Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 8

1. Nurul Zaky Evianti


2. Adinda Eka Prameswari
3. Anugrah Wismanti P
4. Sigit Widhiatmoko
Punksi pleura, yaitu pengambilan atau
penyedotan cairan dari lapisan
pembungkus paru (pleura) jika ditemukan
cairan pleural dilakukan untuk
menghilangkan tekanan,nyei atau dispneu
Diagnosis dan terapi cairan pleura.
Diagnosis dan terapi pneumotoraks dan efusi
pleura.
Adanya gejala subyektif seperti sakit atau
nyeri, dipsneu, rasa berat dalam dada.
Cairan melewati sela iga ke-2, terutama bila
di hemithoraks kanan, karena dapat menekan
vena cava superior.
Bila penyerapan cairan terlambat (lebih dari
6-8 minggu).
Gagal jantung (yang belum diatasi).
Keadaan yang tidak dapat mentolerir
komplikasi pneumotoraks.
Keadaan umum sangat lemah sehingga tidak
dapat duduk/setengah duduk
Jumlah cairan terlalu sedikit.
Gangguan hemostasis yang belum diatasi.
Pasien dengan positive pressure ventilation
karena resiko fistel bronkhopleura dan
tension pneumothoraks.

Sarung tangan Masker


Kran 3 Arah Baju oprasi

Semprit 5 ml
Tabung pemeriksaan
Jarum Punksi
lab
1. Mengkaji Pasien
2. Menyiapkan inform consent
3. Menentukan lokasi punksi dengan cara
pemeriksaan fisis dan foto thoraks
4. Mengatur lingkungan yang aman dan
nyaman
5. Mengatur lingkungan yang aman dan
nyaman.
Mencuci tangan.

Membantu klien mengatur posisi yang sesuai untuk tindakan punksi pleura.

Menyiapkan alat didekat klien, buka dengan teknik steril.

Mengatur keterangan pencahayaan, gunakan lampu tindakan bila perlu

Selama dokter melakukan prosedur, memberikan dukungan emosional dan

fisik pada klien dan siapkan klien terhadap hal-hal yang akan terjadi :

Klien akan merasa dingin akibat anestetik.

Menganjurkan klien untuk benar-benar tidak bergerak, dan tidak batuk.

Memberitahukan kepada klien saat anestesi lokalnya akan disuntikkan.


1. Makroskopis dan bau
Cairan berwarna serous
Keruh kekuning-kuningan
Keruh susu dengan endapan di dasar
Keruh susu dengan krim dibagian atas
Keruh kehijau-hijauan
Kental
Merah tengguli
Bau busuk
hemoragis
2. Mikroskopis
Bila dalam kurang lebih10ml cairan
ditemukan dominan neutrofil polimorf
menunjukkan suatu inflamasi bakterial dan
bila jumlahnya sangat banyak menunjukkan
empiema
Eosinofil yang banyak sekali biasanya
menunjukkan adanya perdarahan dalam
rongga pleura
Memberikan balutan steril setelah prosedur selesai.
Membantu klien untuk kembali pada posisi semula.
Memastikan kepada dokter apakah diperlukan
pemeriksaan rontgen kembali.
Merapihkan alat.
Mencuci tangan.
Mengobservasi respon serta toleransi klien
sebelum, selama, dan sesudah prosedur.
Mengobservasi adanya keluhan pening, rasa sesak
didada, batuk, sputum dengan bercampur serat
darah, takikardi, dan sianosis.
Mengobservasi karakteristik cairan yang keluar :
jumlah, konsistensi, dan warnanya.
Mengobservasi tanda-tanda vital pasca prosedur
secara periodik.
diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada
pasien dengan punksi pleura antara lain :
Kurang pengetahuan berhubungan dengan prosedur
pemeriksaan dan masalah kesehatan.
Ketidakpatuhan dalam persiapan berhubungan
denganketidakadekuatan penjelasan tentang
prosedur.
Ansietas berhubungan dengan prosedur pemeriksaan
dankemungkinan hasil abnormal.
Resiko tinggi cidera berhubungan dengan reaksi
alergi terhadap zat kontras.
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan
kemungkinan sepsis sekunder terhadap prosedur
pemeriksaan.
Perubahan rasa nyaman berhubungan dengan
prosedur.
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan teknik septik
selama prosedur
Meningkatkan pengetahuan pasien melalui
pemberian informasi yang sesuai tentang
prosedur pemeriksaan dan masalah kesehatan.
Perawat menciptakan suasana yang tenang dan
nyaman di sekitar lingkungan pasien untuk
mengurangi rasa cemas karena prosedur
tindakan yang dilakukan.
Melakukan tindakan seoptimal mungkin untuk
meminimalisir adanya resiko kesalahan seperti
cidera, reaksi alergi terhadap zat kontras dan
infeksi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai