Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MASALAH PROFESI REKAM MEDIS

Disusun Oleh :

Dita Salsabila (1906003)

Mutia Juwita (1906005)

Dosen Pengampu :

Chamy Rahmatiqa, MPH

STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG

TAHUN AJARAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan


rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Unit Kerja Rekam Medis di STIKes Syedza
Saintika Padang.

Keberhasilan penulisan makalah ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang tidak
dapat dituliskan satu persatu. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan tenaga untuk membantu
penulis menyelesaikan makalah ini.

Dengan keterbatasan yang dimilikii penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. baik dari segi materi yang disampaikan ataupun dalam penulisan makalah.
Oleh karena itu penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang membangun pengembangan
makalah ini kedepannya.

Akhir kata penulis berharap penulisan makalah ini dapat menjadi berkat dan memberikan
manfaat tertentu bagi pembaca.

Padang,22 maret 2021

penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................I

DAFTAR ISI...................................................................................................................................II

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

1.1. LATAR BELAKANG...........................................................................................................1

1.2. Tujuan....................................................................................................................................1

BAB II..............................................................................................................................................2

PEMBAHASAN..............................................................................................................................2

A. Masalah Profesi Rekam Medis................................................................................................2

B. Perbedaan Bidang Ilmu Dasar Profesi Rekam Medis dan lainnya..........................................4

C.Organisasi Profesi Rekam Medis.............................................................................................7

BAB III............................................................................................................................................9

PENUTUP........................................................................................................................................9

2.1. Kesimpulan............................................................................................................................9

2.2. Saran......................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

II
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pelayanan kesehatan yang berkualitas merupakan salah satu sarana untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal. Salah satu indikator utama untuk keberhasilan manajemen pada
institusi pelayanan kesehatan adalah tercapainya hak atas hidup sehat bagi seluruh lapisan
masyarakat. Perbaikan mutu pelayanan di unit pelayanan kesehatan harus selalu ditingkatkan
dengan mengadakan evaluasi secara periodik, salah satunya di Instalasi Rekam Medis khususnya
bagian filing atau penyimpanan rekam medis. Hal ini akan memberikan dampak pada eksistensi
rumah sakit selalu terjaga, sehingga kelangsungan operasional serta peningkatan mutu pelayanan
rumah sakit dapat dipertahankan dan dikembangkan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan bahwa bagi tenaga kesehatan
dalam melaksanakan tugas profesinya berkewajiban untuk membuat dan memelihara rekam
medis.

Oleh karena itu, pengelolaan rekam medis yang benar, baik dan bermutu dapat menjadi
salah satu aspek penting non operasional yang mendukung terjaganya mutu pelayanan kesehatan
di rumah sakit. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
377/Menkes/SK/III/2007 tentang standar profesi perekam medis dan informasi kesehatan
menjelaskan bahwa rekam medis dan informasi kesehatan merupakan aspek penting untuk
mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, 3 pengembangan sistem dan
penerapannya harus didukung oleh tenaga profesi perekam medis yang berkualitas. Untuk
memenuhi harapan tersebut maka sumber daya manusia yang bertugas di Instalasi Rekam Medis
harus mampu memenuhi standar profesi yang telah ditetapkan pemerintah. Sumber daya manusia
yang sesuai kompetensi di bidang rekam medis adalah dengan latar belakang pendidikan
minimal Diploma 3 (D3) Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK).

1.2. Tujuan
1. Menjelaskan masalah profesi rekam medis,profesi kesehatan lainnya.
2. Menjelaskan perbedaan bidang ilmu dasar profesi rekam medis dan lainnya.
3. Menjelaskan organisasi profesi rekam medis.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Masalah Profesi Rekam Medis


Dalam surat keputusan mentri pendayagunaan aparatur Negara no 135 Tahun 2002 perek
am medis adalah sesorang yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang secara penuh oleh peja
bat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan
di unit pelayanan kesehatan. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan teknogi kedokter
an, keseimbangan dalam pengelolaan, pengintegrasian dan analisis data menjadi sumber informa
si yang cepat, tepat dan akurat sangat dibutuhkan untuk menampilkan informasi kesehatan yang
berkualitas. Perekam medis merupakan profesi yang memfokuskan kegiatannya pada pelayanan
kesehatan dan pengelolaan sumber informasi pelayanan kesehatan. Dalam melakukan tugasnya s
eorang administrator informasi kesehatan (perekam medis) harus mengetahui, memahami dan m
enginplementasi apa yang harus dilakukan dan yang dilarang sesuai hukum dan etika profesi yan
g ditetapkan oleh organisasi profesinya (PORMIKI).

Unsur – unsur keprofesian

a. Pengetahuan dan keterampilan ( know ledge and skill )


b. Etitut and behaviour
c. Persepsi
d. Pengamatan dan pengalaman

Ciri – ciri professional

a. Pengetahuan teknik khusus


b. Nilai pedoman prilaku kode etik
c. Sifat altruistic
d. Menjadi anggota profesi dan asosiasi yang mencerminkan identitas profesi
e. Memiliki dasar intelektual yang luas
f. Mempunyai kemampuan yang sah menurut hukum

2
Profesional yaitu sesorang yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi dari sejumlah sub
jek ilmu dan teknologi yang terspesialisasikan minimal wajib dikuasai agar ia dapat menjelaskan
profesinya dengan baik terhadap klien. profesi rekam medis adalah tenaga kesehatan yang masuk
dalam rumpun keteknisan medis. Dalam SK Kemenpan RB No 135/Kep/12/2002 tentang jabatan
fungsional perekam medis adalah orang yang mengumpulkan, menyimpan, mengelola, menyamp
aikan data dan informasi kegiatan pelayanan kesehatan pasien yang berkualitas tinggi dengan me
mperhatikan aspek hokum dan etika profesi untuk menjamin fungsi – fungsi RM dan informasi k
esehatan.

Tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak penuh dalam


1. Pengelolaan system rekam medis
2. Pengelolaan statistic kesehatan
3. Menyajikan data dan informai kesehatan
4. Melakukan analisa kuantitatif dan kualitatif

Defenisi rekam medis dan informasi kesehatan adalah sesorang yang telah menyelesaikan
pendidikan formal rekam medis dan informasi kesehatan sehingga memiliki kompetensi yang dia
kui oleh pemerintahan profesi serta mempunyai tugas tanggung jawab wewenang dan hak secara
penuh untuk melakukan kegiatan pelayanan perekam medis dan informasi kesehatan.

Profesi MIK adalah :

a. Administrator informasi kesehatan yang berkewajiban untuk mengumpulkan, mengintegrasika


n dan menganalisis data pelayanan kesehatan primer dan skunder, mendiseminasi informasi men
ata sumber informasi bagi kepentinga riset perencanaan, memberikan jasa dan efaluasi pelayanan
kesehatan lintas multilayanan system pelayan kesehatan integritas
b. Sesorang yang telah menerima pelatihan profesional pada jenjang pendidikan ( baik yang dikel
uarkan oleh asosiasi ataupun s-1 ) pada bidang manajemen data kesehatan dan alur informasi syst
em pelayanan kesehatan.

Permasalahan yang sering dihadapi oleh seorang perekam medis:

3
a. Ketidaklengkapan pengisian rekam medis membuat terhambatnya pemenuhan hak
pasien terhadap isi rekam medisnya, mempersulit proses klasifikasi dan kodefikasi
penyakit, terhambatnya proses pembuatan pelaporan rumah sakit, terhambatnya
pembuatan tanda bukti untuk kasus kepolisian dan hukum, dan menghambat proses
pengajuan klaim asuransi.
b. Kode diagnosis yang tidak akurat akan menyebabkan data tidak akurat. Hal tersebut
dikarenakan ketidaklengkapan pengisian informasi dokumen rekam medis
diantaranya adalah waktu dokter yang sempit, pasien yang banyak . Kelengkapan
pengisian dokumen rekam medis sangat penting dilakukan karena rekam medis setiap
pasien berfungsi sebagai tanda bukti sah yang dapat dipertanggungjawabkan secara
hukum.
c. Hal lain yang biasanya terjadi kesalahan yaitu dalam sistem penomoran dokumen
rekam medis. Penomoran nomor rekam medik yang baik merupakan salah satu kunci
keberhasilan atau kebaikan manajemen rekam medis dari suatu pelayanan kesehatan,
tentunya jika didukung dengan sistem yang baik. Penomoran berkas rekam medis
akan menjadi baik apabila petugas benar – benar memperhatikan kinerjanya, teliti
dalam bekerja, dan bekerja secara profesional sesuai prosedur yang berlaku serta
harus diadakan pelatihan untuk petugas rekam medis agar petugas rekam medis lebih
menguasai bidangnya sehingga kewalahan tidak terjadi.
d. Banyak kasus mengenai kerusakan dokumen rekam medis. Dokumen rekam medis
merupakan alat untuk merekam terjadinya transaksi pelayanan sehingga harus dijaga
keamanan dan kerahasiaannya dari bahaya kerusakan.Kerusakan dokumen rekam
medis disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. faktor intrinsik yang meliputi
kualitas kertas, tinta dan perekat kemungkinan menjadi penyebab kerusakan pada
dokumen rekam medis. Faktor ekstrinsik yaitu kelembaban udara, suhu, jamur dan
debu dapat menjadi penyebab kerusakan pada dokumen rekam medis.

B. Perbedaan Bidang Ilmu Dasar Profesi Rekam Medis dan lainnya.


Bidang ilmu dasar rekam medis mempelajari hal-hal yang meliputi pencatatan, pelaporan,
pengumpulan, pendaftaran, pengisian, dan analisis data terkait kebutuhan informasi untuk
mendiagnosa pasien agar mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat. Salah satu
kegiatan penting yang dipelajari di jurusan ini adalah coding (pengkodean), dimana perekam

4
medis mengkodekan diagnosis penyakit ataupun tindakan pasien ke dalam kode
internasional (International Classification of Diseases), analisis data dan pencatatan data
kesehatan berbasis elektronik.

1. Etika Profesi Rekam Medis

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


377/Menkes/SK/III/2007 bahwa kode etik merupakan ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai
internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan suatu konprehensif suatu
profesi yang memberikan tuntutan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi.
Sedangkan kode etik perekam medis diartikan sebagai pedoman sikap dan perilaku perekam
medis dalam menjalankan serta mempertanggungjawabkan segala tindakan profesinya baik
kepada profesi, pasien, maupun masyarakat luas

Adapun kode etik perekam medis berdasarkan peraturan Menteri kesehatan No.
377/MENKES/SK/III/2007 tentang standar profesi perekam medis dan informasi kesehatan yaitu:

1) Kewajiban umum

a. Perekam medis selalu menjalankan tugas berdasarkan standar profesi tertinggi


b. Perekam medis lebih mengutamakan pelayanan daripada kepentingan pribadi dan
selalu berusahan memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan
kesehatan yang bermutu
c. Perekam medis wajib menyimpan dan menjaga data rekam medis serta informasi
yang terkandung di dalamnya sesuai dengan ketentuan prosedur manajemen,
ketetapan pimpinan institusi dan peraturan perundangan yan berlaku
d. Perekam medis wajib melaksanakan tugas yang dipercaya pimpinan kepadanya
dengan penuh tanggungjawab, teliti dan akurat.

2) Perbuatan atau tindakan yang bertentangan dengan kode etika

a. Menerima ajakan kerjasama seseorang atau orang untuk melakukan pekerjaan yang
menyimpang dari standar profesi yang berlaku
b. Menyebarluaskan informasi yang terkandung dalam rekam medis yang dapat merusak
citra perekam medis.

5
c. Menerima imbalan jasa dalam bentuk apapun.

3) Peningkatan pengetahuan dan kemampuan professional, baik anggota maupun organisasi


dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan profesi melalui penerapan ilmu dan
teknologi yang berkaitan dengan perkembangan di bidang rekam medis dan informasi kesehatan

4) Kewajiban terhadap profesi

a. Perekam medis wajib mencegah terjadinya tindakan yang menyimpang dari kode etik
profesi
b. Perekam medis wajib meningkatkan mutu rekam medis dan informasi kesehatan
c. Perekam medis wajib berpartisipasi aktif dan berupaya mengembangkan serta
meningkatkan citra profesi
d. Perekam medis wajib menghormati dan mentaati peraturan dan kebijakan organisasi
profesi.

5) Kewajiban terhadap diri sendiri

a. Perekam medis wajib menjaga kesehatan dirinya agar dapat bekerja dengan baik.
b. Perekam medis wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
perkembangan IPTEK yang ada.

2. Etika Profesi Bidang Lain.

Yang membedakan etika profesi rekam medis dan yang lainnya, misalkan dengan kedokteran,
Suatu pekerjaan kedokteran yang dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan, kompetensi yang
diperoleh melalui pendidikan berjenjang dan kode etik yang bersifat melayani masyarakat (UU
PS 1 BUTIR 11 NO 29 TH 2004) Hakikat profesi kedokteran adalah bisikan nurani dan
panggilan jiwa untuk mengabdikan diri pada manusia berlandaskan moralitas yang kental,
prinsip kejujuran, keadilan, empati, keikhlasan dan kepedulian sesama manusia Seorang dokter
harus memiliki IQ, EQ dan SQ yang tinggi dan seimbang . Etika Profesi Kedokteran berikut ini:

a. Kesadaran dan pedoman yang mengatur prinsip moral dan etik dalam melaksanakan
kegiatan profesi kedokteran, sehingga mutu dan kualitas profesi kedokteran tetap terjaga
dengan cara yang terhormat

6
b. Seperangkat perilaku dokter dalam hubungannya dengan pasien, keluarga, masyarakat,
teman sejawat dan mitra
c. Rumusan perilaku dokter disusun oleh profesi dan pemerintah (KODEKI)

C.Organisasi Profesi Rekam Medis

IFHIMA merupakan organisasi profesi perekam medis dan manajemen informasi


kesehatan tingkat dunia. IFHIMA adalah nama baru dari IFHRO (International Federation of
Health Records Organizations) yang diresmikan dalam Kongres IFHRO XVI pada tanggal 15-19
November 2010 di Milan – Italy. IFHRO sendiri diresmikan berdiri pada tanggal 29 Mei 1968 di
Stockholm, Sweden. IFHRO merupakan organisasi nirlaba yang memiliki hubungan resmi
dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai organisasi non pemerintah (LSM).

PORMIKI merupakan organisasi profesi perekam medis dan informasi kesehatan tingkat
nasional, yang diresmikan berdiri pada tanggal 18 Februari 1989, yang dalam kelahirannya
dibidani oleh PPSPM (Panitia Kerja Pembinaan dan Pengembangan Sistem Pencatatan Medis).
Presiden/Ketua Umum yang pertama adalah Ibu Gemala Hatta yang sekaligus merupakan pendiri
dari PORMIKI. PORMIKI menjadi anggota IFHIMA (dulunya IFHRO) ke 15, dan dikenal
dengan nama Indonesian Professionals On Medical Record And Health Information
Organization. Ketua pormiki sekrang adalah Tedy Hidayat, S.ST.RMIK, M.MRS.

Penyelenggaraan Kongres PORMIKI

1) Kongres I : Tahun 1992 di Jakarta


2) Kongres II : Tahun 1995 di Daerah Istimewa Yogyakarta
3) Kongres III : Tahun 1999 di Surabaya
4) Kongres IV : Tahun 2003 di Denpasar, Bali
5) Kongres V : Tahun 2006 di Semarang, Jawa Tengah
6) Kongres VI: Tahun 2009 di Bandung, Jawa Barat
7) Kongres VII: Tahun 2012 di Pontianak, Kalimantan Barat
8) Kongres VIII: Tahun 2015 di Makasar, Sulawesi Selatan
9) Kongres IX: Tahun 2018 di Medan, Sumatra Utara

7
8
BAB III

PENUTUP

2.1. Kesimpulan
Profesional yaitu sesorang yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi dari sejumlah subjek i
lmu dan teknologi yang terspesialisasikan minimal wajib dikuasai agar ia dapat menjelaskan prof
esinya dengan baik terhadap klien. profesi rekam medis adalah tenaga kesehatan yang masuk dal
am rumpun keteknisan medis. Dalam SK Kemenpan RB No 135/Kep/12/2002 tentang jabatan fu
ngsional perekam medis adalah orang yang mengumpulkan, menyimpan, mengelola, menyampai
kan data dan informasi kegiatan pelayanan kesehatan pasien yang berkualitas tinggi dengan mem
perhatikan aspek hokum dan etika profesi untuk menjamin fungsi – fungsi RM dan informasi kes
ehatan.

Bidang ilmu dasar rekam medis mempelajari hal-hal yang meliputi pencatatan, pelaporan,
pengumpulan, pendaftaran, pengisian, dan analisis data terkait kebutuhan informasi untuk
mendiagnosa pasien agar mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat. Salah satu
kegiatan penting yang dipelajari di jurusan ini adalah coding (pengkodean), dimana perekam
medis mengkodekan diagnosis penyakit ataupun tindakan pasien ke dalam kode
internasional (International Classification of Diseases), analisis datadan pencatatan data
kesehatan berbasis elektronik.

PORMIKI merupakan organisasi profesi perekam medis dan informasi kesehatan tingkat
nasional, yang diresmikan berdiri pada tanggal 18 Februari 1989, yang dalam kelahirannya
dibidani oleh PPSPM (Panitia Kerja Pembinaan dan Pengembangan Sistem Pencatatan Medis).
Presiden/Ketua Umum yang pertama adalah Ibu Gemala Hatta yang sekaligus merupakan pendiri
dari PORMIKI. PORMIKI menjadi anggota IFHIMA (dulunya IFHRO) ke 15, dan dikenal
dengan nama Indonesian Professionals On Medical Record And Health Information
Organization. Ketua pormiki sekrang adalah Tedy Hidayat, S.ST.RMIK, M.MRS.

2.2. Saran
Diharapkan kepada perekam medis dapat mengatasi masalah yang terdapat dalam profesi
rekam medis.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.unimal.ac.id/4008/1/ETIKA%20PROFESI%20KEDOKTERAN.pdf

http://www.pormiki-dki.org/profil/sejarah/9-sejarah

http://perinkes.fkm.univetbantara.ac.id/mengenal-prodi-rekam-medis-informasi-kesehatan-rmik/
#:~:text=Di%20Program%20studi%20Rekam%20Medis,penanganan%20dan%20perawatan%20
yang%20tepat.

10
SOAL

1. Kapan PORMIKI dibentuk ? A

a. 18 Februari 1989
b. 20 januari 1905
c. 14 desember 2020
d. 01 agustus 1998
2. Siapa pendiri dari PORMIKI? B
a. Muhammad hatta
b. Gemala Hatta
c. Ir. Soekarno
d. Sri wijaya
3. Ketua pormiki sekarang adalah ? D
a. Gemala hatta
b. Susi puji astuti
c. Megawati
d. Tedy Hidayat
4. IFHIMA adalah nama baru dari ? A
a. IFHRO
b. IFHRA
c. IFKHA
d. FIMA
5. Permasalahan yang sering dihadapi oleh seorang perekam medis adalah? Kecuali! C
a. Ketidaklengkapan pengisian rekam medis
b. Kode diagnosis
c. Menulis diagnosa pada dokumen RM
d. Banyak kasus mengenai kerusakan dokumen rekam medis.

11

Anda mungkin juga menyukai