Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN TENTANG ETT (ENDO TRACHEAL TUBE)/ INTUBASI

Pemasangan intubasi dilakukan pada pasien Ny. S. berumur 53 tahun dengan diagnosa
medis CKD St. V + Anemia Sedang + Pneumonia + HHD+ ICH.

A. ALAT-ALAT:
1. Laryngoscope
2. Endotracheal tube (ETT) sesuai ukuran (Pria : no. 7,7.5, 8 ) (Wanita
no.6.5,7).
3. Jelly
4. Sarung tangan
5. Masker
6. Spuit 10 cc dan 3cc
7. Orofaringeal tube (guedel)
8. Stetoskop
9. Bag Valve Mask (ambubag)
10. Suction kateter
11. Plester
12. Gunting
13. Ventilator
14. Trolly Emergency

B. TEKNIK PEMASANGAN INTUBASI:


1. Dokter dan perawat terlebih dahulu memberitahukan pada keluarga mengenai
prosedur tindakan yang akan dilakukan, indikasi dan komplikasinya, dan
meminta persetujuan dari keluarga (Informed Consent).
2. Perawat mempersiapkan ventilator, alat-alat untuk intubasi dan obat-obat yang
diperlukan.
3. Dokter dan perawat memakai APD (masker + handscoon) dan menjaga privasi
pasien dengan menutup sampiran.
4. Memperbaiki posisi pasien dan memberikan posisi terlentang pada pasien
dengan kepala ekstensi.
5. Perawat memulai untuk mensetting ventilator dan delegatif dalam pemberian
obat Fentanyl (obat pereda nyeri untuk meredakan rasa sakit yang hebat dan
digunakan sebagai obat bius) dengan dosis yang diberikan yaitu100 mcg
melalui iv. Dan diberikan obat Midazolam (membuat rasa kantuk atau tidak
sadarkan diri, membuat pikiran dan tubuh rileks, serta mengatasi kecemasan
sebelum operasi atau prosedur medis tertentu) dengan dosis yang diberikan
yaitu 5 mg melalui iv. Kemudian diberikan obat Tracrium (sebagai tambahan
terhadap anestesi umum untuk memudahkan tindakan intubasi endotrakea,
merelaksasi otot rangka selama pembedahan atau ventilasi terkontrol untuk
memudahkan kontrol ventilasi mekanik pada pasien-pasien di ICU) dengan
dosisi yang diberikan 25 mg melalui iv.
6. Memberikan pasien oksigen dengan ambubag dan dilakukannya Bagging
dengan teknik Jaw-Trust.
7. Melakukan suction.
8. Ventilator yang sudah siap terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan balon (self
test lung).
9. Melakukan intubasi dengan memasukkan Laringoscope sampai di trakea (pita
suara) kemudian memasukkan pipa endotrakeal lalu menyambungkan pipa
endotrakeal dengan mesin ventilator yang sudah siap untuk digunakan.
10. Memeriksa suara dada (auskultasi).
11. Memfiksasi ETT dengan menggunakan plester.
12. Melepaskan APD kemudian mencuci tangan.
13. Mencatat respon pernafasan pasien pada mesin ventilator.
C. PERAN PERAWAT
1. Sebagai pemberi asuhan keperawatan dengan memperhatikan keadaan
kebutuhan dasar manusia yg dibutuhkan oleh pasien. Melaksanakan askep
secara profesional, mencakup observasi, nursing treatment (melakukan
suction, mempersiapkan alat-alat dan ventilator), dan kolaborasi dalam
pemberian treatment medikal. Perawat melaksanakan pengkajian, menegakkan
diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi keperawatan, melaksanakan
tindakan keperawatan dan melaksanakan evaluasi berdasarkan pada respon
tindakan keperawatan yg telah diberikan.
2. Sebagai kolaborator dimana perawat bekerjasama dengan tim kesehatan lain &
keluarga dalam mengidentifikasi pelayanan keperawatan yg diperlukan
termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan
selanjutnya.
D. RESPON PASIEN
Respon pasien selama dilakukan pemasangan intubasi yaitu dikarenakan
pasien dalam keadaan yang tidak disadarkan, jadi pasien masih berada dalam
pengaruh anastesi. Namun, setelah selesai dilakukan pemasangan intubasi sekitar
kurang lebih 1 jam pasien tampak mulai sadar dan diberikan obat Midazolam (sebagai
obat bius atau anestesi bagi pasien yang hendak menjalani prosedur operasi, menurunkan
kesadaran, obat bagi orang yang memiliki masalah tidur, memberikan rasa kantuk atau efek
menenangkan bagi pasien yang menggunakan alat bantu pernapasan, dan obat kecemasan)
dengan dosis yang diberikan yaitu 5 mg/jam. Respon pasien yang lainnya yaitu pasien tampak
mengeluarkan banyak saliva kemudian dilakukanlah suction oleh perawat dan pasien tampak
lidahnya menjulur ke luar.
LAPORAN TENTANG INTUBASI

OLEH:

NI NYOMAN AYU LAKSMI DEWI (18J10251)


NI KETUT MONI ASTUTI (18J10
NI WAYAN AYU KENLARASHATI (18J10

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI

DENPASAR

2019

Anda mungkin juga menyukai