Disusun oleh:
Kelompok 4
A. Latar Belakang
Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar
masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia
yang produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Kementerian
Kesehatan RI, 2019).
Poltekkes Kemenkes Surakarta merupakan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Kementerian Kesehatan RI, secara administratif berada di bawah
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
(Badan PPSDM Kesehatan) Kementerian Kesehatan, dan secara teknis dibina
oleh Pusat Pendidikan SDM Kesehatan, yang mempunyai tugas menyiapkan
peserta didik untuk menjadi tenaga kesehatan profesional yang beriman dan
bertaqwa, kreatif, inovatif, dan memiliki daya saing kuat pada Program
Diploma III, Sarjana Terapan dan Profesi. Di samping Poltekkes Kemenkes
Surakarta berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.
355/E/0/2012 secara akademis dibawah pembinaan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan RI, yang saat ini berubah menjadi Kementerian Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Profesi kesehatan dihadapkan dengan masalah pasien setiap hari.
Peningkatan permasalahan pasien yang kompleks membutuhkan ketrampilan
dan pengetahuan dari beberapa tenaga profesional. Dalam praktiknya,
penyedia layanan kesehatan tidak bekerja sendiri. Mereka bekerja bersama
dengan profesi kesehatan lain untuk memecahkan masalah ini. Oleh karena itu
kolaborasi sangat dibutuhkan antar profesi kesehatan untuk meningkatkan
kepuasan pada pasien yang dapat diliat dari IPC. Inter Professional
Collaboration (IPC) adalah proses di mana kelompok-kelompok profesional
yang berbeda bekerja sama untuk memberi dampak positif pada perawatan
kesehatan. Kolaborasi ini dinilai dapat mensinergiskan dan mengefektifkan
pelayanan kesehatan terhadap pasien. Melalui kolaborasi yang baik antar
profesi kesehatan, maka pasien akan ditangani secara holistik sehingga hasil
perawatan pasien bisa meningkat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kompetensi profesi tenaga kesehatan?
2. Apa saja kompetensi pada setiap profesi tenaga kesehatan yang ada di
Indonesia?
3. Bagaimana gambaran umum jurusan yang ada di Poltekkes Surakarta?
4. Bagaimana kompetensi setiap jurusan yang ada di Poltekkes Surakarta?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kompetensi profesi tenaga kesehatan.
2. Untuk mengetahui kompetensi setiap profesi tenaga kesehatan yang ada di
Indonesia.
3. Untuk mengetahui gambaran umum jurusan yang ada di Poltekkes
Surakarta.
4. Untuk mengetahui kompetensi setiap jurusan yang ada di Poltekkes
Surakata.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui
pendidikan, dimana keahlian tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan
pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan masyarakat.
Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki seorang tenaga kesehatan
berdasarkan ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan sikap profesional untuk
menjalankan praktik. Uji kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan,
ketrampilan, dan perilaku peserta didik pada perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang kesehatan. Sertifikat kompetensi
adalah surat tanda pengakuan terhadap kompentensi tenaga kesehatan untuk
dapat menjalakan praktik di seluruh Indonesia setelah lulus uji kompetensi.
Standar profesi adalah batasan kemampuan minimal berupa pengetahuan,
ketrampilan, dan perilaku profesional yang harus dimiliki untuk dapat
melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang
dibuat oleh organisasi profesi bidang keseshatan (Pujiastuti, Endang, 2020).
A. Kesimpulan
Tenaga kesehatan merupakan setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan, seorang tenaga kesehatan
memiliki kompetensi berdasarkan ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan sikap
profesional untuk menjalankan praktik, Tenaga di bidang kesehatan terdiri
dari tenaga kesehatan dan asisten tenaga kesehatan yang dibagi menjadi
beberapa jenis diataranya enaga medis (kedokteran), psikologis klinis,
keperawatan, kebidanan, kefarmasian, kesehatan masyarakat, kesehatan
lingkungan, gizi, keterapian fisik, keteknisian medias, teknik biomedika,
kesehatan tradisional, dan tenaga kesehatan lainnya.
Poltekkes Kemenkes Surakarta berdiri sejak tahun 2001, terdiri dari
empat jurusan yaitu Keperawatan, Fisioterapi, Okupasi Terapi dan Kebidanan.
Pada tahun 2011 diperbaharui menjadi delapan jurusan yaitu Jurusan
Keperawatan, Fisioterapi, Ortotik Prostetik, Okupasi Terapi, Terapi Wicara,
Kebidanan, Akupunktur dan Jamu. Saat ini Poltekkes Kemenkes Surakarta
memiliki sepuluh jurusan dengan adanya Jurusan Analisis Farmasi dan
Makanan pada tahun 2018 dan Jurusan Farmasi pada tahun 2021.
B. Saran
1. Mahasiswa
Untuk mahasiswa, makalah ini dapat dipergunakan sebagai acuan untuk
mengetahui kompetensi profesi atau tenaga kesehatan yang ada di
Indonesia dan di Poltekkes Kemenkes Surakarta sehingga dapat
menambah wawasan dan pemahaman mahasiswa.
2. Pembaca
Makalah ini disusun agar para pembaca mampu memahami tentang
kompetensi profesi atau tenaga kesehatan yang ada di Indonesia dan di
Poltekkes Kemenkes Surakarta dengan baik dan bisa menjadikannya
wawasan untuk menambah pengetahuan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Suparman, R., Saprudin, A., & Heriana, C. (2019). Kesiapan Tenaga Kesehatan
Masyarakat (Sarjana Kesehatan Masyarakat) Untuk Bermitra Dengan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Dalam Upaya Promotif Dan
Preventif. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences
Journal, 10(2), 122-129.
https://ejournal.stikku.ac.id/index.php/stikku/article/view/98. Diakses
pada 24 Januari 2024.
Susanti, D., Wulandari, H., Juaeriah, R., & Dewi, S. P. (2019). Penerapan Intra
Professional Education (IPE) Pada Kelas Ibu Balita Oleh Tenaga
Kesehatan Untuk Meningkatkan Sikap Ibu Terhadap Kesehatan Balita Di
Kota Cimahi. Jurnal Sistem Kesehatan, 3(2).
http://jurnal.unpad.ac.id/jsk_ikm/article/view/15003. Diakses pada 24
Januari 2024.