Anda di halaman 1dari 4

DIAGNOSA SEVERITY LEVEL 2

NO DIAGNOSA KODE ICD PERSYARATAN


1 Anemia D64.9 Dilakukan transfusi darah
2 Hipoalbuminemia E88.0 Hasil albumin kurang dari 3,5 dan diberikan terapi albumin inf atau kapsul.
3 Hipokalemia E87.6 Hasil Kalium kurang dari 3,5 dan diberikan terapi KCl atau KSR.
4 Malnutrisi Ringan E44.1 IMT 15 - 18,4 dari ahli gizi dalam status gizi
5 CHF I50.0 Kriteria Framingham dan terapi diuretik
6 Hepatitis reactive K75.2 Peningkatan SGOT/SGPT dengan terapi curcuma, dsb dan infeksi lain yang m
7 Ascites R18 Hasil USG acites atau pungsi acites keluar cairan
8 Traumatic Syok T79.4 Kondisi pasien trauma dengan penurunan tekanan darah dan loading cairan
9 Gagal Nafas Kronis J96.1 Diagnosa utama yang merupakan sebab gagal nafas kronis + AGD menunjuka
10 Hyponatremia E87.1 Kadar natrium kurang dari 135 dengan terapi.
11 Electrolite Imbalance E87.8 Hasil Laboratorium Electrolit tidak normal disertai terapi.
12 CKD + HT I12.0 Peningkatan creatinin > 0,3 disertai tensi > 140, disertai terapi untuk CKD da
13 Nefropaty DM E14.2 + N08.3 Peningkatan creatinin > 0,3 disertai GDS >, disertai terapi untuk CKD dan DM
14 Neuropaty DM E14.4 + G59.0 Kesemutan, atau gejala neuropaty lainnya, GDS >, terapi : obat gula + gabape
15 Gangren/Ulcus DM E14.5 GDS >, bukti rekam medis adanya luka/ganggren, terapi DM dan perawatan
16 Acidosis E87.2 bukti AGD pH turun disertai tatalaksana acidosis. (tidak boleh dikoding deng
17 Atrial Fibrilasi I48 Bukti EKG atrial fibrilasi dan terapi AF.
18 VES benigna/infrekuent I49.4 Bukti EKG dengan VES < 3 dan benigna/infrekuent dan tatalaksana VES
19 Syok saat Lahiran spontan O75.1 Syok pada lahiran : Bukti tekanan darah syok pada rekam medis dan bukti re
20 Bayi lahir mati Z37.1 Dikoding pada klaim ibu melahirkan, dengan menyertakan bukti bayi lahir m
21 TB paru A16.2 boleh dikoding sebagai diagnosa sekunder walaupun sudah pengobatan (SE

DIAGNOSA SEVERITY LEVEL 3


NO DIAGNOSA KODE ICD PERSYARATAN
1 Syok Hipovolemik R57.1 kriteria : tekanan darah <100 dengan bukti loading cairan
2 Syok Cardiogenik R57.0 kriteria : dapat menjadi diagnosa sekunder pada pasien dengan diagnosa jan
3 Sepsis A41.9 kriteria : fokus infeksi +, Suhu > 38 / <36, HR >90, RR >20, Leukosit >12.000/
4 Malnutrisi Berat E44.0 IMT < 14,9 dari ahli gizi dalam status gizi
5 TB milier A19.9 Radiologis TB milier dan pemberian OAT
6 Efusi Pleura J90 Persyaratan : gambaran radiologis atau pungsi terbukti ada cairan
7 Oedema Paru Akut J81 Kriteria oedem paru = gejala klinis sesak, takikardia, ronkhi, penatalaksanaan
8 CHF + hipertensi I11.0 Kriteria Framingham, Tensi > 140 dan terapi diuretik
9 Pneumonia/BP J18 WAJIB radiologis pneumonia.
TB dan pneumonia/BP/bronkiektasis/fibrosis paru/pneumothorax dikoding
Pneumonia + PPOK hanya dikoding J44 (pneumonia tidak dikoding), PPOK ek
10 CKD + CHF +HT I13.2 Ur/cr tinggi dengan terapi CKD (bicnat/aminoral), bukti EKG dengan LVH, ter
11 Gagal Nafas Akut J96.0 Diagnosa utama yang merupakan sebab gagal nafas akut + AGD menunjukan
12 Stroke/Infark Cerebri I64/I63.9 Sebagai diagnosa sekunder dengan menyertakan bukti klinis atau CT Scan (p
13 DM dengan coma E14.0 GDS tinggi, terapi insulin, bukti GCS coma pada rekam medis.
14 DM dengan KAD E14.1 GDS tinggi, AGD ketoacidosis, terapi insulin.
15 AKI N17.9 Peningkatan creatinin > 0,3. Merupakan kondisi pertama kali (tidak pernah t
AKI tidak dikoding gabungan dengan hipertensi maupun dengan diabetes (da
16 VES maligna/frekuent I49.3 Bukti EKG dengan VES > 3 dan maligna/frekuent dan tatalaksana VES
17 Cardiac Arrest I46.9 Bukti EKG arrest dan bukti usaha resusitasi pada rekam medis
18 Syok saat Operasi/Anestesi T81.1/T88.2 Bukti tekanan darah syok pada laporan anestesi dan bukti resusitasi cairan, s
19 Syok pada Abortus/KET O08.1 Syok pada abortus dan KET : Bukti tekanan darah syok pada rekam medis da
20 Eklamsia O15 Kejang + tensi tinggi + proteinuria, disertai bukti penatalaksanaan eklampsia
albumin inf atau kapsul.
Cl atau KSR.

sb dan infeksi lain yang mendasari

darah dan loading cairan


s kronis + AGD menunjukan kondisi gagal nafas kronis + usaha resusitasi/bantuan nafas

ertai terapi untuk CKD dan HT (furosemid, bicnat, aminoral, amlodipin)


terapi untuk CKD dan DM (furosemid, bicnat, aminoral, insulin)
terapi : obat gula + gabapentin/ obat syaraf lainnya
erapi DM dan perawatan luka
tidak boleh dikoding dengan KAD)

dan tatalaksana VES


rekam medis dan bukti resusitasi cairan.
ertakan bukti bayi lahir meninggal
un sudah pengobatan (SE Menkes)

asien dengan diagnosa jantung + ada bukti tertulis pada RM (tekanan darah dan obat inotropik)
R >20, Leukosit >12.000/ < 4000.

ukti ada cairan


, ronkhi, penatalaksanaan : terapi diuretik(lasix/furosemid) dan oksigen.

/pneumothorax dikoding A16 (tidak boleh dikoding terpisah)


a tidak dikoding), PPOK eksaserbasi akut + pneumonia dikoding terpisah.
bukti EKG dengan LVH, terapi diuretik, Tensi > 140 dan terapi hipertensi
s akut + AGD menunjukan kondisi gagal nafas akut + usaha resusitasi/bantuan nafas
ukti klinis atau CT Scan (pada infark), (bukan kondisi sequele stroke)

rtama kali (tidak pernah terdiagnosa AKI/CKD sebelumnya), disertai terapi untuk AKI (bicnat, aminoral)
upun dengan diabetes (dasar : BA kesepakatan)
n tatalaksana VES
n bukti resusitasi cairan, saat operasi atau sesaat setelah operasi.
yok pada rekam medis dan bukti resusitasi cairan.
natalaksanaan eklampsia.

Anda mungkin juga menyukai