Preseptor :
dr.Didi Yudha Putra, Sp.PD
Gagal Jantung Kongestif
Diagnosis gagal
jantung kongestif
ditegakkan bila
minimal ada 1
kriteria mayor dan 2
kriteria minor.
Klasifikasi Fungsional Gagal Jantung Kongestive
Pemeriksaan Penunjang
Foto Rontgen
Elektrokardiograf
Thorak
Pemeriksaan
Echocardiography
Laboratorium
Penatalaksanaan Gagal Jantung Kongestif
Terapi Farmakologi
Penyekat Antikoagulan
Glikosida Terapi Penghambat Terapi
Reseptor dan
Jantung Diuretik ACE vasodilato
Beta antiplatelet
Terapi Non Farmakologi
Anjuran Tidakan
Umum Umum
Edukasi Diet
Pengurangan Hentikan
aktifitas fisik merokok
Menghindari
penerbangan Tirah baring
jarak jauh
Latihan
jasmani
ringan
Prognosis Gagal Jantung Kongestif
Definisi
Bronkopneumoni adalah peradangan pada
parenkim paru yang melibatkan
bronkus/bronkiolus yang berupa distribusi
berbentuk bercak-bercak (patchy distribution)
Etiologi
Bakteri
KRITERIA DIAGNOSIS
DIAGNOS
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan umum
Pemberian oksigen 2-4 L/menit : sampai sesak nafas
hilang atau PaO2 pada analisis gas darah 60 torr.
Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi
elektrolit
Asidosis dilatasi dengan pemberian bikarbonat
intravena.
Penatalaksanaan khusus
Mukolitik, ekspektoran dan obat penurunan
panas sebaiknya tidak diberikan pada 72
jam pertama karena akan mengaburkan
interpretasi reaksi antibiotic awal.
Obat penurunan panas diberikan hanya
pada penderita dengan suhu tinggi,
takikardi, atau penderita kelainan jantung.
Terapi definitive dapat dilakukan menggunakan
antibiotic sebagai berikut:
Penisilin sensitive streptococcus pneumonia (PSSP)
Penisilin resisten streptococcus pneumonia (PRSP)
Komplikasi
Efusi pleura
Empiema dan perikarditis atau penyebaran bakterimia
dan hematologi.
Meningitis,
Arthritis supuratif
LAPORAN KASUS
3.1 Identitas Pasien
Nama : Tn. P
Umur : 80 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Simpang Pulai
No. MR : 050190
Tanggal Masuk :24 februari 2017
Ruangan :102 Interne Pria
3.2 Anamnesis
Keluhan Utama
Tampak lemas sejak 2 hari yang lalu sebelum masuk
rumah sakit
Riwayat Penyakit Sekarang
Tampak lemas sejak 2 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit
Pasien mengeluhkan demam 1 hari sebelum masuk rumah sakit,
demam tidak disertai mengigil dan berkeringat
Pasien awalnya mengkonsumsi furosemid tablet 2 hari sebelum
masuk rumah sakit.
Setelah minum obat tersebut Pasien mengeluhkan banyak buang
air kecil dan mengeluhkan badan lemas dan mengantuk.
Pasien mengeluhkan Sesak nafas dirasakan sejak 7 hari sebelum
masuk rumah sakit. Sesak dipengaruhi aktifitas sehari hari .apa
bila pasien tidak melakukan pekerjaan yang berat sesak
berkurang.
Pasien mengeluhkan kaki bengkak sejak 1 minggu yang lalu.
Mual dan muntah tidak ada
Pusing dan sakit kepala tidak ada
Pasien mengeluhkan susah BAB
Riwayat Penyakit Dahulu
Vital Signs
Kesadaran : Compos mentis cooperatif
Tekanan Darah : 130/70 mmHg
Frekuensi Nadi : 110 x/ menit, regular
Frekuensi Napas : 24 x/menit
Suhu : 37,5 C
Status Generalisata
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas
Superior
Inspeksi : Edema (-), sianosis (-)
Palpasi : Perabaan hangat, pulsasi
arteri radialis kuat angkat
Tes sensibilitas : Sensibilitas halus normal
dan sensibilitas kasar normal.
Refleks fisiologis
Kanan Kiri
Refleks biseps ++ ++
Refleks triseps ++ ++
Refleks ++ ++
brachioradialis
Refleks patologis
Kanan Kiri
Refleks Hoffman- - -
Tromer
Inferior
Kanan Kiri
Refleks Patella ++ ++
Refleks Cremaster ++ ++
Refleks Achilles ++ ++
Refleks Patologis
Kanan Kiri
Refleks babinski - -
Refleks Gordon - -
Refleks - -
Oppenheim
Refleks chaddoks - -
Pemeriksaan yang telah dilakukan
Pemeriksaan darah tanggal 25 Agustus 2016
Pemeriksaan darah rutin
Hb : 14,8 g/dl
Ht : 44,2 %
Leukosit : 7.590 ul
Trombosit : 199.900/ul
Nonfarmakologi
Edukasi: terangkan hubungan keluhan, gejala dengan pengobatan.
Aktivitas sosial dan pekerjaan diusahakan dapat dilakukan seperti
biasa.
Sesuaikan kemampuan fisik dengan profesi yang masih bisa
dilakukan
Gagal jantung berat harus menghindari penerbangan panjang.
Diet (hindarkan obesitas, rendah garam 2 gram pada gagal jantung
ringan dan 1 gram pada gagal jantung berat, jumlah cairan 1 liter
pada gagal jantung berat dan 1,5 liter pada gagal jantung ringan.
Hentikan rokok
Aktivitas fisik ( latihan jasmani: jalan 3-5 kali/minggu selama 20-
30menit atau sepeda statis 5 kali/minggu selama 20 menit dengan
beban 70-80% denyut jantung maksimal pada gagal jantung ringan
dan sedang)
Istirahat baring pada gagal jantung akut, berat dan eksaserbasi
akut
Farmakologi
Th/ :
IVFD D5% 12 jam/kolof
O2 3/L
Lasix 1x20 mg (iv)
Spironolakton 2x50 mg
Ceftriaxone 1-2 gr (iv)
Ambroxol syrup 3x1
Paracetamol 3x1
KSR 3x1 mg
PCT 3X 1tab
Aminophilin 2x100 mg
Pemeriksaan Anjuran
Prognosis
- Quo ad vitam : dubia ad bonam
- Quo ad sanationam : dubia ad bonam
- Quo ad functionam : dubia ad bonam
Follow Up