OLEH:
Dosen Pembimbing:
I. Fasilitatif Umum
Administrasi dan Keuangan
Sumber Daya Manusia
Hubungan Masyarakat dan Protokol
Peningkatan Profesionalisme dan Kualitas
Sistem Informasi dan Teknologi
II. Fasilitatif Khusus
Pelayanan Hukum
Penelitian dan Pengembangan Hukum
Mediasi dan Arbitrasi
Perlindungan Hukum
Pengawasan dan Evaluasi
III. Fasilitatif Internal
Tata Kelola Organisasi
Penjaminan Mutu
Pengendalian Intern
Audit dan Inspeksi
Klasifikasi substantif pada skema tersebut adalah pembagian klasifikasi arsip berdasarkan materi
hukum yang diatur dalam Mahkamah Agung. Klasifikasi arsip substantif terdiri dari dua bagian
utama, yaitu hukum acara dan hukum substantif.
Hukum acara adalah aturan yang mengatur prosedur dalam pemeriksaan dan penyelesaian
perkara. Klasifikasi arsip primer hukum acara terdiri dari satu kategori, yaitu peradilan.
Sedangkan klasifikasi arsip sekunder terdiri dari delapan kategori, yaitu pidana, perdata, tata
usaha negara, peradilan agama, peradilan militer, hubungan industrial, konstitusi, dan sengketa
pemilu. Klasifikasi arsip tersier terdiri dari berbagai macam jenis arsip yang berkaitan dengan
kategori-kategori tersebut.
Hukum substantif adalah aturan yang mengatur hak dan kewajiban para pihak dalam suatu
perkara. Klasifikasi arsip primer hukum substantif terdiri dari dua kategori, yaitu hukum privat
dan hukum publik. Klasifikasi arsip sekunder hukum privat terdiri dari empat kategori, yaitu
hukum perdata umum, hukum perdata khusus, hukum dagang, dan hukum kekayaan intelektual.
Sedangkan klasifikasi arsip sekunder hukum publik terdiri dari tiga kategori, yaitu hukum tata
negara, hukum administrasi, dan hukum pidana. Klasifikasi arsip tersier terdiri dari berbagai
macam jenis arsip yang berkaitan dengan kategori-kategori tersebut.
Klasifikasi arsip substantif berguna dalam memudahkan pengelolaan arsip dan mempermudah
pencarian informasi yang dibutuhkan. Dalam lingkup Mahkamah Agung, klasifikasi ini
digunakan untuk mengelompokkan dan mengidentifikasi dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan materi hukum yang diatur. Sebagai contoh, dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
perkara perdata umum akan ditempatkan dalam kategori hukum perdata umum pada klasifikasi
arsip sekunder.
Berikut ini adalah file klasifikasi substantif Mahkamah Agung yang dapat digunakan sebagai
acuan:
Klasifikasi Substantif Mahkamah Agung:
I. Hukum Acara
Peradilan
II. Hukum Substantif
Hukum Privat
2.1 Hukum Perdata Umum
2.2 Hukum Perdata Khusus
2.3 Hukum Dagang
2.4 Hukum Kekayaan Intelektual
Hukum Publik
3.1 Hukum Tata Negara
3.2 Hukum Administrasi
3.3 Hukum Pidana
3.4 Hukum Internasional
Klasifikasi Substantif Mahkamah Agung dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan
kebutuhan pengguna dan sifat dokumen yang akan diarsipkan. Namun, penggunaan klasifikasi
yang konsisten dan terstruktur akan mempermudah pengelolaan arsip dan meningkatkan efisiensi
dalam pencarian informasi.