TENTANG
PEDOMAN BUKU PUTIH (WHITE PAPER) PERAWAT KLINIS
PADA RUMAH SAKIT UMUM AMIRA
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur ini yang dimaksud dengan:
1. Buku Putih adalah dokumen persyaratan terkait kompetensi
yang dibutuhkan untuk setiap jenis pelayanan keperawatan
sesuai standar kompetensinya.
2. Asuhan Keperawatan adalah rangkaian interaksi perawat
dengan klien dan lingkungannya untuk mencapai tujuan
pemenuhan kebutuhan dan kemandirian klien dalam merawat
dirinya.
3. Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit.
4. Klien adalah perseorangan, keluarga, kelompok, atau
masyarakat yang menggunakan jasa Pelayanan Keperawatan.
5. Surat Tanda Registrasi Perawat yang selanjutnya
disingkat STRP adalah bukti tertulis yang diberikan oleh konsil
keperawatan kepada Perawat yang telah diregistrasi.
6. Surat lzin Praktik Perawat yang selanjutnya disingkat
SIPP adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Pemerintah
Daerah kabupaten/kota kepada Perawat sebagai pemberian
kewenangan untuk menjalankan Praktik Keperawatan.
7. Standar Profesi Keperawatan yang selanjutnya disebut
standar profesi adalah batas kemampuan minimal yang berupa
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku profesional yang harus
dikuasai dan dimiliki oleh Perawat untuk dapat melakukan
Praktik Keperawatan pada masyarakat secara mandiri yang
dibuat oleh Organisasi Profesi.
8. Jenjang karir mempunyai makna tingkatan kompetensi untuk
melaksanakan asuhan keperawatan yang akuntabel dan etis
sesuai batas kewenangan.
9. Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku
spesifik yang diharapkan dari klien, dan atau/atau tindakan
yang harus dilakukan oleh perawat.
10. Kewenangan klinis adalah kewenangan untuk melakukan
tindakan tertentu dalam lingkungan sebuah rumah sakit
berdasarkan penugasan yang diberikan oleh Direktur Rumah
Sakit.
Pasal 2
Peraturan Direktur ini mengatur mengenai:
a. jenjang karir perawat klinis
b. persyaratan tiap jenjang karir perawat klinis
c. kredensial perawat
d. kompetensi perawat
e. rincian kewenangan klinis
BAB II
JENJANG KARIR PERAWAT KLINIS
Pasal 1
Pengembangan jenjang karir profesional perawat bertujuan untuk:
a. meningkatkan moral kerja dan mengurangi kebuntuan karir (dead
end job/career);
b. menurunkan jumlah perawat yang keluar dari
pekerjaannya (turn over);
c. menata sistem promosi berdasarkan persyaratan dan kriteria
yang telah ditetapkan sehingga mobilitas karir berfungsi dengan
baik dan benar;
d. meningkatkan profesionalisme perawat yang mampu
memberikan asuhan keperawatan yang aman, efektif dan efisien;
dan
e. meningkatkan kepuasan individu perawat terhadap bidang
kerja profesi yang ditekuninya.
Pasal 2
Pengembangan karir profesional perawat secara umum mencakup
empat peran utama perawat yaitu:
1) Perawat Klinik (PK): Perawat yang memberikan asuhan
keperawatan langsung kepada pasien/klien sebagai individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
2) Perawat Manager (PM): Perawat yang mengelola pelayanan
keperawatan di sarana kesehatan, baik sebagai pengelola tingkat
bawah (Ka. Shift), tingkat menengah (koordinator, supervisor)
dan tingkat atas (manager).
3) Perawat Pendidik (PP): Perawat yang memberikan pendidikan/
pengarahan/ bimbingan kepada perawat yunior.
4) Perawat Peneliti/Riset (PR): Perawat yang bekerja dibidang
penelitian keperawatan/ kesehatan.
Pasal 3
Pengembangan jenjang karir profesional Perawat Klinis di Rumah
Sakit Umum Amira terdiri dari:
1) Jenjang Perawat Klinik 1 disingkat PK 1
2) Jenjang Perawat Klinik 2 disingkat PK 2
3) Jenjang Perawat Klinik 3 disingkat PK 3
4) Jenjang Perawat Klinik 4 disingkat PK 4
BAB IV
PERSYARATAN JENJANG KARIR
Pasal 1
Peningkatan ke jenjang karir yang lebih tinggi harus memenuhi
persyaratan tingkat pendidikan, pengalaman kerja klinik keperawatan
sesuai area kekhususan serta persyaratan kompetensi dan kewenangan
klinis yang telah ditentukan.
Pasal 3
Persyaratan Umum Penjenjangan Karir Perawat Klinik sebagai berikut:
a. memiliki STRP dan SIPP perawat yang masih berlaku
b. sehat jasmani dan rohani
c. berperilaku baik sesuai etik profesi keperawatan
d. portofolio core kompetensi (logbook, self asesmen)
Pasal 4
Persyaratan Khusus meliputi pendidikan formal, pengalaman kerja
klinis dan pendidikan berkelanjutan berbasis kompetensi (sertifikasi)
sesuai jenjang karir perawat klinik.
Pasal 5
Persyaratan Khusus Perawat Klinik I (PK I/ Novice):
a. Pendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 1 tahun
dan menjalani masa klinis level I selama 3 - 6 tahun.
b. Pendidikan Ners dengan pengalaman kerja ≥ 1 tahun dan menjalani
masa klinis level I selama 2 -4 tahun.
c. Perawat Klinis I harus mempunyai sertifikat pra klinis.
Pasal 6
Pra Perawat Klinis adalah perawat fresh graduate dengan pendidikan
DIII dan atau Ners dengan pengalaman kerja kurang dari 1 (satu) tahun.
Pasal 7
Pra Perawat Klinis berada dalam proses magang atau pembelajaran di
bawah bimbingan dan pengawasan perawat yang lebih berpengalaman
(preceptor).
Pasal 8
Persyaratan Khusus Perawat Klinis II (PK II/ Advance Beginner):
a. Pendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 4 tahun
dan menjalani masa klinis level II selama 6 - 9 tahun.
b. Pendidikan Ners dengan pengalaman kerja ≥ 3 tahun dan menjalani
masa klinis level II selama 4 - 7 tahun.
c. Perawat Klinis II harus mempunyai sertifikat PK I.
Pasal 7
Persyaratan Khusus Perawat Klinis III (PK III/ Competent):
a. Pendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥ 9 tahun
dan menjalani masa klinis level III selama 9 - 12 tahun.
b. Pendidikan Ners dengan pengalaman kerja ≥ 7 tahun dan menjalani
masa klinis level III selama 6 - 9 tahun.
c. Pendidikan Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja 0 tahun dan
menjalani masa klinis level III selama selama 2 - 4 tahun.
d. Perawat klinis III lulusan D-III Keperawatan dan Ners harus
mempunyai sertifikat PK II.
Pasal 8
Persyaratan Khusus Perawat Klinis IV (Proficient):
a. Pendidikan Ners dengan pengalaman kerja ≥ 13 tahun dan
menjalani masa klinis level IV selama 9 – 12 tahun.
b. Pendidikan Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja ≥ 2 tahun dan
dan menjalani masa klinis level IV selama 6 – 9 tahun.
c. Perawat Klinis IV harus mempunyai sertifikat PK III.
BAB V
KREDENSIAL PERAWAT
Pasal 1
Proses kredensial dilakukan untuk kenaikan level jenjang karir dengan
melakukan riview kompetensi dan kewenangan klinis yang dimiliki
perawat.
Pasal 2
Kredensial di Rumah Sakit Umum Amira bertumpu pada 3 (tiga) proses
inti:
1) Asessmen kompetensi, dikelola oleh Bidang Keperawatan meliputi
penerimaan berkas usulan, melaksanakan asesmen kompetensi dan
proses banding bila diperlukan serta menetapkan hasil asesmen
dengan mengeluarkan sertifikat jenjang Perawat Klinik.
2) Penetapan kewenangan klinis, dikelola oleh Komite Keperawatan
bersama mitra bestari dengan meriview self asessmen, logbook,
CPD dan portofolio lainnya.
3) Pemberian penugasan klinis oleh Direktur berdasarkan rekomendasi
dari Komite Keperawatan.
Pasal 3
Direktur menerbitkan kewenangan klinis secara periodik setiap 3 (tiga)
tahun melalui proses rekredensial dengan mengulang 3 (tiga) proses
inti.
BAB VI
KOMPETENSI PERAWAT KLINIS
Pasal 1
Kompetensi Perawat mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan
(soft dan hard skill).
Pasal 2
Kerangka kompetensi Perawat dikelompokkan dalam 5 (lima)
komponen kompetensi sebagai berikut:
1) Praktik berdasarkan Etik, Legal, dan Peka Budaya
2) Praktik Keperawatan Profesional
3) Kepemimpinan dan Manajemen
4) Pendidikan dan Penelitian
5) Pengembangan Kualitas Personal dan Profesional
Pasal 3
Kompetensi Perawat klinis I adalah kemampuan melakukan asuhan
keperawatan dasar dengan penekanan pada keterampilan teknis
keperawatan dibawah bimbingan. Kompetensi perawat klinis I terinci
sebagaimana terlampir dalam Peraturan.
Pasal 4
Kompetensi Perawat klinis II adalah kemampuan melakukan asuhan
keperawatan holistik pada klien secara mandiri dan mengelola
klien/sekelompok klien secara tim serta memperoleh bimbingan untuk
penanganan masalah lanjut/kompleks. Kompetensi perawat klinis II
terinci sebagaimana terlampir dalam Peraturan.
Pasal 5
Komponen Perawat Klinis III adalah kemampuan melakukan asuhan
keperawatan komprehensif pada area spesifik dan mengembangkan
pelayanan keperawatan berdasarkan bukti ilmiah dan melaksanakan
pembelajaran klinis. Kompetensi perawat klinis III terinci sebagaimana
terlampir dalam Peraturan.
Pasal 6
Komponen Perawat klinis IV adalah kemampuan melakukan asuhan
keperawatan pada masalah klien yang kompleks di area spesialistik
dengan pendekatan tata kelola klinis secara interdisiplin, multidisiplin,
melakukan riset untuk mengembangkan praktek keperawatan serta
mengembangkan pembelajaran klinis. Kompetensi perawat klinis IV
terinci sebagaimana terlampir dalam Peraturan.
BAB VII
RINCIAN KEWENANGAN KLINIS
Pasal 1
Kewenangan Klinis tenaga keperawatan adalah intervensi keperawatan
yang dilakukan oleh tenaga keperawatan berdasarkan area praktiknya.
Pasal 2
(1) Area Praktik Keperawatan di Rumah Sakit Umum Amira dibagi
menjadi 3 (tiga) area yang terdiri dari area Medikal Bedah, area
Anak dan area Kritis.
(2) Area Medikal Bedah meliputi Medikal Bedah, Medikal Bedah
Kamar Bedah dan Medikal Bedah Hemodialisa.
Pasal 3
Rincian Kewenangan Klinis tiap area atau kelompok fungsional
keperawatan sebagaimana terlampir dalam Peraturan ini.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 1
Pada saat Peraturan Direktur ini berlaku, Keputusan Direktur Rumah
Sakit Umum Amira Nomor 160 Tahun 2018 tentang Panduan
Kredensial Pada Rumah Sakit Umum Amira dan Nomor 161 Tahun
2018 tentang Panduan Jenjang Karir Profesional Perawat Pada Rumah
Sakit Umum Amira dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.
Pasal 2
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Purwakarta
Pada Tanggal : 1 Agustus 2022
DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM AMIRA
LASTRI SWASTANITA
NIK 21062737
Lampiran : Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Amira
Nomor :
Tanggal :
Tentang :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Pelayanan kesehatan di rumah sakit
terdiri dari berbagai jenis pelayanan seperti pelayanan medik, keperawatan dan
penunjang medik yang diberikan kepada pasien dalam bentuk upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
Rumah Sakit mempunyai fungsi penyelenggaraan pelayanan kesehatan, pendidikan
dan pelatihan sumber daya manusia, serta penyelenggaraan penelitian, pengembangan
dan penapisan teknologi bidang kesehatan. Dalam Pasal 63 Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan dinyatakan bahwa penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan dilakukan dengan pengendalian, pengobatan dan/atau perawatan serta
dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat
dipertanggung jawabkan kemanfaatan dan keamanannya. Pelaksanaan pengobatan dan
atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menata sistem pemberian kewenangan klinis (clinical privilege) pelayanan
keperawatan berbasis jenjang karier keperawatan profesional yang berbasis
kompetensi.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan untuk melaksanakan kredensialing dan asessmen kompetensi
perawat di Rumah Sakit Amira.
b. Adanya sistem kredensialing perawat sesuai dengan yang diamanatkan dalam
nursing staff by law dan hospital by law Rumah Sakit Umum Amira.
c. Meningkatkan motivasi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan yang
bermutu sesuai dengan jenjang karir yang jelas dan sesuai dengan kompetensi yang
dimilikinya.
d. Meningkatkan mutu SDM keperawatan dan memberikan rasa aman terhadap
perawat dan pasien dalam melakukan proses implementasi keperawatan.
C. Sistematika
Sistematika penyusunan buku putih ini sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Sistematika
BAB II KREDENSIAL DAN PENJENJANGAN KARIR PERAWAT RSU AMIRA
BAB III KOMPETENSI KLINIS PERAWAT RSU AMIRA
BAB IV DAFTAR KEWENANGAN KLINIS PERAWAT RSU AMIRA
BAB V PENUTUP
BAB II
KREDENSIAL DAN JENJANG KARIR PERAWAT
RUMAH SAKIT UMUM AMIRA
A. KREDENSIAL PERAWAT
Kredensial adalah proses verifikasi kompetensi seorang perawat yang selanjutnya
ditetapkan kewenangan klinis (clinical privilege) untuk melakukan tindakan keperawatan
sesuai dengan lingkup praktiknya. Proses kredensial adalah proses mereview,
memverifikasi dan mengevaluasi dokumen-dokumen. Proses kredensial menjamin
perawat memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien sesuai dengan standar praktek
profesional yang maksimal, proses ini mencakup verifikasi diri, evaluasi peer dan review
supervisor. Proses kredensial dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Setiap
kewenangan klinis tertentu yang dimiliki seorang perawat harus ditinjau secara berkala,
sesuai dengan perkembangan kompetensi perawat tersebut.
Proses kredensial perawat di RSU Amira adalah sebagai berikut:
1. Perawat yang bersangkutan mengumpulkan dokumen ijazah terakhir, sertifikat dan data
pendukung (STRP, SIPP aktif)
2. Mengisi formulir aplikasi kredensialing perawat.
3. Bidang Keperawatan memeriksa dokumen, melaksanakan asessmen kompetensi,
menerbitkan sertifikat kompetensi level PK dan selanjutnya disampaikan kepada Ketua
Komite Keperawatan.
4. Komite Keperawatan melalui Sekretariat Komite memeriksa dan memverifikasi semua
dokumen selanjutnya membuat surat penugasan kepada Subkomite Kredensial untuk
melakukan proses kredensialing terhadap perawat tersebut.
5. Sub komite keperawatan mengundang perawat untuk melakukan self asessmen dan
melakukan riview kompetensi.
6. Sub komite keperawatan mengundang mitra bestari, atau membentuk panitia Adhoc
untuk bersama-sama melakukan verifikasi dan evaluasi kompetensi.
7. Hasil riview dilaporkan kepada Ketua Komite dan selanjutnya dilakukan analisa,
setelah itu Ketua Komite memberikan surat rekomendasi kepada Direktur untuk
diterbitkannya Surat Penugasan Kerja Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis.
Untuk perawat fresh graduate dengan pendidikan DIII dan atau Ners dengan
pengalaman kerja kurang dari 1 tahun dikategorikan sebagai jenjang Pra Perawat
Klinis (Pra PK). Pra Perawat Klinis berada dalam proses magang atau pembelajaran
di bawah bimbingan dan pengawasan perawat yang lebih berpengalaman
(preceptor) dalam rangka meningkatkan pengetahuan, menguasai ketrampilan atau
keahlian tertentu. Magang memberikan kesempatan kepada perawat untuk
beradaptasi dengan lingkungan kerja dan mengurangi shock realita.
Perawat Pra PK belum mendapatkan Kewenangan Klinis, adapun dalam
melakukan tindakan sesuai dengan instruksi dan supervisi dari penanggung jawab
lapangan.
Ilmu Keperawatan merupakan sintesis dari ilmu biomedik, psikologi, sosial, perilaku,
antropologi, dan budaya. Asuhan Keperawatan yang berkualitas memiliki standar
kompetensi. Kompetensi Perawat mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan (soft dan
hard skill). Kerangka kompetensi Perawat dikelompokkan dalam 5 (lima) area/ komponen
kompetensi. Area ini sesuai dengan 5 (lima) domains of the ASEAN Nursing Common Core
Competencies sebagai berikut:
1) Praktik berdasarkan Etik, Legal, dan Peka Budaya
2) Praktik Keperawatan Profesional
3) Kepemimpinan dan Manajemen
4) Pendidikan dan Penelitian
5) Pengembangan Kualitas Personal dan Profesional
Penyusunan kompetensi Perawat Klinik utamanya didasarkan pada tiga ranah kompetensi
yang mencakup komponen:
A. Praktik Keperawatan Berdasarkan Etik, Legal, dan Peka Budaya
Perawat mampu melakukan Praktik Keperawatan berdasarkan praktik etik, legal, dan
peka budaya sebagai berikut:
1) Praktik Keperawatan Berdasarkan Etik:
a. Memahami konsep etik, norma, agama, budaya, hak asasi manusia dalam
Pelayanan Keperawatan.
b. Menghargai perbedaan latar belakang agama, budaya, dan sosial antara
Klien dengan Perawat.
c. Memprioritaskan kepentingan Klien dalam pemberian Pelayanan Keperawatan.
d. Menjaga hak privasi Klien.
e. Menjaga rahasia Klien yang diperoleh karena hubungan terapeutik.
f. Menjaga kesehatan diri Perawat sehingga tidak berdampak kepada Klien.
g. Menghindari konflik kepentingan dengan Klien dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
h. Menunjukkan sikap empati dan kepedulian (caring) dalam pemberian
Pelayanan Keperawatan.
i. Menjaga dan membangun hubungan profesional sesama Perawat dan dengan
profesi lain untuk Pelayanan Keperawatan bermutu.
k. Melindungi Klien dari pelayanan kesehatan yang tidak bermutu.
l. Berpartisipasi aktif dalam pengembangan keprofesian untuk menjaga kualitas
Pelayanan Keperawatan.
2). Praktik Keperawatan Berdasarkan Legal:
a. Memahami ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan dan Keperawatan.
b. Melakukan Praktik Keperawatan profesional sesuai dengan peraturan
perundangan-undangan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan dan
Keperawatan.
c. Menunjukkan sikap sadar hukum dalam pelayanan kesehatan dan Keperawatan
3). Praktik Keperawatan Berdasarkan Peka Budaya:
a. Menggunakan pendekatan budaya untuk meningkatkan mutu pemberian
Pelayanan Keperawatan.
b . Mendorong kemandirian masyarakat dengan basis budaya setempat
untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.
B. KFK Anak
a. Jenjang Karir: Perawat Klinik I Anak
No Kewenangan Klinis Karakteristik
1. Melakukan Asessmen Awal Keperawatan lingkup
keterampilan teknik dasar:
1. Melakukan wawancara/ anamnesa keluhan utama dan
riwayat kesehatan Mandiri
2. Mengobservasi tanda-tanda vital
3. Menilai tingkat kesadaran GCS
4. Melakukan skrining risiko jatuh
5. Melakukan pemeriksaan fisik
2. Menetapkan diagnosa keperawatan Mandiri
3. Membuat rencana asuhan keperawatan lingkup teknik Mandiri
dasar
4. Melaksanakan tindakan keperawatan, dengan prinsip:
1. Menghormati hak pasien dan keluarga:
a) Perlindungan terhadap privasi pasien
b) Perlindungan terhadap harta benda milik pasien
c) Perlindungan terhadap kekerasan fisik
d) Perlindungan terhadap kelompok berisiko
e) Perlindungan terhadap kerahasiaan informasi
Mandiri
tentang pasien
f) Informasi pelayanan keperawatan kepada pasien dan
keluarga
g) Pelaksanaan komunikasi terapeutik
2. Menjaga keselamatan pasien:
a) Pelaksanaan identifikasi pasien
b) Memasang gelang identitas pasien
c) Pencegahan jatuh
3. Melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit:
a) Pelaksanaan kebersihan tangan
b) Pembersihan termometer
c) Penggunaan APD
d) Dekontaminasi alat/ instrumen habis pakai
e) Membuang sampah infeksius, non infeksius, linen
basah/kotor dan limbah tajam
5. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan Mandiri
6. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan Mandiri
7. Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Edukasi latihan napas
2. Edukasi pengaturan posisi
3. Edukasi teknik batuk efektif
4. Latihan batuk efektif
5. Latihan pernapasan Mandiri
6. Pemantauan saturasi oksigen
7. Pemberian oksigen dengan masker wajah
8. Pemberian oksigen dalam nasal kanul
9. Pencegahan aspirasi
10. Pengambilan sampel darah kapiler
11. Pengambilan sample darah vena
a. Jenjang Karir: Perawat Klinik II Anak
No Kewenangan Klinis Karakteristik
1. Melakukan Asuhan Keperawatan holistik pada pasien
dengan tingkat ketergantuangan partial atau total care Mandiri
2. Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Dukungan ventilasi dengan bag-valve-mask
2. Edukasi ketidakseimbangan asam-basa
3. Fisioterapi dada
4. Latihan pursed-lip breathing Mandiri
5. Pemantauan hasil AGD
6. Pemantauan respirasi
7. Pemantauan tanda dan gejala gagal napas
8. Pemantauan tanda dan gejala hipoksia (gelisah,
agitasi, penurunan kesadaran)
9. Pemantauan tanda-tanda hiperventilasi
10. Pemasangan jalan napas buatan (OPA ; NPA)
11. Pembebasan jalan napas (head tilt, chin lift, jaw trust,
in line)
12. Pemberian obat inhalasi
13. Pemberian obat nasal
14. Penghisapan jalan napas (suctioning)
15. Perawatan hidung
16. Skrining tuberkulosis
2. Asuhan keperawatan dengan gangguan sirkulasi:
1. Pemasangan EKG
2. Interpretasi EKG
3. Pemantauan CRT
4. Pemantauan hasil pemeriksaan laboratorium
5. Pemantauan perubahan pulsasi ekstremitas
6. Pemantauan tanda dan gejala perdarahan Mandiri
7. Pemasangan monitor jantung
8. Pemberian produk darah : trobosit, washed red cell
9. Pengaktifan code blue
10. Penggunaan syringe pump
3. Asuhan keperawatan dengan gangguan nutrisi dan cairan:
14.Deteksi dini status gizi
15.Edukasi pemberian makan pada bayi/ anak
16.Edukasi aktivitas/ latihan fisik saat glukosa darah
tinggi
17.Edukasi diet
18.Edukasi pencegahan hiperglikemia
Mandiri
19.Edukasi pencegahan hipoglikemi
20.Edukasi pemantauan glukosa darah
21.Edukasi nutrisi parenteral
22.Identifikasi pemberian nutrisi parenteral
23.Pemantauan akses intravena terhadap flebitis dan
infiltrasi
24.Pemantauan kadar elektrolit
25.Pemantauan tanda gejala hiperglikemi
26.Pemantauan tanda gejala hipervolemi
b. Jenjang Karir: Perawat Klinik III Anak
No Kewenangan Klinis Karakteristik
1 Melakukan pemberian asuhan keperawatan pada klien
dengan tingkat ketergantung partial dan total dengan Mandiri
masalah kompleks di area keperawatan spesifik
2 Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Pemantauan ketidakseimbangan asam-basa
2. Pemberian oksigen dengan masker reabrething atau
non reabreathing Mandiri
3. Pengambilan sample darah arteri
4. Pengeluaran sumbatan padat dengan forcep McGill
3 Asuhan keperawatan dengan gangguan sirkulasi:
Pemasangan torniket pneumatik Mandiri
4 Asuhan keperawatan dengan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan: Mandiri
Pendampingan orang tua dengan anak berkebutuhan
khusus
5 Asuhan keperawatan dengan gangguan neurosensori:
1. Pemantauan skala GCS
2. Pemantauan tekanan intrakranial Mandiri
6 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan aman nyaman:
1. Pemantauan efek samping terapi radiasi
2. Dukungan pemeliharaan rumah Mandiri
3. Identifikasi risiko keamanan
4. Pencegahan bunuh diri
5. Perawatan kemoterapi
6. Triase bencana
7 Asuhan keperawatan dengan gangguan integritas ego:
1. Dukungan emosional
2. Dukungan kelompok
3. Dukungan memaafkan
4. Dukungan pelaksanaan ibadah
5. Dukungan pengambilan keputusan
6. Dukungan pengungkapan kebutuhan
Mandiri
7. Dukungan pengungkapan perasaan
8. Dukungan perasaan bersalah
9. Dukungan perkembangan spiritual
10. Edukasi keterampilan pencegahan kekambuhan
11. Edukasi pengenalan pemicu gangguan mood
12. Edukasi teknik distraksi
13. Mediasi konflik
14. Pemantauan fungsi kognitif (konsentrasi, memori,
kemampuan mengambil keputusan)
15. Pemantauan tanda dan gejala intoksikasi
16. Perbaikan kesalahan konsepsi dan tidak
menyalahkan orang lain
17. Promosi kesadaran diri
18. Promosi koping
19. Promosi sistem pendukung
20. Reduksi ansietas
21. Skrining penggunaan zat
C. KFK Kritis
Gawat Darurat dan Intensif
a. Jenjang Karir: Perawat Klinik II
No Kewenangan Klinis Karakteristik
1. Melakukan Asuhan Keperawatan holistik pada pasien dengan
tingkat ketergantuangan partial atau total care Mandiri
2. Asuhan keperawatan dengan gangguan respirasi:
1. Dukungan ventilasi dengan bag-valve-mask
2. Edukasi ketidakseimbangan asam-basa
3. Fisioterapi dada
4. Latihan pursed-lip breathing Mandiri
5. Pemantauan hasil AGD
6. Pemantauan posisi selang ETT
7. Pemantauan respirasi
8. Pemantauan tanda dan gejala gagal napas
9. Pemantauan tanda dan gejala hipoksia (gelisah, agitasi,
penurunan kesadaran)
10. Pemantauan tanda-tanda hiperventilasi
11. Pemasangan jalan napas buatan (OPA dan NPA)
12. Pembebasan jalan napas (head tilt, chin lift, jaw trust, in
line)
13. Pemberian obat inhalasi
14. Pemberian obat nasal
15. Penghisapan jalan napas (suctioning)
16. Perawatan hidung
17. Perawatan selang dada (WSD)
18. Perawatan trakheostomi
19. Skrining tuberkulosis
2. Asuhan keperawatan dengan gangguan sirkulasi:
1. Interpretasi EKG
2. Pemantauan CRT
3. Pemantauan CVP
4. Pemantauan hasil pemeriksaan laboratorium
5. Pemantauan MAP
6. Pemantauan perubahan pulsasi ekstremitas Mandiri
7. Pemantauan tanda dan gejala perdarahan
8. Pemasangan EKG
9. Pemasangan monitor jantung
2. Pemberian produk darah
3. Pengaktifan code blue
4. Penggunaan syringe pump
5. Perawatan akses vena sentral
3. Asuhan keperawatan dengan gangguan nutrisi dan cairan:
1. Deteksi dini status gizi
2. Edukasi aktivitas/ latihan fisik saat glukosa darah tinggi
3. Edukasi diet
4. Edukasi pencegahan hiperglikemia
5. Edukasi pencegahan hipoglikemi
6. Edukasi pemantauan glukosa darah
Mandiri
7. Edukasi nutrisi parenteral
8. Identifikasi pemberian nutrisi parenteral
9. Pemantauan akses intravena terhadap flebitis dan infiltrasi
10.Pemantauan kadar elektrolit
11.Pemantauan tanda gejala hiperglikemi
12.Pemantauan tanda gejala hipervolemi
13.Pemantauan tanda gejala hipoglikemi
14.Pemantauan tanda gejala hipovolemi
15.Pemberian nutrisi parenteral
16.Penggunaan infusion pump
17.Promosi berat badan
18.Perawatan resusitasi cairan
4. Asuhan keperawatan dengan gangguan eliminasi:
1. Edukasi konstipasi
2. Edukasi latihan berkemih (bladder training)
3. Edukasi toilet training
4. Edukasi rangsangan berkemih
Mandiri
5. Fasilitasi berkemih yang teratur
6. Pemantauan tingkat distensi kandung kemih
7. Pengambilan sample urine tengah (midstream) atau kultur
8. Pengosongan kandung kemih
10. Perawatan inkontinensia fekal
11. Perawatan inkontinensia urine
5. Asuhan keperawatan dengan gangguan istirahat:
1. Edukasi pencegahan osteoporosis
2. Edukasi penggunaan alat bantu
3. Kolaborasi dengan fisioterapis Mandiri
4. Kolaborasi dengan terapis okupasi
5. Promosi kepatuhan program latihan
6. Rujukan ke unit rehabilitasi
6. Asuhan keperawatan dengan gangguan neurosensori:
1. Irigasi telinga
2. Kolaborasi dengan terapis okupasi
3. Kolaborasi pemberian pelunak tinja
4. Pemantauan hiperrefleksia
5. Pemantauan kejang berulang Mandiri
6. Pemantauan parastesia
7. Pemantauan Skala Koma Glasgow
8. Pemantauan tekanan intra kranial
9. Pemantauan tingkat delirium
10. Pemantauan tingkat kesadaran
11. Pemantauan tingkat orientasi
12. Pemantauan perubahan sensasi
13. Pencegahan kejang
14. Pencegahan manuver valsava
15. Pencegahan peningkatan tekanan intrakranial
16. Penurunan pemicu disrefleksia
17. Reorientasi pasca kejang
18. Stimulasi taktil
19. Stimulasi verbal
7. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan aman nyaman:
1. Edukasi manajemen nyeri Mandiri
2. Pemberian latihan otogenik
3. Pemberian teknik imajinasi terbimbing
4. Pemberian terapi musik Mandiri
5. Penyusunan jadwal aktivitas dan istirahat harian
6. Identifikasi faktor risiko kecelakaan kerja
7. Identifikasi faktor risiko masalah kesehatan
8. Identifikasi penggunaan obat
9. Identifikasi reaksi alergi
10. Identifikasi tanda dan gejala overdosis
11. Pemantauan efek samping obat
12. Pemantauan integritas kulit
13. Pemantauan kepatuhan minum obat
14. Pemantauan risiko bunuh diri
15. Pemberian imunisasi/ vaksin
16. Pemberian informed consent tindakan
17. Pencegahan cedera
18. Pencegahan infeksi
20. Pencegahan jatuh
21. Pencegahan perilaku kekerasan
22. Pengendalian infeksi
23. Perawatan luka
24. Perawatan luka bakar
26. Perawatan sirkumsisi
27. Penjahitan luka
28. Perawatan pre operasi
29. Perawatan pasca operasi
30. Triase
8. Asuhan keperawatan dengan gangguan integritas ego:
1. Dukungan koping keluarga
2. Dukungan memaafkan
3. Dukungan perlindungan penganiayaan
4. Dukungan proses berduka Mandiri
5. Edukasi keterampilan koping
6. Edukasi pemantauan mood secara mandiri
7. Edukasi penanganan gangguan mood
8. Edukasi pengenalan pemicu gangguan mood
9. Edukasi teknik distraksi
11. Perbaikan kesalahan konsepsi dan tidak menyalahkan
orang lain
12. Promosi kesadaran diri
13. Promosi koping
14. Promosi sistem pendukung
15. Reduksi ansietas
16. Skrining penyalahgunaan zat
9. Merumuskan kebutuhan belajar klien dan keluarga secara
holistik sesuai dengan masalah kesehatan klien:
1. Bimbingan antisipatif
2. Edukasi program pengobatan Mandiri
3. Edukasi program perawatan
4. Edukasi prosedur/ tindakan
5. Perencanaan pulang
6. Promosi kepatuhan program pengobatan
7. Promosi kepatuhan program perawatan
8. Promosi literasi kesehatan
9. Edukasi efek samping obat
10. Edukasi pencegahan infeksi
11. Edukasi imunisasi/ vaksin
12. Edukasi pencegahan jatuh
13. Edukasi pencegahan luka tekan
14. Edukasi preoperatif