Nim : 201081003
Prodi/Tingkat : D3 Kebidanan / I
Pertumbuhan dan perkembangan reproduksi perempuan dimulai sejak terbentuknya
organ reproduksi, jauh sebelum seorang perempuan dilahirkan dan berketurunan diperlukan
untuk menjaga keberlanjutan generasi agar tidak punah, hal ini merupakan proses dan fungsi
reproduksi perempuan secara alamiah. Pemerintah menjamin pemenuhan hak kesehatan
reproduksi bagi setiap orang dan menjamin kesehatan ibu dalam usia reproduksi agar
melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas, serta mengurangi angka kematian ibu yang
tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi Serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
Penurunan AKI dan AKB serta penyiapan generasi penerus bangsa yang
berkualitas, melalui pelayanan kebidanan yang bermutu dan berkesinambungan. Untuk
memberikan pelayanan kebidanan yang bermutu dan berkesinambungan, bidan harus
memahami falsafah, kode etik, dan regulasi yang terkait dengan praktik kebidanan. Sesuai
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan
Kebidanan, Bidan memberikan asuhan kebidanan yang bersifat holistik, humanistik
berdasarkan evidence based dengan pendekatan manajemen asuhan kebidanan, dan
memperhatikan aspek fisik, psikologi, emosional, sosial budaya, spiritual, ekonomi, dan
lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi perempuan, meliputi upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sesuai kewenangannya dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan. Profesionalitas terkait erat dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
profesional .
Sikap profesional Bidan tidak terlepas dari harapan masyarakat tentang profil
seorang Bidan. Tahun 2010 melalui pendekatan kualitatif menunjukkan bahwa pada intinya
masyarakat mengharapkan Bidan yang ramah, terampil dan tanggap di bidangnya. Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan. Standar tersebut disusun berdasarkan body of knowledge, falsafah dan paradigma
pelayanan kebidanan serta pola hubungan kemitraan Bidan dan perempuan yang berfokus
pada kebutuhan perempuan.
SISTEMATIKA STANDAR KOMPETENSI BIDAN
Standar Kompetensi Bidan terdiri atas 7 (tujuh) area kompetensi yang diturunkan
dari gambaran tugas, peran, dan fungsi Bidan. Setiap area kompetensi ditetapkan definisinya,
yang disebut kompetensi inti. Setiap area kompetensi dijabarkan menjadi beberapa komponen
kompetensi, yang dirinci lebih lanjut menjadi kemampuan yang diharapkan di akhir
pendidikan.