Anda di halaman 1dari 18

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SAKINA IDAMAN

NOMOR : RSSI.VI/A.002.2/034/VIII/2016

TENTANG
KEBIJAKAN PANDUAN PENDAFTARAN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP

DIREKTUR RSIA SAKINA IDAMAN YOGYAKARTA

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SAKINA IDAMAN,


Menimbang : Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Rawat jalan dan
Rawat Inap Rumah Sakit, perlu dikeluarkan Surat Keputusan tentang
Kebijakan Pendaftaran Rawat Jalan dan Rawat Inap Rumah Sakit

Mengingat : 1. Undang- Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Undang- Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Permenkes No. 340 tahun 2010 tentang klasifikasi rumah sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.02.03/1/0857/2013
tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina Idaman
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 755/MENKES/PER/IV/2011
tanggal 1 April 2011 tentang penyelenggaraan komite medik di
Rumah sakit
6. Surat Keputusan Kepala Dinas Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor: 445/6979/IV.2 tentang Pemberian Ijin
Penyelenggaraan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Sakina
Idaman
7. Akta pendirian Yayasan Sakina Idaman dari Notaris Agus Praptini,
SH No 71 tertanggal 30 Desember 1997
8. Akta Notaris Noer Idajati nomor 02 tahun 2011 Tentang Yayasan
Sakina Idaman
9. Keputusan Bupati Sleman nomor 503/ 2450/ DKS/ 2012 tentang Ijin
Operasional Rumah Sakit Khusus Ibu Dan Anak
10. Keputusan Ketua Yayasan Sakina Idaman Nomor 002/Y-SI/1/2011
tentang pengangkatan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina
Idaman

1
11. Surat Keputusan Direktur RSIA Sakina Idaman No. 023/RS-
SI/I/2011 tentang organisasi dan tata kerja

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN PANDUAN PELAYANAN RAWAT


JALAN DAN RAWAT INAP DI RSIA SAKINA IDAMAN

KESATU : Memberlakukan Kebijakan tentang Panduan pendaftaran rawat jalan


dan rawat inap di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina Idaman seperti
tersebut dalam lampiran Surat Keputusan ini;

KEDUA : Kebijakan panduan pendaftaran rawat jalan dan rawat inap di RSIA
Sakina Idaman sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua harus
dijadikan acuan dalam menyelenggarakan pelayanan pendaftaran di
RSIA Sakina Idaman
KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Surat Keputusan ini
dibebankan pada Anggaran Biaya Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina
Idaman;

KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
bahwa apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapanya, akan dilakukan perbaikan kembali sebagaimana
mestinya.

Ditetapka
n di Yogyakarta

pada tanggal 10 Agustus 2016

DIREKTUR ,

dr. H. Nur Muhammad Artha, M.Sc, M.Kes, S.pA.

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat
dan inayahNya sehingga penyusunan Panduan Pendaftaran Rawat Jalan dan Rawat Inap
dapat terselesaikan.

Undang-Undang No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 29 menyebutkan


bahwa Rumah Sakit berkewajiban untuk memenuhi Hak pasien dan mengedepankan
kepuasan pasien. Oleh sebab itu disusunlah Panduan Pendaftaran Rawat Jalan dan Rawat
Inap di RSIA Sakina Idaman.

Semoga panduan ini dapat bermanfaat bagi seluruh tenaga medis dalam
memberikan pelayanan yang aman dan bermutu menuju kepuasan pasien. Kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan sehingga akan menambah
kesempurnaan penyusunan panduan dimasa mendatang

Sleman, Agustus 2016

Tim Editor

3
DAFTAR ISI

KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN PANDUAN RUJUKAN PASIEN………………………...1

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….…....3

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….…..4

BAB I : DEFINISI……………………………………………………………………………..….5

BAB II : RUANG LINGKUP………………………………………………………………….….8

BAB III : TATA LAKSANA………………………………………………………………....……9

BAB IV : REFERENSI……………………………………………………………………..…..18

4
BAB I
I. DEFINISI

Pelayanan pendaftaran adalah mencatat data sosial/mendaftar pasien utkmendapatkan pelayanan


kesehatan yg dibutuhkan, dan mencatat hasil pelayanannya. RSIA Sakina Idaman harus
menyediakan skrining medis yang sesuai untuk setiap orang yang datang ke rumah sakit
yang meminta pemeriksaan atau pengobatan untuk suatu kondisi medis. Skrining medis
harus dapat digunakan untuk menentukan apakah pasien mempunyai kondisi medis yang
emergensi. Suatu kondisi medis yang emergensi berarti pasien dengan gejala akut yang
cukup berat dan tanpa perhatian medis yang segera dapat diperkirakan akan
mengakibatkan kesehatan pasien dalam bahaya yang serius, gangguan fungsi tubuh yang
serius, atau disfungsi yang serius dari organ tubuh atau bagian.
Pasien bukan emergensi akan mendapat perawatan yang kontinue sesuai dengan
status klinisnya dan sumber daya yang tersedia. Untuk pasien yang membutuhkan
pelayanan diluar dari yang tersedia di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina Idaman, mereka
akan dipindahkan/dirujuk ke fasilitas perawatan kesehatan yang sesuai. Rumah Sakit Ibu
dan Anak Sakina Idaman, mempunyai perjanjian dan hubungan dengan organisasi/fasilitas
agar dapat memberikan pasien perawatan yang sesuai jika sumber daya yang dibutuhkan
tidak tersedia. Daftar dari fasilitas perawatan kesehatan yang berafiliasi dapat dilihat di
Ruang Emergensi.
Struktur dari kebijakan ini terdiri dari tiga bagian: Bagian I: Kebijakan Utama, bagian
II: ruang lingkup pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina Idaman, bagian III:
pedoman akses untuk perawatan dan penerimaan. Walaupun terdapat perbedaan dalam
setiap aspek menurut persyaratan praktis dari pelayanan, persyaratan tersebut akan
mempunyai prinsip umum yang sama.
Dokumen ini berlaku untuk semua petugas kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit
Ibu dan Anak Sakina Idaman, termasuk para manajer, bidan, perawat, dokter, dan petugas
kesehatan yang berhubungan atau siapapun yang membuat kontak pertama dengan
pasien dan melakukan penilaian mengenai kebutuhan pasien tersebut

II TUJUAN
1. Tujuan umum adalah meregistrasi pasien untuk memastikan agar catatan
pelayanan kesehatan pasien sekarang, sebelumnya dan berikutnya terangkum di
dalam satu catatan rekam medis pasien yang sama.

2. Tujuan khusus dari pendaftaran rawat jalan adalah :

5
a. Untuk membangun repons yang sesuai oleh unit emergensi dalam
menerima, menyaring dan menstabilkan pasien yang datang dengan kondisi
klinis darurat.
b. Untuk memastikan standarisasi penerimaan pasien rawat inap, dan
pendaftaran pelayanan pasien rawat jalan.
c. Untuk memberikan pedoman bagi semua staf petugas kesehatan dalam
memberikan perawatan untuk proses akses bagi pasien untuk mendapat
perawatan, serta kontinuitas perawat

A. Tanggung Jawab
1. Direktur Utama (CEO) bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
mekanisme/protokol yang dijelaskan dalam kebijakan ini dan dokumen yang terkait
tersedia untuk implementasi, monitoring dan revisi kebijakan ini secara keseluruhan
serta dapat diakses dan dimengerti oleh semua staf terkait.

2. Direktur yang terlibat dalam ruang lingkup kebijakan ini bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa semua Kepala Unit:
a) Menyebarkan kebijakan ini di wilayah yang menjadi tanggung jawab mereka
b) Mengimplementasikan kebijakan ini di dalam wilayah yang menjadi tanggung
jawab mereka
c) Mengidentifikasi dan mengalokasikan sumberdaya yang tepat untuk
terpenuhinya kebijakan ini
d) Memastikan bahwa semua staf dibawah pengawasan mereka mengetahui
kebijakan ini dan mengikuti pelatihan untuk kebijakan ini

1) Semua Kepala Unit juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa


audit internal dilaksanakan.

2) Kepala Unit yang terlibat dalam ruang lingkup ini bertanggung jawab untuk
implementasi kebijakan ini di bagian yang mereka kelola dan harus
memastikan bahwa:
i. Semua staf baru dan lama mempunyai akses dan tahu mengenai
kebijakan ini serta kebijakan, SPO dan formulir lain yang terkait
ii. Adanya SPO tertulis yang mendukung dan patuh pada kebijakan ini dan
dipantau untuk kepatuhannya.
3) Semua staf yang terlibat dalam ruang lingkup kebijakan ini bertanggung
jawab untuk mengimplementasikan kebijakan ini dan harus memastikan
bahwa:
i. Mereka mengerti dan mematuhi kebijakan ini
ii. Akan menggunakan kebijakan ini dalam hubungannya dengan semua
kebijakan dan SPO lainnya
iii. Ketidak patuhan pada kebijakan ini dapat mengakibatkan tindakan
indisiplin

6
iv. Setiap anggota staf dapat mengisi laporan kejadian bila ditemukan
ketidak patuhan.

BAB II
RUANG LINGKUP
Pasien dapat mengakses layanan perawatan di unit emergensi dan VK 24 jam/hari,
7 hari/minggu, poliklinik 14 jam/hari. Pasien akan ditriase dan dikategorikan untuk penilaian
dan perawatan dapat dilakukan pada saat yang bersamaan. Pasien dapat melakukan akses
untuk mendapat perawatan :
1. Rawat Jalan – Poliklinik dan one day care (ODC)
2. Unit Emergensi
3. VK
Pendaftaran pasien langsung di (Front Office) dan Pasien dapat mengakses layanan
perawatan di medical center dengan membuat perjanjian atau dengan datang langsung. Ke
Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina Idaman, dapat diakses mulai dari senin sampai minggu,
pagi hari mulai dari jam 07.00 sampai 21.00. Untuk pelayanan Emergency 24 jam senin
sampai minggu.
.Pasien hanya dapat dilayani di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina Idaman, jika
tersedia jenis layanan yang di butuhkan. Apabila layanan yang di butuhkan tidak memadai
atau tidak ada, maka pasien harus di rujuk ke rumah sakit lain yang memiliki kebutuhan jenis
layanan yang dibutuhkan pasien saat itu dengan sebelumnya dilakukan test pemeriksaan
penunjang sebagai dasar pengambilan keputusan sesuai standard pelayanan medis.

7
Pasien akan dipindahkan/dirujuk ke rumah sakit lain, untuk mendapatkan pelayanan
yang sesuai, ketika tidak tersedianya pelayanan tersebut di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Sakina Idaman, atau jika pasien ingin untuk dipindahkan ke rumah sakit dikarenakan
asuransi atau masalah lainnya (merujuk kepada kebijakan transfer pasien).

BAB III
TATA LAKSANA

Semua pasien yang mendapatkan pelayanan perawatan kesehatan, atau yang akan
mendapatkan pelayanan kesehatan, harus diregistrasikan di dalam data pasien dan
mendapatkan nomor rekam medis. Ini meliputi pasien rawat inap (termasuk bayi baru lahir),
pasien rawat jalan, dan pasien yang hanya memeriksakan spesimen (contoh: sample darah)
,rongent harus diregister. Keberhasilan mengidentifikasi pasien menurunkan angka duplikasi
registrasi. Jika pasien tidak mempunyai satu identitas unik dan spesifik maka hal ini dapat
mengganggu pelayanan pasien.

A. Proses Penerimaan Pasien Rawat Jalan


1. Pasien datang mengambil nomor antrian dan menunggu dipanggil oleh petugas
Front Office.
2. Petugas Front Office memanggil pasien sesuai dengan nomor antrian.
3. Pasien datang di bagian Front Office, melakukan pendaftaran dan diterima oleh
petugas Front office
4. Petugas menanyakan apakah pasien tersebut merupakan pasien baru (pasien yang
baru pertama kali berkunjung, tidak membawa kartu berobat dan kehilangan kartu)
atau pasien lama;
5. Jika pasien tersebut adalah pasien baru, maka petugas pendaftaran mendaftar
pasien sbb:
Petugas pendaftaran melengkapi formulir rekam medis penerimaan pasien baru
dengan mewawancarai pasien tersebut;

8
1) Petugas pendaftaran mencetak KIB (Kartu Identitas Berobat)
2) Petugas pendaftaran menyerahkan KIB kepada pasien;
3) Petugas pendaftaran membawa formulir rekam medis pasien kepoliklinik, IGD,
VK unit pelayanan yang dituju;
6. Di Unit Pendaftaran menuju Pelayanan / Poliklinik:
a) Petugas di unit pelayanan memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien;
b) Apakah pasien perlu dirujuk ke unit pelayanan penunjang yang lain?
Jika Ya petugas, maka petugas membawa formulir rujukan ke unit yang dituju;
Jika tidak, maka pasien / keluarganya dipersilahkan mengambil obat di bagian
farmasi;
c) Kemudian petugas mempersilahkan pasien menyelesaikan administrasi
pembayaran di kasir.
Jika pasien tersebut adalah pasien lama, maka petugas pendaftaran mendaftar
pasien sebagai berikut:
 Petugas menerima dan meneliti kartu identitas berobat pasien;
 Petugas pendaftaran mendaftar pasien sesuai dengan pelayanan yang akan
dituju dengan mewawancarai pasien tersebut;
 Petugas membuat tracer berdasarkan KIB pasien;
 Petugas mengambil berkas rekam medis pasien ke Filing sesuai dengan tracer
tersebut;
 Petugas mendistribusikan semua berkas rekam medis pasien ke meja tensi untuk
ditensi oleh perawat
 Perawat yang telah menimbang dan melakukan tensi darah mengantar berkas
rekam medis ke poli yang dituju

A. Di Unit Pelayanan / Poliklinik:


1. Pasien datang ke poliklinik
2. Pasien atau keluarga melakukan administrasi di front office, FO menyambut,
mengucapkan salam kepada pasien, dan perkenalan.
3. FO melakukan registrasi secara lengkap, dan bertanya kepada pasien poli mana dan
dokter siapa yang dicari dan mengisi no antrean di billing pasien
4. FO menginformasikan pasien untuk menunggu panggilan ditensi
5. Perawat yang telah melakukan tensi, menginformasikan pasien untuk menunggu
diruang tunggu poliklinik sampai namanya dipanggil untuk pemeriksaan.
6. Setelah billing terisi dengan lengkap maka FO memanggil petugas rekam medis untuk
segera mengambilkan status rekam medis pasien tersebut.

9
7. Perawat poliklinik menerima billing (lest) dan langsung membawa lest ke meja tensi
8. Perawat poliklinik memanggil pasien untuk ditensi dan ditimbang
9. Perawat poliklinik mengantarkan status rekam medis ke ruang periksa dokter sesuai
dengan tujuan pemeriksaan.
10. Asisten dokter atau perawat poliklinik memanggil nama pasien dan mempersilakan
masuk untuk diperiksa
11. Pasien masuk dan dokter menyapa pasien dan menanyakan keluhan kepada pasien
12. Dokter memeriksa pasien
13. Dokter menulis di lest pasien secara lengkap dari kunjungan poliklinik dan Catatan
Terintegrasi
 Jika ada dilakukan tindakan medis kepada pasien, dokter terlebih dahulu
meminta persetujuan kepada pasien bahwa akan dilakukan tindakan
pemeriksaan rontgent. Kemudian perawat mengisi lembar permintan
pemeriksaan rontgen untuk diserahkan nanti kepada petugas radiologi.
 Jika dilakukan pengecekan laboratorium, dokter mengisi lembar medical check
up center. Kemudian perawat menyiapkan pengambilan bahan pasien dan
pengambilan bahan lab dilakukan oleh petugas LAB dipoliklinik. Setelah selesai
pemeriksaan petugas lab membawa spesimen ke LAB untuk di periksa.
 Untuk pemeriksaan gula darah, kolesterol dan asam urat bisa dilakukan
dipoliklinik oleh asisten dokter spesialis dengan alat GDS. Dan ditulis juga
diblangko tindakan.
 Petugas laboratorium nanti akan mengkonfirmasi ke perawat poliklinik bahwa
pemeriksaan bahan lab sudah selesai dan petugas mengantarkan hasilnya ke
poliklinik.
 Hasil laboratorium ada dua yaitu yang asli dan yang copian. Yang asli diberikan
ke pasien dan yang copian di baca oleh dokter serta disampaikan hasilnya ke
pasien kemudian hasil laboratorium copian tersebut ditaruh di les pasien.
14. Dokter memberikan therapi obat melalui resep dan KIE kepada pasien nama, umur
pasien di resep harus ditulis dengan jelas oleh dokter
15. Perawat atau asisten dokter menulis di blangko tindakan secara lengkap, jika ada resep
maka ditulis Resep paling bawah di blangko tindakan
16. Untuk pasien IKS harus diisi tulisan IKS/cap IKS pada blanko tindakan pasien.
17. Setelah dokter selesai membuatkan resep, asisten dokter menempel no antrian resep
18. Untuk pasien IKS, pada resep ditulis IKS/cap IKS resep yang putih, dibawa ke farmasi
sedangkan yang pink/kuning ditaruh dilest pasien.

10
19. Perawat poliklinik atau asisten dokter melakukan billing tindakan, jika dokter
memberikan resep, maka dikertas blanko billing diisi tulisan resep
20. Asisten dokter/Perawat poliklinik menginformasikan kepada pasien bahwa tindakan
sudah selesai dan memberikan satu no antrian resep
21. Pasien keluar dari ruangan periksa, Perawat poliklinik atau asisten dokter
menginformasikan ke pasien untuk menunggu di ruang tunggu
22. Asisten dokter atau perawat poliklinik membawa resep, lest dan blangko tindakan ke
conter poliklinik
23. Perawat poliklinik menyerahkan resep kefarmasi
24. Setelah resep diserahkan farmasi, petugas membawa billing resep ke kasir
25. Perawat poliklinik membawa blanko tindakan dan mengajak pasien untuk melakukan
pembayaran di kasir
26. Pasien menunggu diruang tunggu sambil mengisi guest comment
27. Pasien menyelesaikan administrasi
28. Setelah selesai administrasi, pasien mendapatkan bukti pembayaran dikasir, dan
pasien menunjukan bukti pembayaran tersebut di farmasi untuk mengambil obat jika
ada resep obat
29. Pasien pulang
30. Perawat poliklinik menulis di sensus harian pasien
Petugas RM mengambil semua sensus dari Poliklinik pada pukul 20.30 Wita

B. Di Unit Pelayanan UGD


1. Pasien baru masuk di UGD diterima oleh perawat jaga dan keluarga mengurus
administrasi, jika pasien datang sendiri didaftarkan oleh perawat dan petugas rekam
medis datang sendiri untuk kelengkapan administrasi
2. Untuk pasien lama, ditanyakan apakah pasien sudah pernah berobat atau tidak, jika
sudah pinjam kartu berobat untuk mencari no RM dan konfirmasi ke petugas rekam
medis
3. Pengelompokan pasien menurut TRIAGE oleh perawat dan dokter jaga UGD
4. Sebelum pasien tidur di bed UGD, perawat memastikan roda bed dalam keadaan
terkunci baru pasien dipersilakan tidur di bed dilanjutkan perawat dan dokter
melakukan anamesa singkat dan memeriksa tanda-tanda vital kemudian dilaporkan ke
dokter jaga
5. Hasil pemeriksaan dari dokter dan perawat ditulis di lembar penilaian awal medis dan
keperawatan IGD serta billing pasien yang dibawa oleh RM.
6. Jika pasien membawa rujukan dari dokter spesialis, dokter nanti akan menghubungi
dokter spesialis yang merujuk pasien tersebut dan memberi tahu hasil pemeriksaan
yang dilakukan di IGD

11
7. Kemudian dokter memberitahukan rencana terapi sementara lainnya yang
dilaksanakan oleh perawat
8. Terapi atau obat yang diberikan di pesan oleh perawat di farmasi dengan mengisi
lembar tagihan dan menaruh lembar tagihan tersebut di rak sesuai bad pasien.
9. Sebelum terapi atau obat yang diberikan, semua dipersiapkan di meja persiapan
sebelum ke pasien.
10. Jika ada dilakukan tindakan medis kepada pasien, dokter terlebih dahulu meminta
persetujuan kepada pasien bahwa akan dilakukan tindakan pasien. Jika disetujui,
perawat mengambil lembar pemberian informasi persetujuan/penolakan tindakan
kedokteran, kemudian meminta tanda tangan dokter dan pasien.
11. Jika ada dilakukan CT Scan pasien atau dirawat oleh 2 dokter spesialis, dokter
terlebih meminta persetujuan kepada pasien bahwa akan dilakukan tindakan pasien.
Jika disetujui, perawat mengambil lembar pemberian informasi perkembangan pasien,
kemudian meminta tanda tangan dokter dan pasien. Kemudian perawat mengisi
lembar permintaan pemeriksaan rontgen untuk diserahkan nanti kepada petugas
radiologi.
12. Jika dilakukan pengecekan laboratorium, perawat mengisi lembar medical check up
center dan melakukan pengambilan spesimen. Perawat membawa sendiri bahan
spesimen ke ruang laboratorium. Hasil laboratorium nanti akan dibawa oleh petugas
laboratorium ke IGD. Hasil laboratorium ada dua yaitu yang asli dan yang copian.
Yang asli diberikan ke pasien dan yang copian di baca oleh dokter serta disampaikan
hasilnya ke pasien kemudian hasil laboratorium copian tersebut ditaruh di les pasien.
13. Setelah semua selesai pasien diobservasi selama beberapa jam, kemudian dokter
akan kembali melakukan pemeriksaan setelah hasil dari pemeriksaan penunjang
sudah ada di IGD dan menginformasikan kepada pasien dan keluarganya .
14. Pasien berada di IGD maksimal dalam waktu maksimal 2 jam.
15. Bila kondisi pasien baik, pasien dipulangkan dengan mendapat resep dari dokter
jaga dengan persetujuan pasien dan keluarganya. Kemudian perawat menyerahkan
resep tersebut ke bagian farmasi dan katakan pasien pulang.
16. Perawat akan menulis atau mencentang semua tindakan yang dilakukan di IGD di
lembar tindakan atau biling dan diserahkan kekasir
17. Sebelum pasien pulang, perawat memberikan no antrian kepada pasien untuk
mengambil obat atau pembayaran di kasir
18. Setelah keluarga pasien menyelesaikan administrasi, persiapkan pasien untuk
pulang, yakinkan semua hak milik pasien dikembalikan ke pasien seperti hasil lab
yang asli, hasil radiologi, dll.
19. Semua tindakan medis selama di IGD didokumentasikan pada lest pasien secara
lengkap dan catat data pasien dalam buku register ruangan IGD dan RM.
20. Lest pasien IGD dikumpulkan di IGD dan nanti diambil oleh petugas RM
21. Pasien pulang

C. Proses Penerimaan Pasien Rawat Inap :

12
Pasien dapat didaftarkan masuk ke rumah sakit oleh dokter spesialis, yang memiliki
Surat Ijin Praktek di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina Idaman. Dokter spesialis akan
menjabarkan kondisi pasien dan diagnosis sementara, berlaku tidak lebih dari 24 jam. Jika
lebih dari masa berlaku tersebut, pasien harus dikaji ulang. Penerimaan pasien non-
emergensi atau pasien rujukan ke Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina Idaman harus
dilakukan verfikasi terlebih dahulu mengenai kelayakan pasien serta kesediaan unit
pelayanan sesuai kebutuhan pasien untuk dirawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina
Idaman.
Semua admission, tidak termasuk perinatologi, memerlukan kelengkapan lembar kerja
admission dari dokter spesialis atau dokter umum dengan instruksi dari dokter spesialis,
yaitu: 1. Lembar admission (Surat Pengantar Rawat Inap)/Surat Rujukan dari dokter
Spesialis. Dan Diagnosis saat datang.
Jenis-jenis pendaftaran :
i. Pendaftaran yang direncanakan (elektif): Pendaftaran yang sudah direncanakan
merupakan pendaftaran rawat inap dari pasien yang sudah direncanakan sebagai
tindak lanjut untuk mendapatkan pelayanan rawat inap. Semua data akan
dikumpulkan sebelum tanggal yang sudah ditentukan. Pasien diinstruksikan untuk
melapor ke bagian pendaftaran.
ii. Pendaftaran bagi pasien rawat jalan: Pasien mungkin didaftarkan secara langsung
dari poliklinik Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina Idaman. Dokumen yang
diperlukan akan dikirimkan ke bagian pendaftaran dan pasien akan mendapatkan
kamar perawatan yang sesuai dan tersedia di unit rawat inap.
iii. Pendaftaran dari Unit Emergensi: Pasien dari Unit Emergensi memerlukan
pendaftaran rawat inap, harus mempunyai formulir dari pendaftaran dan
dikirimkan bagian pendaftaran dan pasien akan diberikan kamar rawat yang
tersedia di ruang rawat inap.
iv. Pendaftaran pasien observasi: Pasien dapat di observasi di emergensi dan VK
maksimal 6 jam sejak pasien masuk rumah sakit, selanjutnya dokter harus
memutuskan apakah pasien masuk dalam perawatan RS, rujuk ke rumah sakit
lain atau pasien di pulangkan dan di informasikan kepada pasien atau keluarga.
Selama observasi pasien dimonitor secara berkala. Ketika pasien diobservasi dan
diputuskan oleh dokter memerlukan perawatan rawat inap, harus melengkapi
formulir dan dikirimkan ke bagian pendaftaran dan pasien akan diberikan kamar
rawat yang tersedia di ruang rawat inap.
v. Pasien transfer dari rumah sakit lain: Ketika permintaan transfer diterima oleh
bagian pendaftaran, selanjutnya dialihkan kepada dokter umum di Unit
Emergensi. Kemudian Unit Emergensi akan mengkoordinasikan transfer pasien
dengan bagian admission dan mengumpulkan data yang diperlukan..
Merujuk kepada prosedur di bawah ini:

13
i. Pendaftaran pasien- Pemesanan Kamar Rawat
ii. Pendaftaran pasien- Rawat jalan dan Unit Emergensi
iii. Pendaftaran pasien – Rawat Inap
iv. Penerimaan pelayanan di Emergensi
v. Menerima pasien rujukan dari fasilitas kesehatan lain untuk perawatan
vi. Observasi pasien di Unit Emergensi
vii. Observasi pasien di VK

A. Proses penerimaan pasien rawat inap:


1. Pasien datang di bagian admisi dan diterima oleh petugas admisi
2. Petugas menyerahkan Surat Pengantar Rawat Inap yang berasal dari poliklinik, UGD,
VK maupun rujukan dari dokter swasta;
3. Petugas mengisi berkas rekam medis dengan melakukan wawancara kepada pasien
mengenai tempat/fasilitas dan jaminan kesehatan yang diinginkan;
4. Petugas mengecek / mencarikan tempat / fasilitas yang diinginkan;
5. Petugas menanyakan apakah pasien meminta fasilitas atau perawatan yang lain;
a) Jika pasien / keluarga pasien meminta fasilitas / perawatan yang lain sesuai
permintaan pasien tersebut, maka pasien diminta untuk mengisi form persetujuan;
b) Jika pasien tidak meminta fasilitas yang lain, maka petugas mendaftar pasien
berdasarkan identifikasi data social pasien;
6. Petugas menanyakan apakah pasien setuju dengan fasilitas yang sesuai dengan
permintaan pasien;
a) Jika setuju, maka pasien mengisi formulir persetujuan;
b) Jika tidak setuju, maka petugas menanyakan apakah pasien memilih tempat yang
lain selama tempat yang diinginkan belum ada;
c) Jika setuju, maka petugas mengisi formulir persetujuan sesuai tempat yang
diinginkan pasien;
d) Jika tidak setuju, maka petugas merujuk pasien ke rumah sakit lain sesuai
permintaan pasien;
e) Petugas mendaftar pasien berdasarkan identifikasi data social pasien;
7. Petugas memberitahukan ke pihak ruangan rawat inap akan ada pasien baru;
a) Petugas memberikan informasi kepada pasien bahwa tempat sudah disiapkan;
b) Petugas IGD mengantarkan pasien untuk diantar ke ruangan rawat inap;
8. Perawat rawat inap menerima telpon dari FO dan UGD bahwa ada pasien baru,
perawat rawat inap nulis di papan pasien baru
9. Perawat UGD menaruh Lest di nurse station, perawat rawat inap memeriksa identitas
pasien yaitu gelang dan Lest
10. Perawat IGD mengantar ke kamar pasien
11. Perawat rawat inap timbang terima dengan perawat UGD mulai dari nama, pasien,
obat, therapy lanjutan, diet, dr yang merawat

14
12. Perawat mengucapkan salam, menyebutkan nama dan departemen/ unit kerja serta
menyebutkan maksud dan tujuan datang
13. Meminta pasien untuk menyebutkan nama dan tgl lahir sampai petugas mencocokan
pada gelang identitas pasien
14. Perawat rawat inap membawa form pengkajian, form kie dan tensi meter,
thermometer serta spidol ke pasien mengecek keadaan pasien
15. Perawat rawat inap mengorientasikan ruangan rawat inap, jam kunjungan dokter,
cara memanggil perawat, perawat yang merawat
16. Perawat mengukur suhu, tekanan darah pasien, menjelaskan obat
17. Menulis nama, dr yang merawat dan perawat yang merawat di papan kamar pasien
18. Perawat ruangan menelpon FB bahwa ada pasien baru untuk diet pasien, kamar no :
19. Perawat mengambil form blanko tindakan medik
20. Menyusun Lest pasien serta memilah Lest, dan beri skat sesuai :
a. Administrasi
- status pembayaran
- form blanko tindakan medik
b. Catatan dokter
- Ringksan masuk-keluar
- Edukasi DPJP
- Medical record (resume)
- Dokumentasi
- Catatan perkembangan
- Imformed consent
- Pemberiam imformasi persetujuan tindakan
c. Penunjang
- hasil lab
d. Catatan keperawatan
- kurve/ grafik
- Catatan pemindahan pasien dari ruang lain
e. Rawat jalan
- Catatan pemindahan pasien rawat jalan
21. Memilah form yang dikeluarkan dari lest serta diisi lengkap
- Form SBAR
- Form observasi khusus
- Form Nursing Care Plan (sesuai diagnosa pasien )
- Form rencana dan implementasi
- Form observasi dan balance cairan
- discharge planning
- Form pengkajian
- Form KIE
22. Menghubungi dokter apabila dokter belum tau ruangan.
a. Ada pendokumentasian tertulis dari dokter yang merawat di lembar terintegrasi
dan mengisi form ringkasan masuk keluar pasien, medical report (resume), dan
peresepan obat untuk rawat jalan.
b. Kemudian perawat mengisi form SBAR dengan instruksi dokter bahwa pasien
boleh pulang dengan mengisi lengkap therapy oral selama rawat jalan, dan waktu
kontrol pasien.
c. Perawat melengkapi form discharge planning, surat kontrol.
d. Status pasien (lest) dibuka skatnya dan lepaskan semua form administrasi yaitu
blanko tindakan medik dan billing. Kemudian masukkan kembali lembar observasi

15
harian dan balance cairan serta catatan perkembangan pasien ke status pasien
(lest).
e. Perawat rawat inap membawa form administrasi pasien ke kasir.
f. Setalah kasir menelpon ruangan bahwa penanggung jawab pasien sudah dapat
mengurus administasi, perawat menghubungi penanggung jawab pasien untuk ke
kasir.
g. Setelah penanggung jawab pasien menunjukkan struk pembayaran yang telah
dicap lunas, perawat rawat inap menghubungi kasir untuk konfirmasi.
h. Kemudian perawat memberi penjelasan tentang cara, kegunaan dan dosis obat,
surat kontrol, serta memberikan seluruh hasil pemeriksaan penunjang yang
dimiliki oleh pasien.
i. Setelah memberi penjelasan, pada lembar discharge planning minta tanda tangan
penanggung jawab pasien.
j. Kemudian perawat ke kamar pasien untuk melakukan aff infus dan memotong
gelang pasien, mengingatkan meletakkan alat inventaris RS pada tempat semula
(remote, AC) setelah itu pasien boleh pulang.
k. Menghubungi FB untuk mengambil alat-alat dapur.

B. Pengaturan Kamar Rawat


Alokasi kamar di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina Idaman dibedakan berdasarkan:
a) Lantai 1 Bangsal Asmorondono, yang terdiri dari :
1. Kamar VIP
2. Kamar Vip 3 untuk HCU (Hidh Care Unit)
3. Kamar Kinanthi (untuk perawatan bayi/ NICU)
b) Lantai 2 bagian barat Bangsal Gambuh, yang terdiri dari :
1. Ruang Gambuh (kelas Utama)
2. Ruang Maskumambang (kelas 1)
3. Ruang Sinom (kelas 2)
4. Ruang Pangkur (kelas 3 khusus penyakit dalam)
c) Lantai bagian timur Bangsal Dandanggulo yang terdiri dari :
1. Ruang Dandanggulo (kelas 3 khusus nifas)
2. Ruang Kinanthi ( kelas 3 dan kelas 2 anak)
Pengalokasian kamar dikendalikan oleh bagian pendaftaran. Pasien diperbolehkan
untuk memilih kelas ruangan yang diinginkan, terkecuali pasien dengan kebutuhan Ruang
isolasi atau pelayanan intensive setelah dikaji /assessment oleh dokter.
Jika kelas kamar yang diminta tidak ada akan ditawarkan kelas yang tersedia. Jika
pasien tetap menolak, permintaan pasien akan disampaikan kepada Manajemen untuk
ditindaklanjuti. Pasien yang sudah tidak ada indikasi rawat disegerakan untuk dipulangkan
dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Sakina Idaman untuk berobat Jalan.
Box neonatus yaitu. neonatus dengan ibu kelas 3, maka tarif kamar bayi yang
berlaku adalah kamar bayi kelas 3 tapi jika ibu dirawat di kelas 2, kelas 1, VIP maka tarif
kamar bayi disesuaikan dengan kamar ibu.
Pasien dengan suspek atau penyakit menular :

16
A. Di dalam kebijakan rumah sakit, pasien yang diketahui atau diperkirakan dengan
penyakit menular harus (ketika dalam prakteknya) dirawat di satu ruangan dengan
tanda isolasi.
B. Semua kasus menular yang baru di dalam rumah sakit harus dilaporkan kepada tim
infection control secepatnya.
C. Jika jumlah pasien dengan diare dan/atau muntah- muntah meningkat di dalam satu
area bangsal, pertama tama harus dilaporkan ke tim infection control dan dilakukan
rapat tentang berjangkitnya penyakit tersebut mungkin diperlukan.

REFERENSI
1) Protocol on admissions to hospitals Shetland NHS Board, 2003.

2) Admission’s Policy, The Children’s Hospital at Westmead, Australia, Policy


#1/C/06:8310-01:03; Sept 2010

17
Jl.Nenas Kecicang, Bebandem, Karangasem. E-mail: rs.balimedkarangasem@yahoo.com.
Tlp. 0363. 4301618

Anda mungkin juga menyukai