http://snars.web.id/sdki
Interpleural drug administration atau pemberian obat interpleura adalah prosedur medis di mana obat
diberikan melalui ruang interpleura, yaitu ruang antara kedua lapisan membran pleura di paru-paru.
Prosedur ini dapat dilakukan oleh dokter atau perawat yang terlatih.
Pemberian obat interpleura umumnya dilakukan pada pasien yang menderita penyakit paru-paru atau
penyakit lain yang mempengaruhi paru-paru seperti kanker paru-paru atau efusi pleura. Obat yang
diberikan dapat berupa antibiotik, obat antiinflamasi, obat penghilang rasa sakit, atau obat
kemoterapi.
Prosedur pemberian obat interpleura dilakukan dengan memasukkan jarum kecil atau kateter melalui
dinding dada ke dalam ruang interpleura. Obat kemudian disuntikkan melalui jarum atau kateter
tersebut dan didistribusikan ke seluruh area paru-paru melalui sirkulasi darah.
Meskipun prosedur ini dapat memberikan manfaat bagi pasien yang menderita penyakit paru-paru
atau efusi pleura, namun tidak semua pasien cocok untuk menjalani prosedur ini. Risiko dan manfaat
dari pemberian obat interpleura harus selalu dipertimbangkan secara cermat oleh dokter atau perawat
yang merawat pasien sebelum melakukan prosedur ini.
Berikut adalah langkah-langkah umum yang biasanya dilakukan dalam prosedur pemberian obat
interpleura:
1. Persiapan pasien: Pasien harus diberitahu mengenai prosedur yang akan dilakukan dan
memberikan persetujuan tertulis. Pasien harus menjalani tes seperti pemeriksaan darah dan
foto rontgen dada untuk memastikan bahwa ia cocok untuk menjalani prosedur ini.
2. Persiapan alat dan obat: Alat dan obat yang diperlukan untuk prosedur ini harus disiapkan
terlebih dahulu oleh dokter atau perawat yang terlatih. Alat yang digunakan umumnya adalah
jarum atau kateter, dan obat yang diberikan tergantung pada kondisi pasien.
3. Posisi pasien: Pasien harus duduk atau berbaring di sisi yang akan dilakukan pemberian obat
interpleura. Sisi yang akan dilakukan pemberian obat interpleura akan diberi anestesi lokal
4. Pembersihan daerah sekitar: Daerah sekitar sisi yang akan dilakukan pemberian obat
5. Penyuntikan jarum atau kateter: Jarum atau kateter dimasukkan ke dalam ruang interpleura
melalui dinding dada. Setelah jarum atau kateter dimasukkan, dokter atau perawat akan
6. Pemberian obat: Setelah posisi jarum atau kateter dipastikan tepat, obat diberikan melalui
jarum atau kateter. Obat kemudian didistribusikan ke seluruh area paru-paru melalui sirkulasi
darah.
7. Pemantauan pasien: Pasien akan dipantau selama beberapa jam setelah prosedur untuk
memastikan bahwa tidak ada efek samping atau komplikasi yang terjadi. Jika terjadi efek
samping atau komplikasi, dokter atau perawat akan segera menangani kondisi pasien.
Itulah beberapa langkah umum yang dilakukan dalam prosedur pemberian obat interpleura. Namun,
langkah-langkah yang dilakukan dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasien dan kebijakan
rumah sakit atau klinik di mana prosedur ini dilakukan.
Copyright ©2023 SDKI – Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia . All rights reserved. Powered
by WordPress & Designed by Cyclone Themes