Anda di halaman 1dari 2

Kebijakan Baru Twitter Usai Dibeli Elon Musk

Elon Musk resmi menjadi pemilik media sosial Twitter mulai tanggal 27 Oktober
2022 kemarin. Tak butuh waktu lama, Musk langsung menyesuaikan diri dengan semua
perubahan yang menurutnya ideal. Apa saja kebijakannya?

Mulai 9 November, misalnya. Pengguna akan melihat akun yang disorot dengan warna
biru dengan tambahan "official" di bawah namanya.

Sekarang,centang biru tidak lagi digunakan hanya untuk tokoh terkenal, figur, artis atau
pejabat sebagai tanda bahwa akun itu asli. Tapi centang biru adalah label yang
diberikan kepada mereka yang membayar Twitter Blue seharga 8 dolar AS per
bulannya.

Elon Musk sendiri mengkonfirmasi pada Rabu (10/11) bahwa akan ada perubahan
“bodoh” yang akan terjadi di Twitter pada beberapa bulan ke depan, menambahkan
“Kami akan menjaga apa yang berhasil & mengubah apa yang tidak.”

Elon Musk juga memberhentikan setengah dari staf Twitter. Sekitar 3.700 karyawan
Twitter di seluruh divisi di seluruh dunia di-PHK kemarin, Jumat (4/11). Karyawan yang
diberhentikan akan segera kehilangan akses ke email kantor dan sistem kantor internal
mereka. Upaya ini dilakukan untuk menekan biaya.

Terkesan agresif, ternyata PHK ini memang agak dadakan dan terkesan tanpa
pertimbangan matang. Itu karena dua hari kemudian, beberapa mantan karyawan yang
dipecat mengabarkan mereka mendapat telepon dari Twitter mengajak mereka kembali
bergabung dengan perusahaan.

Selain kebijakan-kebijakan tersebut, Elon Musk mengumumkan pada 29 Oktober bahwa


dia akan membentuk "Dewan Moderasi Konten". Mereka termasuk orang-orang yang
memiliki posisi tertinggi dalam memutuskan apakah konten di Twitter pantas atau tidak.

Dewan yang terdiri dari “sudut pandang yang sangat beragam” belum dibentuk. Sampai
dibentuk, tidak ada perubahan kebijakan moderasi konten Twitter, tambah Elon.

Menariknya, beberapa akun yang menyamar sebagai Elon Musk kemudian memposting
lelucon tentang Musk yang ditangguhkan secara permanen. Seperti akun komedian
Kathy Griffin yang menggunakan foto dan nama Elon Musk serta memposting lelucon
tentang pemilu AS. Akun Kathy Griffin (sebelumnya disorot dengan warna biru)
kemudian menghilang.
Lebih ironis ketika Elon Musk pernah men-tweet "Komedi sekarang legal di Twitter" dan
pernah menyebutkan menentang penangguhan permanen. Tapi itu sepertinya tidak
berlaku untuk membuat lelucon tentang CEO baru.

Jika ditarik ke belakang kembali, Elon Musk hampir membatalkan pembelian Twitter-
nya, menuduh Twitter tidak transparan tentang data akun bot Twitter - saat itu, Twitter
mengklaim bot hanya menyumbang 5 persen dari total Akun. Musk membatalkan
kesepakatan dan Twitter membawa Musk ke pengadilan untuk memaksanya membeli
Twitter. Namun, setelah Elon Musk menjadi satu-satunya pemilik media sosial berlogo
burung biru, Musk bahkan tidak menyebut bot dan spam.

Sumber : kumparan

Anda mungkin juga menyukai