1.1 Pengkajian
1. Identitas Klien
a. Identitas pasien
Nama, umur, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, pekerjaan,
suku/bangsa, agama, status perkawinan, tanggal masuk rumah sakit (MRS),
nomor register, dan diagnose
medik b. Identitas Penanggung Jawab
Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, serta status hubungan
dengan
pasien.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Gejala yang menjadi keluhan utama pasien CHF yaitu sesak nafas.
Keluhan
lain yang biasa muncul pada pasien gagal jantung kongesif (CHF) yaitu
kelemahan fisik
4
5. Time(T)
Sesak nafas timbul saat bekerja maupun istirahat. Gejala timbul
seperti nafas pendek, dispnea dan takikardi
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Untuk mengetahui riwayat penyakit dahulu tanyakan kepada pasien
apakah pasien sebelumnya menderita nyeri dada khas infark miokardium,
hipertensi, DM, atau hiperlipidemia.Tanyakan juga obat-obatan yang
biasanya diminum oleh pasien pada masalalu, yang mungkin masih
relevan. Tanyakan juga alergi yang dimiliki pasien
5. Riwayat Psikososial
Biasanya pasien dengan penyakit gagal jantung (CHF) memiliki
kebiasaan
atau pola hidup yang kurang sehat atau gaya hidup merokok atau terpapar
polusi udara, adanya riwayat penyakit jantung yang akan dapat
mengindikasikan adanya gangguan pada fungsi pernafasan
2. Pola eliminasi
Biasanya pada pasien gagal jantung kongestif (CHF) didapatkan pola
berkemih yang menurun, urine yang berwarna gelap, berkemih malam
hari (nokturia) dan bisa terjadi diare ataupun konstipasi
c. Rontgen Thoraks
Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (2015)
abnormalitas foto toraks yang ditemukan pada pasien congestive heart
failure (CHF) yaitu Kardiomegali, Hipertrofi ventrikel, Kongesti vena
paru,
Edema intertisial, Efusi pleura, Infiltrat
paru
d. Pemeriksaan laboratorium
Abnormalitas pemeriksaan laboratorium yang ditemukan pada pasien
CHF
1) Abnormalitas analisa gas darah PH (7.35-7,45), PO2 (80-100 mmHg),
PCO2 (35-45 mmHg) dan HCO3 (22-26mEq/L)
2) Peningkatan kreatinin serum (>150
μmol/L)
3) Anemia (Hb < 13 gr/dl pada laki-laki, < 12 gr/dl pada
perempuan)
4) Hiponatremia (<135 mmol/L) 5. Hipernatremia
(>150mmol/L)
5) Hipokalemia
(<3,5mmol/L)
6) Hiperkalemia (>5,5
mmol/L)
7) Hiperglikemia(
>200mg/dl)
8) Hiperurisemia (>500
ummol/L)
9) BNP (<100 pg/ml, NT proBNP<400pg/ml)
10) Kadar albumin tinggi
(>45g/L)
11) Kadar albumin rendah
(<30g/L)
12) Kadar albumin rendah
(<30g/L)
13)
Urinalisis
14) Leukositosis
nuetrofilik
2.1.1 Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu pasien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan. Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan
pasien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi
implementasi keperawatan dan kegiatan komunikasi (Dinarti & Muryanti, 2017)
Intervensi keperawatan untuk meningkatkan kebutuhan oksigen pasien
gagal jantung kongesif ini melibatkan banyak upaya nonfarmakologi. Upaya ini
terdiri atas pemberian terapi oksigen sesuai intruksi, mengobservasi suara nafas,
dan pola nafaspasien
2.1.2 Evaluasi
Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan keadaan
pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan kriteria hasil yang dibuat pada tahap
perencanaan. Hasil yang diharapkan (Muttaqin, 2009) pada proses perawatan
pasien dengan gangguan sistem pernafasan Congesive Heart Failure (CHF)
yaitu
:
POLA NAFAS
Definisi : inspirasi dan atau ekspirasi yang memberikan ventilasi adekuat
Ekspetasi Membaik
Kriteria hasil
Pernafasan 1 2 3 4 5
cuping
hidung
Frekuensi 1 2 3 4 5
nafas
Kedalaman 1 2 3 4 5
nafas
Sumber :Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI, 2019)