Anda di halaman 1dari 29

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT

GAWAT DARURAT

KEPALA RUANGAN UGD


DAFTAR ISI
Cover
DAFTAR ISI..........................................................................................i
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR....................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT.............................2
A. Sejarah Rumah Sakit Umum Semara Ratih......................................2
B. Sarana Dan Prasarana.......................................................................3
BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN
TUJUAN RUMAH SAKIT.................................................................5
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT..................8
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA........................9
BAB VI URAIAN JABATAN..........................................................10
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA...........................................15
BAB VIII POLA KEETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
PERSONIL .......................................................................................19
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI.................................................22
BAB X PERTEMUAN ATAU RAPAT...........................................24

i
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR : 110/SK/RSSR/II/2020
TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT GAWAT
DARURAT (UGD)
RSU SEMARA RATIH
DIREKTUR RSU SEMARA RATIH

Menimbang : a. Bahwa dalam Menjalankan Visi dan Misi Rumah Sakit


Umum Semara Ratih perlu membuat pedoman tentang
Pengorganisasian UGD Rumah Sakit Umum Semara
Ratih demi terciptanya keamanan dan keselamatan pasien
di Rumah Sakit Umum Semara Ratih
b. Bahwa agar pedoman tentang Pengorganisasian di
Rumah Sakit Umum Semara Ratih dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya Kebijakan Direktur Rumah
Sakit Umum Semara Ratih sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pedoman pengorganisasian di Rumah
Sakit Umum Semara Ratih
c. Bahwa sesuai butir a. dan b. diatas perlu ditetapkan
dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum
Semara Ratih.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomer 29 Tahun 2004 Tentang Praktik


Kedokteran
2. Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
3. Undang- Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
129/Menkes/SK/III/2008 Tentang Standart Pelayanan
Minimal Rumah Sakit
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1575/Menkes/SK/Per/XI/2005 Tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Depertemen Kesehatan

ii
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1575/Menkes/SK/Per/XI/2006 Tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit Di Lingkungan Depertemen
Kesehatan
7. Permenkes No 3 Tahun 2020 Tentang Klasifikasi Rumah
Sakit

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN
UGD DI RUMAH SAKIT UMUM SEMARA RATIH
Kedua : Memberlakukan kebijakan pengorganisasian UGD
sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.
Ketiga : Pedoman Pengorganisasian UGD Rumah Sakit Umum
Semara Ratih ini diberlakukan sejak surat keputusan ini
ditangani direktur
Keempat : Apabila dikemudian hari terdapat perubahan atau kekeliruan
dalam pedoman ini akan diadakan penyesuaian dan
penyempurnaan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Luwus
Pada Tanggal: 14 Februari 2020

Dr. I Wayan Buana, Sp.B., Finacs., M.M.


Direktur RSU Semara Ratih

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode
etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan yang dapat memberikan
tindakan yang cepat dan tepat pada seorang atau kelompok orang agar dapat
meminimalkan angka kematian dan mencegah terjadinya kecacatan yang tidak
perlu. Upaya peningkatan gawat darurat ditujukan untuk menunjang pelayanan
dasar, sehingga dapat menanggulangi pasien gawat darurat baik dalam keadaan
sehari-hari maupun dalam keadaaan bencana.
Dengan semakin meningkatnya jumlah penderita gawat darurat, maka
diperlukan peningkatan pelayanan gawat darurat baik yang diselenggarakan
ditempat kejadian, pelayanan pra rumah sakit, selama perjalanan ke rumah sakit,
maupaun di rumah sakit.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka di Unit Gawat Darurat perlu dibuat
standar pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam tata cara
pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien pada umumnya dan pasien UGD
Rumah Sakit Semara Ratih khususnya.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan gawat
darurat di UGD Semara Ratih berdasarkan standar pelayanan Unit Gawat Darurat
Rumah Sakit Umum Semara Ratih.

1
BAB II
GAMBARAN RUMAH SAKIT

A. Sejarah Rumah Sakit Umum Semara Ratih


Gagasan mendirikan Rumah Sakit Umum Semara Ratih diawali dari
banyaknya keluhan masyarakat Tabanan khususnya di daerah kecamatan
Penebel dan Baturiti yang mengalami kesulitan dalam mencari pelayanan
kesehatan di rumah sakit umum daerah. Selain karena tempatnya yang jauh
keluhan tidak mendapatkan kamar atau over load menjadi alasan munculnya
gagasan mendirikan RSU Semara Ratih.
Jalur jalan raya utama menuju Denpasar-Singraja tidak terdapat
rumah sakit, sedangkan jalur ini merupakan jalur pariwisata dan jalur yang
rentan dengan kecelakaan laku lintas. Dengan pertimbangan kemanusiaan,
meringankan beban pasien atau masyarakat, serta adanya keinginan
memberikan pelayanan kesehatan dan pemerataan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat terlebih di era JKN/KIS, para pemilik akhirnya
memutuskan RSU Semara Ratih didirikan di Desa Luwus.
RSU Semara Ratih yang berkedudukan di Desa Luwus tepatnya di
Jalan Raya Denpasar-Singaraja, Banjar Luwus, Desa Luwus, Kecamatan
Baturiti, Kabupaten Tabanan dibangun mulai tahun 2013. RSU Semara Ratih
berada dibawah naungan PT. Purnama Semaratih Sejati dengan akte PT
Nomor -20-. Dalam proses pendirian rumah sakit tentunya tidak dapat
langsung beroperasional karena proses pembangunan yang membutuhkan
waktu yang tidak sebentar serta pengurusan ijin-ijin yang membutuhkan peran
serta dari instansi luar.
Pada tahun 2016 tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2016 RSU
Semara Ratih diresmikan dengan menyelenggarakan upacara pemelaspasan
sesuai dengan agama atau kepercayaan para pemilik atau owner yang
beragama Hindu, setelah itu pada bulan September-Oktober rumah sakit
divisitasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan yang didampingi bersama
tim visitor dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali dalam rangka pengurusan ijin
operasional rumah sakit. Setelah pelaksanaan visitasi tersebut RSU Semara

2
Ratih resmi beroperasional melayani pasien pada tanggal 1 Nopember 2016
sesuai dengan ijin operasional rumah sakit Nomor 503/5735/Dikes/2016 yang
dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan.

B. Sarana Dan Prasarana


1. Area Rumah Sakit
Luas Lahan Rumah Sakit Yaitu 7.675 M 2 Dengan Luas Bangunan
2.827 M2.
Adapun Rincian Pemanfaatan Lahan Sebagai Yaitu Sebagai Berikut :
No Uraian Jumlah Jumlah Luas Lahan Ket
Luas %
Gedung Ruang
(M2)
(Unit) (Unit)
1 Gedung UGD, 1 27 300 3.91 Lantai
Pelayanan Rawat Jalan, 2
Apotek & Perkantoran
2 Gedung Ruang Operasi 1 7 125 1.63
3 Gedung Perawatan VIP 1 8 120 1.56
4 Gedung Perawatan 1 8 120 1.56
Kelas 1
5 Gedung Perawatan 1 9 119 1.55
Kelas 2
6 Gedung Perawatan 1 6 334 4.35
Kelas 3
7 Gedung Gudang, CSSD, 1 6 72 0.94
Luandry
8 Gedung Dapur, Kantin 1 6 147 1.92
9 Ruang Terbuka - - 1.500 19.54
Terbangun
10 Ruang Terbuka Hijau - - 4.848 63.17

3
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. Visi
Menjadi Rumah Sakit Pilihan Di Kabupaten Tabanan yang memberikan
pelayanan kesehatan dengan berorientasi pada mutu, keselamatan dan
kepuasan pelanggan.
B. Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima, aman, informatif
dan efektif dengan tetap mempertahankan aspek sosial dan

4
profesionalisme melalui pengembangan sdm, sarana dan prasarana
yang berkelanjutan.
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan terpadu yang bermutu dengan
berpedoman pada standar prosedur operasional.
3. Melaksanakan pengabdian untuk menjaga ajegnya bali dengan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di kabupaten
tabanan dengan menjunjung tinggi profesionalisme melalui pendekatan
keilmuan dan spiritual.
4. Melakukan kerjasama dengan instansi pemerintah, perusahaan swasta,
serta lembaga masyarakat dibidang kesehatan.
C. Filsafah
Semangat kebersamaan, ramah tamah, sopan santun dan menjunjung
tinggi budaya setempat.
D. Tujuan RSU Semara Ratih
1. Tujuan umum Rumah Sakit Umum Semara Ratih adalah mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal bagi semua lapisan
masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
mengutamakan keselamatan pasien sehingga terwujud masyarakat
yang makmur melalui pendekatan promotif, peventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyeluruh.
2. tujuan khusus Rumah Sakit Umum Semara Ratih adalah :
a) Meningkatakan loyalitas sumber daya manusia terhadap Rumah
Sakit Umum Semara Ratih
b) Meningkatkan profesionalisme sdm sesuai standar profesi
c) Menyelenggarakan penerimaan karyawan baru (lowongan kerja)
bagi masyarakat yang memerlukan pekerjaan.
d) Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, berkualitas dan
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
e) Memenuhi kebutuhan pelanggan
f) Meningkatkan pengembangan fisik rumah sakit sehingga mampu
bersaing di era globalisasi
E. Nilai-Nilai

5
1. Spiritual : Sikap dan prilaku menjunjung tinggi kebenaran dan
keadilan universal, hukum alam dan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
2. Profesional : sikap dan prilaku yang menjunjung tinggi etika dan
standar-standar profesi.
3. Peduli : memiliki sikap peduli terhadap siapa pun secara adil tanpa
diskiriminasi.
4. Kasih sayang : sikap dan prilaku yang senantiasa memberi bantuan dan
bersedia melayani dengan ramah dan bersahabat.
5. Ikhlas : sikap dan prilaku tulus, tampa pamrih, dapat menerima
kelebihan dan kekurangan.
6. Berlapang dada dan pembelajaran : dapat menerima saran dan kritik
dari semua teknisi kesehatan dan pelanggan serta selalu belajar dari
kegagalan atau kesuksesan, dan berusaha untuk memperbaikinya.
7. Semangat dan integritas : dapat bekerja sama dengan tim, menghargai
perbedaan, jujur dan terbuka serta utuh dan satu antara pikiran, ucapan
dan perbuatan.
F. Keyakinan Dasar
Keyakinan dasar karyawan RSU Semara Ratih adalah keyakinan yang
meliputi pedoman prilaku direksi dan staf untuk mencapai kesejahteraan.
1. Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Memberikan kinerja yang terbaik
3. Tidak saling menyalahkan
4. Saling menghormati
5. Tidak meremahkan permasalahan sekecil apapun
6. Berbicara berdasarkan data dan fakta serta bertanggung jawab
7. Bekerja dalam Team Work
8. Prilaku positif dan kreatif
9. Terapkan budaya keselamatan dalam bekerja
10. Pantang menunda pekerjaan

G. Logo
Rumah Sakit Umum Semara Ratih Memiliki Logo Sebagai Berkut :

6
H. Motto
Rumah Sakit Umum Semara Ratih Sahabat Sejati Menuju Sehat

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
A. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi Di Lingkungan Rumah Sakit Umum Semara Ratih
Adalah Sebagai Berikut:

7
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

DIREKTUR

Dr. I Wayan Buana,S.PB.,Finacs.,M.M

Kepala Bidang Pelayanan Medis,


Penunjang dan Keperawatan

Dr. Ni Luh Oka Puriayuni

KEPALA INSTALASI UGD KEPALA KEPERAWATAN

Dr. Ni Made Novi Candra Sari 8 Ns. Ni Made Ayu Putri G.,S.Kep
KEPALA RUANGAN UGD

Ni PT Diana Marantika, A.Md.Kep

DOKTER JAGA UGD


1. Dr. Ni Made Ratih P.S
2. Dr. Yovi Maulana
3. Dr. I Wayan Lastrawan
4. Dr. Dimas Bimatoro
5. Dr. I Made Sudiarta

KATIM I KATIM II
1. Ns. Ni Made Asri Ardiyanti,
1. Ns. I Komang Adi Santika,
S.Kep
S.Kep
2. Ns. G Eka Pradana Putra,
2. Riski Agustin
S.Kep
Dwipayana,A.Md.Kep
3. Ni Made Putri Saraswati,
3. Luh Putu Arisyana Devi,
S.Keb.,Bd
A.Md.Keb
4. M. Muhaiminul
4. Ni Putu Sri Udayani,
Salim,A.Md.Kep
A.Md.Kep

BAB VI
URIAN JABATAN

A. Kepala Instalasi Ruang Unit Gawat Darurat


1. Tugas pokok.
Bertanggung jawab langsung kepada Manager Pelayanan
2. Wewenang
a. Memberikan penilaian kinerja staf UGD.
b. Membuat prosedur pelayanan UGD

9
3. Uraian Tugas
a. Menyusun program kerja Unit Gawat Darurat
b. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional
UGD secara efektif, efisien dan bermutu
c. Bertanggung jawab terhadap kordinasi dengan bagian Rawat Inap dan
Rawat Jalan jika pasien yang bersangkutan membutuhkan
penanganan/tindakan lebih lanjut setelah penanganan gawat darurat
d. Memberikan pembinaan terhadap dokter jaga UGD
e. Membuat daftar jaga dokter UGD dan ruangan
f. Bersama Kepala Ruang UGD membuat perencanaan ketenagaan dan
fasilitas yang dibutuhkan untuk mencapai pelayanan yang berkualitas di
UGD
g. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan staf UGD untuk
membahas dan menginformasikan hal-hal penting yang berkaitan dengan
pelayanan di UGD
h. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan
i. Membuat laporan kinerja UGD setiap bulan dan akhir tahun
j. Membuat usulan-usulan yang diperlukan kepada manajemen yang
berkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan di UGD.

B. Kepala Ruangan
1. Tugas Pokok
Mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan perawatan di
ruang Unit Gawat Darurat
2. Wewenang
a. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan.
b. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf keperawatan.
c. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan di ruang rawat.

10
d. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang
Kepala Ruangan.
e. Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Instalasi/Kasi/ Kepala Rumah
Sakit untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan.
f. Melakukan pendelegasian tugas
3. Uraian Tugas
a. Melaksanakan fungsi perawatan meliputi :
1) Menyusun rencana kegiatan berdasarkan jenis, jumlah, mutu tenaga
keperawatan serta tenaga lainnya sesuai kebutuhan di IGD
2) Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawat yang berlaku
tiap minggu
3) Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan tingkat
kemampuan perawatan
4) Merencanakan jumlah dan jenis peralatan di IGD
5) Menyusun program pengembangan staf di IGD
6) Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan di ruang
perawatan IGD
b. Melaksanakan fungsi penggerakan pelaksanaan meliputi :

1) Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan tugas yang


dibebankan.
2) Mengadakan pelatihan untuk pegawai secara berkesinambungan.
3) Memberi orientasi kepada siswa/pegawai baru.
4) Mengadakan pengadaan, pemeliharaan dan penggunaan alat-alat
maupun obat-obatan.
5) Menciptakan suasana kerja yang harmonis.
6) Menilai hasil kerja pegawai dan memberikan penghargaan yang
berprestasi baik.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :

1) Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing pegawai


2) Mengawasi penggunaan alat-alat agar digunakan secara tepat
3) Mengatur supaya alat-alat tetap dalam keadaan siap pakai.

11
4) Mengawasi pelaksanaan inventaris secara periodik.

C. KETUA TIM
1. Tugas Pokok
a. Sebagai koordinator shift dinas pagi, sore, malam dan hari libur sesuai
jadwal yang telah ditetapkan.
b. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan Asuhan Keperawatan Kepada
Kepala Ruang.
c. Bersama-sama pelaksana perawatan melakukan kegiatan pelayanan
Asuhan Keperawatan.
d. Bertanggung jawab dalam kebenaran isi laporan / penulisan asuhan
keperawatan
2. Wewenang
Membuat perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan
evaluasi tentang pelaksanaan asuhan keperawatan.
3. Uraian Tugas
a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan diruang
rawat pada shift sore, malam dan hari libur.
b. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga pelaksana perawatan
untuk melaksankan Asuhan Keperawatan sesuai ketentuan / standard
yang berlaku pada shift sore, malam dan hari libur.
c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan inventarisasi peralatan pada shift
sore, malam dan hari libur.
d. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
e. Membantu melaksanakan program orientasi kepada petugas baru
meliputi penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib dan fasilitas
yang ada.
f. Memelihara dan mengembangkan system pencatatan dan pelaporan
Asuhan Keperawatan secara tepat dan benar untuk tindakan keperawatan
selanjutnya.

12
g. Memberi motivasi tenaga non perawatan dalam memelihara kebersihan
ruangan dan lingkungan pada shift sore, malam dan hari libur.
h. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien pada shift malam.
i. Memelihara buku register dan berkas catatan medik pada shift sore,
malam dan hari libur.
j. Menyusun rencana keperawatan pada shift sore, malam dan hari libur dan
melaksanakan tindakan keperawatan.
k. Bersama-sama pelaksana perawat lainnya, melaksanakan Asuhan
Keperawatan kepada pasien pada shift sore, malam dan hari libur.
l. Membuat laporan harian pada shift sore, malam dan hari libur.
m. Melaksanakan serah terima tugas kepada penanggung jawab shift
berikutnya secara lisan maupun tertulis pada saat penggantian dinas.
n. Mengikuti pertemuan berkala yang di adakan oleh Kepala Ruang

D. PERAWAT PELAKSANA
1. Tugas Pokok
Melaksanakan Asuhan Keperawatan di UGD
2. Wewenang
a. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
b. Memeriksa kelengkapan ruang rawat
c. Meminta bahan-bahan kebutuhan ruangan
d. Memberikan Asuhan Keperawatan kepada pasien/keluarga pasien sesuai
kemampuan dan batas kewenanganya
3. Uraian Tugas
a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan UGD untuk kelancaran pelayanan
b. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat
secara tepat dan cepat
c. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien gawat darurat dan
melaksanakan evaluasi tindakan perawatan yang telah dilakukan
d. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
berlaku serta melaksanakan orientasi kepada pasien

13
e. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan
anggota tim (dokter, ahli gizi, analis, pekarya, pekarya rumah tangga)
f. Melaksanakan tugas jaga sore, malam dan hari libur secara bergiliran
sesuai dengan jadwal dinas
g. Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran untuk meningkatkan
pengetahuan serta ketrampilan.
h. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh dokter
i. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan perawatan yang tepat
dan benar
j. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan /
tertulis pada saat pergantian dinas
k. Menyiapkan pasien yang akan pulang lengkap dengan administrasinya
l. Memberikan health education kepada penderita dan keluarga
m. Membantu merujuk pasien ke instansi yang lebih mampu
n. Memantau dan menilai kondisi pasien selanjutnya melakukan tindakan
yang tepat berdasarkan hasil pemantauan.
o. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara pasien,
keluarga, dokter serta sesama perawat

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

POLIKLINI
KK
14
GIZI ADMIN

HCU Logistik
Farmasi
RI Operato
UGD
Umum/Sopir
Logistik Umum

Umum/
Pendaftara Keamana

Umum/Teknis Laboratorium
OK
RM
Rontge
n

A. Keterkaitan Hubungan Kerja UGD dengan unit lain


1. Logistik Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di UGD, diperoleh dari bagian logistik
farmasi.
2. Logistik Umum

15
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di UGD, diperoleh
dari logistik umum.
3. Kamar Operasi (OK)
Pasien UGD yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan surat
pengantar operasi oleh dokter, kemudian penanggung jawab/keluarga pasien
dianjurkan ke bagian admission untuk dijelaskan biaya operasi serta perawat
UGD memberitahu bagian OK tentang rencana operasi (bila
keluarga/penanggung jawab sudah setuju).
4. Laboratorium
Pasien UGD yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan
formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan
kepada petugas laboratorium oleh perawat UGD
5. Umum/Tehnisi
Kerusakan alat medis dan non medis di UGD akan dilaporkan dan diajukan
perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan.
6. Rekam Medis
Pasien yang berobat ke UGD akan diberikan nomor rekam medis dan status
medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di bagian rekam
medis serta bila pasien berobat kembali, status medis pasien diminta
kembali ke bagian rekam medis oleh petugas pendaftaran.
7. Pendaftaran
Setiap pasien yang berobat ke UGD selalu didaftarkan ke bagian admission,
dari bagian admisson disiapkan status dan slip pembayaran pasien,
kemudian status dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas pendaftaran
ke UGD.

8. Radiologi
Pasien UGD yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan
formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir
diserahkan ke petugas radiologi oleh perawat UGD.

16
9. Operator
Apabila UGD membutuhkan sambungan telphone keluar RS (tanpa
menggunakan PIN) maka bagian UGD akan meminta bantuan ke bagian
operator dengan cara menekan angka 0 (nol) pada pesawat telphone.
10. Admin
Pasien yang telah selesai berobat ke UGD akan diantar ke bagian admin
oleh perawat UGD untuk menyelesaikan administrasi.
11. Rawat Inap ( RI )
Pasien UGD yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat oleh
dokter, penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission
untuk memilih kamar perawatan, setelah penanggung jawab/keluarga pasien
menandatangani surat persetujuan rawat inap, maka pasien diantar oleh
perawat UGD ke bagian RI
12. Gizi
a. Pasien UGD yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan
dimintakan langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan
memberitahukan nama pasien dan makanan/minuman (teh manis) yang
diperlukan.
b. Dokter UGD yang praktek akan mendapat snack dan makan malam dari
bagian gizi sesuai dengan jadwal jaga dokter UGD yang diserahkan ke
bagian gizi.
13. HCU
Apabila ada pasien dari UGD yang memerlukan perawatan intensif, maka
pasien akan dibuatkan surat pengantar rawat HCU oleh dokter,
penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk
memilih kamar, setelah penanggung jawab/keluaraga pasien
menandatangani surat persetujuan rawat HCU, maka pasien diantar oleh
perawat UGD ke ruang HCU.
14. Poliklinik
Pasien UGD yang memerlukan tindakan lanjut/konsul ke dokter spesialis
pada jam kerja, perawat akan menghubungai dokter konsulen dan bila

17
kondisi pasien memungkinkan untuk tindak lanjut di poliklinik, maka
pasien diantar oleh perawat UGD ke bagian poliklinik.
15. Umum/Supir
Pasien UGD yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan
ambulance RSSR bila keadaan memungkinkan.
16. Umum /Keamanan
Bila ada pasien UGD yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan
akan diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan
kebagian Umum/Keamanan.

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. KEPALA UGD
1. Pendidikan : S1 Kedokteran
2. Memiliki Sertifikat ACLS dan ATLS

18
3. Pengalaman dalam menyelenggarakan fungsi teknis RS.
4. Memiliki kemampuan kepemimpinan.
5. Berwibawa dan berdedikasi tinggi.
6. Sehat
7. Memiliki SIP
8. Nilai lebih jika memiliki sertifikat kursus Manajemen RS.
9. Bakat yang dimiliki :
a. Intelegensia
1) Kemampuan belajar secara umum
2) Kemampuan menangkap/memahami instruksi dan prinsip-prinsip
yang mendasarinya
3) Kemampuan dalam membuat alasan dan membuat pertimbangan.
b. Verbal
1) Kemampuan untuk memahami arti kata-kata dan menggunakannya
secara efektif
2) Kemampuan berkomunikasi
c. Ketelitian
1) Kemampuan dalam membuat, menganalisa, dan membuat laporan.
10. Kemampuan dalam mengelola pelaporan.
B. KEPALA RUANG UGD
1. Pendidikan minimal D3 Keperawatan
2. Usia minimal 23 tahun.
3. Pria/Wanita.
4. Sehat
5. Pernah Mengikuti Pelatihan BCLS
6. Bakat yang dimiliki :
a. Intelegensia
1) Kemampuan belajar secara umum
2) Kemampuan menangkap/memahami instruksi dan prinsip-prinsip
yang mendasarinya.
3) Kemampuan dalam membuat alasan dan membuat pertimbangan.
4) Kemampuan dalam kegawatdaruratan (tersertifikasi ATLS dan
ACLS)
b. Verbal
1) Kemampuan untuk memahami arti kata-kata dan menggunakannya
secara efektif
2) Kemampuan berkomunikasi
3) Kemampuan dalam membimbing rekan kerja dan berkomunikasi
pada atasan
c. Ketelitian
7. Kemampuan dalam membuat, menganalisa, dan membuat laporan.

19
C. PERAWAT PELAKSANA UGD
1. Pendidikan D3 Keperawatan/ S1 Keperawatan + Ners
2. Pernah mengikuti pelatihan BCLS
3. Pengalaman dalam menyelenggarakan fungsi teknis RS.
4. Memiliki kemampuan kepemimpinan.
5. Berwibawa dan berdedikasi tinggi.
6. Sehat.
7. Bakat yang dimiliki :
a. Intelegensia :
1) Kemempuan belajar secara umum
2) Kemampuan menangkap/memahami instruksi dan prinsip-prinsip
yang mendasarinya
3) Kemampuan dalam membuat alasan dan membuat pertimbangan.
b. Verbal
1) Kemampuan untuk memahami arti kata-kata dan menggunakannya
secara efektif
2) Kemampuan berkomunikasi
c. Ketelitian
1) Kemampuan dalam membuat, menganalisa, dan membuat laporan.
8. Kemampuan dalam mengelola pelaporan

D. STAF DOKTER
1. Pendidikan : S1 Kedokteran/Spesialis (untuk dokter spesialis)
2. Pernah Mengikuti ACLS
3. Pengalaman dalam menyelenggarakan fungsi teknis RS.
4. Memiliki kemampuan kepemimpinan.
5. Berwibawa dan berdedikasi tinggi.
6. Sehat
7. Memiliki SIP
8. Bakat yang dimiliki :
a. Intelegensia :
1) Kemampuan belajar secara umum
2) Kemampuan menangkap / memahami instruksi dan prinsip-prinsip
yang mendasarinya
3) Kemampuan dalam membuat alasan dan membuat pertimbangan.
b. Verbal
1) Kemampuan untuk memahami arti kata-kata dan menggunakannya
secara efektif.
2) Kemampuan berkomunikasi.

20
c. Ketelitian
9. Kemampuan dalam membuat, menganalisa, dan membuat laporan.

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Dalam melaksanakan tugasnya karyawan UGD harus mampu bekerja


secara cepat, tepat dan danggap Dalam memberikan pelayanan di UGD. Untuk itu
sebelum melaksanakan tugas di UGD karyawan yang ditugaskan harus

21
mengetahui sarana dan prasarana yang ada dan memahami tata laksana dan teori
dasar pelayanan di UGD.

A. Sasaran
1. Tenaga baru rumah sakit yang melakukan orientasi di UGD
2. Tenaga baru yang ditempatkan di UGD baik yang sudah maupun belum
mempunyai sertifikat BTCLS
3. Tenaga baru yang dipindah tugaskan dari unit lain
B. Tujuan Dan Manfaat
1. Tujuan Umum
Setelah orientasi dilakukan tenaga baru dapat melakukan kegiatan
sesuai tugas dan fungsinya
2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan orientasi pada Petugas Baru di UGD diharapkan dapat:

3. Mengetahui alur pelayanan di UGD


4. Mengetahui struktur organisasi di UGD
5. Mengetahui manajemen kepegawaian di UGD
6. Mengetahui pengelolaan obat dan alat
7. Mengetahui tata laksana dan kerja TIM di UGD

C. Pelaksanaan Dan Alokasi Waktu


Orientasi dilaksanakan untuk petugas yang tidak ditempatkan di UGD
menyesuaikan dari RS atau Instansi terkait berapa lama bertugas di UGD,
sedangkan untuk tenaga baru yang ditempatkan di UGD secara efektif selama
1 Bulan. Mengetahui Shift Pagi, dengan jadwal sebagai berikut :

Waktu Materi Metode Penanggung Jawab

Hari 1 1. Pengenalan struktur Ceramah dan Ka.UGD/Ka.Kep


organisasi dan uraian praktek
tugas lapangan
2. Pengenalan ruangan
dan alur

22
3. Pengisian kartu Ceramah dan Koord. Kep
rekam Medis, praktek
formulir dll lapangan
4. Pengenalan
administrasi
keuangan
Hari 2 Pengenalan obat-obatan Tinjauan Seksi obat dan
dan alkes lapangan alkes

Pengenalan kebijakan, Ceramah dan Koord. Kep


protap dll praktek
lapangan

Pengenalan mekanisme Ceramah Seksi obat/alkes


pengadaan barang/obat dan seksi sarana
dll prasarana

Hari 3 Operasional Ceramah dan Seksi sarana dan


sarana/prasarana praktek prasarana
lapangan

Minggu II Pemantapan skill Praktek Koord.Kep/Ka.TIM


lapangan

Minggu III Pemantapan skill Praktek Koord.Kep/Ka.TIM


lapangan

Minggu IV Evaluasi - Ka. Kep

BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
A. Pengertian

Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.

B. Tujuan

23
1. Tujuan Umum
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang
profesional di UGD RSU Semara Ratih.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian
pelayanan di UGD
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang
terkait dengan pelayanan di UGD
C. Kegiatan Rapat

Rapat dilakukan dan diadakan oleh UGD yang dipimpin oleh Seksi
Pelayanan Keperawatan dan kepala Ruang (Ka Ru) dan diikuti oleh seluruh
stafnya. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :

1. Rapat Terjadwal

Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Seksi


Pelayanan Keperawatan dan kepala ruang di UGD setiap bulan 1 kali
dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan agenda
rapat yang telah ditentukan oleh Ka ru.

2. Rapat Tidak Terjadwal


Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan
diadakan oleh kepala ruang untuk membahas atau menyelesaikan
permasalahan di UGD dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan
bersifat insiden.

24

Anda mungkin juga menyukai