KODE KOMBINASI ICD 10 DAN ICD 9 INDONESIA UPDATE 2018

DIAGNOSA KODE KOMBINASI ICD 10 DAN ICD 9 UPDATE 2018 KETERANGAN PROSEDUR
IRWANTO
ENDOSKOPI K29.7 45,11
GASTRITIS TANPA ENDOSKOPI K30.0 UGD R10
HEMATEMESIS K29.7+K29.0
AKUT GASTRITIS K29.1
TYPE II E11.9
INSULIN E10.9
MALNUTRISI E12.0 SKOR GIZI
TIDAK JELAS E14.9
HAMIL O24.9
ULKUS/SELULITIS DM E11.5 ULKUS SELAIN DM L89 93,57
KATARAK E11.3+H28.0
DM RETINOPATI DM E11.3+H36.0
KOMA/HIPER/HIPOGLIKEMIA E11.0
ARTHTROPATY/ATHRITIS E11.6+M14.2
MNOREUROPATY E11.4+G59.0
POLYNEUROPATI E11.4+G63.2
MULTIPLE OMPLIKASI E11,8
CKD BUKAN KARENA DM
NEPHROPATI E11.2+N08.3
PERLU KONFIRMASI DPJP
BATU GINJAL N20.0
BATU URETER N20.1
BATU GINJAL + URETER N20.2
BATU KANDUNG KEMIH(BLADDER) N21.0
ISK
BATU URETHTRA N21.1
HIDRONEPHROSIS +
STRIKTUR(URETHTA/URETER) + N13.6
CALCULUS
AKUT KIDNEY DISEASE/AKUT RENAL
N39.0+N17.9
FAILURE
STRIKTUR URETER N13.1
HIDRONEPHROSIS
BATU GINJAL DAN URETER N13.2
RENAL COLIC HIDRONEPHROSIS N23+N13.3 TANPA BATU
Conditions in N13.0-N13.5 with infection
N13.6 Pyonephrosis
Obstructive uropathy with infection

harus ada bacaan foto thorax infiltrat infiltrat J18.9(0) dan 2 gejala khas
SEPSIS J18.9(0)+A41.9
SEPSIS DITEMUKAN KUMAN
A40,3
STREPTOCOCCUS
ASTHMA J18.9(0)+J45
DEMAM TYPOID A01.0+J17.0*
BRONCHOPNEUMO PPOK J44.0
NIA/ PNEUMONIA PPOK EXACERBASI AKUT J44.1+J18.9(0)
HIV + INFEKSI SELAIN STAPHILOCCUS B20.7+J15.2+B20
PNEUMONIA .1
TB A16.2
B20,7+B20,4+B2
HIV + CANDIDIASIS
0,8
SEPSIS + TB A16.2 + A41.9
Observation for other
suspected diseases and Z03.8
conditions
Acute bronchitis dibawah umur 20 tahun J20.9
chemical (akut) J68,0
asthamtic J45,9
Bronchitis
PPOK j44,8
allergic J45,0
tidak spesifik J40
EFUSI PLEURA A15.6 WSD 34,04
PERITONITIS A18.3+K67.3
TB MENINGITIS A17+G01
ARTHRITIS A18.0+M01.1
PNEUMOCONIOSIS J65,
 SEQUELE B90
SILICOTUBERCULOSA J65,
CONGENITAL P37,0
HIV B20,0
BRONKHOEKTASIS A15.0/A16.0
PLEURISY NOS R09,1
NEWBORN P28,8
EFFUSI PLEURA INFLUENZA J11,1
MALIGNAN C78,2
TB A15-A16
acute severe asthma J46
STATUS ASTMATIKUS J46
asthma KRONIK ASMATIC OBSTRUKTIF
J44,-
BRONCHITIS
unspesified J45,9
CHF I11.0
AKUT/KRONIK NEPHRITIK SYNDROM I12.0
HEMATURIA I12.0
Nephrotic syndrome I12.0
CRF/CKD I12.0
CRF+EDEMA PARU I12.0 +J81
HT CRF+CHF I13.2
CRF+CHF+EDEMA PARU I13.2
AKUT KIDNEY DISEASE/AKUT RENAL
I10 +N17.9
FAILURE/AKI
EDEMA PARU I10+J81
STROKE HOMEROGIK ATAU ISKEMIK I61,9
HHD I11.9
AKUT KIDNEY DISEASE/AKUT RENAL
SIROSIS HEPATIS K74.6+N17.9
FAILURE/AKI
EDEMA PARU I50.1
CHF
ASITES(GEJALA) I50.0

BRONCHOPNEUMONIA A01,0+J17.O
DEMAM TYPOID DIARE A01,0
HAMIL O98.9+A01.0
NON INFEKSIUS K52,9
NON INFEKSIUS NEONATAL
DIARE
INFECTION AGENT A00-A08
INFEKSIUS NON SPESIFIK A09
Bacterial infection,
A49.9 :
unspecified
KLAIM HARUS
MENGGUNAKAN KAIDAH
SYOK KARDIOGENIK A41.9+R57.0 MORBIDITY CODE BUKAN
SEPSIS
MORTALITY(PENYEBAB
KEMATIAN)
SYOK HIPOVOLEMIK A41.9+R57.1

PADA PENYAKIT KRONIS D63,8

PERDARAHAN AKUT D62
ANEMIA
KEGANASAN D63,0
KEHAMILAN O99.0+D64.9 phototerapy new born 99,83

KEHAMILAN PROLONG PREGNANCY O48 USIA KHAMILAN>42 MINGGU usg 88.78

PENYAKIT SAAT HAMIL
O95-O99 usg uterus selain hamil usg lain 88.79
&PERSALINAN
INFEKSI O98.9
Single spontaneous delivery O80.9+Z37.0 Single live birth 73,59
Delivery by caesarean section, unspecified O82.9+Z37.1 anak lahir 1 meninggal 74,1
kpd O42,9
kontrol kehamilan resiko tinggi z35,9
kontrol kehamilan normal z34,9
kontrol pos melahirkan z39.2 kontrol saat hamil z34.9
plasenta previa o73,0 manual placenta 75,4
Other specified diseases and conditions complicating pregnancy,
O99.8
childbirth and the puerperium
SYOK
TRAUMA INTRAKRANIAL T79.4
HIPOVOLEMIK
 NEOPLASMA JINAK PARU D14.3+J90 WSD 34,04
EFUSI PLEURA
CARCINOMA PARU C78.2 WSD 34,04
KEGANASAN
(-) C38.4 WSD 34,04
JIKA ADA TATALKSANA 93,5
SHOCK S36.70+T79.4
INJURY MULTIPLE INJURY
ABDOMEN TANPA TATALKASANA
T79.4
INJURY
PERITONITIS GENERAL K35.2 explorasi laparotomy 54,11
APPENDISITIS PERITONITIS LOCAL K35.3 appendicttomy 47,09
tanpa peritonitis K35,8 appendicttomy 47,09
REHECTING SEDERHANA 86,59
POST SC O34.2
REHECTING KOMPLEK 54,61
EKSISI SUPPERFICIAL 86,3
NEOPLASMA C-D
EKSISI DALAM 83,39
suture skin 86,59
non excisional debridement 86,28
excisional debridement 86,22
insect bite T63.4
KONTROL POS C-D Z48.0+C-D TV/GV 93,57
OPERASI Z48.9+C-D TANPA GV
GIGI PULPITIS K04.0 CABUT GIGI/EKSTRAKSI 23,09
PERBAIKAN SALURAN AKAR/ 23,71
TAMBAL GIGI 23,2
ABSES GUSI INSISI/curetase 24.0
transfusi 99,04 99,04
cek darah 90,5
rontgen dada 87,44
rontgen lainya 87,49
ekg 89,52
urin rutin 91,3
OA M19.9
LNP G57.3 ANESTHETIC 17747829
LNI G57.0 04.81
CAUSALGIA G56.4 04.81
CTS G56.0 04.81
LN TIBIALIS LESI NERVUS MEDIALIS KAKI G57.4 04.81
gynecomastia N62
Uraian Permasalahan Regulasi PMK 76 Analisa
Koding dalam INA–CBG menggunakan
ICD-10 revisi Tahun 2010 untuk mengkode
diagnosis utama dan diagnosis sekunder serta
menggunakan ICD-9-CM revisi Tahun 2010
untuk mengkode tindakan/prosedur

Lysis
adhesions
NOTE: blunt --omit code Pada kasus ini, sesuai laporan operasi, DPJP melakukan tindakan
digital --omit code adhesiolisis spinal root dengan teknik injeksi triamcinolon 80 mg
manual --omit code (steroid)
mechanical --omit code
Kode tindakan
without instrumentation --omit Sesuai ICD9CM Tahun 2010, Adhesiolisis (Lysis Adhesion) dengan
adhesiolisis Spinal
code tindakan tumpul, menggunakan jari jemari, manual, mekanik, dan
Cord dan Nerve Root
tanpa instrumen adalah omit code (tidak dikoding).
dengan teknik injeksi
Kata omit code (tidak dikoding)
steroid dan analgetik
Jika ada pernyataan omit code pada Indeks Tindakan adhesiolisis spinal root dengan teknik injeksi triamcinolon
Alfabet maka prosedur tersebut adalah 80 mg (steroid) adalah adhesiolisis tanpa instrumen (bedah) dan
Pengajuan RS : 03.6
bagian dari kode prosedur lain yang secara mekanik dengan menggunakan agen steroid sehingga tidak
Verifikasi : 03.92
berhubungan dan tidak dikode (Permenkes dikoding, namun yang dikoding adalah tindakan injeksi
76/2016 Hal. 50) triamcinolon 80 mg (steroid) tersebut. Sesuai ICD9CM, kode
tindakan injeksi triamcinolon 80 mg (steroid) pada spinal root
Injection- menggunakan kode 03.92.
spinal (canal) NEC 03.92
alcohol 03.8
anesthetic agent for analgesia 03.91
for operative anesthesia --omit code
contrast material (for myelogram) 87.21
destructive agent NEC 03.8
neurolytic agent NEC 03.8
phenol 03.8
 proteolytic enzyme (chymodiactin)
(chymopapain) 80.52
saline (hypothermic) 03.92
steroid NEC 03.92

Kode tindakan 83.49

pada tindakan
Hibernoma adalah tumor jaringan lunak jinak yang terbentuk dari
pemeriksaan patologi ICD9CM 2010 Volume 3
"brown adipocytes".
anatomi dengan hasil :
hibernoma pada bahu Biopsy---
Sesuai ICD9CM Volume 3 ICD9CM 2010, kode untuk pemeriksaan
(deltoid) soft tissue NEC 83.21
patologi anatomi dengan hasil hibernoma adalah 83.21
SPI : 86.3
ICD 10 2010 Volume 3

Typhoid (abortive) (ambulant) (any site)

(fever) (hemorrhagic) (infection)
(intermittent) (malignant) (rheumatic)
Diagnosa demam tifoid dan pneumonia dikode dengan dagger
A01.0
Penggunaan kode asterisk dengan A01.0+ dan J17.0*
- inoculation reaction — see
kombinasi untuk
Complications, vaccination
Pneumonia, unspecified Penegakan diagnosa pneumonia perlu diperhatikan sesuai dengan
- pneumonia A01.0† J17.0*
dengan Typhoid fever SE Menkes 518/2016.
menjadi Localized
Pneumonia dapat didiagnosis berdasarkan
salmonella infections Penggunaan kode A01.0 atau A02.2 ditentukan berdasarkan jenis
pemeriksaan imaging minimal foto thoraks
(A02.2) kuman, pada kondisi adanya pneumonia, menggunakan kode
dan atau berdasarkan anamnesis pasien
asterisk J17.0*
mengeluh batuk produktif disertai dengan
perubahan warna sputum (purulensi) atau
dari pemeriksaan fisis dapat ditemukan suara
nafas tambahan berupa ronki atau suara nafas
bronkial (SE Menkes 518/2016)
Kode tindakan 83.39
Sesuai ICD9CM 2010, tindakan pengambilan jaringan kulit dan
pada tindakan
subkutan menggunakan kode 86.3 dan jaringan lunak (soft tissue)
pengambilan jaringan
menggunakan kode 83.3 (Tanpa adanya hasil pemeriksaan patologi
yang dalam yaitu
anatomi)
mengenai kulit ,
ICD9CM 2010
subkutan, jaringan
Jika ada hasil pemeriksaan patologi anatomi, maka kode yang tepat
tumor, lapisan lemak
Excision lesion - adalah biopsi of skin and subcutaneous tissue (86.11) atau biopsy of
dan jaringan
subcutaneous tissue 86.3 soft tissue (83.21) tergantung dari jenis jaringan yang diambil
dibawahnya tanpa ada
sebagai sampel (exclude dari kode eksisi (86.3 dan 83.3)
hasil pemeriksaan
patologi anatomi
Penentuan deep atau superficial akan dibicarakan lebih lanjut
dengan tim profesi
SPI : 86.3
ICD9CM 2010
Tindakan laparatomi,
Laparotomy NEC 54.19
adhesiolysis,
as operative approach --omit code
Supravaginal
histerektomi. Dikode Kode yang di input adalah tindakan histerektomi supravaginal :
Lysis (68.39) sedangkan tindakan laparotomi (54.19) tidak dapat
dengan Excision or
adhesions dikoding, Kode 54.4 (Excision or destruction of peritoneal tissue)
destruction of
NOTE: blunt --omit code dapat dikoding terpisah dengan tindakan 68.39 dengan melakukan
peritoneal tissue (54.4),
digital --omit code konfirmasi kepada DPJP.
Exploratory laparotomy
manual --omit code
(54.11), Other and
mechanical --omit code Lakukan konfirmasi mengenai teknik adhesiolysis apakah
unspecified vaginal
without instrumentation --omit menggunakan instrumen tajam (surgical) karena pada ICD9CM
hysterectomy (68.59)
code teknik adhesiolysis yang omit code adalah teknik tumpul, digital,
SPI : Division of manual, mekanik atau tanpa instrumen
Kata omit code (tidak dikoding)
endometrial synechiae
Jika ada pernyataan omit code pada Indeks Lakukan konfirmasi organ spesifik yang terlibat adhesi karena
(68.21), Other and
Alfabet maka prosedur tersebut adalah penggunaan adhesiolysis terdapat beberapa alternatif sesuai dengan
unspecified subtotal
bagian dari kode prosedur lain yang indeks alfabet lysis- Adhesion
abdominal
berhubungan dan tidak dikode (Permenkes
hysterectomy (68.39),
76/2016 Hal. 50)
Other and unspecified
vaginal hysterectomy
Hysterectomy 68.9
(68.59)
abdominal 68.49
laparoscopic (total) [TLH] 68.41
 partial or subtotal (supracervical)
(supravaginal) 68.39

Kode tindakan 83.39

pada tindakan
Sesuai ICD9CM 2010 Volume 3, tindakan pengambilan jaringan
pengambilan jaringan
kulit dan subkutan menggunakan kode 86.3 dan tindakan
yang menurut DPJP
eksisi/pengambilan jaringan KGB menggunakan 40.2 (tergantung
adalah lymphadenopati ICD9CM 2010 Volume 3
lokasi anatomis Kelenjar Getah Bening)
tanpa ada hasil
pemeriksaan patologi Excision lesion -
Jika ada pemeriksaan patologi anatomi, maka kode yang tepat
anatomi subcutaneous tissue 86.3
adalah biopsy of skin dan subcutaneous tissue (86.11) atau biopsy
of lymphatic structure (40.11) tergantung jenis jaringan yang
SPI : Excision of deep
diambil sebagai sampel (exclude dari kode eksisi (86.3 dan 40.2)
cervical lymph node
(40.21)
ICD 10 2010 Volume 3

Multiple, multiplex — see also condition

Kombinasi diagnosa
- birth, affecting fetus or newborn P01.5 Dikode HIV disease resulting in multiple infections (B20.7) sebagai
Pneumonia, unspecified
- delivery — see Delivery, multiple diagnosis utama, HIV disease resulting in candidiasis (B20.4) dan
(J18.9) dan HIV disease
- digits (congenital) Q69.9 HIV disease resulting in other infectious and parasitic diseases
resulting in candidiasis
diseases NEC, resulting from HIV (B20.8) sebagai diagnosis sekunder
(B20.4)
disease B22.7
- infections, resulting from HIV disease
B20.7
Rekomendasi SPI
mengenai perubahan
kode tindakan Urethral
- Konfirmasi kepada DPJP mengenai tindakan operasi
meatotomy (58.1)
menjadi Suprapubic
prostatectomy (60.3)
ICD10 2010 Volume 3
Kasus pneumonia dan
PPOK seharusnya tidak
Disease, diseased------continued Tidak ada kode kombinasi antara kode diagnosa Chronic obstructive
di tagihkan terpisah
- lung J98.4 pulmonary disease with acute
namun dikombinasikan
- - interstitial J84.9 exacerbation, unspecified (J44.1) dan pneumonia dengan kode
menjadi PPOK.
- - - specified NEC J84.8 pneumonia ditentukan apakah ada kode kombinasi terhadap
RS : DX1 J441 DX2
- - obstructive (chronic) J44.9 diagnosa lain (kaidah koding)
J189
- - - with
SPI : Kombinasi J440
- - - - exacerbation NEC (acute) J44.1
Tidak ada kode kombinasi antara kode diagnosa Pyelonephritis akut
ICD 10 2010 Volume 3
(N10) non infeksi dan Calculus of ureter (N20.1)
Kode kombinasi N20.1
Kode diagnosa pyelonephritis akut (N10) akibat infeksi dan calculus
dan N10 digabung Pyelonephritis (see also Nephritis,
of ureter (N20.1) dapat dikombinasikan dengan menggunakan kode
menjadi N20.1 tubulo-interstitial) N12
N20.1
- acute N10
Konfirmasi kepada DPJP untuk penyebab pyelonephritis akut
Kekeliruan
ICD 10 Volume 1
pengkodingan kode ICD 10 Volume 1
diagnosa kehamilan
42 completed weeks or more (294 days or
lewat waktu (prolonged 42 completed weeks or more (294 days or more) of gestation.
more) of gestation.
pregnancy, O48)
Pasien kontrol diluar diagnosa kekhususan (diluar fokus treatment)
Penggunaan kode Z09.8
pada RS khusus dapat diklaimkan satu tingkat kelas tarif
pada RS Khusus
dibawahnya.
Kanker dan ditagihkan
dengan tarif RS
Kode Z09.8 pada diagnosa kekhususan : di klaimkan sesuai dengan
Khusus, koding ini
kelas RS khusus
digunakan pada kasus
Kode Z09.8 pada diagnosa non kekhususan : diklaimkan satu
follow up HIV
tingkat kelas tarif dibawahnya