Anda di halaman 1dari 9

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA

PUSKESMAS WRINGINANOM
NOMOR :445/ /437.52.21/2023
TANGGAL : 16 Januari 2023

PANDUAN PENGELOLAAN

SISTEM UTILITAS UTAMA

PUSKESMAS WRINGINANOM KABUPATEN GRESIK

DINAS KESEHATAN KABUPATEN GRESIK


PUSKESMAS WRINGINANOM
JL. WRINGINANOM NO.111
GRESIK

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................4
BAB I DEFINISI................................................................................................................5
BAB II RUANG LINGKUP..............................................................................................7
BAB III TATA LAKSANA...............................................................................................9
BAB IV DOKUMENTASI..............................................................................................12
BAB I
DEFINISI

Manajemen fasilitas dan keselamatan merupakan pengelolaan fasilitas dan


keselamatan untuk menjamin berfungsinya kenyamanan, kemanan, keselamatan dan
efisiensi dari fasilitas dan lingkungannya bagi pasien, pengunjung, karyawan dan
fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. Selain itu suatu proses multidisiplin untuk
memastikan berfungsinya fasilitas dan lingkungannya dengan aman, nyaman, efisien
dengan mengintegrasikan karyawan, tempat pelayanan, proses dan teknologi.
Sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama yang memberikan pelayanan kepada
masyarakat, mempunyai kewajiban untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan bangunan, prasarana, peralatan dan menyediakan
lingkungan yang aman bagi pengguna layanan, pengunjung, petugas, dan
masyarakat termasuk pasien dengan keterbatasan fisik diberikan akses untuk
memperoleh pelayanan. Sarana (bangunan), prasarana, peralatan, keselamatan
dan keamanan lingkungan dikelola dalam Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
(MFK) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan dikaji dengan
memperhatikan manajemen risiko. Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan
fasilitas bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur
kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudian kominikasi dan mobilitas dalam
bangunan.

1. Tujuan Umum
Sistem penunjang pelayanan (utilitas) mempunyai manajemen pengelolaan
yang baik, sehingga semua proses pelayanan di lingkungan Puskesmas
Wringinanom dapat berjalan dengan lancar.
2. Tujuan Khusus
a. Membuat monitoring berkala untuk penyediaan air.
b. Membuat monitoring berkala untuk penyediaan listrik.
c. Membuat perawatan dan perbaikan untuk sistem penunjang di Puskesmas
Wringinanom.
BAB II
RUANG LINGKUP

Puskesmas menetapkan dan melaksanakan program untuk memastikan semua


sistem utilitas (sistem penunjang) berfungsi efisien dan efektif yang meliputi
pemeriksaan, pemeliharaan, dan perbaikan dari sistem utilitas. Ruang lingkup sistem
utilitas penting/utama di Puskesmas Wringinanom meliputi :
1. Distribusi listrik dan emergency power (Genset)
2. Distribusi air bersih
3. Ventilasi dan air conditioner
4. Gas medis
Kebijakan khusus sistem utilitas utama Puskesmas Wringinanom yaitu :
1. Ketersediaan air dan listrik 24 jam setiap hari dan dalam waktu 7 hari dalam
seminggu secara terus menerus.
2. Membuat daftar inventaris komponen-komponen sistem utilitas dan
memetakan pendistribusiannya dan melakukan update secara berkala.
3. Pemeriksaan dan pemeliharaan serta perbaikan semua komponen utilitas yang
ada di daftar inventaris.
4. Jadwal pemeriksaan, testing, pemeliharaan semua sistem utilitas berdasar
kriteria seperti rekomendasi dari pabrik, tingkat risiko dan pengalaman
puskesmas.
5. Pelabelan pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas untuk membantu
pemadaman darurat secara keseluruhan atau sebagian.
6. Komponen listrik yang digunakan puskesmas sesuai dengan standar dan
peraturan perundang-undangan.
BAB IV
TATA LAKSANA

1. Distribusi listrik dan emergency power (Genset)


Dalam menunjang operasional Puskesmas Wringinanom agar dapat
beroperasional penuh, perlu distribusi listrik penuh selama 24 jam selama 7 hari.
Sumber utama listrik Puskesmas Wringinanom berasal dari gardu PLN, dan apabila
terjadi pemadaman listrik dari PLN, sumber daya listrik RSIGM mendapatkan
backup dari genset SWT (Superwhat Power System).
a. Distribusi listrik
1) Memastikan tidak ada kabel atau jalur kabel dari gardu PLN menuju
Puskesmas Wringinanom tidak ada masalah (putus, tersangkut, terlipat, dsb)
2) Lakukan monitoring / pengecekan pada semua panel di area gedung
Puskesmas Wringinanom.
3) Pengecekan power outlet (stop kontak) di setiap ruangan, apakah ada yang
bermasalah atau tidak
4) Matikan semua barang elektronik yang sudah tidak terpakai sebelum
meninggalkan ruangan dan cabut kabel power dari stop kontak.
b. Distribusi listrik dari Genset
1) Genset digunakan disaat kondisi pasokan listrik dari PLN terputus atau terjadi
gangguan
2) Sebelum genset beroperasi, pastikan suplai dan stok bahan bakar (solar) selalu
ada
3) Nyalakan genset
4) Apabila suplai listrik dari PLN terputus, maka switch power akan otomatis
berganti dan genset sumber listrik utama
5) Waktu pergantian sumber listrik dari PLN ke genset membutuhkan waktu
kurang lebih 10-15 detik.

2. Distribusi air bersih


Dalam menunjang operasional Puskesmas Wringinanom agar dapat
beroperasional penuh, perlu distribusi air penuh selama 24 jam selama 7 hari. Sumber
utama air Puskesmas Wringinanom berasal dari air sumber resapan bor kemudian
ditampung di ground tank dan di salurkan menuju rooftank. Air berperan penting di
lingkungan Puskesmas Wringinanom dalam menunjang operasional puskesmas.
Berbagai unit seperti ruang sterilisasi dan ruang pemeriksaa gigi dan mulut
merupakan bagian penting untuk beroperasional.
Berikut adalah prosedur penyediaan air bersih Puskesmas Wringinanom:
1. Petugas setiap hari melaksanakan pengontrolan air dari pipa resapan air menuju
pengisian ground tank, pengisian roof tank dan pendistribusian ke masing
masing ruangan.
2. Memeriksa sarana / perangkat pendistribusian air bersih, bila ada laporan unit
kerja mengenai adanya kebocoran / tersumbat.
3. Melaksanakan pemeliharaan pipa saluran air bersih bila ada kerusakan.
4. Pengontrolan / pemeriksaan sambungan- sambungan pipa dilaksanakan secara
periodik

3. Ventilasi dan air conditioner


Bangunan Puskesmas Wringinanom mempunyai ventilasi alami berupa voit dan
ventilasi buatan dengan menggunakan, air conditioner, dan exhaust. Penggunaan air
conditioner di setiap ruangan dengan kontrol kelembapan ruangan dengan
menggunakan hygrometer. Untuk merawat sistem penghawaan seperti air conditioner
dan pressure fan dilaksanakan monitoring secara berkala.

4. Gas medis
Gas Medik adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk
pelayanan medis pada fasilitas pelayanan kesehatan. Gas medis Puskesmas
Wringinanom masih menggunakan tabung manual.
a. Jenis gas Medis yang digunakan:
1) O2 (Oksigen)
2) CO2 (Carbon Dioxide)
b. Alat Penunjang Gas Medis
1) Selang (Tubing)
2) Masker
3) Kunci Regulator dan Kunci Tabung
4) Dorongan/Trolley
c. Penyimpanan Gas Medis
1) Tabung-tabung gas medis harus disimpan berdiri, dipasang
2) penutup kran dan dilengkapi tali pengaman untuk menghindari jatuh pada
saat terjadi goncangan .
3) Lokasi penyimpanan harus khusus dan masing – masing gas medis
dibedakan tempatnya .
4) Penyimpanan tabung gas medis isi dan tabung gas medis kosong dipisahkan,
untuk memudahkan pemeriksaan dan penggantian.
5) Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sumber panas, listrik dan oli atau
sejenisnya.
d. Pendistribusian
1) Distribusi gas medis dilakukan manual.
2) Pemakaian gas diatur melalui flow meter pada regulator.
3) Regulator harus ditest dan kalibrasi.
4) Tabung gas beserta trolly harus bersih dan memenuhi syarat sanitasi /
Hygiene.
BAB V
DOKUMENTASI

Semua kegiatan terkait dengan pelayanan utilitas utama di buktikan dengan


adanya daftar inventaris system utilitas dengan dibuatnya formulir cek list dan
dilakukan monitoring utilitas. Pencatatan dan pemantauan tersebut digunakan untuk
bahan pelaporan dan evaluasi yang disusun oleh koordinator unit kerja masing-
masing. Hal ini akan terlihat jelas bahwa dukungan utilitas berjalan lancar/tidak.
Pembuatan laporan dilaksanakan setiap 1 bulan, dan 6 bulan, kemudian
dievaluasi untuk mengetahui tingkat kelancaran distribusi air, listrik, dan non alkes.
Demikian pula dilakukan analisa sebab terjadinya kegagalan/terganggunya
distribusinya air dan listrik yang paling sering intensitasnya. Termasuk jika ada
komponen yang harus diperbaiki sesegera mungkin berdasarkan laporan petugas
dilapangan.

Ditetapkan di Gresik, 16 Januari 2023


Kepala Puskesmas Wringinanom

SANIAH

Anda mungkin juga menyukai