Anda di halaman 1dari 4

The Impact of Social Media on Competitive Advantage in the Creative Economy Industry

Kelompok 6

Ekonomi merupakan sebuah ilmu yang membahas tentang kegiatan atau perilaku
manusia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang selalu berkembang seiring
adanya perubahan jaman melalui pemanfaatan sumber daya yang ada dengan pemilihan proses
produksi, konsumsi, maupun distribusi. Secara tidak langsung, ekonomi juga dapat disebut
sebagai kegiatan atau suatu hal yang berhubungan dengan berkehidupan rumah tangga, rumah
tangga yang dimaksud bukan hanya sekedar orang tua dan anak – anaknya, namun juga
melingkupi cakupan yang lebih luas lagi yaitu rumah tangga negara dan dunia. (Iskandar Putong
2010, 01). Selain itu, ekonomi juga disebut – sebut menjadi salah satu faktor penentu maju atau
tidaknya suatu negara.

Di Indonesia sendiri, industri ekonomi sudah mengalami kemajuan. Banyak para pelaku
usaha mulai dari UMKM sampai ke start-up hingga multi-national company sudah banyak
merajalela. Produk maupun jasa yang mereka jual dan tawarkan jenisnya beragam. Contohnya
adalah penjual makanan, baju, sepatu, menjual jasa antar, menawarkan sarana kredit,
menawarkan jasa pinjam uang, menjual barang kebutuhan rumah tangga, dan masih banyak lagi.
Penawaran dan penjualan tersebut sampai ke target marketnya masing – masing sehingga laku
dan dapat dinikmati oleh konsumen.

Di era 4.0 ini, sudah tak asing lagi bahwa penggunaan teknologi terbarukan semakin
banyak. Adanya teknologi canggih ini tentunya telah mempermudah banyak hal. Beberapa
diantaranya adalah mempermudah berkomunikasi, mempermudah untuk mengakses informasi,
mempermudah kegiatan jual – beli, dan masih banyak lagi. Pesatnya perkembangan teknologi ini
sangat dirasakan bagi generasi jaman sekarang dikarenakan maraknya penggunaan media sosial.

Media sosial dapat disebut sebagai sebuah media online yang para pemakainya bisa
dengan mudah berbagi maupun membuat sendiri isi yang meliputi blog, jejaring sosial, wiki,
forum dan dunia virtual. (Anang 2016, 9(1);140-157). Berkembang pesatnya media sosial ini
juga berdampak besar pada pertumbuhan di industry ekonomi, dikarenakan adanya media untuk
menyebarluaskan tentang informasi produk maupun jasa yang dijual atau ditawarkan dan
dibarengi dengan mudahnya akses konsumen untuk mengetahui atau membeli produk tersebut.
Media yang biasa dipakai untuk penyebarluasan informasi tentang barang maupun jasa yang
sedang dijual dan ditawarkan adalah Instagram, Twitter, TikTok, Youtube, Blog tersendiri, dan
lain – lain.

Hal ini juga selaras dengan pendapat yang dikemukakan oleh Phillip Kotler dan Kevin
Keller (2012;568), yaitu media sosial merupakan sarana bagi konsumen untuk berbagi informasi
dalam bentuk video, teks, audio (suara), maupun gambar dengan lain konsumen maupun dengan
perusahaan atau para pelaku usaha itu sendiri. Konteks untuk berbagi informasi ini bisa
dilakukan oleh dua belah pihak (sebaliknya).
Penggunaan media sosial memang sudah menjadi kebutuhan sehari – hari pada era 4.0
ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan pengambilan data melalui pengakuan dari (We Are Social,
2023) terdapat sebanyak 5,16 miliar pengguna internet dan 4,76 miliar pengguna media sosial di
seluruh dunia per Januari 2023. Sedangkan di Indonesia itu sendiri, sebanyak 167 juta orang
pada Januari 2023. Jumlah yang dipaparkan tersebut setara dengan 60,4% dari populasi
masyarakat yang berada di dalam negeri. (DataIndonesia.id, 2023)

Sumber : We Are Social dan Hootsuite


Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 10 besar media sosial yang paling
banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh antero dunia. Facebook menempati posisi pertama
yaitu sebesar 2,9 miliar, disusul dengan Youtube 2,5 miliar, Instagram dan WhatsApp yang
masing – masing memiliki pengguna sebanyak 2 miliar, WeChat 1,3 miliar, dan TikTok 1,05
milyar. Selain itu, terdapat 4 aplikasi lainnya yaitu FB Messenger sebanyak 900 juta, Douyin 715
juta, disusul dengan Telegram yaitu 700 juta dan yang terakhir ditempati oleh Snapchat yang
memiliki pengguna sebanyak 635 juta.

Dengan adanya data diatas harusnya sudah dapat membuat para pelaku usaha menyadari
bagaimana penggunaan media sosial dapat menjadi peluang besar untuk menyebarkan informasi
tentang produk maupun jasa yang mereka tawarkan. Media Sosial semakin kesini semakin diakui
untuk menjadi salah satu faktor pendongkrak kinerja bisnis dan keunggulan kompetitif pada
industry ekonomi kreatif di Indonesia saat ini. Dengan adanya media sosial, secara tidak
langsung cara pandang para pebisnis dan pengusaha dirubah yaitu mencakup cara memasarkan
produk, cara berkomunikasi antar pelanggan, cara mengenali peluang wirausaha, dan cara
bersaing antar para pelaku usaha. (Benitez et al., 2020) Sehingga, pada akhirnya kesulitan para
pelaku usaha untuk menjangkau target marketnya sudah teratasi dengan adanya keterbukaan dan
keterhubungan dengan konsumen melalui media sosial yang dijaga dengan baik.
Sebelum membahas lebih lanjut, para pelaku usaha harus mengetahui jenis – jenis media
sosial berserta fungsi dan penggunaannya agar memudahkan mereka untuk menaruh konten di
media sosial yang tepat sehingga terlaksananya strategi pemasaran dengan tepat dalam
keunggulan kompetitif di ekonomi industry.

A. Jenis Media Sosial


1) Jejaring Sosial (social net working)

Jejaring sosial adalah media yang memfasilitasi kemudahan akses para penggunnnannnya
untuk dapat terhubung satu sama lain tanpa melihat jarak maupun asal pengguna tersebut.
Dengan kata lain para penggunanya dapat melakukan interaksi secara virtual. Jejaring sosial juga
merupakan media yang paling banyak digunakan diantara jenis yang lain. Dalam jejaring sosial,
para penggunanya dapat berinteraksi dengan mengirimkan pesan teks, mengupload foto,
mengirim video, berbagi lokasiz serta membuat status atau life update secara cuma – cuma pada
khalayak publik. Intinya, jejaring sosial digunakan untuk mengungkapkan apa yang terjadi pada
para penggunanya.

Contoh beberapa jejaring sosial yang paling sering dipakai adalah adalah Facebook,
Instagram, LinkedIn, Twitter, TikTok, Telegram dan WhatsApp. Rata – rata jejaring sosial yang
disebutkan memiliki fungsi dan kegunaan yang sama. Namun, ada sedikit pembeda seperti
Instagram yang memiliki fitur story dan live streaming, LinkedIn yang mempunyai fitur untuk
melamar pekerjaan, Twitter yang menyediakan fitur re-tweet, twitter circle, spaces, dan masih
banyak fitur – fitur pembeda lainnya yang menjadikan ciri khas dari masing – masing jejaring
sosial ini.

2) Media Sharing Network

Media sosial yang satu ini yaitu Media Sharing Network memfasilitasi para penggunanya untuk
berbagi foto maupun video. Berbeda dengan media sosial lain, media sharing network ini lebih
berfokus untuk memenuhi timeline aplikasi ini dengan foto dan video.

Contoh dari media sharing network adalah TikTok, yang menyajikan berbagai macam video dari
penggunanya, Instagram, Pinterest, yang menyajikan beribu foto dan bisa diakses dengan
keyword apa saja, dan Snapchat, yang memperbolehkan penggunanya saling mengirim foto
maupun video sebagai media utama untuk berkomunikasi. Selain itu, ada VSCO yang memiliki
fungsi selain menyunting foto, penggunanya juga dapat mengupload hasil editannya ke
komunitas pengguna VSCO. Dan yang terakhir ada Vindes App, karya dari perusahaan milik
Vincent Rompies dan Deddy Mahendra Desta ini memiliki fungsi sebagai sarana penampung
kreatifitas karya lukis realis dan digital maupun hasil fotografi para penggunanya sehingga karya
– karya tersebut dapat diakses secara publik.

Anda mungkin juga menyukai