DI SUSUN OLEH
1. ANDI VIVI OKTAVIANI (PO71324121004)
2. ELIT INDRA WALI (PO713241211008)
3. HAIRUNNISA (PO713241211013)
4. ICHA RAJOAN (PO713241211015)
5. MUH. FIRMANSYAH (P0713241211025)
6. MUH. NURFADIL (P0713241211027)
7. NUR AZIZAH (P0713241211030)
8. RAHMA YUNITA (P0713241211036)
9. RISMA ERMAYANTI (P0713241211040)
D3.TK.2 FISIOTERAPI
POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang berkat limpahan
karunia kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penyususnan makalah ini dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah “ Manajemen Pelayanan FT & Kewirausahaan Ft “.
Dalam proses penyusunan tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai
pihak. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan
di dalam penyusunan makalah inin, baik dari segi tanda baca,tanda Bahasa maupun isi.
Sehingga kami secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.
Demikian apa yang kami dapat sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk masyarakat umumnya, dan untuk kami khususnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. FALSAFAH DAN TUJUAN PELAYANAN FISIOTERAPI......................................................3
B. ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN.......................................................................................4
C. PIMPINAN DAN PELAKSANAAN............................................................................................5
D. FASILITAS DAN PERALATAN................................................................................................6
E. KEBIJAKAN DAN PROSEDUR.................................................................................................7
F. PENGEMBANGAN TENAGA DAN PENDIDIKAN..................................................................8
G. EVALUASI PELAYANAN DAN PENGEMBANGAN MUTU.................................................9
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................................................11
B. Saran...........................................................................................................................................11
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisioterapi merupakan salah satu tenaga Kesehatan,dan menyediakan pelayanan
Kesehatan bagi masyarakat umum dalam mengembangkan, memelihara, dan memulihkan
impairment, fungsional limitation, dan disability secara optimal. Mulai awal kehidupan dari
masa anak sampai dengan masa elderly. Fisioterapi Indonesia merupakan tenaga Kesehatan
yang belum familiar di kalangan masyarakat. Di rumah sakit fisioterapi merupakan tenaga
Kesehatan yang berkerja satu tim dengan dokter rehab medik, tetapi fisioterapi juga berhak
membuka pelayanan Kesehatan fisioterapi sebagai fisioterapi mandiri.
Pelayanan fisioterapi ditata sesuai kebutuhan pasien/klien masyarakat, berdasar para
ilmu pengetahuan dan teknologi maju, di tuntun oleh moral etis, memperlihatkan aspek
biopsiko social-kultural-spritual, mengacu pada perundangan.
Berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia sebagi makhluk individu dan sebagai titik sentral pembangun menuju masyarakat
adil Makmur, profesi fisioterapi memandang kapasitas gerak dan fungsi tubuh adalah hak
asasi manusia sebagai esensi dasar untuk hidup sehat dan sejahtera. Setiap orang berhak
untuk hidup sejahtera secara mental dan fisik. Bertempat tinggal dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat dan berhak untuk perawatan Kesehatan. Negara
bertanggung jawab untuk penyediaan fasilitas Kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak. (Amandemen UUD 45).
Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan Kesehatan diarahka dalam rangka tercapainya kesadaran, kemauan dan
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat
Kesehatan yang optimal.
Penyelenggaraan pembangunan Kesehatan diperlukan pengelola berbagai sumber
daya baik pemerintah maupun masyarakat, oleh pemerintah pusat maupun daerah
(UU23/2004, UU32/2004, UU 36/2009, PP25/2000). Setiap orang berhak secara mandiri dan
bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan Kesehatan yang diperlukan bagi dirinya.
Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan derajat
Kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Kewajiban tersebut pelaksanaannya meliputi
upaya Kesehatan perseorangan, upaya Kesehatan masyarakat, dan pembangunan berwawasan
Kesehatan. Pemerintah bertanggung jawab merencanakan ,mengatur, menyelenggarakan,
membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya Kesehatan yang merata dan terjangkau oleh
masyarakat. Fasilitas pelayanan Kesehatan suatu alat atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan Kesehatan, baik promotive, preventif, kreatif maupun
rehabilitative yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat.
1
Fasilitas pelayanan Kesehatan wajib memberikan akses luas bagi kebutuhan
penelitian dan pengembangan di bidang Kesehatan (UU.36/2009, Psl. 1, 5, 9, 14, 24). Rumah
sakit adalah institusi pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan dan bertugas memberikan
pelayanan Kesehatan perorangan secara paripurna. Pelayanan Kesehatan paripurna adalah
pelayanan Kesehatan yang meliputi promotive, preventif, kreatif dan rehabilitative. Tenaga
Kesehatan tertentu yang bekerja di rumah sakit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan. Rumah sakit mempunyai fungsi Pendidikan , pelatihan,
pengembangan , penapisan ilmu pengetahuan teknologi bidang Kesehatan. (UU 44/2009, Psl
4, 5, 13).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana falsafah dan tujuan pelayanan fisioterapi?
2. Bagaimana administrasi dan pengelolaan fisioterapi?
3. Bagaimana pimpinan dan pelaksanaan pelayanan fisioterapi?
4. Apa saja fasilitas dan peralatan pelayanan fisioterapi?
5. Apa saja kebijakan dan prosedur pelayanan fisioterapi?
6. Bagaimana pengembangan tenaga dan Pendidikan?
7. Bagaimana evaluasi pelayana dan pengembangan mutu?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui falsafah dan tujuan pelayanan fisioterapi.
2. Untuk mengetahui administrasi dan pengelolaan fisioterapi.
3. Untuk mengetahui pimpinan dan pelaksanaan pelayanan fisioterapi.
4. Untuk mengetahui fasilitas dan peralatan pelayanan fisioterapi.
5. Untuk mengetahui kebijakan dan prosedur pelayana fisioterapi.
6. Untuk mengetahui pengembangan tenaga dan Pendidikan.
7. Untuk mengetahui evaluasi pelayanan dan pengembangan mutu.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kriteria :
1. Adanya pelayanan fisioterapi yang berpedoman pada falsafah dan tujuan yang dikembangkan
ke arah pelayanan Kesehatan professional dan spesialis.
Pengertian :
a. Falsafah fisioterapi memandang gerak dan fungsi sebagai esensi dasar
Kesehatan manusia, melalui pelayanan fisioterapi dengan menganalisa gerak
actual dan memaksimalkan potensi gerak untuk mencapai gerak fungsional.
b. Pelayanan fisioterapi professional dilaksanakan berdasarkan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang dapat dipertanggung jawabkan,kompeten, disetujui, etis,
legal dan berkelanjutan.
c. Pelayanan fisioterapi di rumah sakit dilaksanakan dan dipimpin oleh
fisioterapis
d. Tenaga fisioterapi yang bekerja di rumah sakit harus mandiri-mandiri
berkolaborasi dengan tenaga lain.
e. Tenaga fisioterapi mampu mengembangkan diri sesuai kebutuhan pasien dan
kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi.
f. Spesialisasi pelayanan fisioterapi dikembangkan sesuai kebutuhan pelayanan
dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Adanya perawatan fisioterapi yang paripurna untuk mengembangkan, memelihara, dan
memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan. Mempertahankan dan
meningkatkan kualitas hidup dengan pendekatan integrative, peningkatan Kesehatan secara
mandiri.
3
Pengertian:
a. pelayanan fisioterapi merupakan pelayanan Kesehatan terhadap pasien / klien
sebagai individu juga kelompok, dalam memaksimalkan potensi gerak dan
meminimalkan kesenjangan antara gerak actual dan gerak fungsional, pada
dimensi mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi
sepanjang daur kehidupan
b. pelayanan fisioterapi professional memiliki otonomi, bertanggung jawab dan
bertanggung gugat dalam lingkup asuhan fisioteerapi.
c. pelayanan fisioterapi di lakukan secara mandiri dan atau tim dalam melakukan
proses fisioterapi pada pasien / klien
Kriteria:
1. adanya organisasi pelayanan fisioterapi serta uraian tugas secara tertulis pada semua
fisioterapis yang bertugas sesuai dengan klasifikasinya.
Pengertian:
a. bagan organisasi memperlihat kan jalur komunikasi, kewenangan dan tanggung
jawab.
b. organisasi menunjukkan hubungan antara atasan langsung atau pimpinan rumah
sakit dengan kepala layanan fisioterapi beserta wewenang dan tanggung
jawabnya.
c. organisasi menunjukkan hubungan antara fisioterapis dalam perannya sebagai
pengelola dan pelaksana pelayanan fisioterapi
d. organisasi di lengkapi dengan kualifikasi persyaratan untuk setiap jabatan
dilengkapi dengan fungsi dan tanggung jawabnya.
e. organisasi di lengkapi dengan kualifikasi persyaratan untuk setiap jabatan.
f. organisasi pelayanan fisioterapi di evaluasi dan di sempurnakan secara berkala.
Pengertian:
3. adanya kebijakan pelayanan fisoterapi di tujukan pada pasien/klien sebagai individu dan
kelompok sesuai asuhan fisioterapi yang mencakup masukan, proses dan keluaran.
Pengertian:
4
a. kebijakan masukan pelayanan fisioterapi yang aksesibel bagi pasien/klien baik
rawat inap, rawat jalan maupun kelompok masyarakat.
b. proses fisioterapi ialah pelaksanaaan pelayanan oleh tenaga fisioterapi.
c. keluaran pelayanan dalam bentuk kesimpulan akhir kondisi pasien/klien dan
pelaporan kinerja unit pelayanan fisioterapi secara berkala.
4. pelayanan fisioterapi kepada pasien/klien di laksanakan sesuai dengan proses fisioterapi yang
meliputi assessment, diagnosis, perencanaan, intervensi, evaluasi, dan dokumentasi fisioterapi.
Pengertian:
a. proses fisioterapi adalah interaksi dari berbagai elemen masukan pelayanan
fisioterapi termasuk fisioterapis, pasien, etika profesi, ilmu pengetahuan,
teknologi, perangkat norma dan hukum.
b. assessment fisioterapi meliputi pemeriksaan ( anamnesis pengukuran ) analisis
dan sintesis terhadap problem gerak dan fungsi actual maupun potensial, individu
dan kelompok.
c. diagnosis di tegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan dan evaluasi, di nyatakan
hasil dari proses pertimbangan klinis, dapat berupa pernyataan tentang kondisi
gerak, meliputi kelemahan, keterbatasan fungsi, kemampuan/ketidak mampuan
atau penyelamatan individu dan kelompok.
d. perencanaan di mulai dengan pertimbangan kebutuhan intervensi dan tujuan
perkembangan rencana, termasuk tujuan yang terukur yang di setujui
pasien/klien, keluarga atau pelayanan Kesehatan lainnya. Dapat menjadi
pertimbangan perencanaan alternativ untuk di rujuk jika memerlukan pelayanan
lain.
e. intervensi fisioterapi adalah implementasi dan modifikasi teknologi fisioterapi
termasuk terapi manual, peningkatan gerak, peralatan ( fisik, elektroterapitik,
mekanik ) pelatihan fungsi, penyediaan alat bantu, Pendidikan pasien, konsultasi,
dokumentasi, koordinasi dan komunikasi; bertujuan untuk pencegahan,
penyembuhan dan pemulihan terhadap imperment, injuri, keterbatasan fungsi,
disabilitas, serta memelihara dan meningkatkan Kesehatan, kebugaran, kualitas
hidup setiap I divide segala umur, kelompok, masyarakat.
f. evaluasi fisioterapi adalah suatu kegiatan assesment ulang setelah intervensi
fisioterapi, identifikasi, penentuan perkembangan gerak dan fungsi untuk
menentukan kelanjutan, modifikasi, penghentian atau rujukan.
g. Dokumentasi fisioterapi adalah sistem pencatatan dan informasi fisioterapi yang
menjamin tanggung jawab, hukum, Pendidikan, penelitian dan pengembagan
pelayanan. Dokumentasi berkaitan dengan pasien/klien di masukkan ke dalam
suatu catatan pasien/klien seperti laporan konsultasi, laporan pemeriksaan awal,
catatan perkembangan, laporan re-evaluasi atau ringkasan hasil pemberian
pelayanan fisioterapi yang telah di berikan.
5
Pelayanan fisioterapi dilaksanakan dan dipimpin oleh fisioterapi yang ditetapkan oleh pimpinan
rumah sakit.
Kriteria:
1. Adanya kepala rumah sakit yang bertanggung jawab atas atasan langsung atau rumah sakit
yang sakit
Pengertian :
a. kepala pelayanan fisioterapi adalah fisioterapis yang memiliki kemampuan
menejerial.
b. kepala pelayanan fisioterapi bekerja penuh waktu dalam unit kerja pelayanan
fisioterapi.
c. kepala pelayanan fisioterapi ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit.
d. kepala pelayan fisioterapi bertugas mengelolah kegiatan unit kerja pelayann
fisioterapi serta mengembangkannya melalui kegiatan internal dan eksternal.
e. kepala pelayanan fisioterapi fisioterapi dapat mengusulkan penetapan tenaga staf
untuk membantu pengelolaan dan pengembangan unit kerja pelayanan fisioterapi.
3. Setiao fisioterapis yang bekerja dirumah sakit harus memiliki ijin praktik dan memenuhi
standar profesi fisioterapi.
Pengertian :
a. tersedian dokumen standar profesi fioterapi yang berlaku : standar kompetensi
fisioterapi, ijazah / sertifikat Pendidikan fisioterapi, sumpah profesi fisioterapi,
kode etik fisioterapi, standar praktik fisioterapi.
b. Tersedian dokumen surat izin fisioterapi ( SIF ) dan surat izin praktik fisioterapi (
SIPF ), dari setiap fisioterapis.
Kriteria :
1. Peralatan dan fasilitas perawatan yang sesuai standar peralatan dalam pelayanan fisioterapi.
Pengertian :
a. Fasilitas ruangan meliputi ruang tunggu, ruang pelayanan dan ruang administrasi
yang aksesibel.
6
b. Peralatan pelayanan fisioterapi baik jenis, jumlah, maupun kualitas yang
memenuhi penyelenggaraan pelayanan fisioterapi.
c. Peralatan teknis pelayanan fisioterapi yang dikenakan pada pasien / klien setiap
kurun waktu tertentu untuk menjamin efektivitas dan keamanan.
Kriteria :
1. Adanya kebijakan dan prosedur pelayanan fisioterapi sebagai landasan kerja unit pelayanan.
Pengertian :
a. Kebijakan dan prosedur pelayanan fisioterapi di rumuskan dengan mengacu
standar profesi fisioterapi.
b. Kebijakan dan prosedur pelayanan fisioterapi dirumuskan oleh kepala pelayanan
fisioterapi dan ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit.
c. Kebijakan dan prosedur di jadikan landasan kerja bagi setiap pemuda dalam unit
kerja pelayanan fisioterapi.
7
b. Fisioterapi menjamin kerahasian informasi dalam kapasitas professional.
c. Fisioterapis harus menghindari saling mengritik teman sejawat dan tenaga
Kesehatan yang lain.
d. Fisioterpis tidak boleh tinggi hati ( over confidence )
1. adanya program pelatihan tertulis dan Pendidikan untuk menungkatkan kompotensi tenaga
pelayanan fisioterapi sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan.
Pengertian:
8
c. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan telah dilakukan secara konsisten.
d. Program pendidikan dan pelatihan di evaluasi secara berkala.
Pengertian:
3. Adanya program tertulis tentang pengembangan diri setiap tenaga pelayanan fisioterapi
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya.
Pengertian:
Pengertian:
5. Adanya program yang ditulis tentang orientasi bagi tenaga pelaksana yang baru.
Pengertian:
9
a. Adanya program orientasi tenaga baru di unit pelayanan meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi
b. Perencanaan orientasi tenaga baru disusun secara sistematis dan mudah dimengerti.
c. Pelaksanaan orientasi tenaga baru didokumentasikan.
d. Program orientasi tenaga baru dievaluasi secara berkala.
Program evaluasi dan pengembangan mutu mencakup pelaksanaan asuhan fisioterapi dan
kepuasan pelanggan. Data hasil evaluasi dapat menghasilkan umpan balik dalam upaya
peningkatan mutu. Kriteria:
1. Adanya program evaluasi dan peningkatan mutu tertulis tentang pelaksanaan asuhan
fisioterapi.
Pengertian:
2. Adanya program evaluasi dan Peningkatan mutu tertulis tentang kepuasan pelanggan.
Pengertian:
pelayanan fisioterapi.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Semoga makalah ini kedepannya dapat memberikan manfaat dan dapat dijadikan sebagai
referensi terutama mengenai materi yang berkaitan Kritik serta saran yang membangun sangat
diharapkan dari pembaca untuk perbaikan makalah berikutnya.
11
DAFTAR ISI
https://www.academia.edu/32822921/STANDAR_PARKTIK_FISIOTERAPI_fera
https://docplayer.info/72665327-standar-praktek-fisioterapi.html
standar-pelayanan-ft.pdf(SECURES)-
12