Anda di halaman 1dari 2

KENAPA MEMILIH TWITTER?

Desita

Salah satu tren pemberitaan yang sudah cukup lama diterapkan di Indonesia adalah
jurnalisme warga. Jurnalisme warga merupakan proses di mana seseorang yang bukan jurnalis
profesional dapat memberikan informasi terkini melalui media. Munculnya tren tersebut tidak
terlepas dari pengaruh perkembangan teknologi yang semakin canggih. Keberadaan smartphone
dan jaringan internet membuat masyarakat dapat dengan mudah mengakses dan membagikan
berbagai berita kepada khalayak luas. Di Indonesia sendiri, jurnalisme warga dapat ditemukan di
berbagai media seperti TV, radio, hingga media sosial.
Banyak platform media sosial yang dijadikan sebagai wadah bagi seorang jurnalis warga
untuk membagikan informasi yang mereka dapatkan. Salah satu media sosial yang sering
digunakan adalah Twitter. Berita mengenai bencana alam, kecelakaan, politik, bahkan gosip artis
dapat dicari menggunakan Twitter. Beragamnya informasi yang ada di Twitter juga disebabkan
karena jumlah penggunanya yang cukup banyak dan aktif. Didukung teknologi internet, Twitter
telah memfasilitasi proses transfer informasi dengan lebih cepat dan efisien.
Terdapat beberapa alasan kenapa banyak jurnalis warga memilih Twitter sebagai wadah
untuk menyalurkan beragam informasi. Pertama karena faktor kekuatan fitur dan kecepatan
aksesnya. Twitter menyediakan berbagai fitur yang membuat penggunanya dengan mudah
mengikuti perkembangan informasi yang sedang trending. Kemudian, informasi yang berada di
Twitter sering muncul dan beredar lebih cepat daripada platform berita online manapun. Faktor
keduanya yaitu efisiensi dan kemudahan aksesnya. Untuk dapat membuat postingan, Twitter hanya
menyediakan 280 karakter di setiap kicauan (tweet). Hal tersebut rupanya membuat postingan
cenderung lebih ringkas dan jelas sehingga memudahkan pembaca memahami inti dari apa yang
ingin disampaikan. Sedikitnya karakter yang disediakan oleh Twitter pada setiap tweetnya, justru
menjadi salah satu karakteristik yang unik dari media sosial tersebut. Kemudian, pengguna Twitter
biasanya membuat postingan informasi dalam bentuk thread yang cenderung membuat pembaca
tidak cepat bosan. Selain itu, Twitter juga dapat diakses melalui smartphone dengan gratis. Hal
inilah yang paling mendukung penggunanya untuk dapat mengakses sekaligus membagikan
informasi dengan cepat, mudah, dan efisien.
Penggunaan Twitter sebagai media jurnalisme banyak menimbulkan pro dan kontra dari
beberapa pihak. Selain karena faktor kredibilitasnya, beberapa orang dari kalangan akademisi dan
praktisi media lebih menilai Twitter sebagai media informasi saja, bukan sebagai media
jurnalisme. Namun di sisi lain, beberapa kalangan juga berpendapat bahwa masyarakat yang
membagikan informasi di Twitter telah menerapkan kegiatan jurnalisme. Selain itu, Twitter juga
masuk ke dalam kategori user generated content and public sphere yang berfokus pada apa yang
dianggap penting oleh publik, memfasilitasi kegiatan diskusi yang beragam, dan memberikan
kebebasan beropini yang merupakan bagian dari sistem demokrasi di Indonesia.
Terlepas dari pro dan kontra terkait penggunaan Twitter sebagai media jurnalisme. Pada
praktiknya, Twitter memiliki beberapa fakta menarik yang ternyata mendukung tren jurnalisme
warga saat ini. Pertama, Twitter sering digunakan untuk menyampaikan agenda publik. Biasanya
agenda publik yang dibangun berkaitan dengan kebijakan pemerintah atau isu-isu sosial yang
dianggap penting untuk disuarakan. Hal-hal inilah yang menjadikan Twitter istimewa karena
agenda tersebut jarang sekali disuarakan oleh media mainstream. Kedua, Twitter membawa
resolusi menjadi sebuah public sphere. Media sosial tersebut dapat menjadi wadah bagi publik
untuk berdiskusi dan memecahkan persoalan bersama-sama. Kemudian yang terakhir, Twitter
memberikan keleluasaan bagi masyarakat untuk berbagi informasi terkini sekaligus melakukan
kontrol dan verifikasi terhadap informasi tersebut. Walaupun belum ada jaminan yang pasti terkait
kredibilitas informasi yang ada di Twitter, namun selalu ada masyarakat yang berupaya
mengedukasi, memberikan kritik, dan verifikasi terhadap informasi yang beredar. Beberapa hal
tersebut rupanya membuat beberapa kalangan masyarakat memilih Twitter sebagai media yang
ideal untuk melakukan aktivitas jurnalisme.

Anda mungkin juga menyukai