Anda di halaman 1dari 9

PENGENDALIAN INTERNAL

(INTERNAL CONTROL)
(Materi ke - 5)

Dosen Pengampu
Fitri Yani Panggabean, S.E., M.Si

Disusun Oleh :

Ashara Putri 2015100289


Deana Sari Br Hasibuan 2015100343
Indarni Syam Aceh 2015100327
Sri Intan Ratu Pili 2015100336
Yuni Ahuliyah 2015100355

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS SOSIAL DAN SAINS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahim.

Syukur Alhamdulillah, segala puja dan puji kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena
hanya berkat rahmat dan karunia-Nya, dan maha suci Engkau yang telah memberi
kemudahan kepada kami kelompok 2 dalam menyusun makalah ini guna memenuhi tugas
mata kuliah “Pengauditan” sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.

Harapan Kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalamanan
bagi para pembaca, sehingga Kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh Karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberi masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurrnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….. 1
1.2 Tujuan…………………………………………………………………………... 1
1.3 Ruang Lingkup Materi………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………… 2
2.1 Pengertian Pengendalian Intern (Internal Control)........................................... 2
2.2 Hubungan Pengendalian Intern (Internal Control) dengan Ruang Lingkup (Scope)
............................................................................................................. 2
2.3 Melakukan Pemahaman dan Evaluasi atas Pengendalian Intern ................... 2
2.4 Keterbatasan Pengendalian Intern Entitas ............................................ 4
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………. 5
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………. 5
REFERENSI……………………………………………………………………………… 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebelum Mengetahui lebih lanjut ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu
pengendalian internal. Pengendalian internal adalah satu hal yang penting dalam menunjang
pembinaan organisasi yang sehat dan sesuai dengan idealisme perusahaan. Ruang lingkupnya
pun luas, tidak hanya pada segi keuangan, namun turut menyangkut manajemen
kepegawaian.

Secara umum, fungsi dari pengendalian internal adalah mengarahkan operasional


organisasi dan mencegah terjadinya kecurangan. Selain fokus pada eksekusi kebijakan
manajemen, mendukung pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan perlu ditunjang
dengan suatu pengendalian internal juga. Nyatanya tanpa pengendalian internal yang ideal
dan terjadwal, perkembangan organisasi berisiko kehilangan arah sehingga tidak berjalan
efektif dan efisien.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Apa itu Pengendalian Internal (Internal Control)?


2. Apa hubungan Pengendalian Intern dengan Ruang Lingkup (Scope) Pemeriksanaan?
3. Bagaimana melakukan Pemahaman dan Evaluasi atas Pengendalian Intern?
4. Apa itu Keterbatasan Pengendalian Intern Entitas?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian Pengendalian Internal (Internal Control)
2. Untuk mengetahui hubungan Pengendalian Intern dengan Ruang Lingkup (Scope)
Pemeriksanaan
3. Untuk mengetahui cara melakukan Pemahaman dan Evaluasi atas Pengendalian Intern
4. Untuk mengetahui Keterbatasan Pengendalian Intern Entitas

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengendalian Internal (Internal Control)


Pengertian pengendalian internal adalah suatu sistem dan prosedur dari sebuah
perusahaan untuk melindungi aset-aset di dalam perusahaan. Hal ini juga digunakan untuk
memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan peraturan yang berlaku.

2.2 Hubungan Pengendalian Intern (Internal Control) dengan Ruang Lingkup (Scope)

Pemeriksaan dalam rangka mencegah resiko tersebut, apabila dalam pemahaman dan
evaluasi atas pengendalian intern menyimpulkan bahwa pengendalian intern tidak berjalan
dengan efektif maka auditor harus memperluas scope pemeriksaannya pada saat
melaksanakan substantive test.

2.3 Melakukan Pemahaman dan Evaluasi atas Pengendalian Intern

Pemahaman dan evaluasi atas pengendalian merupakan bagian yang sangat penting
dalam proses pemeriksaan oleh akuntansi publik. Karena baik buruknya pengendalian intern
akan memberi pengaruh yang besar terhadap:

a. Keamanan harta perusahaan


b. Dapat dipercayai atau tidaknya laporan keuangan perusahaan
c. Lama atau cepatnya proses pemeriksaan akuntan
d. Tinggi rendahnya audit fee
e. Jenis opini yang akan diberikan akuntan publik

Ada tiga cara yang bisa digunakan akuntan publik, yaitu:

1. Internal Control Questionnaires

Berisi daftar serangkaian pertanyaan tentang komponen pengendalian intern tertentu


yang menghasilkan jawaban “ya”, “tidak” atau “tidak dapat diaplikasikan”. Pertanyaan-
pertanyaan tersebut biasanya dikelompokkan menurut kategori sebgai contoh, fungsi audit
internal, penerimaan kas, atau persediaan dan membantu mengidentifikasi eksistensi serta
penggunaan pengendalian tertentu. Pertanyaan dapat dijawab baik melalui wawancara dengan
orang-orang yang tepat, seperti kontroler, kepala departemen, atau karyawan lainnya yang

2
bertanggungjawab atas tugas-tugas tertentu, maupun melalui observasi atas aktivitas klien
atau pemeriksa dokumen atau catatan. Kuesioner dapat menjadi pendekatan yang efisien dan
efektif untuk mendokumentasikan pemahaman auditor tentang pengendalian intern. Bentuk
kuesioner bisa terstruktur, terorganisir, dan komprehensif. Kuesioner umumnya berbentuk
cetakan dan dirancang untuk mememuhi kebutuhan kantor akuntan dalam berbagai
penugasan. Meskipun demikian, ketika menggunakan kuesioner, auditor harus memahami
arti dari setiap pertanyaan, cepat tanggap apabila pertanyaannya tidak sesuai, dan menyadari
bahwa klien mungkin lebih mengharapkan jawaban “ya” tetapi tidak benar, daripada jawaban
benar tetapi tidak diharapkan.

2. Flow Chart (Bagan Arus)

Flowchart menggunakan simbol dan diagram untuk menunjukkan arus informasi dan
dokumen melalui komponen pengendalian intern. Bagan arus adalah grafik yang
menunjukkan sumber, pemrosesan, dan disposisi akhir dari transaksi serta peristiwa dan
dokumen yang berkaitan dengannya, file, dan database komputer. Bagan arus juga dapat
menggabarkan pemisahan tugas dengan menunjukkan karyawan atau unit organisasi mana
yang melakukan tugas tertentu. Karena bentuknya yang ringkas bagan arus berguna untuk
mendapatkan dan mendokumentasikan penelaahan tentang komponen pengendalian intern
dan terutama keunggulannya apabila pengendalian intern tersebut besar dan kompleks.
Karena memiliki langkah-langkah dalam urutan yang logis, maka bagan arus tidak mungkin
mengabaikan langkah-langkah atau informasi atau menyajikannya secara dangkal. Walaupun
demikian, pembuatan bagan arus akan cukup menghabiskan waktu auditor. Pada bagan arus
yang dibuat auditor, unit organisasi atau individu melaksanakan fungsi khusus yang
diperlihatkan pada kolom di sebelah atas bagan, dan arus dokumen dibuat dari kiri ke kanan.
Meskipun auditor tidak diharuskan untuk menggunakan simbol standar, namun sebagian
besar auditor menggunakan simbol yang diberikan American National Standards Institute.

3. Narrative

Narrative adalah deskripsi memorandum tertulis mengenai pemahaman auditor


terhadap salah satu komponen pengendalian intern. Naratif seperti ini umumnya
mengidentifikasi pengendalian tertentu yang dipertimbangkan auditor menggambarkan
bagaimana klien merancang dan mennggunakanya. Naratif seringkali cocok untuk
mendokumentasikan semua atau sebagian pengendalian intern entitas yang relative sederhana

3
dan kecil, tetapi cenderung mempunyai tingkat kelalaian yang tinggi sejalan dengan semakin
meningkatnya ukuran dan kecanggihan klien.

2.4 Keterbatasan Pengendalian Intern Entitas


 Kesalahan dalam pertimbangan (kadang-kadang manajemen dan pesonel lainnya
dapat melakukan pertimbangan yang buruk dalam pengambilan keputusan bisnis
karena informasi yang tidak mencukupi),

 Kemacetan (terdapat kesalahan pesonel dalam pemahaman intruksi yang akan


dilaksanakan mengakibatkan perubahan dan akan terjadi kemacetan ),

 Penolakan Manajemen (mengesampingkan kebijakan/prosedur untuk tujuan tidak


sah),

 Biaya Vs Manfaat (biaya pengendalian intern suatu entitas seharusnya tidak


melebihi manfaat yang diharapkan untuk diperoleh).

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jika pengendalian intern suatu satuan usaha lemah, maka kemungkinan terjadinya
kesalahan, ketidak akuratan, maupun kecurangan dalam perusahaan sangat besar. Untuk
mencegah kemungkinan tersebut, jika dari hasil pemahaman dan evaluasi atau pengendalian
intern perusahaan, auditor menyimpulkan bahwa pengendalian intern tidak berjalan efektif,
maka auditor harus memperluas scope pemeriksanya padawaktu melakukan subtantive test.

Terlepas dari bagaimana bagusnya desain dan operasinya, pengendalian intern hanya
dapat memberikan keyakinan memadai bagi manajemen dan dewan komisaris berkaitan
dengan mencapai tujuan pengendalian intern entitas. Faktor lain yang membatasi
pengendalian intern adalah biaya pengendalian intern entitas tidak boleh melebihi manfaat
yang diharapkan dari pengendalian tersebut.

5
REFERENSI

https://andikapuspitasari.wordpress.com/2012/01/09/pemahaman-tentang-pengendalian-

https://text-id.123dok.com/document/8yd7oxwly-bagaimana-melakukan-pemahaman-dan-
evaluasi-atas-pengendalian.html

https://www.studentterpelajar.com/2016/05/hubungan-pengendalian-intern-
internal.html#:~:text=Hubungan%20Pengendalian%20Intern%20%28Internal%20Control%2
9%20dengan%20Ruang%20Lingkup,memperluas%20scope%20pemeriksaannya%20pada%2
0saat%20melaksanakan%20substantive%20test

https://www.gramedia.com/literasi/pengendalian-internal/

Anda mungkin juga menyukai