Anda di halaman 1dari 5

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.

02
RUMKIT TK III 04.06.03 Dr. SOETARTO

KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIA


RUMKIT TK. III 04.06.03 dr. SOETARTO

Yoyakarta, April 2018


KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIA
Keputusan MUNAS VI PPNI
Nomor : 09 MUNAS VI/PPNI/2000

MUKADIMAH

Sebagai profesi yang turut serta mengusahakan tercapainya kesejahteraan fisik,material


dan mental spiritual untuk mahluk insani dalam wilayah republik Indonesia, maka kehidupan
profesi keperawatan di Indonesia selalu berpedoman kepada sumber asalnya yaitu
kebutuhan masyarakat Indonesia akan pelayanan keperawatan.

Warga keperawatan di Indonesia menyadari bahwa kebutuhan akan keperawatan bersipat


universal bagi klien (individu,keluarga,kelompok dan masyarakat.), sehingga pelayanan
yang di berikan oleh perawat selalu berdasarkan kepada cita cita yang luhur,niat yang murni
untuk keselamatan dan kesejahteraan umat tanpa membedakan
kebangsaan,kesukuan,warna kulit, umur,jenis kelamin,aliran politik dan agama yang di anut
serta kedudukan sosial.

Dalam melaksanakan tugas pelayanan keperawatan kepada klien,cakupan tanggung jawab


perawat Indonesia adalah meningkatkan derajat kesehatan ,mencegah terjadinya
penyakit,mengurangi dan menghilangkan penderitaan serta memulihkan kesehatan di
laksanakan atas dasar pelayanan yang paripura.

Dalam melaksanakan tugas profesional yang berdaya guna dan berhasil guna para perawat
mampu dan ikhlas memberikan pelayanan yang bermutu dengan memelihara dan
meningkatkan integritas pribadi yang luhur dengan ilmu dan keterampilan yang memenuhi
standar serta dengan kesadaran bahwa pelayanan yang di berikan merupakan bagian dari
upaya kesehatan secara menyeluruh.

Dengan bimbingan Tuhan Yang Maha Esa ,dalam melaksanakan tugas pengabdian untuk
kepentingan kemanusiaan ,bangsa dan tanah air ,persatuan perawat nasional Indonesia
menyadari bahwa perawat Indonesia yang berjiwa pancasila dan berlandaskan UUD 1945
merasa tepanggil untuk menunaikan kewajiban dalam bidang keperawatan dengan penuh
tanggung jawab ,bepedoman kepada dasar dasar seperti tertera di bawah ini.

PERAWAT DAN KLIEN


1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat
manusia ,keunikan klien ,dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan
kesukuan,warna kulit ,umur ,jenis kelamin,aliran politik dan agama yang di anut serta
kedudukan sosial.
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana
lingkungan yang menghomati nilai nilai budaya adat-istiadat dan kelangsungan hidup
beragama dari klien.
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan.
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang di ketahui sehubungan dengan
tugas yang di percayakan kepadanya kecuali jika di perlukan oleh yang berwenang sesuai
ketentuan hokum yang berlaku.
PERAWAT DAN PRAKTEK
1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetinsi di bidang keperawatan melalui belajar
terus menerus.
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi di sertai kejujuran
profesional dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai
dengan kebutuhan klien.
3. Perawat dalam membuat keputuskan didasarkan pada informasi yang adekuat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi
menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain.

PERAWAT DAN MASYARAKAT


Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan
mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.

PERAWAT DAN TEMAN SEJAWAT


1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan
tenaga kesehatan lainnya,dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja
maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
2. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan secara tidak kompeten ,tidak etis dan illegal.

PERAWAT DAN PROFESI


1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan
keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan .
2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan .
3. Perawat berpartisifasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara kondisi
kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

Standar Asuhan Keperawatan adalah uraian pernyataan tingkat kinerja yang diinginkan,
sehingga kualitas struktur, proses dan hasil dapat dinilai. Standar asuhan keperawatan
berarti pernyataan kualitas yang didinginkan dan dapat dinilai pemberian asuhan
keperawatan terhadap pasien/klien. Hubungan antara kualitas dan standar menjadi dua hal
yang saling terkait erat, karena melalui standar dapat dikuantifikasi sebagai bukti pelayanan
meningkat dan memburuk (Wilkinson, 2006).
Tujuan dan manfaat standar asuhan keperawatan pada dasarnya mengukur kualitas asuhan
kinerja perawat dan efektifitas manajemen organisasi. Dalam pengembangan standar
menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat ditata siapa yang
bertanggung jawab mengembangkan standar bagaimana proses pengembangan tersebut.
Standar asuhan berfokus pada hasil pasien, standar praktik berorientasi pada kinerja
perawat professional untuk memberdayakan proses keperawatan. Standar finansial juga
harus dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat bermanfaat bagi
pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan (Kawonal, 2000).
Setiap hari perawat bekerja sesuai standar – standar yang ada seperti merancang
kebutuhan dan jumlah tenaga berdasarkan volume kerja, standar pemerataan dan distribusi
pasien dalam unit khusus, standar pendidikan bagi perawat professional sebagai
persyaratan agar dapat masuk dan praktek dalam tatanan pelayanan keperawatan
professional (Suparti, 2005)
PPNI telah menyusun Standar Asuhan Keperawatan sebagai panduan bagi perawat
Indonesia untuk melakukan Asuhan Keperawatannya.

PENDIDIKAN KEPERAWATAN

Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional. Jenis pendidikan keperawatan di Indonesia mencakup:

a. Pendidikan Vokasional
yaitu jenis pendidikan diploma sesuai dengan jenjangnya untuk memiliki keahlian ilmu
terapan keperawatan yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia.

b. Pendidikan Akademik;
yaitu pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang diarahkan terutama
pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu

c. Pendidikan Profesi;
yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk
memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.

Sedangkan jenjang pendidikan keperawatan mencakup program pendidikan diploma,


sarjana, magister, spesialis dan doktor. Sesuai dengan amanah UU Sisdiknas No.20 Tahun
2003 tersebut Organisasi Profesi yaitu Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan
Asosiasi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI), bersama dukungan dari Kementerian
Pendidikan Nasional (Kemendiknas), telah menyusun dan memperbaharui kelengkapan
sebagai suatu profesi.
Perkembangan pendidikan keperawatan sungguh sangat panjang dengan berbagai
dinamika perkembangan pendidikan di Indonesia, tetapi sejak tahun 1983 saat deklarasi
dan kongres Nasional pendidikan keperawatan indonesia yang dikawal oleh PPNI dan diikuti
oleh seluruh komponen keperawatan indonesia, serta dukungan penuh dari pemerintah
kemendiknas dan kemkes saat itu serta difasilitasi oleh Konsorsium Pendidikan Ilmu
kesehatan saat itu, sepakat bahwa pendidikan keperawatan Indonesia adalah pendidikan
profesi dan oleh karena itu harus berada pada pendidikan jenjang Tinggi.dan sejak itu
pulalah mulai dikaji dan dirangcang suatu bentuk pendidikan keperawatan Indonesia yang
pertama yaitu di Universitas Indonesia yang program pertamannya dibuka tahun 1985.
Sejak 2008 PPNI, AIPNI dan dukungan serta bekerjasama dengan Kemendiknas melalui
project Health Profession Educational Quality (HPEQ), menperbaharui dan menyusun
kembali Standar Kompetensi Perawat Indonesia, Naskah Akademik Pendidikan
Keperawatan Indonesia, Standar Pendidikan Ners, standar borang akreditasi pendidikan
ners Indonesia. dan semua standar tersebut mengacu pada Peraturan Presiden Nomor.8
tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan sat ini sudah
diselesaikan menjadi dokumen negara yang berkaitan dengan arah dan kebijakan tentang
pendidikan keperawatan Indonesia.
Standar-standar yang dimaksud diatas juga mengacu pada perkembangan keilmuan
keperawatan, perkembangan dunia kerja yang selalu berubah, dibawah ini sekilas saya
sampaikan beberapa hal yang tertulis dalam dokumen Naskah Akademik Pendidikan
Keperawatan, yang berkaitan dengan Jenis, jenjang, Gelar akademik dan Level KKNI

Jenis Pendidikan Keperawatan Indonesia:

1. Pendidikan Vokasi
2. yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan dan penguasaan
keahlian keperawatan tertentu sebagai perawat
3. Pendidikan Akademik; yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan
dan pengembangan disiplin ilmu keperawatan yang mengcakup program sarjana,
magister, doktor.
4. Pendidikan Profesi; yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mencapai kompetensi
profesi perawat.

Jenjang Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia dan sebutan Gelar:

1. Pendidikan jenjang Diploma Tiga keperawatan lulusannya mendapat sebutan Ahli


Madya Keperawatan (AMD.Kep)
2. Pendidikan jenjang Ners (Nurse) yaitu (Sarjana+Profesi), lulusannya mendapat
sebutan Ners(Nurse),sebutan gelarnya (Ns)
3. Pendidikan jenjang Magister Keperawatan, Lulusannya mendapat gelar (M.Kep)
4. Pendidikan jenjang Spesialis Keperawatan, terdiri dari:

1) Spesialis Keperawatan Medikal Bedah, lulusannya (Sp.KMB)


2) Spesialis Keperawatan Maternitas, Lulusannya (Sp.Kep.Mat)
3) Spesialis Keperawatan Komunitas, Lulusannya (Sp.Kep.Kom)
4) Spesialis Keperawatan Anak, Lulusannya (Sp.Kep.Anak)
5) Spesialis Keperawatan Jiwa, Lulusannya (Sp.Kep.Jiwa)

Pendidikan jenjang Doktor Keperawatan, Lulusannya (Dr.Kep)


Lulusan pendidikan tinggi keperawatan sesuai dengan level KKNI, adalah sebagai berikut:

1. Diploma tiga Keperawatan - Level KKNI 5


2. Ners (Sarjana+Ners) - Level KKNI 7
3. Magister keperawatan - Level KKNI 8
4. Ners Spesialis Keperawatan - Level KKNI 8
5. Doktor keperawatan - Level KKNI 9

Anda mungkin juga menyukai