mobilisasi Tenaga Keperawatan
Didalam jam kerja : Ka. Unit Rawat Jalan
Diluar jam kerja : Perawat Piket
Tugas :
Mobilisasi tenaga perawat dari seluruh ruangan sesuai dengan kebutuhan dan
tingkat keterampilan untuk ditempatkan sesuai dengan ruang label.

2) Penanggung jawab Ruang Perawatan


Didalam jam kerja : Kasie IRNA

13
Diluar jam kerja : MOD
Tugas :
- Mempersiapkan ruang perawatan bagi korban yang harus dirawat di
Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen
- Berkoordinasi dengan unit kerja Rumah Tangga untuk mempersiapkan
dan mendistribusikan seluruh linen dan gizi (makanan), sesuai dengan
kebutuhan tiap ruangan.

e. Penanganan Unsur Pelayanan Administrasi


Didalam jam kerja : Kasie Umum
Diluar jam kerja : MOD
Tugas : Koordinasi unsur pelayanan administrasi.
1) Penanggung Jawab Mobilisasi Tenaga Cadangan Non Medis
Didalam jam kerja : Kabag PPSDI
Diluar jam kerja : Komandan Regu
Tugas :
Mobilisasi tenaga non medis yang berada di lingkungan Rumah Sakit Umum
PKU Muhammadiyah Sragen untuk siap dan kemudian ditempatkan sesuai
dengan kebutuhan.

2) Penanggung jawab Keamanan


Didalam jam kerja : Kabag Umum
Diluar jam kerja : Komandan Regu
Tugas :
- Mengatur kelancaran kendaraan keluar masuk membawa korban
- Mengatur area parkir sehingga tidak mengganggu arus kendaraan yang
membawa korban dan atau saat evakuasi.
- Menjaga keamanan dan ketertiban seluruh area korban.

3) Penanggung Jawab Pemeliharaan Sarana


Didalam jam kerja : Kabag Umum
Diluar jam kerja : Tehnisi Jaga
Tugass :
- Menajmin aliran listrik teta tersedia selama kondisi siaga

14
- Menjaga aliran gas medik tetap tersedia dan lancar

4) Penanggung Jawab Transportasi


Didalam jam kerja : Kasi Sarana dan Transportasi
Diluar jam kerja : Komandan Regu
Tugas :
Mempersiapkan semua ambulan dan kendaraan angkutan lainnya agar dapat
dipergunakan setiap waktu untuk antar jemput korban dan tenaga medis/
perawat dan lain-lain.

5) Penanggung jawab Konsumsi


Didalam jam kerja : Kasie Unit Gizi
Dilaur jam kerja : Komandan Regu
Tugas :
- Berkoordinasi denga Ruang Perawatan untuk meyiapkan dapur dalam
penyiapkan makanan bagi korban di ruang perawatan sesuai dengan
kondisi korban.
- Berkoordinasi dengan semua penanggung jawab panitia bencana untuk
menyiapkan makanan begi tenaga rumah sakit yang bertugas selama
siaga.
6) Penanggung jawab Keuangan
Didalam jam kerja : Kabag/ Wakabag Keuangan
Diluar jam kerja : Petugas kasir
Didalam penanggulangan bencana dibutuhkan dana, besar kecilnya dana
harus dikeluarkan tergantung dari besar kecilnya bencana dan besar kecilnya
korban yang timbul dalam bencana tersebut.
Tugas :
Pendataan lengkap semua biaya yang dikeluarkan untuk penanggulangan
bencana.

4. Perencanan Logistik
Kebutuhan obat, alah-alat kesehatan, makanan dan lain-lain harus disiagakan
dibawah koordinasi dan pimpinan dari Ketua Tim Penanggulangan bencana yang
dalam hal ini dipimpin oleh Ka. Unut IGD.

15
Perencanaan meliputi :
a. Siap untuk mensuplai kebutuhan tiap bagian
b. Memiliki List terbaru dari supplier yang dapat mengirim dengan ceat kebutuhan
obat dan barang—barang kebutuhan.
c. Penyiapan persiapan persediaan obat-obatan gawat darurat
d. Tersedianya petugas untuk mengatur obat setiap waktu obat dibutuhkan
e. Penyimpanan makanan pada saat bencana dan mempertahankan persediaan
makanan untuk pasien dan petugas. Semua dana yang dikeluarkan dalam kegiatan
ini harus dibuatkan laporan pertanggung jawaban.

5. Perencanaan Transportasi
Transportasi diperlukan untk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengadaan
obat dan alkes, penjemputan para pejabat atau panitia penaggulangan bencana,
evakuasi pasien, merujuk pasien dan lain-lain yang berhubungan dengan kegiatan
penaggulangan bencana. Seluruh unit mobil ambulan dan transportasi yang dimiliki
Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen harus disiagakan termasuk
dibawah komando Kabag Umum/ Komando Regu.

6. Pelaporan
Selama kegiatan penanggulangan bencana setiap penanggung jawab harus
melaporkan kegiatan yang telah dilakukan kepada Ketua Tim Penanggulangan
bencana adanya kejadian atau masalah yang baru dalam bencana juga harus segera
dilaporkan hal ini sangat berguna untuk keperluan informasi bauk dalam maupun ke
luar rumah sakit dan juga sangat berguna untuk menentukan tingkat siaga
selanjutnya.

B. Bencana Di Dalam Rumah Sakit Umum Pku Muhammadiyah Sragen


1. Upaya Preventif
Agar terhindar dari bencana yang tidak diinginkan, maka beberapa hal yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Bekerja sesuai prosedur

16
Setiap petugas yang bekerja harus memperhatikan rambu-rambu tanda bahaya
yang ada perlakukan barang yang menjadi objek kegiatan sesuai dengan prosedur
yang ada agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan dirinya atau orang lain
seperti terjadinya kebakaran yang berasal dari gas, bahan-bahan kimia atau bahan
yang mudah meledak atau terbakar begitu pula penanganan makanan harus
dilakukan sesuai prosedur untuk mencegah terjadinya keracunan makanan yang
berasal dari dapur Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen.
b. Pelatihan
Pelatihan merupakan sarana yang sangat baik dalam upaya penanggulangan
bencana kegiatan pelatihan harus selalu diadakan setahun sekali dan meliputi
seluruh karyawan yang bekerja di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah
Sragen. Pelatihan yang harus diadakan adalah :
1) Pelatihan Kebakaran
Seluruh karyawan Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen harus
bersedia dan aktif mengikuti pelatihan kebakaran yang bekerja sama dengan
Dinas Kebakaran dengan adanya pelatihan ini diharapkan siap mengantisipasi
dan mencegah terjadinya kebakaran yang besar agar tidak timbul kerugian
atau korban yang lebih besar.
2) Pelatihan evaluasi
Pelatihan evaluasi juga harus dilakukan setahun sekali seperti pelatihan
kebakaran, dalam pelatihan ini pera karyawan baik medis maupun nonmedis
akan diberikan pengetahuan dan praktek mengenai tehnik-tehnik evakuasi dan
prosedur yang harus dilakukan.

2. Upayan Penanggulangan Bencana yang Sudah terrjadi


Bencana yang terjadi di dalam Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen
dapat menjadi 2 hal, yaitu :
a. Bencana yang tidak memerlukan evakuasi
Penanganan korban bencana yang terjadi di dalam Rumah Sakit tetap melalui
triase dengan system penanganan yang sama seperti pada penanganan korban
yang datang dari luar Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Sragen
b. Bencana yang memerlukan evakuasi

17
Apabila bencana yang terjadi di dalam dapat menyebabkan kerusakan bangunan
serta mengancam keselamatan semua orang yang berada di Rumah Sakit Umum
PKU Muhammadiyah Sragen, maka harus segera dilakukan evakuasi.
1) Evakuasi
Evakuasi adalah proses pemindahan korban dari lokasi kejadian ke tempat
lain yang aman atau untuk mendapatkan pertolongan medis yang lebih baik
atau lebih lengkap.
Korban dapat merupakan pasien Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah
Sragen, tetapi dapat pula merupakan karyawan yang bekerja di Rumah Sakit
Umum PKU Muhammadiyah Sragen.
a) Alasan Evakuasi :
- Untuk memindahkan pasien atau staf dari tempat dimana bahaya
mengancam
- Untuk mempersiapkan tempat tidur bagi korban kecelakaan yang
memrlukannya
b) Pelaksanaan dari penanganan bencana internal :
- Pasien harus segera dipindahkan dari tempat yang berbahaya ke tempat
yang aman
- Keputusan seberapa luar rencana dilakukan akan ditentukan oleh
petugas yang berwenang.
- Pendataan/ pengabsenan akan dilaksanakan sebelum, selama, dan
sesudah evakuasi jika memungkinkan.

2) Anggota Tim Evakuasi


a) Petugas perawat jaga di semua ruang perawatan
b) Staf SDM/ kepegawaian dibantu oleh semua staf administrasi (diluar jam
kerja semua staf administrasi yang tugas jaga)

3) Prosedur Evakuasi pada Penanganan Bencana


a) Perawat jaga ruangan mendengar pemberitahuan adanya bencana dan
perintah evakuasi dari pimpinan siaga.
b) Dalam kondisi kebakaran atau bencana internal lain, semua pasien atau
staf rumah sakit harus segera dipindahkan ke tempat lain yang aman di
rumah sakit, atau dikeluarkan dari rumah sakit.

18
c) Pemindahan pertama dilakukan ke tempat yang aman dalam lantai yang
sama, lalu jika area tersebut dianggap tidak lagi aman, dilakukan
pemindahan ke lantai bawahnya atau dikeluarkan dari gedung.
d) Pemindahan harus secara sistematis dengan memindahkan pasien dan staf
yang lebih dekat dengan area yang berbahaya tersebut dahulu.
e) Setiap bagian dalam gedung harus diberi tanda. Pastikan pintu yang
menghubungkan dengan area yang terbakar selalu tertutup rapat sewaktu
pindah sari satu bagian ke bagian yang lain.
f) Jangan mencoba untuk evakuasi dari gedung saat terjadinya bencana
gempa.
4) Tindak Laanjut
Setelah semua pasien dan korban akibat bencana tersebut sudah terkumpul di
tempat yang aman, Ketua Tim Penanggulangan Bencana mengatur
pengiriman pasien dan korban ke rumah sakit terdekat atau ke rumah sakit
rujukan.
Dengan adanya program penanggulangan bencana baik yang berasal dari luar rumah
sakit maupun yang berasal dari dalam Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah
Sragen sendiri diharapkan seluruh petugas dapat bekerja sesuai dengan prosedur
yang sudah dijelaskan dalam panduan Penanggulangan Bencana ini.

BAB IV
DOKUMENTASI

19

Anda mungkin juga menyukai