BAB I DEFINISI.......................................................................................................................6
BAB IV DOKUMENTASI.....................................................................................................13
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM AMIRA
NOMOR 162 TAHUN 2018
TENTANG
PANDUAN ETIK DAN DISIPLIN PROFESI KEPERAWATAN
PADA RUMAH SAKIT UMUM AMIRA
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM AMIRA
TENTANG PANDUAN ETIK DAN DISIPLIN PROFESI
KEPERAWATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM AMIRA.
KESATU : Panduan Etik dan Disiplin Profesi Keperawatan sebagaimana
tercantum dalam lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Panduan Etik dan Disiplin Profesi Keperawatan sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KESATU harus digunakan sebagai acuan
dalam pelaksanaan pembinaan etik dan disiplin profesi untuk
perawat dan bidan di Rumah Sakit Umum Amira.
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan etik dan displin profesi perawat dan
bidan di Rumah Sakit Umum Amira dilaksanakan oleh Bagian
bersama Komite Keperawatan Rumah Sakit Umum Amira.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diperbaiki
sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dan atau perubahan dalam penetapannya.
Ditetapkan di : Purwakarta
Pada Tanggal : 5 Desember 2018
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM AMIRA
BAB I DEFINISI
1) Kode Etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu, umumnya termasuk dalam norma sosial, amun bila ada
kode etik yang memiliki sanksi termasuk ke dalam kategori norma hukum.
2) Kode Etik menrupakan sistem norma,nilai serta aturan profesional secara tertulis yang
dengan tegas menyatakan hal baik dan juga benar, serta apa yang tidak benar dan juga
tidak baik bagi profesional
3) Kode etik adalah suatu pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis di dalam melakukan
suatu kegiatan ataupun suatu pekerjaan. Kode etik berhubungan dengan perilaku
seseorang.
4) Standar Etik keperawatan merupakan panduan perawat dalam berperilaku pada saat
memberikan elayanan keperawatan di rumah sakit,sehingga kejadian pelanggaran etik
dapat dihindarkan.
BAB II RUANG LINGKUP
A. Tujuan
1. Menjaga dan meningkatkan mutu dalam pemberian asuhan keperawatan secara
professional.
2. Memberikan pedoman umum untuk perilaku professional perawat.
3. Mengingatkan perawat terhadap tanggung jawab khusus yang mereka pikul saat
memberikan asuhan keperawatan.
4. Menetapkan hubungan profesional yang harus dipatuhi, antara:
a. Perawat dengan pasien/klien sebagai advocator.
b. Perawat dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan.
c. Perawat dengan perawat sebagai contributor.
d. Perawat dengan tenaga profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat.
e. Perawat dengan pemerintah, bangsa dan negara.
B. Tanggung Jawab Etik Profesi Keperawatan
1. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Individu, Keluarga dan Masyarakat
a. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman kepada
tanggungjawab yang bersumber dari adanya kebutuhan akan keperawatan individu,
keluarga dan masyarakat.
b. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat-istiadat
dan kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga dan masyarakat.
c. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga dan masyarakat
senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi
luhur keperawatan.
d. Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama dengan individu, keluarga dan
masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan
khususnya serta upaya kesejahteraan umum sebagai bagian dari tugas kewajiban
bagi kepentingan masyarakat.
2. Tanggung Jawab Terhadap Tugas
a. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta ketrampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat.
b. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan
tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
c. Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawatan
untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.
d. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha dengan
penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan,
warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta
kedudukan sosial.
e. Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien dalam
melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam mempertimbangkan
kemampuan jika menerima atau mengalihtugaskan tanggung jawab yang ada
hubungannya dengan keperawatan.
3. Tanggung Jawab Terhadap Sesama Perawat dan Profesi Kesehatan Lainnya
a. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan dengan
tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara kerahasiaan suasana lingkungan
kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
b. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan
pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan
pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam
bidang keperawatan.
4. Tanggung Jawab Terhadap Profesi Keperawatan
a. Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan profesional secara sendiri-
sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan.
b. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan
menunjukkan perilaku dan sifat pribadi yang luhur.
c. Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan dan pendidikan
keperawatan.
d. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi
keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.
5. Tanggung Jawab Terhadap Pemerintah, Bangsa dan Negara
a. Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaan yang
diharuskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan keperawatan.
b. Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada
pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada
masyarakat.
C. Kategori Penyimpangan Etik Profesi Keperawatan
1. Ringan
a. Tidak memenuhi kebutuhan dasar klien pada waktu melaksanakan asuhan
keperawatan yang dapat menyebabkan klien tidak nyaman dan menimbulkan
kemarahan klien dan keluarga.
b. Tidak mencuci tangan setiap kali selesai kontak dengan pasien atau setelah
melakukan tindakan.
c. Tidak mengorientasikan tempat (ruangan) dan perawat yang bertugas, dan atau
tidak memberikan informasi pada saat akan melakukan tindakan keperawatan.
d. Perawat melakukan tindakan di luar kewenangan yang menyebabkan kondisi klien
tidak nyaman dan suasana kerja yang tidak kondusif.
2. Sedang
a. Tidak memenuhi kebutuhan dasar klien pada waktu melaksanakan asuhan
keperawatan yang dapat memperburuk kondisi klien.
b. Melakukan tindakan keperawatan yang tidak sesuai dengan prosedur tetap yang
dapat merugikan pasien tetapi tidak membahayakan jiwanya.
c. Tidak melakukan prosedur septik dan antiseptik yang mengakibatkan terjadinya
infeksi.
d. Tidak menjaga lingkungan yang nyaman dan tenang bagi pasien, termasuk
membicarakan hal-hal negatif tentang pasien.
e. Perawat melakukan tindakan di luar kewenangan yang menimbulkan gejala sisa
bagi klien/memperburuk kondisi klien.
3. Berat
a. Tidak memenuhi kebutuhan dasar klien pada waktu melaksanakan asuhan
keperawatan (nutrisi, cairan & elektrolit, oksigenisasi dan sirkulasi kardiovaskuler)
yang dapat menyebabkan kematian bagi klien
b. Melakukan tindakan keperawatan yang tidak sesuai dengan Protap yang dapat
mengakibatkan kefatalan dan kecacatan.
c. Tidak memberikan informasi pada keluarga tentang keadaan kritis yang dialami
pasien, atau memberikan informasi yang tidak benar yang tidak bisa
dipertanggungjawabkan.
d. Tidak bertindak pada saat pasien dalam keadaan sekarat/henti jantung/henti paru-
paru (kecuali atas keinginan keluarga).
e. Tidak memperhatikan keamanan pasien (pasien jatuh, tergelincir, keracunan, salah
obat, salah tranfusi dan lain-lain).
f. berbuat tidak senonoh pada pasien, baik pasien dalam kondisi sadar ataupun tidak
sadar.
g. Semua bentuk pelanggaranan yang dilakukan oleh perawat yang dapat
menyebabkan suasana kerja yang tidak kondusif diseluruh lingkungan RSU. Amira
dan mencemarkan nama baik profesi keperawatan.
h. Perawat melakukan tindakan di luar kewenangan yang menyebabkan kematian bagi
klien.
BAB III TATA LAKSANA
Adanya kejadian pelanggaran etik dicatat dalam form pembinaan Etik. Laporan Etik
dicatat dalam Notulen Rapat setiap bulannya, saat rapat bulanan Komite Keperawatan.
Pelanggaran etik sedang dan berat yang telah divalidasi kejadiannya, dibuat Kronologis
kejadian dan diarsipkan dalam File Pelanggaran Etik berserta dokumen terkait, seperti Surat
Teguran atau Surat Peringatan.