Anda di halaman 1dari 32

2021 ESC Guidelines for the

diagnosis and treatment of acute


and chronic heart failure
Zain Maliki
Pembimbing: dr. Muhammad Reza Sp.JP
Journal Reading
Identitas Jurnal

 Judul Journal: 2021 ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute
and chronic heart failure
 Bentuk: Guideline
 Penerbit: European Heart Journal
 Tahun: 2021
Heart Failure
Definisi Heart Failure

 Sindrom klinis terdiri atas gejala cardinal (dispnea, bengkak pada tungkai,
dan fatigue) yang dapat disertai dengan beberapa tanda (peningkatan JVP,
adanya crackles, dan edema perifer)
 Disebabkan oleh kelainan structural dan/atau kelainan jantung yang
menyebabkan peningkatan tekanan intrakardiak dan/atau cardiac output yang
inadekuat saat keadaan istirahat maupun beraktivitas
 Etiologi tersering disfungsi myocardia sistolik maupun diastolik, diikuti oleh
gangguan katup, pericardium, endocardium hingga gangguan ritme jantung
Diagnosis Heart
Failure
Tanda & Gejala
Klasifikasi HF
Klasifikasi HF
Acute Heart Failure
Epidemiology

 AHF mengacu pada gejala dan tanda gagal jantung yang berlangsung akut dan
cepat, cukup parah hingga mengharuskan penderita nya datang ke rumah
sakit.
 AHF salah satu penyebab terbanyak subjek berusia >65 tahun datang ke
rumah sakit dan berhubungan dengan angka mortalitas dan angka rawat inap
ulang yang tinggi.
 Mortalitas di rumah sakit 4%-10%
 Mortalitas 1 tahun pasca pulang dari rawat inap hingga 45% mengalami
kematian dan Kembali dirawat inap
Epidemiology

 AHF dapat merupakan manifestasi pertama HF ataupun dekompensasi akut


dari CHF
 New onset HF  mortalitas rawat inap lebih tinggi, mortalitas pasca rawat
inap lebih rendah
 Tingkat keparahan penyakit ditentukan oleh factor pencetus keadaan
komorbid pasien.
Diagnosis
Diagnosis

 Dimulai sejak kontak pengobatan pertama, bertujuan untuk mengidentifikasi


presentasi klinis Pasien dan menegakkan diagnosis serta menangani
etilogi/factor pencetus/komorbiditas yang reversibel
 Diagnosis mencakup Sign and symptoms
 Penunjang EKG & Echocardiocraphy, CXR, Lung Ultrasound terutama bila
tes Natriuetic peptide tidak tersedia
 Plasma NP digunakan bila diagnosis sulit ditegakkan
 Nilai normal NP BNP <100 pg/ml; NT-ptoBNP <300 pg/ml; MR-proANP <120
pg/ml
Pemeriksaan Penunjang

 Peningkatan NP tidak spesifik terhadap AHF


 Troponin untuk mencari ACS
 Abnormal liver function Prognosis buruk
 TSH Menyeleksi hipotiroidsme dan hipertiroidisme sebagai factor pencetus
 AGD pada Pasien dengan distress pernapasan
 Lactate & pH darah pada curiga syok kardiogenik
 D-dimer pada kecurigaan adanya emboli paru
 Pulse oximetri diperiksa pada semua Pasien AHF dan diulang tiap jamnya
Penyebab peningkatan NP
Diagnostic Test
in AHF
Presentasi
Klinis
Manajemen AHF

 Terdiri atas 3 bagian pre-hospital, in-hospital, dan pre-discharge


Manajemen Pre-hospital

 Sebaiknya diperiksa Pulse oximetri, BP, Freq. napas, EKG kontinu


dilakukan sejak menit pertama kontak dengan Pasien dan/atau saat di
ambulan
 SatO2 <90% Berikan terapi oksigen
 Respiration Distres (RR>25 & SatO2 <90%) non-invasive ventilation
 Manajemen pre-hospital tidak boleh menghambat perjalanan Pasien ke rumah
sakit
In-hospital Management

 Pemberian tata laksana dan proses pengambilan diagnosis harus dilakukan


segera dan bersamaan
 Segera lakukan triase sesuai dengan presentasi klinis
 Manajemen in-hospital dimulai dengan pencarian etiologi AHF
Fase Pre-discharge
Manajamen ADHF
Manajemen Pasien
dengan edema paru
Manajemen pada gagal
jantung kanan
Manajemen pada
syok kardiogenik
Mnajemen pada
Pasien AHF
Pemberian Diuretik
pada AHF
Inotropik dan vasopressor
pada AHF
Rekomendasi pada tata
laksana awal AHF
Rekomendasi pada tata
laksana awal AHF
Diagram Pemilihan
Antihipertensi

Anda mungkin juga menyukai