Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

“SKEMA KLASIFIKASI ARSIP”

OLEH:

1. RAIHAN PUTRA ANDIKA (22026062)


2. TORIQ DWI PUTRA (22026076)

Dosen Pembimbing:

Malta Nelisa, S.Sos, M. Hum

PROGRAM STUDI INFORMASI PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERISTAS NEGERI PADANG
2023
1. Klasifikasi Fasilitatif Mahkamah Agung:

I. Fasilitatif Umum
 Administrasi dan Keuangan
 Sumber Daya Manusia
 Hubungan Masyarakat dan Protokol
 Peningkatan Profesionalisme dan Kualitas
 Sistem Informasi dan Teknologi
II. Fasilitatif Khusus
 Pelayanan Hukum
 Penelitian dan Pengembangan Hukum
 Mediasi dan Arbitrasi
 Perlindungan Hukum
 Pengawasan dan Evaluasi
III. Fasilitatif Internal
 Tata Kelola Organisasi
 Penjaminan Mutu
 Pengendalian Intern
 Audit dan Inspeksi

Skema Klasifikasi Arsip Primer, Sekunder, dan Tersier


Klasifikasi Arsip Primer Klasifikasi Arsip Sekunder Klasifikasi Arsip Tersier
I. Fasilitatif Umum 1. Administrasi Keuangan 1.1 Anggaran
1.2 Laporan Keuangan
1.3 Pengelolaan Asset
1.4 Pengadaan Barang Dan
Jasa
2. Sumber Daya Manusia 2.1 Pegawai
2.2 Pelatihan Dan
Pengembangan
2.3 Penghargaan
2.4 Kesejahteraan
3. Hubungan Masyarakat Dan 3.1 Hubungan Masyarakat
Protocol
3.2 Protokol
4. Peningkatan 4.1 Pendidikan
Profesionalisme Dan Kualitas
4.2 Pelatihan Dan
Pengembangan
4.3 Sertifikasi
4.4 Evaluasi Dan Penilaian
5. System Informasi Dan 5.1 Sistem Informasi
Teknologi
5.2 Teknologi
II. Fasilitatif Khusus 1.Pelayanan Hukum 1.1 Litigasi
1.2 Bantuan Hukum
1.3 Konsutasi Hukum
2. Penelitian Dan 2.1 Penelitian
Pengembangan Hukum
2.2 Pengembangan Hukum
3. Mediasi Dan Arbitrasi 3.1 Mediasi
3.2 Arbitrasi
4. Perlindungan Hukum 4.1 Perlindungan Konsumen
4.2 Perlindungan Hak Cipta
4.3 Perlindungan Merek
5. Pengawasan Dan Evaluasi 5.1 Evaluasi Kinerja
5.2 Pengawasan
5.3 Penindakan
III. Fasilitatif Internal 1. Tata Kelola 1.1 Kebijakan Organisasi
Organisasi
1.2 Struktur Organisasi
1.3 Manajemen Resiko
2. Penjaminan Mutu 2.1 Standar Mutu
2.2 Evaluasi Mutu
2.3 Seritifikasi Mutu
3. Pengendalian Intern 3.1 Pengendalian Keamanan
3.2 Pengendalian Operasi
3.3 Pengendalian Keuangan
4.1 Audit Internal
4.2 Audit Eksternal
4.3 Inspeksi

Penjelasan Klasifikasi Fasilitatif


Klasifikasi fasilitatif pada skema tersebut adalah pembagian klasifikasi arsip berdasarkan fungsi
fasilitatif pada Mahkamah Agung. Klasifikasi arsip fasilitatif terdiri dari tiga bagian utama, yaitu
fasilitatif umum, fasilitatif khusus, dan fasilitatif internal.
Fasilitatif Umum adalah fungsi fasilitatif yang berkaitan dengan administrasi, keuangan, sumber
daya manusia, hubungan masyarakat, protokol, peningkatan profesionalisme, dan teknologi
informasi. Fungsi-fungsi ini dikelompokkan menjadi lima kategori arsip primer, yaitu
administrasi dan keuangan, sumber daya manusia, hubungan masyarakat dan protokol,
peningkatan profesionalisme dan kualitas, serta sistem informasi dan teknologi.
Fasilitatif Khusus adalah fungsi fasilitatif yang berkaitan dengan pelayanan hukum, penelitian
dan pengembangan hukum, mediasi dan arbitrasi, perlindungan hukum, dan pengawasan serta
evaluasi. Fungsi-fungsi ini dikelompokkan menjadi lima kategori arsip primer, yaitu pelayanan
hukum, penelitian dan pengembangan hukum, mediasi dan arbitrasi, perlindungan hukum, serta
pengawasan dan evaluasi.
Fasilitatif Internal adalah fungsi fasilitatif yang berkaitan dengan tata kelola organisasi,
penjaminan mutu, pengendalian intern, dan audit dan inspeksi. Fungsi-fungsi ini dikelompokkan
menjadi empat kategori arsip primer, yaitu tata kelola organisasi, penjaminan mutu,
pengendalian intern, serta audit dan inspeksi.
Dengan menggunakan skema klasifikasi arsip seperti ini, Mahkamah Agung dapat memudahkan
penyimpanan, pengambilan, dan pemeliharaan arsip yang berhubungan dengan fungsi-fungsi
fasilitatif pada lembaga tersebut.
2. Klasifikasi Substantif Mahkamah Agung

Klasifikasi Arsip Primer Klasifikasi Arsip Sekunder Klasifikasi Arsip Tersier


I. Hukum Acara 1. Peradilan 1.1 Pidana
1.2 Perdata
1.3 Tata Usaha Negara
1.4 Peradilan Agama
1.5 Peradilan Militer
1.6 Hubungan Industrial
1.7 Konstitusi
1.8 Sengketa Pemilu
1.9 Sengketa Tata Usaha
II. Hukum Substantif 2. Hukum Privat 2.1 Hukum Perdata Umum
2.2 Hukum Perdata Khusus
2.3 Hukum Dagang
2.4 Hukum Kekayaan
Intelektual
3. Hukum Publik 3.1 Hukum Tata Negara
3.2 Hukum Administrasi
3.3 Hukum Pidana
3.4 Hukum Internasional

Klasifikasi substantif pada skema tersebut adalah pembagian klasifikasi arsip berdasarkan materi
hukum yang diatur dalam Mahkamah Agung. Klasifikasi arsip substantif terdiri dari dua bagian
utama, yaitu hukum acara dan hukum substantif.
Hukum acara adalah aturan yang mengatur prosedur dalam pemeriksaan dan penyelesaian
perkara. Klasifikasi arsip primer hukum acara terdiri dari satu kategori, yaitu peradilan.
Sedangkan klasifikasi arsip sekunder terdiri dari delapan kategori, yaitu pidana, perdata, tata
usaha negara, peradilan agama, peradilan militer, hubungan industrial, konstitusi, dan sengketa
pemilu. Klasifikasi arsip tersier terdiri dari berbagai macam jenis arsip yang berkaitan dengan
kategori-kategori tersebut.
Hukum substantif adalah aturan yang mengatur hak dan kewajiban para pihak dalam suatu
perkara. Klasifikasi arsip primer hukum substantif terdiri dari dua kategori, yaitu hukum privat
dan hukum publik. Klasifikasi arsip sekunder hukum privat terdiri dari empat kategori, yaitu
hukum perdata umum, hukum perdata khusus, hukum dagang, dan hukum kekayaan intelektual.
Sedangkan klasifikasi arsip sekunder hukum publik terdiri dari tiga kategori, yaitu hukum tata
negara, hukum administrasi, dan hukum pidana. Klasifikasi arsip tersier terdiri dari berbagai
macam jenis arsip yang berkaitan dengan kategori-kategori tersebut.
Klasifikasi arsip substantif berguna dalam memudahkan pengelolaan arsip dan mempermudah
pencarian informasi yang dibutuhkan. Dalam lingkup Mahkamah Agung, klasifikasi ini
digunakan untuk mengelompokkan dan mengidentifikasi dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan materi hukum yang diatur. Sebagai contoh, dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
perkara perdata umum akan ditempatkan dalam kategori hukum perdata umum pada klasifikasi
arsip sekunder.
Berikut ini adalah file klasifikasi substantif Mahkamah Agung yang dapat digunakan sebagai
acuan:
Klasifikasi Substantif Mahkamah Agung:
I. Hukum Acara
Peradilan
II. Hukum Substantif
Hukum Privat
2.1 Hukum Perdata Umum
2.2 Hukum Perdata Khusus
2.3 Hukum Dagang
2.4 Hukum Kekayaan Intelektual
Hukum Publik
3.1 Hukum Tata Negara
3.2 Hukum Administrasi
3.3 Hukum Pidana
3.4 Hukum Internasional
Klasifikasi Substantif Mahkamah Agung dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan
kebutuhan pengguna dan sifat dokumen yang akan diarsipkan. Namun, penggunaan klasifikasi
yang konsisten dan terstruktur akan mempermudah pengelolaan arsip dan meningkatkan efisiensi
dalam pencarian informasi.

Anda mungkin juga menyukai