NOMOR 129.2/I-PER/DIR/I/2018
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Inap sebagaimana
dimaksud dalam Diktum Pertama terlampir dalam peraturan ini.
Pasal 2
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Inap digunakan sebagai
acuan dalam Organisasi Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Prima
Husada.
Pasal 3
1
Pada saat Peraturan Direktur Rumah Sakit Prima Husada ini mulai
berlaku, Peraturan Direktur Rumah Sakit Prima Husada Nomor
130.A/RSPH/I-PER/DIR/VI/2015 tentang Pedoman
Pengorganisasian Instalasi Rawat Inap dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 4
Peraturan Direktur Rumah Sakit Prima Husada ini berlaku sejak
tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Malang
Pada tanggal 29 Januari 2018
Direktur Rumah Sakit Prima Husada,
2
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
PRIMA HUSADA
NOMOR : 129.2/I-PER/DIR/I/2018
TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN INSTALASI
RAWAT INAP
BAB I
PENDAHULUAN
Satu hal yang harus kita ketahui bersama bahwa saat ini kebutuhan masyarakat akan
informasi dan hukum sudah mengalami kemajuan. Masyarakat kita saat ini sudah
sedemikian kritis dan telah menyadari tentang hak-hak yang harus mereka dapatkan
pada saat mereka menerima service dari suatu jasa dalam hal ini jasa kesehatan.
Dunia profesi kesehatan khususnya keperawatan juga telah mengalami perkembangan
yang cukup berarti. Perkembangan profesi keperawatan di Indonesia masih berada
pada masa transisi dari sifatnya vokasional menuju ke arah professional.
Profesionalisme dalam keperawatan menuntut seorang perawat untuk memberikan
suatu pelayanan asuhan keperawatan yang bermutu melainkan juga harus memenuhi
standar keperawatan serta aturan atau ketentuan yang ada.
Profesional yang dimaksud dalam hal ini adalah suatu sikap dan tindakan yang
mencerminkan pemahaman serta kemampuan penerapan dalam praktek sehari-hari
yang berlandaskan pada bidang keilmuan yang spesifik, dimana semua hal tersebut
diupayakan untuk terciptanya suatu pelayanan yang berkualitas dan mempunyai
akontabilitas terhadap masyarakat. Pelayanan keperawatan professional pada
dasarnya memberi penekanan pada kualitas dan mutu dari asuhan keperawatan. Mutu
dari pelayanan keperawatan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan dan
bahkan sering menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan di mata
masyarakat.
Untuk mencapai mutu pelayanan keparawatan maka dibuat visi, misi, falsafah serta
struktur organisasi yang dapat menunjang terhadap peningkatan kualitas pelayanan
keperawatan yang diberikan. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien harus
berpedoman terhadap visi, misi, falsafah dan tujuan yang telah ditetapkan sehingga
akan tercapai kepuasan pelanggan.
3
pelayanan harus terorganisir dengan baik, oleh karena itu diperlukan suatu pedoman
pengelolaan didalam memberikan pelayanan keperawatan.
1.2 TUJUAN
a. Tujuan Umum
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Prima Husada.
b. Tujuan Khusus
4
BAB II
Rumah Sakit Prima Husada adalah salah satu Rumah Sakit yang memberikan
pelayanan langsung khususnya pelayanan kesehatan, dipimpin oleh seorang
Direktur dan memiliki 3 Manajer yaitu Manajer Pelayanan dan Manajer Keuangan
dan Akuntansi dan Manajer Umum dan di dalam tugasnya dibantu oleh Kepala
Bidang dan Kepala Bagian.
Rumah Sakit Prima Husada dengan pelayanan meliputi pelayanan Instalasi Gawat
Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Kamar Operasi, Penunjang Medik, dan
Penunjang Non Medik, serta Instalasi Rawat Inap yang terdiri dari kelas I, II, III,
VIP dan VVIP.
Berawal dari Praktek pribadi dr. Sadi Hariono, MMRS sebagai dokter umum sejak
tahun 1990 di Banjararum Selatan No. 3B, kami telah mengabdikan diri melayani
masyarakat dengan penuh tanggung jawab. Seiring dengan perkembangan
penduduk dan peningkatan kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang lebih luas,
maka kamipun berupaya mengembangkan diri untuk dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih lengkap, sehingga
mengantarkan kami pada berdirinya Rumah Sakit Prima Husada.
5
Perjalanan Peningkatan Status Pelayanan :
6
BAB III
3.1 VISI
3.2 MISI
3.3 FALSAFAH
3.5 TUJUAN
Rumah Sakit Prima Husada memiliki tujuan yaitu untuk mewujudkan visi dan misi
Rumah Sakit Prima Husada.
3.5 MOTTO
7
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS. PRIMA HUSADA
KESEKRETARIATAN
UNIT
KAMAR JENAZAH MANAJEMEN
KONTRAK
UNIT PENGADUAN
PELAYANAN
FISIOTERAPI
8
4.2. KETERANGAN / PENGERTIAN
1. Unit Struktural
9
6) Kepala Instalasi Farmasi
7) Kepala Instalasi Rekam Medis
8) Kepala Unit Laboratorium
9) Kepala Unit Radiologi
10) Kepala Unit Gizi
11) Kepala Unit Laundry
12) Kepala Unit Kamar Jenazah
13) Kepala Unit Fisioterapi
14) Kepala Bagian SDM
15) Kepala Bagian Keuangan dan Akutansi
16) Kepala Bagian Umum
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk
untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka
peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite/ Panitia / Tim
yang ada di Rumah Sakit Prima Husada adalah sebagai berikut:
a. Komite Medik
b. Komite Keperawatan
c. Komite PPI
d. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
e. Komite Etik
f. Komite Farmasi & Terapi
g. Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba
h. Panitia Pembina Keselamtan dan Kesehatan Kerja ( P2K3 )
i. Tim Rekam Medis
j. Tim TB DOTS
k. Tim PONEK
l. Tim Geriatri
m. Tim HIV
n. Tim PKRS
o. Tim Casemix
10
BAB V
SUBID
KEPERAWATAN
KEPALA RUANG
IRNA
11
BAB VI
URAIAN JABATAN
5. Tanggung Jawab :
Bertanggungjawab kepada Kabid Pelayanan Medis
6. Wewenang :
12
a. Menyusun rencana operasional di Instalasi
Rawat Inap
b. Mengorganisir Sumber Data dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Instalasi Rawat Inap
c. Melakukan penyeliaan terhadap SDM di
lingkungan Instalasi Rawat Inap
d. Melaksanakan pengendalian, pengawasan,
evaluasi program dan kegiatan Instalasi
Rawat Inap
e. Menyampaikan laporan kegiatan dan hal-
hallainnya yang dianggap perlu (antara lain:Lapor
an Indikator Mutu Pelayanan, dll)
f. Membuat usulan kebutuhan yang diperlukan
di Instalasi Rawat Inap
g. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya b
erdasarkan arahan atasan dalam lingkup bid
ang tugasnya
5. Uraian Tugas
a. Melaksanakan fungsi perencanaan (P1) meliputi :
1) Menyusun Program kerja tahunan Kepala
Instalasi Rawat Inap
2) Menyusun rencana kebutuhan tenaga
keperawatan dari segi jumlah maupun
kualifikasi untuk di ruang rawat inap sesuai
kebutuhan, koordinasi dengan Kepala ruangan
terkait.
3) Menyusun rencana kebutuhan peralatan dari
segi jumlah maupun jenis & kualitas alat,
koordinasi dengan kepala ruang.
4) Menyusun program orientasi bagi tenaga
keperawatan baru yang akan bekerja di ruang
13
rawat inap koordinasi dengan kepala ruang.
5) Menyusun program pengembangan staf
keperawatan sesuai kebutuhan pelayanan
yang berada diwilayah tanggung jawabnya.
6) Menyusun dan mengadakan pertemuan
dengan kepala ruang rawat inap yang berada
di wilayah tanggung jawabnya secara berkala
atau sewaktu – waktu bila diperlukan.
14
Manager Keperawatan.
13) Membantu memecahkan masalah yang timbul
di ruang rawat inap yang berada di wilayah
tanggung jawabnya.
14) Mengupayakan pengadaan peralatan dan
obat-obatan sesuai dengan kebutuhan ruang
rawat inap yang berada di wilayah tanggung
jawabnya berdasarkan ketentuan/ kebijakan
rumah sakit.
15) Memelihara suasana kerja yang harmonis di
ruang rawat inap.
16) Memberi motivasi kepada petugas dalam
memelihara kebersihan lingkungan ruang
rawat inap.
17) Meneliti dan mempertimbangkan surat
permohonan kenaikan jabatan, cuti, pindah,
berhenti, dll dari tenaga keperawatan dan
tenaga lain yang berada di wilayah tanggung
jawabnya.
18) Menyimpan dokumen kegiatan, termasuk data
kepegawaian dari tenaga perawatan yang
berada di wilayah tanggung jawabnya.
6. Tanggung Jawab
a. Kelancaran, ketepatan waktu pelaksanaan tugas
tenaga keperawatan dan kepuasan pelanggan
terhadap pelayanan keperawatan di instalasi
rawat inap
b. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja
tenaga keperawatan
c. Kebenaran dan ketepatan usulan rencana
kebutuhan tenaga keperawatan, obat – obatan
15
dan Peralatan keperawatan di instalasi rawat
inap.
d. Kebenaran dan ketepatan penggunaan dan
pemeliharaan peralatan keperawatan serta mutu
asuhan keperawatan di instalasi rawat inap
e. Kebenaran dan ketepatan pengaturan tenaga
keperawatan di instalasi rawat inap.
f. Kebenaran dan ketepatan penerapan SOP
pelayanan Keperawatan di instalasi rawat inap.
g. Kebenaran dan ketepatan laporan pelaksanaan
asuhan keperawatan di instalasi rawat inap.
7. Wewenang :
a. Memberi petunjuk dan bimbingan dalam
pendayagunaan tenaga, alat dan asuhan
keperawatan
b. Mengkoordinasikan dan mengawasi,
mengendalikan dan menilai pendayagunaan
tenaga keperawatan, peralatan dan mutu asuhan
keperawatan di ruang rawat
c. Menanda tangani surat dan dokumen yang
ditetapkan menjadi wewenang Ka.instalasi rawat
inap.
d. Menghadiri rapat berkala dengan Direktur
Pelayanan, Manager Keperawatan, dan kepala
ruangan untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan
keperawatan
e. Memberikan bimbingan penerapan Etika Profesi,
asuhan keperawatan sesuai SDM.
No Nama jabatan Persyaratan jabatan
3 Bidan 1. Pendidikan :
Pelaksana a. D IV Kebidanan
b. D III Kebidanan
2. Pengetahuan dan keterampilan :
a. Tindakan Kebidanan
b. Pendokumentasian Askeb
3. Pengalaman :
Bidan Pelaksana
4. Sertifikasi :
a. PMKP
b. Code Blue
c. Komunikasi Efektif
d. PPI
e. K3RS
f. APN
g. CTU
5. Uraian Tugas :
a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan kamar
bersalin untuk kelancaranpelayanan dan
memudahkan pasien untuk menerima
pelayanan.
b. Menerima pasien yang akan bersalin atau
tindakan yang terkait dengan kebidanan dan
kandungan, sesuai prosedur dan kebijakan
16
yang berlaku di RS.
c. Melaksanakan teknik septic dan aseptic
d. Mengkaji kebutuhan pasien dan masalah
kesehatan, sesuai batas kemampuannya,
dengan cara :
1) Mengobservasi keadaan pasien: vital sign,
kesadaran, keadaan mental, keadaan
ketuban, keadaan kala/his dan perdarahan.
2) Melaksanakan anamnese sesuai batas
kemampuannya
e. Melakukan tindakan kedaruratan sebelum dokter
datang sesuai keadaan dan kebutuhan pasien,
meliputi penanggulangan kasus :
1) Perdarahan pada kehamilan dan persalinan
2) Keracunan kehamilan (Toxaemia Gravidarum)
3) Kejang (Eklampsia)
4) Kemudian segera melaporkan tindakan yang
telah dilakukan kepada dokter penanggung
jawab pasien tsb.
f. Memberi bimbingan persalinan sesuai kondisi
dan kebutuhan pasien.
g. Memberikan pertolongan persalinan normal.
h. Memberikan pelayanan keperawatan dasar
kepada pasien sesuai kebutuhan dan batas
kemampuannya, dengan cara:
1) Memberi rasa aman kepada pasien, yang
meliputi : mencegah terjadinya kecelakaan,
luka baru, gangguan pernafasan, (bila perlu
memerlukan alat bantu pernafasan ),
komplikasi selama perawatan, khususnya
pasien yang mengalami gangguan kesadaran.
2) Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai
program terapi
3) Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
pasien dan keluarganya, mengenai
penyakitnya sesuai batas kewenangannya.
i. Membantu merujuk pasien kepada petugas
kesehatan/institusi YanKesh. lain yang lebih
mampu untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan/menyelesaikan\ masalah kesehatan
yang tidak dapat ditanggulangi
j. Melaksanakan tindakan evaluasi kebidanan
sesuai batas kewenangannya
k. Memantau dan menilai keadaan pasien
mengenai :
1) Proses sebelum dan sesudah persalinan
2) Keadaan plasenta
3) Keadaan bayi
4) Perdarahan sesudah persalinan
l. Merawat dan meneliti bayi baru lahir, dan
mencatat identitasnya, antara lain :
1) Memberi label / peneng ( nama ibu, nomer
regester ibu dan cap jari tangan kanan ibu,
serta cap telapak kaki kiri & kanan bayi
17
2) Menilai APGAR dan memberitahukan kepada
ibu/keluarganya denganmemperhatikan aspek
psikologis, mengenai keadaan bayi,
khususnya bila ada kelainan /cacat .
m. Memberi penndidikan kesehatan perawatan masa
nifas, antara lain :
1) Kebersihan perseorangan.
2) Perawatan payudara.
3) Perawatan bayi.
4) Kebutuhan gizi ibu menyusui.
5) Keluaga berencana.
6) Merujuk ibu dan bayinya keruang nifas disertai
petunjuk tindakan perawatandan program
pengobatan selanjutnya secara lisan maupun
tertulis.
n. Membantu memberi bimbingan kepada peserta
didik institusi pendidikan keperawatan, yang
memanfaatkan RS sebagai lahan.
o. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam, dan hari
libur secara bergilir sesuai jadual dinas.
p. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
dibidang perawatan ,antara lain, melalui
pertemuan ilmiah, seminar, pelatihan , dll.
q. Melaksanakan serah terima tugas kepada
petugas pengganti secara lisan maupun tertulis,
pada saat pergantian dinas
r. Memegang teguh rahasia jabatan
6. Tanggung Jawab
a. Secara administrasi dan fungsional
bertanggung jawab kepadaKepala Instalasi
Rawat Inap
b. Secara teknis medis operasional, bertanggung
jawab kepada dokterdi Instalasi Rawat Inap.
7. Wewenang
a. Membantu Kepala Instalasi untuk melakukan
tugas rutin di rawat inap rumah sakit meliputi
melakukan asuhan keperawatan.
b. Membuat pelaporan harian
No Nama Jabatan Persyaratan Jabatan
4 Perawat 1. Pendidikan :
Pelaksana a. Sarjana Keperawatan
b. DIII Keperawatan
2. Pengetahuan dan Keterampilan :
a. Tindakan Keperawatan
b. Tindakan Medis
c. Pendokumentasian Askep
3. Pengalaman :
Perawat Pelaksana
4. Sertifikat :
a. PMKP
b. Code Blue
c. Komunikasi Efektif
d. PPI
18
e. K3RS
5. Uraian Tugas :
a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan Instalasi
Rawat Inapuntuk kelancaran pelayanan dan
memudahkan pasien untukmenerima
pelayanan.
b. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur
dan kebijakanyang berlaku
c. Melaksanakan teknik septik danaseptik
d. Memelihara peralatan keperawatan /medis
agar selalu dalam keadaansiap pakai
e. Menciptakan hubungan kerjasama yang baik,
dengan pasiendan keluarganya.
f. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan
pasien dalamrangka memberikan askep
dengan cara:
g. Mengamati keadaan pasien (tanda vital,
kesadaran, keadaanmental, dan keluhan
utama, air way dan sirkulasinya).
h. Melaksanakan anamnese secara cermat dan
pemeriksaan fisiksesuai
denganwewenangnya.
i. Menyusun rencana Askep sesuai dengan
prioritasmasalah
j. Memberi pertolongan Basic Life Support (
resusitasi kardio pulmoner)
k. Memberikanpelayanandasarkepadapasiensesu
aikebutuhan,dengan cara:
1) Memberikan rasa aman kepada pasien
yang meliputi:Mencegah terjadinya
bahaya kecelakaan, luka, gangguan
pernafasan, (bila perlu memerlukan alat
bantu pernafasan), komplikasi,khususnya
pada pasien yang mengalami
gangguankesadaran.
2) Melaksanakan tindakan pengobatan
sesuai programterapi.
3) Memberikan penyuluhan kesehatan
kepada pasien dankeluarganya, mengenai
penyakitnya sesuai bataskewenangannya.
l. Membantu merujuk pasien kepada petugas
kesehatan atauinstitusi pelayanan lain yang
lebih mampu untuk menangani/memenuhi
kebutuhan kesehatan / menyelesaikan
masalah kesehatan yang tidak dapat
ditanggulangi.
m. Melakukan pertolongan pertama kepada
pasien dan keadaandarurat secara tepat dan
benar sesuai kebutuhan serta merujuk
yangberlaku.
n. Selanjutnya segera melaporkan tindakan yang
telah dilakukan, kepada dokter penanggung
jawab pelayanan (DPJP).
o. Melaksanakan evaluasi tindakan Askep dan
19
selanjutnya melakukan tindakan yang tepat
sesuai hasil pemantauan.
p. Membantu petugas lain dalam memelihara
lingkungan yangsehat.
q. Menciptakan hubungan kerja yang baik
dengan anggota tim kesehatan lain (dokter,
ahli gizi, analis, farmasi, dll) diInstalasi Rawat
Inap.
r. Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan
hari libur, secarabergilir sesuai dengan
jadwaldinas.
s. Menciptakan dan memelihara suasana kerja
yang baik antara petugas, pasien, dan
keluarganya, sehingga tercipta ketenangan.
t. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
dibidang perawatan, misal: melalui pertemuan
ilmiah, seminar, pelatihan-pelatihan dibidang
keperawatan maupun medis.
u. Melaksanakan dan memelihara system
pencatatan dan pelaporan Askep secara tepat
dan benar, sehingga tercipta suatu system
informasi rumah sakit yang dapat dipercaya
dan akurat.
v. Melaksana serah terima tugas kepada petugas
pengganti, baik secara lisan atau tertulis pada
saat pergantian dinas.
w. Melaksanakan perawatan pasien dalam
keadaan sakaratul mautdan merawat jenazah
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
x. Menyiapkan pasien yang akan pulang sesuai
dengan proseduryang berlaku
y. Memegang teguh rahasia jabatan
z. Melaksanakan program pendampingan
pastoral/kesehatan holistik dan program lain
yang telah ditetapkan sebagai progam rumah
sakit.
6. Tanggung Jawab
a. Secara administrasi dan fungsional
bertanggung jawab kepadaKepala Instalasi
Rawat Inap
b. Secara teknis medis operasional, bertanggung
jawab kepada dokterdi Instalasi Rawat Inap.
20
6.2 TUGAS KLINIS
Tugas klinis yang dimaksud adalah seseorang yang bekerja di bidang manajemen
mempunyai uraian tugas jabatan dan uraian tugas fungsional dan dilengkapi oleh
SPK dan RKK
a. Kepala Ruang
Tabel 6.2 kompetensi
NO KOMPETENSI
1 PERENCANAAN
a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga
lain sesuai kebutuhan.
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan
sesuai kebutuhan.
c. Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan
yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2 PENGGERAK DAN PELAKSANAAN
a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan
ruang rawat.
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan
tenaga lain sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang
berlaku.
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru
atau tenaga lain yang akan bekerja diruang rawat inap
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan/standar.
e. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara
bekerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan
di ruang rawat inap.
f. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan
tenaga lain yang berada diwilayah tanggugjawabnya.
g. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan
antara lain melalui pertemuan ilmiah.
h. Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta
mengusahakan pengadaannya sesuai kebutuhan pasien agar
tercapai pelayanan yang optimal.
i. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan
bahan lain yang diperlukan diruang rawat inap.
j. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar
selalu dalam keadaan siap pakai.
k. Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi peralatan.
l. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya,
meliputi penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib
ruangan, fasilitas yang ada cara penggunaannya serta kegiatan
rutin sehari-hari di ruangan.
m. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) untuk
pemeriksaan pasien dan mencatat program pengobatan, serta
menyampikan kepada staf untuk melaksanakannya.
n. Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang
rawat menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk
memudahkan pemberian asuhan keperawatan.
21
o. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk
mengetahui keadaanya dan menampung keluhan serta membantu
memecahkan masalah yang dihadapinya.
p. Mejaga perasan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung
q. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga
dalam batas kewenangan.
r. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi
selama pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
s. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan
secara tepat dan benar. Untuk tindakan perawatan selanjutnya.
t. Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang yang lain,
seluruh kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi dan kepala
unit di RS.
u. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara
petugas, pasien dan keluarganya, sehingga memberikan
ketenangan.
v. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.
w. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan
berdasarkan macam dan jenis makanan pasien, kemudian
memeriksa dan meneliti ulang saat penyajian sesuai dengan diit
nya.
x. Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
y. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan
kegiatan asuhan keperawatan, serta kegiatan lain di ruang rawat
inap.
3 PENGAWASAN
a. Mengawasi pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan.
b. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan
kegiatan asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di
ruang rawat inap.
c. Mengawasi pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-
obatan secara efektif dan efisien.
4 PENILAIAN
a. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan
dan ketrampilan di bidang perawatan.
b. Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan
c. Menilai tugas dan tanggung jawab perawat pelaksana
d. Menilai pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-obatan
secara efektif dan efisien.
e. Menilai pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-obatan
secara efektif dan efisien.
5 PENGENDALIAN
a. Mengendalikan pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-
obatan secara efektif dan efisien.
b. Mengendalikan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat inap.
6 KODE ETIK
a. Menjaga penerapan Kode Etik Asuhan Keperawatan dalam Praktik
22
sehari-hari
b. Menerapkan pertimbangan profesional dalam melakukan praktik
keperawatan dengan mengindahkan kode etik dan disiplin
c. Menjelaskan ketentuan perundangan bidang keperawatan secara
khusus dan ketentuan bidang kesehatan secara umum, dan
penerapannya dalam praktik.
23
secara efektif dan efisien.
f. Menilai pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-obatan
secara efektif dan efisien
5 PENGENDALIAN
a. Mengendalikan pendayagunaan peralatan perawatan serta obat-
obatan secara efektif dan efisien.
b. Mengendalikan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat inap.
6 KODE ETIK
d. Menjaga penerapan Kode Etik Asuhan Keperawatan dalam Praktik
sehari-hari
e. Menerapkan pertimbangan profesional dalam melakukan praktik
keperawatan dengan mengindahkan kode etik dan disiplin
f. Menjelaskan ketentuan perundangan bidang keperawatan secara
khusus dan ketentuan bidang kesehatan secara umum, dan
penerapannya dalam praktik.
24
penanggung jawab
d. Berkoordinasi denganperawat associate yang lain
e. Melakukan evaluasi formatif
f. Pendokumentasian tindakan dan catatan perkembangan pasien
g. Melakukan dan mengikuti timbang terima operan setiap sift
h. Membuat laporan harian
i. Menyiapkan data dan ruangan untuk pasien baru.
j. Menyelesikan administrasi pasien plang dan meninggal
k. Melakukan edukasi penyuluhan kepada pasien
l. Mengisi sensus harian dan formulis
m. Menuliskan asuhan keperawatan pada catatan terintegrasi (CPPT)
6 KODE ETIK
g. Menjaga penerapan Kode Etik Asuhan Keperawatan dalam
Praktik sehari-hari
h. Menerapkan pertimbangan profesional dalam melakukan praktik
keperawatan dengan mengindahkan kode etik dan disiplin
i. Menjelaskan ketentuan perundangan bidang keperawatan secara
khusus dan ketentuan bidang kesehatan secara umum, dan
penerapannya dalam praktik.
25
BAB VII
- IPSRS
- PENGADAAN
- INSTALASI
- IKO
REKAM MEDIK
- IGD
- ADMIN
- IRJA
- KEUANGAN
- ICU
- HUMAS
- IT
- KASIR
- LABORATORIUM
- FARMASI
- RADIOLOGI
27
BAB VIII
POLA KETENAGAAN
Standar tenaga
1. keperawatan di RS sesuai PMK no 56 pasal 44 ayat 1 tahun 2014 yaitu:
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
44 ayat (1) huruf c dihitung dengan perbandingan 2 (dua) perawat untuk 3 (tiga)
tempat tidur, perhitungan pola ketenagaannya sebagai berikut:
2. Bidan dan perawat maternitas sesuai dengan Depkes 2005 yaitu :
• Bidan ruang bersalin
28
286
Kebutuhan bidan pelaksana = 6 orang
Tabel 8.1.1 Pola Kebutuhan Tenaga Perawat / Bidan Instalasi Rawat Inap
NAMA PENDIDIKAN SERTIFIKASI JUMLAH
JABATAN KEBUTUHAN
Subid Keperawatan S1 Keperawatan PMKP 1
Code Blue
Komunikasi Efektif
K3RS
PPI
Perawat pelaksana
29
1. Penempatan kembali dari satu unit layanan ke lain unit layanan karena
alasan kompetensi, kebutuhan pasien, atau kekurangan staf;
a) Staf yang mempunyai kompetensi tambahan seperti pelatihan
Instrumen, pelatihan Kegawatdaruratan Neonatus, Pelatihan ICU
dasar, Pelatihan Anestesi tidak dapat dirotasi ke unit lain
dikarenakan terdapat unit prioritas yang khusus membutuhkan
kompetensi tambahan tersebut. Misalnya Staf yang memiliki pelatihan
Instrumen, ditempatkan di Instalasi Kamar operasi, sebaliknya staf
yang mempunyai kompetensi ICU dasar di tempatkan di Instalasi
Care Unit (ICU)
b) Penempatan staf dapat dilakukan apabila dalam unit tersebut
terdapat kebutuhan mendesak sedangkan staf yang dibutuhkan
belum tersedia, maka staf tersebut di rotasi sementara untuk menjaga
stabilitas pelayanan dengan tetap memperhatikan kualifikasi dan
Rincian Kewenangan Klinis yang sesuai.
2. Mempertimbangkan keinginan staf untuk ditempatkan kembali karena
alasan nilai-nilai, kepercayaan, dan agama;
Mengkaji keinginan staf untuk ditempatkan pada unit yang sesuai
berdasarkan hasil psikotest, menggali nilai kepribadian staf apakah lebih
berpotensi pada unit pelayanan atau manajemen, atau bahkan
marketing yang sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
3. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan
Penempatan (placement) atau penempatan kembali (replacement)
harus memperhatikan faktor kompetensi, surat penugasan klinis dan
rincian kewenangan klinis yang telah disetujui Direktur RS Prima
Husada dengan tetap mengacu pada peraturan perundan-undangan
yang berlaku.
Setiap staf mempunyai tanggung jawab sesuai dengan uraian tugas dan
fungsinya. Dalam hal ini kompetensi dan kewenangan menjadi dasar
dalam menentukan penempatan, uraian pekerjaan, dan kriteria untuk
evaluasi kinerja staf. Uraian tugas juga diperlukan untuk tenaga
kesehatan profesional dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Staf yang bekerja terutama di bidang manajemen dan fungsional.
Contoh, dokter spesialis bedah merangkap sebagai Kepala Instalasi
Kamar Operasi dan sebagai dokter bedah harus mempunyai STR,
SIP, SPK, RKK dan sebagai kepala instalasi kamar operasi
mempunyai uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab;
b) seseorang dalam program pendidikan dan bekerja di bawah
supervisi maka program pendidikan menentukan apa yang boleh
dan apa yang tidak boleh dikerjakan sesuai dengan tingkat
pendidikannya;
Seleksi calon karyawan adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk
mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga Instalasi Farmasi memiliki
kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan
tuntutan jabatan yang diinginkan. Seleksi calon karyawan dilakukan karena
berdasarkan analisa kebutuhan tenaga, ditemukan jumlah pasien dan kegiatan
tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang ada.
Seleksi adalah bagian yang terpenting dalam rekrutmen tenaga kerja, dilakukan
berdasarkan persyaratan jabatan. Sistem seleksi perawat baru di bidang
31
keperawatan berdasarkan :
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Intalasi Rawat Inap khususnya dan Rumah
Sakit Prima Husada umumnya, diperlukan pembinaan/pengembangan kompetensi
tenaga perawat. Pembinaan/ pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan
pelatihan. Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan pelaksanaan tugas dapat meningkatkan efektifitas
dan efisiensi kerja dan menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan
farmasi. Pengembangan sumber daya manusia dapat di lakukan dengan dua cara
yakni:
1. Pendidikan
Tenaga dengan pendidikan setingkat SMA diberi ijin untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang pendidikan DIII, dst.
2. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi perawat dan bidan di Instalasi Rawat
Inap dilaksanakan melalui :
32
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
38
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
39
BAB XI
PELAPORAN
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
Ditetapkan di Malang
Padatanggal 29 Januari 2018
Direktur Rumah Sakit Prima Husada
40