Rumah Sakit
Nama 10819007
10819008
Muhammad Mu'tasim Billah
a
Pengertian
Utilitas
Sistem utilitas Rumah Sakit a d a l a h sistem dan peralatan yang
mendukung pelayanan mendasar perawatan kesehatan yang aman.
Sistem ini m e ncakup distribusi listrik, air, ventilasi d a n aliran udara, gas
medis, pipa air, pemanasan, limbah, d a n sistem komunikasi d a n data.
Sistem Fasilitas
Air Bersih
Sumber Air
1. sungai Bersih
2. d a n a u
3. m a t a air
4. air tanah
5. Air sumur
6. Dll
Dengan c a ta t a n harus memenuhi persyaratan, baik dari segi konstruksi sarana,
pengolahan, pemeliharaan, pengawasan kualitas d a n kuantitas. Dan Sebaiknya
rumah sakit disarankanmengambil air P A M d a n air tanah karena akan
mengurangi b e b a n pengolahan sehingga tinggal b e b a n pengawasan kualitas
airnya.
Pengelolaan Air
Bersih
Pengolahan air bervariasi tergantung p a d a karakteristik asal air d a n kualitas
produk yang diharapkan, mulai dari c a r a paling sederhana, yaitu d e n g a n
chlorinasi sampai c a r a yang lebih rumit.
M a c a m m a c a m air d a n pengolahannya :
• Tanpa pengolahan (mata air yang dilindungi).
• Chlorinasi.
• Pengolahan secara kimiawi d a n chlorinasi (landon air).
• Penurunan kadar besi d a n chlorinasi (air tanah).
• Pelunakan d a n chlorinasi (air tanah).
• Filtrasi pasir lambat (FPL) d a n chlorinasi (sungai daerah pegunungan).
• Pra-pengolahan → FPL → Chlorinasi (air danau/waduk). dll
Pengawasan Air
Bersih
Tujuan pengawasan kualitas air di rumah sakit a d a l a h terpantau d a n
terlindungi secara terus menerus terhadap penyediaan air bersih agar tetap
a m a n d a n m e n c e g a h penurunan kualitas d a n peng gunaa n air yang d a p a t
men ggangg u/membahayakan kesehatan serta meningkatkan kualitas air.
Untuk sasaran sendiri p a d a pengawasan kualitas air ini terutama ditujukan
k e p a d a semua sarana penyediaan air bersih yang a d a di rumah sakit beserta
jaringan distribusinya baik yang berasal dari PDAM/BPAM maupun dikelola oleh
rumah sakit yang bilamana timbul masalah akan memberi risiko k e p a d a orang-
orang yang b e r a d a d a lam lingkup rumah sakit (pasien, karyawan, pengunjung).
Sistem
Kelistrika
n
Sumber Daya
Listrik
Sumber D aya Listrik dibagi menjadi 3 :
1. Sumber d a y a listrik normal
Sumber d a y a listrik utama g edung harus diusahakan menggunakan
untuk te nag a listrik dari Perusahaan Listrik Negara.
2. Sumber D ay a Listrik Sia g a
Bangunan , ruang ata u peralatan khusus ya n g p elayana n daya listriknya
disyaratkan tidak boleh terputus putus, harus memiliki pembangkit/ pasokan d a y a listrik
sia g a , Sumber listrik c a d a n g a n berupa diesel g e n erator (G e n set). G e n set harus
disediak an 2 (d u a ) unit d e ng a n kapasitas minimal 40% dari jumlah d a y a terpasan g
pada masing-
masing unit.
Sumber Daya Listrik
Pasokan Day a Darurat
Listrik Darurat berasal dari Peralatan UPS (Uninterruptable Power Supply)
untuk melayani Kamar Operasi (Central Operation Theater), Ruang Perawatan Intensif
(Intensive C a r e Unit), Ruang Perawatan Intensif Khusus Jantung (;Intensive C a r d i a c C a r e Unit).
Persyaratan :
• Harus tersedia Ruang UPS minimal 2 X 3 m2 (sesuai kebutuhan) terletak di Ruang
Operasi Rumah Sakit, Ruang Perawatan Intensif d a n diberi pendingin ruangan.
• Kapasitas UPS setidaknya 50 KVA.
Pemeliharaan
• P a d a ruang panel hubung bagi, harus terdapat ruang yang cukup untuk
memudahkan pemeriksaan, perbaikan d a n pelayanan, serta diberi ventilasi
cukup.
• Pemeliharaan instalasi listrik harus dilaksanakan d a n diperiksa setiap lima tahun
serta dilaporkan secara tertulis k e p a d a instansi yang berwenang.
• Pembangkit/sumber d a y a listrik darurat secara periodik harus dihidupkan untuk
menjamin agar pembangkit tersebut d a p a t dioperasikan bila diperlukan.
Persyaratan
Teknis
Persyaratan sistem kelistrikan harus memenuhi:
• SNI 04-0227-1994 atau edisi terbaru, Tegangan standard.
• SNI 04-0225-2000 atau edisi terbaru, Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL edisi terakhir).
• SNI 04-7018-2004 atau edisi terbaru; Sistem pasokan d a y a listrik darurat d a n siaga.
• SNI 04-7019-2004 atau edisi terbaru; Siste m p a sokan d a y a listrik darurat
me n gg unakan energi tersimpan.
• Dalam hal masih persyaratan lainnya, atau yang belum mempunyai SNI, d a p a t digunakan
standar baku d a n p e d o m a n teknis yang diberlakukan oleh instansi yang berwenang.
Sistem
Gas Medis
G as medis yang digunakan di rumah sakit a da l a h elemen pendukung
kehidupan yang berpengaruh langsung da l a m mempertahankan hidup pasien. Oleh
karena itu, p a d a bagian dimana gas medis digunakan, gas tersebut harus bersih,
memiliki kemurnian tinggi d a n tersedia d e n g an tekanan yang stabil.
Sistem Instalasi Gas Medik
: . Sistem Sentral G a s Medik
1
• Sumber G as Medis
• Instalasi G as Medis
• Outlet d a n Inlet
2. Sistem gas medik stand
alone
3. Sistem portable/moveable
Gas medis terdiri dari 2 yaitu:
• Gas medis murni meliputi :
Oxygen (O2), nitrogen (N2), nitrous oxide (N2O), karbon dioksida (CO2),
helium (He), argon (Ar), udara tekanan medik (medical compressed air), d a n udara
tekanan alat (instrument air).
• Gas medis campuran sendiri merupakan campuran dari gas medik murni.
Kualitas Gas Medis
Gas medis harus dijauhkan dari minyak, oli, gemuk d a n b a h a n lain yang
mudah terbakar. Tabung gas medis harus dijauhkan dari suhu yang tinggi d a n dari zat-
zat yang d a p a t menyebabkan kekaratan/kerusakan.
No Jenis Gas Klasifikasi Penggunaan Gas
Medis
Sesuai d e n g a n Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004. Tentang persyaratan d a n petunjuk teknis tata c a r a penyehatan lingkungan
rumah sakit, dimana syarat Tempat Pena mpunga n Sementara (TPS) a d a l a h sebagai Berikut :
a) Tempat p e n a m pu n g a n limbah tidak permanen
b) Tempat Penam punga n Sementara (TPS) di lengkapi d e n g a n penutu
c)Limbah umum dibuang ke tempat yang dikelola oleh pemerintah daerah atau instansi lain yang sesuai d e n g a n perundang-