Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
TAHUN AJARAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Keberhasilan penulisan makalah ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang tidak
dapat dituliskan satu persatu. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan tenaga untuk membantu
penulis menyelesaikan makalah ini.
Dengan keterbatasan yang dimilikii penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. baik dari segi materi yang disampaikan ataupun dalam penulisan makalah.
Oleh karena itu penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang membangun pengembangan
makalah ini kedepannya.
Akhir kata penulis berharap penulisan makalah ini dapat menjadi berkat dan memberikan
manfaat tertentu bagi pembaca.
penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................I
DAFTAR ISI...................................................................................................................................II
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.2. Tujuan....................................................................................................................................1
BAB II..............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
BAB III............................................................................................................................................9
PENUTUP........................................................................................................................................9
2.1. Kesimpulan............................................................................................................................9
2.2. Saran......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10
II
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, pengelolaan rekam medis yang benar, baik dan bermutu dapat menjadi
salah satu aspek penting non operasional yang mendukung terjaganya mutu pelayanan kesehatan
di rumah sakit. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
377/Menkes/SK/III/2007 tentang standar profesi perekam medis dan informasi kesehatan
menjelaskan bahwa rekam medis dan informasi kesehatan merupakan aspek penting untuk
mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, 3 pengembangan sistem dan
penerapannya harus didukung oleh tenaga profesi perekam medis yang berkualitas. Untuk
memenuhi harapan tersebut maka sumber daya manusia yang bertugas di Instalasi Rekam Medis
harus mampu memenuhi standar profesi yang telah ditetapkan pemerintah. Sumber daya manusia
yang sesuai kompetensi di bidang rekam medis adalah dengan latar belakang pendidikan
minimal Diploma 3 (D3) Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK).
1.2. Tujuan
1. Menjelaskan masalah profesi rekam medis,profesi kesehatan lainnya.
2. Menjelaskan perbedaan bidang ilmu dasar profesi rekam medis dan lainnya.
3. Menjelaskan organisasi profesi rekam medis.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Profesional yaitu sesorang yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi dari sejumlah sub
jek ilmu dan teknologi yang terspesialisasikan minimal wajib dikuasai agar ia dapat menjelaskan
profesinya dengan baik terhadap klien. profesi rekam medis adalah tenaga kesehatan yang masuk
dalam rumpun keteknisan medis. Dalam SK Kemenpan RB No 135/Kep/12/2002 tentang jabatan
fungsional perekam medis adalah orang yang mengumpulkan, menyimpan, mengelola, menyamp
aikan data dan informasi kegiatan pelayanan kesehatan pasien yang berkualitas tinggi dengan me
mperhatikan aspek hokum dan etika profesi untuk menjamin fungsi – fungsi RM dan informasi k
esehatan.
Defenisi rekam medis dan informasi kesehatan adalah sesorang yang telah menyelesaikan
pendidikan formal rekam medis dan informasi kesehatan sehingga memiliki kompetensi yang dia
kui oleh pemerintahan profesi serta mempunyai tugas tanggung jawab wewenang dan hak secara
penuh untuk melakukan kegiatan pelayanan perekam medis dan informasi kesehatan.
3
a. Ketidaklengkapan pengisian rekam medis membuat terhambatnya pemenuhan hak
pasien terhadap isi rekam medisnya, mempersulit proses klasifikasi dan kodefikasi
penyakit, terhambatnya proses pembuatan pelaporan rumah sakit, terhambatnya
pembuatan tanda bukti untuk kasus kepolisian dan hukum, dan menghambat proses
pengajuan klaim asuransi.
b. Kode diagnosis yang tidak akurat akan menyebabkan data tidak akurat. Hal tersebut
dikarenakan ketidaklengkapan pengisian informasi dokumen rekam medis
diantaranya adalah waktu dokter yang sempit, pasien yang banyak . Kelengkapan
pengisian dokumen rekam medis sangat penting dilakukan karena rekam medis setiap
pasien berfungsi sebagai tanda bukti sah yang dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum.
c. Hal lain yang biasanya terjadi kesalahan yaitu dalam sistem penomoran dokumen
rekam medis. Penomoran nomor rekam medik yang baik merupakan salah satu kunci
keberhasilan atau kebaikan manajemen rekam medis dari suatu pelayanan kesehatan,
tentunya jika didukung dengan sistem yang baik. Penomoran berkas rekam medis
akan menjadi baik apabila petugas benar – benar memperhatikan kinerjanya, teliti
dalam bekerja, dan bekerja secara profesional sesuai prosedur yang berlaku serta
harus diadakan pelatihan untuk petugas rekam medis agar petugas rekam medis lebih
menguasai bidangnya sehingga kewalahan tidak terjadi.
d. Banyak kasus mengenai kerusakan dokumen rekam medis. Dokumen rekam medis
merupakan alat untuk merekam terjadinya transaksi pelayanan sehingga harus dijaga
keamanan dan kerahasiaannya dari bahaya kerusakan.Kerusakan dokumen rekam
medis disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. faktor intrinsik yang meliputi
kualitas kertas, tinta dan perekat kemungkinan menjadi penyebab kerusakan pada
dokumen rekam medis. Faktor ekstrinsik yaitu kelembaban udara, suhu, jamur dan
debu dapat menjadi penyebab kerusakan pada dokumen rekam medis.
4
medis mengkodekan diagnosis penyakit ataupun tindakan pasien ke dalam kode
internasional (International Classification of Diseases), analisis data dan pencatatan data
kesehatan berbasis elektronik.
Adapun kode etik perekam medis berdasarkan peraturan Menteri kesehatan No.
377/MENKES/SK/III/2007 tentang standar profesi perekam medis dan informasi kesehatan yaitu:
1) Kewajiban umum
a. Menerima ajakan kerjasama seseorang atau orang untuk melakukan pekerjaan yang
menyimpang dari standar profesi yang berlaku
b. Menyebarluaskan informasi yang terkandung dalam rekam medis yang dapat merusak
citra perekam medis.
5
c. Menerima imbalan jasa dalam bentuk apapun.
a. Perekam medis wajib mencegah terjadinya tindakan yang menyimpang dari kode etik
profesi
b. Perekam medis wajib meningkatkan mutu rekam medis dan informasi kesehatan
c. Perekam medis wajib berpartisipasi aktif dan berupaya mengembangkan serta
meningkatkan citra profesi
d. Perekam medis wajib menghormati dan mentaati peraturan dan kebijakan organisasi
profesi.
a. Perekam medis wajib menjaga kesehatan dirinya agar dapat bekerja dengan baik.
b. Perekam medis wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
perkembangan IPTEK yang ada.
Yang membedakan etika profesi rekam medis dan yang lainnya, misalkan dengan kedokteran,
Suatu pekerjaan kedokteran yang dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan, kompetensi yang
diperoleh melalui pendidikan berjenjang dan kode etik yang bersifat melayani masyarakat (UU
PS 1 BUTIR 11 NO 29 TH 2004) Hakikat profesi kedokteran adalah bisikan nurani dan
panggilan jiwa untuk mengabdikan diri pada manusia berlandaskan moralitas yang kental,
prinsip kejujuran, keadilan, empati, keikhlasan dan kepedulian sesama manusia Seorang dokter
harus memiliki IQ, EQ dan SQ yang tinggi dan seimbang . Etika Profesi Kedokteran berikut ini:
a. Kesadaran dan pedoman yang mengatur prinsip moral dan etik dalam melaksanakan
kegiatan profesi kedokteran, sehingga mutu dan kualitas profesi kedokteran tetap terjaga
dengan cara yang terhormat
6
b. Seperangkat perilaku dokter dalam hubungannya dengan pasien, keluarga, masyarakat,
teman sejawat dan mitra
c. Rumusan perilaku dokter disusun oleh profesi dan pemerintah (KODEKI)
PORMIKI merupakan organisasi profesi perekam medis dan informasi kesehatan tingkat
nasional, yang diresmikan berdiri pada tanggal 18 Februari 1989, yang dalam kelahirannya
dibidani oleh PPSPM (Panitia Kerja Pembinaan dan Pengembangan Sistem Pencatatan Medis).
Presiden/Ketua Umum yang pertama adalah Ibu Gemala Hatta yang sekaligus merupakan pendiri
dari PORMIKI. PORMIKI menjadi anggota IFHIMA (dulunya IFHRO) ke 15, dan dikenal
dengan nama Indonesian Professionals On Medical Record And Health Information
Organization. Ketua pormiki sekrang adalah Tedy Hidayat, S.ST.RMIK, M.MRS.
7
8
BAB III
PENUTUP
2.1. Kesimpulan
Profesional yaitu sesorang yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi dari sejumlah subjek i
lmu dan teknologi yang terspesialisasikan minimal wajib dikuasai agar ia dapat menjelaskan prof
esinya dengan baik terhadap klien. profesi rekam medis adalah tenaga kesehatan yang masuk dal
am rumpun keteknisan medis. Dalam SK Kemenpan RB No 135/Kep/12/2002 tentang jabatan fu
ngsional perekam medis adalah orang yang mengumpulkan, menyimpan, mengelola, menyampai
kan data dan informasi kegiatan pelayanan kesehatan pasien yang berkualitas tinggi dengan mem
perhatikan aspek hokum dan etika profesi untuk menjamin fungsi – fungsi RM dan informasi kes
ehatan.
Bidang ilmu dasar rekam medis mempelajari hal-hal yang meliputi pencatatan, pelaporan,
pengumpulan, pendaftaran, pengisian, dan analisis data terkait kebutuhan informasi untuk
mendiagnosa pasien agar mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat. Salah satu
kegiatan penting yang dipelajari di jurusan ini adalah coding (pengkodean), dimana perekam
medis mengkodekan diagnosis penyakit ataupun tindakan pasien ke dalam kode
internasional (International Classification of Diseases), analisis datadan pencatatan data
kesehatan berbasis elektronik.
PORMIKI merupakan organisasi profesi perekam medis dan informasi kesehatan tingkat
nasional, yang diresmikan berdiri pada tanggal 18 Februari 1989, yang dalam kelahirannya
dibidani oleh PPSPM (Panitia Kerja Pembinaan dan Pengembangan Sistem Pencatatan Medis).
Presiden/Ketua Umum yang pertama adalah Ibu Gemala Hatta yang sekaligus merupakan pendiri
dari PORMIKI. PORMIKI menjadi anggota IFHIMA (dulunya IFHRO) ke 15, dan dikenal
dengan nama Indonesian Professionals On Medical Record And Health Information
Organization. Ketua pormiki sekrang adalah Tedy Hidayat, S.ST.RMIK, M.MRS.
2.2. Saran
Diharapkan kepada perekam medis dapat mengatasi masalah yang terdapat dalam profesi
rekam medis.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.unimal.ac.id/4008/1/ETIKA%20PROFESI%20KEDOKTERAN.pdf
http://www.pormiki-dki.org/profil/sejarah/9-sejarah
http://perinkes.fkm.univetbantara.ac.id/mengenal-prodi-rekam-medis-informasi-kesehatan-rmik/
#:~:text=Di%20Program%20studi%20Rekam%20Medis,penanganan%20dan%20perawatan%20
yang%20tepat.
10
SOAL
a. 18 Februari 1989
b. 20 januari 1905
c. 14 desember 2020
d. 01 agustus 1998
2. Siapa pendiri dari PORMIKI? B
a. Muhammad hatta
b. Gemala Hatta
c. Ir. Soekarno
d. Sri wijaya
3. Ketua pormiki sekarang adalah ? D
a. Gemala hatta
b. Susi puji astuti
c. Megawati
d. Tedy Hidayat
4. IFHIMA adalah nama baru dari ? A
a. IFHRO
b. IFHRA
c. IFKHA
d. FIMA
5. Permasalahan yang sering dihadapi oleh seorang perekam medis adalah? Kecuali! C
a. Ketidaklengkapan pengisian rekam medis
b. Kode diagnosis
c. Menulis diagnosa pada dokumen RM
d. Banyak kasus mengenai kerusakan dokumen rekam medis.
11