Anda di halaman 1dari 10

N T E KN I S P E M E LI H A R A A N

PEDO M A
B A N GU NA N R U M A H S A K I T
UTILITA S
Pembahasan

Pemeliharaan Mekanik

Pemeliharaan Listrik

Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah


Pemeliharaan Mekanik

Tujuan Pemeliharaan :
• Terlaksananya pemeliharaan peralatan medis sesuai persyaratan mutu
• Tercapainya kondisi peralatan medis yang selalu dalam kondisi laik pakai
dan dapat difungsikan dengan baik Keselamatan manusia dan lingkungan
• Usia pakai peralatan kesehatan lebih panjang
• Terselenggaranya kegiatan pelayanan medis yang bermutu  
Sistem Pemeliharaan Peralatan Medik
1. Dilaksanakan oleh Pemakai
 Menggunakan peralatan dengan cara benar dan aman
 Memelihara peralatan yang digunakan pada saat penggunaan
 Melakukan pembersihan, perapian dan penyimpanan pada saat selesai enggunaan  

2. Dilaksanakan oleh Teknisi Rumah Sakit


 Preventive Maintenance (PM) meliputi :  
- Maintenance rutin harian
- Inspeksi periodik
- Perbaikkan terencana sebagai hasil inspeksi
 Analisa Kerusakan
 Kalibrasi  Internal        

3. Dilaksanakan oleh Pihak III/Vendor


 Kalibrasi  Eksternal
 Kontrak  Service
 Pekerjaan yang memerlukan suku cadang yang tidak tersedia di gudang atau pekerjaan
yang memerlukan keahlian khusus serta peralatan yang mempunyai teknologi yang belum
dikuasai oleh teknisi rumah sakit serta biaya yang besar.
Pengendalian Pemeliharaan Peralatan Kesehatan

 Mempertahankan usia pakai peralatan.


 Mempertahankan mutu peralatan.
 Memperkecil tingkat risiko bahaya peralatan. (keselamatan).
 Efisiensi biaya operasional dan investasi.
Pemeliharaan Listrik

Kegiatan dirumah sakit membutuhkan ketersediaan listrik yang kontinyu selama 24 jam
selama asuhan pasien, baik yang terkait dengan peralatan yang bersentuhan langsung
pada pasien seperti ventilator, infus pump, syring pump, alat monitor, maupun alat –alat
yang tidak bersentuhan langsung secara kontinyu seperti peralatan diagnostik di
radiologi seperti X-Ray, CT Scan, MRI, USG, cathlab, dan di laboratorium.

Sistem utilitas rumah sakit menjamin tersedianya air bersih dan listrik
sepanjang waktu serta menyediakan sumber alternatif persediaan air dan
tenaga listrik jika terjadi terputusnya sistem, kontaminasi atau kegagalan.
Untuk mempersiapkan diri terhadap keadaan darurat seperti ini, rumah sakit agar
mempunyai regulasi yang antara lain meliputi :
 Mengidentifikasi peralatan, sistem, dan area yang memiliki risiko paling tinggi
terhadap pasien dan staf (sebagai contoh, rumah sakit mengidentifikasi area
yang membutuhkan penerangan, pendinginan (lemari es), bantuan
hidup/Ventilator, dan air bersih untuk membersihkan dan sterilisasi alat)
 Menyediakan air bersih dan listrik 24 jam setiap hari dan 7 hari seminggu.
 Menguji ketersediaan dan kehandalan sumber tenaga listrik dan air bersih
darurat /pengganti/backup
 Mendokumentasikan hasil-hasil pengujian
 Memastikan bahwa pengujian sumber alternatif air bersih dan listrik dilakukan
setidaknya setiap 6 bulan atau lebih sering jika dipersyaratkan oleh peraturan
perundangan di daerah, rekomendasi produsen, atau kondisi dari sumber listrik
dan air.
 Standar Manajeme Rumah sakit melakukan uji beban listrik dan sumber air
alternatif
Pemeliharaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
Air limbah rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan yang sangat potensial.
Oleh karena itu air limbah tersebut perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran umum.
Masalah yang sering muncul dalam hal pengelolaan limbah rumah sakit adalah terbatasnya dana yang
ada untuk membangun fasilitas pengolahan limbah serta operasinya, khususnya untuk rumah sakit tipe
kecil dan menengah. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dikembangkan teknologi pengolahan air
limbah rumah sakit yang murah, mudah operasinya serta harganya terjangkau, khususnya untuk rumah
sakit dengan kapasitas kecil sampai sedang. Selain itu perlu menyebar-luaskan informasi teknologi
khususnya untuk pengolahan air limbah rumah sakit, sehingga dalam memilih teknologi pihak pengelola
rumah sakit mendapatkan hasil yang optimal.
Di dalam pengelolaan air limbah rumah sakit, maka yang perlu diperhatikan adalah sistem saluran
pembuangan air. Saluran air limbah dan saluran air hujan harus dibuat secara terpisah. Air limbah rumah
sakit baik yang berasal dari buangan kamar mandi, air bekas ccucian, air buangan dapur serta air limbah
klinis dikumpulkan ke bak kontrol dengan saluran atau pipa tertutup, selanjutnya dialirkan ke unit
pengolahan air limbah. Setelah dilakukan pengolahan, air hasil olahannya dibuang ke saluran umum.
Untuk air hujan dapat langsung dibuang kesaluran umum melalui saluran terbuka.
Rumah Sakit harus mempunyai regulasi sekurang-kurangnya meliputi:
 Pelaksanaan monitoring mutu air bersih paling sedikit setiap 1 tahun
sekali.
 Untuk pemeriksaan kimia minimal setiap 6 bulan sekali atau lebih sering
tergantung ketentuan peraturan perundang-undangan, kondisi sumber
air, dan pengalaman sebelumnya dengan masalah mutu air.
 Pemeriksaan air limbah dilakukan setiap 3 bulan atau lebih sering
tergantung peraturan perundangundangan, kondisi air limbah, dan hasil
pemeriksaan air limbah terakhir.
 Pemeriksaan mutu air yang digunakan untuk dialisis ginjal setiap bulan,
untuk menilai pertumbuhan bakteri dan endotoksin.
 Pemeriksaan tahunan untuk menilai kontaminasi zat kimia.
 Melakukan monitoring hasil pemeriksaan air dan melakukan perbaikan
bila diperlukan .
 Hasil pemeriksaan didokumentasikan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai