02
RUMKIT TK III 04.06.03 Dr. SOETARTO
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
a. Sikap dan perilaku perawat sesuai dengan yang diharapkan Profesi keperawatan
dan pimpinan Rumah Sakit.
b. Mutu asuhan keperawatan .
c. Tingkat Kepuasan pelanggan ( pasien ) .
d. Kepercayaan diri bagi perawat itu sendiri.
e. Motivasi kerja perawat dalam memberikan pelayanan.
2
C. Dasar Hukum
1. UU RI Nomor : 36 Tahun 2009 tentang Tenaga Kesehatan.
2. UU RI Nomor : 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Permenkes Nomor : 49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan.
4. Surat Perintah Kakesdam IV/Dip Nomor : sprint / 222 /V/2015 tanggal 29 Mei
2015 tentang perintah jabatan Komite Keperawatan Rumkit Tingkat III dr Soetarto
Yogyakarta
5. Surat Perintah Karumkit Tingkat III dr Soetarto Yogyakarta Nomor : Sprint / / IX/
2015 tanggal september 2015 tentang Komite Keperawatan.
3
BAB II
Kode Etik keperawatant sebagai suatu kumpulan nilai-nilai dan norma-norma yang
dapat dipakai sebagai pedoman operasional sangat dibutuhkan, mengingat Rumah Sakit dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah menjadi satu menjadi satu kesatuan yang
utuh. Hal ini terjadi karena rumah sakit merupakan institusi yang melibatkan multi profesi yang
masing- masing memiliki ciri dan karakteristik masing- masing, namun demikian membutuhkan
semangat kebersamaan untuk mencapai satu tujuan yaitu “ Kesembuhan pasien “.
Keperawatan yang merupakan profesi terbesar di rumah sakit membutuhkan pedoman
Etika Disiplin Profesi yang jelas dalam melaksanakan tugas keprofesian sehingga sesuai
harapan konsumen, profesi dan pimpinan rumah sakit dapat diwujudkan dengan baik.
1. Patuh .
2. Disiplin.
3. Loyal.
4. Tringgenas .
5. Altruism ( Lebih mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri
sendiri )
6. Rapih .
STANDART UMUM
Standar umum ( indikator umum ) bagi tenaga keperawatan berpedoman pada kode etik
profesi keperawatan yang diterbitkan PPNI adalah sebagai berikut :
A. Perawat dan Klien
1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat
manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,
kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama yang dianut
serta kedudukan social.
4
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana
lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan
hidup beragama dari klien.
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan.
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan
tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh berwenang sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.
B. Perawat dan Praktik
1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui
belajar terus menerus.
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan
konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain
4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu
menunjukkan perilaku professional
C. Perawat dan Masyarakat
Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan
mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
D. Perawat dan Teman Sejawat
1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun
dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh
2. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan illegal.
E. Perawat dan Profesi
1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan.
2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan
5
3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara
kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu
tinggi.
STANDART KHUSUS
Standart Khusus (Indikator Khusus) bagi Perawat Rumah Sakit Tingkat III dr Soetarto
Yogyakarta adalah sebagai berikut :
6
Tenaga keperawatan adalah tenaga keperawatan ( Perawat dan Bidan ) yang
melaksanakan tugas memberikan asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan di masing-
masing unit keperawatan. Tugas keperawatan dibagi menjadi 3 shift sebagai berikut :
1. Pagi, mulai dari jam 07.00 s/d 14.00 Wib
2. Siang, mulai dari jam 14.00 s/d 21.00 Wib
3. Malam, mulai dari jam 21.00 s/d 07.00Wib
7
BAB III
PEMBINAAN DAN PENYELESAIAN ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
RUMAH SAKIT TINGKAT III 04.06.03 dr SOETARTO
8
2. Teguran tertulis
a. Teguran tertulis satu ( lima hari tidak masuk tanpa kabar )
1) Dikenakan pada pegawai yang telah diberi teguran lisan satu, dua dan tiga
tidak ada perubahan sikap.
2) Caranya : Pegawai yang melanggar kode etik diberi pembinaan yang dicatat
oleh pelaksana pembina yang ditanda tangani oleh pelanggar kode etik dan
diberi kesempatan 7 hari untuk memperbaikinya.
b. Teguran tertulis dua ( sepuluh hari tidak masuk tanpa kabar )
Dikenakan pada pegawai yang telah melanggar kode etik tak ada perubahan
sikap yang dilakukan oleh Kepala Seksi Keperawatan.
Caranya :
1) Pelanggar kode etik di panggil oleh Kepala ruangan diteruskan ke
Kepala Seksi Keperawatan.
2) Kepala Seksi Keperawatan memanggil pelanggar kode etik untuk di
proses dan dibina
3) Bila pembinaan tidak berhasil pelanggar kode etik diteruskan ke komite
etik.
4) Bila pembinaan tidak berhasil diteruskan ke Kepala Rumah Sakit untuk
di proses dan dibina.
C. Dasar Sanksi Teguran Bagi Perawat
1. Secara Lisan
a. Kurang Ramah terhadap pasien
b. Kurang atau tidak tanggap terhadap keluhan pasien.
c. Kurang atau tidak menghargai sesama teman sejawat baik dengan perawat, bidan,
dokter dan yang lainnya.
d. Perawat yang tidak dapat menjaga rahasia pasien.
e. Perawat yang membuat kesimpulan tersendiri tentang penyakit pasien sebelum
dokter yang merawat menjelaskannya terlebih dahulu.
f. Perawat yang tidak mengerjakan asuhan keperawatan kepada pasien.
2. Secara tertulis
a. Salah memberi obat :
1). Salah pasien
2). Salah obat
9
3). Salah dosis
4). Salah waktu pemberian obat
b. Salah cara pemberian obat
g. Perawat yang tidak mau berubah dan tidak pernah merubah terhadap teguran
lisan yang pernah diberikan baik oleh Kepala Ruangan maupun oleh Kepala
Seksi Keperawatan.
h. Perawat yang meminta jasa baik kepada pasien maupun kepada keluarga
pasien.
i. Perawat lalai melakukan tugas pendelegasian dari profesi dokter.
D. Kriteria Pelanggaran Disiplin Profesi Perawat / Bidan
1. Penyimpangan ringan
a. Tidak membawa identitas perawat (kap, nama)
b. Terlambat dinas
c. Kurang Ramah terhadap pasien
d. Perawat tidak melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan kepada pasien
e. Kurang atau tidak menghargai sesama teman sejawat baik dengan perawat, bidan,
dokter dan yang lainnya.
2.Penyimpangan sedang
a. Kurang atau tidak tanggap terhadap keluhan pasien.
b. Perawat yang tidak dapat menjaga rahasia pasien.
c. Perawat yang membuat kesimpulan tersendiri tentang penyakit pasien sebelum
dokter yang merawat menjelaskannya terlebih dahulu.
d. Perawat yang tidak mengerjakan asuhan keperawatan kepada pasien.
e. Tidak datang dinas tanpa keterangan
f. Perawat yang tidak melaksanakan pendelegasian dari dokter.
3.Penyimpangan berat
a. Mencuri
b. Salah memberi obat :
1) Salah pasien
2) Salah obat
3) Salah dosis
4) Salah waktu pemberian obat
5) Salah cara pemberian obat
10
c. Perawat yang tidak mau berubah dan tidak pernah merubah terhadap teguran
lisan yang pernah diberikan baik oleh Kepala Ruangan maupun oleh Kepala
Seksi Keperawatan.
d. Perawat yang meminta jasa baik kepada pasien maupun kepada keluarga pasien.
e. Tindakan mencemarkan nama baik profesi (berselingkuh, dan lainnya)
E. Jenis Pembinaan Sesuai Jenis Pelanggaran Etik
1. Penyimpangan Ringan
a. Beri teguran lisan maksimal 3 kali yang dilakukan oleh kepala ruangan
b. Lakukan pembinaan khusus yang kesalahan yang dibuat
c. Mengadakan kesepakatan waktu, untuk pembinaan yang di evaluasi
selama 1 minggu
d. Bila evaluasi tidak menunjukan perubahan masukan dalam penyimpangan
tingkat sedang
2. Penyimpangan Sedang
a. Beri teguran tertulis yang di tulis pada buku pembinaan
b. Beri pembinaan khusus terhadap maksimal 2 kali yang dilakukan oleh
kepala ruang
c. Melaporkan secara lisan ke Kasubsi keperawatan
d. Menyepakati waktu evaluasi selama satu
e. Melakukan evaluasi
f. Melaporkan hasil evaluasi ke Kasubsi Keperawatan
g. Bila dalam evaluasi tidak ada dikatagorikan berat terkait
3. Penyimpangan Berat
a. Teguran tertulis dari Kepala Seksi keperawatan yang di sampaikan secara
lisan kekasi keperawatan
b. Melakukan pembinaan dengan menghadapkan yang bersangkutan
langsung , kasi keperawatan kalau dianggap perlu penyampaian langsung
ke Kepala Rumah Sakit Tk.III 04.06.03 dr.Soetarto
c. Memberi sangsi
d. Bila dalam evaluasi ± 3 bulan masih tidak ada perbaikan maka dilaporkan
secara tertulis ke Kepala Rumah Sakit Tk.III 04.06.03 dr.Soetarto
e. Kepala Rumah Sakit Tk.III 04.06.03 dr.Soetarto menyarankan ke
management bila tidak ada perubahan.
f. Bila yang bersangkutan tenaga honorer, dikeluarkan
11
F. Alur Penyelesaian Masalah Pelanggaran Disiplin Profesi Perawat/Bidan
Ketua Komite
Keperawatan
Tidak Selesai
Penyimpangan
Berat
Tidak Selesai
Penyimpangan Ringan
Perawat / Bidan
Penjelasan :
12
3. Secara struktural kepala ruang melaporkan penyimpangan ke Kepala Sub Seksi, Kepala
Seksi selanjutnya ke Direktur Rumah Sakit Tk. . III 04.06.03 dr.Soetarto tergantung ringan,
sedang, beratnya penyimpangan yang dilakukan.
4. Setelah di kategorikan jenis penyimpangan, selanjutnya dilakukan pembinaan sesuai dengan
jenis penyimpangan.
5. Jika melakukan penyimpangan ringan pembinaan dilakukan oleh Kepala Ruang, apabila
tidak selesai bisa di lanjutkan ke Kepala Sub Seksi
6. Jika melakukan penyimpangan sedang pembinaan dilakukan oleh Kepala Sub Seksi, apabila
tidak selesai bisa di lanjutkan ke Kepala Seksi.
7. Jika melakukan penyimpangan berat Sub Komite Etik Keperawatan berkoordinasi dengan
Ketua Komite Keperawatan selanjutnya pembinaan dilakukan oleh Ketua Komite
Keperawatan, Apabila tidak selesai bisa dilanjutkan ke Kepala Rumah Sakit Tk. . III
04.06.03 dr.Soetarto
13
BAB V
PENUTUP
Demikian pedoman etika dan Disiplin profesi keperawatan Rumah Sakit Tk. III 04.06.03
ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaannya
14