Anda di halaman 1dari 2

SDKI - Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia

http://snars.web.id/sdki

Pemberian Obat Interpleura


70 total views, 1 views today

Interpleural drug administration atau pemberian obat interpleura adalah prosedur medis di mana obat
diberikan melalui ruang interpleura, yaitu ruang antara kedua lapisan membran pleura di paru-paru.
Prosedur ini dapat dilakukan oleh dokter atau perawat yang terlatih.

Pemberian obat interpleura umumnya dilakukan pada pasien yang menderita penyakit paru-paru atau
penyakit lain yang mempengaruhi paru-paru seperti kanker paru-paru atau efusi pleura. Obat yang
diberikan dapat berupa antibiotik, obat antiinflamasi, obat penghilang rasa sakit, atau obat
kemoterapi.

Prosedur pemberian obat interpleura dilakukan dengan memasukkan jarum kecil atau kateter melalui
dinding dada ke dalam ruang interpleura. Obat kemudian disuntikkan melalui jarum atau kateter
tersebut dan didistribusikan ke seluruh area paru-paru melalui sirkulasi darah.

Meskipun prosedur ini dapat memberikan manfaat bagi pasien yang menderita penyakit paru-paru
atau efusi pleura, namun tidak semua pasien cocok untuk menjalani prosedur ini. Risiko dan manfaat
dari pemberian obat interpleura harus selalu dipertimbangkan secara cermat oleh dokter atau perawat
yang merawat pasien sebelum melakukan prosedur ini.

Berikut adalah langkah-langkah umum yang biasanya dilakukan dalam prosedur pemberian obat
interpleura:

1. Persiapan pasien: Pasien harus diberitahu mengenai prosedur yang akan dilakukan dan

memberikan persetujuan tertulis. Pasien harus menjalani tes seperti pemeriksaan darah dan

foto rontgen dada untuk memastikan bahwa ia cocok untuk menjalani prosedur ini.
2. Persiapan alat dan obat: Alat dan obat yang diperlukan untuk prosedur ini harus disiapkan

terlebih dahulu oleh dokter atau perawat yang terlatih. Alat yang digunakan umumnya adalah

jarum atau kateter, dan obat yang diberikan tergantung pada kondisi pasien.

3. Posisi pasien: Pasien harus duduk atau berbaring di sisi yang akan dilakukan pemberian obat

interpleura. Sisi yang akan dilakukan pemberian obat interpleura akan diberi anestesi lokal

untuk meminimalkan rasa sakit saat prosedur dilakukan.

4. Pembersihan daerah sekitar: Daerah sekitar sisi yang akan dilakukan pemberian obat

interpleura harus dibersihkan dengan antiseptik untuk mengurangi risiko infeksi.

5. Penyuntikan jarum atau kateter: Jarum atau kateter dimasukkan ke dalam ruang interpleura

melalui dinding dada. Setelah jarum atau kateter dimasukkan, dokter atau perawat akan

memastikan bahwa posisinya tepat dengan mengambil gambar foto rontgen.

6. Pemberian obat: Setelah posisi jarum atau kateter dipastikan tepat, obat diberikan melalui

jarum atau kateter. Obat kemudian didistribusikan ke seluruh area paru-paru melalui sirkulasi

darah.

7. Pemantauan pasien: Pasien akan dipantau selama beberapa jam setelah prosedur untuk

memastikan bahwa tidak ada efek samping atau komplikasi yang terjadi. Jika terjadi efek

samping atau komplikasi, dokter atau perawat akan segera menangani kondisi pasien.

Itulah beberapa langkah umum yang dilakukan dalam prosedur pemberian obat interpleura. Namun,
langkah-langkah yang dilakukan dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasien dan kebijakan
rumah sakit atau klinik di mana prosedur ini dilakukan.

Copyright ©2023 SDKI – Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia . All rights reserved. Powered
by WordPress & Designed by Cyclone Themes

Anda mungkin juga menyukai