Anda di halaman 1dari 77

PERATURAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT UMUM AMIRA


NOMOR ... TAHUN 2022

TENTANG
PEDOMAN BUKU PUTIH (WHITE PAPER) PERAWAT KLINIS
PADA RUMAH SAKIT UMUM AMIRA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM AMIRA,


Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan yang aman, berfokus
kepada keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan (patient centered
care) di Rumah Sakit Umum Amira, maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan yang bermutu tinggi;
b. bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan asuhan
keperawatan yang bermutu tinggi diperlukan pedoman pengembangan
profesi perawat klinis;
c. bahwa berdasarkan kepada pertimbangan sebagimana dimaksud dalam
butir a dan b tersebut di atas, perlu ditetapkan Buku Putih (White Paper)
Perawat Klinis pada Rumah Sakit Umum Amira dengan Peraturan
Direktur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar


Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 114, Tambahan Lembar
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembar
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembar
Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2098,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
4. Undang-Undang Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan (Lembar
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 307);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2013 tentang Komite
Keperawatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2017
tentang Pengembangan Jenjang Karir Profesional Perawat Klinis
(Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
7. 1129);
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2019
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014
Tentang Keperawatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
8. Nomor 912).
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01/07/Menkes/425/2020 tentang Standar Profesi Perawat.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM AMIRA


TENTANG BUKU PUTIH (WHITE PAPER) PERAWAT
KLINIS PADA RUMAH SAKIT UMUM AMIRA.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur ini yang dimaksud dengan:
1. Buku Putih adalah dokumen persyaratan terkait kompetensi
yang dibutuhkan untuk setiap jenis pelayanan keperawatan
sesuai standar kompetensinya.
2. Asuhan Keperawatan adalah rangkaian interaksi perawat
dengan klien dan lingkungannya untuk mencapai tujuan
pemenuhan kebutuhan dan kemandirian klien dalam merawat
dirinya.
3. Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit.
4. Klien adalah perseorangan, keluarga, kelompok, atau
masyarakat yang menggunakan jasa Pelayanan Keperawatan.
5. Surat Tanda Registrasi Perawat yang selanjutnya
disingkat STRP adalah bukti tertulis yang diberikan oleh konsil
keperawatan kepada Perawat yang telah diregistrasi.
6. Surat lzin Praktik Perawat yang selanjutnya disingkat
SIPP adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Pemerintah
Daerah kabupaten/kota kepada Perawat sebagai pemberian
kewenangan untuk menjalankan Praktik Keperawatan.
7. Standar Profesi Keperawatan yang selanjutnya disebut
standar profesi adalah batas kemampuan minimal yang berupa
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku profesional yang harus
dikuasai dan dimiliki oleh Perawat untuk dapat melakukan
Praktik Keperawatan pada masyarakat secara mandiri yang
dibuat oleh Organisasi Profesi.
8. Jenjang karir mempunyai makna tingkatan kompetensi untuk
melaksanakan asuhan keperawatan yang akuntabel dan etis
sesuai batas kewenangan.
9. Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku
spesifik yang diharapkan dari klien, dan atau/atau tindakan
yang harus dilakukan oleh perawat.
10. Kewenangan klinis adalah kewenangan untuk melakukan
tindakan tertentu dalam lingkungan sebuah rumah sakit
berdasarkan penugasan yang diberikan oleh Direktur Rumah
Sakit.

Pasal 2
Peraturan Direktur ini mengatur mengenai:
a. jenjang karir perawat klinis
b. persyaratan tiap jenjang karir perawat klinis
c. kredensial perawat
d. kompetensi perawat
e. rincian kewenangan klinis

BAB II
JENJANG KARIR PERAWAT KLINIS

Pasal 1
Pengembangan jenjang karir profesional perawat bertujuan untuk:
a. meningkatkan moral kerja dan mengurangi kebuntuan karir (dead
end job/career);
b. menurunkan jumlah perawat yang keluar dari
pekerjaannya (turn over);
c. menata sistem promosi berdasarkan persyaratan dan kriteria
yang telah ditetapkan sehingga mobilitas karir berfungsi dengan
baik dan benar;
d. meningkatkan profesionalisme perawat yang mampu
memberikan asuhan keperawatan yang aman, efektif dan efisien;
dan
e. meningkatkan kepuasan individu perawat terhadap bidang
kerja profesi yang ditekuninya.

Pasal 2
Pengembangan karir profesional perawat secara umum mencakup
empat peran utama perawat yaitu:
1) Perawat Klinik (PK): Perawat yang memberikan asuhan
keperawatan langsung kepada pasien/klien sebagai individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
2) Perawat Manager (PM): Perawat yang mengelola pelayanan
keperawatan di sarana kesehatan, baik sebagai pengelola tingkat
bawah (Ka. Shift), tingkat menengah (koordinator, supervisor)
dan tingkat atas (manager).
3) Perawat Pendidik (PP): Perawat yang memberikan pendidikan/
pengarahan/ bimbingan kepada perawat yunior.
4) Perawat Peneliti/Riset (PR): Perawat yang bekerja dibidang
penelitian keperawatan/ kesehatan.

Pasal 3
Pengembangan jenjang karir profesional Perawat Klinis di Rumah
Sakit Umum Amira terdiri dari:
1) Jenjang Perawat Klinik 1 disingkat PK 1
2) Jenjang Perawat Klinik 2 disingkat PK 2
3) Jenjang Perawat Klinik 3 disingkat PK 3
4) Jenjang Perawat Klinik 4 disingkat PK 4

BAB IV
PERSYARATAN JENJANG KARIR

Pasal 1
Peningkatan ke jenjang karir yang lebih tinggi harus memenuhi
persyaratan tingkat pendidikan, pengalaman kerja klinik keperawatan
sesuai area kekhususan serta persyaratan kompetensi dan kewenangan
klinis yang telah ditentukan.

Pasal 3
Persyaratan Umum Penjenjangan Karir Perawat Klinik sebagai berikut:
a. memiliki STRP dan SIPP perawat yang masih berlaku
b. sehat jasmani dan rohani
c. berperilaku baik sesuai etik profesi keperawatan
d. portofolio core kompetensi (logbook, self asesmen)

Pasal 4
Persyaratan Khusus meliputi pendidikan formal, pengalaman kerja
klinis dan pendidikan berkelanjutan berbasis kompetensi (sertifikasi)
sesuai jenjang karir perawat klinik.

Pasal 5
Persyaratan Khusus Perawat Klinik I (PK I/ Novice):
a. Pendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 1 tahun
dan menjalani masa klinis level I selama 3 - 6 tahun.
b. Pendidikan Ners dengan pengalaman kerja ≥ 1 tahun dan menjalani
masa klinis level I selama 2 -4 tahun.
c. Perawat Klinis I harus mempunyai sertifikat pra klinis.

Pasal 6
Pra Perawat Klinis adalah perawat fresh graduate dengan pendidikan
DIII dan atau Ners dengan pengalaman kerja kurang dari 1 (satu) tahun.

Pasal 7
Pra Perawat Klinis berada dalam proses magang atau pembelajaran di
bawah bimbingan dan pengawasan perawat yang lebih berpengalaman
(preceptor).

Pasal 8
Persyaratan Khusus Perawat Klinis II (PK II/ Advance Beginner):
a. Pendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 4 tahun
dan menjalani masa klinis level II selama 6 - 9 tahun.
b. Pendidikan Ners dengan pengalaman kerja ≥ 3 tahun dan menjalani
masa klinis level II selama 4 - 7 tahun.
c. Perawat Klinis II harus mempunyai sertifikat PK I.

Pasal 7
Persyaratan Khusus Perawat Klinis III (PK III/ Competent):
a. Pendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 9 tahun
dan menjalani masa klinis level III selama 9 - 12 tahun.
b. Pendidikan Ners dengan pengalaman kerja ≥ 7 tahun dan menjalani
masa klinis level III selama 6 - 9 tahun.
c. Pendidikan Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja 0 tahun dan
menjalani masa klinis level III selama selama 2 - 4 tahun.
d. Perawat klinis III lulusan D-III Keperawatan dan Ners harus
mempunyai sertifikat PK II.

Pasal 8
Persyaratan Khusus Perawat Klinis IV (Proficient):
a. Pendidikan Ners dengan pengalaman kerja ≥ 13 tahun dan
menjalani masa klinis level IV selama 9 – 12 tahun.
b. Pendidikan Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja ≥ 2 tahun dan
dan menjalani masa klinis level IV selama 6 – 9 tahun.
c. Perawat Klinis IV harus mempunyai sertifikat PK III.

BAB V
KREDENSIAL PERAWAT

Pasal 1
Proses kredensial dilakukan untuk kenaikan level jenjang karir dengan
melakukan riview kompetensi dan kewenangan klinis yang dimiliki
perawat.

Pasal 2
Kredensial di Rumah Sakit Umum Amira bertumpu pada 3 (tiga) proses
inti:
1) Asessmen kompetensi, dikelola oleh Bidang Keperawatan meliputi
penerimaan berkas usulan, melaksanakan asesmen kompetensi dan
proses banding bila diperlukan serta menetapkan hasil asesmen
dengan mengeluarkan sertifikat jenjang Perawat Klinik.
2) Penetapan kewenangan klinis, dikelola oleh Komite Keperawatan
bersama mitra bestari dengan meriview self asessmen, logbook,
CPD dan portofolio lainnya.
3) Pemberian penugasan klinis oleh Direktur berdasarkan rekomendasi
dari Komite Keperawatan.

Pasal 3
Direktur menerbitkan kewenangan klinis secara periodik setiap 3 (tiga)
tahun melalui proses rekredensial dengan mengulang 3 (tiga) proses
inti.

BAB VI
KOMPETENSI PERAWAT KLINIS

Pasal 1
Kompetensi Perawat mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan
(soft dan hard skill).

Pasal 2
Kerangka kompetensi Perawat dikelompokkan dalam 5 (lima)
komponen kompetensi sebagai berikut:
1) Praktik berdasarkan Etik, Legal, dan Peka Budaya
2) Praktik Keperawatan Profesional
3) Kepemimpinan dan Manajemen
4) Pendidikan dan Penelitian
5) Pengembangan Kualitas Personal dan Profesional

Pasal 3
Kompetensi Perawat klinis I adalah kemampuan melakukan asuhan
keperawatan dasar dengan penekanan pada keterampilan teknis
keperawatan dibawah bimbingan. Kompetensi perawat klinis I terinci
sebagaimana terlampir dalam Peraturan.

Pasal 4
Kompetensi Perawat klinis II adalah kemampuan melakukan asuhan
keperawatan holistik pada klien secara mandiri dan mengelola
klien/sekelompok klien secara tim serta memperoleh bimbingan untuk
penanganan masalah lanjut/kompleks. Kompetensi perawat klinis II
terinci sebagaimana terlampir dalam Peraturan.

Pasal 5
Komponen Perawat Klinis III adalah kemampuan melakukan asuhan
keperawatan komprehensif pada area spesifik dan mengembangkan
pelayanan keperawatan berdasarkan bukti ilmiah dan melaksanakan
pembelajaran klinis. Kompetensi perawat klinis III terinci sebagaimana
terlampir dalam Peraturan.

Pasal 6
Komponen Perawat klinis IV adalah kemampuan melakukan asuhan
keperawatan pada masalah klien yang kompleks di area spesialistik
dengan pendekatan tata kelola klinis secara interdisiplin, multidisiplin,
melakukan riset untuk mengembangkan praktek keperawatan serta
mengembangkan pembelajaran klinis. Kompetensi perawat klinis IV
terinci sebagaimana terlampir dalam Peraturan.

BAB VII
RINCIAN KEWENANGAN KLINIS

Pasal 1
Kewenangan Klinis tenaga keperawatan adalah intervensi keperawatan
yang dilakukan oleh tenaga keperawatan berdasarkan area praktiknya.

Pasal 2
(1) Area Praktik Keperawatan di Rumah Sakit Umum Amira dibagi
menjadi 3 (tiga) area yang terdiri dari area Medikal Bedah, area
Anak dan area Kritis.
(2) Area Medikal Bedah meliputi Medikal Bedah, Medikal Bedah
Kamar Bedah dan Medikal Bedah Hemodialisa.

Pasal 3
Rincian Kewenangan Klinis tiap area atau kelompok fungsional
keperawatan sebagaimana terlampir dalam Peraturan ini.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 1
Pada saat Peraturan Direktur ini berlaku, Keputusan Direktur Rumah
Sakit Umum Amira Nomor 160 Tahun 2018 tentang Panduan
Kredensial Pada Rumah Sakit Umum Amira dan Nomor 161 Tahun
2018 tentang Panduan Jenjang Karir Profesional Perawat Pada Rumah
Sakit Umum Amira dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Pasal 2
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Purwakarta
Pada Tanggal : 1 Agustus 2022
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM AMIRA

LASTRI SWASTANITA
NIK 21062737
Lampiran : Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Amira
Nomor :
Tanggal :
Tentang :

BUKU PUTIH (WHITE PAPER) PERAWAT KLINIS


PADA RUMAH SAKIT UMUM AMIRA.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Pelayanan kesehatan di rumah sakit
terdiri dari berbagai jenis pelayanan seperti pelayanan medik, keperawatan dan
penunjang medik yang diberikan kepada pasien dalam bentuk upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
Rumah Sakit mempunyai fungsi penyelenggaraan pelayanan kesehatan, pendidikan
dan pelatihan sumber daya manusia, serta penyelenggaraan penelitian, pengembangan
dan penapisan teknologi bidang kesehatan. Dalam Pasal 63 Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan dinyatakan bahwa penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan dilakukan dengan pengendalian, pengobatan dan/atau perawatan serta
dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat
dipertanggung jawabkan kemanfaatan dan keamanannya. Pelaksanaan pengobatan dan
atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menata sistem pemberian kewenangan klinis (clinical privilege) pelayanan
keperawatan berbasis jenjang karier keperawatan profesional yang berbasis
kompetensi.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan untuk melaksanakan kredensialing dan asessmen kompetensi
perawat di Rumah Sakit Amira.
b. Adanya sistem kredensialing perawat sesuai dengan yang diamanatkan dalam
nursing staff by law dan hospital by law Rumah Sakit Umum Amira.
c. Meningkatkan motivasi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan yang
bermutu sesuai dengan jenjang karir yang jelas dan sesuai dengan kompetensi yang
dimilikinya.
d. Meningkatkan mutu SDM keperawatan dan memberikan rasa aman terhadap
perawat dan pasien dalam melakukan proses implementasi keperawatan.

C. Sistematika
Sistematika penyusunan buku putih ini sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Sistematika
BAB II KREDENSIAL DAN PENJENJANGAN KARIR PERAWAT RSU AMIRA
BAB III KOMPETENSI KLINIS PERAWAT RSU AMIRA
BAB IV DAFTAR KEWENANGAN KLINIS PERAWAT RSU AMIRA
BAB V PENUTUP
BAB II
KREDENSIAL DAN JENJANG KARIR PERAWAT
RUMAH SAKIT UMUM AMIRA

A. KREDENSIAL PERAWAT
Kredensial adalah proses verifikasi kompetensi seorang perawat yang selanjutnya
ditetapkan kewenangan klinis (clinical privilege) untuk melakukan tindakan keperawatan
sesuai dengan lingkup praktiknya. Proses kredensial adalah proses mereview,
memverifikasi dan mengevaluasi dokumen-dokumen. Proses kredensial menjamin
perawat memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien sesuai dengan standar praktek
profesional yang maksimal, proses ini mencakup verifikasi diri, evaluasi peer dan review
supervisor. Proses kredensial dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Setiap
kewenangan klinis tertentu yang dimiliki seorang perawat harus ditinjau secara berkala,
sesuai dengan perkembangan kompetensi perawat tersebut.
Proses kredensial perawat di RSU Amira adalah sebagai berikut:
1. Perawat yang bersangkutan mengumpulkan dokumen ijazah terakhir, sertifikat dan data
pendukung (STRP, SIPP aktif)
2. Mengisi formulir aplikasi kredensialing perawat.
3. Bidang Keperawatan memeriksa dokumen, melaksanakan asessmen kompetensi,
menerbitkan sertifikat kompetensi level PK dan selanjutnya disampaikan kepada Ketua
Komite Keperawatan.
4. Komite Keperawatan melalui Sekretariat Komite memeriksa dan memverifikasi semua
dokumen selanjutnya membuat surat penugasan kepada Subkomite Kredensial untuk
melakukan proses kredensialing terhadap perawat tersebut.
5. Sub komite keperawatan mengundang perawat untuk melakukan self asessmen dan
melakukan riview kompetensi.
6. Sub komite keperawatan mengundang mitra bestari, atau membentuk panitia Adhoc
untuk bersama-sama melakukan verifikasi dan evaluasi kompetensi.
7. Hasil riview dilaporkan kepada Ketua Komite dan selanjutnya dilakukan analisa,
setelah itu Ketua Komite memberikan surat rekomendasi kepada Direktur untuk
diterbitkannya Surat Penugasan Kerja Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis.

B. JENJANG KARIR PERAWAT KLINIK RUMAH SAKIT UMUM AMIRA


Pengembangan jenjang karir perawat di Rumah Sakit Umum Amira didasarkan
pada Pedoman Pengembangan Jenjang Karir Profesional yang diterbitkan oleh
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2017 tentang
Pengembangan Jenjang Karir Profesional Perawat Klinis (Tambahan Lembar Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1129).
Perawat Klinik (PK)
Perawat Klinik adalah perawat yang menjalankan fungsi asuhan keperawatan
individu secara langsung di rumah sakit meliputi rawat inap, rawat jalan, perawatan
intensiv, IGD, kamar bedah dan kamar bersalin.
Perawat Klinik memiliki 5 (lima) tingkatan jenjang karir (PK I - PK V). Untuk
meningkatkan ke jenjang karir yang lebih tinggi perawat klinik harus memenuhi
persyaratan tingkat pendidikan, pengalaman kerja klinik keperawatan sesuai area
kekhususan serta persyaratan kompetensi dan kewenangan klinis yang telah ditentukan.
Pengalaman kerja adalah jumlah pengalaman kerja di Rumah Sakit Umum Amira
(dengan bobot 100%) ditambah masa kerja diluar Rumah Sakit Umum Amira (dengan
bobot 50%).
Adapun Persyaratan Umum untuk Penjenjangan Karir Perawat Klinik sebagai berikut:
a. Memiliki STRP dan SIPP perawat yang masih berlaku
b. Sehat jasmani dan rohani
c. Berperilaku baik sesuai etik profesi keperawatan
d. Portofolio core kompetensi (logbook, self assesmen)
Adapun Persyaratan Khusus meliputi pendidikan formal, pengalaman kerja klinis dan
pendidikan berkelanjutan berbasis kompetensi (sertifikasi) sesuai jenjang karir
perawat klinik, sebagai berikut:
a. Perawat Klinis I (PK I)
Perawat Klinis I (Novice) adalah jenjang perawat klinik dengan kemampuan
melakukan asuhan keperawatan dasar dengan penekanan pada ketrampilan teknis
keperawatan dibawah bimbingan, dengan persyaratan :
Pendidikan Pengalaman Kerja Masa Klinis Level I
D III Keperawatan ≥ 1 tahun 3 - 6 tahun
Ners ≥ 1 tahun 2 – 4 tahun
Sertifikasi Sertifikat Pra Klinis;
Sertifikat Orientasi Umum;
Sertifikat Pelatihan Internal (CPD) antara lain:
Keterampilan Teknis, Caring dan Etika Profesi,
Komunikasi Teraupetik, Mutu dan Keselamatan,
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi,
Keperawatan Gawat Darurat Dasar, Keperawatan
Bencana Basic, Sistem Informasi Keperawatan;
Sertifikat pelatihan/ seminar selama menjalani masa
klinis sebesar 5 SKP/ tahun.

Untuk perawat fresh graduate dengan pendidikan DIII dan atau Ners dengan
pengalaman kerja kurang dari 1 tahun dikategorikan sebagai jenjang Pra Perawat
Klinis (Pra PK). Pra Perawat Klinis berada dalam proses magang atau pembelajaran
di bawah bimbingan dan pengawasan perawat yang lebih berpengalaman
(preceptor) dalam rangka meningkatkan pengetahuan, menguasai ketrampilan atau
keahlian tertentu. Magang memberikan kesempatan kepada perawat untuk
beradaptasi dengan lingkungan kerja dan mengurangi shock realita.
Perawat Pra PK belum mendapatkan Kewenangan Klinis, adapun dalam
melakukan tindakan sesuai dengan instruksi dan supervisi dari penanggung jawab
lapangan.

b. Perawat Klinis II (PK II)


Perawat klinis II (Advance Beginner) adalah jenjang perawat klinik dengan
kemampuan melakukan asuhan keperawatan holistik pada klien secara mandiri
dan mengelola klien secara tim serta memperoleh bimbingan untuk penanganan
masalah lanjut/ kompleks di area praktik keperawatan, dengan persyaratan sebagai
berikut:
Pendidikan Pengalaman Kerja Masa Klinis Level II
D III Keperawatan ≥ 4 tahun 6 - 9 tahun
Ners ≥ 3 tahun 4 – 7 tahun
Sertifikasi Sertifikat PK I;
Sertifikat Pelatihan Internal (CPD) antara lain:
Asuhan Keperawatan Umum, Pengelolaan Asuhan
keperawatan dalam tim, Kerja Tim Keperawatan,
Preceptorship, Pendidikan Kesehatan;
Praktik berbasis bukti (study kasus);
Diskusi Refleksi Kasus;
Metodologi Riset Dasar (Deskriptif dan Survey);
Sertifikat pelatihan/ seminar (internal/ eksternal)
selama menjalani masa klinis sebesar 5 SKP/ tahun

c. Perawat Klinis III (PK III)


Perawat klinis III (competent) adalah jenjang perawat klinik dengan kemampuan
melakukan asuhan keperawatan komprehensif pada area spesifik dan
mengelola unit keperawatan serta mengembangkan pelayanan keperawatan
berdasarkan bukti ilmiah dan melaksanakan pembelajaran klinis, dengan
persyaratan sebagai berikut:
Pendidikan Pengalaman Kerja Masa Klinis Level III
D III Keperawatan ≥ 10 tahun 9 - 12 tahun; s/d masa pensiun
Ners ≥ 7 tahun 6 – 9 tahun
Ners Spesialis I 0 tahun 2 – 4 tahun
Sertifikasi Sertifikat PK II;
Sertifikat Pelatihan Teknikal I: Keperawatan Gawat
Darurat Intermediate, Keperawatan Bencana Advance,
Keperawatan Kritis Basic);
Pelatihan terkait Asuhan Keperawatan pada Area
Spesifik, Pengelolaan Asuhan di Ruangan, Asuhan
melalui evidence based practice;
Audit Asuhan Keperawatan;
Metode mencari akar masalah/RCA;
Manajemen Risiko terkait asuhan keperawatan;
Manajemen Konflik;
Kolaborasi intra dan interdisiplin;
Menyusun satuan pengajaran Pendidikan Kesehatan;
Metodologi Riset lanjutan (Analitik dan Differensial);
Sertifikat pelatihan/ seminar selama menjalani masa
klinis sebesar 5 SKP/ tahun

d. Perawat Klinis IV (PK IV)


Perawat klinis IV (Proficient) adalah jenjang perawat klinis dengan kemampuan
melakukan asuhan keperawatan pada masalah klien yang kompleks di area
spesialistik dengan pendekatan tata kelola klinis secara interdisiplin,
multidisiplin, melakukan riset untuk mengembangkan praktik keperawatan
serta mengembangkan pembelajaran klinis, dengan persyaratan sebagai berikut:
Pendidikan Pengalaman Kerja Masa Klinis Level IV
Ners ≥ 13 tahun 9 - 12 tahun
Ners Spesialis I 0 tahun 6 – 9 tahun
Sertifikasi Sertifikat PK III;
Sertifikat Pelatihan Teknikal II: Keperawatan Gawat
Darurat Advance, Keperawatan Kritis Advance;
Pelatihan Asuhan Keperawatan Spesialistik;
Keterampilan klinis spesialis;
Case manajer;
Metodologi pendidikan kesehatan sasaran
kelompok / masyarakat dan klien dengan
masalah kesehatan kompleks;
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA);
Praktik Berbasis Bukti Lanjutan, Teknik Penyusunan
Jurnal.
BAB III
KOMPETENSI KLINIS PERAWAT
RUMAH SAKIT UMUM AMIRA

Ilmu Keperawatan merupakan sintesis dari ilmu biomedik, psikologi, sosial, perilaku,
antropologi, dan budaya. Asuhan Keperawatan yang berkualitas memiliki standar
kompetensi. Kompetensi Perawat mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan (soft dan
hard skill). Kerangka kompetensi Perawat dikelompokkan dalam 5 (lima) area/ komponen
kompetensi. Area ini sesuai dengan 5 (lima) domains of the ASEAN Nursing Common Core
Competencies sebagai berikut:
1) Praktik berdasarkan Etik, Legal, dan Peka Budaya
2) Praktik Keperawatan Profesional
3) Kepemimpinan dan Manajemen
4) Pendidikan dan Penelitian
5) Pengembangan Kualitas Personal dan Profesional
Penyusunan kompetensi Perawat Klinik utamanya didasarkan pada tiga ranah kompetensi
yang mencakup komponen:
A. Praktik Keperawatan Berdasarkan Etik, Legal, dan Peka Budaya
Perawat mampu melakukan Praktik Keperawatan berdasarkan praktik etik, legal, dan
peka budaya sebagai berikut:
1) Praktik Keperawatan Berdasarkan Etik:
a. Memahami konsep etik, norma, agama, budaya, hak asasi manusia dalam
Pelayanan Keperawatan.
b. Menghargai perbedaan latar belakang agama, budaya, dan sosial antara
Klien dengan Perawat.
c. Memprioritaskan kepentingan Klien dalam pemberian Pelayanan Keperawatan.
d. Menjaga hak privasi Klien.
e. Menjaga rahasia Klien yang diperoleh karena hubungan terapeutik.
f. Menjaga kesehatan diri Perawat sehingga tidak berdampak kepada Klien.
g. Menghindari konflik kepentingan dengan Klien dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
h. Menunjukkan sikap empati dan kepedulian (caring) dalam pemberian
Pelayanan Keperawatan.
i. Menjaga dan membangun hubungan profesional sesama Perawat dan dengan
profesi lain untuk Pelayanan Keperawatan bermutu.
k. Melindungi Klien dari pelayanan kesehatan yang tidak bermutu.
l. Berpartisipasi aktif dalam pengembangan keprofesian untuk menjaga kualitas
Pelayanan Keperawatan.
2). Praktik Keperawatan Berdasarkan Legal:
a. Memahami ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan dan Keperawatan.
b. Melakukan Praktik Keperawatan profesional sesuai dengan peraturan
perundangan-undangan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan dan
Keperawatan.
c. Menunjukkan sikap sadar hukum dalam pelayanan kesehatan dan Keperawatan
3). Praktik Keperawatan Berdasarkan Peka Budaya:
a. Menggunakan pendekatan budaya untuk meningkatkan mutu pemberian
Pelayanan Keperawatan.
b . Mendorong kemandirian masyarakat dengan basis budaya setempat
untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.

B. Praktik Keperawatan Profesional


Perawat mampu melakukan praktik keperawatan secara profesional berdasarkan
keilmuan Keperawatan:
1) Menerapkan ilmu biomedik, ilmu humaniora, ilmu Keperawatan, dan ilmu
kesehatan masyarakat yang terkini untuk mengelola masalah Keperawatan secara
holistik, terpadu, dan kontinum meliputi:
a. Pelayanan promosi kesehatan untuk individu, keluarga, kelompok,
komunitas, dan masyarakat.
b. Pencegahan masalah kesehatan umum dan khusus untuk individu, keluarga,
kelompok, komunitas, dan masyarakat.
c. Perumusan Diagnosis Keperawatan dan analisis masalah Keperawatan
sesuai dengan standar Praktik Keperawatan
d. Sebagai landasan untuk penyusunan rencana intervensi dan evaluasi
hasil Asuhan Keperawatan.
e. Intervensi Keperawatan sesuai masalah dan Diagnosis Keperawatan
pada seluruh tatanan pelayanan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan primer,
sekunder, tersier, dan khusus.
f. Pelayanan pemulihan kesehatan individu, keluarga, kelompok, komunitas,
dan masyarakat untuk tercapainya derajat kesehatan yang lebih baik.
2) Memahami standar mutu yang digunakan dalam Pelayanan Keperawatan
untuk melindungi Klien dalam pemenuhan kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan,
meliputi:
a. Rumusan masukan, proses, dan luaran dalam pemberian Pelayanan
Keperawatan untuk individu, keluarga, kelompok, komunitas, dan masyarakat.
b. Mampu beradaptasi dengan ketersediaan sumber daya tanpa
mengorbankan mutu Pelayanan Keperawatan untuk individu, keluarga,
kelompok, komunitas, dan masyarakat.

C. Pengembangan Kualitas Personal dan Profesional


Perawat mampu melakukan pengembangan kualitas praktik personal dan
profesional dalam bidang Keperawatan:
1) Menyadari kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kompetensi Keperawatan melalui program pengembangan keprofesian
berkelanjutan.
2) Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang
Keperawatan untuk menunjang mutu Pelayanan Keperawatan

Adapun penjabaran kompetensi tiap level perawat klinik sebagai berikut:


a. Kompetensi Perawat Klinis I
1) Melakukan asuhan keperawatan (pengkajian, menetapkan diagnosis keperawatan,
menetapkan intervensi dan melaksanakan tindakan keperawatan serta evaluasi)
dengan lingkup keterampilan teknik dasar.
2) Menerapkan prinsip etik, legal, dan peka budaya dalam asuhan keperawatan.
3) Melakukan komunikasi terapeutik di dalam asuhan keperawatan.
4) Menerapkan caring dalam keperawatan.
5) Menerapkan prinsip keselamatan klien.
6) Menerapkan prinsip Pengendalian dan Pencegahan Infeksi.
7) Melakukan kerjasama tim dalam asuhan keperawatan.
8) Menerapkan prinsip mutu dalam tindakan keperawatan.
9) Melakukan proses edukasi kesehatan pada klien terkait dengan kebutuhan dasar.
10) Mengumpulkan data kuantitatif untuk kegiatan pembuatan laporan kasus klien.
11) Mengumpulkan data riset sebagai anggota tim penelitian.
12) Menunjukkan sikap memperlakukan klien tanpa membedakan suku, agama, ras dan
antar golongan.
13) Menunjukkan sikap pengharapan dan keyakinan terhadap pasien.
14) Menunjukkan hubungan saling percaya dengan klien dan keluarga.
15) Menunjukkan sikap asertif.
16) Menunjukkan sikap empati.
17) Menunjukkan sikap etik.
18) Menunjukkan kepatuhan terhadap penerapan standar dan pedoman keperawatan.
19) Menunjukkan tanggung jawab terhadap penerapan asuhan keperawatan sesuai
kewenangannya.
20) Menunjukkan sikap kerja yang efektif dan efisien dalam pengelolaan klien.
21) Menunjukkan sikap saling percaya dan menghargai antara anggota tim dalam
pengelolaan asuhan keperawatan.

b. Kompetensi Perawat Klinis II


1) Melakukan asuhan keperawatan dengan tahapan dan pendekatan proses
keperawatan pada klien dengan tingkat ketergantungan partial dan total care.
2) Menerapkan prinsip kepemimpinan dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
3) Menerapkan konsep pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien.
4) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien untuk menentukan intervensi
keperawatan.
5) Menetapkan jenis intervensi keperawatan sesuai tingkat ketergantungan klien.
6) Menerapkan prinsip etik, legal, dan peka budaya dalam pemberian asuhan
keperawatan.
7) Menggunakan komunikasi terapeutik yang sesuai dengan karakteristik dan masalah
klien.
8) Menerapkan caring yang sesuai dengan karakteristik dan masalah klien.
9) Melakukan kajian insiden keselamatan klien dan manajemen risiko klinis.
10) Melakukan kajian terhadap kejadian dan risiko infeksi pada klien.
11) Melakukan kerjasama antar tim.
12) Menerapkan pengendalian mutu dengan satu metoda tertentu sesuai kebijakan
rumah sakit setempat.
13) Mengimplementasikan pengendalian mutu asuhan keperawatan.
14) Merumuskan kebutuhan belajar klien dan keluarga secara holistik sesuai dengan
masalah kesehatan klien.
15) Menyusun rancangan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar klien dan
keluarga.
16) Melakukan proses edukasi kesehatan pada klien dan keluarga.
17) Mengevaluasi ketercapaian edukasi kesehatan dan rencana tindak lanjut.
18) Melaksanakan preceptorsip pada tenaga perawat di bawah bimbingannya dan
praktikan.
19) Melakukan diskusi refleksi kasus untuk meningkatkan kualitas pemberian asuhan
keperawatan.
20) Menggunakan hasil penelitian dalam pemberian asuhan keperawatan.
21) Membantu pelaksanaan riset keperawatan deskriptif.
22) Melakukan survey keperawatan.
23) Menunjukkan sikap memperlakukan klien tanpa membedakan suku, agama, ras dan
antar golongan.
24) Menunjukkan sikap pengharapan dan keyakinan terhadap pasien.
25) Menunjukkan hubungan saling percaya dengan klien dan keluarga.
26) Menunjukkan sikap asertif.
27) Menunjukkan sikap empati.
28) Menunjukkan sikap etik.
29) Menunjukkan kepatuhan terhadap penerapan standar dan pedoman keperawatan.
30) Menunjukkan tanggung jawab terhadap penerapan asuhan keperawatan sesuai
kewenangannya.
31) Menunjukkan sikap kerja yang efektif dan efisien dalam pengelolaan klien.
32) Menunjukkan sikap saling percaya dan menghargai antar anggota tim dalam
pengelolaan asuhan keperawatan.

c. Kompetensi Perawat Klinis III


1) Melakukan pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan tingkat ketergantung
partial dan total dengan masalah kompleks di area keperawatan spesifik.
2) Menerapkan filosofi dasar keperawatan pada area keperawatan spesifik.
3) Menerapkan penyelesaian dan pengambilan keputusan masalah etik, legal dalam
asuhan keperawatan di unit keperawatan.
4) Menetapkan jenis intervensi keperawatan sesuai tingkat ketergantungan klien pada
lingkup area spesifik.
5) Menerapkan prinsip kepemimpinan dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
6) Menerapkan konsep pengelolaan asuhan keperawatan pada unit ruang rawat.
7) Menggunakan metode penugasan yang sesuai dalam pengelolaan asuhan
keperawatan di unit ruang rawat.
8) Menetapkan masalah mutu asuhan keperawatan berdasarkan kajian standar dan
kebijakan mutu.
9) Melaksanakan analisis akar masalah (RCA) dan membuat grading risiko terhadap
masalah klinis.
10) Mengidentifikasi kebutuhan belajar klien dan keluarga secara holistik sesuai
dengan masalah kesehatan klien di area spesifik.
11) Mengidentifikasi dan memilih sumber-sumber yang tersedia untuk edukasi
kesehatan pada area spesifik.
12) Melakukan tahapan penyelesaian masalah etik, legal dalam asuhan keperawatan
13) Menggunakan komunikasi terapeutik yang sesuai dengan karakteristik dan masalah
klien dan keluarga pada area spesifik.
14) Menerapkan caring yang sesuai dengan karakteristik dan masalah klien di area
spesifik.
15) Menerapkan prinsip kerjasama interdisiplin.
16) Melaksanakan pengendalian mutu asuhan keperawatan di unit.
17) Menyusun rancangan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar klien dan
keluarga pada area spesifik
18) Melakukan proses edukasi kesehatan pada klien dan keluarga pada area spesifik.
19) Mengevaluasi ketercapaian edukasi kesehatan pada area spesifik dan rencana tindak
lanjut.
20) Melaksanakan preceptorship dan mentorship pada area spesifik.
21) Menginterpretasi hasil penelitian dalam pemberian asuhan keperawatan pada area
spesifik
22) Menunjukkan hubungan saling percaya dengan klien dan keluarga.
23) Menunjukkan sikap asertif.
24) Menunjukkan sikap etik.
25) Menunjukkan sikap empati.
26) Menunjukkan kepatuhan terhadap penerapan standar dan pedoman keperawatan.
27) Menunjukkan tanggung jawab terhadap penerapan asuhan keperawatan sesuai
kewenangannya.
28) Menunjukkan sikap kerja yang efektif dan efisien dalam pengelolaan klien.
29) Menunjukkan sikap saling percaya dan menghargai antara anggota tim dalam
pengelolaan asuhan keperawatan.

d. Kompetensi Perawat Kinis IV


1) Melakukan pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan tingkat
ketergantung total dengan masalah kompleks di area spesialistik.
2) Menetapkan jenis intervensi keperawatan pada lingkup masalah klien yang
kompleks di area spesialistik.
3) Menerapkan tata kelola klinis dalam pelayanan keperawatan.
4) Melakukan evaluasi efektifitas metode penugasan yang sesuai dalam pengelolaan
asuhan keperawatan di unit.
5) Merumuskan indikator keberhasilan intervensi keperawatan.
6) Menetapkan pengelolaan asuhan klien dengan masalah kompleks pada area
spesialistik.
7) Menetapkan upaya perbaikan mutu.
8) Melakukan tahapan penyelesaian masalah etik, legal dalam asuhan keperawatan
dalam berbagai lingkup pelayanan keperawatan.
9) Menggunakan komunikasi terapeutik yang sesuai dengan karakteristik klien
dengan masalah kompleks di area spesialistik.
10) Menerapkan prinsip caring yang sesuai dengan karakteristik dan masalah klien
dengan kasus spesialistik.
11) Melaksanakan risiko klinis menggunakan pendekatan Healthcare Failure Mode
& Effect Analysis atau Analisis Efek & Mode Kegagalan di Pelayanan Kesehatan
(HFMEA).
12) Menerapkan prinsip kerjasama secara interdisiplin/interprofesional.
13) Melakukan upaya perbaikan mutu asuhan keperawatan dengan memberdayakan
sumber terkait.
14) Melakukan pengendalian mutu asuhan keperawatan di beberapa unit.
15) Menyusun rancangan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar klien dan
keluarga pada area spesialistik.
16) Melakukan proses edukasi kesehatan pada klien dan keluarga pada area
spesialistik.
17) Mengevaluasi ketercapaian edukasi kesehatan pada area spesialistik dan rencana
tindak lanjut.
18) Melaksanakan preceptorship dan mentorship pada area spesialistik.
19) Menganalisis hasil penelitian dalam pemberian asuhan keperawatan pada area
spesialistik.
20) Menggunakan hasil penelitian dalam pemberian asuhan keperawatan pada area
spesialistik.
21) Menunjukkan sikap memperlakukan klien tanpa membedakan suku, agama, ras
dan antar golongan.
22) Menunjukkan sikap pengharapan dan keyakinan terhadap pasien.
23) Menunjukkan hubungan saling percaya dengan klien dan keluarga.
24) Menunjukkan sikap asertif.
25) Menunjukkan sikap empati.
26) Menunjukkan sikap etik.
27) Menunjukkan kepatuhan terhadap penerapan standar dan pedoman keperawatan.
28) Menunjukkan tanggung jawab terhadap penerapan asuhan keperawatan sesuai
kewenangannya.
29) Menunjukkan sikap kerja yang efektif dan efisien dalam pengelolaan klien.
30) Menunjukkan sikap saling percaya dan menghargai antara anggota tim dalam
pengelolaan asuhan keperawatan.

Kompetensi yang dicantumkan pada tiap PK merupakan kompetensi mandiri dimana


perawat tersebut mempunyai kewenangan klinis untuk melakukan tindakan. Pada situasi
tertentu perawat dapat melakukan tindakan yang bukan merupakan kompetensi dan
kewenangannya dengan bimbingan penuh atau terbatas oleh perawat yang memiliki
kompetensi lebih tinggi dan memiliki kewenangan untuk tindakan tersebut.
Kompetensi perawat klinik dalam pedoman ini merupakan kompetensi pokok untuk
setiap tingkat perawat klinik. Pembagian area kompetensi perawat klinis didasarkan pada
kekhususan pelayanan keperawatan sesuai dengan area atau KFK (Kelompok Fungsional
Keperawatan) dimana perawat tersebut bertugas, yaitu:
1. KFK Medikal Bedah yang terdiri dari perawatan bedah, perawatan dewasa (penyakit
dalam, neurologi, paru, kulit kelamin, dan jantung), perawatan isolasi, rawat jalan,
haemodialisa dan kamar bedah
2. KFK Anak terdiri dari perawatan anak dan perawatan perinatologi.
3. KFK Kritis terdiri dari perawatan gawat darurat dan perawatan intensif
BAB IV
DAFTAR KEWENANGAN KLINIS PERAWAT
RUMAH SAKIT UMUM AMIRA

Kewenangan Klinis tenaga keperawatan adalah uraian intervensi keperawatan yang


dilakukan oleh tenaga keperawatan berdasarkan area praktiknya. Dalam profesi tenaga
keperawatan dikenal tindakan yang bersifat mandiri dan tindakan yang bersifat delegasi.
Tindakan yang bersifat mandiri merupakan kompetensi utama dari profesi tenaga
keperawatan yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan. Tindakan yang bersifat
mandiri ini merupakan kewenangan yang melekat dan menjadi tanggung jawab penuh dari
tenaga keperawatan. Kewenangan tenaga keperawatan untuk melakukan tindakan medik
merupakan tindakan yang bersifat delegasi yang memerlukan kewenangan klinis tertentu.
Tindakan medik yang bersifat delegasi, tetap menjadi tanggung jawab tenaga medis yang
memberikan delegasi.
Area Praktik Keperawatan di RSU Amira dibagi menjadi 3 (tiga) area/ Kelompok
Fungsional Keperawatan (KFK) yang terdiri dari area Medikal Bedah, area Anak dan area
Kritis. Adapun Area Medikal Bedah meliputi KFK Medikal Bedah (Perawatan Dewasa,
Perawatan Bedah, Perawatan Isolasi dan Rawat Jalan), KFK Kamar Bedah dan KFK
Hemodialisa. Area Anak meliputi KFK Anak dan Perinatologi, sedangkan KFK Kritis
meliputi IGD dan perawatan kritis.
A. Daftar Kewenangan Klinis Area Medikal Bedah
1. KFK Medikal Bedah: General
a. Janjang Karir: Perawat Klinik I (PK I) Medikal Bedah
No Kewenangan Klinis Karakteristik
1. Asessmen Awal Keperawatan lingkup keterampilan
teknik dasar:
1. Melakukan wawancara/ anamnesa keluhan utama dan
riwayat kesehatan Mandiri
2. Mengobservasi tanda-tanda vital
3. Menilai tingkat kesadaran GCS
4. Melakukan skrining risiko jatuh
5. Melakukan pemeriksaan fisik
2. Menetapkan diagnosa keperawatan Mandiri
3. Membuat rencana asuhan keperawatan lingkup teknik Mandiri
dasar
4. Melaksanakan tindakan keperawatan, dengan prinsip:
1. Menghormati hak pasien dan keluarga:
1) Perlindungan terhadap privasi pasien
2) Perlindungan terhadap harta benda milik pasien
3) Perlindungan terhadap kekerasan fisik
4) Perlindungan terhadap kelompok berisiko
5) Perlindungan terhadap kerahasiaan informasi
Mandiri
tentang pasien
6) Pemberian informasi pelayanan keperawatan
kepada pasien dan keluarga
7) Penerapan komunikasi terapeutik
2. Menjaga keselamatan pasien:
1) Pelaksanaan identifikasi pasien
2) Pemasangan gelang identitas pasien
3) Pencegahan jatuh
3. Melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit:
1) Melakukan kebersihan tangan
2) Pembersihan termometer
3) Penggunaan APD
4) Dekontaminasi alat/ instrumen habis pakai
5) Membuang sampah infeksius, non infeksius, linen
basah/kotor dan limbah tajam
5. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan Mandiri
6. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan Mandiri
7. Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
a. Edukasi latihan napas
b. Edukasi pengaturan posisi
c. Edukasi teknik batuk efektif
d. Latihan batuk efektif
e. Latihan pernapasan Mandiri
f. Pemantauan saturasi oksigen
g. Pemberian oksigen dengan masker wajah
h. Pemberian oksigen dalam nasal kanul
i. Pencegahan aspirasi
j. Pengambilan sampel darah kapiler
k. Pengambilan sample darah vena
b.
c.
b.Janjang Karir: Perawat Klinik II (PK II) Medikal Bedah
No Kewenangan Klinis Karakteristik
1. Asessmen Keperawatan holistik pada pasien dengan tingkat
ketergantuangan partial atau total care Mandiri
2. Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Dukungan ventilasi dengan bag-valve-mask
2. Edukasi ketidakseimbangan asam-basa
3. Fisioterapi dada
4. Latihan pursed-lip breathing Mandiri
5. Pemantauan hasil AGD
6. Pemantauan respirasi
7. Pemantauan tanda dan gejala gagal napas
8. Pemantauan tanda dan gejala hipoksia (gelisah, agitasi,
penurunan kesadaran)
9. Pemantauan tanda-tanda hiperventilasi
10. Pemasangan jalan napas buatan (OPA; NPA)
11. Pembebasan jalan napas (head tilt, chin lift, jaw trust, in
line)
12. Pemberian obat inhalasi
13. Pemberian obat nasal
14. Penghisapan jalan napas (suctioning)
15. Perawatan hidung
16. Perawatan selang dada (WSD)
17. Perawatan trakheostomi
18. Skrining tuberkulosis
2. Asuhan keperawatan dengan gangguan sirkulasi:
1. Interpretasi EKG
2. Pemantauan CRT
3. Pemantauan CVP
4. Pemantauan hasil pemeriksaan laboratorium
5. Pemantauan MAP
6. Pemantauan perubahan pulsasi ekstremitas Mandiri
7. Pemantauan tanda dan gejala perdarahan
8. Pemasangan monitor jantung
9. Pemberian produk darah : trobosit, wash red cell
10. Pengaktifan code blue
11. Penggunaan syringe pump
12. Perawatan akses vena sentral
3. Asuhan keperawatan dengan gangguan nutrisi dan cairan:
1. Deteksi dini status gizi
2. Edukasi aktivitas/ latihan fisik saat glukosa darah tinggi
3. Edukasi diet
4. Edukasi pencegahan hiperglikemia
5. Edukasi pencegahan hipoglikemi
6. Edukasi pemantauan glukosa darah
Mandiri
7. Edukasi nutrisi parenteral
8. Identifikasi pemberian nutrisi parenteral
9. Pemantauan akses intravena terhadap flebitis dan
infiltrasi
10.Pemantauan kadar elektrolit
11.Pemantauan tanda gejala hiperglikemi
12.Pemantauan tanda gejala hipervolemi
13.Pemantauan tanda gejala hipoglikemi
14.Pemantauan tanda gejala hipovolemi
15.Pemberian nutrisi parenteral
16.Penggunaan infusion pump
17.Promosi berat badan
18.Perawatan resusitasi cairan
4. Asuhan keperawatan dengan gangguan eliminasi:
1. Edukasi konstipasi
2. Edukasi latihan berkemih (bladder training)
3. Edukasi toilet training
4. Edukasi rangsangan berkemih
Mandiri
5. Fasilitasi berkemih yang teratur
6. Pemantauan tingkat distensi kandung kemih
7. Pemberian obat suppositoria uretra
8. Pengambilan sample urine tengah (midstream) atau
kultur
9. Pengosongan kandung kemih
10. Perawatan inkontinensia fekal
11. Perawatan inkontinensia urine
5. Asuhan keperawatan dengan gangguan istirahat:
1. Edukasi pencegahan osteoporosis
2. Edukasi penggunaan alat bantu
3. Kolaborasi dengan fisioterapis Mandiri
4. Kolaborasi dengan terapis okupasi
5. Promosi kepatuhan program latihan
6. Rujukan ke unit rehabilitasi
6. Asuhan keperawatan dengan gangguan neurosensori:
1. Irigasi telinga
2. Kolaborasi dengan terapis okupasi
3. Kolaborasi pemberian pelunak tinja
4. Pemantauan hiperrefleksia
Mandiri
5. Pemantauan kejang berulang
6. Pemantauan parastesia
7. Pemantauan Skala Koma Glasgow
8. Pemantauan tekanan intra kranial
9. Pemantauan tingkat delirium
10.Pemantauan tingkat kesadaran
11.Pemantauan tingkat orientasi
12. Pemantauan perubahan sensasi
13. Pencegahan kejang
14. Pencegahan manuver valsava
15. Pencegahan peningkatan tekanan intrakranial
16. Penurunan pemicu disrefleksia
17. Reorientasi pasca kejang
18. Stimulasi taktil
19. Stimulasi verbal
20. Pembersihan serumen
7. Asuhan Keperawatan dengan kebutuhan aman nyaman:
1. Edukasi manajemen nyeri Mandiri
2. Pemberian latihan otogenik
3. Pemberian teknik imajinasi terbimbing
4. Pemberian terapi musik Mandiri
5. Penyusunan jadwal aktivitas dan istirahat harian
6. Identifikasi faktor risiko kecelakaan kerja
7. Identifikasi faktor risiko masalah kesehatan
8. Identifikasi penggunaan obat
9. Identifikasi reaksi alergi
10. Identifikasi tanda dan gejala overdosis
11. Pemantauan efek samping obat
12. Pemantauan integritas kulit
13. Pemantauan kepatuhan minum obat
14. Pemantauan risiko bunuh diri
15. Pemberian imunisasi/ vaksin
16. Pemberian informed consent tindakan
17. Pencegahan cedera
18. Pencegahan infeksi
20. Pencegahan jatuh
21. Pencegahan perilaku kekerasan
22. Pengendalian infeksi
23. Perawatan luka
24. Perawatan luka bakar
26. Perawatan sirkumsisi
27. Penjahitan luka
28. Perawatan pre operasi
29. Perawatan pasca operasi
30. Triase
8. Asuhan keperawatan dengan gangguan integritas ego:
1. Dukungan koping keluarga
2. Dukungan memaafkan
3. Dukungan perlindungan penganiayaan
4. Dukungan proses berduka Mandiri
5. Edukasi keterampilan koping
6. Edukasi pemantauan mood secara mandiri
7. Edukasi penanganan gangguan mood
8. Edukasi pengenalan pemicu gangguan mood
9. Edukasi teknik distraksi
10. Pencegahan penyalahgunaan zat
11. Perbaikan kesalahan konsepsi dan tidak
menyalahkan orang lain
12. Promosi kesadaran diri
13. Promosi koping
14. Promosi sistem pendukung
15. Reduksi ansietas
16. Skrining penyalahgunaan zat
9. Merumuskan kebutuhan belajar klien dan keluarga secara
holistik sesuai dengan masalah kesehatan klien:
1. Bimbingan antisipatif
2. Edukasi program pengobatan Mandiri
3. Edukasi program perawatan
4. Edukasi prosedur/ tindakan
5. Perencanaan pulang
6. Promosi kepatuhan program pengobatan
7. Promosi kepatuhan program perawatan
8. Promosi literasi kesehatan
9. Edukasi efek samping obat
10. Edukasi pencegahan infeksi
11. Edukasi imunisasi/ vaksin
12. Edukasi pencegahan jatuh
13. Edukasi pencegahan luka tekan
14. Edukasi preoperatif

c. Jenjang Karir:Perawat Klinik III Medikal Bedah


No Kewenangan Klinis Karakteristik
1 Melakukan pemberian asuhan keperawatan pada klien
dengan tingkat ketergantung partial dan total dengan Mandiri
masalah kompleks di area keperawatan spesifik
2 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen/ Asuhan
keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Pemantauan ketidakseimbangan asam-basa
2. Pemberian oksigen dengan masker reabrething atau non Mandiri
reabreathing
3. Pengambilan sample darah arteri
4. Pengeluaran sumbatan padat dengan forcep McGill
3 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan sirkulasi darah/ Asuhan
keperawatan dengan gangguan sirkulasi: Mandiri
Pemasangan torniket pneumatik
4 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan/
Asuhan keperawatan dengan gangguan nutrisi dan cairan:
Pemberian edukasi tentang prosedur hemodialiss Mandiri
5 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan neurosensori/ Asuhan
keperawatan dengan gangguan neurosensori:
1. Pemantauan skala GCS Mandiri
2. Pemantauan tekanan intrakranial
6 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan aman nyaman:
1. Pemantauan efek samping terapi radiasi
2. Dukungan pemeliharaan rumah Mandiri
3. Identifikasi risiko keamanan
4. Pencegahan bunuh diri
5. Triase bencana
7 Asuhan keperawatan dengan gangguan integritas ego:
1. Dukungan emosional
2. Dukungan kelompok
3. Dukungan memaafkan
4. Dukungan pelaksanaan ibadah
5. Dukungan pengambilan keputusan
6. Dukungan pengungkapan kebutuhan
Mandiri
7. Dukungan pengungkapan perasaan
8. Dukungan perasaan bersalah
9. Dukungan perkembangan spiritual
10. Edukasi keterampilan pencegahan kekambuhan
11. Edukasi pengenalan pemicu gangguan mood
12. Edukasi teknik distraksi
13. Mediasi konflik
14. Pemantauan fungsi kognitif (konsentrasi, memori,
kemampuan mengambil keputusan)
15. Pemantauan tanda dan gejala intoksikasi
16. Perawatan demensia
17. Perbaikan kesalahan konsepsi dan tidak menyalahkan
orang lain
18. Promosi kesadaran diri
19. Promosi koping
20. Promosi sistem pendukung
21. Reduksi ansietas
22. Skrining penggunaan zat

d.Jenjang Karir: Perawat Klinik IV Medikal Bedah


No Kewenangan Klinis Karakteristik
1. Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan Mandiri
keperawatan
2. Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Pemasangan jalan napas buatan Mandiri
2. Pemberian obat intrapleura
3. Asuhan keperawatan dengan gangguan sirkulasi:
1. Pemberian obat intraseous Mandiri
2. Pemberian devibrilasi
3. Rehabilitasi jantung
4. Asuhan keperawatan dengan gangguan eliminasi:
1. Edukasi perawatan stoma
2. Evakuasi feces secara manual Mandiri
3. Pemasangan kantung stoma
4. Pembersihan kantung urostomi
5. Asuhan keperawatan dengan gangguan neurosensori:
1. Edukasi perawatan alat bantu dengar
Mandiri
2. Latihan memori
3. Pemantauan Cerebral Perfusion Perfussion
4. Pemantauan status neurologis
5. Pemantauan tanda dan gejala disrefleksia otonom
6. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan aman nyaman: Mandiri
Pemberian akupresure
7. Asuhan keperawatan dengan gangguan integritas ego: Mandiri
Dukungan hipnosis diri
8. Asuhan keperawatan dengan gangguan istirahat: Mandiri
Perawatan traksi
9. Mengelola pendidikan keperawatan Mandiri
10. Memecahkan masalah dengan metode PDSA Mandiri
11. Konseling lanjutan Mandiri

b. KFK Medikal Bedah: Kamar Bedah


a. Janjang Karir: Perawat Klinik I Medikal Bedah Kamar Bedah
No Kewenangan Klinis Karakteristik
1. Asessmen Awal Keperawatan lingkup keterampilan
teknik dasar:
1. Melakukan wawancara/ anamnesa keluhan utama dan
riwayat kesehatan Mandiri
2. Mengobservasi tanda-tanda vital
3. Melakukan skrining risiko jatuh
2. Menetapkan diagnosa keperawatan Mandiri
3. Membuat rencana asuhan keperawatan lingkup teknik Mandiri
dasar
4. Melaksanakan tindakan keperawatan, dengan prinsip:
1. Menghormati hak pasien dan keluarga:
a) Perlindungan terhadap privasi pasien
b) Perlindungan terhadap harta benda milik pasien
c) Perlindungan terhadap kekerasan fisik
d) Perlindungan terhadap kelompok berisiko
e) Perlindungan terhadap kerahasiaan informasi
Mandiri
tentang pasien
f) Pemberian informasi pelayanan keperawatan
kepada pasien dan keluarga
g) Penerapan komunikasi terapeutik
2. Menjaga keselamatan pasien:
a) Identifikasi pasien
b) Pencegahan jatuh
3. Melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit:
a) Pelaksanaan kebersihan tangan
b) Pembersihan termometer
c) Penggunaan APD
d) Dekontaminasi alat/ instrumen habis pakai
e) Membuang sampah infeksius, non infeksius dan
limbah tajam
5. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan Mandiri
6. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan Mandiri
7. Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Edukasi latihan napas
2. Edukasi pengaturan posisi
3. Edukasi teknik batuk efektif
4. Latihan batuk efektif
5. Latihan pernapasan Mandiri
6. Pemantauan saturasi oksigen
7. Pemberian oksigen dengan masker wajah
8. Pemberian oksigen dalam nasal kanul
9. Pencegahan aspirasi
10. Pengambilan sampel darah kapiler
11. Pengambilan sample darah vena
12. Pengaturan posisi fowler
13. Pengaturan posisi semi fowler
14. Teknik relaksasi napas dalam
8. Asuhan keperawatan dengan gangguan sirkulasi:
b. Janjang Karir: Perawat Klinik II (PK II) Medikal Bedah
No Kewenangan Klinis Karakteristik
1. Asessmen Keperawatan holistik pada pasien dengan tingkat
ketergantuangan partial atau total care Mandiri
2. Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Dukungan ventilasi dengan bag-valve-mask
2. Edukasi ketidakseimbangan asam-basa
3. Fisioterapi dada
4. Latihan pursed-lip breathing Mandiri
5. Pemantauan hasil AGD
6. Pemantauan respirasi
7. Pemantauan tanda dan gejala gagal napas
8. Pemantauan tanda dan gejala hipoksia (gelisah, agitasi,
penurunan kesadaran)
9. Pemantauan tanda-tanda hiperventilasi
10. Pemasangan jalan napas buatan (OPA; NPA)
11. Pembebasan jalan napas (head tilt, chin lift, jaw trust, in
line)
12. Pemberian obat inhalasi
13. Pemberian obat nasal
14. Penghisapan jalan napas (suctioning)
2. Asuhan keperawatan dengan gangguan sirkulasi:
1. Interpretasi EKG
2. Pemantauan CRT
3. Pemantauan CVP
4. Pemantauan hasil pemeriksaan laboratorium
5. Pemantauan MAP
6. Pemantauan perubahan pulsasi ekstremitas Mandiri
7. Pemantauan tanda dan gejala perdarahan
8. Pemasangan EKG
9. Pemasangan monitor jantung
10. Pemberian produk darah
11. Pengaktifan code blue
12. Penggunaan syringe pump
13. Perawatan akses vena sentral
3. Asuhan keperawatan dengan gangguan nutrisi dan cairan:
1. Edukasi diet
2. Edukasi pencegahan hiperglikemia
3. Edukasi pencegahan hipoglikemi
4. Edukasi pemantauan glukosa darah
5. Edukasi nutrisi parenteral
6. Identifikasi pemberian nutrisi parenteral
Mandiri
7. Pemantauan akses intravena terhadap flebitis dan
infiltrasi
8. Pemantauan kadar elektrolit
9. Pemantauan tanda gejala hiperglikemi
10.Pemantauan tanda gejala hipervolemi
11.Pemantauan tanda gejala hipoglikemi
12.Pemantauan tanda gejala hipovolemi
13.Penggunaan infusion pump
4. Asuhan keperawatan dengan gangguan eliminasi:
1. Edukasi konstipasi
2. Edukasi latihan berkemih (bladder training)
3. Edukasi toilet training
4. Edukasi rangsangan berkemih
Mandiri
5. Fasilitasi berkemih yang teratur
6. Pemantauan tingkat distensi kandung kemih
7. Pemberian obat suppositoria uretra
8. Pengambilan sample urine tengah (midstream) atau
kultur
9. Pengosongan kandung kemih
10. Perawatan inkontinensia fekal
11. Perawatan inkontinensia urine
5. Asuhan keperawatan dengan gangguan istirahat:
1. Edukasi pencegahan osteoporosis
2. Edukasi penggunaan alat bantu
3. Kolaborasi dengan fisioterapis Mandiri
4. Kolaborasi dengan terapis okupasi
5. Promosi kepatuhan program latihan
6. Rujukan ke unit rehabilitasi
6. Asuhan keperawatan dengan gangguan neurosensori:
1. Irigasi telinga
2. Kolaborasi dengan terapis okupasi
3. Kolaborasi pemberian pelunak tinja
4. Pemantauan hiperrefleksia
Mandiri
5. Pemantauan kejang berulang
6. Pemantauan parastesia
7. Pemantauan Skala Koma Glasgow
8. Pemantauan tekanan intra kranial
9. Pemantauan tingkat delirium
10. Pemantauan tingkat kesadaran
11. Pemantauan tingkat orientasi
12. Pemantauan perubahan sensasi
13. Pencegahan kejang
14. Pencegahan manuver valsava
15. Pencegahan peningkatan tekanan intrakranial
16. Penurunan pemicu disrefleksia
17. Reorientasi pasca kejang
18. Stimulasi taktil
19. Stimulasi verbal
20. Pembersihan serumen
7. Asuhan Keperawatan dengan kebutuhan aman nyaman:
1. Edukasi manajemen nyeri Mandiri
2. Pemberian latihan otogenik
3. Pemberian teknik imajinasi terbimbing
4. Pemberian terapi musik Mandiri
5. Identifikasi faktor risiko kecelakaan kerja
6. Identifikasi faktor risiko masalah kesehatan
7. Identifikasi penggunaan obat
8. Identifikasi reaksi alergi
9. Identifikasi tanda dan gejala overdosis
10. Pemantauan efek samping obat
11. Pemantauan integritas kulit
12. Pemantauan kepatuhan minum obat
13. Pemantauan risiko bunuh diri
14. Pemberian imunisasi/ vaksin
15. Pemberian informed consent tindakan
16. Pencegahan cedera
17. Pencegahan infeksi
18. Pencegahan jatuh
19. Pencegahan perilaku kekerasan
20. Pengendalian infeksi
21. Perawatan luka
22. Perawatan luka bakar
23. Perawatan sirkumsisi
24. Penjahitan luka
25. Perawatan pre operasi
26. Perawatan pasca operasi
27. Triase
8. Asuhan keperawatan dengan gangguan integritas ego:
1. Dukungan koping keluarga
2. Dukungan memaafkan
3. Dukungan perlindungan penganiayaan
4. Dukungan proses berduka Mandiri
5. Edukasi keterampilan koping
6. Edukasi pemantauan mood secara mandiri
7. Edukasi penanganan gangguan mood
8. Edukasi pengenalan pemicu gangguan mood
9. Edukasi teknik distraksi
10. Pencegahan penyalahgunaan zat
11. Perbaikan kesalahan konsepsi dan tidak menyalahkan
orang lain
12. Promosi kesadaran diri
13. Promosi koping
14. Promosi sistem pendukung
15. Reduksi ansietas
16. Skrining penyalahgunaan zat
9. Merumuskan kebutuhan belajar klien dan keluarga secara
holistik sesuai dengan masalah kesehatan klien:
1. Bimbingan antisipatif
2. Edukasi program pengobatan Mandiri
3. Edukasi program perawatan
4. Edukasi prosedur/ tindakan
5. Perencanaan pulang
6. Promosi kepatuhan program pengobatan
7. Promosi kepatuhan program perawatan
8. Promosi literasi kesehatan
9. Edukasi efek samping obat
10. Edukasi pencegahan infeksi
11. Edukasi imunisasi/ vaksin
12. Edukasi pencegahan jatuh
13. Edukasi pencegahan luka tekan
14. Edukasi preoperatif
10 Pre Operasi:
1. Persiapan Kamar Operasi
2. Persiapan set instrumen steril sesuai jenis pembedahan Mandiri
3. Persiapan cairan antiseptic dan keperluan pembedahan
lainnya
11 Intra Operasi:
1. Pemberian peringatan saat terjadi penyimpangan
prosedur aseptic kepada “tim bedah steril”
2. Pemberian bantuan pemasangan jas steril dan sarung
tangan steril untuk dokter bedah & asisten Mandiri
3. Penataan instrumen steril di meja mayo sesuai urutan
prosedur pembedahan
4. Pemberian cairan antiseptic ke kulit yang akan diinsisi
5. Pemasangan laken steril untuk prosedur draping
6. Pemberian instrumen kepada ahli bedah sesuai urutan
prosedur dan kebutuhan tindakan pembedahan
7. Pengambilan kassa yang telah digunakan
8. Persiapan benang jahit siap pakai sesuai kebutuhan
9. Pengaturan instrumen tersusun sistematis sesuai
kebutuhan pembedahan
10. Penghitungan kain kasa, jarum dan instrumen
11. Pelaporan hasil perhitungan alat, kassa dan jarum kepada
operator bedah sebelum dan setelah penutupan luka
12. Persiapan cairan pencuci luka
13. Pembersihan kulit sekitar luka setelah luka dijahit
14. Penutupan luka dengan kassa steril
15. Persiapan bahan pemeriksaan spesimen laboratorium
12 Post Operasi:
1. Fiksasi drain dan kateter
2. Evaluasi kerusakan kulit pada daerah pemasangan Mandiri
elektrode
3. Penghitungan semua instrumen sebelum dikeluarkan
dari ruang operasi
4. Evaluasi kelengkapan dokumentasi pembedahan
5. Desinfeksi instrumen bekas pakai
6. Pembungkusan instrumen sesuai jenis, macam, bahan,
kegunaan dan ukuran

c.Jenjang Karir: Perawat Klinik III Medikal Bedah: Kamar Bedah


No Kewenangan Klinis Karakteristik
1 Melakukan pemberian asuhan keperawatan pada klien
dengan tingkat ketergantung partial dan total dengan Mandiri
masalah kompleks di area keperawatan spesifik
2 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen/ Asuhan
keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Pemantauan ketidakseimbangan asam-basa
2. Pemberian oksigen dengan masker reabrething atau non Mandiri
reabreathing
3. Pengambilan sample darah arteri
4. Pengeluaran sumbatan padat dengan forcep McGill
3 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan sirkulasi darah/ Asuhan
keperawatan dengan gangguan sirkulasi: Mandiri
Pemasangan torniket pneumatik
4 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan/
Asuhan keperawatan dengan gangguan nutrisi dan cairan:
Pemberian edukasi tentang prosedur hemodialiss Mandiri
5 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan neurosensori/ Asuhan
keperawatan dengan gangguan neurosensori:
1. Pemantauan skala GCS Mandiri
2. Pemantauan tekanan intrakranial
6 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan aman nyaman:
1. Pemantauan efek samping terapi radiasi
2. Identifikasi risiko keamanan Mandiri
3. Triase bencana
7 Asuhan keperawatan dengan gangguan integritas ego:
1. Dukungan emosional
2. Dukungan memaafkan
3. Dukungan pelaksanaan ibadah
4. Dukungan pengambilan keputusan
5. Dukungan pengungkapan perasaan
6. Dukungan perasaan bersalah
Mandiri
7. Dukungan perkembangan spiritual
8. Edukasi keterampilan pencegahan kekambuhan
9. Edukasi pengenalan pemicu gangguan mood
10. Edukasi teknik distraksi
11. Pemantauan tanda dan gejala intoksikasi
12. Promosi kesadaran diri
13. Promosi koping
14. Reduksi ansietas

d.Jenjang Karir: Perawat Klinik IV Medikal Bedah Kamar Bedah


No Kewenangan Klinis Karakteristik
1. Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan Mandiri
keperawatan
2. Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Ekstubasi selang endotrakeal Mandiri
2. Pemasangan jalan napas buatan
3. Pemberian obat intrapleura
4. Pengaturan ventilasi mekanik
3. Asuhan keperawatan dengan gangguan sirkulasi:
1. Pemantauan hemodinamik invasif
Mandiri
2. Pemantauan PAP
3. Pemantauan PAWP
4. Pemasangan akses vena central
5. Pemberian obat intraseous
6. Pemberian devibrilasi
7. Perawatan kateter sentral perifer
8. Rehabilitasi jantung
4. Asuhan keperawatan dengan gangguan eliminasi:
1. Edukasi perawatan stoma Mandiri
2. Evakuasi feces secara manual
3. Pemasangan kantung stoma
4. Pembersihan kantung urostomi
5. Asuhan keperawatan dengan gangguan neurosensori:
1. Edukasi perawatan alat bantu dengar Mandiri
2. Latihan memori
3. Pemantauan CPP
4. Pemantauan status neurologis
5. Pemantauan tanda dan gejala disrefleksia otonom
6. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan aman nyaman: Mandiri
Pemberian akupresure
7. Asuhan keperawatan dengan gangguan integritas ego: Mandiri
Dukungan hipnosis diri
8. Mengelola pendidikan keperawatan Mandiri
9. Memecahkan masalah dengan metode PDSA Mandiri
10. Konseling lanjutan Mandiri
4. KFK Medikal Bedah: Hemodialisa
a. Janjang Karir: Perawat Klinik I Medikal Bedah Hemodialisa
No Kewenangan Klinis Karakteristik
1. Asessmen Awal Keperawatan lingkup keterampilan
teknik dasar:
1. Melakukan wawancara/ anamnesa keluhan utama dan
riwayat kesehatan Mandiri
2. Mengobservasi tanda-tanda vital
3. Menilai tingkat kesadaran GCS
4. Melakukan skrining risiko jatuh
5. Melakukan pemeriksaan fisik
2. Menetapkan diagnosa keperawatan Mandiri
3. Membuat rencana asuhan keperawatan lingkup teknik Mandiri
dasar
4. Melaksanakan tindakan keperawatan, dengan prinsip:
1. Menghormati hak pasien dan keluarga:
a) Perlindungan terhadap privasi pasien
b) Perlindungan terhadap harta benda milik pasien
c) Perlindungan terhadap kekerasan fisik
d) Perlindungan terhadap kelompok berisiko
e) Perlindungan terhadap kerahasiaan informasi
Mandiri
tentang pasien
f) Pemberian informasi pelayanan keperawatan
kepada pasien dan keluarga
g) Penerapan komunikasi terapeutik
2. Menjaga keselamatan pasien:
a) Pelaksanaan identifikasi pasien
b) Pemasangan gelang identitas pasien
c) Pencegahan jatuh
3. Melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit:
a) Melakukan kebersihan tangan
b) Pembersihan termometer
c) Penggunaan APD
d) Dekontaminasi alat/ instrumen habis pakai
e) Desinfektan mesin HD
f) Membuang sampah infeksius, non infeksius, linen
basah/kotor dan limbah tajam
5. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan Mandiri
6. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan Mandiri
7. Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Edukasi latihan napas
2. Edukasi pengaturan posisi
3. Edukasi teknik batuk efektif
4. Latihan batuk efektif
5. Latihan pernapasan Mandiri
6. Pemantauan saturasi oksigen
7. Pemberian oksigen dengan masker wajah
8. Pemberian oksigen dalam nasal kanul
9. Pencegahan aspirasi
10. Pengambilan sampel darah kapiler
11. Pengambilan sample darah vena
a.
b. Janjang Karir: Perawat Klinik II Medikal Bedah Hemodialisa
No Kewenangan Klinis Karakteristik
1. Asessmen Keperawatan holistik pada pasien dengan tingkat
ketergantuangan partial atau total care Mandiri
2. Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Dukungan ventilasi dengan bag-valve-mask
2. Edukasi ketidakseimbangan asam-basa
3. Fisioterapi dada
4. Latihan pursed-lip breathing Mandiri
5. Pemantauan hasil AGD
6. Pemantauan posisi selang ETT
7. Pemantauan respirasi
8. Pemantauan tanda dan gejala gagal napas
9. Pemantauan tanda dan gejala hipoksia (gelisah, agitasi,
penurunan kesadaran)
10. Pemantauan tanda-tanda hiperventilasi
11. Pemasangan jalan napas buatan (OPA ; NPA)
12. Pembebasan jalan napas (head tilt, chin lift, jaw trust, in
line)
13. Pemberian obat inhalasi
14. Pemberian obat nasal
15. Penghisapan jalan napas (suctioning)
16. Perawatan hidung
17. Perawatan selang dada (WSD)
18. Perawatan trakheostomi
19. Skrining tuberkulosis
2. Asuhan keperawatan dengan gangguan sirkulasi:
1. Pemasangan EKG
2. Interpretasi EKG
3. Pemantauan CRT
4. Pemantauan CVP
5. Pemantauan hasil pemeriksaan laboratorium
6. Pemantauan MAP Mandiri
7. Pemantauan perubahan pulsasi ekstremitas
8. Pemantauan tanda dan gejala perdarahan
9. Pemasangan EKG
10. Pemasangan monitor jantung
11. Pemberian produk darah: trombosit, wash red cell
12. Pengaktifan code blue
13. Penggunaan syringe pump
14. Perawatan akses vena sentral
15. Screening HD
16. Persiapan sirkulasi ekstrakorporeal (soaking, priming)
3. Asuhan keperawatan dengan gangguan nutrisi dan cairan:
1. Deteksi dini status gizi
2. Edukasi aktivitas/ latihan fisik saat glukosa darah tinggi
3. Edukasi diet
4. Edukasi pencegahan hiperglikemia
5. Edukasi pencegahan hipoglikemi
6. Edukasi pemantauan glukosa darah
Mandiri
7. Edukasi nutrisi parenteral
8. Identifikasi pemberian nutrisi parenteral
9. Pemantauan akses intravena terhadap flebitis dan
infiltrasi
10.Pemantauan kadar elektrolit
11.Pemantauan tanda gejala hiperglikemi
12.Pemantauan tanda gejala hipervolemi
13.Pemantauan tanda gejala hipoglikemi
14.Pemantauan tanda gejala hipovolemi
15.Pemberian nutrisi parenteral
16.Penggunaan infusion pump
17.Promosi berat badan
18.Perawatan resusitasi cairan
4. Asuhan keperawatan dengan gangguan eliminasi:
1. Edukasi konstipasi
2. Edukasi latihan berkemih (bladder training)
3. Edukasi toilet training
4. Edukasi rangsangan berkemih
Mandiri
5. Fasilitasi berkemih yang teratur
6. Pemantauan tingkat distensi kandung kemih
7. Pemberian obat suppositoria uretra
8. Pengambilan sample urine tengah (midstream) atau
kultur
9. Pengosongan kandung kemih
10. Perawatan inkontinensia fekal
11. Perawatan inkontinensia urine
5. Asuhan keperawatan dengan gangguan istirahat:
1. Edukasi pencegahan osteoporosis
2. Edukasi penggunaan alat bantu
3. Kolaborasi dengan fisioterapis Mandiri
4. Kolaborasi dengan terapis okupasi
5. Promosi kepatuhan program latihan
6. Rujukan ke unit rehabilitasi
6. Asuhan keperawatan dengan gangguan neurosensori:
1. Irigasi telinga
2. Kolaborasi dengan terapis okupasi
3. Kolaborasi pemberian pelunak tinja
4. Pemantauan hiperrefleksia
5. Pemantauan kejang berulang Mandiri
6. Pemantauan parastesia
7. Pemantauan Skala Koma Glasgow
8. Pemantauan tekanan intra kranial
9. Pemantauan tingkat delirium
10. Pemantauan tingkat kesadaran
11. Pemantauan tingkat orientasi
12. Pemantauan perubahan sensasi
13. Pembersihan serumen
14. Pencegahan kejang
15. Pencegahan manuver valsava
16. Pencegahan peningkatan tekanan intrakranial
17. Penurunan pemicu disrefleksia
18. Reorientasi pasca kejang
19. Stimulasi taktil
20. Stimulasi verbal
7. Asuhan Keperawatan dengan kebutuhan aman nyaman:
1. Edukasi manajemen nyeri Mandiri
2. Pemberian latihan otogenik
3. Pemberian teknik imajinasi terbimbing
4. Pemberian terapi musik Mandiri
5. Penyusunan jadwal aktivitas dan istirahat harian
6. Identifikasi faktor risiko kecelakaan kerja
7. Identifikasi faktor risiko masalah kesehatan
8. Identifikasi penggunaan obat
9. Identifikasi reaksi alergi
10. Identifikasi tanda dan gejala overdosis
11. Pemantauan efek samping obat
12. Pemantauan integritas kulit
13. Pemantauan kepatuhan minum obat
14. Pemantauan risiko bunuh diri
15. Pemberian imunisasi/ vaksin
16. Pemberian informed consent tindakan
17. Pencegahan cedera
18. Pencegahan infeksi
20. Pencegahan jatuh
21. Pencegahan perilaku kekerasan
22. Pengendalian infeksi
23. Perawatan luka
24. Perawatan luka bakar
26. Perawatan sirkumsisi
27. Penjahitan luka
28. Perawatan pre operasi
29. Perawatan pasca operasi
30. Triase
8. Asuhan keperawatan dengan gangguan integritas ego:
1. Dukungan koping keluarga
2. Dukungan memaafkan
3. Dukungan perlindungan penganiayaan
4. Dukungan proses berduka Mandiri
5. Edukasi keterampilan koping
6. Edukasi pemantauan mood secara mandiri
7. Edukasi penanganan gangguan mood
8. Edukasi pengenalan pemicu gangguan mood
9. Edukasi teknik distraksi
10. Pencegahan penyalahgunaan zat
11. Perbaikan kesalahan konsepsi dan tidak menyalahkan
orang lain
12. Promosi kesadaran diri
13. Promosi koping
14. Promosi sistem pendukung
15. Reduksi ansietas
16. Skrining penyalahgunaan zat
9. Merumuskan kebutuhan belajar klien dan keluarga secara
holistik sesuai dengan masalah kesehatan klien:
1. Bimbingan antisipatif
2. Edukasi program pengobatan Mandiri
3. Edukasi program perawatan
4. Edukasi prosedur/ tindakan
5. Perencanaan pulang
6. Promosi kepatuhan program pengobatan
7. Promosi kepatuhan program perawatan
8. Promosi literasi kesehatan
9. Edukasi efek samping obat
10. Edukasi pencegahan infeksi
12. Edukasi pencegahan jatuh
13. Edukasi pencegahan luka tekan
14. Edukasi preoperatif

c. Jenjang Karir : Perawat Klinik III Medikal Bedah


No Kewenangan Klinis Karakteristik
1 Melakukan pemberian asuhan keperawatan pada klien
dengan tingkat ketergantung partial dan total dengan Mandiri
masalah kompleks di area keperawatan spesifik
2 Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Pemantauan ketidakseimbangan asam-basa
2. Pemberian oksigen dengan masker reabrething atau non
reabreathing Mandiri
3. Pengambilan sample darah arteri
4. Pengeluaran sumbatan padat dengan forcep McGill
3 Asuhan keperawatan dengan gangguan sirkulasi:
Pemasangan torniket pneumatik Mandiri
4 Asuhan keperawatan dengan gangguan nutrisi dan cairan:
1. Pemberian edukasi tentang prosedur hemodialiss
2. Pelaksanaan prosedur hemodialisis Mandiri
3. Pengaturan filtrasi hemodialisis
4. Tindakan mengatasi hipotensi selama proses dialisis
5. Tindakan penghentian hemodialisis jika klien mengalami
kondisi membahayakan
5 Asuhan keperawatan dengan gangguan neurosensori:
1. Pemantauan skala GCS
2. Pemantauan tekanan intrakranial Mandiri
6 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan aman nyaman:
1. Pemantauan efek samping terapi radiasi
2. Dukungan pemeliharaan rumah Mandiri
3. Identifikasi risiko keamanan
4. Pencegahan bunuh diri
5. Perawatan intra operasi
6. Perawatan kemoterapi
7. Triase bencana
7 Asuhan keperawatan dengan gangguan integritas ego:
1. Dukungan emosional
2. Dukungan kelompok
3. Dukungan memaafkan
4. Dukungan pelaksanaan ibadah
5. Dukungan pengambilan keputusan
6. Dukungan pengungkapan kebutuhan
Mandiri
7. Dukungan pengungkapan perasaan
8. Dukungan perasaan bersalah
9. Dukungan perkembangan spiritual
10. Edukasi keterampilan pencegahan kekambuhan
11. Edukasi pengenalan pemicu gangguan mood
12. Edukasi teknik distraksi
13. Mediasi konflik
14. Pemantauan fungsi kognitif (konsentrasi, memori,
kemampuan mengambil keputusan)
15. Pemantauan tanda dan gejala intoksikasi
16. Perawatan demensia
17. Perbaikan kesalahan konsepsi dan tidak menyalahkan
orang lain
18. Promosi kesadaran diri
19. Promosi koping
20. Promosi sistem pendukung
21. Reduksi ansietas
22. Skrining penggunaan zat

d.Jenjang Karir: Perawat Klinik IV Medikal Bedah Hemodialisa


No Kewenangan Klinis Karakteristik
1. Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan Mandiri
keperawatan
2. Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Ekstubasi selang endotrakeal Mandiri
2. Pemasangan jalan napas buatan
3. Pemberian obat intrapleura
3. Asuhan keperawatan dengan gangguan sirkulasi:
1. Pemantauan hemodinamik invasif
Mandiri
2. Pemantauan PAP
3. Pemantauan PAWP
4. Pemasangan akses vena central
5. Pemberian devibrilasi
6. Perawatan kateter sentral perifer
7. Rehabilitasi jantung
4. Asuhan keperawatan dengan gangguan eliminasi:
1. Evakuasi feces secara manual
Mandiri
2. Pemasangan kantung stoma
3. Pembersihan kantung urostomi
5. Asuhan keperawatan dengan gangguan neurosensori:
1. Edukasi perawatan alat bantu dengar Mandiri
2. Latihan memori
3. Pemantauan CPP
4. Pemantauan status neurologis
5. Pemantauan tanda dan gejala disrefleksia otonom
6. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan aman nyaman: Mandiri
Pemberian akupresure
7. Asuhan keperawatan dengan gangguan integritas ego: Mandiri
Dukungan hipnosis diri
8. Mengelola pendidikan keperawatan Mandiri
9. Memecahkan masalah dengan metode PDSA Mandiri
10. Konseling lanjutan Mandiri

B. KFK Anak
a. Jenjang Karir: Perawat Klinik I Anak
No Kewenangan Klinis Karakteristik
1. Melakukan Asessmen Awal Keperawatan lingkup
keterampilan teknik dasar:
1. Melakukan wawancara/ anamnesa keluhan utama dan
riwayat kesehatan Mandiri
2. Mengobservasi tanda-tanda vital
3. Menilai tingkat kesadaran GCS
4. Melakukan skrining risiko jatuh
5. Melakukan pemeriksaan fisik
2. Menetapkan diagnosa keperawatan Mandiri
3. Membuat rencana asuhan keperawatan lingkup teknik Mandiri
dasar
4. Melaksanakan tindakan keperawatan, dengan prinsip:
1. Menghormati hak pasien dan keluarga:
a) Perlindungan terhadap privasi pasien
b) Perlindungan terhadap harta benda milik pasien
c) Perlindungan terhadap kekerasan fisik
d) Perlindungan terhadap kelompok berisiko
e) Perlindungan terhadap kerahasiaan informasi
Mandiri
tentang pasien
f) Informasi pelayanan keperawatan kepada pasien dan
keluarga
g) Pelaksanaan komunikasi terapeutik
2. Menjaga keselamatan pasien:
a) Pelaksanaan identifikasi pasien
b) Memasang gelang identitas pasien
c) Pencegahan jatuh
3. Melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit:
a) Pelaksanaan kebersihan tangan
b) Pembersihan termometer
c) Penggunaan APD
d) Dekontaminasi alat/ instrumen habis pakai
e) Membuang sampah infeksius, non infeksius, linen
basah/kotor dan limbah tajam
5. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan Mandiri
6. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan Mandiri
7. Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Edukasi latihan napas
2. Edukasi pengaturan posisi
3. Edukasi teknik batuk efektif
4. Latihan batuk efektif
5. Latihan pernapasan Mandiri
6. Pemantauan saturasi oksigen
7. Pemberian oksigen dengan masker wajah
8. Pemberian oksigen dalam nasal kanul
9. Pencegahan aspirasi
10. Pengambilan sampel darah kapiler
11. Pengambilan sample darah vena
a. Jenjang Karir: Perawat Klinik II Anak
No Kewenangan Klinis Karakteristik
1. Melakukan Asuhan Keperawatan holistik pada pasien
dengan tingkat ketergantuangan partial atau total care Mandiri
2. Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Dukungan ventilasi dengan bag-valve-mask
2. Edukasi ketidakseimbangan asam-basa
3. Fisioterapi dada
4. Latihan pursed-lip breathing Mandiri
5. Pemantauan hasil AGD
6. Pemantauan respirasi
7. Pemantauan tanda dan gejala gagal napas
8. Pemantauan tanda dan gejala hipoksia (gelisah,
agitasi, penurunan kesadaran)
9. Pemantauan tanda-tanda hiperventilasi
10. Pemasangan jalan napas buatan (OPA ; NPA)
11. Pembebasan jalan napas (head tilt, chin lift, jaw trust,
in line)
12. Pemberian obat inhalasi
13. Pemberian obat nasal
14. Penghisapan jalan napas (suctioning)
15. Perawatan hidung
16. Skrining tuberkulosis
2. Asuhan keperawatan dengan gangguan sirkulasi:
1. Pemasangan EKG
2. Interpretasi EKG
3. Pemantauan CRT
4. Pemantauan hasil pemeriksaan laboratorium
5. Pemantauan perubahan pulsasi ekstremitas
6. Pemantauan tanda dan gejala perdarahan Mandiri
7. Pemasangan monitor jantung
8. Pemberian produk darah : trobosit, washed red cell
9. Pengaktifan code blue
10. Penggunaan syringe pump
3. Asuhan keperawatan dengan gangguan nutrisi dan cairan:
14.Deteksi dini status gizi
15.Edukasi pemberian makan pada bayi/ anak
16.Edukasi aktivitas/ latihan fisik saat glukosa darah
tinggi
17.Edukasi diet
18.Edukasi pencegahan hiperglikemia
Mandiri
19.Edukasi pencegahan hipoglikemi
20.Edukasi pemantauan glukosa darah
21.Edukasi nutrisi parenteral
22.Identifikasi pemberian nutrisi parenteral
23.Pemantauan akses intravena terhadap flebitis dan
infiltrasi
24.Pemantauan kadar elektrolit
25.Pemantauan tanda gejala hiperglikemi
26.Pemantauan tanda gejala hipervolemi
b. Jenjang Karir: Perawat Klinik III Anak
No Kewenangan Klinis Karakteristik
1 Melakukan pemberian asuhan keperawatan pada klien
dengan tingkat ketergantung partial dan total dengan Mandiri
masalah kompleks di area keperawatan spesifik
2 Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Pemantauan ketidakseimbangan asam-basa
2. Pemberian oksigen dengan masker reabrething atau
non reabreathing Mandiri
3. Pengambilan sample darah arteri
4. Pengeluaran sumbatan padat dengan forcep McGill
3 Asuhan keperawatan dengan gangguan sirkulasi:
Pemasangan torniket pneumatik Mandiri
4 Asuhan keperawatan dengan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan: Mandiri
Pendampingan orang tua dengan anak berkebutuhan
khusus
5 Asuhan keperawatan dengan gangguan neurosensori:
1. Pemantauan skala GCS
2. Pemantauan tekanan intrakranial Mandiri
6 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan aman nyaman:
1. Pemantauan efek samping terapi radiasi
2. Dukungan pemeliharaan rumah Mandiri
3. Identifikasi risiko keamanan
4. Pencegahan bunuh diri
5. Perawatan kemoterapi
6. Triase bencana
7 Asuhan keperawatan dengan gangguan integritas ego:
1. Dukungan emosional
2. Dukungan kelompok
3. Dukungan memaafkan
4. Dukungan pelaksanaan ibadah
5. Dukungan pengambilan keputusan
6. Dukungan pengungkapan kebutuhan
Mandiri
7. Dukungan pengungkapan perasaan
8. Dukungan perasaan bersalah
9. Dukungan perkembangan spiritual
10. Edukasi keterampilan pencegahan kekambuhan
11. Edukasi pengenalan pemicu gangguan mood
12. Edukasi teknik distraksi
13. Mediasi konflik
14. Pemantauan fungsi kognitif (konsentrasi, memori,
kemampuan mengambil keputusan)
15. Pemantauan tanda dan gejala intoksikasi
16. Perbaikan kesalahan konsepsi dan tidak
menyalahkan orang lain
17. Promosi kesadaran diri
18. Promosi koping
19. Promosi sistem pendukung
20. Reduksi ansietas
21. Skrining penggunaan zat

d. Jenjang Karir: Perawat Klinik IV Anak


No Kewenangan Klinis Karakteristik
1. Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan Mandiri
keperawatan
2. Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Pemasangan jalan napas buatan Mandiri
2. Pemberian obat intrapleura
3. Asuhan keperawatan dengan gangguan sirkulasi:
Pemberian devibrilasi Mandiri
4. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan eliminasi/ Asuhan
keperawatan dengan gangguan eliminasi:
1. Evakuasi feces secara manual Mandiri
2. Pembersihan kantung urostomi
5. Asuhan keperawatan dengan gangguan neurosensori:
1. Edukasi perawatan alat bantu dengar
Mandiri
2. Latihan memori
3. Pemantauan CPP
4. Pemantauan status neurologis
5. Pemantauan tanda dan gejala disrefleksia otonom
6. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan aman nyaman: Mandiri
Pemberian akupresure
7. Asuhan keperawatan dengan gangguan integritas ego: Mandiri
Dukungan hipnosis diri
8. Mengelola pendidikan keperawatan Mandiri
9. Memecahkan masalah dengan metode PDSA Mandiri
10. Konseling lanjutan Mandiri

C. KFK Kritis
Gawat Darurat dan Intensif
a. Jenjang Karir: Perawat Klinik II
No Kewenangan Klinis Karakteristik
1. Melakukan Asuhan Keperawatan holistik pada pasien dengan
tingkat ketergantuangan partial atau total care Mandiri
2. Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Dukungan ventilasi dengan bag-valve-mask
2. Edukasi ketidakseimbangan asam-basa
3. Fisioterapi dada
4. Latihan pursed-lip breathing Mandiri
5. Pemantauan hasil AGD
6. Pemantauan posisi selang ETT
7. Pemantauan respirasi
8. Pemantauan tanda dan gejala gagal napas
9. Pemantauan tanda dan gejala hipoksia (gelisah, agitasi,
penurunan kesadaran)
10. Pemantauan tanda-tanda hiperventilasi
11. Pemasangan jalan napas buatan (OPA dan NPA)
12. Pembebasan jalan napas (head tilt, chin lift, jaw trust, in
line)
13. Pemberian obat inhalasi
14. Pemberian obat nasal
15. Penghisapan jalan napas (suctioning)
16. Perawatan hidung
17. Perawatan selang dada (WSD)
18. Perawatan trakheostomi
19. Skrining tuberkulosis
2. Asuhan keperawatan dengan gangguan sirkulasi:
1. Interpretasi EKG
2. Pemantauan CRT
3. Pemantauan CVP
4. Pemantauan hasil pemeriksaan laboratorium
5. Pemantauan MAP
6. Pemantauan perubahan pulsasi ekstremitas Mandiri
7. Pemantauan tanda dan gejala perdarahan
8. Pemasangan EKG
9. Pemasangan monitor jantung
2. Pemberian produk darah
3. Pengaktifan code blue
4. Penggunaan syringe pump
5. Perawatan akses vena sentral
3. Asuhan keperawatan dengan gangguan nutrisi dan cairan:
1. Deteksi dini status gizi
2. Edukasi aktivitas/ latihan fisik saat glukosa darah tinggi
3. Edukasi diet
4. Edukasi pencegahan hiperglikemia
5. Edukasi pencegahan hipoglikemi
6. Edukasi pemantauan glukosa darah
Mandiri
7. Edukasi nutrisi parenteral
8. Identifikasi pemberian nutrisi parenteral
9. Pemantauan akses intravena terhadap flebitis dan infiltrasi
10.Pemantauan kadar elektrolit
11.Pemantauan tanda gejala hiperglikemi
12.Pemantauan tanda gejala hipervolemi
13.Pemantauan tanda gejala hipoglikemi
14.Pemantauan tanda gejala hipovolemi
15.Pemberian nutrisi parenteral
16.Penggunaan infusion pump
17.Promosi berat badan
18.Perawatan resusitasi cairan
4. Asuhan keperawatan dengan gangguan eliminasi:
1. Edukasi konstipasi
2. Edukasi latihan berkemih (bladder training)
3. Edukasi toilet training
4. Edukasi rangsangan berkemih
Mandiri
5. Fasilitasi berkemih yang teratur
6. Pemantauan tingkat distensi kandung kemih
7. Pengambilan sample urine tengah (midstream) atau kultur
8. Pengosongan kandung kemih
10. Perawatan inkontinensia fekal
11. Perawatan inkontinensia urine
5. Asuhan keperawatan dengan gangguan istirahat:
1. Edukasi pencegahan osteoporosis
2. Edukasi penggunaan alat bantu
3. Kolaborasi dengan fisioterapis Mandiri
4. Kolaborasi dengan terapis okupasi
5. Promosi kepatuhan program latihan
6. Rujukan ke unit rehabilitasi
6. Asuhan keperawatan dengan gangguan neurosensori:
1. Irigasi telinga
2. Kolaborasi dengan terapis okupasi
3. Kolaborasi pemberian pelunak tinja
4. Pemantauan hiperrefleksia
5. Pemantauan kejang berulang Mandiri
6. Pemantauan parastesia
7. Pemantauan Skala Koma Glasgow
8. Pemantauan tekanan intra kranial
9. Pemantauan tingkat delirium
10. Pemantauan tingkat kesadaran
11. Pemantauan tingkat orientasi
12. Pemantauan perubahan sensasi
13. Pencegahan kejang
14. Pencegahan manuver valsava
15. Pencegahan peningkatan tekanan intrakranial
16. Penurunan pemicu disrefleksia
17. Reorientasi pasca kejang
18. Stimulasi taktil
19. Stimulasi verbal
7. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan aman nyaman:
1. Edukasi manajemen nyeri Mandiri
2. Pemberian latihan otogenik
3. Pemberian teknik imajinasi terbimbing
4. Pemberian terapi musik Mandiri
5. Penyusunan jadwal aktivitas dan istirahat harian
6. Identifikasi faktor risiko kecelakaan kerja
7. Identifikasi faktor risiko masalah kesehatan
8. Identifikasi penggunaan obat
9. Identifikasi reaksi alergi
10. Identifikasi tanda dan gejala overdosis
11. Pemantauan efek samping obat
12. Pemantauan integritas kulit
13. Pemantauan kepatuhan minum obat
14. Pemantauan risiko bunuh diri
15. Pemberian imunisasi/ vaksin
16. Pemberian informed consent tindakan
17. Pencegahan cedera
18. Pencegahan infeksi
20. Pencegahan jatuh
21. Pencegahan perilaku kekerasan
22. Pengendalian infeksi
23. Perawatan luka
24. Perawatan luka bakar
26. Perawatan sirkumsisi
27. Penjahitan luka
28. Perawatan pre operasi
29. Perawatan pasca operasi
30. Triase
8. Asuhan keperawatan dengan gangguan integritas ego:
1. Dukungan koping keluarga
2. Dukungan memaafkan
3. Dukungan perlindungan penganiayaan
4. Dukungan proses berduka Mandiri
5. Edukasi keterampilan koping
6. Edukasi pemantauan mood secara mandiri
7. Edukasi penanganan gangguan mood
8. Edukasi pengenalan pemicu gangguan mood
9. Edukasi teknik distraksi
11. Perbaikan kesalahan konsepsi dan tidak menyalahkan
orang lain
12. Promosi kesadaran diri
13. Promosi koping
14. Promosi sistem pendukung
15. Reduksi ansietas
16. Skrining penyalahgunaan zat
9. Merumuskan kebutuhan belajar klien dan keluarga secara
holistik sesuai dengan masalah kesehatan klien:
1. Bimbingan antisipatif
2. Edukasi program pengobatan Mandiri
3. Edukasi program perawatan
4. Edukasi prosedur/ tindakan
5. Perencanaan pulang
6. Promosi kepatuhan program pengobatan
7. Promosi kepatuhan program perawatan
8. Promosi literasi kesehatan
9. Edukasi efek samping obat
10. Edukasi pencegahan infeksi
11. Edukasi imunisasi/ vaksin
12. Edukasi pencegahan jatuh
13. Edukasi pencegahan luka tekan
14. Edukasi preoperatif

b. Jenjang Karir: Perawat Klinik III Kritis


No Kewenangan Klinis Karakteristik
1 Melakukan pemberian asuhan keperawatan pada klien
dengan tingkat ketergantung partial dan total dengan Mandiri
masalah kompleks di area keperawatan spesifik
2 Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Pemantauan ketidakseimbangan asam-basa
2. Pemberian oksigen dengan masker reabrething
atau non reabreathing Mandiri
3. Pengambilan sample darah arteri
4. Pengeluaran sumbatan padat dengan forcep McGill
5. Pengubahan posisi ETT
3 Asuhan keperawatan dengan gangguan sirkulasi:
Pemasangan torniket pneumatik Mandiri
4 Asuhan keperawatan dengan gangguan nutrisi dan
cairan:
Pemberian edukasi tentang prosedur hemodialiss Mandiri
5 Asuhan keperawatan dengan gangguan neurosensori:
1. Pemantauan skala GCS
2. Pemantauan tekanan intrakranial Mandiri
6 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan aman nyaman:
1. Pemantauan efek samping terapi radiasi
2. Dukungan pemeliharaan rumah Mandiri
3. Identifikasi risiko keamanan
4. Pencegahan bunuh diri
5. Perawatan intra operasi
6. Perawatan kemoterapi
7. Triase bencana
7 Asuhan keperawatan dengan gangguan integritas ego:
1. Dukungan emosional
2. Dukungan kelompok
3. Dukungan memaafkan
4. Dukungan pelaksanaan ibadah
5. Dukungan pengambilan keputusan
6. Dukungan pengungkapan kebutuhan
Mandiri
7. Dukungan pengungkapan perasaan
8. Dukungan perasaan bersalah
9. Dukungan perkembangan spiritual
10. Edukasi keterampilan pencegahan kekambuhan
11. Edukasi pengenalan pemicu gangguan mood
12. Edukasi teknik distraksi
13. Mediasi konflik
14. Pemantauan fungsi kognitif (konsentrasi, memori,
kemampuan mengambil keputusan)
15. Pemantauan tanda dan gejala intoksikasi
16. Perawatan demensia
17. Perbaikan kesalahan konsepsi dan tidak
menyalahkan orang lain
18. Promosi kesadaran diri
19. Promosi koping
20. Promosi sistem pendukung
21. Reduksi ansietas
22. Skrining penggunaan zat

c. c.Jenjang Karir : Perawat Klinik IV Kritis


No Kewenangan Klinis Karakteristik
1. Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan Mandiri
keperawatan
2. Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Ekstubasi selang endotrakeal Mandiri
2. Pemasangan jalan napas buatan
3. Pemberian obat intrapleura
4. Pengaturan ventilasi mekanik
5. Penggantian sirkuit ventilator
3. Asuhan keperawatan dengan gangguan sirkulasi:
1. Pemantauan hemodinamik invasif
Mandiri
2. Pemantauan PAP
3. Pemantauan PAWP
4. Pemasangan akses vena central
5. Pemberian obat intraseous
6. Pemberian devibrilasi
7. Perawatan kateter sentral perifer
8. Rehabilitasi jantung
4. Asuhan keperawatan dengan gangguan nutrisi dan
cairan:
1. Pelaksanaan prosedur hemodialisis Mandiri
2. Pengaturan filtrasi hemodialisis
3. Tindakan mengatasi hipotensi selama proses
dialisis
4. Tindakan penghentian hemodialisis jika klien
mengalami kondisi membahayakan
5. Asuhan keperawatan dengan gangguan eliminasi:
1. Edukasi perawatan stoma
Mandiri
2. Evakuasi feces secara manual
3. Pemasangan kantung stoma
3. Pembersihan kantung urostomi
6. Asuhan keperawatan dengan gangguan istirahat:
Perawatan traksi
7. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan neurosensori/
Asuhan keperawatan dengan gangguan neurosensori: Mandiri
1. Edukasi perawatan alat bantu dengar
2. Latihan memori
3. Pemantauan CPP
4. Pemantauan status neurologis
5. Pemantauan tanda dan gejala disrefleksia otonom
8. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan aman nyaman: Mandiri
Pemberian akupresure
9. Asuhan keperawatan dengan gangguan integritas ego: Mandiri
Dukungan hipnosis diri
10. Mengelola pendidikan keperawatan Mandiri
11. Memecahkan masalah dengan metode PDSA Mandiri
12. Konseling lanjutan Mandiri
d.
c. Jenjang Karir: Perawat Klinik III Kritis
No Kewenangan Klinis Karakteristik
1 Melakukan pemberian asuhan keperawatan pada klien
dengan tingkat ketergantung partial dan total dengan Mandiri
masalah kompleks di area keperawatan spesifik
2 Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
6. Pemantauan ketidakseimbangan asam-basa
7. Pemberian oksigen dengan masker reabrething
atau non reabreathing Mandiri
8. Pengambilan sample darah arteri
9. Pengeluaran sumbatan padat dengan forcep McGill
10. Pengubahan posisi ETT
3 Asuhan keperawatan dengan gangguan sirkulasi:
Pemasangan torniket pneumatik Mandiri
4 Asuhan keperawatan dengan gangguan nutrisi dan
cairan:
Pemberian edukasi tentang prosedur hemodialiss Mandiri
5 Asuhan keperawatan dengan gangguan neurosensori:
3. Pemantauan skala GCS
4. Pemantauan tekanan intrakranial Mandiri
6 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan aman nyaman:
8. Pemantauan efek samping terapi radiasi
9. Dukungan pemeliharaan rumah Mandiri
10. Identifikasi risiko keamanan
11. Pencegahan bunuh diri
12. Perawatan intra operasi
13. Perawatan kemoterapi
14. Triase bencana
7 Asuhan keperawatan dengan gangguan integritas ego:
23. Dukungan emosional
24. Dukungan kelompok
25. Dukungan memaafkan
26. Dukungan pelaksanaan ibadah
27. Dukungan pengambilan keputusan
28. Dukungan pengungkapan kebutuhan
Mandiri
29. Dukungan pengungkapan perasaan
30. Dukungan perasaan bersalah
31. Dukungan perkembangan spiritual
32. Edukasi keterampilan pencegahan kekambuhan
33. Edukasi pengenalan pemicu gangguan mood
34. Edukasi teknik distraksi
35. Mediasi konflik
36. Pemantauan fungsi kognitif (konsentrasi, memori,
kemampuan mengambil keputusan)
37. Pemantauan tanda dan gejala intoksikasi
38. Perawatan demensia
39. Perbaikan kesalahan konsepsi dan tidak
menyalahkan orang lain
40. Promosi kesadaran diri
41. Promosi koping
42. Promosi sistem pendukung
43. Reduksi ansietas
44. Skrining penggunaan zat

e. c.Jenjang Karir : Perawat Klinik IV Kritis


No Kewenangan Klinis Karakteristik
1. Menerapkan data penelitian untuk inovasi tindakan Mandiri
keperawatan
2. Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
6. Ekstubasi selang endotrakeal Mandiri
7. Pemasangan jalan napas buatan
8. Pemberian obat intrapleura
9. Pengaturan ventilasi mekanik
10. Penggantian sirkuit ventilator
3. Asuhan keperawatan dengan gangguan sirkulasi:
9. Pemantauan hemodinamik invasif
Mandiri
10. Pemantauan PAP
11. Pemantauan PAWP
12. Pemasangan akses vena central
13. Pemberian obat intraseous
14. Pemberian devibrilasi
15. Perawatan kateter sentral perifer
16. Rehabilitasi jantung
4. Asuhan keperawatan dengan gangguan nutrisi dan
cairan:
5. Pelaksanaan prosedur hemodialisis Mandiri
6. Pengaturan filtrasi hemodialisis
7. Tindakan mengatasi hipotensi selama proses
dialisis
8. Tindakan penghentian hemodialisis jika klien
mengalami kondisi membahayakan
5. Asuhan keperawatan dengan gangguan eliminasi:
4. Edukasi perawatan stoma
Mandiri
5. Evakuasi feces secara manual
6. Pemasangan kantung stoma
4. Pembersihan kantung urostomi
6. Asuhan keperawatan dengan gangguan istirahat:
Perawatan traksi
7. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan neurosensori/
Asuhan keperawatan dengan gangguan neurosensori: Mandiri
6. Edukasi perawatan alat bantu dengar
7. Latihan memori
8. Pemantauan CPP
9. Pemantauan status neurologis
10. Pemantauan tanda dan gejala disrefleksia otonom
8. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan aman nyaman: Mandiri
Pemberian akupresure
9. Asuhan keperawatan dengan gangguan integritas ego: Mandiri
Dukungan hipnosis diri
10. Mengelola pendidikan keperawatan Mandiri
11. Memecahkan masalah dengan metode PDSA Mandiri
12. Konseling lanjutan Mandiri
f.

Anda mungkin juga menyukai