Anda di halaman 1dari 17

PANDUAN PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS

RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA


Jl. Raya Bawang KM. 8
2022

i
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
Jl. Raya Bawang Km. 8 Banjarnegara
Telp. Pely. (0286) 597034, IGD (0286) 5988848, Fax. (0286) 597015
Website. rsibanjarnegara.com, Email : rsi_banjarnegara@yahoo.co.id

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA


Nomor : 1573/ Per / RSIB / V / 2022
TENTANG
PANDUAN PENGELOLAAN SISTEM UTILITASRUMAH SAKIT
TAHUN 2022
Bismillahirrohmanirrohim
Menimbang: a. Bahwa dalam rangka mematuhi program Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan mengenai Pengelolaan Sistem Utilitas Rumah Sakit,Perlu
Adanya Panduan Pengelolaan Sistem Utilitas Rumah Sakit Islam
Banjarnegara;
b. Bahwa Panduan tentang Pengelolaan Sistem Utilitas Rumah Sakit Islam
Banjarnegara digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pengelolaan
sistem utilitas Rumah Sakit Islam Banjarnegara;
c. Bahwa untuk maksud tersebut diatas perlu ditetapkan dengan Peraturan
Direktur Rumah Sakit Islam Banjarnegara.
Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
2. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Undang-Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
5. Undang-Undang Nomor 101 tahun 2014 tentang B3;
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor Per-04/Men.1987 tentang Panitia
Pembina Keselamatan Kerja;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang SMK3;
8. Peraturan Presiden Nomor 77 tahun 2016 tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 tahun 2018 tentang Pedoman K3
Rumah Sakit;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 47 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan;
11. Surat Keputusan Yayasan Rumah Sakit Islam Banjarnegara Nomor:
002/SK/YRSIBA/I/2019, tentang Pengangkatan dr. Agus Ujianto, M.Si,
Med, Sp.B Sebagai Direktur Rumah Sakit Islam Banjarnegara;

i
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA
TENTANG PANDUAN PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS RUMAH
SAKIT TAHUN 2022
Pertama : Mengesahkan Panduan Pengelolaan Sistem Utilitas Rumah Sakit Islam
Banjarnegara sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
Kedua : Semua biaya yang timbul akibat diterbitkannya Peraturan Direktur ini
dibebankan pada anggaran belanja RumahSakit Islam Banjarnegara.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal : 23 Mei 2022
Direktur,

dr. Agus Ujianto, Msi, Med, Sp.B

Tembusan Yth.:
1. Unit Terkait
2. Arsip

3
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang……………………………………………………………. 1
Pengertian………………………………………………………………… 1
BAB II RUANGLINGKUP…………………………………………………….. 4
BAB III KEBIJAKAN…………………………………………………………… 5
BAB IV TATALAKSANA……………………………………………………… 6
BAB V DOKUMENTASI………………………………………………………. 12

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang
bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.Masyarakat yang menerima
pelayanan kesehatan dan pengunjung di rumah sakit dihadapkan pada risiko terjadinya
infeksi yang didapat di rumah sakit baik karena sedang dirawat atau berkunjung ke rumah
sakit. Sehingga kualitas air dan lingkungan merupakan faktor utama untuk menunjang
kesehatan.
Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan program untuk memastikan semua sistem
utilitas (sistem pendukung) berfungsi efisien dan efektif yang meliputi pemeriksaan,
pemeliharaan, dan perbaikan sistem utilitas.Sistem utilitas merupakan faktor utama didalam
rumah sakit, yang termaksud didalam sistem utilitas mencakup listrik, air dan sistem
pendukung lainnya yang harus dipelihara untuk meminimalkan risiko kegagalan
pengoperasian. Sistem utilitas yang berfungsi efektif di semua tempat di rumah sakit
menciptakan lingkungan asuhan pasien yang baik.Untuk memenuhi kebutuhan pasien,
keluarga pasien, pengunjung, dan staf maka sistem utilitas harus dapat berfungsi efisien.
Asuhan pasien rutin dan darurat berjalan selama 24 jam terus menerus, setiap hari, dalam
waktu 7 hari dalam seminggu. Jadi, kesinambungan fungsi utilitas merupakan hal esensial
untuk memenuhi kebutuhan pasien. Termasuk listrik dan air harus tersedia selama 24 jam
terus menerus, setiap hari, dalam waktu 7 hari dalam seminggu.
B. Definisi
Utilitas adalah sistem dan peralatan untuk mendukung layanan penting bagi
keselamatan pasien.Sistem utilitas sering disebut sistem penunjang. Sistem ini mencakup
jaringan listrik, air, ventilasi dan aliran udara, gas medik, perpipaan, uap panas, limbah,
serta sistem komunikasi dan data

1
1. Sistem plumbing
Sistem plumbing adalah suatu pekerjaan meliputi sistem pembuangan limbah / air
buangan (air kotor dan air bekas), sistem venting, air hujan dan sistem penyediaan Air
bersih.
2. System Fire Fighting (Sistem pemadam kebakaran)
Sistem fire fighting atau sistem pemadam kebakaran disediakan di gedung sebagai
preventif (pencegah) terjadinya kebakaran.Sistem ini terdiri dari sistem sprinkler, sistem
hidran dan Fire Extinguisher. Dan pada tempat-tempat tertentu digunakan juga sistem
fire gas.Tetapi pada umumnya sistem yang digunakan terdiri dari: sistem sprinkler,
hidran dan fire extinguisher.
3. Sistem tata udara (AC)
Secara umum sistem tata udara berfungsi mempertahankan kondisi udara ruangan baik
suhu maupun kelembaban agar udara terasa lebih nyaman.Kenyamanan dalam suatu
ruangan diperkantoran I fungsi gedung lainnya merupakan kebutuhan psikologis yang
mulai banyak diperhatikan di zaman modem ini.
4. Sistem elektrikal
Sistem elektrikal merupakan suatu rangkaian peralatan penyediaan daya listrik untuk
memenuhi kebutuhan daya listrik tegangan rendah. Dalam rangkaian peralatan yang
disediakan meliputi sarana penyesuaian tegangan listrik (trafol transformator), sarana
penyaluran utama (Kabel feeder) dan panel hubung utama atau LVMDP (Low Voltage
Main Distribution Panel) dan panel distribusi utama di tiap gedung (SDP/Sub
Distribution Panel) dan terakhir panel-panel di tiap lantai (PP-LP untuk penerangan,
Panel Stop Kontak, Panel Stop Kontak UPS, Panel UPS OK dan PVAC untuk power
(AC)
5. Sistem penangkal petir
Secara umum sistem ini berfungsi untuk memproteksi gedung dan sekitamya dari
petir.Pekerjaan penangkal petir menyangkut meliputi pemassangan dan penyediaan
instalasi penangkal petir, grounding dan pembuatan bak kontrol.
6. Sistem telepon
Sistem telepon berfungsi ssebagai alat komunikasi antar instansi dalam gedung. Sistem
ini menggunakan PABX yang berfungsi sebagai sentral komunikasi telepon di dalam
gedung (pelanggan) yang terhubung dengan telkom

2
7. Sistem tata suara (Sound system)
Sistem ini berfungsi sebagai publik adress, paging dan pengumuman.Sistem ini terdiri
dari peralatan untuk memenuhi background music dan pengumuman darurat.
8. System fire protection (fire alarm)
Sistem fire protection atau disebut juga dengan sistem fire alarm (sistem pengindra api)
adalah suatu sistem terintegrasi yang didesain untuk mendeteksi adanya gejala
kebakaran, untuk kemudian memberi peringatan (warning) dalam sistem evakuasi dan
ditindaklanjuti secara otomatis maupun manual dengan deengan sistem instalasi
pemadam kebakaran (System Fire fighting).
9. Sistem Data / Jaringan Komputer
Berfungsi sebagai jaringan komputer terintegrasi dalam gedung. Sistem kabel data atau
disebut juga Local Area Network (LAN) merupakan jaringan computer yang
menghubungkan komputer pc dari workstation untuk memakai bersama sumber daya
(resource, misalnya printer, internet, dan lain-lain) dan saling bertukar informasi.
10. Sistem MATV (Master Television)
Kebutuhan pengelolaan televisi dalam suatu bangungan menjadi kebutuhan di
perkantoran.Sistem ini dinamakan dengan sistem master antena TV (MATV).Sistem
MA TV terdiri dari beberapa perangkat penerima (receiver), mixer, dan penguat sinyal.
11. Sistem CCTV (Close Circuit Television)
Sistem CCTV merupakan bagian dari upaya untuk mempermudah pekerjaan satpam
sistem, yang terintegrasi untuk memberikan kemudahan dalam proses pengontrolan dan
pemantauan lebih akurat dan otomatis. Security sistem biasanya meliputi pekerjaan
untuk Mengawasi keluar masuk orang ke gedung, mengawasi keluar masuk kendaraan
dan mengawasi lokasi parkir kendaraan dan mengamati ruangan-ruangan yang dianggap
penting.
12. Sistem Gas Medik
Sistem ini ada di rumah sakit, dalam upaya mngefektifkan sistem gas yang ada di
rumah sakit, terutama dalam hubungannya sentralisasi gas medik.Sistem gas medik
terdiri dari instalasi oksigen.

3
BAB II RUANG
LINGKUP

Pengelolaan sistem utilitas di Rumah sakit islam banjarnegara, meliputi


A. Sistem Mekanikal:
1. Sistem plumbing
2. Sistem pemadam kebakaran
3. Sistem tata udara (AC)
B. Sistem Elektrikal
1. Sistem arus kuat
2. Sistem penangkal petir
3. Sistem telepon
4. Sistem tata suara (Sound sistem)
5. Sistem fire protection (alarm)
6. Sistem data/jaringan komputer
7. Sistem MATV
8. Sistem CCTV (Close Circuit Television)
9. Sistem Penyedian Air Bersih

4
BAB IlI
KEBIJAKAN

1. Undang-undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit


2. Undang-undang No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 66 Tahun 2016 Tentang K3
Rumah Sakit
5. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang SMK3
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 tahun 2018 tentang Pedoman K3 Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 47 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang
Perumahsakitan

5
BAB IV TATA
LAKSANA

A. Kegiatan Pokok Pengelolaan Sistem Utilitas Adalah Sebagai Berikut :


1. Membuat daftar inventaris komponen sistem utilitas
2. Memetakan pendistribusian sistem utilitas dan update secara berkala
3. Melaksanakan pemeriksaan, pemeliharaan dan perbaikan semua komponen sistem
utilitas yang ada di daftar inventaris
4. Membuat dan melaksanakan jadwal pemeriksaan, testing, pemeliharaan semua sistem
utilitas
5. Memasang label pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas.
6. Memastikan sistem utilitas di ruangan yang memiliki risiko tinggi terdapat sistem utilitas
penting (listrik, air bersih dan gas medik) selama 24 jam setiap hari dalam 7 hari.

B. Setiap Sistem Utilitas Harus Dilakukan Pemeliharaan Yang Terdiri Dari :


1. Pemeliharaan terencana yaitu kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan terhadap
alat sesuai dengan jadwal yang telah disusun
2. Pemeliharaan tidak terencana yaitu kegiatan pemeliharaan yang bersifat darurat berupa
perbaikan terhadap kerusakan alat yang mendadak/ tidak terduga dan harus segera
dilaksanakan mengingat alat sangat dibutuhkan dalam pelayanan.

C. Air Bersih
1. Untuk menjamin ketersediaan air bersih selama 24 jam setiap hari dan dalam waktu tujuh
hari dalam seminggu secara terus menerus rumah sakit menggunakan sumberdari sumber
air tanah (mata air) dan untuk air bersih alternatif rumah sakit bekerjasama
denganPDAMKabupaten Banjarnegara.
2. Memastikan air bersih selalu tersedia di ruang yang berisiko tinggi terhadap kegagalan air
bersih, ruangan tersebut antara lain Instalasi Gizi, Instalasi Pusat Sterilisasi dan Laundry,
IBS dan VK dengan memasang tandon air mandiri, terpisah dengan unit atau instalasi
lain.
3. Penyediaan fasilitas air bersih melalui sistem perpipaan dan kelengkapannya untuk
distribusi ke unit pelayanan
4. Air bersih dari sumber air tanah (mata air) di tampung dalam toren sebelum di
distribusikan ke unit pelayanan
5. Untuk memastikan kualitas air bersih dilakukan desinfeksi menggunakan kaporit tablet
pada setiap toren air.
6. Selain desinfektan dilakukan juga pengambilan sampel untuk pemeriksaan kualitas fisika,
kimia, dan bakteriologis air bersih bekerja sama dengan LABKESDA Kabupaten
Banjarnegara setiap 3 bulan sekali.
7. Melakukan pengecekan pada seluruh saluran air bersih.
8. Melakukan pemeliharaan dan pengecekan pompa air bersih secara berkala

6
9. Melakukan uji coba pada ketersediaan atau kehandalan sumber air bersih alternatif setiap
6 bulan sekali.
10. Melakukan rapat bulanan teknisi untuk membahas :
a. Penyusunan prosedur kerja teknis
b. Penyusunan/pendataan peralatan (inventaris)
c. Penyusunan jadwal kegiatan pemeliharaan
d. Pembuatan form pemeliharaan, form pencatatan dan pelaporan teknisi
e. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut bila ada kerusakan yang fatal
11. Rumah sakit mendokumentasikan hasil pemeriksaan kualitas air bersih, uji
penggunaan air bersih alternatif, pemeliharaan dan perbaikan yang dilakukan.

D. Listrik
1. Untuk menjamin ketersediaan listrik selama 24 jam setiap hari dan dalam waktu tujuh
hari dalam seminggu secara terus menerus rumah sakit menggunakan sumber listrik dari
PLN dan genset sebagai sumber energi listrik alternatif.
2. Rumah sakit memastikan ketersediaan listrik selama 24 di area yang memiliki risiko
tinggi terhadap kegagalan listrik dengan cara menyediakan genset, ruangan tersebut
antara lain IGD, ICU, OK, PICU-NICU dan Laboratorium.
3. Membuat daftar inventaris komponen listrik dan membuat peta pendistribusiannya.
4. Petugas listrik melakukan pemeriksaan, pemeliharaan dan perbaikan jika terjadi
kerusakan jaringan mulai dari LVMDP (Low Voltage Mains Distribution Panel) sampai
ke peralatan secara berkala.
5. Petugas listrik melakukan pemeriksaan, pemeliharaan serta perbaikan semua
komponen untilitas yang masuk dalam daftar infentaris.
6. Menyusun jadwal pemeriksaan, testing, pemeliharaan semua komponen listrik untuk
mengurangi tingkat risiko kegagalan sistem.
7. Jika terjadi kerusakan pada jaringan, dibuat laporan kerusakan dan rencana perbaikan
serta rencana anggaran bila diperlukan.
8. Perbaikan langsung dilaksanakan oleh tim IPRS unit listrik jika tidak mampu akan
dilakukan oleh pihak ketiga.
9. Laporan ditandatangani oleh kepala unit listrik jika dilakukan perbaikan oleh teknisi
internal dan direktur jika dilakukan oleh pihak ketiga.
10. Jaringan listrik dilakukan uji berkala internal oleh tim IPRS unit listrik sebulan sekali saat
beban puncak pemakaian, misal ceklist kontrol tegangan (V), jumlah arus (A) dan
perkembangan jumlah beban alat listrik (W).
11. Melakukan pelabelan pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas untuk membantu
pemadaman darurat secara keseluruhan atau sebagian.
12. Menggunakan komponen listrik yang sesuai standart dan peraturan perundang-
undangan.
13. Rumah sakit mendokumentasikan hasil uji penggunaan listrik alternatif, pemeliharaan
dan perbaikan yang dilakukan.

7
E. AC
1. Menjamin AC menyala 24 jam setiap hari dan dalam waktu tujuh hari dalam seminggu
secara terus menerus khususnya di ruang OK, ICU, tempat penyimpanan obat dan IGD.
2. Membuat daftar inventaris AC dan komponen pendukungnya serta memetakan
pendistribusiannya.
3. Melakukan pemeriksaan, pemeliharaan serta perbaikan semua komponen pada AC.
4. Membuat jadwal pemeriksaan, testing dan pemeliharaan semua AC yang terpasang. e.
Melakukan ceklist pemeliharaan berkala setiap bulan meskipun AC tidak terpakai
5. Melakukan perbaikan, serta pengecekan sebulan sekali (cek kontrol remot, freon, tekanan
kompressor )
1. Melakukan pelaporan setiap kegiatan pemeliharaan kepada Sub. Bagian Pemeliharaan
Sarana Prasarana dan Transportasi

F. Gas Medis
1. Menjamin ketersedian gas medis di rumah sakit selama 24 jam.
2. Membuat daftar inventaris komponen gas medis dan memetakan pendistribusiannya.
3. Melakukan pemeriksaan, pemeliharaan dan perbaikan komponen gas medis
untukmenjaga kehandalan gas medis yang akan digunakan.
4. Melakulan penyimpanan gas medik dengan benar, yaitu dengan cara :
a. Tabung gas medik harus disimpan berdiri, dipasang pengaman kran dan dilengkapi tali
pengaman untuk menghindari jatuh pada saat terjadi goncangan.
b. Lokasi menyimpanan harus khusus dan masing-masing gas medik dibedakan
tempatnya dan diberi tanda.
c. Penyimpanan gas medis isi dan gas medis kosong dibedakan, untuk memudahkan
pemeriksaan dan penggantian.
d. Lokasi penyimpanan usahakan jauh dari sumber panas, listrik, oli atau sejenisnya.
e. Serta memiliki sirkulasi udara yang baik.
5. Melakukan pendistribusian gas medik dengan cara :
a. Pendistribusian tabung gas medik dilakukan dengan menggunakan trolly
b. Tabung gas dan trolly harus bersih dan memenuhi syarat sanitasi/higiene
c. Penggunaan gas medik sistem tabung hanya bisa dilakukan satu tabung untuk satu
orang
6. Gas medik sentral disimpan di ruangan dengan persyaratan sebagai berikut :
a. Lokasi ruang sentral gas medik mudah dijangkau transportasi untuk pengiriman dan
pengambilan tabung
b. Harus aman/jauh dari kegiatan yang memungkinkan terjadinya
ledakan/kebakaran\aman dari sumber panas, oli dan sejenisnya.
c. Luas ruangan gas medik disesuaikan dengan jumlah dan jenis gas medik yang
dipergunakan dan jenis gas medik yang diperlukan dan memperhatikan kelonggaran
bergerak bagi operator/petugas pada saat penggantian, pemindahan tabung dan

8
kegiatan pemeliharaan. Ruangan yang menggunakan 2 jenis gas medik ukuran
minimal 4 x 6 x 3 m
d. Bangunan ruangan gas medik harus memenuhi persyaratan : kontruksi bangunan
permanen, penerangan memadai, sirkulasi udara baik, lantai terbuat dari bahan yang
kuat, tidak licin dan datar.
e. Membedakan tempat penyimpanan gas medik yang masih terisi dan yang sudah
kosong.

G. Genset
2. Menjamin ketersediaan bahan bakar genset selama 24 jam sebagai energi listrik
alternatif.
3. Membuat daftar inventaris komponen genset dan peta pendistribusiannya.
4. Melaksanakan pemeriksaan, pemeliharaan serta perbaikan semua komponen genset yang
masuk dalam daftar inventaris.
5. Membuat jadwal pemeriksaan, testing, dan pemeliharaan genset untuk mengurangi
risiko kegagalan sistem dan memastikan genset siap digunakan saat keadaan darurat.
6. Menyiapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan bahan material yang terdiri dari:
a. Contact cleaner
b. Kain lap
c. Air (Pendingin radiator)
d. Ban kipas
e. Filter oli
f. Filter solar
g. Accu 100 A
7. Pengecekan rutin genset, meliputi :
a. Mengecek bahan bakar solar
b. Mengecek air radiator
c. Mengecek strum accu
d. Mengecek oli
e. Mengecek filter oli
f. Mengecek filter solar
g. Mengecek ban kipas
8. Melakukan pemanasan genset
a. Pemanasan dilakukan 1 minggu sekali
b. Mengecek suhu mesin
c. Mengecek voltage genset
d. Mengecek ampere pada saat memasuki beban
9. Setelah melakukan pemeliharaan mengisi kartu pemeliharaan alat dan mengisi
formulir laporan kerja
10. Membuat laporan kerja setiap bulan kepada Sub. Bagian Pemeliharaan Sarana Prasarana
dan Transportasi

9
H. Penyalur petir
1. Membuat daftar inventaris penyalur petir dan memetakan pemasangannya.
2. Membuat jadwal pemeriksaan kelengkapan komponen penyalur petir secara berkala dan
setiap 2 tahun sekali melakukan perbaruan izin dan pengecekan kehandalan perangkat
penyalur petir
3. Melaksanakan pemeriksaan penyalur petir setelah penyalur menangkap petir. Jika
ditemukan kerusakan dibuat laporan kerusakan dan rencana perbaikan
4. Perbaikan bisa langsung dilakukan sendiri oleh teknisi rumah sakit.
5. Apabila tidak mampu diperbaiki oleh teknisi internal maka dilakukan perbaikan oleh
pihak ketiga
6. Laporan perbaikan di tandatangani oleh kepala Sub. Bagian Pemeliharaan Sarana
Prasarana dan Transportasi jika dapat ditangani secara internal dan ditandatangani oleh
Direktur jika dikerjakan oleh pihak ketiga

I. CCTV
1. Memastikan CCTV berfungsi dan terpantau selama 24 jam di tempat yang berisiko tinggi
terhadap keamanan
2. Membuat inventaris CCTV dan pemetaan penempatannya.
3. Melakukan pembersihan komponen DVR
4. Memeriksa kualitas gambar
5. Memeriksa kondisi konektor BNC
6. Melakukan format harddisk agar tidak overload kapasitas.
7. Membuat jadwal pemeliharaan sistem utilitas CCTV
8. Membuat laporan kerja setiap bulan kepada Sub. Bagian Pemeliharaan Sarana Prasarana
dan Transportasi

J. Telepon (Internal dan Eksternal)


1. Memastikan telepon internal dan eksternal di rumah sakit berfungsi selama 24 jam dalam
sehari
2. Membuat daftar inventaris jaringan telepon internal dan eksternal rumah sakit dan
memetakan lokasi penempatannya.
3. Melakukan pemeriksaan jaringan line telepon dari PABX central sampai ke pesawat
telepon ruangan setiap bulan sekali untuk telepon internal dan jaringan line dari PABX
central sampai ke pesawat telepon eksternal setiap bulan untuk telepon eksternal.
4. Membuat jadwal pemeriksaan, pemeliharaan serta perbaikan semua komponen telepon.
5. Mengisi form ceklist pemeriksaan, pemeliharaan, serta perbaikan.
6. Membuat perencanaan penambahan stok pesawat telepon jika terjadi kerusakan
7. Melakukan ceklist rutin bulanan (kejernihan suara, reflektifitas tombol dan pembersihan)
8. Melakukan pelaporan kepada kepala penambahan stok pesawat telepon jika terjadi
kerusakan

1
9. Melakukan koordinasi dengan pihak ketiga (telkom) jika terjadi gangguan eksternal
jaringan
10. Melakukan pelaporan setiap kegiatan kepada kepala unit dan kepala Sub. Bagian
Pemeliharaan Sarana Prasarana dan Transportasi.
K. Jaringan komputer
1. Membuat daftar inventaris jaringan komputer dan memetakan pendistribusiannya.
2. Melakukan pemeriksaan, pemeliharaan serta perbaikan jaringan komputer
3. Membuat jadwal pemeriksaan, pemeliharaan, serta perbaikan jaringan komputer.
4. Pemeliharaan Komputer
a. Melakukan pengecekan kipas CPU
b. Melakukan pengecekan gel prosesor.
c. Melakukan pengecekan terhadap power suplay.
d. Melakukan pembersihan software dengan menggunakan aplikasi cc cleaner.
e. Melakukan restart komputer.
f. Melakukan pergantian apabila terjadi kerusakan.
g. Merapikan kabel yang perlu dirapikan.
h. Membuat laporan kerja setiap bulan kepada Ka. Sub. Bagian Pemeliharaan Sarana
Prasarana dan Transportasi
5. Printer
a. Memeriksa apakah ada benda yang dapat menghambat kinerja printer.
b. Melakukan print head cleaning untuk menjaga kualitas hasil cetak.
c. Memeriksa ketersediaan tinta dalam printer
d. Jaringan LAN dan Internet
e. Memeriksa pemasangan kabel UTP apakah ada yang terkelupas.
f. Memeriksa kondisi Switch Hub.
g. Memeriksa kualitas crimping konektor RJ 45

1
BABV
DOKUMENTASI

Dokumentasi yang digunakan sebagai bukti berjalannya sistem utilitas:


1. Daftar invetaris setiap sistem utilitas
2. Cek list pemeriksaan, pemeliharaan dan perbaikan sistem utilitas
3. Laporan pemeriksaan dan perbaikan sistem utilitas
4. Titik penempatan sistem utilitas

Ditetapkan di : Banjarnegara
Pada tanggal : 23 Mei 2022
Direktur,

dr. Agus Ujianto, Msi, Med, Sp.

1
DAFTAR INVENTARIS UTILITAS 2022

No Nama Alat Ruang No Nama Alat Ruang Jumlah


Jumlah
1 AC IGD 5 Komputer IT 5 4
Laborat Pos Security 1 5
IBS Pendaftaran 5 14
HCU IGD 3 2
Farmasi Laboratorium 2 8
VK Kasir 4 2
Perinatalogi Poliklinik 17 1
Radiologi Farmasi 8 2
CSSD Rawat inap 10 2
Gizi Askes 11 2
Isolasi Gizi 3 3
IT CSSD 2 2
Poliklinik Kantor 29 17
Kasir TOTA 100 1
Al-Zaetun6 CCTV LPendaftaran 2 2
At-Taqwa Parkiran 2 3
As-salam Pos Security 2 5
Al-amin IGD 1 4
Firdaus Farmasi 4 4
Haji Kasir 2 13
Kantor Rawat inap 9 8
Pos Security Koridor 3 1
Rumah Dinas Kantor 3 2
Sarsipol AULA 1 1
TOTAL TOTA 108 29
2 Genset R. Genset7 UPS LIGD 1 2
3 Pompa Air Sumber Air IBS 2 4
Transfer HCU 1 2
Cadangan Server 1 5
4 Panel Listrik R. Genset Laboratorium 1 2
Radiologi TOTA 6 1
IBS 1
IGD 1
Perinatalogi 1
Rencana ICU 1
As-salam 1
Al-Amin 1
Firdaus 1
Haji 1
As-syfa 1

Anda mungkin juga menyukai