OLEH KELOMPOK 5
RISDAMAYANTI (PO713241181037)
JURUSAN FISIOTERAPI
2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Berkat limpahan karunia nikmatNya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata kuliah “Manajemen
Pelayanan FT & Kewirausahaan FT”
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih atas segala
partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikian apa yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk kami khususnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengatar..................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................................................................................................18
B. Saran...........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan diperlukan pengelola berbagai
sumber daya baik pemerintah maupun masyarakat, oleh pemerintah pusat maupun
daerah. (UU.23/2004; UU.32/2004, UU 36/2009, PP.25/2000).Setiap orang
berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.
Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri
pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya. Setiap orang berkewajiban
ikut mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Kewajiban tersebut pelaksanaannya meliputi
upaya kesehatan perseorangan, upaya kesehatan masyarakat, dan pembangunan
berwawasan kesehatan. Pemerintah bertanggung jawab merencanakan, mengatur,
menyelenggarakan, membina, dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan
yang merata dan terjangkau oleh masyarakat. Fasilitas pelayanan kesehatan suatu
alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan
oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat.
Fasilitas pelayanan kesehatan wajib memberikan akses luas bagi kebutuhan
penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan. (UU.36/2009, Ps.1, 5, 9, 14,
24). Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
dan bertugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Tenaga kesehatan tertentu yang
bekerja di rumah sakit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan. Rumah sakit mempunyai fungsi pendidikan, pelatihan,
pengembangan, penapisan ilmu pengetahuan teknologi bidang kesehatan. (UU.
44/2009, Ps.4,.5, 13).
5
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana falsafah dan tujuan pelayanan fisioterapi?
2. Bagaimana administrasi dan pengelolaan fisioterapi?
3. Bagaimana pimpinan dan pelaksana pelayanan fisioterapi?
4. Apa saja fasilitas dan peralatan pelayanan fisioterapi?
5. Apa saja kebijakan dan prosedur pelayanan fisioterapi?
6. Bagaimana pengembangan tenaga dan pendidikan?
7. Bagaimana evaluasi pelayanan dan pengembangan mutu?
C. Tujuan
H. Untuk mengetahui falsafah dan tujuan pelayanan fisioterapi.
I. Untuk mengetahui administrasi dan pengelolaan fisioterapi.
J. Untk mengetahui pimpinan dan pelaksana pelayanan fisioterapi.
K. Untuk mengetahui fasilitas dan peralatan pelayanan fisioterapi.
L. Untuk mengetahui kebijakan dan prosedur pelayanan fisioterapi.
M. Untuk mengetahui pengembangan tenaga dan pendidikan.
N. Untuk mengetahui evaluasi pelayanan dan pengembangan mutu.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Falsafah fisioterapi memandang bahwa kesehatan gerak dan fungsi manusia untuk
hidup sehat dan sejahtera adalah sebagai hak asasi. Fisioterapi adalah bentuk
pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk
mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang
daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak,
peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi.
Pelayanan fisioterapi sebagai upaya kesehatan yang dilakukan oleh fisioterapis yang
kepadanya diberikan wewenang yang legal, bertujuan meningkatkan kesehatan
manusia secara utuh. Pelayanan fisioterapi diberikan oleh fisioterapis baik secara
mandiri dan atau bekerjasama dalam tim pelayanan pasien/klien dengan tenaga
lainnya.
Kriteria:
1. Adanya pelayanan fisioterapi yang berpedoman pada falsafah dan tujuan yang
dikembangkan ke arah pelayanan kesehatan profesional dan spesialisasi.
Pengertian:
7
e. Tenaga fisioterapi mampu mengembangkan diri sesuai kebutuhan pasien dan
kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi.
Pengertian:
c. Pelayanan fisioterapi dilakukan secara mandiri dan atau tim, dalam melakukan
proses fisioterapi pada pasien / klien.
Kriteria:
1. Adanya organisasi pelayanan fisioterapi serta uraian tugas secara tertulis pada
semua fisioterapis yang bertugas sesuai dengan klasifikasinya.
Pengertian:
a. Bagan organisasi memperlihatkan jalur komunikasi, kewenangan dan tanggung
jawab.
8
b. Organisasi menunjukkan hubungan antara atasan langsung atau pimpinan
rumah sakit dengan kepala pelayanan fisioterapi beserta wewenang dan tanggung
jawabnya.
c. Organisasi menunjukkan hubungan antara fisioterapis dalam perannya sebagai
pengelola dan pelaksana pelayanan fisioterapi
d. Organisasi dilengkapi dengan uraian tugas jabatan dilengkapi dengan fungsi
dan tanggung jawabnya.
e. Organisasi dilengkapi dengan kualifikasi pesyaratan untuk setiap jabatan
f. Organisasi pelayanan fisioterapi dievaluasi dan disempurnakan secara berkala.
Pengertian:
Pengertian :
Pengertian :
9
a. Proses fisioterapi adalah interaksi dari berbagai elemen masukan pelayanan
fisioterapi termasuk fisioterapis, pasien, etika profesi, ilmu pengetahuan,
teknologi, perangkat norma dan hukum.
10
C. PIMPINAN DAN PELAKSANA.
Kriteria:
1. Adanya kepala rumah sakit yang bertanggung jawab atas atasan langsung atau
rumah sakit yang sakit
Pengertian:
a. Kepala pelayanan fisioterapi adalah fisioterapis yang memiliki kemampuan
menejerial.
b. Kepala pelayanan fisioterapi bekerja penuh waktu dalam unit kerja pelayanan
fisioterapi.
c. Kepala pelayanan fisioterapi ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit.
d. Kepala pelayanan fisioterapi bertugas mengelola kegiatan unit kerja pelayanan
fisioterapi serta mengembangkannya melalui kegiatan internal dan eksternal.
e. Kepala pelayanan fisioterapi dapat mengusulkan penetapan tenaga staf untuk
membantu pengelolaan dan pengembangan unit kerja pelayanan fisioterapi.
3. Setiap fisioterapis yang bekerja dirumah sakit harus memiliki ijin praktik dan
memenuhi Standar Profesi Fisioterapi.
Pengertian:
b. Tersedia dokumen Surat ljin Fisioterapi (SIF) dan Surat ljin Praktik Fisioterapi
(SIPF), dari setiap fisioterapis.
11
D. FASILITAS DAN PERALATAN
1. Peralatan dan fasilitas perawatan yang sesuai standar peralatan dalam pelayanan
fisioterapi.
Pengertian:
a. Fasilitas ruangan meliputi ruang tunggu, ruang pelayanan dan ruang
administrasi yang aksesibel.
b. Peralatan pelayanan fisioterapi baik jenis, jumlah ,maupun kualitas yang
memenuhi penyelenggaraan pelayanan fisioterapi.
c. Peralatan teknis pelayanan fisioterapi yang dikenakan pada pasien/klien ditera
setiap kurun waktu tertentu untuk menjamin efektivitas dan keamanan.
Kriteria:
1. Adanya kebijakan dan prosedur pelayanan fisioterapi sebagai landasan kerja unit
pelayanan.
Pengertian:
a. Kebijakan dan prosedur pelayanan fisioterapi dirumuskan dengan mengacu
standar profesi fisioterapi.
12
b. Kebijakan dan prosedur pelayanan fisioterapi dirumuskan oleh kepala
pelayanan fisioterapi dan ditetapkan oleh pimpinan rumah sakit.
c. Kebijakan dan prosedur dijadikan landasan kerja bagi setiap tenaga dalam unit
kerja pelayanan fisioterapi.
c. Prosedur teknis pelayanan disusun secara rinci dan tata urut kerja.
3. Adanya interaksi fisioterapis dengan pasien / klien, teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain.
Pengertian:
13
Prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan
(Muhammad Ali, 2000). Prosedur adalah sekumpulan bagian yang saling berkaitan
misalnya : orang, jaringan gudang yang harus dilayani dengan cara yang tertentu oleh
sejumlah pabrik dan pada gilirannya akan mengirimkan pelanggan menurut proses
tertentu (Amin Widjaja 1995).
Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang
berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan
dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi (Kamaruddin,1992). Prosedur
adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-
urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan
yang dilaksanakan berulang-ulang (Ismail Masya 1994).
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan yang
dimaksud dengan prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap
yang telah ditentukan. Bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan. kesehatan.
yang. aman, bermutu dan terjangkau.Tenaga kesehatan dalam melakukan pelayanan
harus. memenuhi kode etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan .kesehatan,
standar pelayanan, dan standar prosedur operasional. (UU.36/2009, Ps.5, 24).
Pengertian:
14
a. Adanya perencanaan tertulis tentang pendidikan dan pelatihan.
Pengertian:
Pengertian:
15
4. Adanya mekanisme tertulis untuk menilai kinerja tenaga pelayanan fisioterapi.
Pengertian:
5. Adanya program yang ditulis tentang orientasi bagi tenaga pelaksana yang baru.
Pengertian:
Kriteria:
16
b. Mekanisme evaluasi dilaksanakan secara teratur dan terukur.
c. Hasil evaluasi dimanfaatkan sebagai umpan balik peningkatkan standar
asuhan.
Pengertian:
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu tantangan besar dalam pemberian pelayanan kesehatan saat ini adalah
terpenuhinya harapan masyarakat akan mutu dan kapasitas pelayanan kesehatan.
Tentunya, untuk memenuhi hal tersebut dibutuhkan klinik dengan desain yang
terstrukur dan sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pemerintah agar
dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, baik di rumah sakit
maupun di klinik fisoterapi. Selain itu, juga dibutuhkan tenaga-tenaga fisioterapi yang
professional dan berkompeten.
B. Saran
18
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/32822921/STANDAR_PARKTIK_FISIOTERAPI_fera
https://docplayer.info/72665327-Standar-praktek-fisioterapi.html
standar-pelayanan-ft.pdf(SECURES)-
19