Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN 1


MANAJEMEN REKAM MEDIS
BALAI BESAR KESEHATAN PARU MAKASSAR

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VI

1. AWALUDDIN (20.03.172)
2. ADHTYA MAHENDRA H (20.03.170)
3. APRILIA RUTH ROLIN (20.03.127)
4. SAFITRI DWI LESTARI (20.03.158)
5. SRI DEWI (20.03.163)
6. ADE ANDINI (20.03.121)
7. ANANDA SULFIA RAHMAH (20.03.122)
8. GLORIA FITRIANI SONDA
(20.03.137)
9. OKTALIZA WAFIQ ARISTA (20.03.153)

D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2020/2021


HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan I ini berisi tentang hasil kegiatan kami
selama berada di Balai Besar Kesehatan Paru Makassar (BBKPM), mulai tanggal
31 Januari s/d 12 Februari 2022. Laporan ini telah mendapat persetujuan dari
Pembimbing Lahan dan Pembimbing Institusi.

Makassar,….,…..2022

Pembimbing Institusi Pembimbing Institusi

Dra.HJ. Kartini nihe S.L.N. Nastika Gabriela Maruapey,S.St

Pembimbing Lahan

Herawaty. SKM

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami masih diberi umur panjang sehingga laporan ini dapat
kami selesaikan dengan lancar dan tepat waktu.
Dalam hal ini kami menyusun sebuah laporan yang berjudul “Praktik Kerja
Lapangan I MANAJEMEN RM, Klasifikasi Kodefikasi Penyakit Masalah
kesehatan Terkait lainnya dan Tindakan Medis I dan Klasifikasi Kodefikasi
Penyakit Masalah kesehatan Terkait lainnya dan Tindakan Medis II ” sebagai
hasil praktik yang telah kami laksanakan yakni selama 2 minggu di Balai Besar
Kesehatan Paru Makassar yang tidak luput dari kesalahan.
Dalam pembuatan laporan ini kami berharap dapat bermanfaat untuk semua
pembaca dan khususnya kami pribadi, tidak terlupakan juga pada pihak-pihak
yang turut membantu kami dalam menyelesaikan kegiatan praktik ini, yaitu:
1. , sebagai Direktur Balai Besar Kesehatan Paru Makassar.
2. H. Sumardin Makka, SKM, M.Kes, selaku Ketua Yayasan Perawat Sulawesi
Selatan (YPSS).
3. Dr. Ns. Makkasau Plasay, M.Kes.,M.EDM selaku Ketua STIKES
Panakkukang Makassar.
4. Syamsuddin, A.Md.PK, SKM, M.Kes, selaku Ketua Prodi D3 Rekam Medis
dan Informasi Kesehatan STIKES Panakkukang Makassar.
5. Ibu hera , selaku pembimbing lahan Balai Besar Kesehatan Paru Makassar.
6. Dra. HJ. Kartini nihe dan S.L.N. Nastika Gabriela Maruapey,S.St, selaku
Pembimbing Institusi STIKES Panakkukang Makassar.
7. Semua staf dan pegawai Balai Besar Kesehatan Paru Makassar, khususnya staf
instalasi Rekam Medis.
8. Semua staf dan pegawai STIKES Panakkukang Makassar.
9. Semua pihak dan teman-teman yang turut memberikan dukungan, bantuan dan
sumbangan pikiran dalam penyusunan laporan ini.

Kami sadar bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan

2
kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca, demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, kami
memohon maaf apabila dalam penulisan laporan ini terdapat banyak kesalahan.

Makassar,…,….2022

Kelompok VI

BAB I

PENDAHULUAN

3
A. Latar belakang
Tenaga kesehatan merupakan setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan, serta memiliki pengetahun dan keterampilan yang
didapatkan melalui pendidikan di bidang kesehatan. Tenaga kesehatan
juga memiliki kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan sesuai
dengan keilmuan yang didalami. Tenaga kesehatan memiliki peranan
penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang optimal
kepada masyarakat. Dengan begitu diharapkan masyarakat mampu untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat.
Sehingga derajat kkesehatan masyarakat akan meningkat dan menjadi
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomi serta sebagai salah satu unsur kesejatraan umum
sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945.
Dalam UU No.36 tentang Tenaga Kesehatan dijelaskan bahwa
salah satu tenaga kesehatan keteknisian medis adalah perekam medis dan
informasi kesehatan. Tanaga profesi perekam medis dan informasi
kesehatan memiliki peran untuk mengelola data dan informasi kesehata di
pelayanan kesehatan. Untuk menghasilkan informasi yang akurat dalam
menentukan kebijakan kesehatan nasional, maka dibutuhkan tenaga rekam
medis dan informasi kesehatanyang profesional yang memiliki
kemampuan untuk bekerja secara mandiri, mampu mengembagkan diri
dan beretika.
Dalam rangka menghasilkan tenaga perekam medis dan informasi
kesehatan yang profesional, handal, inovatif, serta mampu
mengaplikasikan serta mengembangkan kemampuannya didunia kerja,
maka perlunya disusun program pembelajaran yang dapat memenuhi
standar kompetensi yang diperlukan. Untuk dapat mencapai standar
kompetensi tersebut, para calon perekam medis harus dibekali ilmu serta
kemampuan yang dapat mengikuti perkembangan modalitas dan
permasalahan klinis yang berkembang di Rumah sakit. Salah satu upaya
untuk melengkapi emampuan ini adalah melakukan kegiatan praktik

4
klinik. Praktik klinik diwujudkannya dengan dilaksanakannya praktik
kerja lapangan (PKL).
Praktik kerja lapangan (PKL) merupakan kegiatan belajar yang
melibatkan mahasiswa secara aktif di dalam prosesnya. Kegiatan PKL
dirancang untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa
dalam menggunakan metodologi yang relevan untuk menganalisis
keadaan, identifikasi masalah, dan menetapkan alternatif solusi. Selain itu,
mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengaplikasikan kemampuan
memecahkan masalah, berfikir kritis, komunikasi efektif, da kemampuan
motorik ( keterampilan ) yang diperoleh selama pembelajaran di kelas.
Kegiatan pembelajaran dilahan praktik dirancang berdasarkan garis-garis
besar mata ajar, sehingga mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar
praktik di tatanan yang nyata secara benar dan terarah untuk pencapaian
kompetensi para rekam medis dalam melaksanakan rekam medis dasar.
Maka dari itu untuk kesempatan ini kami mahasiswa Stikes
Panakkukang Makassar Prodi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
akan melaksanakan Praktik kerja lapangan I yang dilaksanakan mulai
Tanggal 31 Januari s/d 12 Februari 2022 bertempat di Balai Besar
Kesehatan Paru Makassar. Kegiataan dimulai pukul 08.00-12.00 dan
13.00-16.00 WITA. Untuk kegiatan praktik kerja lapangan yang
dilaksanakan selama dua minggu diharapkan mahasiswa dapat mencapai
capaian yang telah disusun dalam suatu laporan yang mencakup
Manajemen RM, Klasifikasi Kodefikasi Penyakit Masalah kesehatan
Terkait lainnya dan Tindakan Medis I, dan Klasifikasi Kodefikasi Penyakit
Masalah kesehatan Terkait lainnya dan Tindakan Medis II.

B. Tujuan
1. Tujuan umum

5
Setelah melaksanakan praktik, Mahasiswa diharap dapat menerima dan
menerapkan proses penyelenggaraan Rekam Medis dan Sistem Informasi
Kesehatan.
2. Tujuan khusus
Setelah melaksanakan pratik kegiatan lapangan Manajemen Rekam
Medis Mahasiswa dapat :
a. Manajemen Rekam Medis (MRM)
1) Menjelaskan sejarah singkat rumah sakit khususnya
perkembangan rekam medis.
2) Menjelaskan alur dan prosedur pelayanan serta berkas rekam
medis di rumah sakit.
3) Menerapkan sistem penomoran rekam medis
4) Menerapkan sistem registrasi dan indeksing manual dan
elektronik.
5) Menerapkan sistem identifikasi, dan assembling rekam medis
manual dan elektronik.
6) Melakukan sistem penyimpanan rekam medis manual dan
elektronik
7) Melakukan sistem penjajaran dan pengendalian/pengontrolan
rekam medis manual dan elektronnik.
8) Melakukan sistem peminjaman rekam medis manual dan
elektronik.
9) Melakukan retensi rekam dan pemusnahan rekam medis manual
dan elektronik.

6
BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Kegiatan Awal
Beberapa kegiatan Awal yang dilaksanakan saat pertama kali praktik
di Balai Besar Kesehatan Paru Makassar sebagai berikut :
1. Melakukan swab antigen
2. Penerimaan oleh Kepala Rekam Medis
3. Pengarahan dan orientasi terkait profil serta unit-unit rumah sakit
4. Pembagian tugas praktik

B. Kegiatan Pokok
1. Menjelaskan sejarah singkat rumah sakit khususnya perkembangan rekam
medis.
Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar
dahulunya bernama balai pengobatan penyakit paru-paru (BP4) Makassar
yang ididrikan pertama kali pada tanggal 27 juni 1959 bertempat di Jl.
HOS.Tjokrominoto dan diresmikan tanggal 30 April 1960 oleh Gubernur
Sulawesi Selatan A. pangeran Dg Rani pada waktu itu di kepalai oleh dr.
Med. RN. Tyagi, berkebangsaan india, dan dibantu secara sukarela oleh dr.
Med. WJ. Meyer, Dokter berkebangsaan Jerman (1965-1995).
Dengan adanya pengembangan wilaya kota, maka gedung BP4
dipindahlkan kedaerah pengembangan di Jl. A.P.Pettarani No. 43 Makassar
dan diresmikan oleh mentri kessehatan pada tanggal 13 November 1993
dan akhirnya setelah mengalami beberapa kali pergantian pimpinan, maka
sejak November 2015 BBKPM Makassar di pimpin oleh Bapak dr.
Syamsuridzal bali,MBA.

7
Perubahan Nama BPA menjadi Balai Besar Kesehatan Paru
Masyarakat (BBKPM) Makassar mulai sejak tanggal 14 September 2005
berdasarkan Permenkes RI No. 1352/Menkes/PER/IX/2005 tentang
organisasi dan tata kerja unit pelaksanaan teknis di bidang kesehatan paru
Masyarakat.

2. Menjelaskan alur dan prosedur pelayanan serta berkas rekam medis di


rumah sakit.

3. Menerapkan sistem penomoran rekam medis


Salah satu sistem dari penyelenggaraan Rekam Medis dimana
semua pasien yg datang ke instansi pelayanan kesehatan diberikan
suatu Nomor Rekam Medis yang berfungsi sebagai salah satu ciri
identitas dari pasien dan pada berkas rekam medisnya dan sebagai
petunjuk tempat dimana berkas rekam medis di simpan. Sistem
penomoran Menjadi sangat penting apabila dikaitkan dengan sistem
kearsipan (penyimpanan Rekam Medis).

1) Kegunaan penomoran
a) Identifikasi dari pasien
b) Memudahkan penyampaian
c) Registrasi pasien (Pada waktu admission)
2) Jenis-jenis penomoran
a) Serial Numbering System
b) Unit Numbering System
c) Serial-Unit Numbering System

8
Balai Besar Kesehatan Paru Makassar memakai sistem penomoran
(UNS) Unit Numbering Sistem yaitu : 1 nomor rekam medis pasien
digunakan seterusnya saat pasien berobat di rumah sakit baik di rawat
jalan, rawat inap dan rawat darurat dan berkas Rekam Medisnya di
satukan dimap.

4. Menerapkan sistem registrasi dan indeksing manual dan elektronik.


Register adalah Pencacatan data yang dibuat pada unit rawat jalan
(poliklinik) di rawat inap, baik itu pasien rawat jalan yang dilayani,
termasuk pasien yang dilayani pada UGD. Dari hasil PKL Di Balai Besar
Kesehatan Paru Makassar ternyata memakai system resgiter berbasis
electronnik yaitu menggunakan aplikasi SIMPEL Adapun langkah
langkahnya sebagai berikut :
5. Menerapkan sistem identifikasi, dan assembling rekam medis manual dan
elektronik.
6.

Anda mungkin juga menyukai