Sarana dan prasarana puskesmas juga perlu mendapat perhatian demi meningkatakan
kualitas pelayanan. Selain itu, sarana dan prasarana yang berkualitas dapat
memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna puskesmas itu sendiri, yaitu
pasien dan petugas.
Pada lampiran peraturan tersebut dijelaskan secara rinci mengenai sarana dan
prasarana puskesmas sebagai berikut:
Sistem Pencahayaan
Sistem Sanitasi
Sistem sanitasi Puskesmas terdiri dari sistem air bersih, sistem pembuangan air kotor
dan/atau air limbah, kotoran dan sampah, serta penyaluran air hujan.
2. Sumber air bersih dapat diperoleh langsung dari sumber air berlangganan
dan/atau sumber air lainnya dengan baku mutu yang memenuhi dan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
3. Di dalam sistem penyaluran air kotor dan/atau air limbah dari ruang
penyelenggaraan makanan disediakan perangkap lemak untuk memisahkan
dan/atau menyaring kotoran/lemak.
Sistem Kelistrikan
Umum
1. Sistem kelistrikan dan penempatannya harus mudah dioperasikan, diamati,
dipelihara, tidak membahayakan, tidak mengganggu lingkungan, bagian
bangunan dan instalasi lain.
Sumber daya listrik yang dibutuhkan, terdiri dari Sumber daya listrik normal dengan
daya paling rendah 2200VA; dan Sumber daya listrik darurat 75% dari sumber daya
listrik normal.
2. Sumber daya listrik dari pembangkit listrik sendiri, diperoleh dari Generator listrik
dengan bahan, bakar cair atau gas elpiji, Sumber listrik tenaga surya, Sumber
listrik tenaga angin, Sumber listrik tenaga mikro hidro, Sumber listrik tenaga air.
Sumber daya listrik darurat diperoleh dari : Generator listrik, Uninterruptible Power
Supply (UPS)
Sistem Distribusi
1. Panel-panel listrik.
2. Instalasi pengkabelan.
Sistem Pembumian
Nilai pembumian (grounding) bangunan tidak boleh kurang impedansinya dari 0.5 Ω.
Nilai pembumian (grounding) alat kesehatan tidak boleh kurang impedansinya dari 0.1
Ω.
Sistem Komunikasi
Gas medik yang digunakan di Puskesmas adalah Oksigen (O2). Sistem gas medik
harus direncanakan dan diletakkan dengan mempertimbangkan tingkat keselamatan
bagi penggunanya.
Persyaratan Teknis:
2. Tabung/silinder yang digunakan harus yang telah dibuat, diuji, dan dipelihara
sesuai spesifikasi dan ketentuan dari pihak yang berwenang.
3. Tabung/silinder O2 harus di cat warna putih untuk membedakan dengan
tabung/silinder gas medik lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Tutup pelindung katup harus dipasang erat pada tempatnya bila tabung/silinder
sedang tidak digunakan.
Sistem proteksi petir harus dapat melindungi semua bagian dari bangunan Puskesmas,
termasuk manusia yang ada di dalamnya, dan instalasi serta peralatan lainnya terhadap
kemungkinan bahaya sambaran petir.
3. Sumber suara genset dikendalikan dengan meredam dan membuat sekat yang
memadai dan sumber suara dari lalu lintas dikurangi dengan cara penanaman
pohon ataupun cara lainnya.
Tangga
Umum
Persyaratan tangga
1. Harus memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran seragam, dengan
tinggi masing-masing pijakan/tanjakan adalah 15 – 17 cm.
8. Untuk tangga yang terletak di luar bangunan, harus dirancang sehingga tidak
ada air hujan yang menggenang pada lantainya.
Ram
Umum
Ram adalah jalur sirkulasi yang memiliki bidang dengan kemiringan tertentu, sebagai
alternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan tangga.
Persyaratan Ram.
Kemiringan suatu ram di dalam bangunan tidak boleh melebihi 7º, perhitungan
kemiringan tersebut tidak termasuk awalan dan akhiran ram (curb ramps/landing).
Panjang mendatar dari satu ram (dengan kemiringan 7º) tidak boleh lebih dari 9 m.
Lebar minimum dari ram adalah 120 cm dengan tepi pengaman.
Muka datar (bordes) pada awalan atau akhiran dari suatu ram harus bebas dan datar
sehingga memungkinkan sekurang-kurangnya untuk memutar kursi roda dan stretcher,
dengan ukuran minimum 180 cm.