Menimbang : a. bahwa agar upaya peningkatan pelayanan medik di RS Tiara Kasih Sejati
dapat terlaksana dengan baik, diperlukan Peraturan Direktur RS
Tiara Kasih Sejati tentang Program Kerja Komite Medik sebagai
acuan dalam pelaksanaan tugas dan perencanaan kerja Komite
Medik;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
butir (a) di atas, perlu menetapkan Program Kerja Komite Medik
di RS Tiara Kasih Sejati .
Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien RS;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/MENKES/SK/2008
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
5. Permenkes RI Nomor. 755/MENKES/PER/IV/2011 tentang
Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 012 Tahun 2012 Tentang
Akreditasi Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
KESATU : Program Kerja Komite Medik RS Tiara Kasih Sejati sebagai acuan dalam
pelaksanaan tugas dan perencanaan kerja Komite Medik;
KEDUA : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena
hanya atas perkenan-Nya Program Kerja Komite Medik Tahun 2023 RS Tiara
Kasih Sejati ini dapat selesai.
Program Kerja Komite Medik Tahun 2023 RS Tiara Kasih Sejati ini akan
digunakan sebagai acuan dalam menjalankan tugas bagi staf medis yang ada di RS
Tiara Kasih Sejati .
Penyusun mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan
semua pihak dalam menyelesaikan Program Kerja Komite Medik Tahun 2023 RS
Tiara Kasih Sejati ini.
Kami menyadari banyak terdapat kekurangan dalam buku ini.
Kekurangan ini secara berkesinambungan akan terus diperbaiki sesuai dengan
tuntutan dalam pengembangan dan kebutuhan rumah sakit.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan..............................................................................1
BAB II Latar Belakang..........................................................................2
BAB III Tujuan.......................................................................................3
1. Tujuan Umum....................................................................3
2. Tujuan Khusus...................................................................3
BAB IV Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan.....................................3
BAB V Cara Melaksanakan Kegiatan....................................................4
BAB VI Sasaran......................................................................................7
BAB VII Jadwal Pelaksanaan Kegiatan...................................................8
BAB VIII Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan.........................9
BAB IX Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan.........................9
ii
I. PENDAHULUAN
Komite Medik menurut Permenkes 755 tahun 2011 tentang Komite Medis
adalah perangkat Rumah Sakit untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical
governance) agar staf medis dirumah sakit terjaga profesionalismenya melalui
mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, pemeliharaan etika serta
disiplin profesi medis. Komite Medik adalah wadah profesional medis yang
keanggotaanya berasal dari ketua kelompok staf medis atau yang mewakili.
Komite Medis mempunyai otoritas tertinggi didalam pengorganisasi staf medis.
Didalam struktur organisasi Rumah Sakit, Komite Medis berada di bawah
Direktur Rumah Sakit.
Rumah Sakit harus menerapkan model Komite Medik yang menjamin tata
kelola klinis (clinical governance) untuk melindungi pasien. Dalam model
tersebut setiap staf medis dikendalikan dengan mengatur kewenangan klinisnya
(clinical privilege) untuk melakukan pelayanan medis. Hanya staf medis yang
memenuhi syarat-syarat kompetensi dan perilaku tertentu sajalah yang boleh
melakukan pelayanan medis. Pengaturan kewenangan klinis tersebut dilakukan
dengan mekanisme pemberian izin untuk melakukan pelayanan medis (entering to
the profession), kewajiban memenuhi syarat-syarat kompetensi dan perilaku
tertentu untuk mempertahankan kewenangan klinis tersebut (maintaining
professionalism), dan pencabutan izin (expelling from the profession). Untuk
melindungi keselamatan pasien, Komite Medik di Rumah Sakit harus memiliki
ketiga mekanisme diatas. Fungsi lain diluar ketiga fungsi diatas dilaksanakan oleh
Direktur Rumah Sakit. Untuk menjamin agar Komite Medik berfungsi dengan
baik, organisasi dan tata laksana Komite Medik dituangkan dalam peraturan
internal staf medis (medical staff bylaws) yang disusun dengan berpedoman pada
Peraturan Menteri Kesehatan No. 755 tahun 2011. Pada prinsipnya peraturan
internal staf medis (medical staff bylaws) merupakan dasar normatif bagi setiap
staf medis agar tercipta budaya profesi yang baik dan akuntabel.
1
II. LATAR BELAKANG
2
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya tata kelola klinis (clinical governance) yang baik agar mutu
pelayanan medis dan keselamatan pasien lebih terjamin dan terlindungi.
2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan dan memastikan staf medis yang profesional dan akuntabel
bagi pelayanan di Rumah Sakit melalui proses kredensial.
b. Mempertahankan mutu profesi staf medis.
c. Memberikan asas keadilan bagi staf medis untuk memperoleh kesempatan
memelihara kompetensi (maintaining competence) dan kewenangan klinis
(clinical privilege).
d. Memastikan staf medis dalam menyelenggarakan praktik kedokteran
sesuai dengan Panduan Praktik Klinis.
e. Melindungi pasien dari pelayanan staf medis yang tidak memenuhi syarat
dan melanggar etika dan disiplin kedokteran dalam melakukan asuhan
klinis.
3
3. Merekomendasikan pendidikan dan pelatihan bagi staf medis
a. Pelatihan external dan internal staf medis terkait dengan pelayanan
pasien
4. Standarisasi asuhan klinis
a. Pengajuan usulan kepada dokter-dokter spesialis untuk menyusun PPK
sesuai perhimpunan spesialisasi masing-masing.
b. Implementasi PPK dan Audit Implementasi Panduan Praktek Klinis)
c. Menyusun Clinical Pathway (CP) dengan Para Pemberi Asuhan (PPA)
d. Implementasi CP dan Audit Implementasi Clinical Pathway (CP)
5. Penyelesaian masalah etika medik dan pelanggaran disiplin profesi
a. Pemeriksaan staf medis yang diduga melakukan pelanggaran disiplin
b. Pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran
Membentuk Komite Medik dan Sub Komite yang terdiri dari Sub Komite
Kredensial, Sub Komite Mutu Profesi, Sub Komite Etika dan an Disiplin Profesi.
Rapat rutin Komite Medik dan sub-sub Komite Medis. Rapat Komite Medis
dengan semua kelompok staf medis.
1. Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan melakukan
pelayanan medis di rumah sakit dan rekredensial staf medis yang masa
berlaku SPK nya sudah berakhir (berlaku tiga tahun)
a. Rapat Komite Medis dalam menyusun Panduan dan SPO kredensial/
rekredensial staf medis bersama dengan bidang pelayanan medik
b. Rapat Komite Medis bersama ketua KSM terkait dalam penyusunan
daftar kewenangan klinis.
c. Menyusun buku putih yang berisi rincian kewenangan klinis.
d. Staf medis mengajukan permohonan untuk dilakukan kredensial
e. Evaluasi data pendidikan professional kedokteran/ kedokteran gigi
berkelanjutan
f. Wawancara terhadap pemohon kewenangan klinis
g. Penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang adekuat
h. Pelaporan hasil penilaian kredensial dan menyampaikan rekomendasi
kewenangan klinis kepada Direktur
4
2. Pemantauan dan pengendalian mutu profesi staf medis
a. Pelaksanaan audit medis
Pemilihan topik yang akan dilakukan audit medis
Penetapan standar dan kriteria
Penetapan jumlah kasus/ sampel yang akan di audit
Membandingkan standar/ kriteria dengan pelaksanaan pelayanan
Melakukan analisis kasus yang tidak sesuai standar dan kriteria
Menerapkan perbaikan
Menetapkan rencana reaudit
b. Pembahasan kasus sulit atau kasus kematian
Mengidentifikasi kasus-kasus yang dianggap sulit atau kasus
kematian yang tidak wajar berdasarkan masukan dari dokter IGD,
dokter bangsal maupun instalasi pelayanan yang lain
Menjadwalkan diskusi kasus tersebut bisa dilaksanakan
Pelaksanaan pembahasan diskusi kasus
c. Evaluasi praktik profesional berkelanjutan
Membuat panduan dan SPO Evaluasi Praktik Profesional
Berkelanjutan
Membuat formulir pencatatan dan pelaporan evaluasi praktik staf
medis
Penyampaian hasil monitoring dan evaluasi praktik profesional
berkelanjutan kepada setiap staf medis yang bersangkutan
3. Merekomendasikan pendidikan dan pelatihan bagi staf medis
a. Pelatihan external dan internal staf medis terkait dengan pelayanan
pasien
Pemberitahuan informasi pelatihan external atau internal kepada
staf medis
Pengajuan ke bagian Diklat Rumah Sakit
4. Standarisasi asuhan klinis
a. Menyusun panduan penyusunan PPK
b. Rapat penyusunan PPK
5
c. Pengumpulan PPK dari masing-masing KSM sesuai perhimpunan
masing-masing
d. Mengajukan ke direktur PPK yang sudah disusun untuk disahkan
e. Audit Implementasi Panduan Praktek Klinis (PPK)
f. Membuat Panduan penyusunan Clinical Pathway (CP) beserta
pembuatan formulir pengisian
g. Penyusunan Clinical Pathway (CP) bersama Dokter, Perawat, Apoteker
dan Ahli gizi
h. Sosialisasi cara pengisian Clinical Pathway (CP)
i. Implementasi Clinical Pathway (CP) dan audit Implementasi Clinical
Pathway (CP)
5. Penyelesaian masalah etika medik dan pelanggaran disiplin profesi
a. Pemeriksaan staf medis yang diduga melakukan pelanggaran disiplin
Mendata kasus-kasus yang terdapat pelanggaran etika medis
Menyerahkan kasus tersebut ke sub komite etik dan disiplin
profesi
Sub komite etik melakukan investigasi
Melakusan diskusi panel untuk memutuskan apakah ada
pelanggaran etika
Tindakan pendisiplinan terhadap pelanggaran etika
b. Pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran
Sub komite etika dan disiplin profesi menyusun materi kegiatan
pembinaan profesionalisme kedokteran.
Pelaksanaan pembinaan profesionalisme kedokteran dapat
diselenggarakan dalam bentuk ceramah, diskusi, simposium,
lokakarya, dsb yang dilakukan oleh unit kerja rumah sakit terkait
seperti unit pendidikan dan pelatihan.
6
VI. SASARAN
7
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
TAHUN 2023
No KEGIATAN BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rapat Komite Medik √ √ √ √
Melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan melakukan
pelayanan medis di RS.TIara Kasih Sejati
2 a. Penyusunan dan pembuatan daftar kewenangan klinis SITUASIONAL
b. Pelaksanaan kredensial SITUASIONAL
c. Merekomendasikan tindak lanjutnya kepada direktur SITUASIONAL
Pemantauan dan pengendalian mutu profesi staf medis
a. Pelaksanaan audit medis SITUASIONAL
3 b. Pembahasan kasus sulit atau kasus kematian SITUASIONAL
c. Pembahasan case report √ √ √ √
d. Evaluasi Praktik Profesional Berkelanjutan √ √
Merekomendasikan pendidikan berkelanjutan bagi staf medis
4 a. Pelatihan external staf medis terkait dengan pelayanan pasien SITUASIONAL
b. Pelatihan internal staf medis terkait dengan pelayanan pasien SITUASIONAL
Penyusunan panduan praktik klinis (PPK) dan Clinical Pathway (CP)
5 a. Pengajuan usulan kepada dokter-dokter spesialis untuk menyusun PPK
SITUASIONAL
sesuai spesialisasinya masing-masing
b. Implementasi PPK dan audit Implementasi Panduan Praktek Klinis
√ √ √ √
(PPK)
c. Menyusun Clinical Pathway (CP) dengan para pemberi asuhan (PPA) SITUASIONAL
d. Implementasi CP dan audit Implementasi Clinical Pathway (CP) √ √ √ √
Penyelesaian masalah etika medis dan pelanggaran disiplin profesi
6
a. Pemeriksaan staf medis yang diduga melakukan pelanggaran disiplin
SITUASIONAL
b. Pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran
9
6. Sekretaris Komite Medik mencatat dan melaporkan hasil penyelesaian
masalah etika medis.
10
PROGRAM KERJA
KOMITE KEPERAWATAN
RS TIARA KASIH SEJATI
TAHUN 2023
MEMUTUSKAN :
Tembusan:
1. Komite Keperawatan
2. Arsip
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena
hanya atas karunia-Nya kami dapat menyelesaikan buku Program Kerja Komite
Keperawatan RS Tiara Kasih Sejati .
Program Kerja Komite Keperawatan ini akan digunakan dalam
menjalankan tugas bagi seluruh staf Komite Keperawatan yang ada di RS Tiara
Kasih Sejati .
Diharapkan dengan adanya Program Kerja Komite Keperawatan ini dapat
meningkatkan profesionalisme dan pertumbuhan profesi tenaga keperawatan agar terus
berkembang dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit dan sebagai
acuan dalam melaksanakan kegiatan Komite Keperawatan.
Kami menyadari terdapat kekurangan dalam Program Kerja Komite
Keperawatan ini. Kekurangan ini secara berkesinambungan akan terus diperbaiki
sesuai dengan tuntutan dalam pengembangan dan kebutuhan rumah sakit.
Nilawati Amd.Kep
DAFTAR ISI
I. Pendahuluan......................................................................................................1
II. Latar Belakang..................................................................................................2
III. Tujuan...............................................................................................................3
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan.............................................................3
V. Cara Pelaksanaan Kegiatan...............................................................................4
VI. Sasaran..............................................................................................................5
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan...........................................................................6
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan........................................................................7
IX. Pencatatan dan Pelaporan.................................................................................7
X. Penutup.............................................................................................................8
PROGRAM KERJA KOMITE
KEPERAWATAN RS TIARA KASIH SEJATI
TAHUN 2023
I. PENDAHULUAN
Asuhan yang berkualitas dapat dicapai dengan adanya profesionalisme
keperawatan. Pelayanan keperawatan profesional di Rumah Sakit diberikan oleh
kelompok keperawatan. Kelompok keperawatan yang bertanggung jawab untuk
terlaksananya peran dan kegiatan perawat di Rumah Sakit dapat berupa komite
yang berada dalam struktur tetapi menjalankan peran dan fungsional. Komite
Keperawatan di RS merupakan media utama untuk mengakomodasi dan
memfasilitasi tumbuhnya komunitas profesi keperawatan melalui sistem
pengampu keilmuan yang dapat mempertahankan profesionalisme pelayanan
keperawatan yang diberikan.
Komite keperawatan merupakan kelompok profesi tenaga keperawatan
yang non struktural berada dibawah Direktur Rumah Sakit dan bertanggung jawab
langsung kepada Direktur.
1
berbagai jenjang kemampuan atau kompetensi dengan baik dan benar. Mekanisme
dan sistem pengorganisasian tersebut adalah Komite Keperawatan.
Komite adalah wadah non structural yang terdiri dari tenaga ahli atau
profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur
Rumah Sakit dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan
di rumah sakit. Komite Keperawatan bertugas membantu Direktur Rumah Sakit
dalam melakukan kredensial, pembinaan disiplin dan etika profesi keperawatan
dan kebidanan serta pengembangan professional berkelanjutan termasuk member
masukan guna pengembangan standar pelayanan dan standar asuhan Keperawatan
dan kebidanan.
2
b. Melaksanakan Program Kerja Komite Keperawatan tahun 2023
c. Melakukan evaluasi Program Kerja Komite Keperawatan tahun 2023.
2. Implementasi Kredensial Keperawatan
a. Melakukan Mapping Data Kredensial Keperawatan/ Kebidanan
b. Melakukan sosialisasi Kredensial Keperawatan
c. Melaksanakan Kredensial keperawatan/ kebidanan
d. Membuat Surat Penugasan Klinis (SPK) dan Rincian Kewenangan
Klinis (RKK) perawat/ bidan yang telah dikredensial.
3. Implementasi Mutu Profesi Keperawatan
a. Sosialisasi Standar Asuhan Keperawatan berdasarkan Clinical Pathway
b. Melakukan Audit Asuhan Keperawatan berdasarkan Clinical Pathway
c. Mengadakan Seminar Asuhan Keperawatan
d. Menyusun format Evaluasi Kinerja Perawat (EPPB/ Evaluasi Praktik
Profesional Berkelanjutan)
e. Melakukan Evaluasi Kinerja Perawat (EPPB/ Evaluasi Praktik
Profesional Berkelanjutan)
4. Implementasi Etik dan Disiplin Profesi Keperawatan
a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi keperawatan
b. Melakukan sosialisasi alur penerimaan laporan masalah etik dan
disiplin profesi keperawatan
c. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi keperawatan.
3
c. Melakukan evaluasi Program Kerja Komite Keperawatan tahun 2023
dan membuat laporan kepada Direktur sesuai format yang sudah
diberikan oleh rumah sakit.
2. Implementasi Kredensial Keperawatan oleh Sub Komite Kredensial
a. Mapping Data Kredensial Staf Keperawatan/ Kebidanan berdasarkan
unitnya masing-masing
b. Melakukan Sosialisasi Kredensial terkait jenjang karir dan Standar
Prosedur Operasional (SPO) pelaksanaan kredensial kepada perawat
dan bidan sebelum dilakukan asesmen kompetensi, berkoordinasi
dengan asesor kompetensi dan bidang keperawatan
c. Melaksanakan Kredensial keperawatan/ kebidanan sesuai pengajuan
jenjang karir
d. Membuat Surat Penugasan Klinis (SPK) dan Rincian Kewenangan
Klinis (RKK) perawat/ bidan yang telah dikredensial dan diberikan
kepada perawat/ bidan serta Kepala Ruangannya untuk dimasukkan ke
dalam arsip staf unit.
3. Implementasi Mutu Profesi Keperawatan oleh Sub Komite Mutu Profesi
a. Sosialisasi Standar Asuhan Keperawatan berdasarkan Clinical Pathway
(CP) setelah penentuan kasus CP
b. Melakukan Audit Asuhan Keperawatan berdasarkan Clinical Pathway
setiap 3 bulan dan membuat laporan hasil audit kepada Ketua Komite
Keperawatan dan Komite Medik untuk pelaporan indikator program
mutu rumah sakit
c. Mengadakan Seminar Asuhan Keperawatan secara berkelanjutan dan
bergantian setiap unit dua minggu sekali dan berkolaborasi dengan
Bidang Keperawatan serta Dokter Spesialis untuk memberikan materi
sesuai topik diagnosa penyakit
d. Menyusun format Evaluasi Kinerja Klinis Perawat (EPPB/ Evaluasi
Praktik Profesional Berkelanjutan) sesuai area kerja
e. Melakukan Evaluasi Kinerja Klinis Perawat (EPPB/ Evaluasi Praktik
Profesional Berkelanjutan) setiap 6 bulan sekali
4
4. Implementasi Etik dan Disiplin Profesi Keperawatan oleh Sub Komite
Etik dan Disiplin
a. Melakukan sosialisasi kode etik atau prinsip etika profesi keperawatan
b. Melakukan sosialisasi alur penerimaan laporan masalah etik dan
disiplin profesi keperawatan berkoordinasi dengan Bidang
Keperawatan
c. Berkoordinasi dengan Bidang Keperawatan dalam melakukan
pembinaan etik dan disiplin profesi Keperawatan secara situasional
terkait laporan permasalahan yang terjadi.
VI. SASARAN
5
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Jadwal pelaksanaan kegiatan Komite Keperawatan sebagai berikut :
Tahun 2023
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pengorganisasian Komite a. Rapat dengan Tim Komite Keperawatan tentang
Keperawatan di rumah sakit program kerja komite Keperawatan 2023
sesuai dengan peraturan b. Melaksanakan Program Kerja Komite
perundang-undangan Keperawatan tahun 2023
c. Melakukan evaluasi Program Kerja Komite
Keperawatan tahun 2023
2. Implementasi Kredensial a. Melakukan Mapping Data Kredensial
Keperawatan Keperawatan/ Kebidanan
b. Melakukan sosialisasi Kredensial
c. Melaksanakan Kredensial keperawatan/
kebidanan
d. Membuat Surat Penugasan Klinis (SPK) dan
Rincian Kewenangan Klinis (RKK) perawat/
bidan yang telah dikredensial
3. Implementasi Mutu Profesi a. Sosialisasi Standar Asuhan Keperawatan
Keperawatan berdasarkan Clinical Pathway
b. Melakukan Audit Asuhan Keperawatan
berdasarkan Clinical Pathway
6
Tahun 2023
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
c. Mengadakan Seminar Asuhan Keperawatan
secara berkelanjutan dan bergantian setiap unit
dua minggu sekali dan berkolaborasi dengan
Bidang Keperawatan serta Dokter Spesialis
untuk memberikan materi sesuai topik
diagnosa
penyakit
d. Menyusun format Evaluasi Kinerja Perawat
e. Melakukan Evaluasi Kinerja Perawat
4. Implementasi Etik dan Disiplin a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi
Profesi Keperawatan keperawatan
b. Melakukan sosialisasi alur penerimaan laporan
masalah etik dan disiplin profesi keperawatan
c. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi
keperawatan
7
8
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi kegiatan merupakan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan
secara menyeluruh. Maksud dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui apakah
tujuan yang ditetapkan dalam program kerja Komite Keperawatan telah tercapai
atau belum. Evaluasi dilakukan oleh Ketua Komite Keperawatan dan pelaporan ke
Direktur RS pada setiap pelaksanaan kegiatan.
Hasil evaluasi dibuat dalam bentuk laporan dan diserahkan kepada
Direktur RS. Hasil evaluasi secara keseluruhan merupakan rekomendasi sebagai
bahan pertimbangan bagi Direktur Rumah Sakit dalam menentukan kebijakan
untuk komite keperawatan selanjutnya.
8
PROGRAM KERJA
KOMITE STAFF KLINIS DAN PPA LAINNYA
RS TIARA KASIH SEJATI
TAHUN 2023
MEMUTUSKAN
KESATU : Program Kerja Kerja Komite Staf Klinis dan PPA (Profesional Pemberi
Asuhan) Lainnya Tahun 2023 sebagaimana yang terlampir dalam
Keputusan ini;
KETIGA : Program kerja ini harus disosialisasikan dan dipahamkan kepada seluruh
staf yang ada di Komite Staf Klinis dan PPA (Profesional Pemberi
Asuhan) Lainnya dibawah koordinasi langsung oleh Kepala Instalasi;
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan maka akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena
hanya atas perkenan-Nya Program Kerja Komite Staf Klinis dan PPA Lain
RS.TIara Kasih Sejati ini dapat selesai.
Program Kerja Komite Staf Klinis dan PPA Lain RS.Tiara Kasih Sejati ini
akan digunakan dalam menjalankan tugas bagi Komite Staf Klinis dan PPA Lain
yang ada di RS.TIara Kasih Sejati
Diharapkan dengan adanya Program Kerja Komite Staf Klinis dan PPA
Lain ini dapat membantu mengarahkan Komite Staf Klinis dan PPA Lain dalam
kegiatan pelayanan di RS.TIara Kasih Sejati dan digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
Penyusun mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan
semua pihak dalam menyelesaikan Program Kerja Komite Staf Klinis dan PPA
Lain RS.TIara Kasih Sejati ini.
Kami menyadari banyak terdapat kekurangan dalam buku program
kerja ini. Kekurangan ini secara berkesinambungan akan terus diperbaiki
sesuai dengan tuntutan dalam pengembangan dan kebutuhan rumah sakit.
i
DAFTAR ISI
SURAT KEPUTUSAN
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan..............................................................................1
BAB II Latar Belakang..........................................................................1
BAB III Tujuan.......................................................................................2
3.1. Tujuan Umum.....................................................................2
3.2. Tujuan Khusus....................................................................2
BAB IV Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan.....................................3
BAB V Cara Melaksanakan Kegiatan dan Rencana Anggaran.............5
BAB VI Sasaran......................................................................................9
BAB VII Skedul (Jadwal Pelaksanaan Kegiatan).....................................10
BAB VIII Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan.........................13
BAB IX Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan...........................13
ii
I .PENDAHULUAN
Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan
bahwa upaya kesehatan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan yang
dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan
oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan merupakan tanggung
jawab semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Upaya
kesehatan membutuhkan peran tenaga kesehatan sebagai pemberi pelayanan
kesehatan. Tenaga kesehata adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui
pendidikan dibidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan ketrampilan
melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang berrkualitas membutuhkan tenaga kesehatan yang kompeten.
Kompetensi tenaga kesehatan akan terpenuhi melalui peningkatan kompetensi
tenaga kesehatan akan menghasilkan upaya kesehatan yang berkualitas.
Pelayanan kesehatan yang diterima oleh masyarakat merupakan pelayanan
kesehatan yang berkualitas tinggi. Setiap warga negara memiliki hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sesuai dengan undangan –
undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit menyatakan rumah sakit
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Menurut buku pedoman,
Peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI
tahun 1994, Upaya peningkatan Mutu Pelayanan rumah sakit adalah:
keseluruhan upaya dan kegiatan yang
komprehensif dan integratif.
Komite Profesional Pemberi Asuhan Lainnya RS Tiara Kasih Sejati
dibentuk dengan fungsi merumuskan standar profesi atau standar pelayanan
Profesional Pemberi Asuhan Lainnya di RS Tiara Kasih Sejati . Sebagai acuan
dalam pelaksanaan kegiatan kerja Komite Profesional Pemberi Asuhan Lainnya
diperlukan penyusunan program kerja agar pelaksanaan tugas menjadi terarah.
1
II. LATAR BELAKANG
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas dan perencanaan kerja yang akan
dilakukan dalam periode satu tahun kedepan.
b. Mendapatkan dan memastikan staf Profesional Pemberi Asuhan Lainnya
yang profesional dan akuntabel bagi pelayanan RS.TIara Kasih Sejati
c. Tersusunnya jenis- jenis kewenangan klinis (Clinical Privilege) bagi setiap
staf Profesional Pemberi Asuhan Lainnya yang melakukan pelayanan
Profesional Pemberi Asuhan Lainnya di RS.TIara Kasih Sejati sesuai
dengan profesinya masing-masing Asuhan Lainnya di rumah sakit.
2
d. Terjaganya reputasi dan kredibilitas para staf Profesional Pemberi Asuhan
Lainnya dan institusi RS.TIara Kasih Sejati dihadapan pasien, penyandang
dana, dan pemangku kepentingan (stakeholders) rumah sakit lainnya.
e. Memberikan perlindungan terhadap pasien agar senantiasa ditangani oleh
staf Profesional Pemberi Asuhan Lainnya yang bermutu, kompeten, etis
dan profesional
f. Mencegah terjadinya kejadian yang tak diharapkan (medical mishaps)
3
c. Menyusun tatalaksana alur pelaporan penanganan masalah etik dan
disiplin Profesional Pemberi Asuhan Lainnya
d. Pembentukan komite etik RS.TIara Kasih Sejati
4
h. Dilakukan secara bersama antara KSM terkait, komite
Profesional Pemberi Asuhan Lainnya, dan manajemen.
i. Dilakukan secara bersama antara KSM terkait, komite
Profesional Pemberi Asuhan Lainnya, dan manajemen.
B. RENCANA ANGGARAN
VI. SASARAN
5
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
6
Tahun 2023
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
c. Melakukan ronde berkala triwulan setiap rawat
inap
d. Menyusun format Evaluasi Kinerja PPA
e. Melakukan Evaluasi Kinerja PPA
f. Melaksanakan Pelatihan Preseptorshif
4. Implementasi Etik dan Disiplin a. Melakukan sosialisasi kode etik profesi PPA
PPA b. Melakukan sosialisasi alur penerimaan laporan
masalah etik dan disiplin PPA
c. Melakukan pembinaan etik dan disiplin PPA
7
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi kegiatan merupakan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan secara
menyeluruh. Maksud dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui apakah tujuan yang
ditetapkan dalam program kerja Profesional Pemberi Asuhan telah tercapai atau belum.
Evaluasi dilakukan oleh Ketua PPA dan pelaporan ke Direktur RS pada setiap pelaksanaan
kegiatan.
Hasil evaluasi dibuat dalam bentuk laporan dan diserahkan kepada Direktur RS. Hasil
evaluasi secara keseluruhan merupakan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan bagi
Direktur Rumah Sakit dalam menentukan kebijakan untuk PPA selanjutnya.
8
8