Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENGAUDITAN I "PENGENDALIAN

INTERN (INTERNAL CONTROL)"

Dosen pengampu: Lukman, S.E., M.Si., Ak., CA.,


CPA

Disusun oleh:

Kelompok 5

Cenivia Ciuandi

(1813041) Yuri Ono

(1813116)

Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Atma Jaya

Makassar

2020
0 +0
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan penyertaan-Nya kami bisa menyelesaikan makalah mata kuliah
Pengauditan I dengan judul "Pengendalian Intern (Internal Control)". Kami
juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mengambil
bagian dalam proses penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun dan
diselesaikan sesuai dengan tugas mata kuliah Pengauditan I yang diberikan.

Melalui makalah ini kami berharap dapat memberikan pengetahuan dan


pemahaman secara lebih mendalam kepada pembaca mengenai pengendalian
intern yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Kami menyusun makalah ini sesuai dengan kemampuan kami dan


didasarkan dari informasi-informasi yang kami peroleh. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempuma dan masih mempunyai banyak
kekurangan. Oleh sebab itu kami berharap agar semua pembaca dapat
memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 23 Oktober 2020

Penyusun

11
DAFTARISI

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR .ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan 2

1.4 Manfat 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Pengertian Pengendalia Intern 3

2.2 Hubungan Pengendalian Intern dengan Ruang Lingkup (Scope)


Pemeriksaan 8

2.3 Melakukan Pemahaman dan Evaluasi Atas Pengendalian


Intern.............8

2.4 Peran dan Tanggung Jawab 13

2.5 Keterbatasan Pengendalian Intern Entitas 14

BAB III PENUTUP 15

3 .1 Kesimpulan 15

3.2 Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 16

0 +0
BABI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada beberapa tahun terakhir ini, perekonomian di Indonesia berjalan
dengan sangat cepat. Perekonomian masyarakat ini dapat dilihat dengan semakin
banyaknya badan usaha yang besar yang dapat ditemui di kehidupan sehari-hari.
Terutama sangat banyak badan usaha besar dengan para pemilik atau penanam
modalnya sudah menyebar ke segala pelosok daerah dan operasinya sudah meluas
bahkan sampai luar negeri. Para penanam modal tersebut percaya bahwa modal
yang ditanam dalam perusahaan perlu diadakan pengawasan dan pengendalian.

Suatu perusahaan yang berjalan harus melakukan pengendalian intern


untuk memastikan perusahaan dapat berjalan dengan benar dan dapat mencapai
tujuannya. Hal ini diatur oleh dewan komisaris, manajemen serta personil satuan
usaha lainnya yang dirancang untuk memperoleh keyakinan memadai terhadap
pencapaian tujuan dalam hal berikut: keandalan laporan keuangan, bersesuaian
dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, efektifitas dan efisiensi
operas1.

Pengendalian intern mencakup struktur organisasi dan seluruh cara-cara


dan juga alat-alat yang di koordinasikan yang dipakai dalam perusahaan yang
bertujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian
dan kebenaran data akuntanasi, memajukan efisiensi dalam operasional dan
membantu menjaga, mematuhi kebijaksanaan manajemen yangsudah ditentukan
terlebih dahulu.

Bila pengendalian intern suatu perusahaan lemah, maka hal ini akan
berdampak pada perusahaan di mana kemungkinan untuk terjadi kecurangan
dalam perusahaan akan meningkat. Hal ini tentunya diikuti dengan
meningjatnya risiko
yang diterima oleh akuntan publik dalam menjalankan pekerjaannya. Semakin
besar risiko kecurangan yang terjadi pada perusahaan, maka auditor harus
semakin berhati-hati karena bila tidak, ada kemungkinan auditor tidak
mengidentifikasi beberapa kecurangan yang terjadi dan salah memberikan opini
yang akan berdampak bagi perusahaan dan auditor itu sendiri. Oleh karena itu,
untuk mencegah hal ini maka sangat diperlukan pengendalian intern yang baik
pada perusahaan.

1.2 Rumusan
Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pengendalian intern?


2. Bagaimana hubungan antara pengendalian intern dengan ruang lingkup
pemeriksaan?
3. Bagaimana memahami dan mengevaluasi suatu pengendalian intern?
4. Bagaimana keterbatasan dari pengendalian intern pada entitas?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari pengendalian intern


2. Mengetahui hubungan antara pengendalian intern dengan ruang lingkup
pemeriksaan
3. Mengetahui cam memahami dan mengevaluasi pengendalian intern
4. Mengetahui keterbatasan dari pengendalian intern perusahaan

1.4 Manfaat

Makalah ini dibuat untuk memahami dan menambah pengetahuan


mengenai pengendalian intern khususnya dalam perusahaan sehingga kedepannya
bisa diterapkan maupun mengevaluasi dan mengoreksi dengan tepat dan benar.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengendalian Intern

Definisi Internal Control menurut COSO yang dikutip oleh Hayes


(2014: 234) adalah "A process, effected by an entity's boards of
directors, management and other personnel, following categories:
effectiveness and efficiency of operations, reliability offinancial
reporting, compliance with applicable laws and regulations and
safeguarding of assets against unauthorized acquisition, use or
disposition." Komponen Internal Control menurut COSO adalah
• Control environment
• Risk assessment
• Control activities/Control Procedures
• Information and communication
• Monitoring

Gambar «. omponen Internal Control

Monitoring

nformation & Communication

Component of Internal Control


Laporan COSO menekankan bahwa konsep dasar fundamental
pengendalian internal dinyatakan dalam beberapa definisi berikut:
1. Pengendalian internal dalam audit merupakan suatu proses perkembangan
akuntansi. Pengendalian internal terdiri dari serangkaian tindakan yang
meresap dan terintegrasi dengan, tidak ditambahkan kedalam, infrastruktur
suatu entitas.
2. Pengendalian internal dilaksanakan oleh orang. Pengendalian internal
bukan hanya suatu manual kebijakan dan formulir-formulir, orang pada
berbagai tingkatan organisasi, termasuk dewan direksi, manajemen, dan
personel lainnya.
3. Pengendalian internal dapat diharapkan untuk menyediakan hanya
keyakinan yang memadai, bukan keyakinan yang mutlak, kepada manajemen
dan dewan direksi suatu entitas karena keterbatasan yang melekat dalam
semua sistem pengendalian intern dan perlunya untuk mempertimbangkan
biaya dan manfaat relatif dari pengadaan pengendalian.
4. Pengendalian internal diarahkan pada pencapaian tujuan dalam kategori
yang saling tumpang tindih dari pelaporan keuangan, kepatuhan, dan operasi.

Konrath (2002:205), mengutip AICPA Professional Standards,


mendefinisikan internal control sebagai "A process effected by an entity
s boards of directors, management and other personnel designed to
provide
reasonable assurance regarding the achievement of objectives in
the following categories: Operations Controls-relating to effective and
efficient
use of the entity s resources, financial reporting controls-relating to
the
preparation of reliable published financial statements, and compliance

controls-relating to the entity s compliance with applicable laws


and regulations.

AICPA Professional Standards mengidentifikasi lima komponen


internal control, yaitu control environment, risk assessment, information and
communication, control activities, and monitoring. Komponen pertama,
control environment, merupakan fondasi dari keempat komponen lainnya.
[ I AISk ASSESSMENT

I I CONTROL ACTIVITIES
infrastructure

INFORMATION
AND
COMMUNICATION

CONTROL ENVIRONMENT
(foundation)

Menurut SA 315 (IAPI, 315: 2), pengendalian internal adalah proses


yang dirancang, diimplementasikan, dan dipelihara oleh pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola, manajemen, dan personel lain untuk
menyediakan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan suatu entitas
yang berkaitan dengan keandalan laporan keuangan, efisiensi dan efektivitas
operasi, dan kepatihan terhadap perundang-undangan.

Pengendalian intern terdiri atas lima komponen yang saling terkait,


yaitu lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, aktivitas pengendalian,
informasi dan komunikasi, dan pemantauan.

2.1.1 Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi


dan mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya.
Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen
pengendalian intern yang lain, menyediakan disiplin, dan struktur.
Lingkungan pengendalian mencakup:
a. Integritas dan nilai etika
b. Komitmen terhadap kompetensi
c. Partisipasi dewan komisaris atau komite audit
d. Struktur organisasi
e. Pemberian wewenang dan tanggung jawab
f. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia

2.1.2 Penaksiran Risiko

Risiko pelaporan keuangan mencakup keadaan intern maupun


ekstem yang dapat terjadi dan secara negatif mempengaruhi
kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan
melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi manajemen dalam
laporan keuangan. Risiko dapat timbul atau berubah karena keadaan:

a. Perubahan dalam lingkungan operasi


b. Personel baru
c. Sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki
d. Teknologi baru
e. Lini produk, produk, atau aktivitas
baru f. Restruk turisasi korporasi
g. Operasi luar negeri
h. Standar akuntansi baru

2.1.3 Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang


membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
Umumnya aktivitas pengendalian yang mungkin relevan dengan audit
dapat digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan
dengan:
a. Review terhadap kinerja
b. Pengolahan
informasi c.
Pengendalian phisik
d. Pemisahan tugas
2.1.4 Informasi Komunikasi

Sistem informasi yang relevan dalam pelaporan keuangan yang


meliputi sistem akuntansi yang berisi dan catatan yang dibangun untuk
mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi entitas dan
untuk memelihara akuntabilitas bagi aset, utang, dan ekuitas yang
bersangkutan.
Komunikasi mencakup pemahaman tentang peran dan
tanggung jawan individual berkaitan dengan pengendalian intern
terhadap pelaporan keuangan
Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang
sistem informasi yang relevan dengan pelaporan keuangan untuk
memahami:
a. Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi
laporan keuangan
b. Bagaimana transaksi tersebut dimulai
c. Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam
laporan keuangan yang tercakup dalam pengolahan dan pelaporan
transaksi
d. Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai
sampai dengan dimasukkan ke dalam laporan keuangan, termasuk alat
elektronik yang digunakan untuk mengirim, memproses, memelihara,
dan mengakses informasi.

2.1.5 Pemantauan

Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja


pengendalian intern sepanjang waktu. Proses ini dilaksanakan melalui
kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi secara
terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya. Aktivitas
pemantauan dapat mencakup penggunaan informasi dan komunikasi
dengan pihak luar seperti keluhan pelanggan dan respon dari badan
pengatur yang dapat memberikan petunjuk tentang masalah atau
bidang yang memerlukan perbaikan.

2.2 Hubungan Pengendalian Intern dengan Ruang Lingkup


(Scope) Pemeriksaan

Jika pengendalian intern suatu perusahaan lemah, maka


kemungkinan terjadinya kesalahan, ketidakakuratan maupun kecurangan
dalam perusahaan sangat besar. Bagi akuntan publik, hal ini menimbulkan
risiko yang besar dalam memberi opini tidak sesuai dengan kenyataannya,
terlebih bila tidak berhati-hati dalam pemeriksaan dan tidak cukup banyak
mengumpulkan bukti mendukung pendapat yang diberikan.

Jika dari hasil pemahaman dan evaluasi atas penegendalian intern


perusahaan, auditor menyimpulkan bahwa pengendalian intern tidak bejalan
efektif, maka auditor harus memperluas scope pemeriksaannya pada waktu
melakukan substantive test. Sebaliknya jika auditor menyimpulkan bahwa
pengendalian intern berjalan efektif, maka Scope pemeriksaan pada waktu
melakukan Subtantive test bisa dipersempit.

2.3 Melakukan Pemahaman dan Evaluasi Atas Pengendalian


Intern

Auditor harus mendokumentasikan pemahamannya tentang


komponen pengendalian intern entitas yang diperoleh untuk merencanakan
audit. Bentuk dan isi dokumen dipengaruhi oleh ukuran dan kompleksitas
entitas, serta sifat pengendalian intern entitas.

Pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern merupakan


bagian yang sangat penting dalam proses pemeriksaan oleh akuntan publik.
Karena baik buruknya pengendalian intern akan memberikan pengaruh yang
besar terhadap:
• Keamanan harta perusahaan
• Dapat dipercayai atau tidaknya laporan keuangan perusahaan
• Lama atau cepatnya proses pemeriksaan akuntan
• Tinggi rendahnya auditfee
• Jenis opini yang akan diberikan akuntan publik

Ada tiga cara yang bisa digunakan oleh akuntan publik, yaitu
Internal Control Questionnaires, Flow Chart, dan Narrative.

2.3.1 Internal Control Questionnaires

Cara ini banyak digunakan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP),


karena dianggap lebih sederhana dan praktis. Pertanyaan-pertanyaan
dalam ICQ diminta untuk dijawab Ya (Y), Tidak (T), atau Tidak
Relevan (TR). Jika tersusun baik, maka jawaban "Ya" akan
menunjukan ciri internal control yang baik, "Tidak" akan menunjukan
ciri internal control yang lemah, "Tidak Relevan" berarti pertanyan
tersebut tidak relevan untuk perusahaan tersebut.

ICQ biasanya dikelompokan sebagai berikut:

a. Umum

Biasanya pertanyaan menyangkut struktur organisasi,


pembagian tugas dan tanggung jawab, akte pendirian, dan pertanyaan
umum lainnya mengenai keadaan perusahaan.

b. Akuntansi

Pertanyaan-pertanyaan menyangkut keadaan pembukuan


perusahaan, misalnya apakah proses pembukuan dilakukan secara
manual atau computerized, jumlah dan kualifikasi tenaga di bagian
akuntansi dan lain-lain.
c. Siklus Penjualan-Piutang-Penerimaan Kas

Pertanyaan-pertanyaan menyangkut sistem dan prosedur yang


terdapat di perusahaan dalam siklus penjualan (kredit dan tunai),
piutang, dan penerimaan kas.

d. Siklus Pembelian-Utang-Pengeluaran Kas

Pertanyaan-pertanyaan menyangkut sistem dan prosedur yang


terdapat di perusahaan dalam siklus pembelian (kredit dan tunai),
utang, dan pengeluaran kas.

e. Persediaan

Pertanyaan-pertanyaan menyangkut sistem dan prosedur


penyimpanan dan pengawasan fisik persediaan, sistem pencatatan dan
metode penilaian persediaan dan stock opname.

f. Surat Berharga (Securities)

Pertanyaan-pertanyaan menyangkut surat berharga, otorisasi


untuk pembelian dan penjualan surat berharga dan penilaiannya.

g. Aset Tetap

Pertanyaan-pertanyaan menyangkut sistem dan prosedur


penambahan dan pengurangan aset tetap, pencatatan dan penilaian aset
tetap dan lain-lain.

h. Gaji dan upah

Pertanyaan-pertanyaan menyangkut kebijakan personalia


(human resources development) serta sistem dan prosedur pembayaran
gaji dan upah.
Yang perlu diperhatikan adalah:

a. Auditor harus menanyakan langsung pertanyaan-pertanyaan di ICQ


kepada staf klien dan kemudian mengisi sendiri jawabannya, jangan
sekedar menyerahk an ICQ kepada klien untuk diisi.

b. Untuk repeat engagement (Penugasan yang berikutnya) ICQ


tersebut harus dimutakhirkan berdasarkan hasil tanya jawab dengan
klien.

c. Ada kecenderungan bahwa klien akan memberikan jawaban seakan•


akan pengendalian intern sangat baik.

karena itu auditor harus melakuakn compliance test untuk


membuktikan efektivitas dari pengendalian intern klien.

2.3.2 Bagan Arus (Flow Chart)

Flow chart manggambarkan arus dokumen dalam sistem dan


prosedur di suatu unit usaha. Untuk auditor yang terlatih baik,
penggunaanjlow chart lebih disukai, karena auditor bisa cepat melihat
apa saja kelemahan-kelemahan dan kebaikan-kebaikan dari suatu
sistem dan prosedur.

Setelah flow chart dibuat, auditor harus melakukan walk


through, yaitu mengambil dua atau tiga dokumen untuk mengetes
apakah prosedur dijalankan sesuai dengan apa yang digambarkan
dalamjlow chart.

2.3.3 Narrative

Auditor menceritakan dalam bentuk memo, sistem dan


prosedur akuntansi yang berlaku di perusahaan, misalnya prosedur
pengeluaran kas.
- &lbtt s-1 Cara Melakukan Pemahaman dan
Pengendolion Intern

I
Jjka Internal Control
• Pelaari Accounting € hntuk membuktikan ik Scope Pemeriksaan
• Apkah Internal Control
OperetionManuol (Substantne Test) bisa
yang ad betul seperti
1. Pelaiari Bagan Organisasi dipersempit
yang digamharkan
K Jab Description dslam A. B din C
3. Lakukan Tamy lwab Jika internal Control Tarik kesimpul%
2. Sistem & Prosedur yan
dengan Petugas Klien Lemah, Scope Pemeriksaa n mengenai Kew,
digambarkan dalam A,
Batu C betul-betul (Substantive Test) harus mes-is
K t~..";"
' foe
DOKUMENTASIKA diperlus euangan ( nenna,
N DALAM RENTUK:
diterapkn perusahaan• " " nen
Laba Rig 8r x.,,mp r ch

I
A. INTERNAL CONTROL
QUESTIONNAIRES TES DILAKUKAN
B. FLOW CHART TERHADAP:
C. NARRATIVE (MEMO) • Trans.aksi Penjualan

i
Piutng dan Penerimaan
Kas
:. Transaksi Pembelian.

i.""
LAKUKAN WA L Uuang dan Pengeluaran Duat.
THROUGH: Ks • Daltar Audit Ad
Ambil 2 atau 3 dokumen, 3. Pembyaran Gaji + [Def s@i
peniks apakah (Payroll Test) 3.Management Letter
pemrosesannya sesuai 4. Journal Voucher
dengan yang dijelaskan
dslm A, Bdan C. jika Sebelumrya perlu Minta:
diperlukan sesuaikan A, B ditentukan Cara Pemilihan Client Representation
dan€ Sampel: Letter
a. Judgement/Random
Sampling
uat Kesimpulan Sermentara b. Block Sampling
(Preliminary Evaluation) c. Statistical Sampling
terhadap internal Control
klien:
• Baik (Excellent, Good
• Sedng (Fair)
Lemah (eak, Bod)

Jika kesimpulan sementara


menyatakan Internal Control
lemah, langsung lakukan
Substantive Test yang
diperlus. Jika l/C baik atau
sedang. buktikan dengan
melakukn Compliance Test.
2.4 Peran dan Tanggung Jawab

Ada beberapa pihak yang memiliki peran dan tanggung jawab


dalam pengendalian intern pada suatu entitas, yaitu:
a. Manajemen
Peran akuntansi manajemen dalam perusahaan adalah untuk
menciptakan pengendalian internal yang efektif.
b. Dewan direksi dan komite audit
Anggota dewan sebagai bagian dari pengaturan umum dan tanggung
jawab terhadap kekeliruan, harus menentukan bahwa manajemen telah
memenuhi tanggung jawabnya untuk menciptakan dan memelihara
pengendalian internal. Komite audit harus waspada dalam mengidentifikasi
keberadaan penolakan manajemen atas pengendalian atau pelaporan
keuangan yang curang, dan mengambil tindakan yang diperlukan.
c. Auditor internal
Auditor internal harus secara berkala memeriksa dan mengevaluasi
kecukupan pengendalian internal suatu entitas secara periodik dan membuat
rekomendasi untuk memperbaiki pencatatan transaksi keuangan.
d. Personel entitas lainnya
Peran dan tanggung jawab dari semua personel lain yang menyediakan
akuntansi sebagai sistem informasi yang mencakup pengendalian intern,
harus memahami bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk
mengkomunikasikan masalah apapun yang tidak sesuai dengan
pengendalian.
e. Auditor independen
Sebagai hasil dari prosedur audit laporan keuangan, seorang auditor
eksternal mungkin akan menemukan kekurangan dalam pengendalian
internal yang akan dikomunikasikan kepada manajemen, komite audit, atau
dewan direksi, bersamaan dengan rekomendasi perbaikan sesuai standar
akuntansi keuangan.
2.5 Keterbatasan Pengendalian Intern Entitas

Terlepas dari bagaimana bagusnya desain dan operasmya,


pengendalian intern hanya dapat memberikan keyakinan memadai bagi
manajemen dan dewan komisaris berkaitan dengan pencapaian tujuan
pengendalian intern entitas.

Kemungkinan pencapaian tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan


bawaan yang melekat dalam pengendalian intern. Hal ini mencakup kenyataan
bahwa pertimbangan manusia dalam pengambilan keputusan dapat salah dan
bahwa pengendalian inten dapat rusak karena kegagalan yang bersifat
manusiawi tersebut, seperti kekeliruan atau kesalahan yang sifatnya
sederhana.

Di sampmg itu pengendalian dapat tidak efektif karena adanya


kolusi di antara dua orang atau lebih atau manajemen mengesampingkan
pengendalian intern. Fkctor lain yang memebatasi pengendalian intern adalah
biaya pengendalian intern entitas tidak boleh melebihi manfaat yang
diharapkan dari pengendalian tersebut.

Meskipun hubungan manfaat-biaya merupaka kriteria utama yang


harus dipertimbangkan dalam pendesainan pengendalian intern, pengukuran
secara tepat biaya dan manfaat umurnnya tidak mungkin dilakukan. Oleh
karena itu, manajemen melakukan estimasi kualitaif dan kuantitatif serta
pertimbangan dalam menilai hubungan biaya manfaat tersebut.
BABIII

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Suatu perusahaan harus menjalankan pengendalian intern untuk


memastikan perusahaan tersebut beroperasi dengan benar dan bisa mencapai
tujuannya. Pengendalian intern adalah cara-cara yang dilakukan oleh suatu
perusahaan untuk melindungi aset-aset perusahaan.

Perusahaan maupun akuntan publik atau auditor mengharapkan adanya


pengendalian intern yang baik pada perusahaan sehingga mencegah timbulnya
kesalahan serta kecurangan baik yang sifatnya disengaja maupun tidak disengaja.
Hal ini dikarenakan pengendalian intern yang buruk akan memperbesar risiko
kemungkinan kesahalan dan kecurangan tersebut untuk terjadi. Terjadinya
kesalahan dan kecurangan akan sangat merugikan, baik bagi perusahaan maupun
bagi akuntan publiknya dan oleh karena itu pengendalian intern sangat penting.

Tanggung jawab atas pengendalian intern berbeda antara manajemen dan


auditor. Menejemen bertangung jawab dalam menetapkan dan menyelenggarakan
pengendalian internal entitas. Sedangkan auditor bertanggung jawab untuk
memahami dan menguji pengendalian intern atas pelaporan keuangan.

3.2 Saran

Kami berharap melalui makalah ini semua pembaca dapat memperoleh


dan menambah pengetahuan mengenai pengendalian intern. Kami harap
kesalahan penulisan pada pengerjaan makalah ini dapat ditoleransi dan dimaklumi
serta kami juga mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2018. Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh


Akuntan Publik Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Dewan Standar Profesi. 2013. Standar Audit 315: Pengidentifikasian dan
Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman ataa
Entitas dan Lingkungannya. Jakarta: Institut Akuntan Publik Indonesia.

https://dosenakuntansi.com/pengendalian-internal-dalam-audit

https://www.kompasiana.com/sutrihary/566b7d84b07e612908626d1a/audit-atas•
pengendalian-intemal-dan-resiko-pengendalian-internal?page=all

Anda mungkin juga menyukai