Anda di halaman 1dari 40

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA

NOMOR 129.2/I-PER/DIR/I/2018

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI RAWAT INAP

DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA,

Menimbang : a. Bahwa Peraturan Direktur Rumah Sakit Prima Husada Nomor


tentang Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Inap masih
belum memenuhi kebutuhan hukum di masyarakat sehingga
perlu dilakukan perubahan;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur tentang
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Inap;

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24
tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan
Prasarana Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56
tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan;
8. Keputusan Direktur Perseroan Terbatas Disa Prima Medika
Nomor 019/DPM/I-KEP/DIR/XII/2017 tentang Struktur Organisasi
Dan Tata Kerja Rumah Sakit Prima Husada;
9. Keputusan Direktur Perseroan Terbatas Disa Prima Medika
Nomor 020/DPM/I-KEP/DIR/XII/2017 tentang Pengangkatan
Direktur Rumah Sakit Prima Husada;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA


TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN RAWAT INAP

Pasal 1
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Inap sebagaimana
dimaksud dalam Diktum Pertama terlampir dalam peraturan ini.

Pasal 2
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Inap digunakan sebagai
acuan dalam Organisasi Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Prima
Husada.
Pasal 3

1
Pada saat Peraturan Direktur Rumah Sakit Prima Husada ini mulai
berlaku, Peraturan Direktur Rumah Sakit Prima Husada Nomor
130.A/RSPH/I-PER/DIR/VI/2015 tentang Pedoman
Pengorganisasian Instalasi Rawat Inap dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.

Pasal 4
Peraturan Direktur Rumah Sakit Prima Husada ini berlaku sejak
tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Malang
Pada tanggal 29 Januari 2018
Direktur Rumah Sakit Prima Husada,

dr. Lovi Krissadi Endari

2
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
PRIMA HUSADA
NOMOR : 129.2/I-PER/DIR/I/2018
TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN INSTALASI
RAWAT INAP

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pelayanan Keperawatan merupakan bagian integral dari seluruh pelayanan di Rumah


Sakit. Pelayanan keperawatan yang diberikan tersebut haruslah mampu memenuhi
kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang professional.
Profesionalisme dalam keperawatan bertujuan untuk menjamin kualitas asuhan
keperawatan yang diberikan pada masyarakat, serta didasarkan pada pemahaman
adanya suatu landasan ilmiah yang spesifik dan menjadi dasar pada praktek
keperawatan, disertai dengan adanya kemampuan tenaga keperawatan untuk
melaksanakan praktek keperawatan tersebut dan diterapkan untuk kesejahteraan
manusia (Logan, 2002)

Satu hal yang harus kita ketahui bersama bahwa saat ini kebutuhan masyarakat akan
informasi dan hukum sudah mengalami kemajuan. Masyarakat kita saat ini sudah
sedemikian kritis dan telah menyadari tentang hak-hak yang harus mereka dapatkan
pada saat mereka menerima service dari suatu jasa dalam hal ini jasa kesehatan.
Dunia profesi kesehatan khususnya keperawatan juga telah mengalami perkembangan
yang cukup berarti. Perkembangan profesi keperawatan di Indonesia masih berada
pada masa transisi dari sifatnya vokasional menuju ke arah professional.
Profesionalisme dalam keperawatan menuntut seorang perawat untuk memberikan
suatu pelayanan asuhan keperawatan yang bermutu melainkan juga harus memenuhi
standar keperawatan serta aturan atau ketentuan yang ada.

Profesional yang dimaksud dalam hal ini adalah suatu sikap dan tindakan yang
mencerminkan pemahaman serta kemampuan penerapan dalam praktek sehari-hari
yang berlandaskan pada bidang keilmuan yang spesifik, dimana semua hal tersebut
diupayakan untuk terciptanya suatu pelayanan yang berkualitas dan mempunyai
akontabilitas terhadap masyarakat. Pelayanan keperawatan professional pada
dasarnya memberi penekanan pada kualitas dan mutu dari asuhan keperawatan. Mutu
dari pelayanan keperawatan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan dan
bahkan sering menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan di mata
masyarakat.

Untuk mencapai mutu pelayanan keparawatan maka dibuat visi, misi, falsafah serta
struktur organisasi yang dapat menunjang terhadap peningkatan kualitas pelayanan
keperawatan yang diberikan. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien harus
berpedoman terhadap visi, misi, falsafah dan tujuan yang telah ditetapkan sehingga
akan tercapai kepuasan pelanggan.

Mengingat pelayanan keperawatan bersifat kompleks, maka dalam pemberian

3
pelayanan harus terorganisir dengan baik, oleh karena itu diperlukan suatu pedoman
pengelolaan didalam memberikan pelayanan keperawatan.

1.2 TUJUAN

a. Tujuan Umum

Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Prima Husada.

b. Tujuan Khusus

1. Memudahkan bagi pemberi jasa pelayanan keperawatan dalam


memberikanpelayanan yang bermutu dan profesional.
2. Setiap pemberi jasa pelayanan Keperawatan dapat bekerja berdasarkan Visi,
Misi, Falsafah dan Tujuan Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Prima
Husada

4
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA

2.1. DESKRIPSI RS PRIMA HUSADA

Rumah Sakit Prima Husada berlokasi di Banjararum Selatan No 3 – 7 Mondoroko,


Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang 65153, Jawa Timur, Indonesia. Telp.
0341 – 458679, 458916, Fax: 0341 – 441874, email
primahusadamalang@gmail.id / info@rs-primahusada.id, website
www.rs-primahusada.id.

Rumah Sakit Prima Husada adalah salah satu Rumah Sakit yang memberikan
pelayanan langsung khususnya pelayanan kesehatan, dipimpin oleh seorang
Direktur dan memiliki 3 Manajer yaitu Manajer Pelayanan dan Manajer Keuangan
dan Akuntansi dan Manajer Umum dan di dalam tugasnya dibantu oleh Kepala
Bidang dan Kepala Bagian.

Rumah Sakit Prima Husada dengan pelayanan meliputi pelayanan Instalasi Gawat
Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Kamar Operasi, Penunjang Medik, dan
Penunjang Non Medik, serta Instalasi Rawat Inap yang terdiri dari kelas I, II, III,
VIP dan VVIP.

Dalam upaya memberikan pelayanannya, rumah sakit dituntut memberikan


pelayanan sebaik – baiknya sebagai public service. Meningkatnya tuntutan dapat
dilihat dengan munculnya kritik – kritik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap pelayanan yang diberikan. Berkenaan dengan hal tersebut, maka Rumah
Sakit Prima Husada perlu menjawab tantangan dan tuntutan masyarakat terhadap
peningkatan pelayanan secara bertahap melalui upaya program peningkatan mutu
pelayanan rumah sakit.

2.2 SEJARAH INSTITUSI RS PRIMA HUSADA

Berawal dari Praktek pribadi dr. Sadi Hariono, MMRS sebagai dokter umum sejak
tahun 1990 di Banjararum Selatan No. 3B, kami telah mengabdikan diri melayani
masyarakat dengan penuh tanggung jawab. Seiring dengan perkembangan
penduduk dan peningkatan kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang lebih luas,
maka kamipun berupaya mengembangkan diri untuk dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih lengkap, sehingga
mengantarkan kami pada berdirinya Rumah Sakit Prima Husada.

5
Perjalanan Peningkatan Status Pelayanan :

Tahun 1990 – 2005 : Praktek Pribadi Dokter Umum


Tahun 2005 – 2009 : Balai Pengobatan Prima Husada
Agustus 2009 : Klinik Rawat Inap Layanan Medik Dasar
Mei 2010 : Menjadi Rumah Sakit Umum dengan Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang
Tahun 2010 – 2014 : Izin Operasional Rumah Sakit Sementara
Februari 2015 : Izin Operasinal Rumah Sakit Tetap
Februari 2016 : Penetapan Rumah Sakit Tipe C
Maret 2016 : Akreditasi Paripurna
Desember 2016 : Penghargaan Rumah Sakit Trauma Center
terbaik se Malang Raya Tahun 2016
April 2017 : Juara 1 Pelayanan dan Respon terbaik (Dinkes
Kab. Malang)
Desember 2017 : Penghargaan Rumah Sakit Trauma Center
terbaik se Jawa Timur Tahun 2017
Desember 2017 : Pengembangan Gedung DPM
Ferbuari 2018 : Menjadi tempat dokter internsip

6
BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, DAN TUJUAN

3.1 VISI

Rumah Sakit Prima Husada memiliki visi :


“ Menjadi rumah sakit berkualitas prima pilihan seluruh lapisan masyarakat.”

3.2 MISI

Rumah Sakit Prima Husada memiliki misi :


1. Memberi pelayanan yang bermutu dengan berorientasi pada keselamatan
dilandasi dengan hati yang penuh kasih pada sesama.
2. Mengutamakan kepuasan pasien.
3. Meningkatkan mutu pelayanan yang berkelanjutan.

3.3 FALSAFAH

Memberikan pelayanan secara professional berlandaskan hari nurani yang


berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.

3.4 LANDASAN 7 NILAI BUDI UTAMA

Rumah Sakit Prima Husada memiliki Landasan 7 Nilai Budi Utama :


1. Jujur
2. Tanggung Jawab
3. Visioner
4. Disiplin
5. Kerjasama
6. Adil
7. Peduli

3.5 TUJUAN

Rumah Sakit Prima Husada memiliki tujuan yaitu untuk mewujudkan visi dan misi
Rumah Sakit Prima Husada.

3.5 MOTTO

“Sahabat Menuju Sehat”

7
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS. PRIMA HUSADA

4.1. BAGAN ORGANISASI


DIREKTUR RS

KESEKRETARIATAN

KOMITE KABID PELAYANAN KABID PENUNJANG KABAG OPERASIONAL SPI


MEDIK MEDIK
1. KOMITE MEDIK
2. KOMITE KEPERAWATAN
3. KOMITE PPI
4. KOMITEMUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN
SUBID ICU UNIT SUBAG SDM SUBAG SUBAG
5. KOMITE ETIK KEPERAWATAN LABORATORIUM KEU & AKUN UMUM
6. KOMITE FARMASI &
TERAPI BDRS
IGD
7. KOMITE PENGENDALIAN
IRJA
RESISTENSI INSTALASI
UNIT SDM KEUANGAN PSRS
ANTIMIKROBA RADIOLOGI
IKO
8. P2K3 IRNA
9. TIM REKAM MEDIS CSSD DIKLAT & SIMRS
PENGEMBANGAN AKUTANSI
10. TIM TB DOTS UNIT
GIZI
11. TIM PONEK
12. TIM GERIATRI PAYROLL RUMAH TANGGA
IFRS
13. TIM HIV
UNIT
14. TIM PKRS LAUNDRY
HUMAS &
15. TIM CASEMIX IRM PEMASARAN

UNIT
KAMAR JENAZAH MANAJEMEN
KONTRAK

UNIT PENGADUAN
PELAYANAN
FISIOTERAPI

8
4.2. KETERANGAN / PENGERTIAN

1. Unit Struktural

a. Direktur Rumah Sakit


Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS Prima Husada.

b. Kepala Bidang / Kepala Bagian


Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing-masing yaitu :
1) Kepala Bidang Pelayanan Medik membantu Direktur dalam bidang
Pelayanan Rumah Sakit.
2) Kepala Bidang Penunjang Medik membantu Direktur dalam bidang
Penunjang Rumah Sakit.
3) Kepala Bidang Operasional membantu Direktur dalam bagian :
- SDM yang meliputi ketenagakerjaan, pelatihan dan pengembangan
sumber daya manusia .
- Keuangan dan Akutansi meliputi keuangan, akutansi dan pajak
rumah sakit.
- Umum meliputi : Saranan dan Prasarana Rumah Sakit, SIMRS,
Rumah Tnagga, Humas dan Pemasaran, Manajemen Kontrak, dan
Pengaduan Pelayanan serta hubungan dengan pihak eksternal.

c. Kepala Sub Bidang


Adalah pejabat yang membatu Kepala Bidang Pelayanan Medik dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing-
masing yaitu :
1) Sub Bidang Keperawatan membantu Kepala Bidang Pelayanan Medik
dalam bidang Keperawatan.

d. Kepala Sub Bagian


Adalah pejabat yang membatu Kepala Bagian Operasional dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing
– masing yaitu :
1) Sub Bagian SDM membantu Kepala Bagian Operasional dalam
melaksanakan tugas terkait ketenagakerjaan Rumah Sakit
2) Sub Bagian Keuangan dan Akutansi membantu Kepala Bagian
Operasional dalam melaksanakan tugas terkait Keuangan dan Akutansi.
3) Sub Bagian Umum membantu Kepala Bagian Operasional dalam
melaksanakan tugas terkait Sarana Prasaran Rumah Sakit, SIMRS,
Security, Cleaning Service, Humas dan Pemasaran, Manajemen
KOntrak dan Pengaduan Pelayanan

e. Kepala Instalasi dan Kepala Unit


Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi
dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional
rumah sakit.
Berikut adalah daftar kepala instalasi dan kepala bagian :
1) Kepala Instalasi Rawat Jalan
2) KepalaInstalasi Rawat Inap
3) Kepala Intensive Care Unit
4) Kepala Instalasi Gawat Darurat
5) Kepala Instalasi Kamar Operasi

9
6) Kepala Instalasi Farmasi
7) Kepala Instalasi Rekam Medis
8) Kepala Unit Laboratorium
9) Kepala Unit Radiologi
10) Kepala Unit Gizi
11) Kepala Unit Laundry
12) Kepala Unit Kamar Jenazah
13) Kepala Unit Fisioterapi
14) Kepala Bagian SDM
15) Kepala Bagian Keuangan dan Akutansi
16) Kepala Bagian Umum

2. Unit Non Struktural

Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk
untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka
peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite/ Panitia / Tim
yang ada di Rumah Sakit Prima Husada adalah sebagai berikut:

a. Komite Medik
b. Komite Keperawatan
c. Komite PPI
d. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
e. Komite Etik
f. Komite Farmasi & Terapi
g. Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba
h. Panitia Pembina Keselamtan dan Kesehatan Kerja ( P2K3 )
i. Tim Rekam Medis
j. Tim TB DOTS
k. Tim PONEK
l. Tim Geriatri
m. Tim HIV
n. Tim PKRS
o. Tim Casemix

10
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RAWAT INAP


RS PRIMA HUSADA

SUBID
KEPERAWATAN

KEPALA RUANG
IRNA

PJ SHIFT PAGI PJ SHIFT SORE PJ SHIFT MALAM

PERAWAT PERAWAT PERAWAT


PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA

11
BAB VI

URAIAN JABATAN

6.1 URAIAN JABATAN

Tabel 6.1 persyaratan jabatan


No. Nama Jabatan Persyaratan Jabatan
1 Subid 1. Pendidikan
keperawatan S1 Kedokteran
2. Pengetahuan dan keterampilan
a) Memiliki kemampuan menggunakan komputer.
b) Memiliki kemampuan memimpin, berwibawa
c) Mampu untuk mengontrol emosi dengan baik.
3. Pengalaman : Sebagai Kepala Instalasi minimal 2-3
tahun
4. Sertifikasi
a. PMKP
b. Code Blue
c. Komunikasi Efektif
d. PPI
e. K3RS
5. Uraian Tugas
a. Membantu Kepala Bidang Keperawatan
dalam bidang teknis fungsional pada
instalasi rawat inap
b. Melaksanakan pelayanan selama 24jam dalam
rangka penanganan pasien rawat inap
c. Melakukan pelayanan diagnostik, tindakan dan
pengobatan rawat inap
d. Menyusun program, mengatur dan
mengawasi terlaksananya proses
tindakan medik di ruang rawat inap
e. Menyusun program, mengatur dan
mengawasi kebutuhan pelayanan
tindakan rawat inap.
f. Membuat prosedur tetap pelayanan pada setiap
jenis tindakan medis
g. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan secara
berkala.
h. Melakukan kegiatan pelayanan rujukan terhadap
pasien indikasi rujuki.
i. Mengatur jadwal jaga perawat pelaksana rawat
inap
j. Berkolaborasi dengan profesi medis untuk
tindakan – tindakan medis.

k. Melaksanakan tugas – tugas lain yang


diberikan oleh Direktur Rumah Sakit.

5. Tanggung Jawab :
Bertanggungjawab kepada Kabid Pelayanan Medis
6. Wewenang :

12
a. Menyusun rencana operasional di Instalasi
Rawat Inap
b. Mengorganisir Sumber Data dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Instalasi Rawat Inap
c. Melakukan penyeliaan terhadap SDM di
lingkungan Instalasi Rawat Inap
d. Melaksanakan pengendalian, pengawasan,
evaluasi program dan kegiatan Instalasi
Rawat Inap
e. Menyampaikan laporan kegiatan dan hal-
hallainnya yang dianggap perlu (antara lain:Lapor
an Indikator Mutu Pelayanan, dll)
f. Membuat usulan kebutuhan yang diperlukan
di Instalasi Rawat Inap
g. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya b
erdasarkan arahan atasan dalam lingkup bid
ang tugasnya

2 Kepala Ruang 1. Pendidikan


Sarjana Keperawatan
2. Pengetahuan dan keterampilan
a. Memiliki kemampuan menggunakan komputer.
b. Memiliki kemampuan surat menyurat.
c. Memiliki kemampuan memimpin, berwibawa
d. Mampu untuk mengontrol emosi dengan baik.
3. Pengalaman :
a. Sebagai Kepala ruangan minimal 2-3 tahun (S 1
Keperawatan)
b. Perawat Jaga Shift minimal 3 - 5 Tahun (D III
Keperawatan)
4. Sertifikasi
a. PMKP
b. Code Blue
c. Komunikasi Efektif
d. PPI
e. K3R
f. Manajemen Bangsal

5. Uraian Tugas
a. Melaksanakan fungsi perencanaan (P1) meliputi :
1) Menyusun Program kerja tahunan Kepala
Instalasi Rawat Inap
2) Menyusun rencana kebutuhan tenaga
keperawatan dari segi jumlah maupun
kualifikasi untuk di ruang rawat inap sesuai
kebutuhan, koordinasi dengan Kepala ruangan
terkait.
3) Menyusun rencana kebutuhan peralatan dari
segi jumlah maupun jenis & kualitas alat,
koordinasi dengan kepala ruang.
4) Menyusun program orientasi bagi tenaga
keperawatan baru yang akan bekerja di ruang

13
rawat inap koordinasi dengan kepala ruang.
5) Menyusun program pengembangan staf
keperawatan sesuai kebutuhan pelayanan
yang berada diwilayah tanggung jawabnya.
6) Menyusun dan mengadakan pertemuan
dengan kepala ruang rawat inap yang berada
di wilayah tanggung jawabnya secara berkala
atau sewaktu – waktu bila diperlukan.

b. Melaksanakan fungsi penggerakan & pelaksanaan


(P2) meliputi :
1) Melaksanakan sebagian tugas yang
dilimpahkan oleh Manajer Keperawatan.
2) Mewakili tugas & wewenang Manajer
Keperawatan atas persetujuan Direktur RSPH
3) Menyampaikan dan menjelaskan
kebijaksanaan bidang perawatan pada staf
keperawatan yang berada dibawah tanggung
jawabnya.
4) Memberi bimbingan kepada kepala ruang
rawat inap tentang pelaksanaan pelayanan
keperawatan, sesuai kebijakan bidang
perawatan yang berlaku.
5) Memberikan bimbingan kepada tenaga
keperawatan yang berada dibawah tanggung
jawabnya bekerjasama dengan kepala ruang
rawat inap.
6) Mengatur penempatan / pendistribusian
tenaga perawat dan tenaga lain pada ruang
rawat inap yang berada diwilayah tanggung
jawabnya bersama kepala ruang rawat inap.
7) Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh
Manajer Keperawatan / Direktur Pelayanan
8) Mengadakan pertemuan dengan kepala ruang
rawat inap / staf keperawatan secara berkala
atau sewaktu –waktu bila diperlukan.
9) Melaksanakan program orientasi kepada
tenaga keperawatan baru / tenaga lain yang
akan bekerja di ruang rawat inap yang berada
di wilayah tanggung jawabnya.
10) Membuat usulan mutasi tenaga keperawatan
dari ruang rawat inap.
11) Menerima laporan rutin dan berkala dari
kepala ruang rawat inap yang berada di
wilayah tanggung jawabnya, tentang SDM,
fasilitas, produktifitas, mutu dan kejadian
penting masing – masing ruang rawat,
selanjutnya menyusun laporan tersebut untuk
diteruskan kepada Direktur Pelayanan melalui
Manajer Keperawatan .
12) Menampung dan menanggulangi usul – usul
serta keluhan – keluhan, baik tentang masalah
tenaga perawatan maupun asuhan
keperawatan untuk disampikan kepada

14
Manager Keperawatan.
13) Membantu memecahkan masalah yang timbul
di ruang rawat inap yang berada di wilayah
tanggung jawabnya.
14) Mengupayakan pengadaan peralatan dan
obat-obatan sesuai dengan kebutuhan ruang
rawat inap yang berada di wilayah tanggung
jawabnya berdasarkan ketentuan/ kebijakan
rumah sakit.
15) Memelihara suasana kerja yang harmonis di
ruang rawat inap.
16) Memberi motivasi kepada petugas dalam
memelihara kebersihan lingkungan ruang
rawat inap.
17) Meneliti dan mempertimbangkan surat
permohonan kenaikan jabatan, cuti, pindah,
berhenti, dll dari tenaga keperawatan dan
tenaga lain yang berada di wilayah tanggung
jawabnya.
18) Menyimpan dokumen kegiatan, termasuk data
kepegawaian dari tenaga perawatan yang
berada di wilayah tanggung jawabnya.

c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian


dan penilaian (P3) meliputi :
1) Mengendalikan pelaksanaan peraturan / tata
tertib, protap/SOP pelayanan keperawatan
yang berlaku.
2) Mengendalikan pendayagunaan peralatan,
tenaga keperawatan secara efektif dan efisien.
3) Melaksanakan kunjungan keliling ( supervisi )
secara berkala/sewaktu – waktu ke ruang
rawat, agar tujuan pelayanan keperawatan
yang diinginkan tetap terjamin.
4) Menilai mutu asuhan keperawatan koordinasi
dengan kepala ruang atau tim pengendalian
mutu asuhan keperawatan rumah sakit Royal
Progress.
5) Melakukan penilaian kinerja Ka. Ruang rawat
inap.
6) Melakukan penilaian kinerja staf keperawatan
di ruang rawat inap koordinasi dengan kepala
ruang.

6. Tanggung Jawab
a. Kelancaran, ketepatan waktu pelaksanaan tugas
tenaga keperawatan dan kepuasan pelanggan
terhadap pelayanan keperawatan di instalasi
rawat inap
b. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja
tenaga keperawatan
c. Kebenaran dan ketepatan usulan rencana
kebutuhan tenaga keperawatan, obat – obatan

15
dan Peralatan keperawatan di instalasi rawat
inap.
d. Kebenaran dan ketepatan penggunaan dan
pemeliharaan peralatan keperawatan serta mutu
asuhan keperawatan di instalasi rawat inap
e. Kebenaran dan ketepatan pengaturan tenaga
keperawatan di instalasi rawat inap.
f. Kebenaran dan ketepatan penerapan SOP
pelayanan Keperawatan di instalasi rawat inap.
g. Kebenaran dan ketepatan laporan pelaksanaan
asuhan keperawatan di instalasi rawat inap.

7. Wewenang :
a. Memberi petunjuk dan bimbingan dalam
pendayagunaan tenaga, alat dan asuhan
keperawatan
b. Mengkoordinasikan dan mengawasi,
mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenaga keperawatan, peralatan dan mutu asuhan
keperawatan di ruang rawat
c. Menanda tangani surat dan dokumen yang
ditetapkan menjadi wewenang Ka.instalasi rawat
inap.
d. Menghadiri rapat berkala dengan Direktur
Pelayanan, Manager Keperawatan, dan kepala
ruangan untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan
keperawatan
e. Memberikan bimbingan penerapan Etika Profesi,
asuhan keperawatan sesuai SDM.
No Nama jabatan Persyaratan jabatan
3 Bidan 1. Pendidikan :
Pelaksana a. D IV Kebidanan
b. D III Kebidanan
2. Pengetahuan dan keterampilan :
a. Tindakan Kebidanan
b. Pendokumentasian Askeb
3. Pengalaman :
Bidan Pelaksana
4. Sertifikasi :
a. PMKP
b. Code Blue
c. Komunikasi Efektif
d. PPI
e. K3RS
f. APN
g. CTU
5. Uraian Tugas :
a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan kamar
bersalin untuk kelancaranpelayanan dan
memudahkan pasien untuk menerima
pelayanan.
b. Menerima pasien yang akan bersalin atau
tindakan yang terkait dengan kebidanan dan
kandungan, sesuai prosedur dan kebijakan

16
yang berlaku di RS.
c. Melaksanakan teknik septic dan aseptic
d. Mengkaji kebutuhan pasien dan masalah
kesehatan, sesuai batas kemampuannya,
dengan cara :
1) Mengobservasi keadaan pasien: vital sign,
kesadaran, keadaan mental, keadaan
ketuban, keadaan kala/his dan perdarahan.
2) Melaksanakan anamnese sesuai batas
kemampuannya
e. Melakukan tindakan kedaruratan sebelum dokter
datang sesuai keadaan dan kebutuhan pasien,
meliputi penanggulangan kasus :
1) Perdarahan pada kehamilan dan persalinan
2) Keracunan kehamilan (Toxaemia Gravidarum)
3) Kejang (Eklampsia)
4) Kemudian segera melaporkan tindakan yang
telah dilakukan kepada dokter penanggung
jawab pasien tsb.
f. Memberi bimbingan persalinan sesuai kondisi
dan kebutuhan pasien.
g. Memberikan pertolongan persalinan normal.
h. Memberikan pelayanan keperawatan dasar
kepada pasien sesuai kebutuhan dan batas
kemampuannya, dengan cara:
1) Memberi rasa aman kepada pasien, yang
meliputi : mencegah terjadinya kecelakaan,
luka baru, gangguan pernafasan, (bila perlu
memerlukan alat bantu pernafasan ),
komplikasi selama perawatan, khususnya
pasien yang mengalami gangguan kesadaran.
2) Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai
program terapi
3) Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
pasien dan keluarganya, mengenai
penyakitnya sesuai batas kewenangannya.
i. Membantu merujuk pasien kepada petugas
kesehatan/institusi YanKesh. lain yang lebih
mampu untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan/menyelesaikan\ masalah kesehatan
yang tidak dapat ditanggulangi
j. Melaksanakan tindakan evaluasi kebidanan
sesuai batas kewenangannya
k. Memantau dan menilai keadaan pasien
mengenai :
1) Proses sebelum dan sesudah persalinan
2) Keadaan plasenta
3) Keadaan bayi
4) Perdarahan sesudah persalinan
l. Merawat dan meneliti bayi baru lahir, dan
mencatat identitasnya, antara lain :
1) Memberi label / peneng ( nama ibu, nomer
regester ibu dan cap jari tangan kanan ibu,
serta cap telapak kaki kiri & kanan bayi

17
2) Menilai APGAR dan memberitahukan kepada
ibu/keluarganya denganmemperhatikan aspek
psikologis, mengenai keadaan bayi,
khususnya bila ada kelainan /cacat .
m. Memberi penndidikan kesehatan perawatan masa
nifas, antara lain :
1) Kebersihan perseorangan.
2) Perawatan payudara.
3) Perawatan bayi.
4) Kebutuhan gizi ibu menyusui.
5) Keluaga berencana.
6) Merujuk ibu dan bayinya keruang nifas disertai
petunjuk tindakan perawatandan program
pengobatan selanjutnya secara lisan maupun
tertulis.
n. Membantu memberi bimbingan kepada peserta
didik institusi pendidikan keperawatan, yang
memanfaatkan RS sebagai lahan.
o. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam, dan hari
libur secara bergilir sesuai jadual dinas.
p. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
dibidang perawatan ,antara lain, melalui
pertemuan ilmiah, seminar, pelatihan , dll.
q. Melaksanakan serah terima tugas kepada
petugas pengganti secara lisan maupun tertulis,
pada saat pergantian dinas
r. Memegang teguh rahasia jabatan
6. Tanggung Jawab
a. Secara administrasi dan fungsional
bertanggung jawab kepadaKepala Instalasi
Rawat Inap
b. Secara teknis medis operasional, bertanggung
jawab kepada dokterdi Instalasi Rawat Inap.
7. Wewenang
a. Membantu Kepala Instalasi untuk melakukan
tugas rutin di rawat inap rumah sakit meliputi
melakukan asuhan keperawatan.
b. Membuat pelaporan harian
No Nama Jabatan Persyaratan Jabatan
4 Perawat 1. Pendidikan :
Pelaksana a. Sarjana Keperawatan
b. DIII Keperawatan
2. Pengetahuan dan Keterampilan :
a. Tindakan Keperawatan
b. Tindakan Medis
c. Pendokumentasian Askep
3. Pengalaman :
Perawat Pelaksana
4. Sertifikat :
a. PMKP
b. Code Blue
c. Komunikasi Efektif
d. PPI

18
e. K3RS
5. Uraian Tugas :
a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan Instalasi
Rawat Inapuntuk kelancaran pelayanan dan
memudahkan pasien untukmenerima
pelayanan.
b. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur
dan kebijakanyang berlaku
c. Melaksanakan teknik septik danaseptik
d. Memelihara peralatan keperawatan /medis
agar selalu dalam keadaansiap pakai
e. Menciptakan hubungan kerjasama yang baik,
dengan pasiendan keluarganya.
f. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan
pasien dalamrangka memberikan askep
dengan cara:
g. Mengamati keadaan pasien (tanda vital,
kesadaran, keadaanmental, dan keluhan
utama, air way dan sirkulasinya).
h. Melaksanakan anamnese secara cermat dan
pemeriksaan fisiksesuai
denganwewenangnya.
i. Menyusun rencana Askep sesuai dengan
prioritasmasalah
j. Memberi pertolongan Basic Life Support (
resusitasi kardio pulmoner)
k. Memberikanpelayanandasarkepadapasiensesu
aikebutuhan,dengan cara:
1) Memberikan rasa aman kepada pasien
yang meliputi:Mencegah terjadinya
bahaya kecelakaan, luka, gangguan
pernafasan, (bila perlu memerlukan alat
bantu pernafasan), komplikasi,khususnya
pada pasien yang mengalami
gangguankesadaran.
2) Melaksanakan tindakan pengobatan
sesuai programterapi.
3) Memberikan penyuluhan kesehatan
kepada pasien dankeluarganya, mengenai
penyakitnya sesuai bataskewenangannya.
l. Membantu merujuk pasien kepada petugas
kesehatan atauinstitusi pelayanan lain yang
lebih mampu untuk menangani/memenuhi
kebutuhan kesehatan / menyelesaikan
masalah kesehatan yang tidak dapat
ditanggulangi.
m. Melakukan pertolongan pertama kepada
pasien dan keadaandarurat secara tepat dan
benar sesuai kebutuhan serta merujuk
yangberlaku.
n. Selanjutnya segera melaporkan tindakan yang
telah dilakukan, kepada dokter penanggung
jawab pelayanan (DPJP).
o. Melaksanakan evaluasi tindakan Askep dan
19
selanjutnya melakukan tindakan yang tepat
sesuai hasil pemantauan.
p. Membantu petugas lain dalam memelihara
lingkungan yangsehat.
q. Menciptakan hubungan kerja yang baik
dengan anggota tim kesehatan lain (dokter,
ahli gizi, analis, farmasi, dll) diInstalasi Rawat
Inap.
r. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan
hari libur, secarabergilir sesuai dengan
jadwaldinas.
s. Menciptakan dan memelihara suasana kerja
yang baik antara petugas, pasien, dan
keluarganya, sehingga tercipta ketenangan.
t. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
dibidang perawatan, misal: melalui pertemuan
ilmiah, seminar, pelatihan-pelatihan dibidang
keperawatan maupun medis.
u. Melaksanakan dan memelihara system
pencatatan dan pelaporan Askep secara tepat
dan benar, sehingga tercipta suatu system
informasi rumah sakit yang dapat dipercaya
dan akurat.
v. Melaksana serah terima tugas kepada petugas
pengganti, baik secara lisan atau tertulis pada
saat pergantian dinas.
w. Melaksanakan perawatan pasien dalam
keadaan sakaratul mautdan merawat jenazah
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
x. Menyiapkan pasien yang akan pulang sesuai
dengan proseduryang berlaku
y. Memegang teguh rahasia jabatan
z. Melaksanakan program pendampingan
pastoral/kesehatan holistik dan program lain
yang telah ditetapkan sebagai progam rumah
sakit.
6. Tanggung Jawab
a. Secara administrasi dan fungsional
bertanggung jawab kepadaKepala Instalasi
Rawat Inap
b. Secara teknis medis operasional, bertanggung
jawab kepada dokterdi Instalasi Rawat Inap.

20
6.2 TUGAS KLINIS

Tugas klinis yang dimaksud adalah seseorang yang bekerja di bidang manajemen
mempunyai uraian tugas jabatan dan uraian tugas fungsional dan dilengkapi oleh
SPK dan RKK

a. Kepala Ruang
Tabel 6.2 kompetensi
NO KOMPETENSI
1 PERENCANAAN
a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga
lain sesuai kebutuhan.
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan
sesuai kebutuhan.
c. Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan
yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2 PENGGERAK DAN PELAKSANAAN
a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan
ruang rawat.
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan
tenaga lain sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang
berlaku.
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru
atau tenaga lain yang akan bekerja diruang rawat inap
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan/standar.
e. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara
bekerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan
di ruang rawat inap.
f. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan
tenaga lain yang berada diwilayah tanggugjawabnya.
g. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan
antara lain melalui pertemuan ilmiah.
h. Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta
mengusahakan pengadaannya sesuai kebutuhan pasien agar
tercapai pelayanan yang optimal.
i. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan
bahan lain yang diperlukan diruang rawat inap.
j. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar
selalu dalam keadaan siap pakai.
k. Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi peralatan.
l. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya,
meliputi penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib
ruangan, fasilitas yang ada cara penggunaannya serta kegiatan
rutin sehari-hari di ruangan.
m. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) untuk
pemeriksaan pasien dan mencatat program pengobatan, serta
menyampikan kepada staf untuk melaksanakannya.
n. Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang
rawat menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk
memudahkan pemberian asuhan keperawatan.

21
o. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk
mengetahui keadaanya dan menampung keluhan serta membantu
memecahkan masalah yang dihadapinya.
p. Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung
q. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga
dalam batas kewenangan.
r. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi
selama pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
s. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan
secara tepat dan benar. Untuk tindakan perawatan selanjutnya.
t. Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang yang lain,
seluruh kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi dan kepala
unit di RS.
u. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara
petugas, pasien dan keluarganya, sehingga memberikan
ketenangan.
v. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.
w. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan
berdasarkan macam dan jenis makanan pasien, kemudian
memeriksa dan meneliti ulang saat penyajian sesuai dengan diit
nya.
x. Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
y. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan
kegiatan asuhan keperawatan, serta kegiatan lain di ruang rawat
inap.
3 PENGAWASAN
a. Mengawasi pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan.
b. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan
kegiatan asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di
ruang rawat inap.
c. Mengawasi pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-
obatan secara efektif dan efisien.
4 PENILAIAN
a. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan
dan ketrampilan di bidang perawatan.
b. Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan
c. Menilai tugas dan tanggung jawab perawat pelaksana
d. Menilai pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-obatan
secara efektif dan efisien.
e. Menilai pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-obatan
secara efektif dan efisien.
5 PENGENDALIAN
a. Mengendalikan pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-
obatan secara efektif dan efisien.
b. Mengendalikan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat inap.
6 KODE ETIK
a. Menjaga penerapan Kode Etik Asuhan Keperawatan dalam Praktik

22
sehari-hari
b. Menerapkan pertimbangan profesional dalam melakukan praktik
keperawatan dengan mengindahkan kode etik dan disiplin
c. Menjelaskan ketentuan perundangan bidang keperawatan secara
khusus dan ketentuan bidang kesehatan secara umum, dan
penerapannya dalam praktik.

b. Perawat Penanggung Jawab Shift


NO KOMPETENSI
1 PERENCANAAN
a. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
b. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktek bila
diperlukan.
c. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang
diberikan oleh disiplin ilmu lain maupun perawatlain.
d. Mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan.
e. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang
diberikan oleh disiplin lain.
f. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
g. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai.
h. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang.
i. Melakukan pengelolaan rujukan antar rumah sakit
j. Mendampingi visite dokter spesialis.
k. Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan kepala
ruangan dan perawat associate
l. Melaporkan perkembangan pasien kepada dokter penanggung
jawab (DPJP).
m. Menuliskan asuhan keperawatan pada catatan terintegrasi (CPPT
2 PENERIMAAN
a. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komprehensif.
b. Mengecek kebenaran jumlah kemasan obat . Kondisi kemasan
obat seperti yang disyaratkan, jumlah satuan dalam tiap kemasan,
kebenaran identitas produk, jangka waktu kadaluarsa, dan jenis
produk yang diterima sebelum diberikan ke pasien.
c. Melakukan penerimaan rujukan dari instansi lain
3 PENGAWASAN
a. Mengawasi pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan.
b. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan
kegiatan asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang
rawat inap.
c. Mengawasi pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-obatan
secara efektif dan efisien.
4. PENILAIAN
a. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan
dan ketrampilan di bidang perawatan.
b. Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan
c. Menilai pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-obatan
secara efektif dan efisien.
d. Menilai tugas dan tanggung jawab perawat pelaksana
e. Menilai pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-obatan

23
secara efektif dan efisien.
f. Menilai pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-obatan
secara efektif dan efisien
5 PENGENDALIAN
a. Mengendalikan pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-
obatan secara efektif dan efisien.
b. Mengendalikan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat inap.
6 KODE ETIK
d. Menjaga penerapan Kode Etik Asuhan Keperawatan dalam Praktik
sehari-hari
e. Menerapkan pertimbangan profesional dalam melakukan praktik
keperawatan dengan mengindahkan kode etik dan disiplin
f. Menjelaskan ketentuan perundangan bidang keperawatan secara
khusus dan ketentuan bidang kesehatan secara umum, dan
penerapannya dalam praktik.

c. Perawat / Bidan pelaksana


NO KOMPETENSI
1 PERENCANAAN
a. Melaksanakan tindakan perawatan yang telah disusun
b. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan.
2 PENERIMAAN
a. Mencatat dan melaporkan semua tindakan perawatan dan repons
klien pada catatan perawatan.
b. Mengecek kebenaran jumlah kemasan obat . Kondisi kemasan
obat seperti yang disyaratkan, jumlah satuan dalam tiap kemasan,
kebenaran identitas produk, jangka waktu kadaluarsa, dan jenis
produk yang diterima sebelum diberikan ke pasien.
c. Mencatat dan melaporkan hasil nilai kritis penunjang diagnostic
3 PENYIAPAN
a. Mempersiapkan pasien operasi, benar nama pasien, diagnosis,
jenis tindakan dan kelengkapan hasil penunjang
b. Menyiapkan obat dan tindakan yang akan diberikan pada pasien
c. Memelihara kebersihan pasien dan lingkungan
d. Melakukan pendekatan komunikasi terapiutik
e. Mengurangi penderitaan pasien dengan memberi rasa aman,
nyaman dan ketenangan.
f. Melakukan asesmen nyeri pada pasien
g. Melakuan sensus harian dan formulir
h. Memberi pertolongan pada pasien code
4 MONITORING
a. Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada diruangan.
b. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan dan
kenyamanan
c. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik lisan
maupun tertulis
d. Melakukan observasi tanda-tanda viital setiap sift maupun pada
setiap pasien yang mengalami perubahan kondisi
5 PELAKSANAAN
a. Melakukan asuhan keperawatan
b. Mengikuti kegiatan ronde keperawatan
c. Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh perawat

24
penanggung jawab
d. Berkoordinasi denganperawat associate yang lain
e. Melakukan evaluasi formatif
f. Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan pasien
g. Melakukan dan mengikuti timbang terima operan setiap sift
h. Membuat laporan harian
i. Menyiapkan data dan ruangan untuk pasien baru.
j. Menyelesikan administrasi pasien plang dan meninggal
k. Melakukan edukasi penyuluhan kepada pasien
l. Mengisi sensus harian dan formulis
m. Menuliskan asuhan keperawatan pada catatan terintegrasi (CPPT)
6 KODE ETIK
g. Menjaga penerapan Kode Etik Asuhan Keperawatan dalam
Praktik sehari-hari
h. Menerapkan pertimbangan profesional dalam melakukan praktik
keperawatan dengan mengindahkan kode etik dan disiplin
i. Menjelaskan ketentuan perundangan bidang keperawatan secara
khusus dan ketentuan bidang kesehatan secara umum, dan
penerapannya dalam praktik.

25
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

7.1 Tata Hubungan Kerja

PELAYANAN RAWAT INAP PENUNJANG

- IPSRS
- PENGADAAN
- INSTALASI
- IKO
REKAM MEDIK
- IGD
- ADMIN
- IRJA
- KEUANGAN
- ICU
- HUMAS
- IT
- KASIR
- LABORATORIUM
- FARMASI
- RADIOLOGI

7.2 Pola Hubungan Pelayanan.


1. Hubungan kerja dengan Instalasi Farmasi:
Permintaan obat dan alkes dengan menggunakan resep sesuai SPO
2. Hubungan kerja dengan penunjang medik:
a. Laboratorium
Hubungan kerja dengan laboratorium untuk penegakan diagnosadengan
pemeriksaan laborarorium menggunakan billing laboratorium
b. Radiologi
Hubungan kerja dengan radiologi untuk penegakan diagnosadengan
pemeriksaan radiologi menggunakan billing pemeriksaan radiologi
c. Instalasi gizi
Hubungan kerja dengan Instalasi gizi untuk pemenuhan nutrisidan
konsultasi diet pasien dengan menggunakan lembar daftardiet
d. Hubungan kerja dengan IRJA dan IGD
Hubungan kerja dengan IRJA dan IGD dalam hal penerimaan pasienbaru
dengan menggunakan form serah terima pasienbaru
e. Instalasi Kamar Operasi
Hubungan kerja dengan Instalasi Kamar Operasi dalam penanganan
pasien yang perlu tindakan pembedahan dengan menggunakan form
serah terima pasien

3. Hubungan kerja dengan penunjang nonmedik


a. Bagian Pemeliharaan Sarana
Hubungan kerja dengan bagian pemeliharaan sarana dalam maintenance
alat medis dan non medis dengan menggunakan lembar perbaikan
bengkel
b. Bagian Binatu
Hubungan kerja dengan laundry untuk menyediaan linen dengan
26
menggunakan bukupencucian.
c. Bagian administrasi
Hubungan kerja dengan bagian administrasi untukpenghitungan
pembiayaan pasien dengan menggunakan lembar statuspasien
d. Bagian Rekam Medik
Hubungan kerja dengan Rekam Medis dalam pendaftaran pasien baru
dan penyimpanan berkas pasien, kelengkapan format RM.

27
BAB VIII

POLA KETENAGAAN

8.1 Pola Ketenagaan

Penyusunan Pola Ketenagaan Sebagai Dasar Penempatan Staf dalam upaya


mempersiapkan tenaga perawat yang handal perlu adanya perencanaan SDM.
Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin
sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai
dengan persyaratan jabatan.

Standar tenaga
1. keperawatan di RS sesuai PMK no 56 pasal 44 ayat 1 tahun 2014 yaitu:
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
44 ayat (1) huruf c dihitung dengan perbandingan 2 (dua) perawat untuk 3 (tiga)
tempat tidur, perhitungan pola ketenagaannya sebagai berikut:
2. Bidan dan perawat maternitas sesuai dengan Depkes 2005 yaitu :
• Bidan ruang bersalin

∑px X 4jam/px =….+ Loos day (78x4)


7 jam/ hari 286

• Perawat ruang neonates


Total care = 1-1,5 x 4 jam = 4-6 jam
Yang dipakai yaitu total care 4 jam

∑px X 4jam/px =….+ Loos day (78x4)


7 jam/ hari 286

Tabel 8.1 Perhitungan Jumlah Kebutuhan Perawat


JUMLAH JUMLAH KEBUTUHAN PERAWAT
NO PELAYANAN BED 2 perawat : 3 bed x jumlah bed
PASIEN
1 IRNA Lt. 2 30 2 : 3 x 30 = 20 (20 orang perawat pelaksana)
Gedung B
2 IRNA Lt. 2 8 2 : 3 x 8 = 5,33 (6 orang perawat pelaksana)
Gedung A
3 IRNA Lt. 3 21 2 : 3 x 21 = 14 orang perawat pelaksana
Gedung A
4 Ruang 14 2 : 3 x 14 = 9,33 (10 orang perawat
Observasi pelaksana)

JUMLAH JUMLAH KEBUTUHAN PERAWAT


NO PELAYANAN BED ∑px X 4jam/px =….+ Loos day (78x4)
PASIEN 7 jam/ hari 286
1 Ruang 9 9 X 4 = 36 = 5,1 + Loos day
Maternitas 7 7
5 + (78x4) = 5 + 1 = 6

28
286
Kebutuhan bidan pelaksana = 6 orang

JUMLAH JUMLAH KEBUTUHAN PERAWAT


NO PELAYANAN
BED ∑px X 4jam/px =….+ Loos day (78x4)
PASIEN 7 jam/ hari 286
1 Ruang 7 Perawatan total care : 1-1,5 x 4 jam = 4-6 jam
Neonatus
7 X 4 = 28 = 4 + Loos day
7 7
4 + (78x4) = 4 + 1 = 5
286
Kebutuhan perawat pelaksana = 5 orang

Tabel 8.1.1 Pola Kebutuhan Tenaga Perawat / Bidan Instalasi Rawat Inap
NAMA PENDIDIKAN SERTIFIKASI JUMLAH
JABATAN KEBUTUHAN
Subid Keperawatan S1 Keperawatan PMKP 1
Code Blue
Komunikasi Efektif
K3RS
PPI

Ka Ruangan D3 Keperawatan PMKP 5


dan D3 Kebidanan Code Blue
Komunikasi Efektif
K3RS
PPI

Perawat pelaksana

IRNA lt. 2Gd B D3 Keperawatan PMKP 20


IRNA lt 2 Gd A dan D3 Kebidanan Code Blue 6
IRNA lt 3 Gd A Komunikasi Efektif 14
IRNA ROI K3RS 10
IRNA Maternitas PPI 11
dan Neonatus

8.2 Penempatan dan Penempatan Kembali Staf

Perencanaan kebutuhan yang tepat dengan jumlah yang mencukupi adalah


hal yang sangat penting bagi asuhan pasien termasuk keterlibatan rumah
sakit dalam semua kegiatan pendidikan dan riset. Penempatan (placement)
atau penempatan kembali (replacement) harus memperhatikan faktor
kompetensi. Sebagai contoh, seorang perawat yang memiliki kompetensi
hemodialisis tidak dirotasi ke rawat jalan lain.

Pimpinan unit layanan membuat rencana pola ketenagaan dengan


menggunakan proses yang sudah diakui untuk menentukan jenjang
kepegawaian. Perencanaan kepegawaian meliputi hal-hal sebagai berikut:

29
1. Penempatan kembali dari satu unit layanan ke lain unit layanan karena
alasan kompetensi, kebutuhan pasien, atau kekurangan staf;
a) Staf yang mempunyai kompetensi tambahan seperti pelatihan
Instrumen, pelatihan Kegawatdaruratan Neonatus, Pelatihan ICU
dasar, Pelatihan Anestesi tidak dapat dirotasi ke unit lain
dikarenakan terdapat unit prioritas yang khusus membutuhkan
kompetensi tambahan tersebut. Misalnya Staf yang memiliki pelatihan
Instrumen, ditempatkan di Instalasi Kamar operasi, sebaliknya staf
yang mempunyai kompetensi ICU dasar di tempatkan di Instalasi
Care Unit (ICU)
b) Penempatan staf dapat dilakukan apabila dalam unit tersebut
terdapat kebutuhan mendesak sedangkan staf yang dibutuhkan
belum tersedia, maka staf tersebut di rotasi sementara untuk menjaga
stabilitas pelayanan dengan tetap memperhatikan kualifikasi dan
Rincian Kewenangan Klinis yang sesuai.
2. Mempertimbangkan keinginan staf untuk ditempatkan kembali karena
alasan nilai-nilai, kepercayaan, dan agama;
Mengkaji keinginan staf untuk ditempatkan pada unit yang sesuai
berdasarkan hasil psikotest, menggali nilai kepribadian staf apakah lebih
berpotensi pada unit pelayanan atau manajemen, atau bahkan
marketing yang sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
3. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan
Penempatan (placement) atau penempatan kembali (replacement)
harus memperhatikan faktor kompetensi, surat penugasan klinis dan
rincian kewenangan klinis yang telah disetujui Direktur RS Prima
Husada dengan tetap mengacu pada peraturan perundan-undangan
yang berlaku.
Setiap staf mempunyai tanggung jawab sesuai dengan uraian tugas dan
fungsinya. Dalam hal ini kompetensi dan kewenangan menjadi dasar
dalam menentukan penempatan, uraian pekerjaan, dan kriteria untuk
evaluasi kinerja staf. Uraian tugas juga diperlukan untuk tenaga
kesehatan profesional dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Staf yang bekerja terutama di bidang manajemen dan fungsional.
Contoh, dokter spesialis bedah merangkap sebagai Kepala Instalasi
Kamar Operasi dan sebagai dokter bedah harus mempunyai STR,
SIP, SPK, RKK dan sebagai kepala instalasi kamar operasi
mempunyai uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab;
b) seseorang dalam program pendidikan dan bekerja di bawah
supervisi maka program pendidikan menentukan apa yang boleh
dan apa yang tidak boleh dikerjakan sesuai dengan tingkat
pendidikannya;

Bagi mereka yang diizinkan menurut peraturan perundang-undangan


melakukan praktik mandiri harus dilakukan proses untuk identifikasi dan
memberikan wewenang melaksanakan praktik dengan dasar latar
belakang pendidikan, kompetensi, pelatihan, dan pengalaman.
Persyaratan standar ini berlaku untuk semua jenis staf yang harus ada
uraian tugasnya. (contoh, penugasan penuh waktu, paruh waktu,
dipekerjakan, sukarela, sementara)

8.3 Evaluasi Dan Pemutakhiran Staf


1. Pemutakhiran dan evaluasi staf dilakukan setiap satu tahun sekali dan
dilaporkan tiap bulan di laporan bulanan
30
2. Dihadiri oleh Direktur, Kepala Bidang, Kepala Unit, SDM
3. Setiap ada staf yang melakukan pengunduran diri
Setiap penambahan jenis pelayanan, jumlah pasien dan jumlah alat yang
mempengaruhi perhitungan awal pola ketenagaan

8.4 Jumlah Staf Unit

Tabel 8.4 Kualifikasi Ketenagaan Instalasi Rawat Inap


NAMA KUALIFIKASI JUMLAH JUMLAH KEKURANGAN
JABATAN KETERSEDIAAN KEBUTUHAN
Ka Instalasi D3 Keperawatan 1 1 0
memiliki PPGD
dan BLS
Ka Ruangan D3 Keperawatan 5 5 0
dan D3 Kebidanan
memiliki PPGD
dan BLS
Perawat D3 Keperawatan
pelaksana dan D3 Kebidanan
memiliki PPGD
IRNA lt.2 Gd B dan BLS 14 21 6
IRNA lt 2 Gd A 4 6 2
IRNA lt 3 Gd A 13 14 1
IRNA RO 7 10 3
IRNA 14 11 0
Maternitas dan
Neonatus

8.5 Seleksi Calon Karyawan

Seleksi calon karyawan adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk
mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga Instalasi Farmasi memiliki
kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan
tuntutan jabatan yang diinginkan. Seleksi calon karyawan dilakukan karena
berdasarkan analisa kebutuhan tenaga, ditemukan jumlah pasien dan kegiatan
tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang ada.

Berdasarkan sumber seleksi calon karyawan dapat dibagi dua yaitu:


1. Dari dalam Rumah Sakit Prima Husada sendiri (internal resources)
Menarik calon dari dalam RS Prima Husada sendiri (Internal resources)
memiliki keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dengan kinerja yang baik
dan proses dapat dilakukan dengan lebih cepat dibanding menarik calon dari
luar RS Prima Husada. Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui
berkas-berkas pelamar yang masuk ke rumah sakit Prima Husada

2. Dari luar RS. Prima Husada (external resources)


Proses penarikan calon dari luar RS. Prima Husada ini dapat dilakukan dengan
cara iklan media cetak dan kerja sama dengan lembaga pendidikan tentang
kebutuhan dengan kualifikasi tertentu.

Seleksi adalah bagian yang terpenting dalam rekrutmen tenaga kerja, dilakukan
berdasarkan persyaratan jabatan. Sistem seleksi perawat baru di bidang
31
keperawatan berdasarkan :

a) Latar Belakang Pendidikan : D3 / D4 / S1 Keperawatan atau Kebidanan


b) Diutamakan yang memilki pengalaman kerja
c) IPK diatas 2,80
d) Sehat jasmani dan rohani
e) Menguasai Asuhan Keperawatan / Kebidanan
f) Usia maksimal 35 tahun
g) Mudah bekerja secara mandiri atau tim
h) Hasil tes tulis dan uji kompetensi / prosedur keperawatan baik
i) Hasil tes psikology baik
j) Hasil Wawancara baik
k) Hasil Test Kesehatan baik

8.6 Pengembangan SDM

Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Intalasi Rawat Inap khususnya dan Rumah
Sakit Prima Husada umumnya, diperlukan pembinaan/pengembangan kompetensi
tenaga perawat. Pembinaan/ pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan
pelatihan. Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan pelaksanaan tugas dapat meningkatkan efektifitas
dan efisiensi kerja dan menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan
farmasi. Pengembangan sumber daya manusia dapat di lakukan dengan dua cara
yakni:

1. Pendidikan
Tenaga dengan pendidikan setingkat SMA diberi ijin untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang pendidikan DIII, dst.

2. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi perawat dan bidan di Instalasi Rawat
Inap dilaksanakan melalui :

a) Internal Training yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh RS


Prima Husada, yang sudah dilaksanakan yaitu pelatihan PPI dasar dan
standar keselamatan pasien, komunikasi efektif, pelatihan apar dan BHD.
b) External Training yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti
sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit khususnya mutu pelayanan Instalasi Rawat Inap.

32
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Tabel 9.1 Kegiatan Orientasi


Minggu/hari Materi Waktu Metoda Penanggung
ke jawab
Minggu I 1. Tujuan orientasi, sejarah, 7 jam Ceramah SDM
Hari Ke I-III visi, misi, motto RSPH, dan diskusi
struktur organisasi RSPH
2. Peraturan kepegawaian/
KKB
3. Service Excellent
4. Fasilitas, sarana, produk-
produk RSPH
5. Kebijakan pasien
rekanan
6. Etika dan Hukum (Umum
dan Keperawatan)
7. Uraian tugas perawat
pelaksana
8. Perencanaan pasien
pulang/ Discharge
Planning
9. Alur dan prosedur
penerimaan pasien baru
rawat inap dan rawat
jalan
10. Alur dan tata laksana
pemeriksaan penunjang
medis, Farmasi, Gizi
11. Pencegahan infeksi
nosokomial
12. Penjelasan tentang
format yang ada dlm
keperawatan dan latihan
pengisian format-format
dalam keperawatan
Hari ke IV- 1. Pelaksanaan asuhan 5 jam Ceramah, Komite
VI keperawatan dan membaca, Keperawatan,
metode penugasan dan Kepala
2. Sosialisasi SPO diskusi Instalasi
keperawatan (personal Rawat Inap
higiene, Mobilisasi
pasien)
3. Sosialisasi SPO
keperawatan (suntik,
infus, tranfusi, NGT,
Dower Catheter,
Memberi Obat)
4. Sosialisasi SPO
keperawatan (Therapi
Oksigen, penggunaan
33
infus pump dan Syringe
pump, penghitungan
dosis dan pengenceran
obat)
5. Sosialisasi SPO
keperawatan
(penggunaan alat medis)
6. Orientasi ruangan,
penjelasan format-format
penilaian
Minggu ke II 1. Mengenal sistem 5 jam Ceramah, Komite
dokumentasi diskusi, keperawatan,
keperawatan, format- dan Kepala
format dokumen praktek Instalasi dan
keperawatan, metode Ruangan
penugasan IRNA
2. Mengenal peralatan dan
fasilitas seperti EKG,
oksigen, suction
3. Mengenal dan
melakukan memandikan
pasien baru
4. Mengenal dan
melakukan penerimaan
pasien baru
5. Mengganti alat tenun
dengan dan tanpa
ppasien diatasnya
6. Membantu pasien
makan
7. Menolong buang air
kecil dan besar ditempat
tidur dan kamar mandi
8. Mengenal pengambilan
bahan pemeriksaan urin
dan faeces
9. Memberikan pasien
posisi semi fowler
10. Memindahkan pasien
dari tempat tidur ke kursi
roda/ kereta dorong
11. Mengenal dan
menyiapkan obat-obat
oral dan injeksi
12. Mengenal cara-cara
tindakan injeksi IM/ IV/
SC/ IC, obat oral/supp,
inhalasi, NGT, Dower
Catheter, perawatan
luka dengan didampingi
CI/PJ
Minggu ke 1. Mengenal dan 5 jam Ceramah, Komite
III melakukan komunikasi diskusi, keperawatan,
therapeutik dengan dan Kepala
34
pasien praktek Instalasi dan
2. Mengenal peralatan dan Ruangan
fasilitas seperti nebulizer, IRNA
ripple bed, blood warmer
3. Mengenal dan
melakukan prosedur-
prosedur pemeriksaan
penunjang, antara lain:
resep, laboratorium,
diagnostik lain
4. Mengenal dokter-dokter
yang merawat di
ruangan
5. Mengenal dan
melakukan perawatan
jenazah
6. Mengajarkan latihan
nafas dalam dan batuk
efektif
7. Mengenal cara
pemasangan infus
8. Mengenal dan
melaksanakan prosedur
pre/post operasi
didampingi CI/Kaur/PJ
9. Mengenal cara-cara
menghubungi dokter via
telephone dan cara
mengikuti dokter visite
didampingi CI/Kaur/PJ
10. Mampu menggunakan
peralatan dan fasilitas
dengan didampingi
CI/Kaur/PJ
Minggu ke 1. Pengenalan pencegahan 5 jam Ceramah, Komite
IV nosokomial (ICN di diskusi, keperawatan,
ruangan) dan Kepala
2. Melakukan dokumentasi praktek Ruangan
keperawatan didampingi IRNA
CI/Kaur/PJ, meliputi:
a. Pengisian pengkajian
keperawatan meliputi
perkembangan
keperawatan
b. Format penerimaan
pasien baru, pasien
pulang, pindah
ruangan dengan
didampingi CI/Kaur/PJ
3. Mengenal dan
melaksanakan prosedur
pre/post operasi
didampingi CI/Kaur/PJ
4. Mengenal cara-cara
35
menghubungi dokter via
telephone dan cara
mengikuti dokter visite
didampingi CI/Kaur/PJ
5. Mampu menggunakan
peralatan dan fasilitas
dengan didampingi
CI/Kaur/PJ
Minggu ke V 1. Mengenal dan 5 jam Ceramah, Komite
melakukan konsul diskusi, keperawatan,
internal dan eksternal dan Kepala
dokter spesialis RSPH praktek Ruangan
2. Menyiapkan dan IRNA
melaksanakan prosedur
pemeriksaan penunjang
mandiri meliputi:
laboratorium, radiologi,
diagnostik lain, resep, dll
3. Melakukan dokumentasi
keperawatan mandiri,
meliputi:
a. Pengisian pengkajian
keperawatan meliputi
perkembangan
keperawatan
b. Format penerimaan
pasien baru, pasien
pulang, pindah
ruangan
4. Melakukan penggunaan
peralatan dan fasilitas
EKG, Suction secara
mandiri
5. Melakukan perawatan
Hygiene, menerima
pasien baru, pengkajian
secara mandiri
6. Mengganti alat tenun
dengan pasien atau
tanpa pasien diatasnya,
membantu pasien makan
dan menolong buang air
kecil dan besar secara
mandiri
7. Mampu mengambil
bahan untuk
pemeriksaan urin dan
faeces serta
mengirimnya ke
laboratorium
Minggu ke 1. Melakukan tindakan 5 jam Ceramah, Komite
VI injeksi IV/ IM/ SC/ IC, diskusi, keperawatan,
obat oral/supp dan pra Kepala
(anal/vaginal), inhalasi, ktek Ruangan
36
perawatan luka dengan IRNA
didampingi CI/Kaur/PJ
2. Melakukan perawatan
jenazah dan
menggunakan peralatan
dan fasilitas secara
mandiri
3. Melakukan komunikasi
therapeutik dengan
asertif pada
pasien/keluarga, meliputi
a. Penjelasan prosedur
tindakan dan
pengobatan
b. Pendidikan kesehatan
Dengan didampingi
CI/Kaur/PJ
4. Mengajarkan latihan
nafas dalam dan latihan
batuk efektif
5. Melaporkan kondisi
pasien/ pemeriksaan
laboratorium
pertelephone ke dokter
dengan didampingi PJ
6. Mengetahui dalam
menyiapkan lumbal
pungsi/pleura pungsi, dll
7. Memasang infus dengan
didampingi CI/Kaur/PJ
Minggu ke 1. Melakukan perawatan 5 jam Ceramah, Komite
VII pasien dengan tingkat diskusi, keperawatan,
ketergantungan dan Kepala
didampingi CI/Kaur/PJ praktek Ruangan
2. Melakukan kolaborasi IRNA
dengan bagian lain,
laboratorium, radiologi,
apotik, admin, dll dengan
didampingi CI/Kaur/PJ
3. Menyiapkan pasien
untuk BNO-IVP,
endoscopy, colonoscopy,
pemeriksaan
laboratorium
4. Menyiapkan/
melaksanakan prosedur
pre/post op
Minggu ke 1. Mengikuti dalam 5 jam Ceramah, Komite
VIII persiapan pasien diskusi, keperawatan,
tindakan endoscopy, dan Kepala
colonoscopy, MRI-MRA, praktek Ruangan
MSCT IRNA
2. Mengikuti visite dokter
dan didampingi (delegasi
37
dari CI/Karu/PJ)
5. Menyiapkan pasien dan
peralatan tindakan
lumbal punksi/pleura
punksi, dll dengan
didampingi CI/Kaur/PJ
Minggu ke 1. Melaksanakan tindakan 5 jam Ceramah, Komite
IX keperawatan mandiri diskusi, keperawatan,
meliputi pemberian dan Kepala
injeksi melalui injeksi IV/ praktek Ruangan
IM/ SC/ IC, obat IRNA
oral/supp (anal/vaginal),
inhalasi, NGT, Dower
Catheter, perawatan luka
2. Merawat pasien dengan
tingkat ketergantungan
secara mandiri
3. Mengikuti visiting dokter
secara mandiri
4. Melakukan konsul
internal dan eksternal
dokter spesialis RSPH
5. Memasang infus secara
mandiri

38
BAB X

PERTEMUAN / RAPAT

1. Rapat berkala terdiri dari:


a. Rapat Rutin
b. Rapat Insidentil

2. Rapat Rutin diselenggarakan pada:


Waktu : Setiap hari kamis minggu ke tiga setiap bulan
Jam : 12.00 -selesai
Tempat : Ruang Rapat Unit Kerja
Peserta : Kepala Instalasi, Kepala Ruangan, Perawat Pelaksana.
Materi :
a. Evaluasi kinerja mutu
b. Masalah dan pemecahannya
c. Evaluasi dan rekomendasi

3. Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu


hal yang perlu dibahas segera.

39
BAB XI

PELAPORAN

1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan

Ditetapkan di Malang
Padatanggal 29 Januari 2018
Direktur Rumah Sakit Prima Husada

dr. Lovi Krissadi Endari

40

Anda mungkin juga menyukai