Anda di halaman 1dari 3

Elon Musk beli Twitter Seharga Rp633

triliun, ada apa ?

Heboh baru – baru ini persoalan Elon Musk yang merupakan salahsatu orang terkaya
dunia atau bahkan dikabarkan oleh majalah Forbes dia adalah orang terkaya di dunia yang
memutuskan untuk membeli sosial media Twitter seharga $44 miliar atau sekitar 633 triliun
rupiah. Sebenarnya apa yang melatarbelakangi Musk untuk tiba-tiba saja membeli mayoritas
saham dari media sosial yang berlogo burung biru itu ?

Musk mengklaim bahwa dengan membeli Twitter dirinya akan melakukan sejumlah
perubahan penting, karena Dia meyakini ada potensi luar biasa dari Twitter. Dengan membeli
Twitter dirinya ingin agar kedepannya Twitter bisa membatasi adanya akun – akun palsu,
serta melonggarkan pembuatan konten bagi penggunanya. Twitter awalnya sempat menolak
tawaran Musk ini, tapi mereka akhirnya setuju.

Menurut Musk dalam pernyataanya setelah mengumumkan kesepakatannya dengan


Twitter, bahwa kebebasan berbicara adalah dasar dari implementasi demokrasi dan Twitter
adalah salahsatu tempat besar bagi manusia untuk memperdebatkan hal –hal penting. Dia
ingin agar Twitter kedepannya nanti menjadi lebih baik dari sebelumnya dengan
menambahkan fitur – fitur baru, meningkatkan kepercayaan dengan mengubah algoritma,
mengalahkan berbagai macam bot dan spam yang ada dan mengautentikasi sesama manusia.
Mungkin yang mendorong Twitter untuk akhirnya menyetujui langkah Musk ini,
selain tawaran perubahan yang diajukan Musk, mungkin terlebih lagi juga karena Twitter
saat ini semakin banyak menghadapi tekanan dari para politikus dan regulator yang selama
ini para pengguna tersebut selalu mengeluhkan konten yang muncul di platform ini. Terlebih
langkah –langkah kontroversial yang sering diambil Twitter akhir – akhir ini khususnya yang
mempengaruhi perpolitikan nasional.

Sebagai contoh di Amerika Serikat Twitter sempat dikritik atas upaya mereka
menengahi informasi keliru. Langkah mengejutkan dilakukan Twitter dengan menutup akses
akun mantan Presiden AS, Donal Trump dengan alasan untuk meredam berbagai hasutan
kekerasan. Langkah ini cukup menghebohkan alih – alih twitter ingin mendamaikan suasana,
malah kini dicap sebagai salahsatu upaya pembatasan kebebasan berbicara oleh publik
khususnya dari kelompok kiri politik Amerika Serikat.

Dan kejadian ini pun ditanggapi oleh Elon Musk, dia mengira banyak orang tidak
senang bahwa ada platform media sosial terbesar yang menjadi penengah kebebasan
berbicara. Mungkin ini jadi alasan Musk juga untuk membeli Twitter, Ia ingin berusaha
memenuhi berbagai tuntutan global yang memiliki banyak keluhan tentang media sosial ini.
Ia ingin menciptakan keaadaan yang kondusif dengan mengontrol salahsatu media sosial
besar, mungkin itu yang dipikirkan Elon Musk.

Mampukah Elon Musk untuk mengubah Twitter menjadi


lebih baik ?

Ada lagi ide dari Elon Musk setelah segala proses pengambilalihan ini selesai, adalah
untuk berencana memberi ruang cuitan yang lebih panjang dan memberikan tambahan fitur
pengeditan. Selama ini pengguna Twitter pun juga sering mengeluh dengan pembatasan
jumlah huruf yang dipakai dalam konten Twitter, samapai sampai harus disingkat dan tidak
jarang malah menimbulkan salahpaham. Terlebih lagi tidak adanya fitur pengeditan membuat
tulisan yang susah payah diketik harus dihapus secara keseluruhan atau harus diberikan
klarifikasi, sangat menyebalkan tentunya.

Saham Twitter pun selanjutnya akan dihapus dari daftar dan memutuskan untuk
dijadikan aset privat, hal ini tentunya membuat elon Musk akan semakin bebas dalam
mengambil langkah – langkah penting untuk perubahan Twitter. Tapi yang jadi pertanyaan
apakah Musk mampu melakukan semua itu ? walaupun sudah mendapatkan segala akses
kemudahan ?.

Musk juga menegaskan bahwa dirinya tidak terlalu peduli dengan keuntungan yang
didapatkan Twitter, dia siap menghadapi saat – saat yang terburuk apapun yang akan dialami
Twitter. Twitter sendiri pun pada dasarnya memang jarang menghasilkan keuntungan dan
penggunanya pun sendiri di Amerika Serikat cenderung melambat, dan Musk menyadari
semua itu. Berbeda dengan capaian platform media sosial lainnya, dan tentunya pandangan
Musk berbeda dengan Mark Zuckeberg yang tergoda untuk membeli Whatsapp dan
Instagram. Musk sepertinya lebih ingin memberikan perubahan positif dari platform media
sosial ini yang terkenal selalu memviralkan hal – hal apapun dengan cepat, daripada untuk
mencari keuntungan yang lebih besar.

Wah menarik sekali ya langkah dari Elon Musk membeli Twitter tersebut, tidak sabar
tentunya bila Twitter berhasil Ia modifikasi menjadi lebih baik. Sekian informasi dari saya,
jangan lupa membaca artikel saya yang lainnya !.

Anda mungkin juga menyukai