Disusun :
BUKITTINGGI
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur tidak henti-hentinya kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang
telah memberikan rahmat, nikmat dan anugerah-Nya sehingga Laporan kegiatan Early
Exposure ini dapat terselesaikan dengan baik, meski jauh dari kata sempurna.
Laporan ini sangat jauh dari kesempurnaan, maka kami sebagai penyusun laporan
sangat menanti tegursapa serta kritik dan saran membangun dari pembaca untuk lebih bisa
menyempurnakan laporan ini. Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan terlibat dalam proses pembuatan Laporan Kegiatan Early
Exposure ini.
Akhir kata. saya berharap mudah-mudahan laporan ini dapat dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya, dan bisa menjadi tolak ukur kita terhadap dunia kesehatan sebaik mungkin.
BAB I.....................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................4
1.2 Tujuan Kegiatan...........................................................................................................5
1.3 Manfaat Kegiatan.........................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................7
LAPORAN KEGIATAN.....................................................................................................7
2.1. Depo Rawat Inap.........................................................................................................7
2.2. Gudang farmasi...........................................................................................................7
2.3. Logitik Umum.............................................................................................................8
2.4. Apotek.........................................................................................................................8
2.5. Iventaris.......................................................................................................................9
BAB III................................................................................................................................10
PENUTUP...........................................................................................................................10
3.1. Kesimpulan................................................................................................................10
3.2. Saran..........................................................................................................................10
REFERENSI.......................................................................................................................11
LAMPIRAN........................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Yayasan ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan derajad kesehatan yang optimal
bagi masyarakat seluruhnya tanpa memandang perbedaan agama, kedudukan, warna kulit,
bertitik tolak dari niat yang diikrarkan "sesungguhnya sholatku, pengorbananku, hidup dan
matiku bagi Allah sekalian alam".
Pelayanan depofarmasi di suatu rumah sakit dikelola oleh unit atau instalasi farmasi
yang bertugasmenyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi seluruh
kegiatanpelayanan depo farmasi. Instalasi Farmasi di rumah sakit merupakan bagian
terpenting dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit dimana Instalasi Farmasi melakukan
kegiatan pengelolaan sediaan farmasi atau perbekalan farmasi.
Begitupun juga pada gudang farmasi pada rumah sakit. Gudang dalam hal ini sangat
berperan penting dalam menjaga dan menyimpan obat-obatan agar kerusakan pada obat
dapat diminimalisir.
Manajemen logistik pada Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Bukittinggi merupakan salah
satu aspek yang penting. Ketersediaan logistik menjadi tuntutanpelayanan yang maksimal.
Manajemen logistik pada kantor tersebut meliputitahap-tahap yaitu perencanaan,
pengadaan, perawatan, dan penghapusan yangsaling terkait satu sama lain, sehingga harus
terkordinasi dengan baik agarmasing-masing dapat berfungsi secara optimal.
Pengelolaan logistik yang baik dapat memberi pengaruh yang besarterhadap kualitas
pelayanan, maka dari itu, pengelolaan logistik perlu diawasiuntuk mengetahui kelemahan
dan kelebihan dalam pelaksanaan oprasionalnyasehingga dapat dilakukan tindakan
perbaikan untuk hal pelaksanaan pengelolaanlogistik yang masih belum optimal.
Pengelolaan barang inventaris rumah sakit adalah suatu tatanan yang harus
tertibadministrasi yang bertujuan untuk penghematan keuangan, penghitungan kekayaan
danmutu pengendalian rumah sakit yang meliputi) perenanaan dan penentuan
kebutuhan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan dan penyaluran, penggunaan dan
pemeliharaanserta penghapusan.
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui siklus logistik, perencanaan, penganggaran, pengadaan
dan pengelolaan logistik di rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengisi kartu stok obat.
b. Mahasiswa mampu melakukan penyusunan obat sesuai SPO rumah sakit.
c. Mahasiswa mampu mengisi kartu stok logistik umum.
d. Mahasiswa mampu membuat daftar inventaris ruangan.
1. Bagi Mahasiswa
Membantu meningkatan wawasan dan pengetahuan lebih dalam untuk mahasiswa
dan meningkatkan juga skill dalam keterampilan berfikir dan menyelesaikan masalah
serta membantu kemampuan kerjasama baik dengan petugas medis atau non medis.
2. Bagi Universitas
Dapat meningkatkan kualitas dan lulusan bagi program administrasi rumah sakit sesuai
kompetensi dan panduan juga kualifikasi pendidikan.
3. Bagi Rumah Sakit
Terlaksananya fungsi dan kinerja rumah sakit sebagai tempat penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka tingkatnya kemampuan
dalam pemberian pelayanan kesehatan di rumah sakit.
BAB II
LAPORAN KEGIATAN
2.1 Manajemen logistik RSI Ibnu Sina Bukittinggi
Logistik merupakan suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai
perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan
pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat (aditama, 2003).
Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai
perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan
pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat, sehingga manajemen logistik mampu
menjawab tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan dengan ketersediaan bahan
logistik setiap saat bila dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien dan efektif (Subagya,
1994).
Manajemen logistik bertujuan agar persediaan barang bisa diatur menurut kuantitas dan
kualitas yang benar, sehingga proses distribusi dan pengadaan barang pun bisa efisien
dan efektif.
1.Tujuan operasional, agar tersedianya barang serta bahan dalam jumlah yang tepat dan
mutu yang memadai.
Fungsi manajemen logistik menurut Aditama (2003) yaitu fungsi perencanaan dan
penentuan kebutuhan, fungsi penganggaran, fungsi pengadaan, fungsi penyimpanan,
fungsi pemeliharaan, fungsi penghapusan, fungsi pengendalian.
Menurut PMK no.58 tahun 2014, perencanaan kebutuhan merupakan kegiatan untuk
menentukan jumlah dan periode pengadaan persediaan farmasi, alat kesehatan, dan
bahan medis habis pakai sesuai dengan hasil kegaitan pemilihan untuk mencapai
terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien.
2. Fungsi penganggaran
Tujuan penganggaran di rumah sakit yang disejalankan dengan rencana bisnis rumah sakit
adalah untuk program pelayanan pasien, peningkatan dan pengendalian mutu, pelatihan
staf dan terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah untuk keuntungan RS secara
menyeluruh.
3. Fungsi Pengadaan
Dwiantara dan Sumarto (2004) menyatakan bahwa fungsi pengadaan ini pada hakikatnya
merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan logistik sesuaidengan kebutuhan,
baik berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktumaupun tempat, dengan harga
dan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
Tujuan utama diselenggarakan fungsi penerimaan dan penyimpanan barang adalah untuk
memferifikasi barang yang diterima dari pemasok dan melindungi barang tersebut dari
kehilangan atau pencurian.
5. Fungsi Pemeliharaan
Merupakan usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis, daya
guna, dan daya hasil barang inventaris tgl (Aditama,2003). Pemeliharaan terdiri dari dua
katagori yaitu pemeliharaan korektif dan pemeliharaan preventif.
6. Fungsi Penghapusan
7. Fungsi pengawasan
a) FEFO (First Expired date First Out), obat-obat yang tanggal kadaluarsanya lebih
dahulu diletakkan di depan
b) Narkotik dan Psikotropik
c) Suhu penyimpanan:
Suhu ruang (15-25°C) pada ruangan AC.
Suhu dingin (28°C), pada almari pendingin contoh sediaan suppositiria, insulin
dan serum.
d) Bentuk Sediaan
Tablet
Sirup
Injeksi
Infus
Obat luar
f) Alfabetis
Tempat penyimpanan obat menggunakan rak bersusun dan almari. Tiap item obat
diletakkan pada box yang sudah diberi label. Ada beberapa warna label yaang terdiri
dari warna kuning merah, biru, dan putih. Warna kuning digunakan pada kotak obat
yang memiliki kemiripan atau interaksi dengan obat lain (BSL, DSL, LA, dan SA),
warna merah digunakan untuk obat yang tidak aman pada wanita hamil (kategori D
atau X), warna biru digunakan untuk obat yang mempunyai interaksi dengan makanan,
dan warna putih digunakan untuk obat yang tidak ada kemiripan (BSL, DSL, LA, dan
SA), tidak ada interaksi dengan obat, makanan serta aman untuk wanita hamil.
Obat narkotika dan psikotropik diletakkan pada satu bagian pada lemari yang
menempel di lantai dan berpintu ganda. Hal ini sesuai dengan UU No.35 Tahun 2009
tentang Narkotika bahwa Almari tempat penyimpanan narkotik harus mempunyai 2
kunci yang satu untuk menyimpan narkotika sehari-hari dan yang lainnya untuk
narkotika persediaan dan mofin, pethidin dan garam-garamnya.
Di Depo Rawat Inap RSI Ibnu Sina Bukittinggi, kelompok kami melakukan beberapa
kegiatan diantaranya:
Di logistik umum RSI Ibnu Sina Bukittinggi, kelompok kami melakukan beberapa
kegiatan diantaranya:
2.5. Apotek
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian
oleh Apoteker. Fasilitas Kefarmasian adalah sarana yang digunakan untuk melakukan
pekerjaan kefarmasian. Fungsi dan tugas dari apotek yaitu tempat menyalurkan
pembekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang dibutuhkan masyarakat secara
luas, tempat farmasi melakukan peracikan obat, pengubahan bentuk, pencampuran obat
dan penyerahan obat.
Di apotek, Anda bisa mendapatkan sediaan farmasi yang terdiri atas obat, bahan obat,
obat tradisional, bahkan kosmetik. Beberapa apotek juga menjual alat kesehatan dan alat
medis sekali pakai, termasuk masker, plester, atau perban.
Apotek adalah tempat yang memungkinkan Anda mendapatkan pelayanan
kefarmasian (bukan hanya menjual obat) oleh apoteker.
Pelayanan kefarmasian yang dimaksud adalah:
•Pengkajian resep
•Dispensing (pemberian obat)
•Pelayanan informasi obat
•Konseling
•Pemantauan penggunaan obat
•Pemantauan efek samping obat
Di apotek RSI Ibnu Sina Bukittinggi , kelompok kami melakukan beberapa kegiatan
diantaranya:
1. Menghitung jumlah stok obat injeksi
2. Kegiatan menginput data no hp ( surat eligibilitas peserta BPJS penyakit paru pada
aplikasi pilar hospital atau farmasi untuk pengecekan obat
3. Memisahkan lembaran resep pasien (lembaran putih/asli dengan lembaran biru).
Putih untuk apotek dan biru untuk BPJS, gunanya untuk pengambilan obat pasien.
2.6. Iventaris
Secara umum, inventaris merupakan daftar yang memuat semua barang milik
perusahaan, institusi, kantor, atau pabrik yang dipakai dalam melaksanakan tugas tertentu.
Pelaksanaan Inventarisasi
1. Memberi koding pada barang-barang yang diinventarisasikan.
2. Barang-barang inventaris rumah sakit harus diberi tanda dengan menggunakan
kode-kode barang sesuai dengan petunjuk yang terdapat dalam Manual
Administrasi barang.
3. Membuat Daftar Rekapitulasi Tahunan Laporan triwulan mutasi barang inventaris
yaitu daftar tempat mencatat penambahan dan pengurangan barang inventaris
pada suatu organisasi selama triwulan yang bersangkutan.
4. Daftar isian inventaris yaitu tempat mencatat semua barang inventaris menurut
golongan atau klasifikasi yang telah ditetapkan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dengan diselenggarakannya kegiatan Early Exposure ini, mahasiswa dapat
meningkatkan pengetahuan mereka tentang dunia kerja yang ada di rumah sakit.
Pengetahuan tentang Depo rawat inap, Gudang farmasi, Logistik umum, Apotek, Iventaris
di RSI IBNU SINA BUKITTINGGI.
Selain itu, dengan diadakannya kegiatan ini mahasiswa dapat mempelajari bagaimana
pelaksanaan serta proses kelangsungan di RSI IBNU SINA BUKITTINGGI. Juga dapat
menumbuhkan sikap profesional seperti integritas ,rasa tanggung jawab, kemampuan
bekerjasama dengan tim, dapat dipercaya, serta menaruh perhatian.
3.2. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya.
REFERENSI
"Pembimbing di lapangan RSI Ibnu Sina Bukittinggi"
LAMPIRAN