Berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014, tenaga kesehatan adalah setiap orang
yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.
Tenaga kesehatan dikelompokkan ke dalam 13 kelompok, yaitu tenaga medis, tenaga
psikologi klinis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan
masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian
medis, tenaga teknik biomedika, tenaga kesehatan tradisional, dan tenaga kesehatan lainnya.
g. Standar Kompetensi Ahli Gizi Profesi gizi adalah suatu pekerjaan di bidang gizi yang
dilaksanakan berdasarkan suatu keilmuan (body of knowledge), memiliki kompetensi yang
diperoleh melalui pendidikan yang berjenjang, memiliki kode etik dan bersifat melayani
masyarakat.
Unjuk kerja kompetensi nutrisionis dibedakan berdasarkan kata kerja dari 4 tingkatan, yaitu:
1) Membantu: melakukan kegiatan secara independen di bawah pengawasan atau
berpartisipasi (berperan serta): mengambil bagian kegiatan tim.
2) Melaksanakan: mampu memulai kegiatan tanpa pengawasan langsung, atau melakukan:
mampu melakukan kegiatan secara mandiri.
3) Mendidik: mampu melaksanakan fungsi-fungsi khusus yang nyata: aktivitas yang
didelegasikan yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan atau pekerjaan, dan lain' lain
atau menyelia/mengawasi/ memantau: mampu mengamati kegiatan sehari-hari satu
unit termasuk SDM, penggunaan sumber daya, masalah-masalah lingkungan atau
mampu mengoordinasi dan mengarahkan kegiatan dan pekerjaan tim.
4) Mengelola: mampu merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan suatu organisasi.