Anda di halaman 1dari 43

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

UNIT RAWAT INAP


RSU KASIH IBU TABANAN 2020
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSU KASIH IBU

Nomor : /SK/DIR-KIHT/I/2020

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT INAP

DI RSU KASIH IBU

DIREKTUR RSU KASIH IBU

MENIMBANG : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan


di RSU Kasih Ibu maka perlu disusun pedoman
pengorganisasian unit rawat inap
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a, perlu dibuatkan Keputusan
Direktur dalam menetapkan kebijakan tersebut.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29


Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063 );
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072 );
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 12 tahun
2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG


PEMBERLAKUAN PEDOMAN
PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT INAP DI
RSU KASIH IBU TABANAN

KESATU : Memberlakukan pedoman pengorganisasian unit


rawat inap di RSU Kasih Ibu sebagai tercantum
dalam lampiran keputusan ini
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan
apabila di kemudian hari ternyata diperlukan
perbaikan maka akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Tabanan

Pada Tanggal : 15 Januari 2020

Direktur RSU Kasih Ibu

Dr. Ni Gusti Ayu Made Sri Pujarini


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjtkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena pada akhirnya
kami dapat menyelesaikan Pedoman Pengorganisasian Unit Rawat Inap ini. Banyak
hambatan dan kendala yang kami temui saat menyusun pedoman ini, karena kami
sama sekali belum memahami dan mengetahui secara pasti seperti apa pedoman yang
dimaksud. Akan tetapi kami berusaha mencari informasi dan membaca literature yang
ada sehingga pada akhirnya pedoman ini dapat diselesaikan.
Terimakasih kami ucapkan kepada jajaran manajemen dan para staf lain yang
telah membantu penyusunan pedoman ini. Kami berharap walaupun pedoman ini
belum sempurna dan sesuai yang distandarkan akan tetapi kami berharap untuk
sementara waktu pedoman ini dapat digunakan sebagai acuan. Apabila dikemudian
hari akan direvisi dengan materi yang lebih lengkap kami akan senang hati akan
melakukan revisi. dengan keterbatasan ini kami berharap mendapat masukan dan
saran agar isi pedoman ini dapat dilakukan perbaikan sesuia dengan standar.

Tabanan, Januari 2019

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Tujuan Pedoman.......................................................................................................1
B. Ruang Lingkup Pelayanan........................................................................................1
BAB II GAMBARAN UMUM RSU KASIH IBU.......................................................2
A. Sejarah RSU Kasih Ibu.............................................................................................2
B. Jenis Pelayanan.........................................................................................................2
BAB III VISI, MISI, FALSAFAH/NILAI DAN TUJUAN..........................................5
A.Visi RSU Kasih Ibu...................................................................................................5
B. Misi RSU Kasih Ibu..................................................................................................5
C.Falsafah/ Nilai RSU Kasih Ibu...................................................................................5
D.Tujuan RSU Kasih Ibu...............................................................................................6
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RSU KASIH IBU.............................................8
.........................................................................................................................................
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT RAWAT INAP.......................................9
BAB VI URAIAN JABATAN....................................................................................10
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA......................................................................22
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL RS...............24
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI............................................................................30
BAB X PERTEMUAN DAN RAPAT........................................................................33
BAB XI PELAPORAN...............................................................................................34

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Unit Rawat Inap RSU Kasih Ibu adalah satu bagian Rumah Sakit yang
memberikan pelayanan terhadap pasien baik kasus bedah , penyakit dalam
ataupun penyakit anak, yang memerlukan observasi dan terapi oleh dokter
ataupun para medis lainnya.
Rumah Sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan mempunyai fungsi
rujukan yang harus bisa memberikan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
mutu dan keselamatan pasien .Untuk mendukung kelancaran pelayanan di unit
rawat inap diperlukan SDM yang handal dan professional serta paralatan yang
lengkap dan teruji kelayakannya.

A. TUJUAN PEDOMAN.
a. Memberikan acuan pelaksanaan pelayanan keperawatan di Unit Rawat
Inap.
b. Meningkatkan kualitas pelayaan dan keselamatan pasien di Unit Rawat
Inap.
c. Menjadi acuan pengembangan pelayanan di Unit Rawat Inap.

B. RUANG LINGKUP PELAYANAN.


Ruang lingkup pelayanan yang diberikan di Unit Rawat Inap RSU Kasih
Ibu adalah sbb:
a. Diagnosa dan penatalaksanaan kasus bedah ,penyakit dalam, penyakit
kandungan dan kebidanan, urologi, jantung, paru, bedah ortopedi ataupun
penyakit anak.
b. Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi
yang ditimbulkan oleh penyakit.
c. Memberi bantuan psikologis pada pasien yang memerlukan dukungan
psikologis

1
BAB II

GAMBARAN UMUM RSU KASIH IBU

A. SEJARAH RSU KASIH IBU

RSU Kasih Ibu didirikan berdasarkan Akte PT.Bali Husada Utama nomor
3 tanggal 6 Januari 2010 dari Notaris I Gusti Ngurah Putra Wijaya SH. RSU
Kasih Ibu berada di Jln. Flamboyan No.9 Tabanan, dan dibuka secara resmi oleh
Bupati Tabanan pada tanggal 25 Februari 2013.Ijin Operasional dari Dinas
Kesehatan kabupaten Tabanan Nomor 503/4282/DIKES.

Oleh Kementerian Kesehatan telah ditetapkan bahwa kelas rumah sakit


adalah kelas C dengan SK Menteri Kesehatan RI nomor : HK.02.03/I/2014/2013.
Luas lahan yang ditempat pendirian RSU Kasih Ibu adalah seluas 4200 m2,
dengan luas bangunan 5500 m2 yang terdiri dari 3 lantai. Tanah ini merupakan
lahan kontrak selama 30 tahun dan dapat diperpanjang kembali setelah kontrak
berakhir.

Alasan pemilihan tempat di Kabupaten Tabanan ini didasarkan pada


keinginan pemerataan pelayanan rumah sakit terutama dari sisi fasilitas dan
kelengkapan alat medis bagi masyarakat Tabanan pada khususnya dan Bali barat
pada umumnya, demikian juga dipandang bahwa mutu pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh rumah sakit pemerintah dan swastayang ada sebelumnya belum
bagus.

B. JENIS PELAYANAN

Jenis pelayanan yang dibuka diantaranya adalah :

1. UGD 24 jam
2. Klinik umum
3. Poliklinik spesialis

2
4. layanan ambulance 24 jam
5. Radiologi 24 jam
6. Laboratorium 24 jam
7. Farmasi 24 jam
8. Ruang Hemodialisa
9. Kamar operasi 24 jam
10. Ruang bersalin 24 jam
11. Ruang bayi 24 jam
12. ICU/HCU/ICCU 24 jam
13. Rawat Inap 24 jam

Jumlah total tempat tidur yang dimiliki adalah sebanyak 81 TT yang terbagi dari
kelas III sampai kelas eksekutif., ICU/HCU/ICCU dan ruang bayi. Adapun
pembagian jumlah tempat tidur yang dimiliki saat ini adalah :

1. Executif : 2 TT
2. Super Deluxe : 6 TT
3. Deluxe : 9 TT
4. Superior : 3 TT
5. VIP : 3 TT
6. Kelas I : 12 TT
7. Kelas II : 12 TT
8. Kelas III : 16 TT
9. ICU : 1 TT
10. ICCU : 4 TT
11. HCU : 1 TT
12. Bayi Patologis : 2 Inkubator
13. Bayi Fisiologis : 10 TT

Jumlah dan jenis pelayanan poli umum dan poli spesialis yang ada adalah :

3
1. Poli spesialis penyakit dalam
2. Poli spesialis anak
3. Poli spesialis obgyn
4. Poli Paru
5. Poli Psikiatri
6. Poli spesialis bedah umum
7. Poli spesialis ortopedi
8. Poli spesialis bedah urologi
9. Poli spesialis bedah saraf
10. Poli spesialis saraf
11. Poli spesialis mata
12. Poli spesialis THT
13. Poli spesialis rehabilitasi medik
14. Poli spesialis jantung
15. Poli spesialis kulit dan kelamin
16. Poli umum
17. Poli gigi dan mulut

4
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH/NILAI DAN TUJUAN RS

A. Visi RSU Kasih Ibu


Menjadi rumah sakit keluarga yang paling diminati di Kabupaten Tabanan
dengan menyediakan produk pelayanan medis yang lengkap dan berkualitas dan
pelayanan dengan sentuhan kasih.

B. Misi RSU Kasih Ibu :


a. Menyediakan hampir semua jenis pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan keluarga
b. Selalu berusaha mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
yang berfokus pada keamanan pasien (patient safety)
c. Service level yang tinggi yang berfokus pada kepuasan pasien dan
keluarganya

C. Falsafah/Nilai-Nilai : adalah sikap kerja karyawan Rumah Sakit sebagai


berikut :
a. Pembelajaran
b. Semangat
c. Kerjasama tim
d. Kasih
e. Profesional
f. Inovatif
g. Mengedepankan mutu
h. Mengedepankan kepuasan pasien
Keyakinan dasar tersebut mempunyai arti sebagai berikut :
a. Pembelajar

5
Sebagai staf yang bekerja di RSU Kasih Ibu kami dituntut terus belajar
untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, belajar dari
kesuksesan dan kegagalan dan terus memperbaikinya.
b. Semangat
Kami dituntut untuk bersikap dan berperilaku dengan melaksanakan
tugas dengan kesungguhan, perasaan senang dan disiplin
c. Kerjasama tim
Dalam memberikan pelayanan kepada pasien, kami wajib bekerja
secara tim untuk memberikan yang terbaik dari berbagai disiplin ilmu
yang terlibat.
d. Kasih
Pasien yang kami layani banyak mempunyai kepekaan emosi sehingga
kami wajib melayaninya dengan sepenuh hati dan dengan perasaan
yang tulus
e. Profesional
Sebagai staf kami dituntut untuk bekerja sesuai dengan aturan, etika
dan kaidah profesi serta sesuai dengan standar prosedur
f. Inovatif
Sebagai staf harus selalu dapat menemukan solusi kreatif dan terbaik
dari setiap pelayanan yang mempunyai nilai tambah bagi pasien

D. Tujuan RSU Kasih Ibu :


a. Meningkatkan akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan
b. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien,
masyarakat, lingkungan RS dan Sumber daya manusia di RS.
c. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan
rumah sakit yang berkualitas.
d. Memberikan pelayanan prima dan profesional berdasarkan
standar yang ditetapkan.

6
 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu memuaskan
dan professional berdasarkan standar yang ditetapkan.
 Senantiasa mengikuti perkembangan IPTEK yang mutahir.
 Mengembangankan penelitian dasar dan terapan untuk
meningkatkan mutu pelayanan.
 Menggalang dan mengembangkan kemitraan dengan berbagai
pihak untuk menjalin jaringan kerjasama yang saling
menguntungkan.
 Mewujudkan tingkat kepuasan konsumer baik internal maupun
eksternal secara optimal.
 Memberdayakan seluruh potensi sumber daya yang ada di rumah
sakit.

7
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSU KASIH IBU
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT RAWAT INAP
RSU KASIH IBU

DIREKTUR

DIVISI PELAYANAN MEDIS DAN


KEPERAWATAN

SUB DIVISI
SUB DIVISI MEDIS
KEPERAWATAN

KEPALA RUANG KEPALA UNIT

RAWAT INAP

KEPALA TIM

: garis komando
PERAWAT PELAKSANA
: garis koordinasi

PENANGGUNG JAWAB
ADMINISTRASI & SDM
I.G.A.A Riana Andina
Putri,Amd.Keb
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. UNIT STRUKTURAL
1. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RSU Kasih Ibu.
2. Divisi
Adalah suatu bagian yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya sesuai dengan tugas masing-masing, yang dikepalai oleh seorang
Kepala Divisi yaitu :
a. Kepala Divisi Pelayanan dan Keperawatan : membantu direktur dalam perawat
pelayanan medis dan keperawatan.
b. Kepala Divisi Umum : membantu direktur di perawat umum
c. Kepala Divisi Keuangan : membantu direktur dalam perawatkeuangan
3. Subdivisi
Adalah sub bagian yang membantu Direktur dalam pelaksanaan satu atau lebih macam
pelayanan rumah sakit yang dikepalai seorang Kepala Subdivisi dan berada dibawah
koordinasi Kepala Divisi.
4. Unit kerja
Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan memiliki fungsi
tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan
maupun pendukung operasional rumah sakit. Masing-masing Unit bertanggung jawab
langsung ke Kepala Divisi dan dikepalai oleh seorang Kepala Unit.
Berikut adalah daftar Unit Kerja :
a. Unit Rawat Inap
b. Unit Rawat Jalan
c. Unit Gawat Darurat
d. Unit Farmasi
e. Unit Gizi
f. Unit Radiologi
g. Unit Laboratorium
h. Unit Rekam Medis
i. Unit Linen
j. Unit Administrasi
k. Unit Front Office
l. Unit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
m. Unit Pemeliharaan Sarana
n. Unit Marketing (Korporisi, Medis dan Masyarakat Umum)
o. Unit Akuntansi
p. Unit Inventory
q. Unit Keuangan
r. Unit Humas
s. Unit Satpam
t. Unit Cleaning Service
u. Unit Sopir

UNIT KERJA RAWAT INAP :

1. Kepala Unit Rawat Inap adalah seseorang yang bertanggungjawab terhadap berjalannya
pelayanan di Rawat Inap, baik secara teknis maupun administrative, serta melakukan
tanggungjawab konsultatif.
a. Tugas
 Membuat Kebijakan di Rawat Inap
 Membuat Pedoman Pelayanan Rawat Inap
 Membuat Pedoman Pengorganisasian Rawat Inap
 Membuat Standar Prosedur Operasional Rawat Inap
 Membuat TOR (Tool Of Reference / Kerangka Acuan Kerja) Rawat Inap
tiap tahun
 Membuat Rencana Strategis Rawat Inap tiap 5 tahun
 Membuat laporan pencapaian pelayanan Rawat Inap
 Merancang tata cara dan pola kerja Rawat Inap
 Mengatur tata cara kerja masing-masing personal di Rawat Inap
 Memimpin rapat bulanan Rawat Inap untuk evaluasi pelayanan
 Melakukan investigasi, solusi, tindak lanjut dan evaluasi terhadap kejadian
yang tidak diharapkan yang berhubungan dengan Rawat Inap
 Menentukan Rumah Sakit rujukan
b. Wewenang
Melakukan koordinasi dengan perawat rawat inap
c. Tanggung jawab
Bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan Rawat Inap.

2. Kepala Ruangan adalah seseorang yang bertanggung jawab supaya kegiatan harian Rawat
Inap dapat berlangsung dengan baik, bertanggung jawab terhadap data laporan dan arsip
yang berhubungan dengan Rawat Inap.
a. Tugas
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruangan bertanggung jawab sebagai
berikut :
1) Tahap perencanaan
 Merencanakan kebutuhan tenaga keperawatan di ruangan.
 Merencanakan kebutuhan sarana/fasilitas pelayanan.
 Merencanakan kebutuhan ATK.
 Merencanakan kebutuhan obat emergency dan alat kesehatan.
 Merencanakan staff meeting setiap bulan.
 Merencanakan supervisi dan refleksi diskusi kasus.
 Menyusun jadwal dinas staff bulanan.
2) Implementasi
 Fungsi pengorganisasian
 Mengorganisasikan pelaksanaan metode asuhan keperawatan di
ruangan.
 Merumuskan uraian tugas staff.
 Membagi tugas-tugas harian kepada seluruh staff.
 Fungsi pengarahan
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruangan.
 Melaksanakan koordinasi dengan unut lain.
 Mengarahkan dan membimbing staf dalam pelaksanaan tugas.
 Menggerakkan dan memotuvasi staff dalam meningkatkan mutu
pelayanan.
 Mengkoordinasikan kelancaran asuhan klien/pasien baik dari sisi
aspek keperawatan, medis dan non medis.
 Memimpin dan memberi contoh yang baik kepada staff dalam
pelaksanaan program-program rumah sakit.
 Melaksanakan kegiatan orientasi staff baru
 Melaksanakan model metode asuhan keperawatan sesuai struktur
pengorganisasian asuhan.
 Mengatur pelaksanaan pelayanan keperawatan secara efektif dan
efisien.
 Menata tata ruang nurse station secara ergonomis dan sehat kerja.
 Melaksanakan staff meeting bulanan.
 Menghadiri rapat-rapat dan kegiatan rumah sakit.
 Melaksanakan program-program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
 Memonitoring sasaran mutu dan indikator lainnya sesuai program
rumah sakit.
 Mengkoordinasikan pemeliharaan kebersihan, kerapian dan
kelengkapan sarana/fasilitas ruang perawatan pasien.
 Menghadiri kegiatan morning report, audit klinis dan kegiatan
peningkatan mutu lainnya.
 Memimpin kegiatan operan jaga shift pagi dan shift sore.
 Memberi contoh pendokumentasian asuhan keperawatan secara
lengkap dan benar.
3) Evaluasi
 Fungsi pengendalian
 Memantau pelaksanaan tugas staff dan pelayanan keperawatan.
 Mengecek ketersediaan inventaris ruangan, obat emergency, alat
kesehatan dan sarana pelayanan lainnya secara rutin.
 Mengecek kelengkapan persyaratan pelayanan pasien sesuai jaminan
pelayanan.
 Menilai kinerja staff.
 Mengevaluasi kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan.
 Mengevaluasi kebersihan ruangan.
 Membuat laporan rutin bulanan dan tahunan.
 Menganalisa dan mendata pemakaian barang habis pakai.
b. Wewenang
1) Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan.
2) Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staff keperawatan.
3) Mengawasi, mengendaliakan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan,
peralatan, kebersihan, dan mutu asuhan keperawatan di rumah sakit.
4) Menandatangani surat dan yang ditetapkan menjadi wewenang kepala ruangan.
5) Menghadiri rapat berkala dengan kepala unit, kepala subdivisi keperawatan, dan
kepala divisi untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan.
c. Hubungan kerja
1) Kepala unit rawat inap, terkait dengan koordinasi, informasi dan arahan.
2) Kepala tim, terkait dengan koordinasi pelaksanaan kegiatan keperawatan di
ruangan.
3) Perawat pelaksana (rekan sejawat), terkait dengan koordinasi pelaksanaan
operan tugas.
4) Tenaga medik, terkait dengan pelaksanaan tugas delegatif dari tenaga medik.
5) Pasien, terkait dengan pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan.
d. Persyaratan
1) Pendidikan : Ahli Madya Keperawatan/ S1-Keperawatan Ners / D3
Kebidanan
2) Kursus/Pelatihan :Pasient safety, PPI, K3 RS , BHD, Manajemen Bangsal,
Resusitasi Neonatus, Manajemen Laktasi, Manajemen BBLR, Pelatihan ICU
3) Pengalaman kerja sebagai perawat pelaksana 3 - 5 tahun
4) Pengalaman sebagai KaTim sekurang-kurangnya 1 Tahun.
5) Dianggap Kompeten dan memenuhi persyaratan sebagai pemimpin di rawat
inap
6) Kondisi fisik sehat jasmani dan rohani
3. Kepala Tim
a. Tugas
Dalam melaksanakan tugasnya kepala tim bertanggung jawab sebagai berikut :
1) Tahap pengkajian
Melakukan pengumpulan dan analisis data kesehatan klien.
2) Tahap perencanaan
 Bersama karu melaksanakan serah terima tugas.
 Bersama karu melaksanakan pembagian tugas.
 Menyusun rencana asuhan keperawatan.
 Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan keperawatan.
 Melakukan ronde keperawatan bersama karu.
 Mengorientasi klien baru pada lingkungan.
 Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
3) Implementasi
 Fungsi pengorganisasian
 Menjelaskan tujuan pengorganisasian tim keperawatan.
 Membagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien.
 Membuat rincian tugas anggota tim dalam keperawatan.
 Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan bersama tim
kesehatan lain.
 Mengatur waktu istirahat anggota tim.
 Mendelegasikan proses asuhan keperawatan pada anggota tim.
 Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
 Fungsi pengarahan
 Memberi pengarahan kepada anggota tim.
 Memberi bimbingan pada anggota tim.
 Memberikan informasi yang berhubungan dengan askeb.
 Mengawasi proses pemberian askep.
 Melibatkan anggota tim dari awal sampai akhir kegiatan.
 Memberikan pujian/motivasi kepada anggota tim.
 Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
4) Evaluasi
 Fungsi pengendalian
 Mengevaluasi asuhan keperawatan.
 Memberikan umpan balik pada pelaksana.
 Memperhatikan aspek legal dan etik.
 Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.

b. Wewenang
1) Mengarahkan dan atau memerintahkan pasien dalam mengikuti pelaksanaan
asuhan keperawatan.
2) Mengarahkan perawat pelaksana anggota tim dalam hal pembagian tugas dan
pelaksanaan operan.
3) Merekomendasikan tindakan keperawatan kepada rekan sejawat saat operan
terkait dengan prioritas penanganan kondisi pasien.
c. Tanggung jawab
1) Perawat penanggungjawab alat medis dan nonmedis adalah seorang perawat
yang bertanggungjawab terhadap terpeliharanya alat-alat dengan baik termasuk
penjadwalan pemeliharaan, kalibrasi alat, kebersihan, peminjaman alat dan
pencatatan kerusakan alat.
2) Perawat penanggungjawab linen dan logistic adalah seorang perawat yang
bertanggungjawab terhadap pemeliharaan linen, pencatatan linen yang rusak
atau hilang, pengamprahan linen baru serta pengamprahan bahan habis pakai
baik dari gudang maupun farmasi.
3) Perawat penanggung jawab farmasi adalah seorang perawat yang bertanggung
jawab terhadap pencatatan jumlah stok obat dan alat kesehatan, ED obat dan alat
kesehatan serta retur obat dan alat kesehatan.
4) Perawat penanggung jawab administrasi dan SDM adalah seorang perawat yang
bertanggung jawab terhadap pembuatan jadwal jaga unit, pelaporan jumlah
pasien, pembuatan alur pasien, pencatatan karyawan yang ijin, cuti, resign dan
sakit di Rawat Inap, serta diklat yang diikuti oleh karyawan yang ada di Rawat
Inap

d. Hubungan kerja
1) Perawat pelaksana (rekan kerja), terkait dengan koordinasi pelaksanaan operan
tugas.
2) Tenaga medik, terkait dengan pelaksanaan tugas delegatif dari tenaga medik.
3) Tenaga nonkeperawatan, terkait dengan pelaksanaan tugas kolaboratif.
4) Pasien, terkait dengan pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan.
e. Persyaratan
1) Pendidikan : Ahli Madya Keperawatan/ S-1 Keperawatan Ners
2) Kursus/pelatihan : Pasient safety, PPI, K3 RS , BHD, Manajemen Bangsal,
Manajemen Laktasi, Manajemen BBLR, Resusitasi neonates, pelatihan ICU
3) Pengalaman sebagai perawat pelaksana 1-5 Tahun
4) Kondisi fisik sehat jasmani dan rohani
4. Perawat pelaksana
a. Tugas
Dalam melaksanakan tugasnya perawat pelaksana bertanggung jawab sebagai
berikut :
 Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung
jawabnya.
 Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir jaga dari dan kepada
perawat pelaksana yang ada dalam satu grup.
 Melakukan konfirmasi tentang kondisi pasien segera setelah selesai operan
setiap pasien.
 Mengikuti pertemuan yang dilakukan setiap awal tugas.
 Menerima keluhan pasien/keluarga dan menindaklanjuti sesegera mungkin.
 Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua pasien yang menjadi
tanggung jawabnya.
 Melakukan evaluasi asuhan keperawatan setiap akhir tugas pada semua
pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
 Mengikuti pertemua yang diadakan pada setiap akhir dinas dan melaporkan
kondisi/perkembangan semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya.
 Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya.
 Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan
siap pakai.
b. Wewenang
 Mengarahkan dan atau memerintahkan pasien dalam mengikuti pelaksanaan
asuhan keperawatan.
 Merekomendasikan tindakan keperawatan kepada rekan sejawat saat operan
terkait dengan prioritas penanganan kondisi pasien.
 Memberikan asuhan keperawatan pada pasien/keluarga sesuai kemampuan
da batas kewenangan.
c. Hubungan kerja
 Perawat pelaksana (rekan sejawat), terkait dengan pelaksanaan operan tugas.
 Tenaga medik, terkait dengan pelaksanaan tugas delegatif dan kolaboratif
dari tenaga medik.
 Tenaga non keperawatan, terkait dengan pelaksanaan tugas kolaboratif dan
koordinasi.
 Pasien, terkait dengan pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan.
d. Persyaratan
 Pendidikan : Ahli Madya Keperawatan/ S-1 Keperawatan.
 Kursus/pelatihan : Pasient safety, PPI, K3 RS , BHD, Manajemen Bangsal,
Manajemen Laktasi, Manajemen BBLR, Resusitasi neonates, pelatihan ICU
 Pengalaman kerja minimal 0-1Tahun.
 Kondisi fisik sehat jasmani dan rohani.

B. UNIT NON STRUKTURAL


1. Komite/Panitia/Kelompok
Adalah wadah non structural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk
memberikan pertimbangan strategi kepada direktur dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite/Panitia/Kelompok yang ada di RSU Kasih
Ibu adalah sebagai berikut :
 Komite Etik Rumah Sakit
 Komite Medik
 Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
 Komite Keperawatan
 Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
 Panitia Rekam Medis
 Panitia Farmasi dan Terapi
 Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Kelompok Staf Medik (Jumlah dan jenis akan diatur sesuai kebutuhan)

2. Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)


Adalah seorang atau sekelompok orang yang diberikan tugas oleh direktur untuk
melakukan pengawasan di semua perawat pelayanan dan keuangan.
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

1. Unit Gawat Darurat dan Unit Rawat Jalan


Penerimaan pasien baru dengan menggunakan form serah terima pasien baru.
2. Unit Farmasi
Melayani permintaan perbekalan farmasi untuk emergency stock dan pemberian obat pasien
yang akan pulang.
3. Unit Laboratorium
Melakukan pemeriksaan laboratoriumdanMengambil spesimen pasien untuk keperluan
diagnosis.
4. Unit Radiologi
Melakukan pemeriksaan radiologi.
5. Unit Pendaftaran dan Rekam Medik
Melakukan admistrasi/registrasi pasien sesuai dengan
standar prosedur operasional, menginvetarisasi arsip rekam medik pasien dan menyimpan arsip
rekam medik pasien.
6. Unit Sopir
Menyiapkan mobil ambulance dan keperluan rujukan pasien.
7. Unit Administrasi
Surat- menyurat dan perizinan.
8. Unit Sumber Daya Manusia ( Pesonalia)
Kepegawaian, pengembangan dan pelatihan karyawan.

9. Unit Keuangan
Penggajian, pembayaran bonus, insentif dan sebagainya.
10. Unit Pemeliharaan Sarana
Layanan perbaikan dan pemeliharaan alat, sarana, dan prasarana.
11. Unit Pengadaan (Gudang/Logistik )
Pengadaan barang umum dan medis.
12. Bagian Kasir
Menerima pembayaran pasien pulang, dirujuk dan meninggal.
13. Unit Linen
Perlengkapan kebutuhan linen dan pemeliharaannya.
14. Unit Satuan Pengamanan ( Satpam)
Koordinasi keamanan, membantu transfer pasien,pengurusan jenazah.
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Perhitungan tenaga keperawatan dan di Rawat Inap RSU. Kasih Ibu Tabanan mengacu kepada
perhitungan tenaga Kesehatan menurut Depkes Tahun 2005 dengan mengambil jumlah rata-rata pasien
selama 1 tahun pada tahun 2019 dengan perhitungan sebagai berikut :

A. Paviliun Ayodya
Tabel. 8.1 Perhitungan dalam satu ruangan

Jenis/Katagori Rata-Rata Rata-Rata Jam Jumlah Perawatan


Pasien /Hari Perawatan/Pasien /Hari /Hari

1 Pasien penyakit dalam 5.06 3,5 17.71


2 Pasien bedah 2.58 4 10.32
3 Pasien gawat 0.09 10 0.9
4 Pasien anak 4.38 4.5 19.71
5 Pasien kebidanan 5.20 2,5 7.7
Jumlah 17.31 56.34

Kebutuhan Tenaga =
= 56.34

7
= 8.04

Loss day =

= (52 + 12 + 23) x 8,04

286

= 2,44 orang

Tugas non keperawatan =(kebutuhan tenaga  +loss day)x 25%

= (8,04 + 2,44)X 25 %

= 2,62

Jumlah kebutuhan tenaga = kebutuhan tenaga + faktor koreksi(loss day + tugas non
keperawatan.) = 8.04+2.44+2.62= 13.1 dengan pembulatan 13 orang

Jadi, kebutuhan tenaga yang diperlukan di Rawat Inap Paviliun Ayodya adalah 13 Orang. Saat
ini jumlah tenaga di Rawat Inap Paviliun Ayodya CUKUP
Tabel 8.2 kualifikasi staf keperawatan ruang Paviliun Ayodya
NAMA PENGALAMAN
PENDIDIKAN SERTIFIKAT KEBUTUHAN
JABATAN KERJA
B. Pavi
Kepala RuanganDIII  3-5 Tahun 1. Pasien Safety 1
2. PPI liun
Keperawatan / S1-
Keperawatan 3. K3 RS
4. BHD
Ners
5. Manajemen Bangsal

Katim / DIII 3 Tahun / 6 Bulan 1. Pasien Safety 12

perawat pelaksana
Keperawatan / S1 2. PPI

Keperawatan 3. K3 RS
4. BHD
NERS
5. Manajemen Bangsal

Shinta
Tabel. 8.3 Perhitungan dalam satu ruangan

Jenis/Katagori Rata-Rata Rata-Rata Jam Jumlah Perawatan


Pasien /Hari Perawatan/Pasien /Hari /Hari

1 Pasien penyakit dalam 2.25 3,5 8.1


2 Pasien bedah 1.45 4 5.8
3 Pasien gawat 0.63 10 6.3
4 Pasien anak 2.06 4,5 9.27
5 Pasien kebidanan 1.98 2,5 4.9

Jumlah 8.34 34.07


Kebutuhan Tenaga =

= 34.07

= 4-8

Loss day =

= (52 + 12 + 23) x 4.8

286

= 1.46

Tugas non keperawatan =(kebutuhan tenaga  +loss day)x 25%

= (4.8 + 1.46)X 25 %

= 1.56

Jumlah kebutuhan tenaga = kebutuhan tenaga + faktor koreksi (loss day+tugas non kep.)
= 1.56 +4.8+1.46= 7.8

Jadi, kebutuhan tenaga yang diperlukan di Paviliun Shinta adalah 8 Orang. Saat ini jumlah
tenaga di Rawat Inap Paviliun Shinta CUKUP
Tabel 8.4 kualifikasi staf keperawatan ruang Pavliun Shinta
NAMA PENGALAMAN
PENDIDIKAN SERTIFIKAT KEBUTUHAN
JABATAN KERJA
Kepala RuanganDIII  3-5 Tahun  Pasien Safety 1

Keperawatan / S1-  PPI


Keperawatan  K3 RS

Ners  BHD
 Manajemen Bangsal

Katim / DIII 4 Tahun / 6 Bulan  Pasien Safety 12

perawat pelaksana
Keperawatan / S1  PPI
Keperawatan  K3 RS

NERS  BHD
 Manajemen Bangsal
C. Paviliun Ramayana
Tabel. 8.3 Perhitungan dalam satu ruangan

Jenis/Katagori Rata-Rata Rata-Rata Jam Jumlah Perawatan


Pasien /Hari Perawatan/Pasien /Hari /Hari

1 Pasien penyakit dalam 2.98 3,5 10.43

2 Pasien bedah 3.72 4 14.88

3 Pasien gawat 0.31 10 3.1

4 Pasien anak 1.88 4,5 8.46

5 Pasien kebidanan 1.09 2,5 2.72

Jumlah 9.98 39.59

Kebutuhan Tenaga =

= 39.59

= 5.65

Loss day =

= (52 + 12 + 23) x 5.65

286
= 1.54

Tugas non keperawatan =(kebutuhan tenaga  +loss day)x 25%

= (5.65 + 1.54)X 25 %

= 2.17

Jumlah kebutuhan tenaga = kebutuhan tenaga + faktor koreksi (loss day+tugas non kep.)
= 5.65+1.54+2.17= 9.36

Jadi, kebutuhan tenaga yang diperlukan di Paviliun Ramayana adalah 9 Orang. Saat ini jumlah
tenaga di Rawat Inap Paviliun Ramayana CUKUP

D. Ruang Bayi

Rata-Rata Pasien Per Hari di Bulan (dibawah ini) Tahun 2018 Rata-rata pasien/
Hari
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nop Des

61 48 63 58 75 48 65 41 44 53 50 65 1.8 (2 orang)

a. Cara perhitungan berdasarkan :

1. Rata-rata jumlah bayi per hari


2. Jumlah jam perawatan = 5.4 jam per hari
3. Jam efektif kerja bidan 7 jam per hari

b. Rumus-rumus yang digunakan :

1.
2. Loss day :

3. Tenaga keperawatan yang mengerjakan pekerjaan non keperawatan


(non nursing jobs) seperti contohnya : membuat kebersihan ruangan,
kebersihan alat-alat medis, dan lain-lain diperkirakan 25% dari jam
pelayanan keperawatan. Adapun rumus yang digunakan :

1. Jumlah bidan yang diperlukan = 2 x 5.4 = 1.54 (2 orang)


7
Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor konveksi)
dengan loss day).

2. Loss Day

= (52 + 12 + 14) x 2

286

= 0.54 = 1 orang

Tenaga kebidanan yang mengerjakan pekerjaan non kebidanan seperti


contohnya membuat kebersihan ruangan, kebersihan alat-alat medis, dll
diperkirakan 25% dari jam pelayanan keperawatan.
Jadi, kebutuhan tenaga bidan di Ruang Bayi adalah = 2 + 1 + 1 = 4 orang x 2
(patient safety; menjaga bayi pada saat terjadi mobilisasi) = 8 orang
Tenaga saat ini adalah 5 orang, KURANG.

E. ICU/ ICCU/ HCU

NAMA PENGALAMAN
PENDIDIKAN SERTIFIKAT KEBUTUHAN
JABATAN KERJA
Kepala Ruangan DIII  3-5 Tahun  Pasien Safety 5

Keperawatan, / S1-  PPI


Keperawatan  K3 RS

Ners,  BHD

DIII  Manajemen Bangsal


 Manajemen Laktasi
Kebidanan
 Manajemen BBLR
 Resusitasi Neonatus
 Pelatihan ICU

Katim DIII 2 tahun  Pasien Safety 18

Keperawatan / S1  PPI
Keperawatan,  K3 RS

NERS  BHD

DIII  Manajemen Bangsal Manajemen


Laktasi
Kebidanan
 Manajemen BBLR
 Resusitasi Neonatus
 Pelatihan ICU

Perawat Pelaksana DIII Minimal 1 tahun  Pasien Safety 18

Keperawatan / S1  PPI
Keperawatan,  K3 RS

NERS  BHD

DIII  Manajemen Bangsal Manajemen


Laktasi
Kebidanan
 Manajemen BBLR
 Resusitasi Neonatus
 Pelatihan ICU

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

A. Orientasi Umum
Materi Orientasi Pemberi Materi Tanggal
Kegiatan
PIC TTD
1 GambaranUmum Perusahaan Direktur
1. Company profile RSU Kasih Ibu /Kadiv.
Yanmed
2. Visi, Misi, Falsafah, Budaya, etika dan Moto
RS
3. Struktur organisasi RSU Kasih Ibu
4. Hospital tour
2 Budaya, Etika dan Tata tertib karyawan HRD
Service excelance
Teknik komunikasi efektif
Hak dan kewajiban karyawan
Penilaian kinerja
3 Program RS
1. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien Komite
(PMKP) PMKP
2. PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) Komite
PPI
3. Bantuan Hidup Dasar (BHD) Tim
Blue
Code
4. K3 RS Tim
K3RS
5. Penanggulangan bencana/pemadaman Tim
kebakaran K3RS
B. Orientasi Khusus
No ORIENTASI KHUSUS Pemberi materi Tanggal Durasi
PIC TTD kegiatan
evaluasi
1 Struktur Organisasi Keperawatan KaSubDiv 1 Hari
Tata tertib dan penilaian kinerja Keperawatan/
keperawatan Komite
keperawatan
2. Stase gawat darurat Ka. Instalasi 1-2
Gawat Darurat/ Minggu
Kepala
Ruangan IGD
3 Company profile ruangan Kepala Ruangan/Katim 1
Minggu
Struktur organisasi ruangan
Sasaran mutu ruangan
Kebijakan dan SPO ruangan
Tata tertib, tata kerja dan jadwal dinas
4 Metode asuhan keperawatan Kepala Ruangan/Katim 3
Minggu
Pendokumentasian Rekam medis
(pencatatan dan pelaporan dalam
rekam medis keperawatan, medis,
penunjang medis dan administrasi)
Alur pelayanan ruangan, antar
ruangan dan antar rumah sakit.
5 Penggunaan dan pemeliharaan alat Kepala Ruangan/Katim 2
medis/ non medis Minggu
Penggunaan dan pemeliharan linen
Penggunaan dan pemeliharan obat
dan perbekalan farmasi diruangan
6 Penanganan emergency diruangan Kepala 1
Pengguanan dan pengelolaan obat Ruangan/Katim/tim blue Minggu
emergency ruangan code
7 Standar kopetensi keperawatan/ Kepala Ruangan/ Komite 2
kebidanan Keperawatan Minggu
8 Evaluasi akhir/Kredensial Komite 1
Keperawatan/ Minggu
HRD

Pengertian Orientasi adalah usaha membantu para pekerja agar mengenali secara baik dan
mampu beradaptasi dengan suatu situasi atau dengan lingkungan / iklim bisnis suatu organisasi /
perusahaan. Orientasi harus mampu membantu para pekerja baru untuk memahami dan bersedia
melaksanakan perilaku social yang mewarnai kehidupan organisasi / perusahaan sehari-hari. Harus
mampu membantu para pekerja baru untuk mengetahui dan memahami berbagai aspek teknis
pekerjaan / jabatannya, agar mampu melaksanakan tugas-tugasnya secara efektif, efisien dan produktif.
Setelah proses seleksi selesai, para calon perawat yang diterima sebagai tenaga keperawatan
diangkat menjadi staff keperawatan dan setiap staff baru wajib mengikuti program orientasi. Program
orientasi terdiri dari program orientasi umum dan khusus. Program orientasi ini juga berlaku bagi staff
lama yang dirotasi/dimutasikan dari dan keruangan lain khususnya untuk mengikuti program orientasi
khusus. Penempatan staff baru disesuaikan dengan kebutuhan ruang rawat, kompetensi dan perminatan
dari tenaga yang telah melalui proses kredential.

BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
Sistem komunikasi dilakukan melalui rapat-rapat yang telah terjadwal. Rapat adalah pertukaran
informasi, ide atau pendapat diantara dua atau lebih yang berperan aktif untuk mencapai hasil tertentu.
Tujuan menyelenggarakan rapat adalah untuk mengambil keputusan, merencanakan atau
meninjau kemajuan yang tercapai, memecahkan persoalan, menyampaikan informasi dan memberikan
penjelasan, mengetahui reksi sebelum melakukan perubahan dan memutivasi. terdapat dua jenis rapat
yaitu rapat rutin dan rapat insidentil.

A. Rapat rutin
1. Waktu, tempat dan frekuensi rapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan, minimal
diselenggarakan sekali rapat dalam sebulan.
2. Peserta kepala ruangan dan seluruh Rawat Inap
3. Agenda :
a. Evaluasi kinerja dan SDM.
b. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM.
c. Masalah-masalah yang terjadi
4. Kelengkapan rapat : jadwal rapat, undangan rapat, daftar hadir dan notulen rapat.

B. Rapat Insidentil
1. Diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada permasalahan penting yang harus segera dicarikan
jalan keluar dan diketahui oleh anggota Rawat Inap.
2. Kelengkapan rapat : jadwal rapat, undangan rapat, daftar hadir dan notulen rapat.

BAB XI
PELAPORAN
Semua kegiatan Rawat Inap dibuat laporan untuk arsip dan data evaluasi kegiatan. Jenis
laporan adalah laporan harian, laporan bulanan, dan laporan tahunan.

A. LAPORAN HARIAN
Laporan harian dibuat dalam bentuk :
1. Buku laporan dan permasalahan Rawat Inap.Buku ini digunakan untuk mengetahui
kejadian/permasalahan yang ada disetiap shift jaga.
2. Laporan morning report.
3. Buku registrasi pasien untuk mengetahui jumlah pasien harian.
Laporan harian dilaporkan kepada Kepala Ruangan.

B. LAPORAN BULANAN
Laporan bulanan dibuat untuk laporan bulanan dalam rapat kerja dengan Kepala Unit Rawat
Inap. Isi laporan bulanan adalah :
1. Laporan kinerja bulanan Rawat Inap
2. Laporan Mutu pelayanan
3. Pencapaian indikator keselamatan pasien
4. Pelaporan indikator pengendalian infeksi
5. Laporan inventaris ruangan
Laporan bulanan dibuat untuk Direktur dan Kepala Unit Rawat Inap.
Laporan bulanan ini dilakukan rekapitulasi tiap 3 bulan sekali untuk membuat laporan
triwulan dengan tujuan untuk mengevaluasi kegiatan dan permasalah yang ada.

C. LAPORAN TAHUNAN
Laporan tahunan merupakan rekapitulasi laporan bulanan dan hasil evaluasi kegiatan /
evaluasi kerangka acuan kerja (TOR) selama satu tahun. Laporan dibuat dalam bentuk
buku “hardcopy” dan dilaporkan dalam rapat evaluasi TOR di akhir tahun kerja.

Anda mungkin juga menyukai