Anda di halaman 1dari 14

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.

02
RUMKIT TK III 04.06.03 Dr. SOETARTO

PEDOMAN ETIKA PROFESI KEPERAWATAN

RUMKIT TK. III 04.06.03 dr. SOETARTO

Yoyakarta, April 2018

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan merupakan sub sistem pelayanan kesehatan dituntut untuk


memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu. Salah sau indikator mutu pelayanan
keperawatan dapat dilihat dari bagaimana sikap dan perilaku perawatnya. Agar Perawat
dapat menunjukkan etika profesi keperawatan yang baik dan khas dalam Rumah Sakit
Tingkat III dr Soetarto perlu dibuat suatu pedoman etika profesi keperawatan dan jalur
penyelesaian masalah etika.
Salah tugas dan peran Sub Etika dan disiplin profesi adalah membuat Pedoman
Etika dan disiplin profesi perawat di lingkungan Rumah Sakit Tingkat III dr Soetarto
Yogyakarta. Buku pedoman ini selanjutnya menjadi panduan bagi perawat yang bertugas
di Rumah Sakit Tingkat III dr Soetarto Yogyakarta dan menjadi kewajiban bagi seluruh
tenaga keperawatan.
Pembinaan etika dan disiplin perawat berada dibawah tanggung jawab Sub
Komite etik dan disiplin Profesi bertanggungjawab kepada ketua komite keperawatan.
Selanjutnya ketua Komite bertanggungjawab langsung kepada Pimpinan rumah sakit
sesuai dengan surat perintah Karumkit tingkat III 04.06.03 dr Soetarto Nomor : ..../
/2015 tentang Komite Keperawatan.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud : diharapkan agar Perawat mempunyai pedoman yang jelas dalam melaksanakan
tugas di Rumah Sakit Tingkat III dr Soetarto Yogyakarta.
2. Tujuan , Adapun tujuan dari dibuatnya buku pedoman ini diharapan agar para Perawat di
Rumah Sakit Tingkat III dr Soetarto dapat meningkatkan :

a. Sikap dan perilaku perawat sesuai dengan yang diharapkan Profesi keperawatan
dan pimpinan Rumah Sakit.
b. Mutu asuhan keperawatan .
c. Tingkat Kepuasan pelanggan ( pasien ) .
d. Kepercayaan diri bagi perawat itu sendiri.
e. Motivasi kerja perawat dalam memberikan pelayanan.
2
C. Dasar Hukum
1. UU RI Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Tenaga Kesehatan.
2. UU RI Nomor : 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Permenkes Nomor : 49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan.
4. Surat Perintah Kakesdam IV/Dip Nomor : sprint / 222 /V/2015 tanggal 29 Mei
2015 tentang perintah jabatan Komite Keperawatan Rumkit Tingkat III dr Soetarto
Yogyakarta
5. Surat Perintah Karumkit Tingkat III dr Soetarto Yogyakarta Nomor : Sprint / / IX/
2015 tanggal september 2015 tentang Komite Keperawatan.

3
BAB II

STANDAR PERILAKU PERAWAT

Kode Etik keperawatant sebagai suatu kumpulan nilai-nilai dan norma-norma yang
dapat dipakai sebagai pedoman operasional sangat dibutuhkan, mengingat Rumah Sakit dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah menjadi satu menjadi satu kesatuan yang
utuh. Hal ini terjadi karena rumah sakit merupakan institusi yang melibatkan multi profesi yang
masing- masing memiliki ciri dan karakteristik masing- masing, namun demikian membutuhkan
semangat kebersamaan untuk mencapai satu tujuan yaitu “ Kesembuhan pasien “.
Keperawatan yang merupakan profesi terbesar di rumah sakit membutuhkan pedoman
Etika Disiplin Profesi yang jelas dalam melaksanakan tugas keprofesian sehingga sesuai
harapan konsumen, profesi dan pimpinan rumah sakit dapat diwujudkan dengan baik.

PERFORMANCE PERAWAT RST DR SOETARTO YOGYAKARTA

1. Patuh .
2. Disiplin.
3. Loyal.
4. Tringgenas .
5. Altruism ( Lebih mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri
sendiri )
6. Rapih .

STANDART UMUM

Standar umum ( indikator umum ) bagi tenaga keperawatan berpedoman pada kode etik
profesi keperawatan yang diterbitkan PPNI adalah sebagai berikut :
A. Perawat dan Klien
1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat
manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,
kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama yang dianut
serta kedudukan social.

4
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana
lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan
hidup beragama dari klien.
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan.
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan
tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh berwenang sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.
B. Perawat dan Praktik
1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui
belajar terus menerus.
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan
konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain
4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu
menunjukkan perilaku professional
C. Perawat dan Masyarakat
Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan
mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
D. Perawat dan Teman Sejawat
1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun
dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh
2. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan illegal.
E. Perawat dan Profesi
1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan.
2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan

5
3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara
kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu
tinggi.
STANDART KHUSUS

Standart Khusus (Indikator Khusus) bagi Perawat Rumah Sakit Tingkat III dr Soetarto
Yogyakarta adalah sebagai berikut :

A. Sikap Dan Perilakun Perawat / Bidan Terhadap Pasien


1. Perawat melaksanakan tindakan keperawatan berdasarkan SOP yang berlaku di RS.
Tk III 06.04.03 Yogyakarta misalnya :
a. Salah memberi obat, perawat dapat diberikan peringatan secara tertulis dan
ditindak lanjuti sesuai dengan kebijakan dari Kepala Rumah Sakit.
b. Bagi perawat yang melakukan tindakan tetapi menyalahkan aturan yang dapat
mengakibatkan kematian dan kecacatan atau menimbulkan masalah baru.
2. Perawat harus menghargai harkat dan martabat setiap pasien
3. Perawat harus menghormati pasien dan nilai-nilai budaya, adat istiadat serta tidak
memaksakan kehendak.
4. Perawat harus membuat asuhan keperawatan kepada setiap pasien sesuai dengan tim
yang sudah ditetapkan.
5. Perawat harus dapat menjaga rahasia pasien kecuali untuk keperluan yang
berwenang sesuai dengan hukum yang ada

B. Sikap Dan Perilaku Perawat/Bidan Terhadap Teman Sejawat


1. Setiap perawat dapat memelihara hubungan baik dengan teman sejawat
2. Saling menghargai sesama teman sejawat di Rumah Sakit.
3. Saling menghormati profesi masing – masing.
4. Tidak saling menyalahkan.
5. Sesama perawat harus saling melindungi tindakan yang tidak kompeten atau tidak
etis (ilegal).
C. Sikap dan perilaku Perawat /Bidan terhadap Atasan
Hubungan tenaga keperawatan dengan atasan sesuai dengan ketentuan ketentuan
Hankam yaitu memberikan penghormatan kepada yang lebih senior dengan berpedoman
pada sapta marga, sumpah perajuri dan delapan TNI Wajib bagi TNI dan Panca Prasetya
Korp Pegawai Negeri Republik Indonesia bagi PNS Hankam.

6
Tenaga keperawatan adalah tenaga keperawatan ( Perawat dan Bidan ) yang
melaksanakan tugas memberikan asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan di masing-
masing unit keperawatan. Tugas keperawatan dibagi menjadi 3 shift sebagai berikut :
1. Pagi, mulai dari jam 07.00 s/d 14.00 Wib
2. Siang, mulai dari jam 14.00 s/d 21.00 Wib
3. Malam, mulai dari jam 21.00 s/d 07.00Wib

7
BAB III
PEMBINAAN DAN PENYELESAIAN ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT TINGKAT III 04.06.03 dr SOETARTO

A. Pembinaan Disiplin Profesi


Pembinaan etika dan disiplin profesi keperawatan menjadi tanggung jawab
Komite keperawatan bekerjsama dengan berbagai pihak termasuk perawat senior
bertanggung jawab terhadap perawat yuniornya. Pembinaan etika dan disiplin profesi
dapat dilakukan dalam berbagai kesempatan, diantaranya :
1. Apel pagi/ siang
2. Diskusi
3. Rapat rutin
4. Ronde Keperawatan
5. Penyegaran tentang etika profesi keperawatan
Pembinaan ini dilakukan oleh perawat senior kepada yuniornya misalnya
dilakukan mulai dari kepala ruangan, kepala instalasi keperawatan / sub komite etik
ataupun langsung oleh Ketua komite keperawatan. Hasil pembinaan yang dilakukan oleh
sub komite etik didokumentasikan dan dilaporkan secara berkala kepada pimpinan rumah
sakit.
B. Penyelesaian Masalah Etik Dan Disiplin Profesi
Permasalahan etik dan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh perawat rumah
sakit tingkat III dr Soetarto diselesaikan dengan oleh Sub Komite etik dan disiplin profesi
dan atau bekerjasama dengan pihak –pihak yang terkait jika dibutuhkan. Adapun tahapan
penelesaian masalah etik dan disiplin profesi dilakukan sebagai berikut :
1. Teguran lisan
a. Teguran lisan satu dilakukan oleh Kepala Ruangan pada pegawai yang tidak
masuk tanpa kabar, pelanggaran peraturan jam kerja, tidak melaksanakan
pekerjaannya dengan baik.
b. Teguran lisan dua dilakukan oleh Kepala Seksi Keperawatan pada pegawai
yang telah diberi teguran lisan satu, tetapi tidak mengalami perubahan sikap.
c. Teguran lisan tiga dilakukan oleh Kepala Rumah Sakit pada pegawai yang
telah diberi teguran lisan dua yang telah teguran oleh Kepala Seksi
Keperawatan.

8
2. Teguran tertulis
a. Teguran tertulis satu ( lima hari tidak masuk tanpa kabar )
1) Dikenakan pada pegawai yang telah diberi teguran lisan satu, dua dan tiga
tidak ada perubahan sikap.
2) Caranya : Pegawai yang melanggar kode etik diberi pembinaan yang dicatat
oleh pelaksana pembina yang ditanda tangani oleh pelanggar kode etik dan
diberi kesempatan 7 hari untuk memperbaikinya.
b. Teguran tertulis dua ( sepuluh hari tidak masuk tanpa kabar )
Dikenakan pada pegawai yang telah melanggar kode etik tak ada perubahan
sikap yang dilakukan oleh Kepala Seksi Keperawatan.
Caranya :
1) Pelanggar kode etik di panggil oleh Kepala ruangan diteruskan ke
Kepala Seksi Keperawatan.
2) Kepala Seksi Keperawatan memanggil pelanggar kode etik untuk di
proses dan dibina
3) Bila pembinaan tidak berhasil pelanggar kode etik diteruskan ke komite
etik.
4) Bila pembinaan tidak berhasil diteruskan ke Kepala Rumah Sakit untuk
di proses dan dibina.
C. Dasar Sanksi Teguran Bagi Perawat
1. Secara Lisan
a. Kurang Ramah terhadap pasien
b. Kurang atau tidak tanggap terhadap keluhan pasien.
c. Kurang atau tidak menghargai sesama teman sejawat baik dengan perawat, bidan,
dokter dan yang lainnya.
d. Perawat yang tidak dapat menjaga rahasia pasien.
e. Perawat yang membuat kesimpulan tersendiri tentang penyakit pasien sebelum
dokter yang merawat menjelaskannya terlebih dahulu.
f. Perawat yang tidak mengerjakan asuhan keperawatan kepada pasien.
2. Secara tertulis
a. Salah memberi obat :
1). Salah pasien
2). Salah obat

9
3). Salah dosis
4). Salah waktu pemberian obat
b. Salah cara pemberian obat
g. Perawat yang tidak mau berubah dan tidak pernah merubah terhadap teguran
lisan yang pernah diberikan baik oleh Kepala Ruangan maupun oleh Kepala
Seksi Keperawatan.
h. Perawat yang meminta jasa baik kepada pasien maupun kepada keluarga
pasien.
i. Perawat lalai melakukan tugas pendelegasian dari profesi dokter.
D. Kriteria Pelanggaran Disiplin Profesi Perawat / Bidan
1. Penyimpangan ringan
a. Tidak membawa identitas perawat (kap, nama)
b. Terlambat dinas
c. Kurang Ramah terhadap pasien
d. Perawat tidak melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan kepada pasien
e. Kurang atau tidak menghargai sesama teman sejawat baik dengan perawat, bidan,
dokter dan yang lainnya.
2.Penyimpangan sedang
a. Kurang atau tidak tanggap terhadap keluhan pasien.
b. Perawat yang tidak dapat menjaga rahasia pasien.
c. Perawat yang membuat kesimpulan tersendiri tentang penyakit pasien sebelum
dokter yang merawat menjelaskannya terlebih dahulu.
d. Perawat yang tidak mengerjakan asuhan keperawatan kepada pasien.
e. Tidak datang dinas tanpa keterangan
f. Perawat yang tidak melaksanakan pendelegasian dari dokter.
3.Penyimpangan berat
a. Mencuri
b. Salah memberi obat :
1) Salah pasien
2) Salah obat
3) Salah dosis
4) Salah waktu pemberian obat
5) Salah cara pemberian obat

10
c. Perawat yang tidak mau berubah dan tidak pernah merubah terhadap teguran
lisan yang pernah diberikan baik oleh Kepala Ruangan maupun oleh Kepala
Seksi Keperawatan.
d. Perawat yang meminta jasa baik kepada pasien maupun kepada keluarga pasien.
e. Tindakan mencemarkan nama baik profesi (berselingkuh, dan lainnya)
E. Jenis Pembinaan Sesuai Jenis Pelanggaran Etik

1. Penyimpangan Ringan
a. Beri teguran lisan maksimal 3 kali yang dilakukan oleh kepala ruangan
b. Lakukan pembinaan khusus yang kesalahan yang dibuat
c. Mengadakan kesepakatan waktu, untuk pembinaan yang di evaluasi
selama 1 minggu
d. Bila evaluasi tidak menunjukan perubahan masukan dalam penyimpangan
tingkat sedang
2. Penyimpangan Sedang
a. Beri teguran tertulis yang di tulis pada buku pembinaan
b. Beri pembinaan khusus terhadap maksimal 2 kali yang dilakukan oleh
kepala ruang
c. Melaporkan secara lisan ke Kasubsi keperawatan
d. Menyepakati waktu evaluasi selama satu
e. Melakukan evaluasi
f. Melaporkan hasil evaluasi ke Kasubsi Keperawatan
g. Bila dalam evaluasi tidak ada dikatagorikan berat terkait
3. Penyimpangan Berat
a. Teguran tertulis dari Kepala Seksi keperawatan yang di sampaikan secara
lisan kekasi keperawatan
b. Melakukan pembinaan dengan menghadapkan yang bersangkutan
langsung , kasi keperawatan kalau dianggap perlu penyampaian langsung
ke Kepala Rumah Sakit Tk.III 04.06.03 dr.Soetarto
c. Memberi sangsi
d. Bila dalam evaluasi ± 3 bulan masih tidak ada perbaikan maka dilaporkan
secara tertulis ke Kepala Rumah Sakit Tk.III 04.06.03 dr.Soetarto
e. Kepala Rumah Sakit Tk.III 04.06.03 dr.Soetarto menyarankan ke
management bila tidak ada perubahan.
f. Bila yang bersangkutan tenaga honorer, dikeluarkan
11
F. Alur Penyelesaian Masalah Pelanggaran Disiplin Profesi Perawat/Bidan

Kepala Rumah Sakit


Selesai Tk. . III 04.06.03
dr.Soetarto

Ketua Komite
Keperawatan

Tidak Selesai

Selesai Kepala Seksi Keperawatan

Penyimpangan

Berat
Tidak Selesai

Selesai Kepala Sub Seksi


Penyimpangan
Sedang
Tidak Selesai

Sub Komite Etik


Selesai Kepala Ruangan
Keperawatan

Penyimpangan Ringan

Perawat / Bidan

Penjelasan :

1. Di awali dari Sumber pengaduan atau anggota profesi


2. Diteruskan kepada kepala ruangan, selanjutnya di koordinasikan dengan Sub Komite etik
keperawatan. Sub Komite etik keperawatan yang menentukan jenis penyimpangan, dapat
dikatagorikan dalam penyimpangan ringan, sedang, berat tergantung dari penyimpangan
yang dilakukan

12
3. Secara struktural kepala ruang melaporkan penyimpangan ke Kepala Sub Seksi, Kepala
Seksi selanjutnya ke Direktur Rumah Sakit Tk. . III 04.06.03 dr.Soetarto tergantung ringan,
sedang, beratnya penyimpangan yang dilakukan.
4. Setelah di kategorikan jenis penyimpangan, selanjutnya dilakukan pembinaan sesuai dengan
jenis penyimpangan.
5. Jika melakukan penyimpangan ringan pembinaan dilakukan oleh Kepala Ruang, apabila
tidak selesai bisa di lanjutkan ke Kepala Sub Seksi
6. Jika melakukan penyimpangan sedang pembinaan dilakukan oleh Kepala Sub Seksi, apabila
tidak selesai bisa di lanjutkan ke Kepala Seksi.
7. Jika melakukan penyimpangan berat Sub Komite Etik Keperawatan berkoordinasi dengan
Ketua Komite Keperawatan selanjutnya pembinaan dilakukan oleh Ketua Komite
Keperawatan, Apabila tidak selesai bisa dilanjutkan ke Kepala Rumah Sakit Tk. . III
04.06.03 dr.Soetarto

13
BAB V

PENUTUP

Demikian pedoman etika dan Disiplin profesi keperawatan Rumah Sakit Tk. III 04.06.03
ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaannya

Yogyakarta, 22 November 2018


Komite Sub etik dan disiplin Profesi

Janus Lazuardi, A.Md


Mayor Ckm NRP 1000024250178

14

Anda mungkin juga menyukai