Disusun untuk memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Praktik Manajemen Rekam Medis
Nama Kelompok 14 :
Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta hidayahnya sehingga penyusunan tugas ini dapat diselesaikan. Tugas ini disusun untuk
diajukan sebagai tugas mata kuliah Praktik Manajemen Rekam Medis dengan judul “
Demikianlah tugas ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktek Manajemen
Rekam Medis. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................2
C. Tujuan Masalah.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
A. Kesimpulan..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................1
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan dari perkembangan di dunia kesehatan tidak lepas dari adanya teknologi
yang mutakhir. Selain itu juga keberadaan orang-orang yang berpengaruh serta instansi
yang bergerak di bidang kesehatan juga merupakan faktor pendukung dari kemajuan dari
dunia kesehatan.
Tenaga medis juga harus mumpuni dalam menjalankan tugasnya, supaya bisa
melayani masyarakat dengan baik dan mendapat kepercayaan penuh dari masyarakat..
maka dari itu, seorang tenaga kesehatan, khususnya dalam hal ini perekam medis, harus
memiliki tanggung jawab, etik dan moral yang tinggi, keahlian, dan kewenangan yang
terus menerus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan pelatihan berkelanjutan.
Ketentuan lainnya sesuai Pasal 44 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan setiap tenaga kesehatan yang menjalankan praktik wajib
memiliki Surat Tanda Registrasi (STR).
Perekam Medis dan Informasi Kesehatan harus memiliki kompetensi yang sudah
diatur dalam undang-undang .Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan Indonesia (PORMIKI) hadir secara konsisten, berkesinambungan dan penuh
tanggung jawab terus meningkatkan pengelolaan organisasi ini dengan perjuangan dan
semangat yang tinggi mengembangkan organisasi mulai dari tingkat pusat, daerah dan
cabang diseluruh Indonesia. Organisasi ini merupakan satu-satunya wadah komunikasi
antar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan dalam melaksanakan tugasnya
yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data untuk menghasilkan
informasi kesehatan yang handal dan terpercaya. Membantu meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui peningkatan sistem kesehatan nasional dengan membina
dan mengembangkan sistem rekam medis dan informasi kesehatan. Mengembangkan ilmu
rekam medis dan informasi kesehatan Memperjuangkan kepentingan profesi dan para
1
anggota. Perekam Medis adalah seorang yang mengumpulkan, menyimpan, mengolah,
memberikan info dan data rutinitas pelayanan kesehatan pasien yang bermutu dengan
menyimak faktor hukum dan etika profesi untuk menjamin.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Setelah melalui pemilihan suara akhirnya dipilih seorang Ketua Umum yang
kemudian membentuk kelompok Pengurus Harian. Setelah pemilihan, Ketua Umum
terpilih yaitu Sdri. Gemala Hatta dengan mendapat bantuan penuh dari Ketua Umum PB
IDI menyusun Anggaran Dasar dan Rumah Tangga.
Dalam kesempatan itu PORMIKI yang baru terbentuk sekaligus mengadakan press
release pembentukan organisasi profesi yang baru. Wakil Ketua PB IDI saat itu yaitu dr.
Kartono Mohamad berkenan hadir dan sekaligus juga memberikan kata sambutan yang
menumbuhkan semangat. Pertemuan di landmark mencatat 16 penandatangan Naskah
3
Proklamasi sehingga jumlah penandatanganan untuk kedua kesempatan itu (18 dan 26
Februari 1989) berjumlah 47 orang.
Adapun hasil kegiatan PPSPM yaitu mengadakan 2 kali latihan rekam medis dasar
dan 1 kali lanjutan selama masing-masing dua setengah bulan. Selain itu PPSPM juga
membuat Bulletin Medical Record yang disebut BMR dan kemudian Majalah Informasi
Kesehatan (MIK). Sarana KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) ini diterbitkan setiap 3
bulan sekali dan berhasil keluar dengan 28 kali terbitan atau selama 9 tahun berjalan.
Bantuan keuangan dari Dinas Kesehatan DKI Jaya untuk kegiatan PPSPM yang
minim membuat PPSPM kemudian melaksanakan Konsultasi Sehari Berkala, suatu
kegiatan yang selain mencari dana tambahan juga berfungsi sebagai sarana KIE. Adalah
menggembirakan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh PPSPM baik berupa
penataran 21/2 bulan maupun Konsultasi Sehari senantiasa diminati oleh banyak peserta
dari berbagai propinsi. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan pendidikan rekam
medis amatlah dirasakan rumah sakit.
4
meskipun para anggota akhirnya tidak memperoleh honorarium apapun, namun selama
waktu itu PPSPM belum dinyatakan bubar oleh DK DKI Jaya. Keadaan ini tetap tidak
menurunkan kegiatan PPSPM. Konsultasi Berkala sebagai sumber dana Majalah Informasi
Kesehatan tetaplah diadakan meskipun para anggota telah terbiasa untuk bekerja tanpa
imbalan/ Itulah sebabnya maka MIK tetap bisa bertahan selama 28 terbitan.
Puncak dari kebimbangan dan kekuatiran akan “nasib” PPSPM kiranya ditangkap
oleh PERSADI Jaya. Sebetulnya sudah lama para anggota PPSPM saling memberikan
dorongan untuk membuat suatu organisasi rekam medis namun keberanian itu timbul
tenggelam. Lebih daripada itu PPSPM, bahkan sudah ingin melepaskan diri dari DK DKI
dan karenanya rancangan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga yang dikarang oleh PPSPM
sudah diteruskan kepada Bapak Kanwil. Sayangnya rancangan itu berjalan-jalan di kantor
Kanwil selama labih dari setahun alias sedang dalam tahapan evaluasi sehingga akhirnya
semangat untuk mendirikan organisasi menjadi terkatung-katung. Oleh karena itu barulah
ketika didorong oleh PERSADI Jaya yang melihat bahwa rekam medis adalah bagian
administrasi, maka akhirnya anggota PPSPM secara bulat menyetujui pendirian organisasi
rekam medis.
5
mempunyai nama pasti. Oleh karena itu kemudian rekan-rekan dari organisasi rekam
medis berkonsultasi dengan Bapak Ketua Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
(PPPB) dan Depdikbud. Berdasarkan usulan dari Bapak Prof. Anton Moelyono selaku
Ketua PPPB akhirnya ditetapkan nama organisasi ini Perhimpunan Profesional Perekam
Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia yang kemudian disingkat oleh para anggota
menjadi PORMIKI.
Historisnya, pada tanggal 17 Desember 1981 Kepala Dinas Kesehatan DKI Jaya
mengeluarkan suatu SK pembentukan Panitia Kerja PPSPM dengan No.
431/DKK.075.8/1981 dengan masa yang tidak terbatas: Ketua Panker ini adalah Sdr.
Gemala Hatta dari RSAB Harapan Kita, Jakarta, sedangkan anggota-anggotanya berasal
dari 10 RS yang berada di lingkungan DKI Jaya serta beberapa pejabat Dinas Kesehatan
DKI, Jaya. Adapun hasil kegiatan PPSPM yaitu mengadakan 2 kali latihan rekam medis
dasar dan 1 kali lanjutan selama masing-masing dua setengah bulan. Selain itu PPSPM
juga membuat Bulletin Medical Record yang disebut BMR dan kemudian Majalah
Informasi Kesehatan (MIK).
Sarana KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) ini diterbitkan setiap 3 bulan sekali
dan berhasil keluar dengan 28 kali terbitan atau selama 9 tahun berjalan. Sirkulasi 1000
eksemplar setiap terbit menjangkau 27 propinsi serta memperoleh nomor penerbitan
International Serial Standar Number (ISSN) dari Paris melalui Pusat Dokumentasi Ilmiah
Nasional RI. Di samping itu majalah sederhana ini (sekitar a 50 halaman) juga
memperoleh nomor penerbitan dari Departemen Penerangnan RI dengan SK Men.Pen. RI
No. 1032/SK/DITJEN PPG/STT/1985 tanggal 31 Desember 1985.
Suatu badan atau instansi berdiri pasti memiliki tujuan. Baik untuk kelompok
ataupun untuk masyarakat luas. Di bawah ini merupakan tujuan dari berdirinya
PORMIKI, antara lain :
o Membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan sistem
kesehatan nasional dengan membina dan mengembangkan sistem rekam medis dan
informasi kesehatan.
o Mengembangkan ilmu rekam medis dan informasi kesehatan
6
o Memperjuangkan kepentingan profesi dan para anggota.
Kompetensi pokok merupakan kompetensi mutlak yang harus dimiliki oleh profesi
perekam medis. Sedangkan kompetensi pendukung merupakan Kemampuan yang harus
dimiliki sebagai pengembangan pengetahuan dan ketrampilan dasar untuk mendukung
tugas. Artinya bahwa seorang profesi perekam medis harus menguasai kompetensi pokok
yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi untuk menjalankan kegiatan rekam medis
dan informasi kesehatan, selain itu juga harus menguasai kompetensi pendukung sebagai
pengembangan dari kompetensi dasar.
Dalam KMK 312 dinyatakan Kompetensi dibangun dengan akar yang terdiri atas
profesionalisme yang luhur, kewaspadaan dalam bentuk mawas diri dan pengembangan
diri, serta komunikasi efektif, yang akan menunjang manajemen data dan informasi
7
kesehatan, keterampilan klasifikasi klinis, kodifikasi penyakit dan masalah kesehatan
lainnya, dan prosedur klinis, aplikasi statistik kesehatan, epidemiologi dasar, biomedik,
serta manajemen pelayanan RMIK.
Maka dari itu, berikut susunan Kompetensi PMIK berdasarkan KMK 312 tahun 2020:
Mampu melaksanakan sistem RMIK secara profesional sesuai dengan nilai dan prinsip
ketuhanan, moral, luhur, etika, disiplin, hukum, dan sosial budaya.
3. Komunikasi Efektif.
Mampu merancang dan mengelola struktur, format, dan isi data kesehatan, termasuk
memahami sistem klasifikasi, dan perancangan sistem pembayaran pelayanan kesehatan,
secara manual, maupun elektronik.
Mampu menetapkan klasifikasi klinis, kodifikasi penyakit, dan masalah kesehatan lainnya,
serta prosedur klinis dengan tepat sesuai klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia, yang
digunakan untuk statistik penyakit dan sistem pembiayaan fasilitas pelayanan kesehatan.
8
6. Aplikasi Statistik Kesehatan, Epidemiologi Dasar, dan Biomedik.
Mampu mengelola pelayanan rekam medis yang bermutu sesuai alursistem untuk
memastikan rekam medis tersedia saat diperlukan untuk pelayanan pasien secara manual,
lrybrid dan elektronik di fasilitas pelayanan kesehatan.
9
Komunikasi lisan dan tertulis dalam rangka kolaborasi dengan mitra kerja.
Komunikasi dengan masyarakat.
Komunikasi verbal dan non verbal.
Penerapan ilmu komunikasi untuk pengumpulan, pengolahan, penyajian data beserta
informasi kesehatan.
10
Analisis data pelayanan dan program kesehatan secara manual dan elektronik.
Pemanfaatan data pelayanan dan program kesehatan sebagai informasi/masukan
untuk pengambilan keputusan.
Pengelolaan pelayanan RMIK di fasilitas pelayanan kesehatan.
Pengelolaan pelayanan RMIK di seluruh fasilitas kesehatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
2. Standar kompetensi PMIK dapat menjadi acuan dan landasan bagi PMIK dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam memberikan pelayanan RMIK di
semua fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Standar kompetensi PMIK juga digunakan sebagai acuan dalam merancang dan
melaksanakan program pendidikan RMIK di Indonesia.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://maiormedis.com/standar-profesi-perekam-medis ,
https://rumahismy.wordpress.com/2012/10/16/7-kompetensi-perekam-medis-2
Artikel tentang rekam medis - PUSAT PELATIHAN DAN, https://pusatpelatihanrumahsakit.com ›
2014/11/05 › , https://aepnurulhidayat.wordpress.com › 2015/08/30
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN No. 312 Tahun 2020. TENTANG STANDAR PROFESI
PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN.