10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 11 tahun 2008 tentang
organisasi dan tata kerja rumah sakit daerah provinsi jawa timur
12. Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 55 tahun 2021 tentang pedoman
Kerja dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Ditetapkan di NGUNUT
Pada tanggal ..... 2022
DIREKTUR RSUI MADINAH,
Dr. FAUZIYAH
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
UMUM ISLAM MADINAH
NOMOR :
TENTANG
PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN
KESELAMATAN DI RUMAH SAKIT UMUM
ISLAM MADINAH
I. PENDAHULUAN
Peningkatan pelayanan kesehatan rumah sakit terhadap masyarakat sudah diatur dalam
Undang-undang dan tidak lepas dari adanya fasilitas yang dimiliki RS, baik fasilitas fisik
bangunan gedung, halaman / ground, fasilitas peralatan penunjang pelayanan RS lainnya.
Penggolong B3 adalah bahan yang dalam wujud zat (padat, cair dan gas) dalam kondisi
tertentukan mudah meledak, mudah terbakar, korosif, beracun, mengandung radioaktif,
menyebabkan iritasi, sedangkan yang digolongkan limbah B3 adalah setiap limbah yang
beracun yang sifat dan atau konsentrasinya secara langsung maupun tidak langsung
menimbulkan dampak kerusakan dan pencemaran pada lingkungan hidup dan atau
membahayakan kesehatan dan kehidupan manusia.
Perawatan dan penyelamatan pasien terutama pasien Sumber listrik utama untuk
penerangan dan kegiatan operasional rumah sakit berasal dari pasokan listrik / PLN.
Segala bentuk kegagalan yang diakibatkan berhentinya pasokan listrik PLN akan
menimbulkan masalah tethadap kegiatan pelayanan dan membahayakan pelaksanaan
yang sedang dalam penanganan kegawatan.
A. Dasar Hukum
7. Surat Keputusan Dir Jend Perlindungan dan Perawatan Tenaga Kerja No. Kpts-
40/DP/1978 tentang Pemasangan Instalasi di Tempat Kerja
12. Keputusan Kepala Bapedal No. 124 tahun 1997 tentang Panduan Aspek
Kesehatan Masyarakat dalam penyusunan AMDAL.
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
205/Menkes/SK/III/1999 tentang Pengiriman Bantuan Medik dari Rumah Sakit
Rujukan pada saat Bencana
14. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Trasmigrasi RI No : Kep. 75/ Men/ 2002
tentang pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI : 04-0225-2000
mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik.
31. Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas dan
Pengendalian Pencemaran Air
B. Gambaran Umum
Dalam era tuntutan masyarakat tentang pelayanan kesehatan sangat tinggi saat
ini, peran teknologi sangat diperlukan dalam kehidupan manusia, salah satunya adalah
dalam dunia kesehatan dan kedokteran. Pesatnya kemajuan ilmu kedokteran tidak
terlepas dari makin canggihnya peralatan kesehatan. Tidak pelak lagi kehadiran rumah
sakit ditengah masyarakat makin dirasakan mutlak perlu ditunjang alat kedokteran
yang canggih. Diagnosa akurat dihasilkan oleh peralatan modern yang serba canggih.
Peran manusia dalam mengelola peralatan kesehatan sangat diperlukan untuk
mendaya gunakan peralatan kesehatan sangat diperlukan untuk mendaya gunakan
peralatan tersebut dengan lebih effisien, bermanfaat, teratur dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Dengan demikian daya guna peralatan kesehatan yang canggih tersebut menjadi
sarana yang aman bagi keselamatan pasien baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Sebagai petunjuk semua unit kerja di Rumah Sakit Umum Islam Madinah,
khususnya unit kerja yang mempunyai resiko bahaya keselamatan dan kesehatan kerja
dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan terutama yang berhubungan dengan resiko
kebakaran agar diperoleh satu dasar, satu pengertian dan pemahaman tatacara deteksi
dini dan pelaksanaan penanggulangan kebakaran yang benar. Merupakan suatu usaha
untuk mengatasi kejadian kebakaran, termasuk melokalisir/ mencegah kemungkinan
meluasnya kebakaran ke area sekitar RS, mengevakuasi pasien / karyawan serta usaha
penyelamatan jiwa dan harta benda. Serta melakukan pelatihan-pelatihan untuk
pencegahan dan pemadaman kebarakan bagi seluruh karyawan di lingkungan RS.
1. Pelabelan pada setiap lokasi atau ruang penyimpanan bahan bahan yang
tergolong berbahaya, mudah terbakar, mudah meledak.
3. Penggolongan lokasi TPS harus sesuai dengan jenis dan sifat limbah B3
Tanah longsor, kebakaran, hujan badai lebat, wabah dan tanah bergerak dst.
ii) RSUI Madinah berada di wilayah jawa timur, yang memiliki karakteristik
bencana termasuk wilayah rawan kebakaran dan banjir.
A. Tujuan Umum
6. Ketersediaan alat kesehatan layak pakai baik untuk pasien dan pengguna alat
B. Tujuan Khusus
2. Menjamin keamanan harta benda pasien pengunjung dan staf dari kehilangan.
3. Mencegah kecelakaan dan cedera pada pasien, keluarga pasien, staf pengguna
dan penyewa lahan.
4. Rumah sakit menginventaris semua Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) beserta
limbahnya yang berada di linkungan RS
9. Menjamin proses evakuasi dan jalan keluar yang aman jika terjadi kegagalan
pada sumber pasokan utama
10. Melakukan uji coba sumber alternatif jika terjadi kegagalan pada sumber
pasokan utama
11. Menjamin pendidikan dan pelatihan pengamanan kebakaran untuk semua
karyawan baik medis maupun non medis yang berada didalam kawasan Rumah
Sakit Umum Islam Madinah
12. Melakukan perbaikan dan pengembangan pada sistem utiliti dan sistem kunci
jika diperlukan
a. Keselamatan
Meliputi bangunan, prasarana, fasilitas, area kontruksi, lahan dan peralatan rumah
sakit agar tidak menimbulkan bahaya atau resiko pada pasien, staff dan pengunjung.
b. Keamanan
Keselamatan masuk dalam tupoksi semua satuan / instalasi kerja dengan dibantu
oleh komite keselamatan kerja sebagai pengawas kegiatan. Keamanan
dilaksanakan sepenuhnya oleh bagian umum dan kepegawaian melalui
penyediaam petugas keamanan outsourching yang juga dibantu K3 dalam
pelaksanaanya.
Pengelolaan bahan B3 dan limbahnya dari aspek keselamatan kerja bertujuan untuk
melindungi seluruh elemen di rumah sakit beserta lingkungannya dari pajanan,
yang dilakukan dengan cara:
4. Pengendalian kondisi
5. Simulasi
e. Proteksi kebakaran
4. Pengedalian kebakaran
5. Simulasi kebakaran
1. Pemeliharaan rutin sebulan sekali setiap instalasi yang terdapat alat medis
2. Kalibrasi oleh pihak ketiga dilakukan paling tidak setahun sekali
3. Untuk alat labiratorium harus dilakukan uji QC dan maintance system alat
sebagai bentuk upaya preventif menanggulangi PME dan PMI yang tidak sesuai
dengan hasil BBLK.
5. Upaya lain yang bertujuan untuk memberikan fasilitas yang aman bagi pasien
dan pengguna.
Pengelolaan prasarana dari aspek keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk
menciptakan lingkungan kerja yang aman dengan memastikan kehandalan system
utilitas dan memiminimalisasi resiko dari beberapa penggunaan utilitas, antara lain :
1. Listrik
2. Air
3. Tata udara
4. Genset
5. Lift
6. Gas medis
7. Jaringan komunikasi
8. Mechanical elektrical
Resiko terhadap pasien, staff dan pengunjung harus di nilai selama proses
konstruksi dan renovasi dilakukan. Adapun alat yang digunakan untuk menilai
adalah form dari PCRA
Hasil dari rekomendasi tim K3RS harus dipatuhi oleh vendor sesuai dengan
kontraknya, dimana Tim K3RS juga melakukan pantauan serta evakuasi selama
proses kontruksi dan renovasi berlangsung.
i. Pelatihan
Seluruh staff di rumah sakit dan para tenant / penyewa lahan dilatih agar memiliki
pengetahuan tentang pengelolaan fasilitas RS
j. Pengawasan
VI. SASARAN
Sasaran pelaksaan program manajemen fasilitas dan keselamatan adalah staff,
pengunjung, penunggu pasien, tenant (penyewa lahan) dan badan independent di RSUI
Madinah
No. 2022
Nama kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Monitoring
pengelolaan
LB3
2. Inventarisasi
bahan & limbah
B3
3. Penyediaan
MSDS semua
bahan B3
4. Pelaksanaan
pedoman
penanganan B3
5. Pelaporan jika
terjadi tumpahan
6. Monitoring
pelaksanaan
pedoman B3
7. Pelabelan wadah
B3
8. Monitoring
pemasangan
label B3
9. Pelaksanaan
pembuangan
limbah B3
10. Monitoring
pembuangan B3
11. Penyediaan
APD
12. Penyediaan
spillkit
13. Pelatihan
penanganan B3
dan LB3
14. Pelatihan spillkit
5. Meningkatkan
koordinasi
lintas sector
dalam
kesiagaan
wabah,
bencana, dan
keadaan
emergency lain
6. Melengkapi
sarana
7. Uji coba/
simulasi
disaster
emergency dan
debriefing
(diikuti staf dan
badan penyewa
lahan)
D. Proteksi kebakaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pemeliharaan
system proteksi
kebakaran
2. Perencanaan
masterplan
hidran
3. Monev
kelayakan
system proteksi
kebakaran oleh
instansi terkait
4. Menyusun jalur
evakuasi dan
jalan keluar
yang aman
dengan
melengkapi
penandaan
sampai ke titik
tumpul
5. Pelatihan
penanggulangan
bencana
kebakaran
6. Uji coba /
simulasi
penanggulangan
bencana
kebakaran
7. Memasang
rambu larangan
merokok di
RSUI Madinah
E. Manajemen Utilitas
No. Nama kegiatan 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Identifikasi
darah paling
beresiko
terhadap
kegagalan
sistem utilitas
2. Pengkajian
kebutuhan air
bersih/ bulan
3. Pengkajian
penggunaan
listrik PLN /
bulan
4. Uji coba
sumber air
bersih alternatif
5. Uji coba
sumber daya
listrik alternatif
6. Monitoring
hasil uji coba
air bersih dan
listrik
alternative
7. Identifikasi
sistem kunci
8. Pemeriksaan
sistem kunci
9. Pemeliharaan
sistem kunci
10. Uji coba sistem
kunci
F. Manajemen Peralatan Medis
I. Pengawasan tenant
Evaluasi kegiatan terhadap program kerja dilakukan setiap tahun sekali dan dilaporkan
kepada direktur RSUI MADINAH, dan peninjauan dilakukan setahun sekali untuk
mendapatkan data priorotas pada tahun berikutnya.
Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan dilakukan dengan cara mencatat semua hasil
kegiatan, menyusun pelaporan dan mengevaluasi hasil kegiatan tersebut selanjutnya
dirangkum dalam pelaporan.
Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh keselamatan dan kesehatan
kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran, terukur pada suatu program dan terdiri dari
sekumpulan SDM, barang modal, peralatan, dan teknologi. Untuk membuat sebuah
laporan kegiatan dibutuhkan kelengkapan sebagai berikut :
1. TOR
2. Daftar hadir
3. Notulen
4. Dokumentasi
5. Laporan hasil pelatihan dan simulasi
Dr. fauziyah