Oleh :
KELOMPOK 4
VA D-III TLM
DENPASAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang
Widhi Wasa karena telah memberikan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas
Pembuatan Paper Mata Kuliah Etika Profesi dan Hukum Kesehatan "Tenaga Kesehatan dan
Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan" ini tepat pada waktunya.
Tujuan dari penyusunan Tugas Pembuatan Paper ini untuk memenuhi salah satu tugas
dari mata Etika Profesi dan Hukum Kesehatan. Terimakasih Penulis sampaikan kepada
berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan serta ikut berkontribusi
membantu sehingga dapat memperlancar pembuatan Tugas Pembuatan Paper ini yang telah
Penulis susun dengan maksimal.
Penulis menyadari bahwa Tugas Pembuatan Paper ini ini masih jauh dari sempurna dan
masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk memperbaiki Tugas Pembuatan Paper ini yang dibuat
sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Bagaimana jabatan fungsional tenaga kesehatan ?
3. Apa saja jenis – jenis jabatan fungsional ?
4. Bagaimana peraturan mengenai jabatan fungsional tenaga kesehatan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian tenaga kesehatan
2. Untuk mengetahui bagaimana jabatan fungsional tenaga kesehatan dan macam-
macamnya
3. Untuk mengetahui jenis – jenis jabatan fungsional
4. Untuk mengetahui peraturan mengenai jabatan fungsional tenaga kesehatan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
memenuhi kebutuhan pemenuhan ketersediaan tenaga kesehatan untuk pembangunan
kesehatan sehingga mutu tenaga kesehatan belum mempunyai daya saing untuk dapat
memenuhi permintaan tenaga kesehatan dari negara lain, 3. Belum dilaksanakannya pola
pengembangan karir, sistem penghargaan dan sanksi sesuai dengan yang diharapkan, 4.
Terbatasnya pengembangan profesi tenaga kesehatan yang berkelanjutan, 5. Belum
dilaksanakannya pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan baik dari segi
kualitas, kuantitas maupun penyebarannya sesuai dengan yang diharapkan.
Beberapa tantangan dalam upaya pemenuhan ketersediaan tenaga kesehatan dari segi
kualitas, kuantitas, maupun penyebarannya tersebut berdampak pada masyarakat yang
menerima pelayanan kesehatan dibawah standar. Selain itu terdapat juga masyarakat yang
tidak menerima pelayanan kesehatan karena tenaga kesehatan memberikan pelayanan yang
tidak sesuai dengan kompetensinya. Padahal tenaga kesehatan harus mempunyai tanggung
jawab, keahlian, kewenangan, etika, dan moral yang baik dengan mutu yang secara terus
menerus harus ditingkatkan dalam menyelenggarakan upaya kesehatan.
Kualitas tenaga kesehatan dalam menyelenggarakan upaya kesehatan dapat
ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, registrasi, sertifikasi,
perizinan, pengawasan, pemantauan, dan pembinaan. Salah satu contoh program
pengembangan yang telah dibentuk oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu setiap
tenaga kesehatan yaitu program pengembangan jabatan fungsional. Program ini dibentuk
agar terpenuhinya rasa keadilan dan perikemanusiaan yang sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi kesehatan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
oleh tenaga kesehatan.
6
2.3. Jenis-Jenis Jabatan Fungsional
Adapun dua jenis kategori jabatan fungsional adalah sebagai berikut :
1. Jabatan Fungsional Kategori Keahlian
Jabatan fungsional kategori keahlian ialah jabatan fungsional yang
bersifat keahlian dimana dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didasarkan
pada ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidikan lebih lanjut yang
sistematis dan sertifikasi yang setingkat dengan keahlian yang ditetapkan pada
akreditasi tertentu. Oleh karena itu, jabatan fungsional kategori keahlian
mempunyai persyaratan kualifikasi yaitu minimal pendidikan Sarjana (S1).
Tugas utama jabatan fungsional kategori keahlian penelitian, pengembangan
dan penerapan teori, konsep, ilmu dan seni untuk pemecahan masalah yang ada,
pengembangan ilmu pengetahuan dan pemberian pengajaran yang terkait
dengan etika profesi.
Pada sektor kesehatan contohnya seperti apoteker, dokter umum dan
dokter gigi. Terdapat 4 jenjang jabatan yang terdapat pada jabatan fungsional
kategori keahlian dari yang terendah sampai yang tertinggi, yaitu seperti
jenjang jabatan ahli pertama, ahli muda, ahli madya, dan ahli utama. Jenjang
jabatan pada jabatan fungsional kategori keahlian tersebut juga mempunyai
jenjang pangkat yang berbeda beda sesuai dengan jenjang jabatannya.
Terdapat beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi untuk kenaikan
pangkat dan jabatan pada jabatan fungsional Kategori Keahlian, yaitu :
➢ Berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) - Mempunyai integritas dan
moralitas yang baik dalam bekerja
➢ Sehat baik jasmani maupun rohani
➢ Ijazah minimal Sarjana (S1) atau Diploma (D4) sesuai dengan
bidang pendidikan yang dibutuhkan dalam jabatan fungsional
kategori keahlian
➢ Ikut dan lulus dalam uji kompetensi teknis, kompetensi sosial
kultural, dan kompetensi manajerial sesuai dengan standar
kompetensi yang telah ditetapkan oleh instansi pembina - Nilai
prestasi kerja minimal bernilai baik dalam satu tahun terakhir
➢ Persyaratan lain sesuai dengan kebutuhan jabatan fungsional
kategori keahlian seperti memenuhi nilai angka kredit kumulatif.
7
2. Jabatan fungsional Kategori Keterampilan
Jabatan fungsional kategori keterampilan ialah jabatan fungsional yang
bersifat keterampilan atau penunjang profesional dimana dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya didasarkan pada ilmu pengetahuan dari pendidikan
kejuruan dan pelatihan teknis. Oleh karena itu, jabatan fungsional kategori
keterampilan mempunyai persyaratan kualifikasi, yaitu minimal pendidikan
SMU setinggi-tingginya D3 seperti penyuluh kesehatan, bidan dan perawat
kesehatan. Tugas utama jabatan fungsional kategori keterampilan adalah
melaksanakan kegiatan teknis yang berhubungan dengan penerapan konsep dan
metode operasional dalam bidang ilmu pengetahuan dan pemberian pengajaran
di tingkat pendidikan tertentu.
Terdapat 4 jenjang jabatan yang terdapat pada jabatan fungsional
kategori keterampilan dari yang terendah sampai yang tertinggi, yaitu seperti
jenjang jabatan pemula, mahir, terampil, dan penyelia. Jenjang jabatan pada
jabatan fungsional kategori keterampilan tersebut juga mempunyai jenjang
pangkat yang berbeda beda sesuai dengan jenjang jabatannya.
Terdapat beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi untuk kenaikan
pangkat dan jabatan pada Jabatan fungsional Kategori Keterampilan, yaitu :
➢ Berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS)
➢ Mempunyai integritas dan moralitas yang baik dalam bekerja
➢ Sehat baik jasmani maupun rohani
➢ Ijazah minimal SMA atau SMK sesuai dengan bidang pendidikan
yang dibutuhkan dalam jabatan fungsional Kategori Keterampilan
➢ Ikut dan lulus dalam uji kompetensi teknis, kompetensi sosial
kultural, dan kompetensi manajerial sesuai dengan standar
kompetensi yang telah ditetapkan oleh instansi pembina
➢ Nilai prestasi kerja minimal bernilai baik dalam satu tahun terakhir
➢ Persyaratan lain sesuai dengan kebutuhan jabatan fungsional
kategori keterampilan seperti memenuhi nilai angka kredit
kumulatif.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan,
tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan. Jabatan fungsional di sektor kesehatan merupakan jabatan yang mempunyai
ruang lingkup, hak, wewenang, tugas, dan tanggung jawab tenaga kesehatan yang
berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam suatu organisasi dimana dalam
melaksanakan tugasnya baik secara mandiri maupun berkolaborasi didasari pada
keahlian dan keterampilan dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
kompetensi dan kewenangannya.
Jenis – jenis jabatan fungsional terdiri dari 2 kategori yaitu jabatan fungsional
kategori keahlian dan jabatan fungsional kategori keterampilan. Peraturan Mengenai
Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Tenaga
Kesehatan Nomor: Hk. 01.03/F/2268/2022 Tentang Petunjuk Teknis Tata Cara
Verifikasi Penambahan Nilai Seleksi Kompetensi Teknis Pegawai Pemerintah Dengan
Perjanjian Kerja Untuk Jabatan Fungsional Kesehatan Pada Instansi Pusat Dan Daerah
Tahun 2022.
10
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Yanuar. 2017. Bahan Ajar Tenologi Laboratorium Medis (TLM). Etika Profesi dan
Hukum Kesehatan.
Amalia, R., Widagdo, L., & Syamsulhuda, BM (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Tingkat Kepatuhan Tenaga Kesehatan melakukan Cuci Tangan (Studi Kasus
Di Instalasi Rawat Inap Rajawali RSUP Dr. Kariadi Semarang). Jurnal Kesehatan
Masyarakat (Undip) , 4 (3), 1083-1088.
Aevara, S. A. (2020). Studi Literatur terkait Analisis Perilaku Kepatuhan Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) pada Tenaga Kesehatan saat Pandemi Corona Virus (Covid-19)
(Doctoral dissertation, Diponegoro University).
Lestari, T. R. P. (2009). Peran UU Nakes dan Tantangan Masalah Kesehatan Indonesia. Info
Singkat Kesejahteraan, 6.
11