Anda di halaman 1dari 3

Landasan Substantif

Landasan substantif dari pendidikan kedokteran di Indonesia adalah perlunya produksi ilmu
kedokteran dan dokter sebagai pelayan masyarakat yang paripurna. Dokter yang paripurna
harus menguasai tujuh area kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter
Indonesia, antara lain profesionalitas yang luhur, mawas diri dan pengembangan diri,
komunikasi efektif, pengelolaan informasi, landasan ilmiah ilmu kedokteran, keterampilan
klinis, dan pengelolaan masalah kesehatan.

Gambar X. Pondasi dan Pilar Kompetensi Dokter Indonesia1


Pondasi dan pilar kompetensi dijabarkan dalam beberapa komponen1, meliputi:

Area Profesionalitas yang Luhur

1. Berke-Tuhan-an Yang Maha Esa/Yang Maha Kuasa


2. Bermoral, beretika dan disiplin
3. Sadar dan taat hukum
4. Berwawasan sosial budaya
5. Berperilaku profesional

Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri

1. Menerapkan mawas diri


2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat
3. Mengembangkan pengetahuan
Komunikasi Efektif

1. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarga Berkomunikasi dengan mitra kerja


2. Berkomunikasi dengan masyarakat
3. Pengelolaan Informasi
4. Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan
5. Men-diseminasi-kan informasi dan pengetahuan secara efektif kepada profesional
kesehatan, pasien, masyarakat, dan pihak terkait untuk peningkatan mutu pelayanan
kesehatan

Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran

1. Menerapkan ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu
Kesehatan
2. Masyarakat/Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang terkini untuk
mengelola masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif

Keterampilan Klinis

1. Melakukan prosedur diagnosis


2. Melakukan prosedur penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif

Pengelolaan Masalah Kesehatan

1. Melaksanakan promosi kesehatan pada individu, keluarga, dan masyarakat


Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masalah kesehatan pada
individu, keluarga, dan masyarakat
2. Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
3. Memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan
4. Mengelola sumber daya secara efektif, efisien, dan berkesinambungan dalam
penyelesaian masalah kesehatan
5. Mengakses dan menganalisis serta menerapkan kebijakan kesehatan spesifik yang
merupakan prioritas daerah masing-masing di Indonesia
Kompetensi Upaya mencetak dokter yang paripurna hanya bisa terwujud oleh sebuah
institusi yang menyelenggarakan pendidikan secara sistematis dan terdapat evaluasi bagi
pelaksanaan pendidikan dan kontrol terhadap kualitas lulusan.
Maka dari itu Undang-undang No 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran mengatur
bahwa pendidikan kedokteran harus diselenggarakan oleh Universitas yang memenuhi
persyaratan sarana prasarana termasuk kecukupan jumlah staf pengajar. Mahasiswa yang
akan lulus harus mendapatkan ujian sebagai bentuk exit exam untuk mencegah dokter yang
tidak kompeten melakukan pelayanan di masyarakat2.

Daftar Pustaka

1. Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Kompetensi Dokter Indonesia [Internet]. 2012.


Available from:
http://www.kki.go.id/assets/data/arsip/SKDI_Perkonsil,_11_maret_13.pdf
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 Tentang Pendidikan
Kedokeran. Jakarta: Kementrrian Sekretariat Negara RI; 2013.
3.

Anda mungkin juga menyukai