TAHUN 2018
TENTANG
PEDOMAN PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KERTOSONO
BAB I
PENGERTIAN DAN BATASAN
A. Pengertian
Sistem utilitas adalah unit-unit kelengkapan fasilitas yang digunakan untuk
menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan,
komunikasi, dan mobilitas dalam pelayanan rumah sakit.
Dalam hal ini kelengkapan serta ketersediaan sistem utilitas sangat dibutuhkan
Rumah Sakit untuk mendukung standar pelayanan pasien yang berkualitas tinggi dengan
memanfaatkan sumber daya secara efisien dan biaya yang efektif. Perencanaan
manajemen utilitas diperlukan untuk memastikan bahwa layanan penting dari sistem
utilitas ini selalu tersedia,misalnya seperti ketersediaan listrik dan air bersih 24 jam 7 hari
Bangunan-bangunan gedung tidak dapat terlepas dari masalah-masalah
lingkungan seperti hujan, angin, panas, dingin, lembab, polusi dan sebagainya. Hal itu
menyebabkan sebuah bangunan memerlukan suatu sistem utilitas yang dapat berfungsi
dalam pelayanan suatu bangunan (building service), dimana fungsi utamanya adalah
pada operasi mekanikal dan elektrikal seperti sistem tata udara, sistem plumbing, sistem
kelistrikan, sistem tata cahaya, sistem transportasi vertikal dan sistem-sistem yang lain
yang dapat menunjang bangunan tersebut agar dapat berfungsi dengan baik.
Secara fisik sistem utilitas rumah sakit sebagian besar merupakan jalur-jalur
panjang, baik pada arah horisontal maupun pada arah vertikalnya. Dan di dalam
perancangan bangunan jalur-jalur ini menuntut disediakannya ruang/tempat/lokasi yang
secara kuantitas cukup dan secara kualitas memenuhi syarat, baik syarat teknis maupun
syarat pemeliharaan dan perbaikan.
Di dalam perancangannya, seringkali jalur instalasi ini ditempatkan pada satu
zona dengan jalur sirkulasi, baik yang berada dalam jalur vertikal maupun yang berada
pada jalur horisontal. Pada jalur vertikal yang ditempatkan pada satu zona disebut core
dan pada jalur horisontal sering kita lihat berada sejalan dengan jalur-jalur koridor yang
menjalar di dalam bangunan yang bersangkutan.
B. Batasan
Pembangunan sebuah rumah sakit menempati rangking teratas dalam hal
komplesitasnya bila dibandingkan dengan public building yang lain, misalnya hotel,
perkantoran, kampus,dan lain-lain.
Untuk itu diperlukan pemahaman yang sama pada tim yang terlibat dalam proses
pembangunan sebuah rumah sakit, berikut adalah beberapa hal penting yang nampaknya
sederhana namun sering “terlewatkan” dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan
pembangunan rumah sakit ;
1. Sistem penghawaan dan pengkondisian udara
2. Sistem komunikasi intern rumah sakit
3. Sistem kelistrikan
4. Sistem fasilitas sanitasi
5. Sistem plumbing
6. Sistem tanggap darurat kebakaran
7. Sistem gas medis
8. Sistem distribusi vertikal/lift
BAB II
SISTEM PENGHAWAAN DAN PENGKONDISIAN UDARA
A. Sistem Penghawaan
Setiap bangunan rumah sakit harus memiliki ventilasi alami dan/atau ventilasi
mekanik/buatan sesuai dengan fungsinya. Bangunan rumah sakit harus mempunyai
bukaan permanen, kisi-kisi pada pintu dan jendela dan/atau bukaan permanen yang
dapat dibuka untuk kepentingan ventilasi alami.
Jenis sistem penghawaan di Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono menggunakan :
1. AC ( Air Conditioner )
adalah sistem atau mesin yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara dan
kelembapan suatu area (yang digunakan untuk pendinginan maupun pemanasan
tergantung pada sifat udara pada waktu tertentu).
Jenis AC yang digunakan yaitu :AC Central, AC Split dan AC stand.
2. Exhaust fan
berfungsi untuk menghisap udara panas di dalam ruang dan membuangnya ke luar
dan pada saat bersamaan menghisap udara segar di luar masuk ke dalam ruangan.
Fungsi lain exhaust fan adalah mengatur volume udara yang akan disirkulasikan pada
ruang. Supaya sehat setiap ruang butuh sirkulasi udara berbeda sesuai dengan
fungsinya.
BAB III
2) Perbaikan kecil
Knop yang aus dapat dilakukan penggantian dengan elemen yang sama.
d. Speaker
Pembersihan permukaan dan debu dilakukan dengan kuas.
2. Telepon
a. Pesawat telepon
Pemeliharaan
Handset dibersihkan dengan kain lap, sedangkan microphone sebaiknya
dilakukan dengan compressor. Pembersihan diakukan sebulan sekali.
b. Jack/outlet telepon
1) PemeIihraan
Dilakukan penyetelan dengan obeng bila jack/outlet telepon longgar.
2) Perbaikan kecil
Bila terjadi kerusakan dilakukan penggantian.
d. PABX
Pemeliharaan
Pembersihan kotoran pada PABX yang menggunakan relay dilakukan dengan
contact cleaner.
BAB IV
SISTEM KELISTRIKAN
Rumah sakit adalah tempat yang unik. di dalamnya terdapat orang-orang yang
menginap layaknya hotel, ada orang yang bekerja layaknya di kantor, ada juga restoran dan
dapur yang melayani orang yang menginap dan bekerja tadi. Lebih rumit lagi, rumah sakit ada
alat-alat besar yang mendukung operasionalnya seperti genset, boiler, clarifier (pemasok air
panas) dan alat-alat kesehatan seperti mesin haemodialysa, alat penguji darah dan sejumlah
peralatan lain,maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi,antara lain;
1. Harus tersedia air bersih yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan atau dapat
mengadakan pengolahan sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
2. Tersedia air bersih minimal 500 liter/tempat tidur/hari
3. Air minum dan air bersih tersedia pada setiap tempat kegiatan yang membutuhkan
secara berkesinambungan
4. Tersedia penampungan air (reservoir) bawah atau atas
5. Distribusi air minum dan air bersih di setiap ruangan/kamar harus menggunakan
jaringan perpipaan yang mengalir dengan tekanan positif.
6. Penyediaan fasilitas air panas dan uap terdiri atas unit boiler, sistem perpipaan dan
kelengkapannya untuk distribusi ke daerah pelayanan
7. Dalam rangka pengawasan kualitas air maka rumah sakit harus melakukan inspeksi
terhadap sarana air munum dan air ebrsih minimal 1 (satu) tahun sekali.
8. Pemeriksaan kimia air minum dan atau air bersih dilakukan minimal 2 (dua) jali
setahun (sekali pada musim kemarau dan sekali pada musim hujan), titik sampel
yaitu pada penampungan air (reservoir) dan keran terjauh dari reservoir.
9. Rumah sakit telah menggunakan air yang sudah diolah seperti dari PDAM, sumur bor
dan sumber lain untuk keperluan operasi dapat melakukan pengolahan tambahan
dengan cartridge filter dan dilengkapi dengan desinfeksi menggunakan ultra violet.
10. Ruang farmasi dan hemodialisis : yaitu dari air yang dimurnikan untuk penyiapan
obat, penyiapan injeksi dan pengenceran dalam hemodialisis
1. PDAM
Adalah alah satu unit usaha milik daerah, yang yang bergerak dalam distribusi air
bersih bagi masyarakat umum. PDAM terdapat di setiap provinsi, kabupaten, dan
kotamadya di seluruh Indonesia. PDAM merupakan perusahaan daerah sebagai
sarana penyedia air bersih yang diawasi dan dimonitor oleh aparat aparat eksekutif
maupun legislatif daerah. Rumah sakit umum daerah Kertosono menggunakan air
PDAM sebagai support pasokan pengadaan air bersih selain dari air tanah.
2. Air Tanah
Adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan
tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air Selain air sungai dan air
hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam
menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah
tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri, termasuk di rumah sakit
umum daerah kertosono ini, yang dipompa menggunakan mesin pompa tanam sibel.
1. Saluran
Pemeliharaan dan saluran diatas secara periodik tiap bulan dapat berupa:
a. Penggelontoran air.
b. Penyemprotan air dengan tekanan tinggi
c. Pengambilan endapan.
2. Lubang Pemeriksa (Bak Kontrol/Main Hole)
3. Pemeliharaan Kloset
4. Tangki Septik
5. Bak Pengumpul/Pengangkat
6. Instalasi Pengolahan Biologis Dengan Anaerobic Filter
7. Bak Penampung Lumpur
8. Bak Pengering Lumpur
9. Bak Kaporisasi
BAB VI
SISTEM TANGGAP DARURAT KEBAKARAN
I. SISTEM APAR
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat pemadam api portable yang
mudah dibawa, cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal kebakaran, selain itu
pula karena bentuknya yang portable dan ringan sehingga mudah mendekati daerah
kebakaran. Oleh karena itu cara penggunaan APAR dan pemahaman terhadap fungsi-
fungsi serta bagaimana management penggunaan Alat Pemadam Api Ringan serta
tata letak APAR penting diketahui oleh setiap pegawai di Rumah Sakit, karenakan
fungsinya untuk penanganan dini dalam menangani kebakaran bisa semaksimal
mungkin.
Apar yang digunakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono yaitu :
1. APAR Dry powder
II. Sistem Sprinkler
Salah satu sistem yang dianjurkan dalam sistem tanggap darurat kebakaran
untuk diinstal adalah instalasi sprinkler. Sistem ini bekerja dengan prinsip yang sama
seperti sistem hidran. sistem ini dikenal lebih sigap dalam melindungi bangunan dan
praktis dibandingkan harus memanggil petugas pemadam kebakaran ataupun
menunggu petugas yang profesional menggunakan sistem hidran. Sistem sprinkler
bekerja secara otomatis artinya tidak dibutuhkan orang lain untuk mengendalikan atau
mengoperasikannya. Sistem Sprinkler akan aktif jika detektor telah mendeteksi adanya
kebakaran di ruangan tersebut, air pemancar yang keluar dari kepala sprinkler memiliki
daya tekan yang tinggi akibat lubang orifice pada kepala sprinkler dan tekanan dari
pompa sehingga air pemancar yang keluar akan memadamkan ke seluruh area, dan
penerapannya di lapangan harus sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum,
Nomor 26/PRT/M/2008, tentang Persyaratan teknis sistem proteksi kebakaran pada
bangunan gedung dan lingkungan,dan juga SNI 03-3989-2000 atau edisi terakhir;Tata
Cara Perencanaan Dan Pemasangan Sistem Sprinkler Otomatis Untuk Pencegahan
Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung.
1. tangki air;
2. instalasi pipa isap,
3. pompa kebakaran,
4. pompa jockey;
5. penggerak pompa kebakaran dan pompa jockey; dan
6. instalasi pipa tekan.
BAB VII
SISTEM GAS MEDIS
Sistem gas medis merupakan instalasi untuk memenuhi kebutuhan dari gas untuk
medis. Instalasi gas medis telah dikembangkan untuk mengeliminasi kesulitan-kesulitan
penggunaan gas medik secara konvensional. Dalam sistem ini, silinder gas tekanan tinggi,
compressor dan pompa vacuum di sentralisasi di suatu tempat, kemudian gas-gas dan udara
tersebut dialirkan ke ruangan melalui pemipaan.
Gas medis yang digunakan di rumah sakit adalah elemen pendukung kehidupan yang
berpengaruh langsung dalam mempertahankan hidup pasien. Oleh karena itu, pada bagian
dimana gas medis digunakan, gas tersebut harus bersih, memiliki kemurnian tinggi dan
tersedia dengan tekanan yang stabil.
Gas medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kertosono menggunakan 2 buah system yaitu :
1. Sentral
Gas medis sentral di Rumah Sakit umum Daerah Kertosono menggunakan Oksigen
Liquid sebagai pemasok kebutuhan oksigen utama di ruang perawatan .
2. Tabung
Untuk ruangan yang belum terpasang instalsi Oksigen sentral masih menggunakan
tabung Oksigen dengan kapasitas tabung 6 m 3 dan untuk transfer pasien menggunakan
tabung 1 m3
Pada ruang Instalasi Bedah Sentral menggunakan tabung N 2O dengan kapasitas 25 kg.